Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 4
HERAWATI HM
NURWAHIDAH
RENY
SERNA HAMID
PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
TERMODINAMIKA SENYAWA KOMPLEKS
A. Kestabilan Termodinamika
Semua ion logam mempunyai kemampuan membentuk ion kompleks. Ion
dengan jari-jari pendek dan muatan besar khususnya ion-ion logam golongan
transisi yang mempunyai orbital d kosong, benar-benar sangat mudah membentuk
senyawa kompleks. Sesungguhnya, bahkan ion Na+ yang mempunyai jari-jari
relative panjang dan muatan kecil juga membentuk senyawa kompleks tetapi
kompleks natrium ini segar teruarai oleh air dan mungkin membentun spesies yang
lebih stabil [Na(H2O)N]+.
Dikenal 2 macam kestabilan senyawa kompleks, yaitu kestabilan
termodinamika dan kestabilan kinetika. Kestabilan termodinamika menunjuk pada
perubahan energi bebas Gibs (G) yang terjadi dalam perubahan dari reaktan
menjadi produk, sedang kestabilan kinetika menunjuk pada energi aktivasi (G o)
pada substitusi reaksi pertukaran ligan.
Kestabilan termodinamika senyawa kompleks lebih sering dinyatakan
dengan konstanta kesetimbangan (ingat G = -RT ln K) dalam reaksi ion logam
terhidrasi dengan ligan yang sesuai selain air. Harga K memberikan gambaran
tentang konsentrasi relatif masing-masing spesies dalam kesetimbangan. Jika harga
K besar berarti konsentrasi kompleks jauh lebih besar dibanding konsentrasi
komponen-komponen pembentuknya. Suatu kompleks stabil bilamana harga K
dalam reaksi pembentukan kompleks tersebut besar.
Pembentukan kompleks dalam suatu larutan berlangsung melalui sejumlah
tahapan. Untuk setiap tahapan, tetapan stabilitasnya dapat dituliskan dalam suatu
persamaan. Misalkan pembentukan kompleks MLn, terbentuk melalui sejumlah n
tahapan. Tetapan stabilitas untuk setiap tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut :
M+L ML, K1 = [ML]
[M][L]
ML + L ML2, K2 = [ML2]
[ML][L]
. .. ..
MLn-1 + L MLn Kn = [MLn]
[MLn-1][L]
Tetapan stabilitas K1, K2, ., Kn disebut sebagai tetapan stabilitas berurutan.
Umumnya harga K1 > K2 > K3 > .> Kn
Selain dinyatakan secara berturutan seperti di atas, tahapan pembentukan
kompleks dan tetapan stabilitas juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
M+L ML, 1 = [ML]
[M][L]
M + 2L ML2, 2 = [ML2]
[M][L]2
. .. ..
M + nL MLn n = [MLn]
[M][L]n
Harga 1, 2, , n disebut sebagai tetapan stabilitas total (overall stability
constants) dari kompleks tersebut dengan n sebagai tetapan stabilitas total ke-n.
Harga K dan dari suatu kompleks saling berhubungan satu sama lain.
Misalkan saja pada suatu kompleks MLn, harga 3nya adalah :
3 = [ML3]
[M][L]3
Sementara harga K1, K2 dan K3 berturut-turut adalah
K1 = [ML] K2 = [ML2] K3 = [ML3]
[M][L] [ML][L] [ML2][L]
Perhatikan bahwa :
3 = [ML3] = [ML] x [ML2] x [ML3]
[M][L]3 [M][L] [ML][L] [ML2][L]
3 = K1 x K2 x K3
Berarti:
n = K1 x K2 x . x Kn
log n = log K1 + log K2 + .. + log Kn
Misalnya untuk reaksi pembentukan Cu(NH3)42+ :
[Cu(H2O)4]2+ + NH3 [Cu(H2O)3(NH3)]2+ K1 = ([Cu(H2O)3(NH3)]2+)/([Cu(H2O)4]2+)( NH3)
[Cu(H2O)3(NH3)]2+ + NH3 [Cu(H2O)2(NH3)2]2+ K2 = ([Cu(H2O)2(NH3)2]2+)/[Cu(H2O)3(NH3)]2+( NH3)
[Cu(H2O)2(NH3)2]2+ + NH3 [Cu(H2O)(NH3)3]2+ K3 = ([Cu(H2O)(NH3)3]2+)/[Cu(H2O)2(NH3)2]2+( NH3)
[Cu(H2O)(NH3)3]2+ + NH3 [Cu(NH3)4]2+ K4 = ([Cu(NH3)4]2+)/[Cu(H2O)(NH3)3]2+( NH3)
Konstanta kesetimbangan juga dapat ditulis secara keseluruhan (over-all stability
consant) denga notasi . Untuk reaksi tersebut di atas :
[Cu(H2O)4]2+ + NH3 [Cu(H2O)3(NH3)]2+ 1 = ([Cu(H2O)3(NH3)]2+)/([Cu(H2O)4]2+) ( NH3)
[Cu(H2O)4]2+ + 2NH3 [Cu(H2O)2(NH3)2]2+ 2 = ([Cu(H2O)2(NH3)2]2+)/([Cu(H2O)4]2+) ( NH3)2
[Cu(H2O)4]2+ + 3NH3 [Cu(H2O)(NH3)3]2+ 3 = ([Cu(H2O)(NH3)3]2+)/([Cu(H2O)4]2+) ( NH3)3
[Cu(H2O)4]2+ + 4NH3 [Cu(NH3)4]2+ 4 = ([Cu(NH3)4]2+)/([Cu(H2O)4]2+) ( NH3)4
Kestabilan meningkat
Li+ 0,60 1/0,60 = 1,6
q/r meningkat
..
Oleh karena konsentrasi [H2O] dalam larutan (ar) relatif tetap maka secara
[M(H2O)n-1L]x+ + L [M Ln]x+ + H2O
keseluruhan (overall) diperoleh harga tetapan keseimbangan pembentukan:
Kf = K1 x K2 x . x Kn
Sebagai contoh, pembentukan senyawa kompleks [Ag(NH3)]+, dapat
dinyatakan dalam dua tahapan berikut:
1
=2,3 x 10 3
Kf (1) = Kd (2)
1
=6,9 x 10 3
Kf (2) = Kd (1)
Termodinamika dan kinetika senyawa kompleks
NH 3
+
Ag
NH 3 2
+
{ Ag ( 2 }
K f =
Spesies K1 K2 K3 K4 K5 K6
[Ag(NH3)2]+ 2,0 x 7,9 x
[Zn(NH3)4]2 103 103 1,0 x 5,0 x
+
3,9 x 2,1 x 102 101
[Cu(NH3)4]2 102 102 1,0 x 1,5 x 5,6 1,
+
1.9 x 3,9 x 103 102 1
[Ni(NH3)6]2+ 104 103 5,4 x 1,5 x
[Cu(en)4]2+ 6,3 x 1,7 x 101 101
[Ni(en)3]2+ 102 102
5,2 x 2,0 x 1,8x 104
[Ni(EDTA)] 1010 109
2-
3,3 x 1,9 x
107 106
4,2 x
1018
energi bebas G pada 25oC dapat dihitung yaitu -44 kJ mol-1. Jadi, walaupun
4
Kd (1) = 1,45 x 10
4
Kd (2) = 4,3 x 10
+
Ag
2
NH 3
NH 3
{ Ag ( 2 } + 8
x K d ( 1) x K d ( 2) =6,2 x 10
K d=
Contoh soal:
Dari pasangan-pasangan kompleks berikut ini, manakah dari tiap pasang
yang merupakan kompleks yang lebih stabil? Jelaskan mengapa!
a. K4[Fe(CN)6] dan K3[Fe(CN)6]
b. [Co(H2O)6]2+ dan [Co(NH3)6]2+
c. [Cu(en)2]Cl2 dan [Cu(NH3)4]Cl2
Jawab:
a. K4[Fe(CN)6] dan K3[Fe(CN)6]
Berdasarkan muatan logam pusat maka K3[Fe(CN)6] lebih stabil dari
K4[Fe(CN)6].
b. [Co(H2O)6]2+ dan [Co(NH3)6]2+
Berdasarkan sifat basa ligan maka [Co(NH3)6]2+ lebih stabil dari
[Co(H2O)6]2+
c. [Cu(en)2]Cl2 dan [Cu(NH3)4]Cl2
Berdasarkan efek khelat senyawa maka [Cu(en) 2]Cl2 lebih stabil dari
[Cu(NH3)4]Cl2
DAFTAR PUSTAKA
Suyanta. (2010, May 16). Kestabilan Senyawa Kompleks. Retrieved May 1, 2017,
from www.suyantakimiafmipaugm.wordpress.com