You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puasa merupakan salah satu rukun islam. Salah satu pilar


penegak agama islam ini secara jelas disebutkan dalam Al quran,
misalnya dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang kurang lebih artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa. Puasa juga diperintahkan kepada umat-umat sebelum umat
Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama puasa ini adalah agar kita
bertaqwa, bertaqwa kepada Allah SWT. Puasa merupakan ibadah
mahdhoh yang telah ditentukan syarat, rukun dan ketentuannya.
Puasa terbagi atas puasa wajib, sunnah, makruh dan haram. Puasa
yang diwajibkan misalnya, puasa pada bulan Ramadhan dan puasa
nadzar. Tidak seperti ibadah mahdhoh yang lain, dimana amalan
ibadah mahdhoh seperti shalat adalah untuk kita sendiri, akan tetapi
ibadah puasa ini adalah milik Allah SWT.
Puasa juga sebagai sarana latihan bagi kita untuk menahan
hawa nafsu yang timbul dalam diri kita. Selain itu, puasa juga
memberikan kesehatan jasmani bagi orang yang melaksanakannya
salah satunya adalah kesehatan pencernaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian puasa itu ?
2. Apa saja syarat wajib dan syarat sahnya dari puasa ?

1
Agama islam
3. Apa saja rukun puasa ?
4. Apa saja macam-macam puasa ?
5. Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa ?
6. Apa saja hikmah dari puasa itu ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami pengertian puasa.
2. Untuk mengetahui syarat wajib dan syarat sahnya puasa.
3. Untuk mengetahui rukun puasa
4. Untuk mengetahui macam-macam puasa.
5. Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa.
6. Untuk memahami hikmah puasa.

2
Agama islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA

Menurut bahasa Shiyam/puasa berarti "menahan diri". Firman


Allah aku bernadzar kepada tuhan yang maha pengasih akan
berpuasa.(QS Maryam : 26)

Menurut syara' ialah : menahan diri dari segala sesuatu yang


membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari,
karena perintah Allah semata mata, dengan disertai niat dan syarat-
syarat tertentu.

Allah azza wajalla Telah berfirman: semua amalaan manusia


adalah untuk dirinya, kecuali puasa, maka itu hendaklah untukku dan
Aku akan memberinya ganjaran. Dan puasa itu merupakaan
benteng, maka ketika datang saat puasa, janganlah seseorang
berkata keji, berteriak atau mencaci-maki! Dan seandainya dicaci
maki oleh seseorang, atau diajak berkelahi, maka jawablah : saya ini
berpuasa sampai dua kali. Demi Tuhan yang nyawa Muhammad ada
dalam genggaamannya, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum di
sisi Allah pada haari kiamat daripada kasturi. Dan orang berpuasa itu
akan beroleh kegembiraan yang menyenangkan hati: Di kala berbuka,
dia akan gembiira dengan berbuka itu, dan di saat ia menemui
Tuhannya nanti, ia akan gembira karena puasanya.(HR. Ahmad,
Muslim dan Nasai)

3
Agama islam
Puasa Ramadlan adalah salah satu sendi ibadah yang dilakukan
pada bulan Ramadlan, selama satu bulan (29 atau 30) hari. Ketentuan
yang mewajibkan puasa ini ialah firman allah swt:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,(yaitu) dalam beberapa hari yang
tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa
yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka
Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena
itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.(QS.Al-Baqarah, ayat 183-185)

4
Agama islam
Di dalam hadits juga dijelaskan tentang kewajiban puasa ini
sebagaimana sabda Nabi saw. :

Islam ditegakkan atas 5 dasar:


1. Bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang patut disembah)
melainkan Allah dan Muhammad saw. utusan-Nya.
2. Mengerjakan shalat.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Mengerjakan haji.
5. Berpuasa pada bulan Ramadlan. (HR. Bukhari, Muslim dan
Ahmad)

Dan dari Abi Hurairah r.a berkata : Rasulullah saw


bersabda : "Allah telah berfirman : Semua amal kela-kuan anak Adam
dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali puasa, maka itu
melulu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan puasa
itu sebagai perisai, maka jika seorang sedang berpuasa, janganlah
berkata keji atau ribut-ribut, dan kalau seorang mencaci maki
padanya, atau mengajak berke-lahi maka hendaknya dikatakan
padanya : Aku berpuasa. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya,
bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih ha-rum dari bau misik
(kasturi). Dan untuk orang puasa dua kali masa gembira, yaitu ketika
akan berbuka puasa, dan ketika ia menghadap Tuhan akan gembira
benar, menerima pahala puasanya. (HR. Bukhari dan Muslim)

B. SYARAT WAJIB DAN SYARAT SAHNYA PUASA

1. Syarat-syarat wajib berpuasa


Syarat-syarat wajib berpuasa sebagai berikut :

5
Agama islam
a. Beragama islam.
b. Baligh dan berakal. Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa,
tetapi apabila kuat mengerjakannya boleh diajak berpuasa
sebagai latihan.
c. Suci dari haidh dan nifas (ini tertentu bagi wanita).
d. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya, tidak sakit dan
bukan yang sudah tua. Orang sakit dan orang tua, mereka ini
boleh tidak berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah.

2. Syarat-syarat sahnya puasa


Syarat-syarat sahnya puasa sebagai berikut :
a. Islam.
b. Tamyiz. Artinya orang-orang/anak-anak yang dapat
membedakan antara baik dan buruk. Tegasnya bukan
anak yang terlalu kecil dan bukan orang gila.
c. Suci dari haidh dan nifas. Wanita yang sedang haidh dan
nifas tidak sah jika mereka berpuasa, tetapi wajib qadla pada
waktu lain, sebanyak bilangan hari yang ia tinggalkan.
d. Tidak di dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, yaitu
di luar bulan Ramadlan.

C. RUKUN PUASA

1. Niat. Yaitu menyengaja puasa Ramadlan, setelah terbenam


matahari hingga sebelum fajar shadiq. Artinya pada malam
harinya, dalam hati telah tergerak (berniat), bahwa besok harinya
akan mengerja-kan puasa wajib Ramadlan. Adapun puasa sunnat,
boleh niatnya dilakukan pada pagi harinya.

6
Agama islam
Dari Hafshah Ummul Mu'minin ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda
: "Barangsiapa yang tidak menetapkan akan berpuasa sebelum
fajar, maka tiada sah puasa-nya". (HR. Imam yang lima, Nasa'i dan
Turmudzi cenderung mentarjih mauqufhya, tapi disahkan secara
marfu' oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Dan dalam riwayat Daru Quthni: "Tidak sah puasanya bagi orang
yang tidak menetapkannya dari malam harinya". Niat itu sah pada
salah satu saat di malam hari, dan tidak disyaratkan
menngucapkannya, karena itu merupakan pekerjaan hati tak ada
sangkut pautnya dengan lisan. Hakikat niat adalah menyengaja
suatu perbuatan demi mentaati perintah Allah SWT dalam
mengharapkan keridhaanNya(Sayyid Sabiq,1993:175)
2. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit
fajar shadiq hingga terbenam matahari.
Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 187 :

Artinya : Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa


bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa
yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah
hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar.
kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah
kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

7
Agama islam
D. MACAM-MACAM PUASA

1. Puasa Fardhu

Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan


berdasarkan ketentuan syariat Islam. Yang termasuk ke dalam
puasa fardhu antara lain:
a. Puasa bulan Ramadhan.
b. Puasa Kafarat.
c. Puasa Nadzar

Puasa kafarat adalah puasa sebagai penebusan yang


dikarenakan pelanggaran terhadap suatu hukum atau kelalaian
dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehingga mengharuskan
seorang mukmin mengerjakannya supaya dosanya dihapuskan,
bentuk pelanggaran dengan kafaratnya antara lain :

1) Apabila seseorang melanggar sumpahnya dan ia tidak


mampu memberi makan dan pakaian kepada sepuluh orang
miskin atau membebaskan seorang roqobah, maka ia harus
melaksanakan puasa selama tiga hari.
2) Apabila seseorang secara sengaja membunuh seorang
mukmin sedang ia tidak sanggup membayar uang darah
(tebusan) atau memerdekakan roqobah maka ia harus
berpuasa dua bulan berturut-turut (QS, An Nisa: 94).
3) Apabila dengan sengaja membatalkan puasanya dalam bulan
Ramadhan tanpa ada halangan yang telah ditetapkan, ia harus
membayar kafarat dengan berpuasa lagi sampai genap 60
hari.

8
Agama islam
4) Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji bersama-sama
dengan umrah, lalu tidak mendapatkan binatang kurban, maka
ia harus melakukan puasa tiga hari di Mekkah dan tujuh hari
sesudah ia sampai kembali ke rumah. Demikian pula, apabila
dikarenakan suatu mudharat (alasan kesehatan dan
sebagainya) maka berpangkas rambut, (tahallul) ia harus
berpuasa selama 3 hari.

Menurut Imam SyafiI, Maliki dan Hanafi: Orang yang


berpuasa berturut-turut karena Kafarat, yang disebabkan berbuka
puasa pada bulan Ramadhan, ia tidak boleh berbuka walau hanya
satu hari ditengah-tengah 2 (dua) bulan tersebut, karena kalau
berbuka berarti ia telah memutuskan kelangsungan yang berturut-
turut itu. Apabila ia berbuka, baik karena uzur atau tidak, ia wajib
memulai puasa dari awal lagi selama dua bulan berturut-turut.

Puasa nadzar adalah puasa yang tidak diwajibkan oleh


Tuhan, begitu juga tidak disunnahkan oleh Rasulullah saw.,
melainkan manusia sendiri yang telah menetapkannya bagi
dirinya sendiri untuk membersihkan (Tazkiyatun Nafs) atau
mengadakan janji pada dirinya sendiri bahwa apabila Tuhan telah
menganugerahkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan, maka ia
akan berpuasa sekian hari. Mengerjakan puasa nazar ini sifatnya
wajib. Hari-hari nazar yang ditetapkan apabila tiba, maka
berpuasa pada hari-hari tersebut jadi wajib atasnya dan apabila
dia pada hari-hari itu sakit atau mengadakan perjalanan maka ia
harus mengqadha pada hari-hari lain dan apabila tengah berpuasa
nazar batal puasanya maka ia bertanggung jawab mengqadhanya.

2. Puasa Sunnat

9
Agama islam
Puasa sunnat (nafl) adalah puasa yang apabila dikerjakan
akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak
berdosa. Adapun puasa sunnat itu antara lain :

a. Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal.


Bersumber dari Abu Ayyub Anshari r.a. sesungguhnya
Rasulallah saw bersabda: Barang siapa berpuasa pada bulan
Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan berpuasa
enam hari pada bulan syawal , maka seakan-akan dia berpuasa
selama setahun

b. Puasa pertengahan bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan


Qomariyah.
Pada suatu hari ada seorang Arab dusun datang pada
Rasulullah saw. dengan membawa kelinci yang telah dipanggang.
Ketika daging kelinci itu dihidangkan pada beliau maka beliau saw.
hanya menyuruh orang-orang yang ada di sekitar beliau saw.
untuk menyantapnya, sedangkan beliau sendiri tidak ikut makan,
demikian pula ketika si arab dusun tidak ikut makan, maka beliau
saw bertanya padanya, mengapa engkau tidak ikut makan?
Jawabnya aku sedang puasa tiga hari setiap bulan, kalau
engkau bisa melakukannya puasa tiga hari setiap bulan maka
sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih yaitu pada hari ke
tiga belas, empat belas dan ke lima belas.

c. Puasa hari Senin dan hari Kamis.


Dari Aisyah ra. "Nabi saw. memilih puasa hari senin dan hari
kamis". (H.R. Turmudzi)

d. Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji).

10
Agama islam
Dari Abu Qatadah, Nabi saw bersabda: Puasa hari Arafah itu
menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang tekah lalu dan
satu tahun yang akan datang. (H.R. Muslim)

e. Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.


Dari Salim, dari ayahnya berkata: Nabi saw bersabda: Hari
Asyuro (yakni 10 Muharram) itu jika seseorang menghendaki
puasa, maka berpuasalah pada hari itu.

f. Puasa nabi Daud as. (satu hari bepuasa satu hari berbuka).
Bersumber dari Abdullah bin Amar ra. dia berkata :
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya puasa
yang paling disukai oleh Allah swt. ialah puasa Nabi Daud as.
sembahyang yang paling d sukai oleh Allah ialah sembahyang
Nabi Daud as. Dia tidur sampai tengah malam, kemudian
melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi dia
gunakan untuk tidur, kembali Nabi Daud berpuasa sehari dan
tidak berpuasa sehari.

Mengenai masalah puasa Daud ini, apabila selang hari puasa


tersebut masuk pada hari Jumat atau dengan kata lain masuk
puasa pada hari Jumat, hal ini dibolehkan. Karena yang
dimakruhkan adalah berpuasa pada satu hari Jumat yang telah
direncanakan hanya pada hari itu saja.
g. Puasa bulan Rajab, Syaban dan pada bulan-bulan suci.
Dari Aisyah r.a berkata: Rasulullah saw. berpuasa sehingga
kami mengatakan: beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka
sehingga kami mengatakan: beliau tidak berpuasa. Saya tidaklah
melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa sebulan kecuali
Ramadhan. Dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak
daripada puasa di bulan Syaban.

11
Agama islam
3. Puasa Makruh

Menurut fiqih 4 (empat) mazhab, puasa makruh itu antara lain :

a. Puasa pada hari Jumat secara tersendiri.


Berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu
dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari
Jumat saja untuk berpuasa.
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Saya mendengar Nabi saw.
bersabda: Janganlah kamu berpuasa pada hari Jumat, melainkan
bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.

b. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan.


Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw beliau bersabda: Janganlah
salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan
puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa
berpuasa, maka berpuasalah hari itu.

c. Puasa pada hari syak (meragukan).


Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari
yang diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing,
maka sebagian kaum menjauh. Maka Ammar
berkata: Barangsiapa yang berpuasa hari ini maka berarti dia
mendurhakai Abal Qasim.

4. Puasa Haram

12
Agama islam
Puasa haram adalah puasa yang dilarang dalam agama
Islam. Puasa yang diharamkan. Puasa-puasa tersebut antara lain:

a. Puasa pada dua hari raya.


Dari Abu Ubaid hamba ibnu Azhar berkata: Saya
menyaksikan hari raya (yakni mengikuti shalat id) bersama Umar
bin Khattab r.a, lalu beliau berkata:Ini adalah dua hari yang
dilarang oleh Rasulullah saw untuk mengerjakan puasa, yaitu hari
ini kamu semua berbuka dari puasamu (1 Syawwal) dan hari yang
lain yang kamu semua makan pada hari itu, yaitu ibadah hajimu.
(Shahih Bukhari, jilid III:1901)

b. Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami.


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: Tidak boleh
seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, di
suatu hari selain bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin
suaminya.(Sunan Ibnu Majah,jilid II:1761)

E. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

1. Memasukkan sesuatu ke dalam lobang rongga badan dengan


sengaja. Seperti makan, minum, merokok, memasukkan benda ke
dalam telinga atau ke dalam hidung hingga melewati pangkal
hidungnya. Tetapi jika karena lupa, tiadalah yang demikian itu
membatalkan puasa. Suntik di lengan, di paha, di
punggung atau lainnya yang serupa, tidak memba-talkannya,
karena di paha atau di punggung bukan berarti melalui lobang
rongga badan.

13
Agama islam
2. Muntah dengan sengaja. muntah yang tidak dengan sengaja
tidak membatalkannya.
3. Haidh dan nifas. Wanita yang haidh dan nifas haram
mengerjakan puasa, tetapi wajib mengqadha sebanyak hari yang
ditinggalkan waktu haidh dan nifas.
4. Jima' pada siang hari atau pada waktu fajar shadiq telah
nampak.
5. Gila walaupun sebentar.
6. Mabuk atau pingsan sepanjang hari.
7. Murtad. Yakni keluar dari agama Islam.

Perlu diterangkan disini tentang sangsi orang yang jima'


(bercampur) pada siang hari di bulan Ramadlan. Orang yang berjima'
(melakukan hubungan kelamin) pada siang hari bulan Ramadlan,
puasanya batal. Selain itu ia wajib membayar denda atau kifarah.
Sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah saw :

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya seorang laki-laki pernah


bercampur dengan isterinya siang hari pada bulan Ramadlan, lalu ia
minta fatwa kepada Rasulul lah saw tentang itu. Maka jawab Nabi
saw : "Adakah engkau mempunyai budak?. Ia menjawab : Tidak.
Nabi berkata lagi : "Kuatkah engkau puasa dua bulan berturut-
turut ?". la menjawab : Tidak. Sabda Nabi lagi : "Kalau engkau tidak
berpuasa, maka berilah makan orang-orang miskin sebanyak enam
puluh orang". (H.R. Muslim)

14
Agama islam
F. HIKMAH PUASA

Puasa merupakan ajaran agama yang mempunyai hikmah


sangat banyak. Puasa ialah ibadat badaniyah, dan tindakan serentak
yang bertalian antara perasaan jiwa dan perasaan badan dan kerja
yang menghubungkan langsung antara bathin dan lahir.

Dalam berpuasa seseorang dapat mengontrol anggauta


badannya hingga gerak gerik jiwa dan bathinnya dan ucapan
mulutnya. Kesucian yang ditimbulkan dari akibat puasa adalah
kesucian "ma'nawi". Bukan hanya kesucian lahir semata-mata yang
mungkin dapat dibersih-kan dengan air, juga kesucian bathin dapat
dibersihkan dengan latihan jiwa dan perbuatan kalbu.

Hikmah puasa dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Mendidik para mu'min supaya berperangai luhur dan agar dapat
mengontrol seluruh nafsu dalam keinginan manusia biasa.
2. Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri, sehingga
mudah menjalankan semua kebaikan dan meninggalkan segala
larangan.
3. Membiasakan orang yang berpuasa bersabar dan tahan uji.
4. Mendidik jiwa agar dapat memegang amanat sebaik-baiknya,
karena orang berpuasa itu sebagai seorang yang mendapat
amanat untuk tidak makan dan minum atau hal-hal yang
membatalkannya. Sedang amanat itu harus dapat dipegang
teguh, baik di hadapan orang banyak maupun di kala sendirian.
5. Untuk mendidik manusia agar jangan mudah lekas
dipengaruhi oleh benda sekalipun ia dalam keadaan
sengsara/kelaparan dapat mempertahankan pribadinya dan
pribadi Islam hingga tidak lekas terjerumus ke jurang ma'shiat
dan sebagainya.

15
Agama islam
6. Ditinjau dari segi kesehatan, puasa sangat berguna untuk
menjaga dan memperbaiki kesehatan.
7. Untuk menyuburkan rasa syukur kepada "Allah" atas karunia
yang telah diberikan kepada hamba-Nya.
8. Menanamkan rasa cinta kasih" sesama manusia, terutama
terhadap orang-orang miskin, orang-orang yang menderita
kelaparan dan kesengsaraan. Dengan berlatih lapar dan dahaga
setiap hari selama satu bulan, orang yang mampu dapat
merasakan nasib fakir dan miskin.

16
Agama islam
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang


membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam
matahari, karena perintah Allah semata mata, dengan disertai niat
dan syarat-syarat tertentu.

2. Syarat-syarat wajib berpuasa


a. Beragama islam.
b. Baligh dan berakal.
c. Suci dari haidh dan nifas.
d. Kuasa.

3. Syarat-syarat sahnya puasa


a. Islam.
b. Tamyiz.
c. Suci dari haidh dan nifas.
d. Tidak di dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.

4. Rukun puasa
a. Niat.
b. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari.

17
Agama islam
5. Macam-macam puasa
a. Puasa Fardhu
1) Puasa bulan Ramadhan.
2) Puasa Kafarat.
3) Puasa Nazar
b. Puasa Sunnat
1) Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal.
2) Puasa pertengahan bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap
bulan Qomariyah.
3) Puasa hari Senin dan hari Kamis.
4) Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji).
5) Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.
6) Puasa nabi Daud as (satu hari bepuasa satu hari
berbuka).
7) Puasa bulan Rajab, Syaban dan pada bulan-bulan suci.
c. Puasa Makruh
1) Puasa pada hari Jumat secara tersendiri.
2) Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan.
3) Puasa pada hari syak (meragukan).
d. Puasa Haram
1) Puasa pada dua hari raya.
2) Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami.

6. Hal-hal yang membatalkan puasa


a. Memasukkan sesuatu ke dalam lobang rongga badan
dengan sengaja.
b. Muntah dengan sengaja.
c. Haidh dan nifas.
d. Jima' pada siang hari atau pada waktu fajar shadiq telah
nampak.
e. Gila walaupun sebentar.

18
Agama islam
f. Mabuk atau pingsan sepanjang hari.
g. Murtad.

7. Hikmah puasa
a. Mendidik para mu'min supaya berperangai luhur dan agar
dapat mengontrol seluruh nafsu dalam keinginan manusia
biasa.
b. Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri.
c. Membiasakan orang yang berpuasa bersabar dan tahan uji.
d. Mendidik jiwa agar dapat memegang amanat sebaik-
baiknya.
e. Untuk mendidik manusia agar jangan mudah lekas
dipengaruhi.
f. puasa sangat berguna untuk menjaga dan memperbaiki
kesehatan.
g. Untuk menyuburkan rasa syukur kepada "Allah" atas
karunia yang telah diberikan kepada hamba-Nya.
h. Menanamkan rasa cinta kasih" sesama manusia.

B. SARAN

Memang segala sesuatu harus diketahuai ilmunya dan dasar-


dasar yang mendasari sesuatu hal, sehingga seseorang akan mau
dan mampu mempelajari dan mengamalkan sesutuatu hal lebih
banyak dan dengan baik seperti pula puasa, maka seseorang itu akan
melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh jikalau tahu
manfaatnya dan hukum-hukum yang mendasari sebuah amalan.
Kerjakanlah puasa sesuai dengan segala ketentuannya dan pada
bulan Ramadhan jadikanlah bulan suci Ramadhan sebagai bulan

19
Agama islam
untuk berprestasi seperti halnya Rasulullah saw. Para sahabat dan
orang-orang saleh sebagai bulan untuk berprestasi kepada Allah.

Jangan sia-siakan kesempatan terbaik ini karena kita tidak tahu


kapan kita akan dipanggil oleh Allah Swt. Bulan Ramadhan
merupakan hadiah besar yang langsung dberikan Allah. Bagi umat
islam sebagai sarana penyucian diri, Insya Allah orang termalangpun
bisa sukses apabila melaksanakan puasa dengan baik dan benar.
Oleh karena itu segeralah mengejar ilmunya dan amalkan dengan
sungguh-sungguh.

Jika pembaca menemukan kesalahan dalam resume ini, baik dari


segi penulisan, penyusunan, ataupun dari segi penjelasannya. Maka
penulis mohon diperbaiki, karena penulis menyadari bahwa penulis
hanyalah manusia biasa yang tak lepas dari sifat kekurangan dan
sifat kelemahan. Dan kami mohon saran dan kritik yang sifatnya
mambangun untuk menumbuh kembangkan semangat jiwa
kepenulisan.

20
Agama islam
DAFTAR PUSTAKA

Sabiq. Sayyid. 1993. Fikih sunnah 3. Bandung: Almaarif.

21
Agama islam

You might also like