You are on page 1of 29

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NASIONAL

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

Mata Kuliah : Bisnis Dan Politik

Dosen : Dr. Irman Lanti

Nama : A. Muhammad Rifai

NPM : 15011865009

peran koperasi sebagai soko guru sistem ekonomi kerakyatan dalam


menanggulangi kemiskinan

(Paper Besar)

Ekonomi kerakyatan atau ekonomi demokrat adalah sistem ekonomi yang didasarkan
pada kekuatan ekonomi rakyat .Dimana ekonomi sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi
atau pekerjaan orang-orang biasa dilakukan (populer) yang mengelola secara mandiri sumber
ekonomi, yang dapat dibudidayakan dan menguasai, selanjutnya disebut sebagai usaha kecil
dan menengah (UKM) terutama meliputi pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dll,
ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga mereka, tanpa
kepentingan masyarakat lain yang disebut mengorbankan keadilan1.

Singkat ILO169 Konvensi 1989 mendefinisikan ekonomi tradisional yang demokratis


adalah ekonomi yang kehidupannnya dasar kehidupan masyarakat lokal dalam konservasi 2.
Pembangunan ekonomi yang demokratis berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat lokal dalam pengelolaan lingkungan dan lahan mereka turun-temurun. Kegiatan
ekonomi kerakyatan ini tersambung, antara lain, subsistem ekonomi pertanian tradisional
seperti perburuan, pertanian, perikanan dan hutan lainnya di seluruh kegiatan lingkungan

1 http://blog.bersiap.com/informasi/mengenal-sistem-ekonomi-kerakyatan-
pengertian-kons

2 Konvensi Masyarakat Hukum Adat, 1989 - ILO


alam serta kerajinan dan toko-toko kerajinan. Semua kegiatan ekonomi tradisional dan
berbasis masyarakat, yang berarti bahwa hanya dimaksudkan untuk mendukung dan
memenuhi kebutuhan hidup komunitas mereka sendiri. Kegiatan ekonomi telah
dikembangkan untuk membantu diri mereka sendiri dan komunitas mereka, sehingga tidak
mengambil keuntungan dari sumber daya alam di sana.

Ide ekonomi rakyat dikembangkan sebagai upaya alternatif oleh para ekonom Indonesia
untuk tackle yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam
menerapkan teori kegagalan pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang telah
membawa sukses di negara-negara wilayah Eropa, telah terbukti menjadi realitas lain di
sejumlah negara yang berbeda mengangkat. Diharapkan bahwa hasil pertumbuhan ini bisa
dinikmati dengan strata bawah masyarakat, ada banyak orang di lapisan bawah tidak selalu
dapat menikmati hasil pembangunan diharapkan untuk streaming itu. Di kebanyakan negara
berkembang melebar kesenjangan sosial ekonomi. Pengalaman ini akhirnya mengembangkan
berbagai alternatif konsep pembangunan diarahkan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi
tetap menjadi prioritas dipertimbangkan, namun pelaksanaannya perlu menjadi penyebab
sesuai dengan inti dari pembangunan nasional pada manusia.

Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang


mendukung kepentingan rakyat. Pernyataan jelas bahwa konsep manusia dalam upaya
ekonomi, untuk lebih mempromosikan komunitas dikembangkan. Dengan kata lain, konsep
ekonomi orang keluar sebagai strategi untuk membangun lagi terutama kesejahteraan
pemberdayaan masyarakat. Setelah Profesor, FE UGM (alm) Prof. Dr. Mubyarto adalah
sistem demokrasi ekonomi, sistem ekonomi, berasas hubungan, kedaulatan rakyat dan
memihak benar - orang sungguh pada ekonomi Dalam prakteknya, ekonomi, orang-orang dan
jaringan ekonomi (jaringan) senyawa dijelaskan - menghubungkan pusat - pusat inovasi,
produksi dan kemandirian usaha perusahaan dalam jaringan berbasis IT untuk pembentukan
jaringan antara Sentara Pasar Tunggal dan Ekonomi3.

Ketika jaringan, masyarakat berusaha ekonomi siap bersaing di era globalisasi, menjadi
melalui adopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling canggih, seperti yang
diselenggarakan di lembaga "organisasi ekonomi internasional, komunitas bisnis dari orang-
orang dengan sistem co-operative dan publik kepemilikan. Kedua demokrasi ekonomi
sebagai antitesis dari paradigma ekonomi berbasis konglomerat-gaya produksi massal
3 http://rinidwilestari67.blogspot.co.id/2014/07/sistem-ekonomi-kerakyatan.html
Taylorisme. Agar ekonomi jaringan ekonomi memiliki teknologi tinggi sebagai faktor yang
nilai terbesar tambah dari proses ekonomi yang diadopsi itu sendiri. Faktor, skala ekonomi
dan lebih efisien, yang akan menjadi dasar dari persaingan bebas, memerlukan keterlibatan
memiliki jaringan orang-orang bisnis, berbagai pusat kemandirian ekonomi rakyat,
kemandirian ekonomi skala besar orang pola skala besar Manajemen Model siklus terpendek
dalam bentuk yang sering disebut pembeli.

Menurut mubyarto sistem perekonomian yang harus dikembangkan di Indonesia adalah


sistem ekonomi karakyatan yang mengacu pada tiga sektor yaitu BUMN (Badan Usaha Milik
Negara), BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta) dan Koperasi. Dari ketiganya koperasi
dijadikan sebagai dasar pengaturan perekonomian nasional. Koperasi sebagai soko guru
perekonomian Indonesia adalah implikasi dari perkembangan ekonomian kerakyata di
Indonesia. Pentingnya perekonomian yang berpihak kepada rakyat menjadi dasar lahirnya
pasal 27 dan 33 Undang-Undang Dasar 45. Darikedua pasal tersubut menjadi landasan
lahirnya undang-undang perkoperasian (UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992)4 .
Sementara menurut Muhammad Hatta Koperasi di utamakan sebagai soko guru ekonomi
indonesia karena koperasi mendidik self-help dan tertuju untuk membela kepentingan
bersama sebagai bagian dari masyarakat . koperasi yang kita fahamkan di indonesia
mempunyai sifat kemasyarakatan. Pada koperasi, sebagai badan usaha bersama sebagai asas
kekeluargaan , didamaikan dalam keadaan harmonis kepentingan orang-orang dengan
kepentingan umum. Koperasi yang semacam itu selanjutnya semangat toleransi, mengakui
pendapat masing-masing dan rasa tanggung jawab bersama. Dengan itu koperasi mendidik
dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa dan sendi negara yang ke empat seperti
tertanam dalam pancasila. Koperasi selanjutnya mendidik percaya pada diri sendiri,
memperkuat kemauan untuk bertindak dengan dasar self-help dan oto-aktifitas. Dengan
koperasi rakyat dengan seluruhnya dapat ikut membangun , berangsur-angsur maju dari yang
kecil melalui yang sedang sampai akhirnya kelapangan perekonomian yang besar. Tenaga-
tenaga ekonomi yang lemah lambat laun disusun menjadi kuat. Koperasi dapat pula
menyelengarakan pembentukan kapital nasional dalam jangka waktu yang lebih cepat,
dengan jalan menyimpan sedikit demi sedikit tapi teratur. Sebab itu koperasi dianggap suatu
alat yang efektif untuk mebangun kembali ekonomi rakyat yang terbelakang . koperasi
merasionalkan perekonomian, karena menyingkat jalan antara produksi dan konsumsi.5

4 http://www.mediapustaka.com/2014/11/makalah-peran-koperasi-dalam.html
Dengan demikian nampak sangat jelas keterkaitan antara ekonomi kerakyatan dengan
koperasi. Dimana ekonomi Kerakyatan difahami sebagai sebuah sistem perekonomian yang
ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi Kerakyatan
memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan, selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran rakyat.
Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi.
Membesarkan koperasi secara tidak langsung akan membesarkan dan menyegarkan kembali
budaya asli bangsa . gotong royong yang telah layu. Sebab koperasi dibentuk dan
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri , tanggung jawab sendiri,
demokrasi, persamaan, keadilan ddan kesetiakawanan.6

Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan
konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan
pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip
demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dengan sangat baik dalam
wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Secara operasional, jika koperasi menjadi
lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri
tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-
anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan
ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada ekonomi kelas bawah
(misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan
kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar
belakang pentingnya pemberdayaan peran koperasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk
menanggulangi kemiskinan.
Koperasi bisa mencakupi kehidupan ekonomi seluruh masyarakat meskipun mereka
tidak memiliki modal yang besar, namun koperasi memberikan wadah untuk bisa menunjang
perkembangan ekonomi masyarakat dan menanggulangi kemiskinan.

5 Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan kemakmuran.
Jakarta: PT Pustaka LP3ES

6 ibid
Teori ekonomi kerakyatan

Dalam Pasal 33 UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, yang

menjelaskan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan

atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang

diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang

sesuai dengan itu ialah koperasi. (Penjelasan Pasal 33 UUD 1945)7

Definisi Economic democracy secara internasional adalah:

Economic democracy is a socioeconomic philosophy that proposes to shift


decision-making power from corporate shareholders to a larger group of public
shareholders that includes workers, customers, suppliers, neighbors and the
broader public.8

Menurut Pemahaman azas kerakyatan Bung Hatta: Asas kerakyatan mengandung arti

bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

haruslah bersandar pada perasaan keadilan dan kebenaran yang hidup dalam hati rakyat

banyak, dan aturan penghidupan haruslah sempurna dan berbahagia bagi rakyat kalau ia

beralasan kedaulatan rakyat. (Hatta, 1932)9

Sifat demokrasi asli Indonesia menurut Bung Hatta adalah: Ada pun demokrasi asli

yang ada di desa-desa di Indonesia mempunyai tiga sifat yang utama, yang harus dipakai

7 http://www.si-pedia.com/2014/03/bunyi-pasal-33-uud-1945-1-5-dan-
pembahasannya.html

8 http://aifis.org/wp-content/uploads/2013/10/TELAAH-WACANA-EKONOMI-
KERAKYATAN.pdf

9 Mubyarto. Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Lembaga Suluh Nusantara dan


AIFIS,2014.
sebagai sendi perumahan Indonesia Merdeka! Pertama, cita-cita Rapat yang hidup dalam

sanubari rakyat Indonesia dari zaman dahulu sampai sekarang. .... Kedua, cita-cita massa-

protes, yaitu hak rakyat untuk membantah secara umum segala peraturan negeri yang

dipandang tidak adil. ..... Ketiga, cita-cita tolong menolong! Sanubari rakyat Indonesia penuh

dengan rasa bersama, kolektiviteit. .... Inilah tiga sendi dari demokrasi Indonesia! Jika

lingkungannya diluaskan dan disesuaikan dengan kemajuan zaman, ia menjadi dasar

kerakyatan yang seluas-luasnya, yaitu Kedaulatan Rakyat seperti paham Pendidikan Nasional

Indonesia,10

Di atas sila yang ketiga (cita-cita tolong-menolongpen.) dapat didirikan tonggak

demokrasi ekonomi. Tidak lagi orang seorang atau satu golongan kecil yang mesti menguasai

penghidupan orang banyak seperti sekarang, melainkan keperluan dan kemauan rakyat yang

banyak harus menjadi pedoman perusahaan dan penghasilan. Sebab itu, segala tangkai

penghasilan besar yang mengenai penghidupan rakyat harus berdasar pada milik bersama dan

terletak di bawah penjagaan rakyat dengan perantaraan Badan- badan perwakilannya. 11

Bangsa ini bukan hanya tidak memahami konstitusinya sendiri, bahkan bangsa ini tidak

paham mengenai Pancasila, ketika kita dengar kerakyatan maka yang ada di pikiran kita

adalah usaha kecil, maksud dari kerakyatan bukan itu, tapi kerakyatan menurut bung Hatta,

adalah kedaulatan rakyat. Segala hukum bersandar pada hati rakyat, dan berbagai istilah

kerakyatan sebenarnya adalah konsep demokrasi bagi Indonesia12

Sistem ekonomi kerakyatan

10 ibid

11 ibid

12 ibid
Pada hakikatnya sistem ekonomi kerakyatan (democratic economic system)

adalah suatu struktur dan proses ekonomi yang berupaya memin- dahkan kedaulatan

ekonomi (power to control) dari oligarki para pemilik modal ke tangan seluruh

anggota masyarakat13.

Komponen sistem ekonomi kerakyatan

Setiap anggota masyarakat harus berpartisipasi dalam proses produksi nasional.

Hal ini sejalan dengan amanat pasal 27 ayat (2) UUD 1945, Setiap warga negara

berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Setiap anggota masyarakat, termasuk fakir miskin dan anak- anak terlantar, harus

berpartisipasi dalam menikmati hasil produksi nasional. Hal itu sejalan dengan amanat pasal 34

UUD 1945, Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Setiap

anggota masyarakat harus berpartisipasi dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian

nasional

Batang tubuh UUD pasal 33, sebagaimana pendiri bangsa meletakkannya. Sekarang

menjadi tidak jelas bukan karena barangnya yang tidak ada, tapi mata yang tidak melihat. Ada

sesuatu yng membuat kita tidak mampu menghubungkan antara ekonomi kerakyatan dengan

UUD pasal 33 ayat 1, 2, 3

5.1.3 Dasar Sistem Ekonomi Kerakyatan:

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; Cabang-

cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh negara; Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai

13 Swasono, Sri Edi, 1987, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, UI Press, Jakarta
oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. (Pasal 33 UUD

1945)

a.Azaz kekeluargaan

Azas kekeluargaan itu ialah koperasi. Azas kekeluargaan itu adalah istilah dari Taman

Siswa, untuk menunjukkan bagaimana guru dan murid-murid yang tinggal padanya hidup

sebagai suatu keluarga. Itu pulalah hendaknya corak koperasi Indonesia (Hatta, 1977)

Asas kekeluargaan sebenarnya adalah istilah dari Taman Siswa yang menunjukkan pola

hubungan antara guru dan murid secara kekeluargaan, pola itu yang diterapkan di koperasi.

Tidak ada guru yang ingin muridnya menjadi bodoh. Perekonomian Indonesia

b. Dikuasai oleh negara

Pengertian dikuasai oleh negara haruslah diartikan mencakup makna penguasaan oleh

negara dalam arti luas yang bersumber dan diturunkan dari konsepsi kedaulatan rakyat

Indonesia atas segala sumber kekayaan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya, termasuk pula di dalamnya pengertian kepemilikan publik oleh kolektivitas rakyat

atas sumber-sumber kekayaan dimaksud. Rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh

UUD 1945 memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan (beleid) dan

tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan (regelendaad), pengelolaan (beheersdaad),

dan penga- wasan (toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem Ekonomi Kerakyatan memiliki beberapa ciri-ciri, adapun ciri-cirinya sebagai

berikut: 14

14 http://rinidwilestari67.blogspot.co.id/2014/07/sistem-ekonomi-kerakyatan.html
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara/pemerintah. Contoh hajad

hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak/BBM, pertambangan/hasil

bumi, dan lain sebagainya.


2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan

pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak

terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua

pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan

saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh

semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas

kekeluargaan antar sesama manusia.


5. Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan,partisipasi, dan keberlanjutan.Tidak benar

jika dikatakan sistem ekonomi kerakyatan cenderung mengabaikan efisiensi dan

bersifat anti pasar. Efisiensi dalam sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya dipahami

dalam perspektif jangka pendek dan berdimensi keuangan,melainkan dipahami secara

komprehensif dalam arti memperhatikan baik aspek kualitatif dan kuantitatif,

keuangan dan non keuangan,maupun aspek kelestarian lingkungan.


6. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah,mekanisme pasar,dan kerjasama

(kooperasi). Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk

cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, tetap didasarkan

atas mekanisme pasar. Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk

diselenggarakan melalui mekanisme usaha bersama (koperasi).


7. Pemerataan penguasaan faktor produksi. Penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam

sistem ekonomi kerakyatan harus dilakukan terus menerus melakukan penataan

kelembagaan,yaitu dengan cara memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor

produksi kepada segenap lapisan anggota masyrakat.


8. Pola hubungan produksi kemitraan bukan buruh-majikan.
9. Kepemilikan saham oleh pekerja.
10. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja Adanya perlindungan

hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

1. Pengertian Organisasi koperasi

Pengertian Koperasi Menurut Hanel, pengertian organisasi koperasi sebagai suatu


sistem sosial ekonomi atau sosial teknik (a socio-economic system or social engineering),
yang terbuka dan berorientasi pada tujuan (open and goal-oriented)15. Dengan demikian,
suatu organisasi koperasi dapat ditinjau dari beberapa kriteria yaitu:16

Kriteria Pengertian

Substansi Suatu sistem sosial dalam masyarakat

Hubungan perbedaan Suatu sistem terbuka


lingkungan

Cara kerja Suatu sistem yang berorientasi pada tujuan

Pemanfaatan sumber Suatu sistem ekonomi


daya

(Stoner, James A.F., Management, 2nd ed., Prentice-Hall, 1982)

Pengertian Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir
atau pengguna barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama.
Contoh koperasi konsumen adalah koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba
ada atau supermarket.

Pengertian Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah
tangga usaha atau perusahaan sendiri sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk
menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan,

15 http://www.berbagaireviews.com/2015/05/pengertian-koperasi-dan-
definisi.html

16 http://hariannetral.com/2015/01/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-dan-jenis-
koperasi.html
mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama. Contoh koperasi produsen adalah
koperasi jasa konsultasi.

Pengertian Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya
menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

Pengertian Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau
pemilik barang atau penyeda jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran
bersama.

Pengertian Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama
nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan pokok koperasi tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan menjadi anggota koperasi.

Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus yang
wajib dibayar oleh angggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib koperasi tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi
anggota koperasi.

Melihat dari kriteria dan pengertian organisasi koperasi yang ada, bagian bagian dari
koperasi sebagai subsistem koperasi adalah:

Anggota koperasi sebagai individu yang bertndak sebagai pemilik dan konsumen akhir

Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan


koperasi sebagai pemasok (supplier).

Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.

1. Pengertian Organisasi koperasi menurut Ropke Dalam membahas koperasi, Ropke


berusaha menggambarkan ciri-ciri dari sebuah organisasi koperasi sebagai berikut.

Adanya beberapa atau sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok, atas dasar
sekurang kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebut sebagai
kelompok koperasi.
Adanya anggota anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk
memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri, yang disebut sebagai swadaya atau
kerja kolektif dari kelompok koperasi.
Adanya anggota koperasi yang bergabung dalam koperasi mendayagunakan serta
memanfaatkan koperasi secara bersama, yang disebut sebagai perusahaan koperasi.
Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para
anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.

Berdasarkan ciri ciri organisasi koperasi menurut Ropke dan kriteria koperasi yang ada
diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang koperasi bahwa:

Dalam suatu koperasi, anggota koperasi dapat menjadi sebagai konsumen akhir
maupun sebagai pengusaha. Anggota koperasi dalam status yang dimilikinybaik sebagai
konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang memanfaatkan dapat memanfaatkan
koperasi dalam aktivitas sosial ekonomi yang dilakukannya

Dalam suatu Badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola dan
pengawas koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya
melalui perusahaan koperasi.

Dalam organisasi koperasi, sebagai perusahaan melayani anggota serta non anggota
dikarenakan bertindak sebagai badan usaha

3. Tujuan Koperasi

Dalam peraturan perundang undangan Indonesia telah diatur tentang tujuan koperasi.
Berdasarkan Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992, tujuan koperasi adalah

Memajukan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat (Promote the welfare of


members of cooperatives and community)

Turut serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional (Participate in building a


national economic order) dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur, adil dan
maju dengan tetap berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945.
4. Fungsi dan Peranan Koperasi
Dalam setiap organisasi memiliki fungsi dan peranan tertentu, begitupun dengan
organisasi koperasi. Perkoperasian di Indonesia seharusnya berfungsi dan memiliki peran
sebagai berikut:

1 Mengembangkan serta membangun kemampuan dan potensi anggota koperasi pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
ekonomi

2 Berperan secara aktif (role actively) dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki
kualitas kehidupan anggota koperasi dan masyarakat

3 Memperkuat serta mengkokohkan perekonomian rakyat Indonesia sebagai dasar


ketahanan dan kekuatan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.

4 Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan


usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

2. peran koperasi yang menganut sistem ekonomi kerakyatan dalam menaggulangi


kemiskinan

Ekonomi kerakyatan atau ekonomi demokrat adalah sistem ekonomi yang didasarkan
pada kekuatan ekonomi rakyat .Dimana ekonomi sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi
atau pekerjaan orang-orang biasa dilakukan (populer) yang mengelola secara mandiri sumber
ekonomi, yang dapat dibudidayakan dan menguasai, selanjutnya disebut sebagai usaha kecil
dan menengah (UKM) terutama meliputi pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dll,
ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga mereka, 17. Dan
dalam pengaturan semua itu intervensi negara sangat berperan . Sebagaimana Migdal yang
menyatakan bahwa negara adalah sebagai penyelenggara pemerintahan yang memiliki
kemampuan untuk melakukan kontrol sosial sesuai dengan segala peraturan-peraturan yang
ada18

17 http://blog.bersiap.com/informasi/mengenal-sistem-ekonomi-kerakyatan-
pengertian-kons
Pentingnya perekonomian yang berpihak kepada rakyat menjadi dasar lahirnya pasal 27
dan 33 Undang-Undang Dasar 45. Dari kedua pasal tersebut menjadi landasan lahirnya
undang-undang perkoperasian (UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992) . Dan
masalah yang paling besar yang dihadapi oleh sistem ekonomi kerakyatan adalah masalah
tentang bagaimana menanggulangi kemiskinan sementara salah satu solusi dalam
menanggulangi kemiskinan adalah dengan memperdayakan masyarakat miskin untuk
keberlanjutan penanggulangan kemiskinan .karena metode mekanisme atas-bawah (top-
down), yang selama ini digunakan yang hanya mengandalkan pemberian pemerintah
mempunyai banyak kelemahan karena tanpa penyertaan partisipasi masyarakat miskin secara
maksimal.19.

Kita tahu bahwa Ekonomi Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem perekonomian
yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi
Kerakyatan memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan,selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran
rakyat. Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi.
Dalam konteks ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan
konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan
pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri (Mubyarto,
2002). Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah
koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini menunjukan bahwa Koperasi memiliki
peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena Koperasi merupakan bentuk perusahan, satu-
satunya bentuk perusahaan yang sesuai dengan Ekonomi Kerakyatan.20

Menurut mubyarto sistem perekonomian yang harus dikembangkan di Indonesia


adalah sistem ekonomi karakyatan yang mengacu pada tiga sektor yaitu BUMN (Badan
Usaha Milik Negara), BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta) dan Koperasi. Dari ketiganya
koperasi dijadikan sebagai dasar pengaturan perekonomian nasional. Koperasi sebagai soko
18 http://sutrisdinamis.blogspot.co.id/2011/02/negara-otonom.html

19 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Panduan


praktis analisis data Untuk Mendukung Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
Jakarta : TNP2K, 2010

20 http://dhanangpermana.blogspot.co.id/2016/12/koperasi-dan-ekonomi-
kerakyatan.html
guru perekonomian Indonesia adalah implikasi dari perkembangan ekonomian kerakyatan di
Indonesia. dan koperasi sebagai bentuk implementasi dari ekonomi kerakyatan ssecara utuh.
Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Koperasi merupakan roh bangsa indonesia yang maujud dalam budaya gotong
royong . Roh budaya bangsa indonesia ini dan budaya goton royong masih relevan dan
bahkan masih penting sampai saat ini dan sampai yang akan datang. Sebab koperasi adalah
sipat dasar manusia . sebelum mengenal negara manusia sebelumnya telah memperaktekan
koperasi didalam berburu dan mengumpulkan hasil hutan.21

Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa dilihat dari penjabaran yang lebih
terperinci mengenai Pengertian Koperasi di Indonesia ( lihat Anonim,1989). Pengertiannya
adalah sebagai berikut :22
Kopoerasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya,
Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan perusahaan.
Dengan adanya perusahaan yang dimilki secara bersama-sama, maka diharapkan
kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik disbanding dengan dilakukan
oleh masing-masinganggota secara perorangan
Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan kemampuan. Oleh karena
itu dipandang perlu untuk menyatukan diri demi keepentingan bersama yang lebih besar.
Usaha itu dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri sendiri atas dasar
keyakinan akan harga diri, kesadaran pribadi serta rasa setia kawan.23
Dan Menurut Enriques, pengertian koperasi adalah menolong satu sama lain (to help
one another) atau saling bergandengan tangan (hand it hand). Di indonesia disebut kerja
sama atau menurut Notoatmojo disebut gotong royong yang telah dikenal oleh Indonesia
sejak tahun 2000 SM. Istilah gotong royong diberbagai daerah seperti tapanuli disebut

21 Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan


kemakmuran. Jakarta: PT Pustaka LP3ES

22 http://dhanangpermana.blogspot.co.id/2016/12/koperasi-dan-ekonomi-
kerakyatan.html

23 Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan


kemakmuran. Jakarta: PT Pustaka LP3ES
Marsiurupan, di Minahasa disebut mapalus kobeng, di Sumba Pawonda, di Ambon
Masohi, di Jawa barat Liliuran dan Madura Long tinolong dan di Sumatera Barat
Julojulo dan di Bali Subak24
Dikarenakan Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kepentingan
anggotanya karena koperasi menjalankan ekonomi kerakyatan. Koperasi bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Tidak seperti badan usaha lain yang berorientasi pada laba.
Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya, jadi kepentingan anggota lebih
diutamakan25.
Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia adalah implikasi dari
perkembangan ekonomian kerakyatan di Indonesia. Berdasarkan undang-undang nomor 12
tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan
beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan . Koperasi di utamakan
sebagai soko guru ekonomi indonesia karena koperasi mendidik self-help dan tertuju untuk
membela kepentingan bersama sebagai bagian dari masyarakat . Koperasi yang kita
fahamkan di indonesia mempunyai sifat kemasyarakatan. Pada koperasi, sebagai badan usaha
bersama sebagai asas kekeluargaan ,didamaikan dalam keadaan harmonis kepentingan orang-
orang dengan kepentingan umum. Koperasi yang semacam itu selanjutnya semangat
toleransi, mengakui pendapat masing-masing dan rasa tanggung jawab bersama. Dengan itu
koperasi mendidik dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa dan sendi negara
yang ke empat seperti tertanam dalam pancasila. Koperasi selanjutnya mendidik percaya
pada diri sendiri, memperkuat kemauan untuk bertindak dengan dasar self-help dan oto-
aktifitas. Dengan koperasi rakyat dengan seluruhnya dapat ikut membangun, berangsur-
angsur maju dari yang kecil melalui yang sedang sampai akhirnya kelapangan perekonomian
yang besar. Tenaga-tenaga ekonomi yang lemah lambat laun disusun menjadi kuat. Koperasi
dapat pula menyelengarakan pembentukan kapital nasional dalam jangka waktu yang lebih
cepat, dengan jalan menyimpan sedikit demi sedikit tapi teratur. Sebab itu koperasi dianggap
suatu alat yang efektif untuk mebangun kembali ekonomi rakyat yang terbelakang. koperasi

24 http://hariannetral.com/2015/01/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-dan-jenis-
koperasi.html

25 https://didiwdiana.blogspot.co.id/2016/11/koperasi-dan-ekonomi-kerakyatan.html
merasionalkan perekonomian, karena menyingkat jalan antara produksi dan konsumsi. 26.
Membesarkan koperasi secara tidak langsung akan mebesarkan dan menyegarkan kembali
budaya asli bangsa, gotong royong yang telah layu. Sebab koperasi dibentuk dan
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung jawab sendir,
demokrasi, persamaan, keadilan dan kesetiakawanan.27 Dan menurut salah satu fisup
terkemuka Betrand Russell, (1872-1970), asal inggris mengakui pentingnnya koperasi : The
only thing that will redeem mankind is cooperation. Alasannya, Union gives strength.
manusia akan berada pada posisi lebih baik , jika bekerja satu sama lain dalam bentuk
koperasi.28

Penerapan sistem ekonomi


kerakyatan dalam
menanggulangi kemiskinan

Sistem
ekonomi
Institusi koperasi masyarak
pemerintah Pemberdayaan at
kelompok
masyarakat miskin

Koperasi sebagai Solusi Masalah Perekonomian Indonesia

1. Solusi Mengatasi Kemiskinan

Koperasi merupakan suatu wadah yang mampu menggerakan roda perekonomian


rakyat kecil (miskin), dengan adanya koperasi rakyat kecil akan mampu mengembangkan
pontensi yang dimilikinya sehingga akan mampu membantu memperbaiki taraf kehidupan
ekonominya. Jika koperasi mampu mewadahi dan memfasilitasi seluruh rakyat yang masuk

26 Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan


kemakmuran. Jakarta: PT Pustaka LP3ES

27 ibid

28 ibid
kategori miskin untuk diberikan pelatihan serta pengembangan dalam kehidupan ekonomi
bukan tidak mungkin angka kemiskinan di Indonesia akan berkurang.

2. Solusi Mengatasi Ketidakmerataan Pendapatan

Apabila manajemen koperasi dilaksanakan secara benar dan profesional, maka rakyat
yang menjadi anggota koperasi akan meningkat taraf hidupnya sesuai dengan tujuan koperasi.
Dengan meningkatnya taraf hidup secara tidak langsung meningkat pula tingkat pendapatan
ataupun tingkat staus sosianya. Dengan demikian koperasi mampu memperkecil tingkat
ketidakmerataan pendapatan rakyat kecil melalui pembinaan yang serius.

3. Solusi Mengatasi Pengangguran

Apabila koperasi dapat berkembang di seluruh Indonesia, dan benar-benar mampu


membina kegiatan ekonomi rakyat disekitarnya, tentu koperasi akan dapat menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian melalui koperasi yang
dikelola secara benar dan profesional diharapkan akan diikuti dengan penciptaan-penciptaan
lapangan kerja, dan pada akhirnya akan mengurangi pengangguran.

4. Solusi Mengatasi Inflasi

Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang sangat potensial untuk melakukan
perluasan produksi, karena jumlah koperasi yang sangat banyak dan variasi komoditinya pun
sangat banyak. Apabila koperasi dikelola secara benar dan profesional, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip koperasi (keadilan, kemandirian, pendidikan, dan kerja sama),
maka tidak mustahil bahwa koperasi akan dapat mempercepat perluasan produksi. Dengan
perluasan produksi yang dibantu oleh koperasi ini diharapkan penawaran komoditi akan terus
meningkat, dan pada akhirnya akan dapat mengendalikan kenaikan harga komoditi (inflasi).

d. Faktor Penghambat Sistem Ekonomi Koperasi

1. Faktor Internal

- tingkat pendidikan pengurus dan anggota umumnya masih rendah

- keterampilan dan keahlian anggota masih terbatas

- banyak anggota koperasi yang tidak mau bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
2. Faktor Eksternal

- kurangnya dukungan dari pemerintah dalam hal pelayanan, fasilitas dan penyuluhan.

- banyak badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

- masih banyak masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

- kebijakan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul dari prakarsa pemerintah

- koperasi sulit mendapatkan kredit dari bank, karena persyaratan yang sulit terpenuhi.

- kurangnya petugas pembina koperasi, baik jumlahnya maupun mutunya.

- koperasi juga terhambat karena kurang kerjasama di bidang ekonomi.

Peran Koperasi dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Struktural metode


paradigma strukturalisme

Dalam menganalisis kemiskinan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia, kita bisa


memakai metode strukturalisme. Pemilihan metode ini karena kemiskinan yang terjadi di
Indonesia diyakini sebagai kemiskinan struktural yang pengentasannya pun dilakukan secara
struktural. Keyakinan tersebut muncul dengan melihat metode strukturalisme sebagai metode
yang paling cocok dibandingkan dengan beberapa metode yang lain. Strukturalisme begitu
berpengaruh di kalangan ilmuwan sosial terutama di Perancis sejak tahun 1960-an. Tokoh-
tokoh utama aliran ini yaitu Claude-Levis Strauss, Michael Foucault, J. Lacan dan R. Barthes.
Aliran ini muncul ketika eksistensialisme mulai pudar, sementara masyarakat semakin kaya
dan dikendalikan oleh berbagai bentuk struktur ilmiah-tekno-ekonomis mapan dan
terkomputerisasi sehingga memudarkan aliran humanisme romantis eksistensialis (Ahimsa
2009). Selanjutnya Ahimsa (2009) mengatakan bahwa terbentuknya struktur merupakan
akibat dari adanya relasi-relasi dari beberapa elemen. Sehingga (mengutip Staruss) struktur
juga diartikan sebagai relations of relations atau system of relation (sistem relasi).
Strukturalisme dianggap sebagai suatu gerakan pemikiran filsafat yang mempunyai pokok
pikiran bahwa semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai suatu struktur yang sama dan
tetap. Kita bisa mempersepsikan dengan mengatakan bahwa kemiskinan dan pegentasannya
di Indonesia merupakan bentuk yang struktural. Semakin kuat dengan melihat penyebab
kemiskinan itu sendiri. Setidaknya penyebab kemiskinan terkait dengan tiga dimensi, yaitu
dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya dan dimensi sosial politik. Dimensi ekonomi yaitu
kurangnya sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan orang.
Baik secara finansial atau segala jenis kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
Dari dimensi sosial budaya yaitu adanya kekurangan jaringan sosial dan struktur yang
mendukung untuk mendapatkan kesempatan agar produktivitas seseorang meningkat.
Sementara dimensi sosial politik melihat rendahnya derajat akses terhadap kekuatan yang
mencakup tatanan sistem sosial politik. Tiga dimensi tersebut secara eksplisit maupun
implisit menekankan bahwa strukturlah setidak-tidaknya yang menjadi penyebab kemiskinan.
Keyakinan untuk memilih metode paradigma strukturalisme karena melihat tipologi
kemiskinan yang dibuat oleh Moeljarto (1997) dan beberapa pakar lainnya mengenai
kemiskinan struktural. Moeljarto membagi kemiskinan menjadi tiga bentuk, yaitu kemiskinan
struktural, kemiskinan super struktural dan kemiskinan kultural. Sehingga kemiskinan yang
terjadi di Indonesia merupakan bentuk kemiskinan struktural, yang pengentasannya pun harus
menggunakan gaya struktural pula.
Sebenarnya Ada pelbagai macam definisi kemiskinan yang disampaikan oleh para ahli
dan lembaga di Indonesia maupun dunia. Di antaranya yang disampaikan Fillali (2008),
kemiskinan merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang di
masyarakat yang bersifat sementara dan dinamis. Kemiskinan bukanlah suatu karakter yang
melekat pada seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus. Kartasasmita (1995)
mengatakan bahwa kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai
dengan pengangguran dan keterbelakangan yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.
Pada umumnya masyarakat miskin lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya
kepada kegiatan ekonomi. Lebih spesifik lagi apa yang disampaikan oleh Moeljarto (1997)
tentang kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan
oleh faktor atau variabel di luar individu. Variabel-variabel tersebut seperti struktur ekonomi
sosial masyarakat, ketersediaan insentif atau disinsentif pembangunan, ketersediaan sumber
daya alam dll. Jika intensitas atau volume variabel-variabel tersebut semakin tinggi maka
semakin berkurang kemiskinan. Selanjutnya terdapat pula kemiskinan superstruktural yaitu
kemiskinan yang disebabkan oleh variabel-variabel kebijakan makro yang tidak begitu kuat
berpihak pada masyarakat kecil. Variabel-variabel tersebut seperti kebijakan fiskal,
ketersediaan hukum dan perundang-undangan, kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam
proyek pembangunan dll (www.usu.ac.id). Sementara Baswir (dikutip oleh Sudarwati, 2009),
mengatakan bahwa kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-
faktor buatan manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi
yang tidak merata, korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung
menguntungkan kelompok masyarakat tertentu.

Sebagai sebuah teori atau metode berpikir, strukturalisme tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan seperti teori-teori lainnya. Teori ini kelebihannya dapat dengan mudah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor dan indikator kemiskinan berikut dengan upaya
pengentasannya. Kemudahan tersebut karena teori ini menggunakan pendekatan struktural
yang selalu menitikberatkan pada kesalahan sistem, hilangnya kesempatan seseorang untuk
mengakses sumber daya ekonomi dan produksi, ketidakadilan dan ketidakmerataan distribusi
aset dan hasil produksi dll. Sementara kelemahan teori ini tidak dapat melihat indikator atau
variabel-variabel lain yang tidak disebabkan oleh sistem. Teori ini terlalu asik dengan sistem
sehingga melupakan atau tidak mampu mengidentifikasi variabel-variabel yang terdapat pada
individu atau pribadi si miskin. Teori ini juga sulit menerima perubahan sebagai penyebab
kemiskinan yang mengakibatkan antara perubahan dan kemiskinan merupakan sesuatu yang
berbeda dan terpisah satu sama lain.

Pengentasan Kemiskinan Pada bagian ini sebenarnya akan dikemukakan definisi atau
pengertian dari pengentasan kemiskinan. Secara sederhana, pengentasan kemiskinan dapat
diartikan sebagai uapaya untuk mengurangi, menanggulangi atau mengikis kemiskinan.
Karena pengentasan membutuhkan upaya atau usaha maka pengentasan kemiskinan
membutuhkan strategi. Sehingga bagian ini akan memaparkan beberapa pengertian strategi
pengentasan kemiskinan dari beberapa sumber. Strategi pengentasan kemiskinan menurut
United Nations Economic and Social Comission for Asia Pacific (UNESCAP) bahwa strategi
penanggulangan kemiskinan terdiri dari penanggulangan kemiskinan uang; kemiskinan akses
ekonomi, sosial dan budaya; dan penanggulangan kemiskinan terhadap akses kekuasaan dan
informasi (Yulianto 2005). Sedangkan upaya menaggulangi kemiskinan menurut UU
No.25/200 tentang Program Pembangunan Nasional ditempuh melalui dua strategi utama.
Pertama, melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan
sementara. Kedua, membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Sementara Tim Studi KKP
(2004) mengatakan bahwa jika seanjang kebijakan pemerintah belum mampu mengatasi
kemiskinan. Maka masyarakat miskin mempunyai strategi sendiri untuk mengatasi
kemiskinannya dengan cara: berhutang pada berbagai sumber pinjaman informal, bekerja
serabutan, isteri dan anak bekerja, memanfaatkan sumber daya alam di sekelilingnya, bekerja
di luar daerah dan berhemat melalui mengurangi atau mengganti jenis makanan serta
mengatur keuangan. Dengan melihat beberapa pengertian pengentasan kemiskinan atau lebih
tepatnya strategi pengentasan kemiskinan di atas. Beberapa di antaranya seperti yang
dikemukaan oleh UNESCAP dan UU No.25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional
jelas merupakan strategi-strategi atau upaya pengentasan yang bersifat struktural. Karena
pada umumnya kemiskinan di Indonesia bahkan di dunia merupakan kemiskinan struktural.

Upaya pengentasan kemiskinan struktural melalui koperasi


Upaya Pengentasan Kemiskinan Struktural melalui Koperasi Dari pemaparan mengenai
kemiskinan struktural pada penjabaran sebelumnya maka secara umum kemiskinan
struktural merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh sistem yang tidak adil dan tidak
merata dalam memberikan kesempatan dan akses bagi setiap masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya. Upaya pengentasan kemiskinan struktural tersebut dapat menggunakan
instrumen lembaga yang bernama koperasi. Bibit koperasi di Indonesia sendiri tumbuh di
Purwokerto tahun 1896. Ketika itu seorang pamong praja bernama R. Aria Wiria Atmaja
mendirikan sebuah bank yang bernama Hulph-en Spaar Bank (Bank Pertolongan dan
Simapanan). Bank tersebut dimaksudkan untuk menolong para priyai/pegawai negeri yang
terjerat hutang pada lintah darat saat itu. Fungsi bank ini semacam Koperasi Simpan Pinjam
saat ini (Anoraga dan Widiyanti, 1995). Koperasi sendiri pada hakekatnya berarti semua
perkumpulan dan semua pekerjaan yang berlaku atas dasar bekerjasama (Tohir 1955).
Koperasi juga diartikan sebagai bentuk kerja sama di bidang perekonomian, kerja sama ini
karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka (Anoraga dan Widiyanti, 1995).
Sementara dalam UU No.25/1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan koperasi
yaitu badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam tulisan ini selain menekankan penguatan
peran koperasi dalam pembangunan ekonomi nasional, juga diandaikan bahwa setiap orang
merupakan anggota koperasi.

mengapa koperasi dapat mengentas kemiskinan struktural? Untuk itu mari kita gunakan
beberapa variabel penyebab kemiskinan struktural atau superstruktural yang disampaikan
oleh Moeljarto dan Baswir sebagai penegas. Pertama, ketersediaan insentif dan disinsentif.
Koperasi seperti yang diketahui menggunakan azas kekeluargaan dengan tujuan utamanya
yaitu menyejahterakan anggota. Dalam sistem perkoperasian karena koperasi merupakan
milik semua anggota, maka dalam pembagian hasil dikenal dengan sistem Sisa Hasil Usaha
(SHU). SHU yang berasal dari hasil usaha yang disel enggarakan untuk anggota koperasi
boleh dibagikan kepada para anggota (Anaroga dan Widiyanti, 1995). Dalam UU
Perkoperasian disbutkan bahwa SHU setelah dikurangi dana cadangan, bagian terbesarnya
dibagikan kepada anggota standing sesuai dengan besaran jasa yang dilakukan. Sehingga
melalui pembagian SHU ini semua anggota dipastikan mendapatkan disinsentif masing-
masing berdasarkan jasanya seperti besaran simpanan. Sementara anggota yang merangkap
sebagai pengurus koperasi mendapat insentif atas jasanya. Sehingga ketersediaan insentif dan
disinsentif merupakan hak bagi setiap anggota koperasi. Apalagi persyaratan untuk menjadi
seorang anggota koperasi tidak sulit sehingga memungkinkan setiap orang menjadi
anggotanya. Kedua, SHU juga dapat menjawab variabel distribusi aset produksi yang tidak
merata. Aset produksi di dalam koperasi pada umumnya merupakan simpanan-simpanan
anggota sebagai modal dalam mengembangkan koperasi. Mengingat koperasi sebagai
persekutuan orang bukan persekutuan modal seperti N.V. misalnya, maka dalam sifatnya
koperasi tidak mengenal istilah majikan dan buruh (Tohir 1955). Sehingga setiap anggota
sama-sama sebagai majikan juga sama-sama sebagai buruh. Akibatnya dalam distribusi aset
produksi semua anggota mendapatkan akses yang sama melalui sistem SHU walaupun
dengan nilai dan besaran yang berbeda. Bahkan Bung Hatta (1951) menyebutkan bahwa
salah satu tugas koperasi yaitu memperbaiki distribusi pembagian barang kepada rakyat.
Ketiga, variabel struktur ekonomi sosial masyarakat. Variabel ini dapat menyebabkan
kemiskinan jika keadaan ekonomi sosial masyarakat di sekitar si miskin tidak memberikan
kesempatan dan ruang baginya untuk mengakses sumber daya ekonomi yang ada. Namun
kehadiran koperasi selalu sepadan dengan struktur ekonomi sosial masyarakat Indonesia.
karena koperasi merupakan bentuk ekonomi Pancasila yang notabene sebagai pandangan
hidup bangsa. Salah satu keadaan sosial ekonomi yang buruk penyebab kemiskinan di
Indonesia terutama di pedesaan yaitu masih maraknya sistem ijon. Sehingga tugas koperasi
juga menurut Bung Hatta (1951) yaitu menyingkirkan penghisapan dari lintah darat. karena
pengalaman di beberapa tempat ternyata kehadiran koperasi sanggup membersihkan ijon.
Kesesuaian koperasi sebagai bentuk ekonomi Pancasila dalam keadaan ekonomi sosial
masyarakat karena koperasi dibangun di atas semangat kolektivisme atau kebersamaan tang
tinggi dengan berlandaskan azas kekeluargaan. Koperasi menyadarkan kepentingan bersama,
menolong diri sendiri secara bersama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan
produktif (Swasono 1987). Karena dibangun atas dasar itu, koperasi sangatlah sesuai dengan
kondisi masyarakat Indonesia yang berdasarkan kultur kegotong royongan sehingga bagi
anggota koperasi tidak akan merasa dimiskinkan oleh keadaan ekonomi sosial masyarakat di
sekitarnya. Keempat, variabel kebijakan fiskal dan moneter pemerintah yang tidak berpihak
pada masyarakat kecil. Dilihat dari sumber modalnya, koperasi sesungguhnya tidak begitu
bergantung pada kebijakan ekonomi makro. Setidaknya ada tiga sumber modal koperasi
(Anoraga dan Widiyanti, 1995) secara umum yaitu simpanan-simpanan anggota, dana
cadangan dari hasil SHU dana dari luar koperasi. Namun modal utama koperasi berasal dari
para anggotanya dalam bentuk pelbagai simpanan. Sehingga jika ada kebijakan moneter yang
memicu inflasi dan menyebabkan kenaikan harga barang, koperasi tidak begitu besar terkena
dampaknya karena koperasi bukanlah lembaga usaha kapital yang mengutamakan modal.
Melainkan lembaga usaha kerakyatan yang mengutamakan keanggotaan. Justru dalam
keadaan yang demikian tugas koperasi menurut Bung Hatta (1951) yaitu memperbaiki harga
yang menguntungkan bagi masyarakat. Setidaknya empat variabel penyebab kemiskinan
struktural di atas dapat dientaskan melalui penguatan lembaga usaha kerakyatan yang
bernama koperasi. Sehingga masyarakat yang menjadi anggota koperasi setidaknya lebih
beruntung dengan pelbagai kekuatan yang dimiliki oleh koperasi sebagai upaya keluar dari
jeratan kemiskinan.

Koperasi koperasi yang ada di indonesia

Sebagian pihak masih memandang miring atas perkembangan perkoperasian di


Indonesia. Meskipun masih banyak koperasi yang kualitasnya masih rendah, namun ada juga
koperasi Indonesia mempunyai kinerja yang sangat baik bahkan masuk dalam koperasi
berskala dunia.Sekertaris Jenderal Kemenkop UKM Agus Muharam mengungkapkan, ada
beberapa koperasi Indonesia yang masuk dalam daftar koperasi berskala dunia. Dirinya
mencontohkan Koperasi Warga Semen Gresik dan Koperasi Simpan Pinjam dan Jasa (Kospin
Jasa) Pekalongan yang sudah memili omzet dan aset triliunan Rupiah. Ada 300 daftar
koperasi berskala dunia, nah Koperasi Warga Semen Gresik itu berada di urutan 233. Ada
juga Kospin Jasa Pekalongan itu juga koperasi terbesar, menyerap tenaga kerja 200 ribu
orang. Berikut daftar Koperasi Berskala Dunia dan memiliki aset dan omset yang besar
berdasarkan data Kemenkop UKM per 12 Juli 2016:
Koperaso Skala Dunia (Sesuai Database ODS):

Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) DKI Jakarta

Asset: Rp1.308.647.127

Omset: Rp4.946.463.563

Jenis: Konsumen

Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) Kab. Gresik Jawa Timur

Asset: Rp1.240.683.000

Omset: Rp2.895.129.000

Jenis: Konsumen

Koperasi Simpan Pinjam Jasa Kota Pekalongan Jawa Tengah

Asset: Rp4.872.535.000

Omset: Rp2.591.565.000

Jenis: Simpan Pinjam

Jumlah Koperasi Simpan Pinjam Menurut Tingkatannya, di Indonesia


pada tahun 2013

Jumlah Koperasi Simpan Pinjam Menurut Tingkatannya,


2013
Number of Credit Union by The Level, 2013

Provinsi Tingkatan Primer Sekunder Jasa Jumlah


Koperasi
jasa total
servis
Nanggroe Aceh Darussalam 50 1 - - 51
Sumatera Utara 137 - - 1 138
Sumatera Barat 55 - - - 55
Riau Jambi 76 - 2 - 78
Sumatera Selatan 29 - - - 29
Bengkulu 67 - 1 1 69
Lampung 43 - 1 - 44
Kepulauan Bangka Belitung 56 - 1 - 57
Kepulauan Riau 30 - - - 30
DKI Jakarta 9 1 - - 10
Jawa Barat 26 - - - 26
Jawa Tengah 142 2 - - 144
Daerah Ist imewa Yogyakarta 541 3 3 6 553
Jawa T imur 110 - - - 110
Banten 483 1 5 10 499
Bali 61 - 1 4 66
Nusa Tenggara Barat 80 2 2 1 85
Nusa Tenggara T imur 48 - - - 48
Kalimantan Barat 50 - - - 50
Kalimantan Tengah 40 - - 2 42
Kalimantan Selatan - 2 -
39 41
Kalimantan T imur 1 - 1
47 48
Sulawesi Utara - 2 -
34 36
Sulawesi Tengah 1 - -
20 21
Sulawesi Selatan - - -
23 23
Sulawesi Tenggara - - 4
66 70
Gorontalo - - -
12 12
Sulawesi Barat - - -
5 5
Maluku - - 1
16 17
Maluku Utara - - -
11 11
Papua Barat - - _
16 16
Papua - 1 1
10 12
Jumlah/Total 2 373 142 2 515 - - -
19 19

Bab III PENUTUP


Kesimpulan
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia umumnya merupakan bentuk kemiskinan struktural.
Yaitu kemiskinan yang diakibatkan oleh peminggiran individu atau kelompok oleh individu
atau kelompok lain terhadap akses sumber daya ekonomi. Kondisi ekonomi sosial masyarakat
yang demikian diperparah lagi dengan adanya pelbagai macam kebijakan pemerintah yang
terasa tidak berpihak pada rakyat kecil. Apalagi praktek korupsi dan kolusi di negeri ini yang
semakin parah dan sistemik mengakibatkan distribusi dan redistribusi ekonomi tidak merata.
Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pun telah beragam rupanya terutama yang
dilakukan oleh pemerintah. Upaya pengentasan yang besifat sesaat melalui kebijakan yang
membodohi masyarakat seperti BLT sudah seringkali dikeluarkan. Tetapi hasilnya nihil,
kemiskinan justru merajalela dan pemenuhan hak-hak kebutuhan dasar setiap orang semakin
jauh dari yang semestinya. Pemerintah terlalu asik untuk mengeluarkan puluhan kebijakan
yang minim manfaat sehingga sesekali melupakan kehadiran koperasi sebagai lembaga usaha
kerakyatan. Koperasi yang telah tumbuh sejak abad ke-19 lalu semakin hari justru semakin
tak terawat dan dilupakan oleh masyarakat Indonesia sekalipun. Padahal koperasi dalam
perjalanannya telah mampu melewati pelbagai kondisi dan situasi ekonomi yang menyulitkan
seperti krisis moneter. Melihat fenomena pengentasan kemiskinan yang belum begitu
menggembirakan, maka sudah saatnya kita kembali serius menguatkan fungsi dan peran
koperasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus dalam upaya pengentasan
kemiskinan. Karena koperasi memiliki cara dan sistem sendiri dalam melakukan hal tersebut.
Koperasi merupakan bentuk dari ekonomi Pancasila yang menyediakan sistem kerakyatan
yang tidak dimiliki oleh lembaga usaha lain seperti PT atau NV. Pelaksanaan koperasi yang
berdasarkan azas kekeluargaan dan kebersamaan, memiliki tujuan utama yaitu
menyejahterakan anggota. Sistem SHU, simpan pinjam dan konsep-konsep lainnya di dalam
koperasi akan mampu membawa anggota sebagai masyarakat setidaknya merasa adil,
diperlakukan sama dan memiliki hak yang sama pula dalam mengakses sumber daya
ekonomi sekaligus mendapatkan aset dan hasil produksi. Yang terpenting sekali lagi bahwa
koperasi harus lebih diperkuat lagi peran dan fungsinya. Juga semua masyarakat mau menjadi
anggota dari koperasi. Sehingga pengentasan kemiskinan setidaknya dapat dilakukan dengan
optimal..

Refrensi :

Sumber: http://kopkun.com/news/zen-noh-koperasi-nomor-satu-dunia.html

http://serambipetani.org/koperasi-pertanian-zen-noh-jepang-koperasi-nomor-satu-dunia/

Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan kemakmuran. Jakarta: PT
Pustaka LP3ES . hal 369

https://yuniyulia50.wordpress.com/2014/06/16/pengaruh-ekspor-impor-dalam-perdagangan-
internasional-untuk-perkembangan-perekonomian-di-indonesia/

Sumitro Djojohadikusumo, (1991). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Yayasan


Obor

http://blog.bersiap.com/informasi/mengenal-sistem-ekonomi-kerakyatan-pengertian-kons

Konvensi Masyarakat Hukum Adat, 1989 - ILO

http://rinidwilestari67.blogspot.co.id/2014/07/sistem-ekonomi-kerakyatan.html
http://www.mediapustaka.com/2014/11/makalah-peran-koperasi-dalam.html

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Panduan praktis analisis


data Untuk Mendukung Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta : TNP2K, 2010
http://blog.bersiap.com/informasi/mengenal-sistem-ekonomi-kerakyatan-pengertian-kons
http://sutrisdinamis.blogspot.co.id/2011/02/negara-otonom.html
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Panduan praktis analisis
data Untuk Mendukung Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta : TNP2K, 2010
http://dhanangpermana.blogspot.co.id/2016/12/koperasi-dan-ekonomi-kerakyatan.html
Hatta, M.(2015) Karya lengkap bung hatta, buku 4 keadilan dan kemakmuran. Jakarta: PT
Pustaka LP3ES
http://dhanangpermana.blogspot.co.id/2016/12/koperasi-dan-ekonomi-kerakyatan.html
http://hariannetral.com/2015/01/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-dan-jenis-koperasi.html
https://didiwdiana.blogspot.co.id/2016/11/koperasi-dan-ekonomi-kerakyatan.html
http://www.kompasiana.com/ekamara/peran-koperasi-dalam-upaya-pengentasan-
kemiskinan-struktural_551135b2a33311fd41ba80dc

http://rilioktaviani.blogspot.co.id/2013/12/peran-koperasi-dalam-mengatasi.html

http://mandirinews.com/?p=4783

http://economy.okezone.com/read/2016/07/12/320/1436589/ini-koperasi-
indonesia-yang-masuk-skala-dunia

You might also like