You are on page 1of 2

No.

Urut: 10 Kelas: M
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi

Pengendalian internal untuk pengujian biasanya sangat terstruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan para
karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakna bagian paling
penting dalam menguji penggajian, namun hal ini tidak bersifat ekstensif. Banyak auditor
menghadapi resiko salah saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi
bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga alasan untuk hal ini :

a. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika


mereka dibayar terlalu rendah.
b. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
c. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal
meyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal,


pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi, kita harus mengenal hal hal berikut :

a. Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan; karena itu, auditor


harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang
material untuk setiap organisasi.
b. Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
c. Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
d. Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada resiko pengendalian
yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya.
e. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan
jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kinerja.

Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia, yaitu :

Pemisahan tugas yang memadai. Untuk mencegah pembayaran berlebihan


danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Pemrosesan penggajian
harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus
diotorisasi leh penelia karyawan.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung
pada sifat system penggajian .
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Cek harus ditandatangani oleh
karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus didisbustrikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Demikian juga, jika
pembayaran dilakukan melalui setoran langsung, akses ke system yang digunakan untuk
mengotorisasi pembayaran harus dibatasi.
Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi
secara independen,termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar.
Penyiapan formulir pajak penggajian. Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak
seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan pemotongan pajak FICA, pemotongan
pajak pemerintah bagian dan kota, serta pajak pengangguran pemerintah federal dan
Negara.
Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu.
Pemotongan yang dimaksud dalam pengujian tersebut mencakup pajak, 401 (K) dan
tabungan pension lainnya, iuran serikat pekerja, asuransi dan tabungan penggajian.
Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Untuk perusahaan
manufaktur.
Pengujian atas karyawan yang tidak ada. Mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang
tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan
oleh masih dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja.
Pengujian atas kecurangan waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan
melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Table 18-2
mengikhtisar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci,
pengujian pengendalian, dan pengendalian substantive atas transaksi penggajian.
Laporan beban yang curang. Penggantian atas beban perjalanan dan hiburan adalah
bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran; namun, auditor sering kali melakukan
prosedur tambahan sebagai bagian dari pengujian penggajian dan personalia.

You might also like