You are on page 1of 36

MAKALAH

GERAK MELINGKAR,
USAHA, DAN ENERGI

Oleh :

Danar Adi Irfanto

(4216100065)

M. Rifqi Abdillah

(4216100069)

Dimas Rico A. R.

(4216100053)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang gerak
melingkar,usaha dan energi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Juniarko Prananda, ST., MT selaku Dosen mata kuliah
Fisika yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Surabaya,9 Nopember 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
I.3 Tujuan Percobaan.............................................................................................1
BAB II GERAK MELINGKAR
II.1 Kecepatan Linier dan Kecepatan Anguler.......................................................2
II.2 Percepatan Sentripetal.....................................................................................5
II.3 Gerak Melingkar Beraturan.............................................................................7
BAB III USAHA.............................................................................................................8
BAB IV ENERGI
IV.1 Energi Potensial..............................................................................................11
IV.2 Energi Kinetik................................................................................................13
IV.3 Energi Mekanik..............................................................................................14
BAB V PENUTUP..........................................................................................................17
BAB VI SOAL DAN PEMBAHASAN..........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................v
-

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Arah kecepatan linier dalam gerak melingkar.............................................2


Gambar II.2 Vektor kecepatan sebuah benda untuk selang waktu kecil..........................5
Gambar III.1 Usaha akan bernilai jika pengalami perpindahan........................................8
Gambar III.2 Usaha akan bernilai jika pengalami perpindahan........................................8
Gambar III.3 Persamaan Usaha.........................................................................................9
Gambar III.4 Persamaan usaha bila membentuk sudut.....................................................9
Gambar III.5 Persamaan melalui kurva...........................................................................10
Gambar IV.1 Benda digantung........................................................................................11
Gambar IV.2 Energi potensial pegas...............................................................................12
Gambar IV.3 Mobil mainan mengubah energi pegas menjadi energi kinetik.................13
Gambar IV.4 Energi kimia diubah menjadi energi kinetik oleh mobil...........................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada dosen fisika. Dan karena
begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pematerian, maka dengan ini kami
membuat makalah Fisika tentang Gerak Melingkar,Usaha dan Energi.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Gerak Melingkar?

2. Apa pengertian dari Usaha?

3. Apa pengertian dari Energi?

4. Bagaimana konsep dasar dari Gerak melingkar,Usaha dan Energi?

1.3 Tujuan Pembuatan

1. Memahami definisi dari materi yang di sajikan

2. Memahami konsep rumus dari materi yang di sajikan

3 .Mampu memahami permasalahan permasalahan yang ada dalam bentuk soal soal

4. Mampu menyelesaikan permasalahan permasalahan yang ada dalam bentuk soal soal

1
BAB II

GERAK MELINGKAR

Sebuah benda dikatakan bergerak melingkar jika lintasan yang dilaluinya berbentuk
lingkaran. Setiap benda yang bergerak selalu memiliki kecepatan, walaupun kecepatan yang
dimiliki setiap benda berbeda-beda. Begitu pula dengan gerak melingkar, setiap benda yang
bergerak melingkar memiliki dua kecepatan, yakni kecepatan linear dan kecepatan anguler.
Kedua kecepatan ini tidaklah sama, akan tetapi penting dalam proses gerak melingkar.

II.1 Kecepatan Linier dan Kecepatan Anguler

II.1.1 Kecepatan Linier

Coba Anda perhatikan benda-benda yang bergerak melingkar. Apa yang menyebabkan
benda tersebut berputar? Kecepatan apa saja yang dimiliki benda tersebut ketika berputar?
Kecepatan yang dimiliki benda ketika bergerak melingkar dengan arah menyinggung lintasan
putarannya disebut kecepatan linear. Kecepatan linear akan selalu menyinggung lintasan
lingkaran yang memiliki panjang lintasan yang sama dengan keliling lingkara

(1)
s=keliling lingkaran

s=2 r
dengan s adalah panjang lintasan yang ditempuh dan r adalah jari-jari lintasan yang
berbentuk lingkaran.

Gambar II.1 Arah kecepatan linier dalam gerak melingkar

2
Waktu yang ditempuh sebuah benda ketika bergerak melingkar dalam satu putaran
penuh disebut periode, yang diberi lambang T dengan satuan sekon. Banyaknya lintasan yang
dapat ditempuh dalam satu sekon disebut frekuensi, yang diberi lambang f dengan satuan
hertz. Nama ini diambil dari salah seorang ilmuwan yang berjasa dalam ilmu Fisika, yakni
Henrich Hertz (18571895). Hubungan antara periode dan frekuensi dapat dituliskan dalam
persamaan berikut.

.....................................................
1
F=
T
.(2)

Dalam materi gerak lurus, pengertian kecepatan adalah perubahan perpindahan dalam
selang waktu tertentu. Begitu pula dengan gerak melingkar yang dapat didefinisikan sebagai
besarnya panjang lintasan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Besarnya kecepatan
linear disebut juga laju linear. Persamaan laju linear dalam gerak melingkar dapat dituliskan
sebagai berikut

.
panjang lintasan
Laju linear= atau
selang waktu

s
v=
t
(3)

Dalam gerak melingkar, panjang lintasan diubah menjadi keliling lintasan dan selang
waktu yang ditempuh diubah menjadi periode. Oleh karena itu persamaannya menjadi :

....
2 r
v=
T
(4)

Oleh karena 1 f T = , Persamaan (43) dapat ditulis kembali menjadi :

.......................................................(5)
v =2 rf

II.1.2 Kecepatan Anguler

3
Perhatikan kembali sebuah benda yang bergerak melingkar seperti pada Gambar 4.2.
Benda yang bergerak pada lintasannya akan membentuk sudut tertentu dari posisi awal benda
diam. Perubahan sudut ini mengikuti arah gerak benda pada lintasan tersebut. Perubahan
sudut gerak benda akan bernilai positif jika gerak benda berlawanan dengan arah putaran jam.
Adapun perubahan sudut akan bernilai negatif jika arah gerak benda searah dengan arah
putaran jam.

Perubahan sudut dilambangkan dengan dan memiliki satuan radian. Biasanya,


sering juga satuan perubahan sudut menggunakan derajat. Hubungan antara radian dan
derajat dapat dituliskan sebagai berikut :

....
sudut putaran(dalam derajat )
1rad =
2

(6)

Untuk satu putaran penuh,

...
360
1rad = =57,3
2

.(7)

Besarnya perubahan sudut ( ) dalam selang waktu ( t ) tertentu disebut kelajuan


anguler atau kelajuan sudut. Kelajuan anguler ini dilambangkan dengan dan memiliki
satuan rad/s. Besarnya kelajuan anguler dapat ditulis sebagai berikut.

..
perubahan sudut
Kelajuananguler=
selang waktu

(8)



=
t

(9)

Dalam melakukan satu putaran penuh, sudut yang ditempuh adalah 360 atau 2 rad
dalam waktu T sekon, dengan T adalah periode. Dari Persamaan (9), dapat ditulis kembali
menjadi :

4
.....
2
=
T

(10)

1
Dari pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa frekuensi f= sehingga persamaan (10)
T

menjadi

.....
=2 f

(11)

Jika Anda perhatikan Persamaan (10) dan (11), terdapat hubungan antara laju
linear (v) dengan kelajuan anguler (). Jika persamaan-persamaan laju linear
dan laju anguler ditulis kembali, akan diperoleh persamaan baru seperti berikut.

.................................................
v =2 fr

=2 f
(12)

sehingga hubungan antara laju linear (v) dan laju anguler ( ) dapat ditulis menjadi

.................................................
v =r

(13)

Dengan :

v = laju linear (m/s),

= laju anguler (rad/s),

dan r = jari-jari lintasan (m)

II.2 Percepatan Sentripetal

Percepatan rata-rata dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dalam selang


waktu tertentu. Percepatan yang dialami sebuah benda sama dengan nol. Apakah di dalam
gerak melingkar beraturan juga berlaku seperti halnya gerak lurus beraturan? Jawabannya
adalah tidak. Mengapa? Coba Anda perhatikan Gambar II.2

5
Gambar II.2 Vektor kecepatan sebuah benda untuk selang waktu yang sangat kecil.

Percepatan sesaat sebuah benda dituliskan dalam bentuk limit seperti berikut ini.

....(14)

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa percepatan sesaat (a) searah dengan
perubahan kecepatan ( ) v . Jika t 0 perubahan kecepatan ( ) v akan tegak lurus
terhadap kecepatan v1 dan v2 sehingga percepatan sesaat haruslah tegak lurus juga dengan
kecepatan v1 dan v2 . Jika dibandingkan sisi pada gambar a dengan gambar b diperoleh

.....................(15)

Jika kedua persamaan (baik di sebelah kiri maupun sebelah kanan) dibagi dengan t akan
diperoleh

.......(16)

Pada konsep kecepatan sesaat, nilai percepatan adalah limit dari persamaan tersebut dan jika
ditulis ulang akan diperoleh

6
.............(17)

dengan menganggap titik P1 semakin dekat dengan P2 maka

....(18)

Percepatan yang tegak lurus terhadap kecepatan yang menyinggung lingkaran ini
disebut percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
Jika Anda masih ingat hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan sudut, persamaan
kecepatan sentripetal dapat ditulis dalam bentuk lain, yaitu

...(19)

II.3 Gerak Melingkar Beraturan

Pada bab sebelumnya, yakni bab gerak dalam satu dimensi atau disebut juga sebagai
gerak lurus, terdapat gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
begitu pula dalam gerak melingkar terdapat gerak melingkar beraturan (GMB) dan gerak
melingkar berubah beraturan (GMBB). Gerak melingkar beraturan (GMB) dapat
dianalogikan seperti gerak lurus beraturan (GLB) di mana kecepatan sudut sama dengan
kecepatan sesaat.

..(20)

Dengan ..(21)

Jadi, ......(22)

Oleh karena t0 = 0 maka

...(23)

7
dan = konstan.

8
BAB III

USAHA

Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok sejaruh d meter! Orang
tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang
mendorong dinding tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok
dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya
tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok,
maka orang tersebut dikatakan tidak melakukan kerja.

Gambar III.1 Usaha akan bernilai jika terjadi perpindahan

Gambar III.2 Usaha akan bernilai jika terjadi perpindahan

Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika kata
kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
itu bekerja pada suatu benda. Kata kerja dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.

Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha
sebesar W, yaitu

9
F

F cos
x

Gambar III.3 Persamaan usaha

Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.

.........................................................
W = F . s

.(1)

W = usaha (joule)

F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)

s = perpindahan (m)

Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang
diberikan membentuk sudut terhadap perpindahan, maka besar usaha yang dikerjakan pada
benda adalah :

10
Gambar III.4 Persamaan usaha bila membetuk sudut

...............................................
W = F . cos. s

.(2)

Lalu bagaimana menentukan besarnya usaha, jika gaya yang diberikan tidak teratur.
Sebagai misal, saat 5 sekon pertama, gaya yang diberikan pada suatu benda membesar dari 2
N menjadi 8 N, sehingga benda berpindah kedudukan dari 3 m menjadi 12 m.

Untuk menentukan kerja yang dilakukan oleh gaya yang tidak teratur, maka kita
gambarkan gaya yang sejajar dengan perpindahan sebagai fungsi jarak s. Kita bagi jarak
menjadi segmen-segmen kecil s. Untuk setiap segmen, rata-rata gaya ditunjukkan dari garis
putus-putus. Kemudian usaha yang dilakukan merupakan luas persegi panjang dengan lebar
s dan tinggi atau panjang F. Jika kita membagi lagi jarak menjadi lebih banyak segmen, s
dapat lebih kecil dan perkiraan kita mengenai kerja yang dilakukan bisa lebih akurat. Pada
limit s mendekati nol, luas total dari banyak persegi panjang kecil tersebut mendekati luas
dibawah kurva.

Jadi usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak beraturan pada waktu memindahkan
sebuah benda antara dua titik sama dengan luas daerah di bawah kurva.

Gambar III.5 Persamaan usaha melalui kurva

Pada contoh di atas :

W = . alas . tinggi

W = . ( 12 3 ) . ( 8 2 )
11
W = 27 joule

12
BAB IV

ENERGI
Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains. Meski energi tidak
dapat diberikan sebagai suatu definisi umum yang sederhana dalam beberapa kata saja,
namun secara tradisional, energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan
usaha atau kerja. Untuk sementara suatu pengertian kuantitas energi yang setara dengan
massa suatu benda kita abaikan terlebih dahulu, karena pada bab ini, hanya akan dibicarakan
energi dalam cakupan mekanika klasik dalam sistem diskrit.

IV.1 Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
terhadap suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur penentuan
ketinggian suatu benda.

Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

m
g

Gambar IV.1 Benda digantung

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:


........................................................
Ep = m . g .
h
(1)

Ep = energi potensial (joule)

m = massa (joule)

13
g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai energi potensial gravitasi.
Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang mempunyai
persamaan:

Gambar IV.2 Energi potensial pegas

.
Ep = . k. x 2
atau Ep = .
F . x
(2)

Ep = energi potensial pegas (joule)

k = konstanta pegas (N/m)

x = pertambahan panjang (m)

F = gaya yang bekerja pada pegas (N)

14
Gambar IV.3 Mobil mainan memanfaatkan energi pegas diubah menjadi energi kinetik

Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi Newton, yang
berlaku untuk semua benda angkasa di jagad raya, yang dirumuskan:

...
Ep = G

(3)

Ep = energi potensial gravitasi Newton (joule) selalu bernilai negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari suatu posisi tertentu ke
posisi lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat planet diperlukan sejumlah energi
(joule)

M = massa planet (kg)

m = massa benda (kg)

r = jarak benda ke pusat planet (m)

G = tetapan gravitasi universal = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2

IV.2 Energi Kinetik

15
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi, setiap
benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski gerak suatu benda dapat
dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap
dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri.

Persamaan energi kinetik adalah :

.............................................
Ek = m v2

.(4)

Ek = energi kinetik (joule)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)

Gambar IV.2 Energi kimia dari bahan bakar diubah menjadi energi kinetik oleh mobil

IV.3 Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik dapat
dinyatakan dalam sebuah persamaan:

.............................................
Em = Ep + Ek

.(5)

16
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi
yang dirumuskan:

..........................................
Ep1 + Ek1 = Ep2 +

.(6)

Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi, maka
perlu diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan energi berikut akan menghasilkan
sejumlah usaha, yaitu:

W = F.s

.......................................................(7)

.............................................
W = m g (h1-

.(8)

W = Ep1

........................................../.....(9)

...........................................
2
W = mv 2

(10)

..............................................
W = F x

(11)

..............................................
W = k

(11)

Keterangan :

W = usaha (joule)

F = gaya (N)

m = massa benda (kg)

17
g = percepatan gravitasi (umumnya 10 m/s2 untuk di bumi, sedang untuk di planet

M
r2
lain dinyatakan dalam persamaan g = G )

h1 = ketinggian awal (m)

h2 = ketinggian akhir (m)

v1 = kecepatan awal (m)

v2 = kecepatan akhir (m)

k = konstanta pegas (N/m)

x = pertambahan panjang (m)

Ep1 = energi potensial awal (joule)

Ep2 = energi potensial akhir (joule)

Dengan mengkombinasi persamaan-persamaan di atas, maka dapat ditentukan berbagai


nilai yang berkaitan dengan energi. Di samping itu perlu pula dicatat tentang percobaan
James Prescott Joule, yang menyatakan kesetaraan kalor mekanik. Dari percobaannya Joule
menemukan hubungan antara satuan SI joule dan kalori, yaitu :

1 kalori = 4,185 joule atau 1 joule = 0,24 kalor

18
Bab V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

1. Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap.

2. Usaha atau kerja adalah energi yang disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda
tersebut bergerak.

3. Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi
fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan.

V.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatankesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

19
BAB VI

SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Sebuah truk bermassa 4 ton melewati sebuah tikungan jalan.poros tengah-tengah


lingkaran merupakan bagian lingkaran horizontal dengan jari-jari kelengkungan 30

3
meter.bila kemiringan jalan 37 dan koefisien gesek statis jalan adalah 16 ,maka

kecepatan maksimal truk yang diperbolehkan dalam m/s adalah

Jawaban

Fsf . cos a = w sin a + fk

37
2
v
2 m. g cos + m. sin 37
v R
m cos 37 =
R
37 + s
m . g sin

v2 8 3 8 v2 6
. = 10 .0,6 + (10 . + . )
30 10 16 10 30 10

2 v2 12 3 v 2
= 6+( + )
15.5 8 800

2 2
2 v 3v 42+12
=
75 800 8

1600 v 2225 v 2 60
60000 = 8

1375 v 2
7500 = 60

60.7500
v2 = 1375

20
2
v = 327

v = 327

v = 18,08 m/s

2. sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut bertambah besar pada waktu

t,sudut yang ditempuh oleh benda dengan kecepatan sudut adalah sebagai

berikut

t(s) (rad) (rad/s)

2 14 11
4 44 19
6 90 27
8 152 35

Percepatan sudut benda adalah


2
a. 4,5 rad /s saat t=6 dan berkurang secara bertahap

2
b. konstan 4 rad /s

2
c. konstan 8 rad /s

2
d. 15 rad /s saat t=8 dan bertambah dengan pertambahan tetap

2
e. 4,5 rad /s saat t=6 bertambah secara bertahap

Jawaban

Menghitung percepatan sudut beda untuk tiga selang waktu selang waktu I(2 s.d 4 sekon)

1911 rad
a= = =4 2
t 2 s

2719 rad
a= = =4 2
t 2 s

21
3527 rad
a= = =4 2
t 2 s

rad
4
Semuanya konstan s
2 jadi jawabannya B

3. Sebuah bola dengan masa 10 kg diikat dengan sebuah tali dengan panjang 2 meter dan
diputar dengan kecepatan sebesar 50 m/s hitunglah tegangan tali apabila bola berhenti

dititik p yang membentuk sudut 37 ....

Jawaban

2
T p =w ( R
+ cos )
v2
T p =m. g ( g.R
+cos 37 )
2
T p =10.10
50 4
+
10.2 5 ( )
T p =100 ( 2500
20 5 )
+
4

T p =12580 N

4. Sebuah mobil dengan masa sebesar 1 ton melintasis sebuah gundukan yang berbentuk
sentengah lingkaran dengan jari-jari 250 meter,mobil tersebut bergerak dengan kecepatan
tetap 40 m/s dan tiba-tiba mobil berhenti tepat di titik p yang membentuk sudut sebesar
63 maka tentukan besarnya gaya normal dititik p..(g=9,8)

Jawaban

Nw .sin 63 =F S

22
N=w .sin 63 F S

v2
N=w .sin 63 m.
R

2
v
N=m. g (sin 63 )
r

v2
N=m. g (sin 63 )
gr

4 1600
N=1000.9,8( )
5 9,8.250

1600
N=9800(0,8 )
2450

N=9800(0,15)

N=1470 N

5. Sebuah roda a dengan jari-jari 20 cm dan kecepatan sudut 120 rad/s dan roda a memutar
roda b yang memiliki jari-jari 10 cm maka berapakah kecepatan sudut b

jawaban

v 1=v 2

1 r 1= 2 r 2

rad
120 20 cm=2 10 cm
s

rad
2 =240
s

23
6. Paku yang tegak di atas balok kayu dipkul dengan palu. Massa palu 4kg dan kecepatan
palu saat menumbuk paku 6 m/s. Jika gaya tahan rata rata balok kayu terhadap paku 4 x

103 N. Paku akan menancap masuk ke balok kayu maksimum sejauh . . . d

Jawaban

W = Ek

1 2 2
F . s= m(vb va )
2

1
4 x 103 . s= 4 ( 6 202 )
2

4000 s=72

s=18 103

s=1,8 cm

7. Untuk menentukan massa jenis zat cair dirangkai alat seperti gambar berikut. Pengisap P
2
dapat bergerak bebas dengan luas penampang 1 cm jika kontstanta pegas 100 N/m

dan pegas tertekan sejauh 0,4 cm, maka massa jenis zat cair (dalam kg /m3 )

adalah. . . .

Jawaban

F=k x

PhA=k x

( gh ) A=k x

k x
=
ghA

24
100 x 0,4 x 102
=
10 x 1 x 1 x 104

=40 x 102 /10

kg
=400
m3

8. Balok bermassa 50 kg dilekpaskan dari ketinggian 5m meluncur sepanjang bidang


miring yang kasar. Kelajuan balok saat mencapai bidang datar sama dengan 6 m/s,

dengan kemiringan 30 terhadap sumbu datar. Besarnya gaya gesek antara balok dan

bidang miring sama dengan . . . .

Jawaban

5
Sin 30 = s

s=5 x 2

s=10

vt 2=vo2 +2 as

62=0+2 x a x 10

a=1,8 m/ s2

F=m a

W sin 30fk=50 1,8

1
500 x fk=90
2

fk=25090=160 N

25
9. Balok m2=10 kg berada di atas balok m1=40 kg yang berada di atas lantai dasar.

Koefisien gesek stastik m1 ke m2=0.15 dan m1 ke lantai=0,30 . Besarnya gaya

minimum agar m1 dapat bergerak adalah . . . .

Jawaban

F=m . a
Ffs1fs2=0

F=1 N 1 + 2 N 2

3 15
F= ( 100+400 ) + ( 100 )
10 100

F=165 N

10. Usaha yang diperlukan untuk menakkan laju mobil dari v (m/s) menjadi 2v (m/s) adalah
W. Pada kondisi yang sama, besar usaha yang diperlukan untuk menaikkan laju mobil itu
dari 2v (m/s) menjadi 3v (m/s) adalah . . . .

Jawaban

1 2 2
W A = m ( ( 2 v ) ( v ) )
2

3
W A = m v2
2

1 2 2
W B= m ( ( 3 v ) ( 2 v ) )
2

5 2
W B= m v
2

26
3
m v2
WA 2
=
WB 5
m v2
2

W 3
=
WB 5

5
W B= W
3

11. Benda A dan Benda B bertumbukan sentral di atas bidang datar horizontal licin.sebelum
bertumbuka,besar kecepatan A dan B berturut-turut 2m/s dan 2m/s massa A=5kg dan
massa B=3 kg.bila tumbukan itu tidak elastik sama sekali maka

a.berapa besar kecepatan setelah tumbukan

b.berapa energi kinetik A sebelum tumbukan

c.berapa energi kinetik B sebeum tumbukan

d.berapa energi kinetik total setelah tumbukan

Jawaban:

a. m a . v a+ m b+ v b= ( m a+ m b ) . v '

( 5.2 )+ ( 3. (2 ) ) =( 5+3 ) . v '

106=8. v '

4 '
=v
8

0,5 m/s=v '

1 1
b. Ek = mv 2a d. Ek total= ( ma + mb ) . v ' 2
2 2

27
1 1
Ek = 5.22 Ek total= ( 5+2 ) . 0,52
2 2

1 1 1
Ek = 5.4 Ek total= ( 7 ) .
2 2 4

Ek =10 joule Ek total=1,75 joule

1 2
c. Ek = m. v b
2

1
Ek = 2.22
2

1
Ek = 2.4
2

Ek =4 joule

12. Sebuah bola dengan massa 2kg jatuh vertikal dengan kecepatan 10 m/s setelah
menumbuk tanah kecepatan bola menjadi 5m/s maka berapa perubahan energi kinetik
bola tersebut sebelum menumbuk tanah dan sesudah menumbuk tanah?

Jawaban

1
E k = m ( v 2v1 )2
2

1
E k = 2 ( 510 )2
2

1 2
E k = 2 (5 )
2

E k =25 joule

13. Sebuah kelapa jatuh dengan kecepatan 10 m/s dan memiliki massa sebesar 4 kg pada
ketinggian 5 meter diatas tanah maka berapakah energi mekanik kelapat tersebut

Jawaban

28
E M =Ek + E p

1
E M = m v 2+m. g .h
2

1
E M = 4 .10 2+ 4.10 .5
2

E M =2.100+200

E M =400 joule

14. Bola besi bermassa 20 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s menumbuk sentral bola besi
bermassa 80 kg yang diam maka berapa kecepatan bola pertama apabila tumbukan
berlangsung elastik dan berapakah energi kinetik bola pertama setelah tumbukan
berlangsung

Jawaban

ma . v a+ m b . v b =ma . v 'a +m b . v b '

20.10+80.0=20. v 'a +80. v b '

200=20. v'a+ 80. v b '

20020 v 'a=80 v b '

20020 v 'a
=v b '
80

' ' '


v v bv a
e= =
v v bv a

v 'bv 'a
1=
10

29
20020 v 'a '
10= v a
80

10.80=200100 v 'a

800200=100 v 'a

600
=v 'a
100

'
6=v a bernilai negatif berarti arah benda berbalik arah

1 '2
Ek = mv a
2

1
Ek = 20 .6 2
2

Ek =10.36

Ek =360 joule

15. Sebuah granat tiba-tiba meledak dan terpecah menjadi 2 bagian yang bergerak dengan
arah berlawanan perbandingan massa A dan massa B adalah 1:3,jika energi yang

dibebaskan adalah 4.10 4 joule maka tentukan perbandingan energi kinetik pecahan A

dan B serta energi kinetik pecahan A

Jawaban
'
ma . v a+ m b . v b =ma . v a +m b . v b '

'
1.0+3.0=1 v a+ 3 v b '

'
v a =3 v b '

30
A. Eka =Ekb

1 2 1 2
m v a '= m v b '
2 2

2
v 'a
2'
1. v =3.
a
3 ( )
'

2' 3 v 2a
va =
9

3=1

E ka
B. =3
E kb

4
Eka + E kb=4.10

3
Eka = 4.10 4=12.104 joule
4

31
DAFTAR PUSTAKA

Palupi, dkk. 2009.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : CV.Sahabat.

Saripudin, Arip, dkk. 2009.Praktis Belajar Fisika. Jakarta : Visindo Media Persada.

32

You might also like