You are on page 1of 8
Pembesaran I PEC CLS CO Tits] EELS tue! di Indonesia LatarBelakang Setiap tahunnya, tanggal 15 September diperingati sebagai Hari Peduli Limfoma sedunia atau World lymphoma ‘Awareness Day (WIAD). Peringatan ini dicetuskan oleh Lymphoma Coalition (LC) yaitu sebuah organisasi non- profit yang beranggotakan 63 pasien limforma yang berasal dari 44 negara di dunia. Hari Peduli Limfoma sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2004, namun di Indonesia sendiri baru mulei diperingati sejak tahun 2005. Tujvan peringatan WLAD adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap limfoma, baik Limfoma Hodgkin (LH) maupun Limfoma Non-Hodgkin (LNH), sehingga dengan mengetahui gejala dari penyakit tersebut diharapkan limfoma dapat ditanganilebih awal. Jika dibandingkan dengan penyakit kanker lainnya, jumlah kasus limforna sebenarnya masih tergolong rendah, namun demikian pada perkembangannya jumiah kasus limfoma terus meningkat dengan cepat setiap tahunnya. Sekitar satu juta orang di dunia menderita limfoma, dan terdapat sekitar seribu orang didiagnosis menderita limfoma setiap harinya. Sayangnya kepedulian masyarakat terhadap tanda atau gejala penyakit limfoma masih sangat kurang. Jika kepedulian masyarakat meningkat, maka dapat memberikan dukungan dan semangat lebih besar bagi para pasien dan keluarganya, sehingga mereka bisa mendapatkan penanganan segera dari dokter spesialis hematologi onkologi medik, serta mendapatkan informasi terbaru mengenailimfoma. Apa ituLimfoma? Limfoma merupakan istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, yang. meyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Limfoma disebabkan oleh sel-se limfosit B atauT, yaitu sel darah putin yang dalam keadaan normal/sehat menjaga daya tahan tubuh kita untuk menangkal infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus, menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya, Sistem limfatik sendiri merupakan jaringan pembuluh dengan katup dan kelenjar di tempat-tempat. tertentu yang mengedarkan cairan getah bening melalui kontraksi otot yg berdekatan dengan kelenjar. Kelenjar getah bening menyaring bend asing dari getah bening dan juga mengangkut leak yang diserap dari usus halus kehati Limfoma terbagi menjadi (tipe) yaitu: + Limfoma Hodgkin (LH) + Limfoma Non-Hodgkin (LNH) Sekitar 909 dari penderita limfoma merupakan penderita Limfoma Non-Hodgkin, dan sisanya Limfoma Hodgkin. Beberapa tipe limfoma dapat disembuhkan, dan untuk jenis lainnya, banyak pasien yang mampu menjaga penyakit mereka di bawah kontrol dan memiliki kualitas hidup yang baik dengan pengobatan medis. ‘Apa itu Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin? Limfoma Hodgkin (LH) Limfoma Hodgkin terjadi karena mutasi SelB pada sister limfatik, dengan hasil deteksi yaitu adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Limfoma Hodgkin diketahui memiliki 5 jenis subtipe. Limfoma Hodgkin sendiri merupakan jenis yang paling bisa disembuhkan dan biasanya menyerang kelenjar getah bening yeng terletak di leher dan kepala. Umumnya pasien didiagnosis pada saat usia 20 sampai 30 tahun dan juga pada usia lebih dari 60 tahun. Limfoma Non-Hodgkin (LNH) Limfoma Non-Hodgkin terjadi arena adanya mutasi DNA pada sel 8 dan sel T pada sistem limfatik, merupakan ‘tumor ganas yang berbentuk padat dan berasal dari jaringan limforetikuler perifer dan memiliki 30 subtipe yang masih terus berkembang. Limfoma Non-Hodgkin yang pertumbuhannya lambat disebut indolent/low grade dan untuk yang pertumbuhannya cepat disebut aggressive/high-grade. Limfoma Non-Hodgkin lebih sering tejadi pada usia lebih dari60 tahun. Stadium Limfoma Non Hodgkin terdiri dari: + Stadium’ Sel kanker berkumpul menjadi kelompok di daerah tertentu kelenjar getah bening, contohnya di leher atau bawah ketiak. + Stadium 2 Sel limfoma berada pada sekurang-kurangnya 2 kelompok di kelenjar getah bening, + Stadium 3 Limfoma terdapat pada kelompok kelenjar getah bening di atas maupun di bawah diafragma, atau limfoma berada di organ atau dijaringan sekitar kelenjar getah bening. + Stadium4 Pada stadium 4 limforna sudah sangat menyebar, limfoma sudah menyebar ke seluruh satu organ ataujaringan selaindikelenjargetah bening, atau bisa juga berada dalam hati, darah, atau sumsumtulang, reser Mn RE Cues ei Stage! Stage Il Stage Ill Stage IV RRR LN a n n a Sumber : Stadium morbus Hodgkin berdasarkan Kasifikasi Ann Arbor GejalaLimfoma Gejala umum yang dirasakan oleh pasien maupun yang dapat dilihat oleh dokter antara lain: + Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pads leher, ketiak, dan lipatpaha, + Menggigil/suhu tubuh turun-naik + Demnam berulang dan keringat berlebihan di malam hari + Penurunanberat badan + Kehilanganseleramakan + Kelelahan terus-menerus dan kekurangan energi + Sesaknapasdanbatuk + Gatalterus-menerusdiseluruh tubuh tanpa sebab (ruam) + Mudahlelah + Pembesaran amandel + Sakitkepala Cara Diagnosis ‘Agar pasien mendapatkan perawatan yang tepat, maka dibutuhkan pula diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan tes yang disebut “lymph node biopsy” atau biopsi kelenjar getah bening, untuk mengetahul apakah pasien memiliki Limfoma Hodgkin atau Non-Hodgkin. Kemudian dokter akan melakukan tes lain untuk ‘mengetahui seberapa jauh penyakit tersebar (stage). Tes tersebut meliputi: + Tes darah, yaitu untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. + Bone marrow test, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya Limfoma Hodgkin limfoma pada sumsum tulang + Imaging (x-ray, CTscan, MRIscan, tomografi), yaitu untuk mengetahui gambaran dada dan perut. ‘+ PungsiLumbal,yaitu untuk memeriksa cairan otak/serebrospinal ‘Apa Saja yang Menjadi Faktor Risiko Limfoma? Faktor-faktorrisiko Limforna meliputi + Usia Sebagian besar Limfoma Hodgkin terjadi pada orang yang berusia 15-30 tahun dan usia di atas 55 tahun. Sedangkan risiko Limfoma Non-Hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya pada orang berusia lanjut, yaitu sia diatas 60 tahun + Faktor Genetik Risiko untuk terkena limfoma akan meningkat pada orang yang meri saudara kandung) yang menderita jenis kanker yang sama. + Pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV Virus ini menyebabkan demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih berisiko mengalami Limfoma Hodgkin. + Sistem kekebalan tubuh yanglemah Kekebalan tubuh yang lemah dapat juga menjadi faktor risiko Limfoma, misalnya karena mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV ) atau menggunakan obatimunosupresan. + Jeniskelamin Limfoma lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita + Paparankimiaberacun Paparan terhadap bahan kimia beracun (pestis anggota keluarga inti (ayah, ibu, atau ida herbisida, pewarna rambut) juga dapat memicu Limfoma. mae pada Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Dunia Tahun 2012 7 ‘ 5 4 e 4 5 4 32 3 3 2 om 1 04 ' 03 5 o i mors Now-Hedekin informs Hodgkin Umfoma Now Hodgkin” Linfoma Hodgkin seKame Garo mKematian aKa Bary a Kemation Sumber : GLOBOCAN, IARC, 2012 ‘Menurut data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012, limfoma merupakan salah satu dari sepuluh penyakit kanker terbanyak di dunia pada tahun 2012. Dari gambar diatas diketahul bahwa secara umum persentase kasus baru dan kematian (setelah dikontrol dengan variabel uur) akibat limfoma pada penduduk laki-aki lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perempuan. Baik penduduk laki-laki dan perempuan lebih banyak yang terkena Limfoma Non-Hodgkin, yaitu sebesar 6% pada penduduk laki-laki dan 4,1% pada penduduk perempuan, dibandingkan dengan Limfoma Hodgkin, yaitu sebesar 1,1% pada penduduk laki-laki dan 0,7% pada penduduk perempuan. Kematian akibat Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma Hodgkin cukup tinggi, yaitu mencapai setengah dari persentase kasus baru. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dan penanganan lebih awal sehingga in sembuh akan lebih besar dan dapat menekan jumlah kematian akibat limfoma. eeeen ea Provinsi oe Pe ae eee) 1 Acch 0,02 93 2 Sumatera Utara 0,06 803, 3 Sumatera Barat 0.09 453, 4 Riou 0.07 430 3 Jambi 0.08 266 © Sumatera Selatan : : 7 Bengkulu - - 8 Lampung oor 7” 9 Kep, Bangka Belitung o2i 281 10 Kep. Riau : = 11 _DKl Jakarta - : 2 Jawa Barat 0.06 2728 13 Jawa Tengah 0.05 1961 14 DI Yogyakarta 0.25 800 15 Jawa Timur 0.06 2296 16 Banten - - 7 Bali 013 538 18 Nusa Tenggara Barat : : 19 Nusa Tenggara Timur 0.07 348 20 Kalimantan Barat 024 1082 21 Kalimantan Tengah 018 303 22 Kalimantan Selatan 0.04 154 23 Kalimantan Timur 0,09 397 24 Sulawesi Utara 0.02 47 25 Sulawesi Tengah 0.04 m 26 Sulawesi Selatan on ou 27 Sulawesi Tenggara 0.03 n 28 Gorontalo 5 - 29 Sulawesi Barat 3 y 30 Maluku 0,05 83 31 Maluku Utara : a 32 Papua Barat E 5 33. Papua : 5 rz a oF Co ‘Sumber: Diolah berdasarkan Date Riset Kesehaton Oasor 2013, Badan Lithongkes Kementerian Kesehatan Rl dan Data Penduduk Sasaran, Pusdetin Kementerian Kesehatan Rl. Pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 didapatkan prevalensi penderita limfoma berdasarkan hasil wawancara mengenai diagnosis limfoma oleh dokter. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa prevalensi limfoma di Indonesia pada tahun 2013 adalah sebesar 0,06%e, atau diperkirakan sebanyak 14.905 orang. Provinsi Dl Yogyakarta memiliki persentase prevalensi limfoma tertinggi, yaitu sebesar 0,25%o atau diperkirakan sebanyak 890 orang, Sedangkan provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak, yaitu sebanyak 2.728 orang. Jumlah penderita limfoma ini dirasa cukup fantastis sehingga patut diwaspadai. Hendaknya masyarakat lebih peduli terhadap deteksidini kanker, khususnya limfoma, serta menambah pengetahuan mengenai penyakit limforna agar jumlah penderita limfoma tidak semakin bertambah. Cee een ae munca eae ne so Ce toed 100 i i pees fc ereenra pe 2010 2011 2012 laki-laki_m perempuan ‘Sumber: Register Kanker RSK Dharmais, 2010-2012 Berdasarkan Gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010-2012, proporsi limfoma pada pasien laki- laki di RSK Dharmais lebih besar dibandingkan dengan pasien perempuan. Proporsi pasien limfoma pada pasien laki-laki sedikit meningkat pada tahun 2012, yaitu menjadi 59% pasien laki-laki dan proporsi pasien perempuan sedikit menurun menjadi 41%, ee ee enema CS eae sted Sumber: Register Kanker RSK Dharmais, 2010-2012 Gambar 4 menunjukkan bahwa umur pasien limfoma di RSK Dharmais pada tahun 2010-2012 cukup bervariasi. Kelompok umur 50-54 tahun merupakan kelompok umur pasien limfoma terbanyak pada tahun 2010 dan 2011. Namun persentase tersebut menurun drastis pada tahun 2012. Sedangkan pasien limfoma terbanyak tahun 2012 adalah pada kelompok umur 45-49 tahun. Berdasarkan gambar tersebut juga dapat dillhat bahwa persentase pasien limfoma pada kelompok umur 35-39 tahun, 40-44 tahun, dan 60-64 tahun cukup tinggi. Sementara itu, persentase pasien limfoma anak-anak umur 5-9 tahun juga cukup tinggi. Dengan demikian perlu diperhatikan bahwa limfoma tidak hanya menyerang orang yang berusia paruh baya dan lanjut usia, namun dapat juga ‘menyerang anak-anak, sehingga para orang tua harus lebih jeli dalam mendeteksi jika muncul gejala limfoma pada anaknya. 8 75 50 25 2010 20 2012 =Hidup = Meninggal ‘Sumber: Register Kanker RSK Dhormais, 2010-2012 Berdasarkan status terakhir pasien rawat inap RSK Dharmais didapatkan bahwa pada tahun 2010 sebagian besar pasien (98%) berhasil disembuhkan dari penyakit limfoma, sedangkan pada tahun 2011 tingkat kesembuhan pasien limfoma menurun drastis menjadi sebesar 69%, dan sedikit meningkat pada tahun 2012, yaitu sebesar 72%. Hal ini dapat disebabkan karena pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut sehingga kemungkinan sembuh menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, diharapkan dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan mengenailimfoma dapat meningkatkan kesembuhan pasien limfoma. ee Sus PIS a neers 10 2008 = 2009 2010 201 2012 2013 ‘Sumber: Register Kanker Anak, Departemen Kanker Anak RSK Dharmais, 2008-2013. Limfoma merupakan salah satu jenis kanker terbanyak pada anak. Menurut data register kanker anak RSK Dharmais tahun 2008-2013, jumlah kasus limfoma pada anak cukup tinggi. Jumlah kasus limfoma tertinggi pada tahun 2011, yaitu sebanyak 16 kasus, sedangkan jumlah kasus terendah adalah pada tahun 2003, yaitu sebanyak 4 asus. Gejala penyakit kanker pada anak, khususnya limfoma, perlu diwaspadai oleh orang tua sehingga anak yang menderita limfoma dapat ditangani lebih cepat. Sampai saat ini penyebab pasti dari Limfoma belum diketahui, maka yang dapat dilakukan adalah mencegah agar terhindar dari faktor resiko dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dari infeksi virus, bakteri, jamuur, parasit, toksin ingkungan, kebiasaan merokok ( aktif/pasit) dan zatkarsinogenik.

You might also like