Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2015-2016
AGUSTUS
Disahkan
Oleh
LEMBAR
PENGESAHAN................................................................................................
............... ii
PEJABAT DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN
DOKTER.........................................................................................................
..................................... iii
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
...................... iv
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
...................... v
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................
.................. 7
A. PROFIL LULUSAN
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya adalah salah satu program pendidikan tingkat tinggi yang
diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk
menghasilkan dokter dengan kompetensi yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Untuk mencapai kompetensi
tersebut dibutuhkan manajemen pengelolaan, rancangan kurikulum
dan model pembelajaran, serta dosen dan staf pendukung yang
memenuhi standar. Selain standar tersebut ada spesifikasi lokal yang
dilakukan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya dengan menambahkan 2 kompetensi muatan lokal
unggulan di bidang Kedokteran Pencegahan dan Pendidikan Karakter
Islami.
Profil lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya yang diharapkan yaitu :
1. Menjadi dokter yang profesional, dengan menguasai seluruh
kompetensi minimal dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) dan dapat berperan sesuai dengan five star WHO yaitu:
a. Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan (care provider)
b. Sebagai pemimpin masyarakat (community leader)
c. Sebagai pengambil keputusan (decision maker)
d. Sebagai pengelola sistem dan pelayanan kesehatan masyarakat
(manager)
e. Sebagai komunikator bidang kesehatan
2. Menjadi dokter yang unggul dalam Ilmu Kedokteran Pencegahan,
berjiwa wirausaha dan berkarakter Islami.
3. Menjadi dokter yang memiliki nilai-nilai islami yaitu nilai-nilai
Aqidah, Ibadah, dan Akhlaq.
a. Menjadi dokter yang beriman dan meyakini setiap perbuatan
yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan YME.
b. Menjadi dokter yang bekerja profesional, ikhlas mengharapkan
ridhoTuhan YME serta jujur, disiplin, dan adil dengan niat untuk
membantu/ menolong sesama sesuai dengan kompetensinya.
c. Menjadi dokter yang bersikap, berperilaku dan bertindak baik
dan benar sesuai dengan norma, etika, dan hukum yang berlaku.
Dokter lulusan Universitas Nahdlatul Ulama diharapkan dapat
berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia pada umumnya, dan pesantren beserta lingkunganya pada
khususnya.
B. KOMPETENSI LULUSAN
Untuk menjamin mutu pendidikan kedokteran maka Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) telah menerbitkan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI) yang meliputi tujuh area kompetensi, yaitu:
1. Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai
dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin,
hukum dan sosial budaya.
2. Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari
keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri,
mengikuti penyegaran, dan peningkatan pengetahuan secara
berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi
keselamatan pasien.
3. Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non
verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga,
masyarakat, kolega dan profesi lain.
4. Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan
informasi kesehatan dalam praktik kedokteran.
5. Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan
ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk
mendapatkan hasil yang optimum.
6. Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah
kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien,
keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain.
7. Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan
berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
Selain tujuh kompetensi standar tersebut, terdapat dua muatan
lokal yang ditambahkan yaitu :
1. Kedokteran pencegahan terutama dalam lingkungan pesantren.
2. Pendidikan karakter Islami dalam profesi kedokteran
3. BAB IV
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA TERTIB FAKULTAS KEDOKTERAN
5.
A. STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS KEDOKTERAN
B. TATA TERTIB MAHASISWA
6. Setiap mahasiswa diwajibkan
1. Mentaati tata tertib yang berlaku
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai ke Islaman dan akhlak mulia
3. Berpakaian rapi, sopan, tidak ketat dan tidak tembus pandang.
Bersepatu dan berhias seperlunya.
4. Mentaati semua ketentuan administrasi penyelenggaraa pendidikan
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang
dibebankan kepada mahasiswa dalam Pedoman Akademik
5. Saling menghormati kepada sesama mahasiswa dan bersikap
santun kepada Dosen dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya
6. Menjaga dan memelihara nama baik Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
7.
8. Setiap mahasiswa dilarang
1. Melanggar tata tertib yang berlaku di masing-masing prodi
2. Melakukan hal-hal yang merusak nilai ke Islaman dan tindakan
asusila lainnya
3. Memiliki membawa, menggandakan, meminjam atau meminjamkan
sesuatu yang terkait dengan pornografi, narkoba dan obat-obatan
terlarang, senjata tajam, senjata api
4. Memakai sandal, sepatu yang tumitnya diinjak, selop, kelompen
atau sejenisnya
5. Berpakaian ketat, transparan, mini, berkaos oblong, bercelana robek
dan atau pakaian yang tidak sesuai dengan Panduan Akademik
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
6. Mengenakan perhiasan dan/atau asesoris yang berlebihan bertatto,
berambut panjang yang tidak rapi bagi mahasiswa/laki-laki,
berdandan secara berlebihan bagi mahasiswi
7. Memalsukan nilai, tanda tangan, stempel, ijazah dan surat-surat
keterangan lainnya
8. Mengundang dan/atau membawa pihak luar ke dalam lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya tanpa
izin yang dapat menimbulkan keonaran dan/atau dapat
mengganggu kegiatan akademik
9. Melakukan perkelahian, tawuran, vandalism dan/atau perbuatan-
perbuatan yang bersifat Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan
(SARA)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40. BAB V
41. PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
42.
A. OTONOMI AKADEMIK
43. Pada pelaksanaan Progam Studi Pendidikan Dokter di
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya diterapkan otonomi akademik
yang menyangkut kurikulum program pendidikan untuk melaksanakan
visi, misi, dan tujuan sesuai kerangka peraturan yang berlaku yaitu
Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dan Undang-Undang RI No 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran serta peraturan-peraturan lainnya.
44.
B. MODEL KURIKULUM
45. Kurikulum Progam Studi Pendidikan Dokter di Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya adalah model kurikulum berbasis
kompetensi yang dilakukan dengan pendekatan terintegrasi baik
secara horisontal maupun vertikal setra berorientasi pada masalah
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat dalam konteks
pelayanan kesehatan primer. Kurikulum Progam Studi Pendidikan
Dokter merupakan sistem hybrid yang disusun sebagai kombinasi dari
sistem perkuliahan konvensional dan sistem blok.
46.
C. ISI KURIKULUM
1. Isi kurikulum meliputi prinsip-prinsip metode ilmiah, Ilmu Biomedik,
Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Humaniora, Ilmu Kedokteran Komunitas
dan Ilmu Kedokteran Keluarga yang disesuaikan dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
2. Prinsip-prinsip metode ilmiah meliputi metodologi penelitian,
Filsafat Ilmu, Berfikir Kritis, Biostatistik dan Evidence-Based
Medicine.
3. Ilmu biomedik meliputi Anatomi, Biokimia, Histologi, Biologi Sel dan
Molekuler, Fisiologi, Mikrobiologi, Imunologi, Parasitologi, Patologi,
dan Farmakologi. Ilmu-ilmu biomedik dijadikan dasar Ilmu
Kedokteran Klinik.
4. Ilmu kedokteran klinik meliputi ilmu penyakit dalam beserta
percabangannya, Ilmu Bedah, Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Kebidanan
dan Kandungan, Ilmu Penyakit Syaraf, Ilmu Kesehatan Jiwa, Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu THT,
Radiologi, Anastesi, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal.
5. Ilmu kedokteran komunitas terdiri dari Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Ilmu Kedokteran Pencegahan, Epidemiologi, Ilmu Kesehatan Kerja,
Ilmu Kedokteran Keluarga dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
6. Komponen penting dari setiap kurikulum adalah tersediannya
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengadakan kontak efektif
secara personal dengan pasien seawal mungkin.
7. Selama kontak dimanfaatkan untuk mempelajari interaksi antara
faktor penyebab, patogenensis, faktor fisik dan psikologis, keluarga,
komunitas, sosial dan lingkungan yang mempengaruhi perjalanan
penyakit pasien.
47.
D. STRUKTUR, KOMPOSISI DAN DURASI KURIKULUM
1. Struktur kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter di Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya memiliki dua tahap pendidikan yang
meliputi 8 semester Tahap Akademik (Program S1 Pendidikan
Dokter) dan 4 semester Tahap Profesi (Program Profesi Dokter)
dengan total SKS 155.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan oendekatan strategi SPICES
(Student-center Problem-based, Integrated, Comunitty-based, Early
clinical ekposure, Systematic).
3. Kurikulum pendidikan dokter ditingkat institusi terdiri muatan yang
disusun berdararkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI),
dengan muatan lokal maksimal 20% dari seluruh kurikulum.
4. Muatan lokal kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan visi, misi
dan tujuan Program Studi Pendidikan Dokter.
5. Materi elektif memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan minat khusus.
6. Proses belajar mengajar terdiri dari perkuliahan, praktikum, tutorial
dan diskusi berdasar pada problem based learning, keterampilan
klinis (skill labs), seminar, kunjungan lapangan (field trip),
kunjungan instansi, bed site teaching, pendidikan profesi dokter di
Rumah Sakit, Puskesmas, Pusat Layanan Kesehatan Primer, Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan wahana pendidikan lainnya.
48.
a. Perkuliahan
49. Perkuliahan ini berupa kuliah interaktif, berlangsung
selama 50 menit, yang merupakan kuliah pakar untuk memfasilitasi
proses pembelajaran mandiri mahasiswa. Kegiatan ini bersifat
terstruktur dan terjadwal, serta dapat ditambah berdasarkan
kebutuhan mahasiswa.
b. Tutorial
50. Tutorial dilaksanakan selama 150 menit setiap pertemuan,
dengan menggunakan pendekatan Problem-Based Learning (PBL)
yang terintegrasi pada kelompok kecil mahasiswa (810 orang).
c. Praktikum
51. Kegiatan praktikum terdiri dari praktikum laboratorium
biomedis, praktikum keterampilan medis (Lab Skill) dan praktikum
komputer. Praktikum di laboratorium biomedis bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman teori yang diperoleh saat
perkuliahan/tutorial sedangkan praktikum keterampilan klinis dan
praktikum komputer bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
pada bidang tersebut.
d. Pleno / Seminar
52. Pleno dilaksanakan pada akhir pembelajaran blok.
Seminar dilaksanakan untuk usulan penelitian, seperti seminar
proposal dan seminar hasil penelitian untuk skripsi. Seminar
dilaksanakan pada akhir blok proposal penelitian dan blok hasil
penelitian.
e. Tugas
53. Pada beberapa program mahasiswa diwajibkan untuk
membuat intisari buku teks dan melakukan telaah kritis atas jurnal
ilmiah, serta menyusun rencana dan laporan kegiatan, atau tugas
mandiri lainnya.
f. Kunjungan / Praktik lapangan (field lab)
54. Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
kegiatan mahasiswa di luar kampus. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan, pesantren, industri
dll. Pelaksanaannya akan disesuaikan dengan Pedoman Akademik
Universitas. Kegiatan ini dapat menjadi wahana untuk
melaksanakan tri darma perguruan tinggi dibidang akademik,
penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
55.
g. Penelitian akhir (skripsi)
56. Merupakan program wajib dengan topik pilihan sesuai
minat mahasiswa yang dilakukan secara perorangan atau
berkelompok yang dilaksanakan pada semester lima dan enam.
Pada program ini mahasiswa diharuskan menulis karya tulis
skripsi/minor thesis sebagai hasil penelitian-nya (dapat berupa
penelitian laboratorik, klinik atau lapangan). Hasil penelitian ini
wajib dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah universitas/journal
online.
h. Bed Site Teaching
57. Bed Site Teaching adalah suatu pembelajaran klinis
yang melibatkan pasien, mahasiswa dan pembimbing kinis yang
bertujuan memberikan pengalaman klinis secara nyata, sehingga
mahasiswa dapat belajar dari pengalaman tersebut dan dari umpan
balik pembimbing.
i. Demonstrasi
58. Pembimbing klinik mendemontrasikan suatu interaksi
dengan pasien (anamnesis, pemeriksaan fisik, manajemen pasien
dan aspek komunikasi lainnya). Mahasiswa belajar dari demontrasi
tersebut dan dapat dilibatkan dalam diskusi dengan pasien.
Demontrasi dapat dilaksanakan pada saat mahasiswa mempelajari
ketrampilan yang baru pada fase awal pembelajaran klinik.
E. KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
Daftar Singkatan MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
SKS : Satuan Kredit Semester MKK : Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan
K : Kuliah MPB : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
P : Praktikum MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
T : Tutorial MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
: Jumlah PJMK : Penanggung Jawab Mata Kuliah
67.
68.
F. DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN
69. Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya terbagi dalam:
1. Tahap Akademik (Kedokteran Dasar) yang terdiri dari:
a. Tahun I, terdiri dari 2 semester dengan beban studi 40 sks,
berupa pembelajaran secara perkuliahan umum (untuk mata
kuliah umum) dan blok terintegrasi.
b. Tahun II, terdiri dari 2 semester dengan beban studi 41 sks,
berupa pembelajaran secara perkuliahan umum (untuk mata
kuliah umum) dan blok terintegrasi.
c. Tahun III, terdiri dari 2 semester dengan beban studi 34 sks,
berupa pembelajaran secara perkuliahan umum (untuk mata
kuliah umum) dan blok terintegrasi
d. Tahun IV, terdiri dari 2 semester dengan beban studi 39 sks,
berupa pembelajaran secara blok terintegrasi.
70.
2. Tahap Profesi Dokter (Kedokteran Klinik) terdiri dari:
71. Tahap profesi dokter ditempuh setelah dinyatakan lulus
Tahap Akademik (Program S1 Pendidikan Dokter)
a. Tahap Profesi I meliputi penempatan (stase) di Departemen :
Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Saraf,
Ilmu Kedokteran Jiwa,Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Ilmu
Radiologi. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan ketentuan nilai
pada setiap departemen dan modul minimal B.
b. Tahap Profesi II meliputi penempatan (stase) di Departemen :
Ilmu Bedah, Obstetri & Ginekologi, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu
THT-KL, IKM-KP, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu
Kesehatan Kulit & Kelamin, Anestesiologi dan Reanimasi. Profesi
II diikuti oleh mahasiswa yang telah mengikuti semua stase pada
Profesi I dan memiliki kriteria lulus yang sama dengan Profesi I.
72. Pada masa jeda antara tahap profesi I dan tahap profesi
II mahasiswa mengikuti Modul elektif berikut :
1) Manajemen Kesehatan Pesantren (1 SKS)
2) Rehabilitasi medik layanan primer (1 SKS)
3) Pengobatan herbal (Herbal medicine) (1 SKS)
4) Bantuan hidup dasar pada kegawatdaruratan (General
emergency life support) (1 SKS)
5) Manajemen bencana (Disaster management) (1 SKS)
73.
G. KALENDER AKADEMIK
74. Kalender akademik mengacu pada kalender kegiatan
akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya tahun akademik 2016
2017.
75. BAB VI
76. PENILAIAN & EVALUASI PENDIDIKAN
77.
A. PENILAIAN
1. TahapAkademik
a. Sistem Penilaian
78. Tata Cara Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya menggunakan sistem penilaian sistem
nilai huruf yang merupakan pembakuan dari nilai mentah dengan
pembakuan skor nilai, nilai huruf, dan bobot
1) Indeks prestasi dihitung dengan menggunakan rumus :
79. Jumlah (Nilai x Kredit)
80. IP = ------------------------------
81. Jumlah Kredit
2) Untuk menghitung IP, nilai huruf dikonversi menjadi nilai angka
(1 s/d 4)
3) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dengan cara yang sama
dan meliputi seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.
4) Semua mata ajar kedokteran adalah setara / major.
82.
b. Standar Penilaian
25
111.
c. Penilaian Mata Kuliah Non Blok/Mata Kuliah Umum
1) Nilai mata kuliah non blok/ mata kuliah umum diperoleh
setelah mahasiswa melaksanakan ujian, yaitu Ujian Tengah
Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan tugas (jika
ada) berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
2) Nilai Ujian sesuai dengan kontrak perkuliahan dengan masing-
masing PJMK.
3) Syarat mengikuti ujian non blok/ mata kuliah umum adalah
kehadiran kuliah 75%.
4) Batas nilai lulus adalah C.
112.
d. Penilaian Mata Kuliah Blok
1) Nilai mata kuliah blok diperoleh dari komponen: Ujian Tulis
(UT) untuk materi kuliah pakar, Nilai Tutorial/ Penugasan
(NT) , Ujian Praktikum dan Ujian Lab Skills (LS)
2) Bobot nilai masing-masing komponen ditetapkan oleh PJMK
3) Syarat mahasiswa dapat mengikuti ujian :
a) Kehadiran kuliah pakar 75%
b) Kehadiran diskusi tutorial 9 0 %
c) Kehadiran Praktikum dan keterampilan medik ( Lab
Skills)100%
d) Menyelesaikan penugasan sesuai dengan ketentuan
masing-masing blok.
e) Batas nilai lulus adalah C.
4) Ujian Tulis Blok
a) Materi soal berasal dari kuliah pakar, diskusi tutorial,
praktikum, kegiatan pengenalan klinik atau komunitas.
b) Ujian tulis blok dilaksanakan diakhir blok.
c) Soal dalam bentuk tertulis (clinical vignette) dengan
rentang nilai antara 0-100
d) Penanggung jawab nilai ujian tulis adalah koordinator tim
blok.
113.
114.
115.
116.
5) Ujian Praktikum
26
a) Materi soal berasal dari bahan praktikum, laporan dan
diskusinya.
b) Ujian praktikum dilaksanakan diakhir blok.
c) Soal dalam bentuk tertulis dengan rentang nilai antara 0-
100
d) Nilai praktikum termasuk komponen nilai Mata Kuliah Blok
e) Penanggung jawab nilai ujian tulis adalah koordinator tim
blok.
6) Nilai Tutorial
a) Komponen Nilai Tutorial adalah Nilai keaktifan dan Nilai
laporan / Penugasan
b) Penilaian dilakukan selama proses diskusi oleh tutor pada
kelompok masing-masing.
c) Penugasan dapat berupa penulisan makalah ilmiah,
penilaian kegiatan dan laporan pengenalan klinik atau
komunitas dirumah sakit atau puskesmas, atau
penugasan dalam bentuk lain sesuai dengan blok yang
bersangkutan.
d) Nilai tutorial termasuk komponen nilai Mata Kuliah Blok
e) Penanggung jawab nilai ujian tulis adalah koordinator tim
blok.
7) Nilai kunjungan lapangan (Field Lab)
a) Penilaian dilakukan pada akhir Blok/Semester
b) Nilai kunjungan lapangan (Field Lab) adalah nilai dari
laporan kegiatan mahasiswa pada mata kuliah yang
melaksanakan kunjungan lapangan (Field Lab)
c) Nilai kunjungan lapangan (Field Lab) termasuk komponen
nilai Mata Kuliah Blok
d) Penanggung jawab nilai kunjungan lapangan (Field Lab)
adalah koordinator mata kuliah Blok
8) Nilai Keterampilan medik (Lab Skill)
a) Penilaian dilakukan pada akhir Blok/Semester
b) Nilai keterampilan medik adalah nilai dari semua praktik
keterampilan medik (lab skill) yang diujikan dengan
rentang nilai antara 0-100
c) Penanggung jawab nilai keterampilan medik adalah
evaluator dan koordinator keterampilan medik
d) Batas nilai lulus untuk ketrampilan medis adalah B
27
117.
b. Perbaikan nilai
118. Kesempatan perbaikan nilai diberikan kepada
mahasiswa yang memiliki nilai kurang dari B. Nilai akhir yang
diambil adalah nilai terbaik. Perbaikan nilai dapat ditempuh melalui:
1) Ujian perbaikan
a) Ujian perbaikan hanya bisa diikuti untuk mahasiswa yang
telah mengikuti ujian tulis utama.
b) Waktu ujian perbaikan adalah di akhir blok/semester.
c) Pelaksanaan ujian perbaikan akan diatur oleh Departemen /
PJMK.
2) Semester Pendek
119. Semester Pendek dilaksanakan pada akhir semester
(setelah pengumuman hasil UAS). Adapun ketentuan untuk dapat
mengikuti Semester Pendek adalah sebagai berikut:
a) Materi blok/ mata kuliah yang boleh diambil dalam Semester
Pendek adalah materi blok yang sudah pernah ditempuh dan
tidak lulus dan harus dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi
(KRS).
b) Untuk blok/ mata kuliah yang memiliki kegiatan praktikum :
mahasiswa harus sudah menyelesaikan semua praktikum/
tugas dan ujian dari lab yang bersangkutan.
c) Setiap peserta dapat menempuh maksimal 10 SKS.
d) Mahasiswa wajib mendaftar di bagian akademik dan mengisi
KRS khusus untuk Semester Pendek serta harus disetujui oleh
dosen w a l i / pembimbing akademik.
Untuk mahasiswa yang memperbaiki nilai, nilai maksimal
yang dapat diperoleh dalam semester pendek adalah B.
Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian semester
pendek adalah menghadiri paling sedikit 75% untuk kuliah
atau 100% untuk pratikum semester pendek, kecuali bila
memiliki alasan yang sah dan bukan praktikum yang
mengandung keterampilan klinis. Bagi mahasiswa yang
tidak sesuai dengan ketentuan tersebut, kebijaksanaan
28
selanjutnya diserahkan kepada pimpinan Fakultas untuk
diatur lebih lanjut.
Pelaksanaan Semester Pendek diatur oleh Fakultas,
departemen, dan PJMK.
3) Perkuliahan khusus
120. Perkuliahan khusus dilaksanakan pada akhir tahun ke-
dua dan akhir tahun ke-empat. Ketentuan untuk perkuliahan khusus
adalah sebagai berikut:
a) Diikuti oleh mahasiswa yang tidak lulus pada evaluasi di tahun
kedua dan tahun ke empat.
b) Mahasiswa yang mengambil perkuliahan khusus, masih bisa
mengambil semester reguler dengan ketentuan SKS maksimal
yang ditempuh pada semester tersebut 20 SKS.
c) Mahasiswa wajib mengisikan nama blok dan topik skill lab yang
diambil dalam perkuliahan khusus ini ke dalam KRS, dan harus
mendapat persetujuan Dosen Wali / Pembimbing Akademik.
d) Bila mahasiswa dinyatakan tidak lulus dalam perkuliahan
khusus, mahasiswa tersebut berhak mengikuti ujian ulang
sebanyak satu kali (aturan ujian ulang sama dengan aturan ujian
ulang di semester reguler).
e) Jika mahasiswa tetap tidak lulus pada ujian ulang setelah ujian
perkuliahan khusus pada akhir tahun kedua, maka mahasiswa
mendapat peringatan dan dianggap tidak kompeten untuk
melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran. Mahasiswa tersebut
akan disarankan untuk pindah ke prodi lain.
f) Jika mahasiswa tetap tidak lulus pada ujian ulang setelah ujian
perkuliahan khusus pada akhir tahun keempat, maka mahasiswa
harus mengulang pembelajaran sampai memenuhi syarat dan
dinyatakan lulus pada yudisium tahun ke empat untuk bisa
melanjutkan tahap pendidikan klinik.
g) Pelaksanaan program khusus akan diatur oleh Fakultas,
departemen, dan PJMK.
121.
2. Tahap Profesi
1) Pembelajaran Tahap Profesi dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap
profesi I dan Tahap profesi II.
29
2) Hasil pembelajaran di tahap profesi dokter diumumkan dalam
yudisium dokter dengan IPK batas kelulusan adalah 3,00 dan
lulus untuk setiap rotasi yang diikuti.
3) Bila seorang mahasiswa tidak lulus dalam yudisium Profesi I,
maka mahasiswa harus mengulang di stase yang belum lulus.
4) Dalam stase di departmen atau unit, untuk mahasiswa yang
pertama kali gagal dalam suatu rotasi mengikuti separuh waktu
rotasi yang tidak lulus; dan mahasiswa yang telah lebih dari satu
kali gagal dalam suatu rotasi mengikuti seluruh waktu rotasi
yang tidak lulus.
5) Mahasiswa yang sudah lulus tahap Profesi I (ujian komprehensif
2) berhak mengikuti tahap profesi II.
6) Proses pembelajaran dan evaluasi pada tahap Profesi II sama
dengan tahap profesi I.
122.
B. EVALUASI
123. Selama 6 tahun masa studi di Program Studi Pendidikan
Dokter, akan dilakukan 4x evaluasi.
1. Evaluasi I
124. Evaluasi I dilaksanakan pada akhir tahun kedua atau
akhir semester 4. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan
lulus dari evaluasi tahap ini apabila :
a. Telah mengikuti kegiatan pembelajaran semester 1-4
b. Memiliki IPK minimum 2.25
c. Tidak memiliki nilai E
d. Nilai D tidak melebihi 10% dari beban studi wajib selama
semester 1-4
e. Sertifikat TOEFL dengan minimal nilai 425
125.
2. Evaluasi II
126. Evaluasi II dilaksanakan pada akhir tahun keempat atau
akhir semester 8. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan
lulus dari evaluasi tahap ini apabila :
a. Telah mengikuti kegiatan pembelajaran semester 1-8
b. Memiliki IPK minimum 2,50
c. Tidak memiliki nilai E
30
d. Nilai D tidak melebihi 10% dari beban studi wajib selama
semester 5-8
e. Sertifikat TOEFL dengan minimal nilai 450
127.
3. Evaluasi III
128. Evaluasi III dilaksanakan pada akhir tahap Profesi I.
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari evaluasi
tahap ini apabila
a. Lulus semua mata kuliah pada Profesi I
b. Memiliki IPK minimum 3.00
c. Tidak memiliki nilai E
d. Nilai D tidak melebihi 10% dari beban studi wajib selama tahap
Profesi I
129.
4. Evaluasi IV
130. Evaluasi IV dilaksanakan pada akhir tahap Profesi
II.Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari evaluasi
tahap ini apabila
2. Lulus semua mata kuliah dalam Profesi II
3. Memiliki IPK minimum 3.00
4. Tidak memiliki nilai E
f. Nilai D tidak melebihi 10% dari beban studi wajib selama tahap
Profesi II
131.
C. UJIAN KOMPREHENSIF
1. Ujian komprehensif 1
132. Dilaksanakan pada akhir tahap akademik (semester 8).
2. Ujian komprehensif 2
133. Dilaksanakan pada akhir rotasi tahap profesi I (semester 10)
3. Ujian komprehensif 3
134. Dilaksanakan pada akhir rotasi tahap profesi II (semester 12)
135. Setelah lulus ujian komprehensif 3, mahasiswa diwajibkan
untuk mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)/ Uji
Kompetensi Mahasiswa Progam Pendidikan Dokter (UKMPPD) yang
diselenggarakan secara nasional merupakan persyaratan untuk
dilantik menjadi dokter (sesuai dengan kebijakan pemerintah).
136.
31
137.
D. GELAR
1. Setelah lulus ujian komprehensif tahap 1 mahasiswa dinyatakan
lulus Program S1 Pendidikan Dokter dan gelar akademik yang
diperoleh adalah Sarjana Kedokteran (S.Ked)
2. Setelah lulus ujian komprehensif 3 mahasiswa dinyatakan lulus
Program Profesi Pendidikan Dokter dan gelar yang diperoleh adalah
dokter (dr.).
138.
E. PREDIKAT KELULUSAN
139. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat, yaitu memuaskan,
sangat memuaskan, dan dengan pujian yang dinyatakan pada
transkrip akademik.
140. Berdasarkan kaidah Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan dengan meningkatnya tuntutan mutu kompetensi dokter di
masyarakat, dibuat ketentuan seperti tabel berikut:
141.
32
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163. BAB VII
164. STAF PENGAJAR
165.
166. Staf pengajar di Program Studi Pendidikan Dokter FK
Univesitas Nahdlatul Ulama Surabaya meliputi dosen tahap Sarjana
Kedokteran (Preklinik) dan dosen tahap Profesi Dokter (klinik). Dosen
tahap Sarjana Kedokteran adalah dosen yang bertugas untuk mengajar
saat tahap Preklinik. Sedangkan dosen tahap Profesi Dokter adalah dosen
yang bertugas untuk mengajar saat tahap Klinik atau saat pendidikan
Profesi Dokter. Berikut nama dosen atau staf pengajar pendidikan dokter
FK Univesitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
167. DAFTAR DOSEN FK UNIVESITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
169. B
IDA 171. DOSEN FK
NG UNIVESITAS
168. ILM 170. CABANG NAHDLATUL ULAMA
NO U ILMU SURABAYA
33
216. Muhammad Cholil
Munif, dr., AIFM
276. Pakar
Pendidik
an 277. Pendidika 278. Prof. DR. dr. H. Suharto
275. Kedokter n M.Sc., M.PdK., DTMH. Sp.
an Kedokteran PD.KPTI
279. 280. Il 281. 282. Ilmu 283. Lea Maera Shanty, dr.,
mu Penyakit Sp.PD
Kedo Dalam
kter 288. Effendi, dr, Sp. PD.
an
293. Abraham Ahmad Ali
Klini
Firdaus, dr., Sp.JP
k
298. Abdul Mukti, dr. Sp. P
34
308. Danny Irawan, dr.,
Sp.PD
387. Ilmu
386. Kesehatan 388. Muhammad Thohir, dr.,
Jiwa SpKJ
35
402. Ilmu
401. Kesehatan
Mata 403. Hani Faradis, dr., SpM
442. Ilmu
441. Kedokteran
13 Fisik dan
Rehabilitasi 443. Aisyah, dr., Sp.KFR
458.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
36
466.
467.
468.
469.
470. BAB VIII
471. FASILITAS PENDIDIKAN
472.
473. Sarana akademik yang dimiliki Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya telah memenuhi standar
pendidikan dokter dalam hal kecukupan, kualitas, dan kesesuaiannya.
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya memiliki 2
Laboratorium Terpadu. Laboratorium Terpadu I digunakan untuk
laboratorium Fisiologi & Farmakologi dan Ilmu Farmasi Kedokteran.
Sedangkan Laboratorium Terpadu II digunakan untuk Laboratorium Biologi
Sel dan Histologi, Mikrobiologi dan Parasitologi Kedokteran, Biokimia dan
Patologi Klinik Kedokteran.
474. Berikut adalah sarana yang dimiliki oleh Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya pada tiap laboratorium. Seluruh
ruang kuliah sudah dilengkapi dengan layar dan LCD projector untuk
memenuhi kebutuhan penayangan presentasi dosen ataupun mahasiswa
berupa video/gambar maupun teks. Selain itu, adanya layar dan LCD
proyektor pada masing-masing kelas akan mendukung pengembangan
kegiatan telelecture ataupun teleconference.
475. Saat ini sedang dilakukan pembangunan Tower Univesitas
Nahdlatul Ulama Surabaya yang menunjang proses belar-mengajar untuk
program studi pendidikan dokter pada tahun selanjutnya.
476.
477. Tabel 8.1 Prasarana untuk Fakultas Kedokteran
37
ruang kelas 77,87 m2
2. 483. Ruang 1. Tersedia 5 ruang tutorial dengan
Tutorial/ skill luas masing-masing 33.12 m2
lab untuk menampung 10 mahasiswa
2. Lampu untuk membaca foto
484. rontgen
3. Whiteboard
485.
3. 486. Laborator 487. Terdapat dua
ium Terpadu laboratorium biomedik
(Laboratoriu dengan luas laboratorium
m Biomedik) yang dimiliki 41,67 m2
38
ium Anatomi 3. Rak-rak ada, namun belum ada
alat/peraga
12. 504. Ruang 505. Memiliki 1 ruang
Manekin dan manekin
Ketrampilan
Klinis
506.
507.
508.
509.
521.
523.
39
529. Wifi
539.
558.
559.
560.
561.
40