Professional Documents
Culture Documents
Decreased tear volume in patients with metabolic syndrome: the Osaka study
Pendahuluan
Mata kering merupakan penyakit mata yang sangat umum terjadi di seluruh dunia dan
kejadiannya diketahui meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa studi klinis
menunjukkan pengurangan sekresi air mata pada orang tua, hal ini menunjukkan bahwa
fungsi kelenjar lakrimal menurun secara bertahap dengan usia.
Metode Penelitian
Penelitian ini berupa studi cross sectional survei yang dilakukan di tahun 2011 di
antara semua karyawan perusahaan di Osaka, Jepang (N = 672; rentang usia 26- 64 tahun).
Volume air mata diukur dengan menggunakan Metode Schirmer. Peserta berusia 40 tahun
juga diperiksa untuk MetS. MetS didiagnosis menggunakan kriteria Jepang yang ditetapkan
pada tahun 2008. Secara singkat, kriteria diagnostik untuk MetS adalah sebagai berikut:
lingkar pinggang 85 cm untuk pria dan 90 cm untuk wanita, sebagai komponen penting,
bersama dengan dua atau lebih komponen lainnya; Dislipidemia (tingkat trigliserida 150 mg
/ dL dan / atau tingkat kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) <40 mg / dL);
Hipertensi (tekanan darah sistolik 130 mmHg dan / atau tekanan darah diastolik 85
mmHg); Atau hiperglikemia (kadar glukosa plasma puasa 110 mg / dL). Untuk diagnosis
pra-MetS, pasien diminta untuk memenuhi kriteria obesitas dan satu dari tiga kriteria
diagnosis MetS lainnya.
Hasil
Tingkat respons survei dalam penelitian ini adalah 83,5% (561 dari 672). Nilai
Schirmer Test secara signifikan lebih rendah pada peserta berusia 50 tahun (13,1 10,3 mm, n
= 141) dibandingkan dengan mereka yang berusia <40 tahun dan mereka yang berusia 40
tahun (21,5 11,4 mm pada mereka yang berusia <40 tahun N = 189, p = 0.000) dan 19,8
11,8 mm pada usia 40.49 tahun (n = 231, p = 0.000)). Dari 372 peserta berusia 40 tahun, 367
menjalani pemeriksaan untuk MetS. Prevalensi MetS ditemukan 12,8% (47/367). Volume
sekresi air mata secara signifikan lebih rendah pada kelompok MetS (11,0 9,7 mm) daripada
kelompok non-MetS dan pra-MetS (p = 0.000, p = 0,007). Prevalensi hipofungsi kelenjar
lakrimal secara signifikan lebih tinggi pada kelompok MetS (34,0%) dibandingkan kelompok
pra-MetS dan non-MetS (17,9% dan 17,0%) (tabel 1).