Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2015-2019
2
LEGALITAS
Keterangan:
SPPN: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Rancangan Renja K/L memuat kebijakan,
PP No 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana 2 program, dan kegiatan sebagai penjabaran
Pembangunan Nasional Renstra K/L
3
MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA
(KM 31/2006)
3
Penyempurnaan
1 Penyusunan Konsep
Rencana Strategis
2 Pembahasan Penetapan dasar
legalitasnya
4
dilaksanakan oleh dibahas dengan Dalam bentuk
Sekretariat Jenderal berbagai lembaga di Keputusan Menteri
dengan melibatkan lingkungan (KM)
Direktorat Jenderal, Pemerintah,
Badan dan Pemerintah
Inspektorat Jenderal Provinsi, perguruan
tinggi serta mitra
kerja dan asosiasi
penyedia jasa
transportasi
Tinjau Ulang
4
GAMBARAN UMUM
RENCANA STRATEGIS 2015-2019
5
TAHAPAN RENSTRA SESUAI DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG PERHUBUNGAN 2005-2025 (KM. 49 TAHUN 2008)
RENSTRA 4
RENSTRA 3 (2020 2024)
RENSTRA 2 (2015 2019) Meningkatkan kapasitas dan
mendorong pengembangan
(2010 2014) Meningkatkan aksesibilitas teknologi transportasi
RENSTRA 1 Mempertahankan tingkat
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi;
dalam rangka menjamin
tersedianya pelayanan
(2005 2009) pelayanan jasa transportasi; Meningkatkan kapasitas transportasi yang
dan mendorong berkelanjutan dengan
Mempertahankan tingkat Melaksanakan konsolidasi kuantitas dan kualitas yang
melalui restrukturisasi dan pengembangan teknologi
pelayanan jasa transportasi; transportasi dalam rangka memadai.
reformasi di bidang
Melaksanakan konsolidasi peraturan perundang-
menjamin tersedianya Meningkatkan aksesibilitas
melalui restrukturisasi dan pelayanan transportasi yang masyarakat terhadap
undangan, kelembagaan berkelanjutan dengan pelayanan jasa transportasi;
reformasi di bidang dan sumber daya manusia kuantitas dan kualitas yang
peraturan perundang- (SDM); memadai. Melaksanakan konsolidasi
undangan, kelembagaan melalui restrukturisasi dan
dan sumber daya manusia Meningkatkan aksesibilitas Melaksanakan konsolidasi reformasi di bidang
(SDM); masyarakat terhadap melalui restrukturisasi dan peraturan perundang-
pelayanan jasa transportasi; reformasi di bidang undangan, kelembagaan
Meningkatkan aksesibilitas peraturan perundang- dan sumber daya manusia
masyarakat terhadap Meningkatkan kapasitas dan
mendorong pengembangan undangan, kelembagaan (SDM);
pelayanan jasa transportasi; dan sumber daya manusia
teknologi transportasi (SDM);
Meningkatkan kapasitas dalam rangka menjamin
dan mendorong tersedianya pelayanan
pengembangan teknologi transportasi yang
transportasi dalam rangka berkelanjutan dengan
menjamin tersedianya kuantitas dan kualitas yang
pelayanan transportasi yang memadai.
berkelanjutan dengan
kuantitas dan kualitas yang
memadai.
6
STRUKTUR RENSTRA KEMENHUB 2015-2019
(TENTATIF)
BAB II BAB IV Kebijakan
BAB V
BAB I Evaluasi Kinerja BAB III Pembangunan BAB VI
Investasi dan
Pendahuluan RENSTRA 2010- Analisis Strategis Perhubungan Transportasi Darat
Pembiayaan
2014 2015-2019
Program Strategis
LANJUTAN
Matrik Kinerja
Kondisi Saat Ini
Kondisi Mendatang
DIPA
Matrik
BUMN
Pendanaan
Permasalahan dan Tantangan Kondisi Mendatang SWASTA*
Sasaran Pembangunan
* Jika Memungkinkan
Permasalahan dan Tantangan
Strategi
Sasaran
Kebijakan Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
Kebijakan
Program Strategis
RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
DOKUMEN VISI MISI
RPJP Terwujudnya pelayanan 1. Mewujudkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan;
perhubungan yang handal, 2. Meningkatkan pelayanan jasa perhubungan;
2005- berdaya saing dan 3. Melaksanakan restrukturisasi dan privatisasi di bidang perhubungan.
2025 memberikan nilai tambah
Renstra Terwujudnya Pelayanan 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya
Transportasi yang Handal, peningkatan pelayanan jasa transportasi;
2010- Berdaya Saing dan 2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi
2014 Memberikan Nilai Tambah untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah;
3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi;
4. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan dan
kelembagaan sebagai upaya peningkatan peran daerah, BUMN dan swasta
dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi;
5. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang Sumber Daya
Manusia (SDM) dan pelaksanaan penegakan hukum secara konsisten;
6. Mewujudkan pengembangan transportasi dan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim.
Renstra Terwujudnya Pelayanan 1. Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas
Transportasi yang Handal, nasional;
2015- Berdaya Saing dan 2. Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
2019 Memberikan Nilai Tambah IPTEK dalam rangka pengembangan teknologi transportasi yang ramah
(usulan) lingkungan;
3. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan
restrukturisasi/reformasi kelembagaan dan regulasi. 10
VISI DAN MISI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2015-2019
Handal STRATEGI
VISI Berdaya Saing
Nilai Tambah
Strategi
Mengutamakan
Perencanaan Terpadu Pelibatan Mengutamakan aspek Pembangunan aspek
antara Pemerintah Pemda/BUMN/ Kompetensi & keselamatan, keamanan, transportasi dengan kelestarian
Pusat dengan Pemda Profesionalisme SDM kehandalan skema multi year lingkungan
Swasta
KEBIJAKAN
NASIONAL
12
SASARAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
2015-2019
13
EVALUASI RENSTRA 2010-2014
14
PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN (DEFINITIF) 2010-2014
DENGAN PAGU KEBUTUHAN RENSTRA 2015-2019
15
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(MODA TRANSPORTASI)
TRANSPORTASI DARAT
2016 2018
Rp.11,7 T Rp.15,4 T TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
2016 2018
Rp.28,28 T Rp.47,40 T
16
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(MODA TRANSPORTASI)
TRANSPORTASI LAUT
2016 2018
Rp.11,79 T Rp. 16,11 T TRANSPORTASI UDARA
2016 2018
Rp.11,0 T Rp.13,31 T
17
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(PENUNJANG)
BPSDM
2016 2018
Rp.6,40 T Rp.6,10 T BADAN LITBANG
2016 2018
Rp. 512 M Rp. 608 M
18
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(PENUNJANG)
INSPEKTORAT JENDERAL
2016 2018
Rp. 90,1M Rp.101,2 M SETJEN
2016 2018
Rp.849 M Rp.1.127 M
19
KEGIATAN STRATEGIS DI SEKTOR TRANSPORTASI
(2015-2019)
1 Pengembangan BRT di 6 wilayah perkotaan aglomerasi
2 Pengembangan ATCS di perkotaan
Pengembangan sabuk penyeberangan lintas selatan Dobo-Merauke & lintas utara
3 Wahai-Fak Fak
14 Procurement and Delivery of Airport Rescue and Fire Fighting Vehicle (ARFF)
22
LANJUTAN
Identifikasi proyek-proyek KPS di sektor transportasi yang dapat diselesaikan
dalam 5 tahun ke depan termasuk permasalahan, strategi dan usulan pendanaan;
Identifikasi permasalahan yang menyebabkan belum sinkronnya pembangunan
infrastruktur sektor transportasi dengan sektor lainnya termasuk tantangan yang
dihadapi;
Potensi adanya pembentukan kelembagaan baru maupun masalah peningkatan SDM
yang membutuhkan pendanaan;
Belum optimalnya implementasi pembangunan transportasi antar moda/multi
moda dalam rangka menurunkan biaya logistik termasuk pengembangan
transportasi massal;
Implementasi konsep Sabuk Nusantara maupun konsep Pendulum Nusantara
termasuk pengembangan bandara di Kawasan Timur Indonesia (KTI) maupun
pengembangan fasilitas navigasi penerbangan dan bandara perintis;
Isu Strategis lainnya terkait pembangunan fasilitas keselamatan dan keamanan
transportasi, perbatasan/daerah tertinggal, arah pengembangan penelitian dimasa
mendatang, penurunan tingkat kecelakaan transportasi, aspek lingkungan, energi,
dan teknologi transportasi yang ramah lingkungan maupun teknologi informasi.
23
LANJUTAN
4. Diharapkan komitmen bersama antar Eselon I bahwa Dokumen Renstra Kemenhub
2011-2019 dapat dijadikan pedoman dalam pembangunan transportasi 5 (lima) tahun
ke depan termasuk menjadi acuan dalam penyusunan Renja dan RKA-KL.
5. Terkait dengan background study Renstra 2015-2019 dari IndII/Australian Aid yang
materinya bersifat makro nantinya dapat dijadikan arah/pedoman dalam menyusun
Renstra Kemenhub 2015-2019 yang disusun oleh Biro Perencanaan bersama sub
sektor/badan.
6. Sambil menunggu konsultan melaksanakan kegiatannya, Biro Perencanaan beserta
Sub Sektor/Badan/Biro dan Bappenas secara berkesinambungan melakukan
koordinasi untuk menyiapkan data dukung sebagai dasar penyusunan dokumen
Renstra Kemenhub 2015-2019, yang nantinya dapat disinergikan dengan hasil studi
konsultan maupun dengan background study yang disusun IndII/Australian Aid.
24
REVIEW TERHADAP BACKGROUND STUDY
RENSTRA KEMENHUB 2010-2019
25
Arah kebijakan belum muncul, dari study background diharapkan dapat
mengerucut menjadi rekomendasi dalam menentukan arah kebijakan/ isu-
isu nasional;
Sasaran dan IKU yang diusulkan seharusnya disertai dengan skenario,
sehingga dapat terlihat korelasi antara rencana dan pencapaian;
KPS perlu dibahas secara lebih dalam mengenai sejauh mana peran APBN
dapat masuk, apakah hanya penyusunan FS, Perencanaan, atau sampai
dengan konstruksi serta regulasi dan pendanaannya;
Secara konkrit background study dapat menjelaskan tahap pelaksanaan
untuk memperoleh beberapa fasilitas terkait skema pendanaan KPS seperti
seperti VGF, Land capping, Tax holiday.
Pembahasan mengenai Industri Transportasi belum dibahas secara spesifik
seperti apa bentuknya dan fungsi regulator sejauh mana dapat berperan;
Perubahan Balitbang Perhubungan menjadi BalitbangTek agar
diperhitungkan dalam sasaran, pembiayaan, dan pencapaiannya dalam 5
tahun kedepan;
Isu-isu strategis yang sedang berlangsung saat ini belum dibahas
kelanjutannya dalam 5 thn kedepan, seperti MP3EI, Climate Change,
keselamatan (LPPNPI);
Pembahasan mengenai regulasi transportasi kurang mendalam, hal-hal apa
saja yang seharusnya menjadi concern regulator yang belum ada
regulasinya;
Kementerian Perhubungan
Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat
Telp : (021) 3508066
Fax : (021) 3454074
Lampiran Renstra 2015-2019
Lamp. 1. Matrik Kinerja
TARGET IKU PROGRAM &
Misi Sasaran Strategi IKU KEGIATAN
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan pelayanan jasa 1 Perencanaan Terpadu 1 Kontribusi sektor transportasi
Terwujudnya pertumbuhan
transportasi untuk antara Pemerintah Pusat terhadap pertumbuhan
sektor transportasi yang
mewujudkan konektivitas dengan Pemda ekonomi nasional
berkesinambungan
nasional
2 Total produksi angkutan
penumpang
3 Total produksi angkutan barang
Peningkatan 5 Meningkatkan Mengutamakan aspek 18 Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari
Penyelenggaraan pengembangan teknologi kelestarian lingkungan sektor transportasi nasional
Penelitian, transportasi yang efisien
Pengembangan dan dan ramah lingkungan
19 Jumlah emisi gas buang dari sektor
Penerapan IPTEK dalam
transportasi nasional
rangka pengembangan
teknologi transportasi
yang ramah lingkungan 20 Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan
pada sarana dan prasarana transportasi
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis 3.176.773.575 3.506.514.649 3.836.255.724 4.165.996.798 4.495.737.873
RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN TRANSPORTASI
TAHUN 2015-2019
(Miliar Rupiah)
70,000.00
60,000.00
50,000.00 DARAT
KA
40,000.00 LAUT
UDARA
30,000.00 BPSDM
LITBANG
20,000.00 ITJEN
SETJEN
10,000.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019
RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(Miliar Rupiah)
Prakiraaan Maju
No. Program Rencana 2015
2016 2017 2018
01 Program Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Perhubungan 1.655,14 1.737,90 1.824,79 1.916,03
02 Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Perhubungan 79,94 83,94 88,13 92,54
03 Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Perhubungan 221,68 232,76 244,40 256,62
04 Program Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan 3.846,59 4.038,92 4.240,86 4.452,90
05 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Darat 4.008,00 4.199,60 4.401,18 4.621,24
06 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Perkeretaapian 14.493,36 12.856,22 9.133,26 9.589,92
07 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Laut 10.572,14 10.737,21 11.116,35 11.669,88
08 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Udara 9.512,83 10.363,13 10.460,45 10.983,47
JUMLAH
44.389,68 44.249,68 41.509,43 43.582,62
Struktur Pedoman Penyusunan Renstra-KL
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
Matriks Kinerja K/L
Matriks Pendanaan K/L
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 - 2014
IKU
2010-2014
2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat 2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan
terhadap pelayanan sarana dan keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi
prasarana transportasi guna Terpenuhinya lokasi keperintisan yang dapat menjadi rute komersial dan Lokasi 22
mendorong pengembangan meningkatkan perekonomian
konektivitas antar wilayah
Berfungsinya kereta KMP3 dan K3 untuk pengangkutan penumpang kelas Unit 27
ekonomi
Terpenuhinya pelayanan transportasi laut pada wilayah terpencil /tertinggal/ Trayek 60
perbatasan
Terselenggaranya unit kapal perintis yang siap operasi untuk memenuhi Unit 7
pelayanan pada wilayah terpencil /tertinggal/ perbatasan
Terselenggaranya rute pelayanan perintis transportasi udara. Rute 118
Terselenggaranya bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 149
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2010
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan 3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan
prasarana trasnportasi untuk ditingkatkan fungsinya
mengurangi backlog dan bottleneck Jumlah Implementasi teknologi Lalu Lintas Angkutan Jalan Lokasi 24
kapasitas infrastruktur trasnportasi
Terpenuhinya prasarana transportasi darat ASDP dipulihkan fungsinya untuk Lokasi 21
melayani angkutan penyeberangan dengan baik
Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Tubuh Jalan dalam rangka Km'sp 31,48
peningkatan pelayanan infrastruktur kereta api
Terpenuhinya peningkatan kapasitas prasarana pelabuhan laut yang baru Lokasi 28
dibangun dalam rangka pelayanan transportasi laut
Tersedianya bandar udara dengan kapasitas sesuai kebutuhan jaringan dan Bandara 92
kategori.
4 Peningkatan kualitas SDM dan 5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B
melanjutkan restrukturisasi Tersedianya Peraturan Menteri Perhubungan berkaitan dengan IKU Dokumen 5
kelembagaan dan reformasi regulasi Kementerian Perhubungan yang disampaikan kepada unit terkait
6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP
7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang Unit 16
ditetapkan
8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta
memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya
Tercapainya standar kecakapan kompetensi SDM awak sarana (Masinis dan
Sertifikat 3.776
Ass Masinis)
Terpenuhinya SDM Ditjen Perhubungan Udara memiliki kompetensi tertentu Orang 15
Terpenuhinya lulusan Diklat bidang transportasi mempunyai kompetensi
tinggi dan berstandar internasional, profesional serta didukung fisik jasmani Orang 120.613
yang prima
5 Meningkatkan pengembangan teknologi 9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat
transportasi yang efisien dan ramah kelaikan
lingkungan sebagai antisipasi terhadap Terlaksananya hasil uji tipe kendaraan bermotor untuk item tertentu setara Unit 1
perubahan iklim dengan regulasi internasional
Terwujudnya standar kelaikan sarana perkeretaapian Sertifikat 279
Studi Rencana Aksi Nasional (RAN) Antisipasi Sektor Transportasi Dokumen 2
Menghadapi Climate Change
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011
1 Meningkatnya keselamatan, keamanan, 1) Penurunan Jumlah kejadian kecelakaan transportasi skala nasional
dan pelayanan sarana dan prasarana Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung Unit 2
transportasi sesuai Standar Pelayanan Kendaraan Ramah Lingkungan
Minimal
Jumlah lokasi peningkatan fungsi prasarana transportasi SDP melalui Lokasi 68
nyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan pelayaran di pelabuhan
Penilitian dan penyidikan kecelakaan KA Lap 1
Terpenuhinya Tingkat kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana, Unit 12
pengaturan dan sistem prosedur, melalui Pemb. baru / lanjutan
Mensu/Ramsu/Ramtun
Jumlah fasilitas navigasi penerbangan yang dibangun dan direhabilitasi. Paket/ Unit /Set 182
2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat 2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan
terhadap pelayanan sarana dan keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi
prasarana transportasi guna Jumlah lintas keperintisan SDP yang menjangkau kawasan tertinggal, Lintas 272
mendorong pengembangan kawasan terpencil dan kawasan perbatasan
konektivitas antar wilayah
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi Panjang Jalur Kereta Api Km 239.08
Jumlah Trayek angkutan laut perintis Trayek 61
Jumlah bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 159
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan 3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan
prasarana trasnportasi untuk ditingkatkan fungsinya
mengurangi backlog dan bottleneck Jumlah lokasi/terminal transportasi jalan yang siap operasi Lokasi 17
kapasitas infrastruktur trasnportasi
Jumlah lokasi simpul/pelabuhan SDP yang siap operasi Lokasi 72
Jumlah bandar udara yang dikembangkan dan direhabilitasi. Bandara 150
4) Jumlah pengadaan dan rehabilitasi sarana transportasi
Tingkat penyediaan sarana transportasi jalan Unit 128
Docking/Rehab Kapal Kapal 11
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011
4 Peningkatan kualitas SDM dan 5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B
melanjutkan restrukturisasi 6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP
kelembagaan dan reformasi regulasi
7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang Unit 21
ditetapkan
8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta
memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya
Peningkatan kompetensi dan Pengadaan sertifikasi SDM perkeretaapian Org 150
Jumlah rapat dan sosialisasi, Jumlah evaluasi dan pelaporan, Jumlah Paket 451
pengawasan, Jumlah sistem prosedur dan teknis, jumlah sertifikasi dan diklat
dan Jumlah sarana penunjang teknis.di Ditjen Perhubungan Udara
5 Meningkatkan pengembangan teknologi 9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat
transportasi yang efisien dan ramah kelaikan
lingkungan sebagai antisipasi terhadap Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung Unit 2
perubahan iklim Kendaraan Ramah Lingkungan dan Fasilitas Penunjang
Indikator Kinerja Utama
Tahun 2015-
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
2019
1 Meningkatnya keselamatan, 1) Jumlah kejadian kecelakaan kejadian/ tahun
keamanan dan pelayanan sarana transportasi nasional yang 5,233 5,029 4,834 ?
dan prasarana transportasi sesuai disebabkan oleh faktor yang terkait
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan kewenangan Kementerian
Perhubungan
2 Jumlah gangguan keamanan pada kejadian/ tahun 9 8 7
sektor transportasi oleh faktor yang ?
terkait dengan kewenangan
Kementerian Perhubungan
3) Rata-rata Prosentase pencapaian % 71.73 86.28 87.60
On-Time Performance (OTP) sektor ?
transportasi (selain Transportasi
Darat)
4) Jumlah sarana transportasi yang unit
sudah tersertifikasi 5,225 5,010 5,304 ?
5) Jumlah prasarana transportasi yang Unit 32 30 62
sudah tersertifikasi ?
2 Meningkatnya aksesibilitas 6) Jumlah lintas pelayanan angkutan lintas 564 639 679
masyarakat terhadap pelayanan perintis dan subsidi ?
sarana dan prasarana transportasi
guna mendorong pengemb.
konektivitas antar wilayah
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan 7) Kontribusi sektor transportasi % 3.4 3.5 3.6
prasarana transportasi untuk terhadap pertumbuhan ekonomi ?
mengurangi backlog dan bottleneck nasional
kapasitas infrastruktur transportasi 8) Total produksi angkutan penumpang penumpang/tahun
840,803,197 934,259,680 1,030,057,625 ?
9) Total produksi angkutan barang ton/tahun
452,122,699 484,150,971 518,902,538 ?
Indikator Kinerja Utama
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
2012 2013 2014 2015-2019
4 Meningkatkan peran Pemda, BUMN, swasta, 10) Jumlah infrastruktur transportasi yang siap Jumlah proyek 2 2 2
dan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur ditawarkan melalui Kerjasama Pemerintah yang siap ?
sektor transportasi sebagai upaya Swasta ditawarkan melalui
meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan skema KPS
transportasi
5 Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan 11) Nilai AKIP Kementerian Perhubungan nilai
restrukturisasi kelembagaan dan reformasi CC B B ?
regulasi 12) Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Opini
Perhubungan WTP WTP WTP ?
13) Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi Rp Trilliun 124.77 134.03 143.54
sesuai kaidah pengelolaan BMN ?
14) Jumlah SDM operator prasarana dan sarana Orang 56.396 65.433 71.425
transportasi yang telah memiliki sertifikat ?
15) Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian Orang
Perhubungan 6,168 6,613 6,907 ?
16) Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat, Orang
Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur yang 163,533 177,725 192,575 ?
prima, profesional dan beretika yang dihasilkan
setiap tahun yang sesuai standar
kompetensi/kelulusan
17) Jumlah peraturan perundang-undangan di Peraturan 55 85 85
sektor transportasi yang ditetapkan ?
6 Meningkatkan pengembangan teknologi 18) Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari juta liter/tahun
transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sektor transportasi nasional 51,372.90 51,659.10 51,849.90 ?
sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim 19) Jumlah emisi gas buang dari sektor transportasi juta ton/th
nasional 120.20 120.90 121.20 ?
20) Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan lokasi (unit)
pada sarana dan prasarana transportasi 4,884 5,413 6,074 ?
21) Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah lokasi 53 67 89
menerapkan konsep ramah lingkungan ?
JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
2013 2014
No. Kegiatan/bulan Agustus Septem Oktober Novem Desemb Januari Februar Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Raker I Penyusunan RPJMN 2015-2019
2 Background study RPJMN 2015-2019
a. Draft Awal Background study
b. Hasil Background study
3 Evaluasi RPJMN
4 Penyusunan Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN
a. Konsultasi Publik
b. Rapim Penetapan Konsep Ranc. Teknokratik
c. Hasil Konsep Rancangan Teknokratik
5 Sosialisasi Pedoman Penyusunan RPJMN
6 Penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra K/L
a. Kick of Penyusunan Renstra K/L
b. Sosialisasi Pedoman Penyusunan Renstra K/L
7 Sosialisasi Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN Kepada
masyarakat dan penjaringan aspirasi masyarakat
8 Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN
a. Koordinasi Rancangan Teknokratik RPJMN dengan
Rancangan Teknokratik Renstra K/L
b. Rapim Rancangan Teknokratik RPJMN
c. Penetapan Rancangan Teknokratik RPJMN
2014 2015
No. Kegiatan/bulan Agustus Septem Oktober Novem Desemb Januari Februar Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
9 Pelantikan Presiden
10 Penyusunan Rancangan Awal RPJMN
11 Penyusunan Rancangan Renstra K/L
12 Sidang Kabinet Rancangan Awal RPJMN
13 Penetapan Rancangan Awal RPJMN
14 Sosialisasi Rancangan awal RPJMN ke K/L
15 Konsultasi Publik
16 Penyusunan Rancangan RPJMN
17 Trilateral Meeting
18 Musrenbang Jangka Menengah Nasional
19 Penyusunan Rancangan Akhir RPJMN
20 Sidang Kabinet Rancangan Akhir RPJMN
21 Penetapan RPJMN 2015-2019
22 Sosialisasi RPJMN ke K/L dan Pemda
23 Proses Penyesuaian Renstra K/L dengan RPJMN
24 Bilateral Meeting Penyesuaian Renstra K/L 2015-2019
dengan RPJMN 2015-2019
25 Proses Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN
26 Bilateral Meeting Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN
2015-2019
51