You are on page 1of 4

24 Jam Pertama 24 jam Kedua

Elektrolit Koloid
Glukosa elektrolit Koloid Glukosa
dalam Air dalam Air
Burn 1000-4000 ml 7,5 % 1500-5000 1000-4000 2,5% berat 1500-500
budget of Ringer dan berat ml ml Ringer badan ml
F.D 1200 ml salin badan dan 1200 ml
Moore 0,5 ml salin 0,5 ml
Evans Saline normal, 1,0 2000 ml Setengah dari Setengah 2000 ml
1 ml/kg/% luka ml/kg/ Kebutuhan dari
bakar % luka 24 jam kebutuhan
bakar pertama 1 jam
pertama
Brooke Ringer Laktat 0,5 2000 ml Setengah dari Setengah 2000 ml
ml/kg/ kebutuhan dari
% luka tiga perempat kebutuhan
bakar dari 24 jam tiga
pertama perempat
dari 24
jam
pertama
Parkland Ringer Laktat 4 20%-60%
ml/kg/% luka dari
bakar volume
plasma
yang
dihitung
Larutan Volume untuk 03,0,5 Tujuan:
Natrium mempertahanka ml/kg/% mempertaha
hipertoni n haluaran urine luka bakar nkan
k 30 ml/jam haluaran
(cairan urine yang
mengandung adequat
250 mEq
Na/liter)
Burnett Larutan natrium Pemeliharan Koloid 0,5 D5W (%
Burn alkali 51/4 NS ml/% luka luka bakar)
Centre hipertonik atau bakar/kg (LPTTm3)
isotonic/% luka
bakar/kg
Formula untuk resusitasi penggantian cairan
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Defisit volume cairan: Pasien akan 1. Masukan dan haluaran
yang berhubungan mempertahankan setiap 1 jam. Evaluasi
dengan peningkatan keseimbangan cairan dan kecenderungan.
permeabilitas kapiler, hidrasi 2. Titrasi cairan IV untuk
peningkatan trkanan mempertahankan
hidrostatik kapiler, haluaran urine.
penurunan tekanan 3. Timbang berat badan
asmotik koloid kapiler, setiap hari VS setiap 1
peningkatan jam.
4. Laporkan haluaran
kehilangan
urine <30 atau >70
evaporative.
ml/jam.
5. Monitor Ht, BUN,
elektrolit setiap 12
jam, sesuai perintah.
6. Dapatkan specimen
urine dan pantau sesuai
yang diperintahkan
terhadap
hemakromagen, gula,
atau aseton.
7. Pantau sensorium
setiap 1 jam
2. Perubahan nutrisi, Mencerna 80% sampai 1. Berikan diet tinggi
kurang dari kebutuhan 90 % masukan nutrisi protein tinggi
tubuh, yang yang dibutuhkan karbohidrat
berhubungan dengan Mentoleransi pemberian 2. Konsulkan dengan ahli
masukan kurang dari makan lewat selang, gizi
yang dibutuhkan tubuh mempertahankan 80% 3. Lakukan perawatan
(hipermetabolisme) BB praluka bakar. oral setiap pergantian
Mntoleransi nutrisi tugas dan prn.
4. Berikan waktu makan
parenteral
yang layak
5. Tawarkan suplemen
6. Pantau masukan dan
haluaran
7. Kaji terhadap distensi
abnomen haluaran NG
<600 ml/24 jam, kram
abnomen, diare.
8. Timbang berat badan
setiap hari setiap hari
9. Bantu pasien saat
pemasangan aliran
sentral.

3. Inefektif termoregulasi Suhu tubuh 36-37c 1. Pantau dan catat suhu


yang berhubungan setiap satu jam
dengan kerusakan 2. Jika suhu hipotermi
integritas kulit gunakan lampu
penghangat atau
pelindung hangat,
selimuti pasien dengan
selimut foil, gunakan
balutan lembab dan
hangat, batasi bagian
tbuh yang terpajan.
3. Batasi aktifitas fisik
jika hipertermi.
4. Kolaborasi bemberian
antipiretik, gunakan
tindakan-tindakan
pendinginan
berdasarkan protocol
institusional.
4. Potensial infeksi Pasien akan terbebas dari 1. Tutupi luks dengan
berhubungan dengan inveksi luka bakar kain steril selama
cedera luka bakar, pasien ditransfer.
respon kerusakan 2. Bersihkan luka
imun, prosedur berdasarkan protocol
invasive, imobilisasi. bersihkan dengan
lembut, cukur rambut-
rambut dari daerah
sekitar yang
berdekatan dengan
luka.
3. Tutupi luka dengan
antimicrobial topical,
sesuai perintah.
4. Berikan profilaksis
toksoid tetanus, sesuai
perintah.
5. Gunakan lampu
penghagat untuk
mempertahankan suhu
tubuh.
6. Kaji aliran tempat
insersi invasive dua
kali sehari.
7. Dapatkan specimen
sesuai perintah untuk
biakan dan sensitivitas
dan pantau hasilnya.
8. Laporkan peningkatan
tajam suhu tubuh
(101F untuk
peningkatan SDP
(>10.000).

You might also like