You are on page 1of 11

MAKALAH ALAT BERAT - ALAT PENGGALI

Dosen ampu : Prof. Drs. Sudarman M.Pd.,

Oleh
Hidayat Restu Purnama
Maruf Mubasir
Rizki Hadi Aminudin
Mahfud Fauzi
Azhar Permana Alam

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
ALAT PENGGALI

1.1. Latar Belakang


Istilah dan penggunaan alat berat dikenal sebagai bagian ilmu teknik sipil,
yang didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan bidang struktur. Dalam suatu proyek proyek alat berat
merupakan faktor penting. Hal ini karena alat berat sebagai pesawat yang
mempermudah manusia dalam mengerjakan berbagai macam pengerjaan lapangan
yang berhubungan dengan konstruksi.
Terdapat berbagai macam klasifikasi alat berat dalam penerapannya
dilapangan. Salah satunya penerapan dalam bidang penggalian. Pada umumnya
penggunaan alat berat pada bidang galian, sangat berhubungan erat dengan bidang
tambang, hal ini karena terdapat berbagai jenis dan sifat material dalam proses
penggalian, serta medan yang terdapat pada proses penggalian. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut berdasarkan medan dan material galian berbagai macam
produsen alat berat memproduksi berbagai macam alat berat dalam bidang
penggalian.
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan pengetahuan mengenai alat
berat untuk orang yang bekerja dibidang lapangan atau tambang pada khususnya
mengenai peralatan yang sesuai dengan karakteristik area dan material yang akan
dilakukan proses penggalian. Hal ini dikarenakan untuk menghindari berbagai
macam potensi kerugian diantaranya biaya dan keselamatan bagi para pekerja
lapangan yang berkaitan dengan proses penggalian.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Apa fungsi alat berat bidang gali?
b. Apa saja macam alat berat dalam bidang alat penggali?
c. Dimana sajakah alat berat sebagai alat penggali dapat digunakan?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai pengertian alat berat pada umumnya dan penjelasan tentang alat berat
sebagai alat penggali, serta fungsi penggunaan berbagai macam alat berat bidang
penggali dan penerapannya berdasarkan parameter karakteristik area dan jenis
material galian yang terdapat pada proses penggalian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Alat Berat


Pada umumnya pengertian alat berat adalah alat atau pesawat yang mampu
memudahakna pekerjaan manusia pada bidang konstruksi dan berbagai
pengerjaan lapangan lainnya dalam sekala besar. Secara umum alat berat terdapat
berbagai macam klasifikasi salah satunya adalah berdasarkan fungsional alat
berat, contoh jenis alat berat berdasarkan fungsinya adalah alat penggerak tipe
penggali.

Gambar 1. Contoh Alat berat

2.2. Alat Alat Penggali


Alat berat penggali atau biasa disebut excavator, pada umumnya
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Berbagai macam alat berat yang
digunakan sebagai alat penggali, diantaranya yaitu front shovel, backhoe,
dragline, dan calmshell.
Menurut Fatena (2008), Secara umum alat penggali terdiri atas struktur
bawah, struktur atas, sistem dan bucket. Struktur bawah alat adalah penggerak
yang dapat berupa roda ban maupun crawler. Alat alat gali mempunyai as
(slewing ring) diantara alat penggerak dan badan mesin sehingga alat berat
tersebut dapat melakukan gerakkan memutar walaupun tidak ada gerakkan pada
alat penggerak atau mobilisasi. Kemudian terdapat 2 macam sistem pada alat gali,
yaitu sistem hidrolis dan sistem kabel. Backhoe dan power shovel disebut alat
penggali dengan sistem hidrolis karena bucket digerakan secara hidrolis. Sistem
hidrolis ini selain menggerakan bucket juga menggerakkan boom dan arm.
Sedangkan clamsheel dan dragline merupakan alat alat dengan sistem kabel.
Sistem kabel ini dipasangkan pada boom yang berupa rangka baja atau lattice
boom.
Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi
lapangan tertentu. Perbedaan setiap alat tersebut pada benda yang dipasang
dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesamaan pada alat
penggerak yaitu roda ban atau crawler. Alat beroda crawler umumnya dipilih jika
alat tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu
juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu banyak gerak.

2.3. Alat Penggali Sistem Hidrolis


Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis
memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor
dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket
ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front
shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi
badan alat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material
yang berada di bawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangkan front
shovel menggali material di permukaan dimana alat tersebut berada.

2.3.1. Backhoe
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan,
atau basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian,
tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan
pada pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material
keras. Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang
rata. Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilakukan.

2.3.2. Bagian Backhoe


Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar,
boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom, lengan dan
bucket digerakkan oleh sistem hidrolis. Struktur bawah adalah penggerak utama
yang dapat berupa roda banatau roda crawler. Ada enam gerakan dasar yang
mencakup gerakan gerakan pada masing masing bagian, yaitu:
a) Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju
tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat menggali
material.
c) Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang arahnya
berlawanan dengan saat menggali.
d) Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius
sampai 100.
e) Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas
backhoe dapat berputar 360.
f) Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah
selesai digali.
Gambar 2. Backhoe dan bagiannya
(Fatena, 2008)

Gambar 3. Backhoe dan berbagai perlengkapannya

2.3.3. Teknik Penggalian


Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
a) Boom dan bucket bergerak maju.
b) Bucket digerakkan menuju alat.
c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
d) Bucket yang telah penuh diangkat.
e) Struktur atas berputar.
f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.

2.3.4. Produktivitas Backhoe


Menurut rochmanhadi (1992), untuk menghitung produktivitas excavator
dalam hal ini backhoe, pertama tama kita harus membatasi terhadap kondisi
yang ada pada setiap keadaan pekerjaan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terhadap produkivitas backhoe
antara lain:
1. Faktor keadaan pekerjaan:
- Keadaan dan jenis tanah
- Tipe dan ukuran saluran (jika menggali saluran)
- Jarak pembuangan
- Kemampuan operator
- Job management/ pengaturan operasional dan sebagainya.
2. Faktor keadaan mesin:
- attachment yang cocok untuk pekerjaan yang bersangkutan
- Kapasitas bucket
- Waktu siklus yang banyak dipengaruhi oleh kapasitas transvel dan
sistem hidraulis
- Kapasitas angkatan
3. Pengaruh dalamnya pemotongan sudut swing

Menurut Fatena (2008) jenis material berpengaruh dalam perhitungan


produktivitas backhoe. Penentuan waktu siklus backoe didasarkan pada pemilihan
kapasitas bucket. Rumus yang dipakai untuk menghitunga produktivitas backhoe
adalah:

Produktivitas = V x 60/CT x S x BFF x Efisiensi

Produktivitas dihitung dalam m3/jam, CT adalah waktu siklus (tabel 1), S


adalah faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar (tabel 2) dan BBF didapat
dari tabel 3.

Tabel 1. Waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

Tabel 2. Faktor koreksi (S) untuk kedalaman dan sudut putar


Tabel 3. Faktor Koreksi (BFF) untuk alat gali

2.3.5. Front Shovel


Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas
permukaan di mana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk
menggali material yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka
front shovel akan mengalami kesulitan. Dengan demikian, waktu penggalian dapat
menjadi lebih lama. Sarna halnya dengan kondisi di mana permukaan material
yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum yang diperbolehkan untuk
mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor pengali untuk ketinggian penggalian dan
pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan dalam menentukan
produktivitas front shovel.

Gambar 4. Front Shovel

2.3.6. Kriteria Pemilihan Shovel


Dalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah biaya penggalian. Biaya penggalian
tergantung pada besarnya pekerjaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengangkut front shovel ke proyek, dan biaya langsung. Kedua adalah kondisi
pekerjaan. Kondisi pekerjaan di lapangan akan menentukan pemilihan jumlah dan
kapasitas alat. Pekerjaan penggalian material keras akan lebih mudah dilakukan
oleh front shovel dengan bucket yang besar, sama halnya dengan penggalian
material hasil peledakan. Jika pekerjaan harus dilakukan pada waktu yang relatif
singkat, maka dapat digunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel
besar. Kapasitas alat pengangkutan yang tersedia juga dapat mempengaruhi
pemilihan besarnya front shovel yang akan dipakai.

2.3.7.

You might also like