Professional Documents
Culture Documents
GENETIKA TUMBUHAN
ACARA III
PERSILANGAN MONOHIBRID
Semester :
Ganjil 2015
Oleh :
Sungging Birawata
A1L114097 / Rombongan 14
A. Latar Belakang
melalui pembiakan vegetatif maupun generatif. Bila mahluk hidup berkembang biak
dengan cara generatif berarti adanya pemisahan gen dan adanya pewarisan sifat dari
kombinasi antara dua gamet yaitu gamet jantan dan gamet betina. Karakter dari
individu anakan dipengaruhi oleh sistem genetis. Gen yang dimiliki setiap individu
Variasi sifat sangat beragam disekitar kita dan dapat kita lihat, baik pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Misalkan satu keluarga kita misalnya, terdapat
beragam variasi sifat yang diturunkan orang tua kita kepada kita. Mungkin ada yang
berambut keriting, ada yang berambut lurus. Ada yang memiliki lesung pipi, ada yang
tidak. Ada yang lidahnya dapat digulung, ada yang tidak. Bahkan mungkin dalam satu
keluarga ada yang bermata coklat, biru, atau hitam. Hewan pun dapat dijumpai pula
perbedaan sifat. Sebagai contoh, anak kucing dapat memiliki variasi rambut
meskipun induknya satu. Tumbuhan sendiri juga dapat ditemukan variasi dengan
mudah. Misalnya, tumbuhan yang sejenisada yang berbatang tinggi dan pendek, ada
yang berdaun lebar, ada yang kecil. Prinsip genetika dapat menjelaskan pemindahan
dengan satu sifat beda. Dengan percobaan persilangan monohibrid tersebut, dapat
diketahui pola pewarisan sifat pada keturunannya sehingga dapat membuktikan teori
memperhatikan satu sifat berbeda. Hal ini berhubungan dengan hukum Mendel I,
yang menjelaskan bahwa kedua gen yang mengatur pemunculan suatu sifat akan
dipisahkan satu sama lain dan dimasukkan ke dalam masing-masing gamet yang
jantan dan betina dengan satu sifat yang berbeda dapat sesuka hati tanpa ada
dengan tujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi
berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang disebut juga
yaitu 1:2:1 adalah bukti berlakunya hukum Mendel I yang dikenal dengan Hukum
Pemisah Gen yang sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes). Dengan begitu
secara sederhana dapat disimpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau
B. Tujuan
persilangan monohibrid.
(gen) mengendalikan setiap sifat dan harus bersegregasi saat pembentukan gamet dan
akan menyatu secara acak saat fertilisasi. Jadi, dua alel pengatur sifat tertentu akan
terpisah pada gamet yang berbeda. Selain itu, salah satu faktor tersebut cenderung
varietas induk dengan hanya memiliki satu beda sifat. Sepasang alel yang berbeda,
salah satunya akan bersifat dominan dan yang lain bersifat resesif. Percobaan
persilangan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari
perkawinan pada induk disebut parental (P) dan hasil perbandingan keturunannya
karakter dari dua sifat beda. Misalnya warna bunga adalah karakter tanaman yang
diamati. Mendel melihat ada dua sifat dari karakter warna bunga tanaman kacang
kapri, yaitu warna ungu dan warna putih. Bila tanaman kacang kapri berbunga ungu
disilangan dengan tanaman kacang kapri berbunga putih, maka generasi anakan
mereka adalah 100% tanaman berbunga ungu. Namun bila tanaman berbunga ungu
hasil persilangan itu dikawinkan sesamanya, keturunannya menunjukan 75% tanaman
Persilangan monoibrid akan memiliki rasio genotip dominan dan resesif 1:2:1 dan
rasio fenotp 3:1 pada keturunan keduanya. Sedangkan pada keturunan pertamanya
percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini
masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya
sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu.
Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau
memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada
kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi
sifat tanda beda. Persilangan monohibrid akan dihasilkan keturunan yang semuannya
terjadi pemisahan alel, sehinga gamet hanya mempunyai sala satu alel saja. Jika
meliputi :
tulis. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain adalah kedelai galur ungu dan
B. Prosedur Kerja
1. Biji populasi P1, P2, F1 dan F2 ditanam pada seedbox berisi tanah.
2. Biji dibiarkan tumbuh dan berkecambah.
3. Warna batang yang muncul diamati (putih atau ungu).
4. Warna batang biji di tabulasikan.
A. Hasil
Bagan Pengamatan
Harapan (E) 15 5 20
1 2 1 2 2
(|OE| ) (|1715| ) =2.25 (|35|1 /2) =2.25 4.5
2 2
2
1
(|OE| ) 2.25 2.25
2 = 0.15
15 5 = 0.45 0.6
E
X 2tabel = 3,84
Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel => signifikan
B. Pembahasan
disebut dengan Hukum Mendel I. Hukum Mendel pertama disebut hukum segregasi
sepasang faktor partikulat (gen) mengendalikan setiap sifat dan harus bersegregasi
saat pembentukan gamet dan akan menyatu secara acak saat fertilisasi. Jadi, dua alel
pengatur sifat tertentu akan terpisah pada gamet yang berbeda (George H. Fried &
Goerge J. Hademenos, 2006). Hukum Mendel I dibuktikan dengan melakukan
dengan menggunakan varietas-varietas induk dengan hanya memiliki satu beda sifat.
Sepasang alel yang berbeda, salah satunya akan bersifat dominan dan yang lain
unggul pada keturunannya. Sifat unggul yang diinginkan dapat diperoleh dari
persilangan dua indukan yang memiliki sifat unggul seperti yang diinginkan. Dunia
monohibrid, yaitu persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan antara tanaman
ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut. Hasilnya semua keturunan F1
kira-kira 3 biji bulat dan 1 biji berkerut. Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh
gamet, gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya akan
atau gen. Gen merupakan unit terkecil dari genetik yang terdapat didalam kromosom.
Satu kromosom terdapat ribuan gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA yang
merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam menentuka sifat dari individu.
Gen-gen menempati suatu lokasi yang spesifik di dalam kromosom yang disebut
dengan lokus gen. Gen-gen terletak berderet di sepanjang kromosom. Suatu sifat dari
individu dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen tersebut disebut
dengan alel. Pasangan elel tersebutlah yang menentukan sifat dari individu. Sifat
individu dinyatakan berupa sifat genotip dan sifat fenotip. Genotip yaitu sifat yang
tidak nampak oleh mata, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol tertentu untuk
fenotip yaitu sifat yang terealisasikan dari genotip yang diturunkan (Rochmah, dkk.,
2009).
signifikan atau tidak signifikan dalam suatu percobaan, yaitu dengan melakukan
persilangan monohibrid antara kedelai galur 1 berbatang unr 2 berabatang putih dan
Selama satu minggu kami melakukan pemeliharaan yaitu dengan penyiraman. Setelah
hipokotil dari F2. Dari 20 benih yang kami tanam semuanya dapat tumbuh dengan
maksimal. Dari 20 yang tumbuh, 3 buah diantaranya hipokotilnya berwarna hijau dan
melanjutkan dengan melakukan uji Chi Square. Perhitungan menggunakan uji chi
square, diperoleh X2 hitung (0.6) > X2 tabel (3,84) maka, hipotesis tersebut signifikan
atau hasil pengujian sesuai dengan hukum Mendel I. Dari data yang kami dapatkan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa percobaan kami sesuai Hukum Mendel I, bisa
dilihat dari hasil pertumbuhan benih yang berwarna ungu tumbuh lebih banyak
hukum segresi, yang berbunyi Pada pembentukkan gamet akan bertemu secara acak
A. Kesimpulan
1. Persilangan monohibrid adalah persilangan antar individu dengan satu sifat beda.
Berdasarkan uji chi square diperoleh X2hitung 0.6 dengan X2tabel 3.48.
B. Saran
disampaikan diantaranya :
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L.V. 1990. Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. UGM Press. Yogyakarta.
Fried. 2006. Schaums out Lines Biologi Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.