You are on page 1of 19

FORMAT

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. F


Nama Mahasiswa : KELOMPOK 11
Status interaksi perawat kien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : 04 JULI 2014
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 10.00 WIB
Deskripsi Klien : wajah klien datar tak ada senyuman
Bangsal : Kakak tua
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat membina hubungan saling percaya kepada perawat
Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya

KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Ingin membuka percakapan
P: Selamat pagi P: Tersenyum memandang dengan klien dan berharap K masih ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
MAS,assalmualaikum boleh klien dengan sapaan sederhana P baru yang masuk ke pembuka untuk memulai suatu
kita ngobrol sebentar? K: tersenyum bisa diterima oleh K. lingkungannya percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya.
K: Pagi,waalaikumsalam iya K: ekspresi senyum dan P merasa senang ada
mba. memandang P tanggapan atas salam K ragu terhadap orang baru
P: tersenyum walaupun belum diekpresikan
secara tulus
P ingin memulai percakapan K memberikan respon sepintas Topik ringan akan
P: Wah, suasana diruangan ini P: Memandang K dan ruangan dengan topik ringan sebelum dan menunjukkan perhatian memudahkan interaksi lebih
lumayan menyenangkan ya sekitar. masuk ke kondisi K cukup terhadap P lanjut
mas? K: ikut memandang ruangan
sekitar
K: Iyah, masih sambil
tersenyum. K: Mengikuti P dengan
memandang ruangan sekitar
P:menatap K
P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
P: Oh iya, perkenalkan saya P: Memandang K sambil diberikan penjelasan tentang tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
mahasiswa Stikes mojopahit menjulurkan tangan. kedatangan P klien terhadap perawat
yang praktek disini. Nama
mas siapa? K: Menerima uluran tangan
dari para P. sambil tersenyum
K: A As.

P: Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mulai tertarik dengan Nama panggilan merupakan
P: Biasanya mas senang dengan pasien perkenalan dengan P nama akrab klien sehingga
dipanggil dengan nama apa? K: Memandang P dan menciptakan rasa senang akan
menunduk kembali P senang karena mulai ada adanya pengakuan atas
K: saya dipanggil Aan. respon positif dari pasien namanya

P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K mulai merasa bahwa P Pujian berguna untuk
P: Wah, kalau begitu saya tersenyum suasana datang untuk membantu K mendekatkan perawat menjalin
panggil mas Aan aja ya. K : tersenyum hubungan therapeutik dengan
klien
K: Iya mba. K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
P : Memperhatikan K mendapatkan respon

P: mas Aan asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
mana? K : berpikir keakraban dengan topik ingat menjalin kedekatan dengan
sederhana klien
K: pasuruan
K : Memandang ke P dan P senang karena K memberi
tersenyum lalu agak sedikit respon K senang karena ingat daerah
tertawa asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah
asalnya tersebut
P: Ooh pasuruan, lumayan P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
dekat ya mas. Mas sudah tersenyum pasien mengingat apakah klien kronis atau akut
berapa lama disini? K : Bicara sambil menatap P
kontak mata baik,
K: mengatakan sudah 3 hari. P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan keadaan
P : Memandang K membuat K tersinggung yang telah lama dijalaninya
P : Sekarang mas umurnya P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya
berapa? sambil tersenyum ingat klien

K : Memandang P sambil P merasa arah pertanyaan


K : umur saya 22 tahun tersenyum sudah dapat dijawab jelas oleh K menjawab sesuai dengan
K daya ingat yang dimilikinya
P : mas ingat nggak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
mas Aan dirawat disini? pertanyaan tsb sangat spesifik dasar pasien dirawat di RS
K : bicara sambil tersenyum dan takut menyinggung pasien Jiwa
K : gak tau kenapa saya dan kontak mata baik. P lega karena K tidak K menjawab agak ragu-ragu
dibawa kesini tersinggung

P : mas Aan kenapa sering P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat mencoba
marah-marah waktu dirumah? K : tersenyum pasien dirawat untuk menjawab

K : iya, karena saya g punya K : Memandang ke P


motor lg. kemudian menjawab
P : Memperhatikan respon
pasien
P:- P : Memandangi P P mendiamkan karena belum K mencoba menceritakan Dengan diam therapeutik,
menemukan pertanyaan yang semuanya klien merasa didengarkan dan
K : saya merasa dibodohi K : memandang ke P, ekspresi tepat untuk K bercerita tentang keadaannya
orang tua saya dan dokter, agak sedikit kesal dan marah
katanya saya sudah sembuh P menemukan adanya
tetapi dimasukkan lagi kesini. inkoheren tentang faktor
Orang tua saya itu jahat saya penyebab
seperti tidak dianggap anak.
Saya juga ingin membunuh
Tuhan karena sudah buat saya
sakit, kalau saya membunuh
Tuhan saya akan jadi orang
sakti. Saya juga pernah kegreja
dan berdoa disana, saya
merasa berdosa besar mba ,
iman saya sudah hilang.
P:- P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang K menikmati waham yang Waham kemungkinan terjadi
terkait kata-katanya tadi dirasakannya karena harga diri rendah
K: saya juga ingin kerja jadi K : Memandang kearah P
pegawai PLN biar uangnya P menemukan adanya
banyak jadi saya bisa K : P tampak sedikit kemungkinan waham
membawa orang tua saya naik tersenyum kebesaran pada pasien
haji. Tapi saya Cuma lulusan P : Memperhatikan
SMP mba
P : Pak, kegiatan bapak sehari- P : memandang K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
hari ngapain saja Pak ? K : Nampak tersenyum pembicaraan terkait waham baru larut dalam wahamnya
K : Mandi, makan, bantu K : menggaruk-garuk P merasa senang karena pasien
bersih-bersih ruangan nyapu badannya bisa beralih
atau ngepel, saya suka ngajak P : Memperhatikan respon K
ngobrol mba akper
P : Bapak, betah tinggal disini? K : memandang P P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak
dari waham larut pada waham dan pada
K : Tidak, saya mau pulang, fase interaksi ini
biar bisa kerja lagi, bisa bantu P : memperhatikan P senang karena dapat K berusaha menjawab
orang tua saya. mengalihkan perhatian pasien keinginannya
P : Keluarga Pak Aan sering P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat Keluarga merupakan support
menjenguk ? tersenyum keluarga terhadap perawatan K keluarganya sistem bagi klien sehingga
harus dikaji keterlibatannya
K : kadang-kadang K : Memandang P
menjenguk, kalau akhir bulan P senang mendapatkan K ingat terhadap keluarganya
mba K : Nampak tersenyum dan jawaban K
dan sedikit tertawa
P : Memperhatikan respon K

P : bapak berapa bersaudara, P : Memandang K P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak
dan anak keberapa? dari waham larut pada waham dan pada
K : Bercerita dengan fase interaksi ini
K : ada 4 bersaudara saya anak tersenyum P senang karena dapat K berusaha menjawab
pertama. Saya anak pertama mengalihkan perhatian pasien sekenanya
P : Kalau di rumah, ngapain P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K mengingat aktivitasnya di Aktivitas di rumah merupakan
aja Pak Aan? tersenyum K di rumah rumah data pantas tidaknya pasien
K : bercerita sambil tersenyum dilibatkan dalam keluarga
P : mendengarkan

K : Saya suka masak, nyuci, K : Memandang P K menikmati waham yang


bersihin rumah terus bantu dialaminya
ayah saya jualan.
P : Bagaimana perasaan Pak P : Memandang K sambil P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan Pengalihan agar K tidak larut
Aan sekarang? tersenyum yang diberikan dengan wahamnya
Bapak biasanya disini ngerjain K : Memandang P
apa? P membuka pembicaraan lain K menjawab tentang
K : Memandang P sambil keadaannya
K : saya Senang bisa kenal tersenyum
mba akper.
Saya biasa bantu perawat
nyapu membersihin ruangan.

P : Pak Aan, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K
berkenalan, terus ngobrol- K : Memandang P karena sudah cukup banyak dapat mengingat nama P
ngobrol tentang bapak, masih data yang terkaji sehingga nantinya terjalin trust
inget nggak nama saya siapa?
K : Memandang P dan P senang karena K ingat nama K mengingat-ingat nama P
K : mba nisa akper tersenyum P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : yersenyum pada K P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan pak Aan. K : Memandang dan pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau besok kita tersenyum mendapatkan persetujuan klien
ngobrol lagi? Sebentar saja agar klien ingat terhadap
kok, yach cukup 15 menit saja. K : Tersenyum kontrak
P : Tersenyum P senang karena K mau
K : Boleh, saya suka kalo menentukan kontrak K ikut menentukan kontrak
ngobrol sama mba nisa berikutnya
P : Terimakasih atas kesediaan P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan
Pak Aan untuk ngobrol dengan mengulurkan jabat tangan pada P akhir fase yang harus
saya, Assalamualaikum K : Menoleh, menjabat tangan dilakukan untuk mencegah
P tidak percaya pada
K : Waalaikumsalam mba,
besok kita ngobrol lagi yaa K : Tersenyum sambil tertawa P senang karena K mau K menyambut salam P
P : Tersenyum berinteraksi dengan P

Kesan Perawat :

Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data
yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren
dan flight of idea dan keputusasaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat
dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. C
Nama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMI
Status interaksi perawat kien : Fase II (Kerja)
Tanggal : 02 Januari 2013
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 10.00
Deskripsi Klien : Klien sedang duduk sambil memandang pengkaji
Bangsal : Kutilang
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya

KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P: Memandang K dan P : Ingin membuka percakapan K mencoba mengingat-ingat P Salam merupakan kalimat
P : Selamat tersenyum dengan klien dan berharap K pembuka untuk memulai suatu
pagi,assalamualaikum pak Aan K: Ekpresi tersenyum ingat pada P percakapan sehingga dapat
masih ingat nama saya siapa ? terjalin rasa percaya. Mencoba
K: Ekpresi tersenyum P merasa senang karena K mengingatkan pasien pada
ingat pada P perawat merupakan upaya
K : Masih ingat. Mba anisa P: Memandang K untuk mengetahui daya ingat
pasien.
P: Menepuk bahu K, touching P merasa senang karena K K mengingat nama P
P : Bagus Pak Aan, Ingatannya hand. ingat pada P
hebat. K: Ekpresi tersenyum Touching hand berguna
menjalin rasa aman klien
K: Iya. Mba K: Ekpresi tersenyum
P: Memandang K
P : Pak Aan, seperti yang janji P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat kontrak Setiap interaksi harus
kita kemarin, sekarang kita K : melihat P dengan K yang sudah disepakati berdasarkan kontrak yang
ngobrol tentang Bapak. Bapak telah dibuat dan klien selalu
harus diingatkan pada kontak
bersedia ngobrol dengan saya?
yang telah disepakati untuk
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K tertarik untuk ngobrol
memudahkan serta
K : Ya, bersedia mba. menjawab singkat singkat dan respon K belum dengan P
mengarahkan proses interaksi
P : Memandang K menunjukkan ketertarikan
P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P
P : Pak, bagaimana keadaan tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk membantu K
bapak sekarang ? K : tersenyum Perhatian pada keadaan klien
dapat meningkatkan rasa
K : Menoleh ke P P bertanya-tanya tentang apa K mencoba menggambarkan percaya klien kepada perawat
K : baik mba P : Memperhatikan K yang dirasakan oleh K pada P tentang keadaannya
sekarang
P : Baik ya pak, berarti bapak P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan berusaha
senang donk sekarang? Coba tersenyum klien dalam menghadapi mengingat
ceritakan pada saya K : Menghisap rokok masalah
pengalaman apa yang bwt
bapak tidak senang? Ekplorasi ditujukan untuk
menggali aspek positif klien
K : saya itu mba kalo dirumah K : Bicara menoleh P
sering dimarahi adik saya, P berpikir apa kira-kira yang
terus bapak saya sering P : Memandang K bisa dilakukan klien selain
membentak saya diam
P : kenapa bapak suka P : Mendengarkan K P mengkaji aspek trauma K K menceritakan dengan serius Untuk mengetahui adanya
dimarahin adiknya? riwayat trauma
Bapaknya suka membentak
kenapa? K menjawab sesuai dengan
K : Nyerocos P mendapat data koping pada daya ingat yang dimilikinya
K : iya mba, adik saya juga K
depresi seperti saya, saya
pernah dipukul adik saya
didada terus adik saya itu juga
suka memukul anaknya mba
Ga tau mba bapak saya suka
bentak saya.
P : terus apa bapak melawan P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan data K berusaha mengingat-ingat
saat dipukul adiknya?

K : tidak mba, saya diam aj K : Nyerocos bercerita tentang


Saya itu mba sebenarnya topic yang lain
P menghargai cerita K
pengen pulang saya pengen
kerja lagi, pengen bahagiain
orang tua saya, saya pengen
bawa orang tua saya naik haji
maba
P:- P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan data K menjawab sesuai dengan
daya ingat yang dimilikinya
K : dulu saya pernah melamar
P memberikan kesan jika P
pekerjaan mab pengen jadi K : Memandang P, kontak
menghargai cerita K
guru SD tapi saya ditolak mata mulai focus
karena saya hanya lulusan
SMP.
P : Ada gak pak kebutuhan P : Mendengarkan K P memfokuskan pembicaraan K menjawab sesuai dengan
yang belum terpenuhi? daya ingat yang dimilikinya
Perhatian pada keadaan klien
K : ada mba saya pengen kerja K : Memandang P, semakin dapat meningkatkan rasa
mba buat bantu orang tua saya, bersemangat dan kooperatif percaya klien kepada perawat
saya pengen nabung buat masa
depan
P : Ohh bgtu.. P : Mendengarkan K P mencoba memikirkan K belum bisa memfokuskan
pertanyaan pembicaraannya
Meningkatkan kerjasama yang
K : saya pengen jadi anak K : Memandang P, semakin baik antara P dengan K
yang berbakti dan kaka yang bersemangat dan kooperatif
baik mba
P : Nah, kalau bgtu di keluarga P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan data K belum bisa memfokuskan
bapak yg paling dekat siapa? pembicaraannya
K : Memandang P, semakin
Menggali kemampuan K untuk
K : Ya ibu saya, soalnya ibu bersemangat dan kooperatif P menemukan adanya
mengingat
say orangnya baik, penyabar inkoherensi pembicaraan
kalo saya curhat ibu saya
selalu mau dengerin saya mba
P : apa ibu bapak selalu P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan data K berusaha mengingat
mendengarkan cerita anda ?

K : Ya mba, waktu saya suka K : Memandang P dan Mengulang pertanyaan untuk


sama anak tetangga saya kooperatif mandapatkan data yang lebih
namanya Diana saya cerita akurat
sama ibu saya mba tapi Diana
itu anaknya sombong mba dia
nga mau kenalan sama saya
P : Bapak takut gak kalau P : Mendengarkan K P masih mencoba K menjawab dengan ekspresi Memberikan kesan seolah
cerita bapak tidak mendapatkan data sedikit kesal olah P menghargai K
didengarkan?
Biasanya bapak ngapain kalau K : Memandang P dan
lagi kesal? kooperatif

K : iya takut, nanti saya mau


cerita sama siapa lagi mba,
saya bisa nulis lagu dan puisi
mba.
P : Begitu ya pak. P : Memandang K sambil P mencoba memfokuskan K menunduk diam sambil
Bisa buatin saya lagu atau tersenyum kembali pembicaraan tersenyum
puisi nga?
K : tersenyum Mencoba menggali aspek
positif yang bisa K lakukan
K : Diam sambil tersenyum
dan sedikit tertawa.
Iya mba bisa
P : lagunya bagus pak. P : Mendengarkan K P mencoba memfokuskan K berusaha menjawab
Ohh iy pak, Bapak masih kembali pembicaraan
mendengar suara-suara yg
mengajak bapa berbincang-
Kemungkinan waham K
bincang ga?
karena harga diri rendah dan
riwayat halusinasinya.
K : Sudah tidak ada lagi mba, K : Memandang P dan
suaranya cuma waktu pertama kooperatif
kali saya masuk rumah sakit
tahun 2003 dulu mba
P : Sudah hilang, Pak? P : Mendengarkan K P kembali dalam pertanyaan K berusaha menjawab
Kenapa?
Mengidentigikasi hakusiansi K
K : Iya. Hilang sendiri mba, ga K : Memandang P dan apakah masih ada.
tau kenapa tiba-tiba dia sudah kooperatif
menghilang
P : apa bapak suka menyendiri P : Mendengarkan K P kembali dalam pertanyaan K berusaha menjawab Bertanya kembali merupakan
kalau lagi didalam ruangan? cara untuk mengevaluasi
K : Tidak. Kadang-kadang secara langsung apa yang
K : bicaranya ngerocos
saya bicara sama teman saya sering K lakukan diruangan
K : Memandang P dan
dalam rungan itu juga mba,
kooperatif
P : Bapak pernah bercerita dg P : Memandang K P kembali dalam pertanyaan K menjawab pertanyaan P
Pertanyaan untuk
teman-temannya?
meningkatkan kemauan K
mengenal orang lain
K : ga mau mba, K : sedikit tertawa
P : Loh, kenapa ga mau? P : Masih memandang K P mencoba memfokuskan K geleng-geleng kepala saat
Bapak dekat sama siapa di RS pertanyaan menjawab pertanyaan
ini? Menggali alasan K terkait
perasaannya.
K : Ya, ga mau aj.saya dekat K : Tersenyum sambil
sama marlihan mba memandang P
P : kenapa suka pak P : Tersenyum P memberikan pujian kepada K senang dengan pujian yang
Memberikan dorongan
K diberikan P
diperlukan bagi klien untuk
K : ga tau mba pokoknya saya
meningkatkan rasa percaya
senang ajj, dia sering bicara K : Membalas tersenyum lalu K tersenyum sambil menatap
pada dirinya sendiri
tentang agama. sedikit tertawa P senang karena K merespon P
P : Bapak sering bantu P : Melihat ke arah ruang P kembali dalam pertanyaan K Menjawab dgn ekspresi
temannya bersihin kamar ga? depan datar
Menggali kegiatan yang biasa
K lakukan
K : iya bantu mba, bantu K : tersenyum
menyapu
P : biasanya apa aj kegiatan P : Menatap K P masih bertanya kepada K K menjawab masih dengan Bertanya untuk menilai
bapak diruangan? ekspresi datar kemapuan positif yang
dimiliki K
K : saya bantu menyapu, K : tersenyum dan sedikit
membersihkan kamar, terus tertawa
nonton televise
P : Kalau begitu, kegiatan P : Memandang K P kembali dalam pertanyaan K menjawab sambil tersenyum
Bertanya untuk menilai
bapak banyak tiap hari? dan melihat sekitar ruangan
kemapuan positif yang
K : Memandang P
dimiliki K
K : Ya, mba
P : Nah, sekarang sudah P : Memandang K dan P mencoba mengingatkan K K senang sudah diingatkan
Tawaran kegiatan harus
waktunya makan bubur kacang tersenyum waktu kegiatan
dilakukan agar klien merasa
ijo kan? Bapak tidak siap- K : melihat kearah luar
bertanggungjawab dalam
siap.. K : Memandang P
melaksanakan kegiatan bila ia
P : Tersenyum
setuju
K : Iyaa.
P : Kalau begitu terima kasih P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena P
ya pak. Besok kita ngobrol- mengulurkan tangan mengucapkan salam
Salam penutup merupakan
ngobrol lagi ya .. mau kan? P senang karena K sudah kepadanya
akhir fase yang harus
K : Tersenyum dan menjabat percaya pada P
dilakukan untuk mencegah
K : Iya mbaa.. tangan P K menjabat tangan P sebagai
rasa tidak percaya pada klien
P : Tersenyum tanda mengakhiri interaksi
sementara

Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih
dahulu.

FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. C
Nama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMI
Status interaksi perawat kien : Fase III (Terminasi)
Tanggal : 04 Januari 2013
Lingkungan : Duduk dikursi teras depan
Jam : 09.00
Deskripsi Klien : klien tampak beraktifitas dan kooperatif
Bangsal : Kutilang
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya
Mempraktekkan cara memenuhi kebutuhannya

KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Tersenyum sambil P membuka percakapan K tersenyum melihat P dan Salam merupakan kalimat
mengulurkan tangan kepada K dengan harap K ingat dengan langsung mengambil posisi pembuka untuk memulai suatu
P : Selamat pagi, P duduk didepan P percakapan sehingga dapat
Assalmualaikum Pak Aan? terjalin rasa percaya. Mencoba
Apa kabarnya hari ini? K : Tersenyum sambil mengingatkan pasien pada
K : Baik mba menerima uluran tangan P perawat merupakan upaya
untuk mengetahui daya ingat
pasien.
P : Menatap K P mencoba mengajak K untuk K mencoba mengingat kontrak Setiap interaksi harus
bercerita lebih lanjut yang di sepakati berdasarkan kontrak yang
P : Hari ini kita ngobrol-
telah dibuat dan klien selalu
ngobrol lagi ya..
K tertarik untuk ngobrol harus diingatkan pada kontak
K : Tersenyum sambil sedikit dengan P yang telah disepakati untuk
K : Iya mba, horeee
meloncat memudahkan serta
mengarahkan proses interaksi
P : Gimana pak, apa yang P : Memandang K sambil P ingin memulai percakapan K menjawab dengan Perhatian pada keadaan klien
bapak rasakan hari ini? tersenyum dengan topik ringan sebelum tersenyum
bertanya lebih lanjut dapat meningkatkan rasa
K : Biasa mba, malam tadi K : Menatap dengan ekspresi percaya klien kepada perawat
saya mimpi indah mba tersenyum malu-malu
P: Ohh.. Bgtu. Mimpi indah P : Memandang Klien P ingin tahu penjelasan dari K K Menjawab dengan
apa pak? tersenyum
Menanyakan apa yang
K : say mimpi bertemu dengan K : Tersenyum malu-malu membuat K bahagia dan dapat
bidadari, bidadari itu cantik memberiak aspek yang positif
kan ya mba?

P : iya cantik. P : Masih memandang K P memulai pertanyaan dan K mencoba mengingat-ingat


mulai mengakrabkan suasana dan menjawab
K : cantik sama kaya mba
anisa ya.heeee K : Memandang P sambil Menggali informasi lebih
Nanti kalo saya keluar saya sedikit tertawa P senang dengan respon K lanjut dari K mengenai waham
pengen nikah sama mba ya yang di derita K
Tetapi saya kadang kepikiran
kapan saya pulang ya mba?
Padahal enakkan dirumah .
P:- P : Diam menatap K P diam memikirkan K bercerita sambil mengingat-
pertanyaan selanjutnya ingat
Menggali informasi lebih
K : saya itu tau lo mba anisa K : Nyerocos cerita
lanjut dari K mengenai waham
itu artinya kan wanita ,ada
yang di derita K
diayat al Quran kan mba,
surah berapa ya aku lupa mba.
P : iya benar pak, kenapa P : Memandang K P kembali dalam pertanyaan K menjawab dan mengingat- Menggali informasi lebih
bapak bis atau ingat lanjut dari K mengenai waham
yang di derita K
K : saya sering baca al Quran K : Masih nyerocos bercerita P senang K tetap ingin
dulu mba. bapak saya itu lo bercerita
mba orang sakti, bisa melihat
jin
P : Ohh..begitu. ko bisa tau P : Memandang K P mulai masuk dalam dunia K diam sambil menunduk
bapaknya orang sakti? cerita K sejenak Memberikan kesan yang
K : Diam positif kepada K
K : diam
P : kenapa bapak bisa tau P : Memandang K P berharap dapat memperoleh K menjawab dengan penuh
bapak nya orng sakti? data dari K semangat
Menggali informasi lebih
K : iya saya tau,,kenapa yaaaa P senang K masih mau
lanjut dari K mengenai waham
Saya sering lihat bapak saya K : Kembali Nyerocos bercerita tentang masalahnya
yang di derita K
bisa melihat hati orang mba,
makanya kadang saya takut
sama bapa say itu mba..
P : Okeh. Sekarang saya tanya, P : Masih memandang klien P mengalihkan pertanyaan K menjawab dengan
selama ini bapak dekatnya dan tersenyum agar K tidak terpaku pada kooperatif
sama siapa? wahamnya saja

K : Dekat sama ibu, karena K : memandang P Mengulangi pertanyaan untuk


ibu saya orangnya baik , mendapatkan data yang akurat.
penyabar mba, kalo bapak
saya orangnya aksar sering
bentak saya kalau saya malas
shalat
P : kenapa bapaknya suka P : Memandang K P senang K masih mampu K menjawab pertanyaan Mengulangi pertanyaan untuk
kasar dan bentak bapak? menjawab pertanyaan dengan dengan tersenyum mendapatkan data yang akurat.
baik walaupun masih
K : saya juga tidak tau, ngelantur
mungkin karena saya malas K : Menatap P sambil
shalat ya mba. tersenyum
P : Selama diruangan aktivitas P : Memandang K P masih berusaha menggali K menjelaskan tangannya
bapak terhambat gag? data lebih dalam yang sakit sambil menggerak-
Menggali informasi yang
gerakkan tangannya
dapat menghambat
K : iya mba saya rasa K : Memandang P P senang mendapat jawaban
kemampuan K
terpenjara didalam ruangan dari K
tidak bisa bebas
P : ohh,, berarti bapak merasa P : Melihat tangan K P masih bertanya K masih menggerak-gerakkan
Menggali informasi yang
terhambat aktifitasnya didalam tangannya
dapat menghambat
ruangan?
kemampuan K
K : Menatap P sambil
K : iya, mba tersenyum
P : menatap K P masih bertanya cara K memperhatikan P
P : terus pak Aan biasanya
memenuhi kebutuhannya Menggali informasi yang
ngapain aja didalam?
dapat menghambat
kemampuan K
K saya ngajak bicara teman
saya mba?
K : tersenyum
P : kemaren kata pak Aan bisa P menatap K Menggali kemampuan yang P memperhatikan K
menulis lagu dan puisi, kenapa pasien bisa
pak Aan nga menulis aj kalo Memotivasi pasien untuk
lagi bosan? memanfaatkan kemampuan
Terus ajak temannya ngobrol positif yang dia bisa
K : iya mba saya juga sering K menatap P
nulis
P : coba sekarang pak Aan P tersenyum Mempraktekkan kemampuan P memperhatiakan K Memotivasi pasien untuk
tuliskan puisi atau lagu yang yang pasien bisa mengungkapkan perasaannya
mengungkapkan perasaan pak
Aan?
lewat tulisan
K sedang menulis
K : iya mba, K tersenyum
P : waah bagus pak Aan P tersenyum Mempraktekkan kemampuan P memberikan pujian pada K
Memberikan pujian pada
lagunya yang pasien bisa
pasien agar memotivasi pasien
untuk melakukan kegiatan
K : heee,,iyaa makasih mba K tersenyum dan tertawa K tampak senang
positif lagi.
nisa girang
P : Waah, pak Aan sepertinya P : Menatap K P ingin mengakhiri fase III K memperhatikan P
mengantuk ya? karena K terlihat ngantuk
K : Menatap Balik
K : Iya mba.
P: Iyah, kalau bgtu bapak P : Memandang K P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
istirahat saja. Ngobrol- pada K reinforcement ditentukan dan harus
ngobrolnya nanti kita mendapatkan persetujuan klien
lanjutkan lagi ya? K : Memandang P P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak agar klien ingat terhadap
Bagaimana kalau besok? menentukan kontrak kontrak
berikutnya
K : Iya, saya mau.

Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih
dahulu.Klien mau memberikan informasi kepada perawat.

You might also like