You are on page 1of 27

STEP 1

Steril : ketidakmampuan yang lepkap dan permanen untuk menjadi hamil dan menghmili meskipun
diberi terapi
Kontrasepsi : alat atau obat yg digunakan untuk mencegah kehamilan
Infertil : tidak terjadinya kehamilan setelah 1tahun berhubungan intim tanpa kontrasepsi atau 6bulan
jika wanitaberumur 35th atau lebih.
-infertilitas
a. primer : belum pernah mencapai kehamilan
b. sekunder : infertilitas y terjadi setelah kehamilan sebelumnya

STEP 2

1. Bagaiamana fisiologi hormonal terkait dengan kontrasepsi hormon?


2. Apa hubungan antara umur istri dan suami dengan ketidak hamilan?
3. Mengapa setelah melahirkan anak pertama dan menggunakan kontrasepsi metode suntik dan melepas
kontrasepsi tersebut istri belum menunjukan tanda kehamilan?
4. Apa tujuan dan syarat dari kontrasepsi?
5. Sebut dan jelaskan macam macam alat kontrasepsi?
6. Bagaimana cara penggunaan kontrasepsi metode suntik?
7. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi?
8. Apa perbedaan steril dan infertil?
9. Apa saja etiologi dan faktor risiko dari infertilitas?
10. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan?
11. Bagaimana penatalaksaan dari skenario?

STEP 3

1. Bagaiamana fisiologi hormonal terkait dengan kontrasepsi hormon?


Kontrasepsi hormonal terdiri dari estrogen dan progesteron, progesteron saja atau estrogen saja.
Estrogen : mempunyai mekanisme untuk mencegah ovulasi dengan cara menekan sekresi dari FSH,
dimana ketika FSH di inhibit tidak terjadi lonjakan estrogen untuk feedback + yang akan mensekresi
LH guna ovulasi LH menurun anovulasi

2. Apa hubungan antara umur istri dan suami dengan ketidak hamilan?
Usia merupakan hal yang sangat menentukan kehamilan, terutama umur istri. Semakin
bertambahnya usia istri akan terjadi penurunan kemungkinan hamil diakibatkan cadangan folikel
di dalam tubuh sudah mulai berkurang. Pada wanita potensi untuk hamil sudah menurun pada
usia 25 tahun namun belum drastis, akan mengalami puncak dari penurunan kehamilan pada usia
38 tahun. Hal ini dapat diperberat dengan riwayat haid tidak teratur.
Penelitian : 94% wanita subur pada usia 35 tahun atau 77% pada usia 38 tahun akan mengalami
kehamilan dalam kurun waktu 3 tahun lama pernikahan. Ketika 40 tahun kesempatan untuk
hamil hanya sekitar 5% perbulan dengan kejadian kegagalan 34-52%.
Pada laki-laki yang usianya semakin bertambah akan terjadi penurunan kesuburan. Meskipun
laki-laki terus memproduksi sperma sepanjang hidupnya namun morfologi sudah mulai
menurun. Laki-laki 48 tahun dapat menghamili istri dalam waktu 6 bulan dibanding usia 25
tahun.
3. Mengapa setelah melahirkan anak pertama dan menggunakan kontrasepsi metode suntik selama 3tahun
dan melepas kontrasepsi tersebut istri belum menunjukan tanda kehamilan?
Bisa juga akibat dari pekerjaan suami pasien yang suka bekerja sebagai kontraktor jalan raya
yang bisa saja saat bekerja banyak terpapar oleh bahan-bahan berbahaya.

Leukosit merupakan sel yang berperan pada sistem imun pada setiap sistem organ, termasuk pada
alat reproduksi laki-laki. Peningkatan jumlah leukosit dapat mempengaruhi keadaan jaringan di
sekitarnya, termasuk mempengaruhi pembentukan sel spermatozoa sehingga dapat meningkatkan
kejadian infertilitas. Semakin meningkatnya leukosit akan meningkatkan angka keabnormalitasan
morfologi spermatozoa. Peningkatan leukosit dapat megganggu sel-sel sertoli yang menyebabkan
kelainan maturassi sperma.
Bisa juga karena frekuensi bersegama kurang, dan saat bersegama tidak saat fase ovulasi
Adanya kelainan organik
Sumber :
Renata WalczakJedrzejowska1, J. K. W., 3, Jolanta SlowikowskaHilczer1 (2012). "The role of
oxidative stress and antioxidants in male fertility " Central European Journal of Urology: 1.
4. Apa tujuan dan syarat dari kontrasepsi?
Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan / kesuburan
Syarat :
Efek samping yang merugikan tidak ada
Lama kerja dapat diatur menurut keinginan
Tidak mengganggu kehidupan persetubuhan
Sederhana, sedapat-dapatnya tidak perlu dikerjakan oleh seorang dokter
Harga murah, supaya dapat terjangkau oleh masyarakat luas
Dapat diterima pasangan suami dan istri
Idak perlu bantuan medik atau kontrol yang terlambat selama penatalaksanaan.
5. Sebut dan jelaskan macam macam alat kontrasepsi?

ALAMI
KB alami (MOB cek lendir )
Indikasi : semua wanita yg subur
kontra indikasi : tdk ada
keefektifitasan : tidak
mekanisme kerja : diambil lendir diregangkan kl lebih 7 cm berarti sedang
masa subur
kelebihan : murah , tdk ada efek samping
kerugian : susah menentukan puncak masa subur
efek samping : tidak ada

Sistem kalender

Indikasi : semua wanita subur yang haidnya teratur


kontra indikasi : haid yg tdk teratur
keefektifitasan : tdk efektif
mekanisme kerja : 14 hri sebelum haid dan 7 hri setelah haid terakhir
siklus trpanjang 11 dan siklus terpendek 18 diantara itu tdk boleh senggama
kelebihan : murah , tdk ada efek samping
kerugian : susah menentukan puncak masa subur
efek samping : tidak ada

Coitus interuptus/Senggama terputus


Indikasi : pasangan usia subur , suaminya bersedia
kontra indikasi : ejakulasi dini, kurang komunikasi(suami kurang kooperatif), tdk
bersedia melakukan senggama terputus.
keefektifitasan : efektif jika dilakukan dg benar.
angka kegagalan 4-27 % / th
mekanisme kerja : ketika suami sudah mencapai puncak, suami menarik penis dr
vagina agar sperma tdk masuk ke dalam vagina.
kelebihan : murah , tdk ada efek samping

kerugian : tdk puas, sulit dilakukan krn suami tdk kooperatif


efek samping : tidak ada
a Suntik (kombinasi dan progesteron)

Suntikan / bulan / Kombinasi : contoh : cyclofem

Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang


diberikan satu bulan sekali.
Cara kerja

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks


sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga
mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang
timbulnya haid setiap bulan.

Efektifitas

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan


tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 %
per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.

Keuntungan

Sangat efektif (99,6%)

Risiko kesehatan kecil

Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri

Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem

Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)

Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem


Mencegah kehamilan ektopik

Jangka panjang

Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah
ditentukan

Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia
untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).

Kerugian

Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Harus kembali ke sarana pelayanan.

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual,


hepatitis B, atau infeksi HIV.

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga.

Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi dan


obat tuberklosis.

Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Manfaat Kesehatan

Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perut.

Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan zat besi.

Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid


Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur
karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga memepersulit
penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur
(penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel
ovarium).

Mencegah terjadinya kanker endomertrium

Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemia

Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

Indikasi Kontrasepsi Suntik

1 Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau telah


mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap atau
belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional : Suntikan KB adalah metoda
kontrasepsi jangka panjang, efektif, dapat digunakan untuk jangka panjang (tak
terbatas), pada pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis yang
serius.

2 Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap hari
atau setiap bersenggama. Rasional : Suntikan Kb tidak perlu diberikan setiap
hari atau ketika akan bersenggama. Para wanita yang menghadapi
permasalahan dengan pemakaian cara-cara sederhana atau pelupa dalam
minum pil setiap hari dapat dianjurkan untuk memakai kontrasepsi suntik.
Setelah mendapatkan suntikan, maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah
mengingat waktu suntik ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis
kontrasepsi uang dipakai.

3 Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau kalau
meminumnya maka akan timbul gejala-gejala komplikasi pemakaian esterogen.
Rasionalnya : Biasanya komplikasi atau efek samping disebabkan oleh
komponen esterogen yang ada. Untuk itu, dapat dipakai suntikan KB yang hanya
mengandung hormon progestin, sehingga cara ini dapat dipakai sebagai
alternatif pilihan bagi peserta yang tidak tahan hormon esterogen.

4 Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai. Rasionalnya


: Menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian kontrasepsi suntik
progestin, bahkan pada beberapa penelitian didapatkan bahwa pemakaian
kontrasepsi suntik akan meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian
kontrasepsi hormonal bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui,
pemakaiannya tidak akan menyebabkan perubahan secara klinik baik pada
perumbuhan dan perkembangan BBL maupun pemakaian setelah 6 minggu
persalinan.

Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi

Usia reproduksi

Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak

Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi

Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan

Pascapersalinan dan tidak menyusui

Anemia

Nyeri haid hebat

Haid teratur

Riwayat kehamilan ektopik

Sering menggunakan pil kontrasepsi

Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kontrasepsi

Hamil atau diduga hamil

Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Penyakit hati akut

Usia lebih dari 35 tahun yang merokok


Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari
180/110 mmHg)

Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain

Keganasan payudara

Waktu Mulai menggunakan Suntikan Kombinasi

Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan

Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain
untuk 7 hari.

Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat
dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama
dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil

Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid,
maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil.

Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan
kombinasi.

Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat


diberi.

Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut
menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat
diberikan tanpa perlu menunggu haid

Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut
dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya
Suntikan/3 bulan : contoh : Depo provera, Depogeston

Cara Kerja

o Mencegah ovulasi

o Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

o Menjadikan selaput lendir rahim tipis

o Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba

Efektivitas

Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai
jadwal dan secara teratur.

Keuntungan

Sangat efektif

Pencegahan kehamilan jangka panjang


Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual

Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit


jantung, dan gangguan pembekuan darah

Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

Sedikit efek samping

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause

Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara

Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

Menurunkan krisis anemia bulan sabit

Kekurangan

Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

o Siklus haid yang memendek atau memanjang

o Perdarahan yang banayk atau sedikit

o Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak

o Tidak haid sama sekali

Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,


hepatitis B, atau infeksi virus HIV

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian


Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan
pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan
dari deponya.

Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin

Usia reproduksi

Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

Setelah melahirkan dan tidak menyusui

Setelah abortus atau keguguran

Perokok

Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan


pembekuan darah atau anemia

Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis

Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Mendekati usia menopause

Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin

Hamil atau dicurgai hamil

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

Menderita kanker payudara

Diabetes melitus
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat
efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan
kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi
hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh
karena tidak mengganggu laktasi.

MANAJEMEN TERAPI

HOW MUCH : 150 mg

HOW OFTEN: 3 bulan sekali (i.m.)

HOW LONG: bergantung pada keinginan pasien

TUJUAN TERAPI : mencegah kehamilan

REVERSIBILITAS : 3-18 bulan

T : 50 hari

INTERAKSI OBAT :
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas
medroxyprogesterone.

CARA PENYIMPANAN :

Disimpan dalam suhu 20-25C

CARA PEMBERIAN

1 Waktu Pemberian

o Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin

o Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah


keguguran (asal ibu belum hamil lagi)

o Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

2 Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus

Daerah bokong/pantat

Daerah otot lengan atas

EFEKTIVITAS : Keberhasilannya praktis 99.7 %.

b Susuk/implan
Norplant : terdiri 6 btang
Implanon : 1 batang
Jadena : 2 batang

Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada
lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah
dalam.

Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan


ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam
buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat
aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi
sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi
migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada
juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan.
Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada
batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa
terjadi Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu
dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih.
Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih
dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau
tidak.

Cara Kerja
Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas.
Implan mengandung progesteron yang akan terlepas secara perlahan dalam
tubuh.
Efektifitas
Lendir serviks menjadi kental
Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100 perempuan)

Indikasi Susuk KB
Pemakaian KB yang jangka waktu lama
Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.
Tidak dapat memakai jenis KB yang lain

Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan


Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar
dapat dibantu mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah
pemasangan mungkin Ibu mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan,
Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri akan hilang dalam satu atau dua hari.
Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas pemasangan Implant harus dijaga
supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi angkatlah tangan tempat
pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka menjadi basah
dapat menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan petugas
lapangan KB dan petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant.
Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai
implant kembali maka implant dapat dipasangkan lagi.

Keuntungan
Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera
setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah
pemasangan.
Melindungi wanita dari kanker rahim.
Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
Tidak mengganggu aktivitas seksual.
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak menggangu kegiatan senggama
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis.

Kelemahan
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan
tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit
kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala,
penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari luar atau terasa bila
diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan
bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta
amenorea.

Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan


Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual,
pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk
AIDS
Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan
keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat
epilepsy
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita
pertahun)
Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama
menstruasi.
Hematoma/pembekakan dan nyeri.

Efek Samping
Gangguan pola Haid :
Tidak haid
Pendarahan yang tidak lama
Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
Perdarahan
Siklus menstruasi lebih panjang
Rambut rontok
Gairah seksual turn
Jerawat dan depresi.

Penanggulangan :
Hubungan Petugas berwenang
Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres
dengan air dingin selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat
sampai warna biru hilang.
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan
kencing manis.
Pendarahan Vagina tanpa sebab.
Wanita dalam usia reproduksi
Telah atau belum memiliki anak
Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan
perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.

Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)


- Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk
noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
- Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
- Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda
(kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.

Sumber :
Saifuddin, A. B. (2006). "Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi." Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

6. Bagaimana cara penggunaan kontrasepsi metode suntik?


7. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi?
Tujuan dari konrasepsi
a Untuk menunda kehamilan (pililah alat yang kemungkinannya ttinggi untuk kembali
fertil ). Ex : kondom, pil KB, suntikan KB yang harus di ulang setiap satu bulan sekali,
metode sederhana yang di kombinasikan dengan pemakaian kondom/ pil KB/ diafragma,
dll.
b Untuk mengatur kehamilan. Ex : IUD / AKDR, Pil KB, Suntikan KB bisa yang 1 bulan
atau 3 bulan, Implan atau susuk KB.
c Untuk mengatur kesuburan. Ex : tubektomi (wanita) dan vasektomi (laki-laki).
Sesuaikan dengan nilai budaya dan agama yang berlaku disekitar
Usia istri, usia merupakan faktor intriksik dimana umur berhubungan dengan struktur organ,
faal, sistem hormonal, dll sehingga setiap periode umur menyebabkan perbedaan kebutuhan
kontrasepsi.
Efek samping yang akan timbul
Keuntungan yang akan timbul
Kenyamanan kedua pasangan dan terjangkau
Sumber :
Saifuddin, A. B. (2006). "Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi." Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

8. Apa perbedaan steril dan infertil?


9. Apa saja etiologi dan faktor risiko dari infertilitas?
Faktor risiko :
Etiologi :
Sumber :
HEFERI, P., IAIU, POGI (2013). "Konsesus Penanganan Infertilitas." 8.

10. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan?


Laki-laki :
Analisis sperma

Apabila konsentrasi sperma < 10 juta/ml dapat di lakukan pemeriksaan fungsi endokrinologi, bila
terjadi kelainan pada pemeriksaan endokrinologi sebaiknya lakukan pemeriksaan testosteron dan FSH
serum.
Wanita:
Pemeriksaan clamidia
Penilaian kelainan pada uterus
Penilaian kelainan tuba, perempuan dengan riwayat penyakit radang panggul, KE, atau
endometriosis disarankan unuk melakukan pemeriksaan HSG untuk melihat okulasi tuba.

(HEFERI 2013)

Sumber :
HEFERI, P., IAIU, POGI (2013). "Konsesus Penanganan Infertilitas." 6 .

11. Bagaimana penatalaksaan dari skenario? Farmako dan nonfarmako


Sumber :
HEFERI, P., IAIU, POGI (2013). "Konsesus Penanganan Infertilitas." 8.
STEP 4

INGIN PUNYA ANAK LAGI TAPI BELUM


HAMIL

INFERTIL
KONTRASEP
SI

SEKUND
PRIMER
JANGKA ER
METODE
WAKTU

PANJ PEN
ANG DEK MOD KONVE
ERN NSION
AL

You might also like