You are on page 1of 6

NAMA: AGUS ZULKARNAIN

NIM: 06101381520077

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi dalam ekosistem?


2. Apa jenis interaksi antara manusia dengan bakteri E. Coli di saluran
pencernaan kita?
3. Jelaskan perbedaan interaksi dalam komunitas dengan interaksi dalam
ekosistem!

Jawab

1. Interaksi dalam ekosistem adalah terjadinya hubungan timbal


balik antara komponen biotik dan komponen abiotik. Interaksi dalam
ekosistem adalah semua komponen di dalam ekosistem yang memiliki
keterkaitan satu sama lain dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. interaksi
dalam ekosistem hubungan yang terjadi hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik. Interaksi ini pada akhirnya akan
melibatkan beberapa pola yakni interaksi antar individu atau antar
organisme, interaksi antar populasi serta interaksi antar komunitas.
Interaksi yang seimbang dan selaras akan berujung pada keseimbangan
ekosistem yang menghasilkan harmoni.

2. Jenis interaksi antara Escherichia coli dan colon atau usus


manusia adalah simbiosis mutualisme, karena bakteri E. Coli akan
menguraikan makanan yang tidak dapat cerna pada proses sebelumnya
serta memproduksi vit.K dan vit.H. Dinding usus besar kemudian
menyerap vitamin dan air yg berlebih sebelum meneruskan sisa makanan
menuju rektum sebelum d buang keluar tubuh melalui anus. Keuntungan
yg diperoreh oleh bakteri E. Coli adalah mendapatkan zat makanan dari
sisa sisa pencernaan tersebut. berikut adalah rincian proses interaksi antara
bakteri E. Coli dengan usus manusia:
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu
jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang
ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar
manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, Bakteri coli merupakan
bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak memiliki spora, memiliki pili,
anaerobik fakultatif, suhu optimum 370oC, flagella peritrikus, dapat
memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan gas, bersifat patogenik,
menyebabkan infeksi saluran kemih

Habitat utama Escherichia coli adalah dalam saluran pencernaan


manusia tepatnya di saluran gastrointestinal yaitu pada colon dan juga
pada hewan berdarah hangat. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada
rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat. Total bakteri ini sekitar
0,1% dari total bakteri dalam saluran usus dewasa.

Usus besar atau kolon pada manusia memiliki panjang 1 meter


dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon
descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi
massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Pada colon, zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan
garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral
kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens.
Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu
terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri
Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12.

Pada proses pembusukan tersebut terjadi fermentasi zat-zat sisa


makanan pada colon yang dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Sebelum
zat sisa makanan tersebut masuk ke dalam colon , terlebih dahulu terjadi
penyerapan di dalam usus halus. Zat-zat makanan yang diserap di dalam
usus ini misalnya monosakarida, disakarida, vitamin dan lemak.
Selanjutnya zat sisa tersebut akan mengalami pembususkan di colon.
Selama pembusukan tersebut terjadi fermentasi zat-zat yang masih
terkandung dalam zat sisa seperti polisakarida. Polisakarida ini akan
difermentasi sehingga menghasilkan zat-zat yang tertentu seperti asetat
propaniat butirat. Dalam proses pembususkan ini juga menghasilkan
vitamin K dan B12 yang bermanfaat magi tubuh manusia. Selanjutnya zat-
zat sisa yang tidak dapat terserap lagi akan dikeluarkan sebagai feses.
Berikut ini merupakan bagan simbiosis bakteri coli dalam colon.
`

3. Interaksi dalam suatu ekosistem, komponen biotik dan


abiotik saling berinteraksi dan berhubungan timbal balik. Adanya
hubungan timbal balik dalam ekosistem menyebabkan sistem akan
terguncang apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen sekalipun.
Interaksi dalam komunitas adalah terjadinya hubungan timbal balik
antarpopulasi sementara interaksi dalam ekosistem adalah terjadinya
hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotic

1. Interaksi Antar Komponen Biotik

Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antar


populasi organisme yang menyusun ekosistem.

A. MUTUALISME

Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi


antarorganisme dari dua spesies yang berbeda. Hubungan mutualisme akan
menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat didalamnya. Beberapa
spesies dapat hidup tanpa organisme partner mutualismentya. Hubungan
seperti ini disebut dengan MUTUALISME FAKULTATIF. Berbeda lagi
dengan MUTUALISME OBLIGATIF, yaitu hubungan yang terjadi antara
kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup dengan bermutualisme. Contoh
bentuk mutualisme adalah bakteri yang hidup didalam system pencernaan
hewan herbivora. Hewan herbivore berukuran besar tidak bisa mencerna
selulosa. Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada saluran pencernaan
hewan tersebut untuk memecah selulosa.

Beberapa contoh Mutualisme lainnya:


Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau biru membentuk Lichen
Simbiosis fungi dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza
Simbiosis antara semut dengan Aphit, semut melindung Aphit dari
pemangsanya, sedangkan Aphit memberikan cairan sejenis madu
kepada semut

B. KOMENSALISME

Komensalisme merupakan bentuk hubungan antau interaksi antar


organisme dari dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu organisme
saja yang memperoleh keuntungan sedangkan lainnya tidak terpengaruh.
Hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu merupakan contoh
komensalisme. Ikan remora menempel pada badan ikan hiu, sehingga ikan
remora dapat berpindah tempat dengan cepat, ikan remora juga mendapatkan
keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan sisa dari ikan hiu. Ikan hiu
sendiri tidak diuntungkan dann juga tidak dirugikan dari keberadaan ikan
remora

C. ALELOPATI

Alelopati adalah hubungan atau interaksi antarorganisme, yang mana


keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau
perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu racun

D. PREDASI

Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana


satu organisme memakan organisme lainnya. Organisme yang memakan
disebut PREDATOR, sedangkan organisme yang dimakan disebut MANGSA.
Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini berlangsung antara spesies
yang berbeda, meskipun demikian beberapa hewan pemangsa sesama jenisnya
(Kanibalisme).
Contoh hubungan predasi yaitu pada singa dengan zebra, kuda dengan rumput,
dan ular dengan tikus.

E. KOMPETISI
Kompetisi adalah terjadinya hubungan atau interaksi yang
menyebabkan persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas / relung

Kompetisi terbagi 2, yaitu:

1. Kompetisi Intraspesifik terjadi antar individu dan spesies yang sama

Contoh:
Persaingan antar tumbuhan Sorghastrum Nutans dalam mendapatkan
nitrogen

2. Kompetisi Interspesifik yaitu Kompetisi yang terjadi antarindividu dari


dua spesies yang berbeda

Contoh:
Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang
pengembalaan yang sama

F. PARASITISME

Parasitisme adalah hubungan antar organisme berbeda spesies, yang


mana satu jenis organisme (parasit) hidup bersama atau menumpang
dengan mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi
organisme yang ditumpanginya.
Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bias
dalam bentuk iritasi akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit yang
menyebabkan sakit pada inangnya disebut dengan PATOGEN

3. Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik

Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi


karena komponen biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi
komponen abiotiknya. Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan
tertentu disebut dengan RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi
menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu
dalam suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih faktor fisik dan kimia
lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh karenanya,
setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas
maksimum dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan
hidup.
Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu
jenis komponen abiotik atau faktor Pembatas. Jika jumlah factor pembatas
terlalu banyak ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi akan terhambat,
walaupun komponen-komponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang
optimal untuk pertumbuhan populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya adalah
SALINITAS

You might also like