Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
pasal 11 bahwa persyaratan administratif yang harus dipenuhi untuk terbentuknya
BLUD Puskesmas sebagai BLUD salah satunya adalah Puskesmas menyusun dokumen
Laporan Keungan. Puskesmas Lingga adalah salah satu Puskesmas yang Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) sejak tahun 2016, sehingga berkewajiban menyusun laporan
keuangan.Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Puskesmas Lingga, sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 71 Tahun 2010, yaitu dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis
Akrual. Laporan Keuangan Puskesmas Lingga terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Saldo
Anggaran Lebih (LPSAL), Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan Atas Laporan
Keuangan (CaLK).
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar . i
Pernyataan Tanggung Jawab ii
Daftar Isi.. iii
Daftar Lampiran vi
Daftar Tabel vii
Daftar Grafik ix
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Operasional (LO)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Neraca Per 31 Desember 2016
Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (PSAL)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
BAB I : PENDAHULUAN . 1
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 2
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan. 3
BAB II :Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Ikhtisar
Pencapaian Kinerja Keuangan .. 6
2.1 Ekonomi Makro/Ekonomi Regional. 6
2.2 Kebijakan Keuangan.. 11
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD 13
BAB III :Kebijakan Akuntansi. 14
DAFTAR LAMPIRAN
Rekening Koran
Berita AcaraSerah Terima Barang
Laporan BPJS Kesehatan
Laporan Pajak
Laporan Persediaan Obat
DAFTAR TABEL
Ha
l
Tabel 1 Anggaran dan Realisasi AnggaranPuskesmas Lingga Tahun
Anggaran 2016 13
Tabel 2 Pendapatan LRA Puskesmas LinggaTahun Anggaran
2016.. 42
Tabel 3 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan
2015 42
Tabel 4 Target dan Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2016... 42
Tabel 35 Mutasi aset tetap- peralatan dan mesin tahun anggaran 2016.. 64
Tabel 37 Mutasi aset tetap Gedung dan Bangunan tahun anggaran 2016.. 65
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR
PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Timur. Batas wilayah Kabupaten Kubu Raya secara administratif dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan
Kabupaten Landak.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata.
Kondisi letak yang strategis menjadikan Kabupaten Kubu Raya sebagai simpul
transportasi utama di Kalimantan Barat, baik transportasi udara, darat maupun
transportasi sungai, yang menjadi pembangkit kegiatan ekonomi. Simpul transportasi
utama dimaksud ditunjang dengan keberadaan Bandara Supadio di Kecamatan Sungai
Raya, dan Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) di Kecamatan Sungai
Ambawang. Adapun Kabupaten Kubu Raya memiliki 9 Kecamatan dan 118 Desa
dengan luas wilayah 872.537,01 Ha.
Disisi lain, faktor ketersediaan lahan yang masih luas dan merupakan daerah
hinterland yang berbatasan dengan Kota Pontianak, pembangunan infrastruktur jalan
Trans-Kalimatan yang melintasi wilayah kabupaten Kubu Raya sebagai penghubung
antar provinsi, serta masuknya wilayah Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan
Sungai Raya kedalam pusat kegiatan nasional, menjadi keunggulan Kabupaten Kubu
Raya dalam pengembangan dan pertumbuhan kota baru dimasa mendatang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kubu Raya, Tahun 2016
jumlah total penduduk Kabupaten Kubu Raya Tahun tercatat sebanyak 545.405 jiwa
(Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2016). Dengan luas wilayah 6.985,24 Km2 maka
dapat diketahui rata-rata kepadatan penduduk adalah 78 jiwa per Km2.Penduduk
Kabupaten Kubu Raya mayoritas bekerja di sektor pertanian. Peningkatan produksi
pertanian menjadi salah satu tujuan pembangunan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya.
Kebijakan ekonomi makro daerah diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berdimensi pemerataan untuk mencapai sasaran
pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi
kerakyatan. peran serta masyarakat didorong sebagai pelaku dalam pertumbuhan
ekonomi daerah.Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang digunakan
untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah. Suatu wilayah mengalami
pertumbuhan secara ekonomi bila terjadi peningkatan produkdi dari kegiatan ekonomi
yang terdapat didalam wilayahnya secara terukur. Selama beberapa dekade,
pembangunan daerah selalu berupaya memperoleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
tanpa melihat apakah pertumbuhan tersebut bermanfaat bagi kesejahteraan penduduk
Dimana pada tahun anggaran 2016 Dana BOK masuk ke dalam APBD dimana pada
tahun 2015 masih dana TP APBN. Tidak terserapnya anggaran 2016 disebabkan oleh
belanja yang bersumber dari dana kapitasi JKN tidak terealisasi dan beberapa program,
dan kegiatan tidak direalisasikan anggarannya. Indikator pencapaian target Kinerja
Puskesmas Lingga adalah terwujudnya masyarakat Kubu Raya yang sehat jasmani dan
rohani, meningkatnya derajat kesehatan, pelayanan kesehatan yang optimal. Berikut
disajikan secara rinci mengenai anggaran dan realisasi program dan kegiatan pada
Puskesmas Lingga tahun anggaran 2016 yaitu :
Tabel 1
Anggaran dan realisasi Target Kinerja APBD
Puskesmas Sungai Durian Tahun Anggaran 2016
REALISASI
Program / Kegiatan ANGGARAN Persen (%)
ANGGARAN
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai,
dikelola dan dibawah tanggung jawab :
1) Kas dan setara kas yang penguasaan, pengelolaan, dan
pertanggungjawabannya tidak dilakukan oleh BUD, yang terdiri dari:
a. Kas di Bendahara Penerimaan
adalah saldo kas di bendahara penerima belum yang disetor ke kas daerah
b. Kas di Bendahara Pengeluaran
adalah saldo kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran yang harus
dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SKPD,
termasuk pengembalian belanja dan saldo kas yang belum disetor ke kas
daerah serta pajak yang belum disetor ke kas negara.
c. Kas dan setara kas di Badan Layanan Umum Daerah
adalah saldo kas pada SKPD yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan BLUD yang merupakan bagian dari kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan. Kas di BLUD dapat disimpan dalam bentuk tunai atau
disimpan pada rekening di bank oleh bendahara penerimaan atau
bendahara pengeluaran.
Pengakuan
Kas dan Setara Kas diakui pada saat:
1. Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas; dan
2. Penguasaan dan/atau kepemilikan kas telah beralih kepada Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya.
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal; dan apabila terdapat kas dalam
bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca.
Pengungkapan
Saldo kas dan setara kas disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas.
Pengungkapan kas dan setara kas dalam catatan atas laporan keuangan (CALK)
sekurang-kurangnya mengungkapkan :
a. Rincian kas dan setara kas
b. Kebijakan manajemen setara kas, dan
c. Informasi lainnya yang dianggap penting.
Pengakuan
Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat
dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku atau akibat lainnya
yang sah.
Piutang pendapatan dapat diakui apabila :
a. telah diterbitkan surat ketetapan berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah
atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah; dan/atau
a. Disajikan sebagai aset lancar sebesasr nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan kedepan
berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang ditetapkan,
b. Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di atas
12 (dua belas) bulan berikutnya.
Pengungkapan
Pengungkapan piutang di Catatan atas Laporan Keuangan menunjukkan
posisi piutang pada tanggal laporan keuangan dan menunjukkan asal-usul
piutang.
Pengukuran
Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, maka pengukuran
persediaan pada saat periode penyusunan laporan keuangan dilakukan berdasarkan
hasil inventarisasi yang disesuaikan dengan SOP pencatatan persediaan /harga
pokok produksi terakhir/nilai wajar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Kubu Raya Nomor 30 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengelolaan Barang Persediaan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya. Persediaan disajikan sebesar :
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan
dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan.
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Harga
pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis.
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Harga/nilai
wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar
pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm
length transaction).
Pengungkapan
Persediaan disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam mengukur persediaan;
b. Jumlah persediaan;
c. Jenis persediaan;
d. Kondisi persediaan.
3.4.2.1 Akuntansi Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.Aset tetap diklasifikasikanberdasarkan
kesamaan dalam sifatatau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset
baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi,
renovasi, perbaikan atau restorasi.
2. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap menentukan apakah perolehan
suatu aset harus dikapitalisasi atau tidak.
3. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap berupa
peralatan dan mesin dan aset tetap lainnya adalah nilai perunitnya sebagai
berikut:
a. Peralatan dan mesin sama dengan atau lebih dari Rp750.000 (tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah).
b. Aset tetap lainnya seperti barang bercorak budaya/kesenian, hewan, ternak,
tanaman, buku-buku perpustakaan, dan aset tetap lainnya tidak ada batas
minimum.
4. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap konstruksi
sebesar:
a. Gedung dan bangunan sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah).
b. Tanah, jalan, irigasi, jaringan dan jembatan tidak ada batasan nilai.
Masa manfaat
Keterangan formula adalah sebagai berikut :
i. Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap
suatu periode yang dihitung dengan pendekatan bulanan;
ii. Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember
2014 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember
2014. Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2014
menggunakan nilai perolehan;
iii. Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan
digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/ atau pelayanan publik atau
jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset
untuk aktivitas pemerintahan dan/ atau pelayanan publik.
Penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan berdasarkan
pendekatan bulanan tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.Penghitungan
Penyusutan Aset Tetap dilakukan sejak diperolehnya Aset Tetap sampai dengan
berakhirnya masa manfaat Aset Tetap.Pencatatan Penyusutan Aset Tetap dalam
Neraca dilakukan sejak diperolehnya Aset Tetap sampai dengan Aset Tetap
tersebut dihapuskan.Selain Aset Tetap berupa Tanah dan Konstruksi Dalam
Pengerjaan, seluruh Aset Tetap disusutkan sesuai dengan sifat dankarakteristik
aset tersebut.Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, buku perpustakaan
tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan
pada saat Aset Tetap lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.
Penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap yang direklasifikasikan sebagai
Aset Lainnya berupa :
a. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah
dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusannya; dan
b. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Terhadap suatu aset yang sudah disusutkan seluruh nilainya hingga nilai
bukunya menjadi Rp0,00 namun secara teknis aset tersebut masih
dimanfaatkan, maka aset tetap tersebut tetap disajikan dalam neraca dengan
menunjukkan nilai perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
Pengakuan
Secara umum aset lainnya dapat diakui pada saat:
a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Laporan Keuangan Puskesmas BLUD Berbasis Akrual T.A 2016
Halaman 28
Laporan Keuangan Puskesmas Lingga
Untuk Tahun Buku Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
dan 2015
Pengakuan
Kewajibandiakuipada saat kewajiban untuk mengeluarkan sumber daya ekonomi di
masa depan timbul.Utang perhitungan fihak ketiga, diakui pada setiap akhir periode
pelaporan.
Pengukuran
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.Apabila kewajiban dalam bentuk mata uang
asing maka dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah menggunakan kurs
tengah bank sentral.Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan yang
belum disetorkan kepada pihak lain di akhir periode
Pengukuran
Pendapatan-LOdilaksanakanberdasarkanazasbruto,yaitudengan
membukukan pendapatanbruto,dantidakmencatatjumlahnetonya (setelah
dikompensasikan dengan
pengeluaran).Dalamhalbesaranpengurangterhadappendapatan-LObruto(biaya)
bersifatvariabel terhadap pendapatandimaksud dantidak dapat
diestimasiterlebih dahuludikarenakanprosesbelumselesai,maka asas bruto dapat
dikecualikan. Pendapatandalammatauangasingdiukurdandicatatpada
tanggaltransaksimenggunakan kurstengahBankIndonesia.
Penyajian dan Pengungkapan
Pendapatan-LO disajikan dalam Laporan Operasional (LO) sesuai dengan
klasifikasi dalam BAS.Rincian dari Pendapatan dijelaskan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan klasifikasi sumber pendapatan.Hal-
hal yang harus diungkapkan dalam CaLK terkait dengan Pendapatan-LO
adalah:
1. penerimaan Pendapatan-LO tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya
tahun anggaran;
2. penjelasan mengenai Pendapatan-LO yang pada tahun pelaporan yang
bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus;
Pengakuan
Beban diakui pada saat:
penyesuaian atas beban.Pengakuan beban yang bersifat rutin seperti beban listrik,
air dan telepon adalah berdasarkan tagihan atas pemakaian bulan Desember tahun
sebelumnya sampai dengan tagihan bulan November tahun berjalan.
Pengukuran
Beban diukur sesuai dengan:
1. Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban beban
yang timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa. Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah.
2. Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.
Penyajian dan Pengungkapan
Beban disajikan dalam Laporan Operasional (LO). Rincian dari Beban
dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan
klasifikasi ekonomi, yaitu:
Realisasi Anggaran (LRA).Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, dan
belanja tak terduga, serta belanja transfer.
Belanja daerah diklasifikasikan menurut:
Pengukuran
Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen anggaran.Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan
diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen
pengeluaran yang sah.
Kas didefinisikan sebagai uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah yang sangat likuid
yang siap dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai
yang signifikan.Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD) yang wajib dipertanggungjawabkan dan
dilaporkan dalam neraca.Saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat ditarik
atau digunakan untuk melakukan pembayaran.Kas dan setara kas pada pemerintah
daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggung jawab
bendahara umum daerah (BUD) dan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggung jawab selain bendahara umum daerah, misalnya bendahara pengeluaran.
Kas dan setara kas yang yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab bendahara
umum daerah terdiri dari:
a. saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada bank yang
ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung penerimaan dan pengeluaran.
b. setara kas, antara lain berupa surat utang negara (SUN)/obligasi dan deposito
kurang dari 3 bulan, yang dikelola oleh bendahara umum daerah.
Pengakuan
1. Penerimaan Kas dari Transaksi Pendapatan
Pengakuan Kas yang berasal dari pendapatan diakui pada saat:
a. Kas telah diterima di Rekening Kas Umum Daerah sebagai pembiayaan yang
harus dibayar kembali; atau
b. Khusus untuk pembiayaan yang berasal dari pinjaman luar negeri dengan
mekanisme pencairan L/C, pembayaran langsung (direct payment), rekening
khusus (special account), dan pembiayaan pendahuluan (prefinancing),
penerimaan pembiayaan diakui pada saat, yang mana yang lebih dahulu:
1) Kas diterima di Kas Umum Daerah sebagai pembiayaan yang harus dibayar
kembali; atau
2) Telah terjadi pengeluaran (disbursed) oleh pemberi pinjaman (lender) atas
beban pinjaman pemerintah.
4. Pengeluaran Kas dalam rangka pengeluaran pembiayaan
Kas dalam rangka pengeluaran pembiayaan diakui pada saat:
atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan
Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar Rekening Kas Umum
Daerah.Penerimaan perhitungan fihak ketiga yang sampai akhir tahun belum
dibayarkan diakui sebagai kas dengan akun lawan kewajiban PFK.Penerimaan
jasa giro dalam rekening bendahara pengeluaran dan penerimaan yang sampai
dengan akhir tahun belum ditransfer ke kas daerah masuk sebagai kas
bendahara pengeluaran dengan akun lawan pendapatan yang ditangguhkan.
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal.Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya.Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta
asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada
tanggal neraca.
kepada masyarakat;
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan
Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis seperti
cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti
cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui sebagai
persediaan.
Pengakuan
Persediaan diakui pada saat:
1. potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
2. diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Pengakuan persediaan pada akhir periode akuntansi, dilakukan berdasarkan hasil
inventarisasi fisik, sedangkan pencatatan pembelian barang persediaan pada
transaksi tahun berjalan diklasifikasikan pada beban persediaan.
Pengukuran
Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, dimana
pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan laporan keuangan
dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dengan menggunakan harga perolehan
terakhir /harga pokok produksi terakhir/nilai wajar.
Persediaan disajikan sebesar:
1. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan
dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan.
2. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis.
3. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Harga/nilai
wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar
pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm
length transaction).
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.Biaya perolehan
dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya
dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/rincian kegiatan) tidak akan
dipisahkan harga perolehannya ke masing-masing aset tetap jika harga perolehan
salah satu aset tetap tertentu yang diperoleh secara gabungan nilainya mencapai
80% (delapan puluh persen) dari keseluruhan nilai aset tetap yang diperoleh
secara gabungan dan pengakuan aset tetap tersebut akan diperlakukan sebagai
aset tetap yang nilainya mencapai 80% dari keseluruhan nilai perolehan
gabungan.
4. Aset Tetap Digunakan Bersama
Aset yang digunakan bersama oleh beberapa Entitas Akuntansi, pengakuan aset
tetap bersangkutan dilakukan/dicatat oleh Entitas Akuntansi yang melakukan
pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan) terhadap aset tetap tersebut yang
ditetapkan dengan surat keputusan penggunaan oleh Bupati Kubu Raya selaku
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Kepala Dinas selaku
Kuasa Pengguna Barang.Aset tetap yang digunakan bersama, pengelolaan
(perawatan dan pemeliharaan) hanya oleh Entitas Akuntansi dan tidak bergantian.
3.4.13 Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah daerah.Ekuitas Dana diklasifikasikan ke
dalam:
3. Cadangan Persediaan;
4. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek;
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam
dalam aset non lancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang. Ekuitas Dana Investasi terdiri dari:
Tabel 2
Anggaran dan Realisasi Anggaran
Puskesmas Lingga Tahun Anggaran 2016( dalamRp)