You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iklim di Indonesia adalah iklim tropis yang memungkinkan untuk mendapatkan paparan sinar
matahari sepanjang tahun, walaupun mungkin pada saat itu adalah musim penghujan. Daerah tropis
terkenal dengan kelembapan yang tinggi selain paparan sinar ultraviolet sepanjang hari. Selama
kurang lebih hampir 12 jam sehari kita mendapatkan paparan sinar matahari dari sisi Timur ke sisi
Barat, begitu pula sebaliknya. Pada sisi-sisi inilah bangunan banyak menerima paparan sinar matahari
kurang lebih selama 12 jam/hari.Jika perancangan bangunan dengan orientasi yang kurang
diperhitungkan dan tanpa adanya unsur untuk mencegah radiasi matahari, serta penggunaaan
komponen yang kurang sesuai membuat bangunan tidak dapat menahan paparan radiasi matahari
sehingga mengakibatkan bangunan menjadi panas dan tidak sejuk untuk ditempati.

Apalagi jika Anda menggunakan material yang tebal dan massif yang tidak sesuai sehingga
hanya akan menyerap kalor saja, untuk kemudian dilepaskan ketika lingkungan menjadi dingin. Hal
ini mengakibatkan panas pada ruangan sehingga suhu menjadi tinggi. Inilah yang mengakibatkan
pemanasan bumi dan menjadikannya pemanasan mikro sehingga dampaknya adalah mengakibatkan
terjadinya global warming.

Hal yang patut duperhatikan dalam hal ini adalah penggunaan material sebagai penahan
radiasi matahari, dan bagaimana solusi desain agar kita dapat meminimalisir terjadinya panas pada
bangunan yang mendapatkan paparan sinar matahari yang banyak. Kita akan mengenal beberapa
material bangunan dan menggunakan secondary skin . Desain ini akan menghambat penyerapan panas
atau kalor dari sinar matahari.

INDONESIA NEGARA TROPIS

Negara yang terletak di daerah tropis seperti Indonesia, memiliki keunikan dan kekhasan yang
tidak dimiliki oleh negara-negara lain yang letaknya berjauhan dengan garis khatulistiwa. Dengan luas
lautan yang lebih dari 70% daerah daratan maka Indonesia memiliki iklim tropis yang kaya akan uap
air, sehingga mengakibatkan iklim menjadi iklim tropis yang lembab.Hal ini membuat bangunan di
daerah tropis lembab seperti Indonesia harus memiliki desain tersendiri

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian iklim tropis lembab ?
2. Bagaimana pengaruh iklim tropis lembab pada bangunan ?

1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Iklim Tropi Lembab

Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara garis isotherm di bumi
bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di 23,5 lintang utara dan 23,5 lintang
selatan. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dapat dibedakan menjadi daerah tropis
kering yang meliputi stepa (baca: bioma stepa), savanna kering (baca: ciri-ciri savanna, bioma
savanna), dan gurun pasir (baca: bioma gurun) dan daerah tropis lembab yang meliputi hutan
hujan tropis (baca: bioma hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan tropis), daerah-daerah dengan
musim basah dan savanna lembab.

Indonesia sendiri termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat lembab yang ditandai
dengan:

1. Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)

2. Curah hujan yang tinggi (baca: manfaat curah hujan tinggi)

3. Temperatur tahunan di atas 18C (dan dapat mencapai 38C pada musim kemarau).

4. Perbedaan antar musim (baca: pembagian musim di Indonesia) tidak terlalu terlihat,
kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang

2
Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)

2. Curah hujan yang juga rendah

3. Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan
maksimal karena jarang terdapat awan

4. Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan

5. Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrim.

2.2 Karakteristik Iklim Tropis

1. Letaknya di bagian bumi antara 23,5 lintang utara dan 23,5 lintang selatan.
2. Suhu udara rata-rata tinggi hal ini disebabkan karena matahari selau vertikal, umumnya
suhu udara antara 20-30C bahkan dapat mencapai 30C di beberapa tempat untuk
wilayah dengan iklim tropis basah
3. Namun suhu udaranya normal tanpa pergantian suhu yang terlalu ekstrim.
4. Amplitudo suhu rata-rata tahunannya kecil, pada wilayah khatulistiwa mencapai 1-5C,
namun amplitude hariannya lebih besar.
5. Tekanan udara pada wilayah dengan iklim tropis cenderung rendah dan perubahannya
secara perlahan juga beraturan.
6. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga banyak terdapat awan.
7. Curah hujan lebih tinggi dan lebih lama per tahunnya dari daerah-daerah lain dengan
iklim lain di dunia
8. Karena tingginya curah hujan mengakibatkan tanah di wilayah iklim tropis cukup subur.
9. Wilayah di iklim tropis juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. (baca: lapisan-
lapisan matahari)
10. Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari sehingga menyebabkan peredaran pola
angin dan menjadikan wilayah iklim tropis memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan
kemarau, tanpa adanya musim dingin.
11. Tekanan udara pada daerah dengan iklim tropis cenderung rendah.

3
12. Pada wilayah dengan iklim tropis basah vegetasi yang tumbuh di banyak hutan biasanya
berwarna hijau dan lebat
13. Dan pada wilayah dengan iklim tropis kering lebih banyak savana.
14. Dapat mempengaruhi iklim global jika terjadi perubahan yang
signifikan. (baca: pembagian iklim, iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap iklim
secara global)
15. Pada wilayah dengan iklim tropis kering suhu udara pada siang hari biasanya sangat
tinggi dan bisa mencapai 45C sedangkan pada malam hari sangat rendah bisa mencapai
10C.
16. Udara akan berbalik sangat dingin di wilayah dengan iklim tropis kering karena radiasi
balik bumi sangat cepat berlangsung

2.3 Penghematan Sumber Daya Alam (termasuk Energi)

Peningkatan kebutuhan manusia terhadap kenyamanan dan kemudahan hidup


di satu sisi, secara tidak disadari menguras sumber daya yang tidak terbaharui, serta
sumber daya yang terbaharui lebih cepat dari kecepatan pembaharuan sumber daya
tersebut.

1. Atap
Untuk melindungi bangunan dari panas matahari dan hujan, maka digunakan
atap. Atap berfungsi untuk menangkal sinar matahari maupun hujan dan membentuk
pembanyangan untuk bukaan dinding. Atap juga berfungsi untuk melindungi ruang
pada bukaan dinding. Atap merupakan pelindung bangunan dari panas dan hujan.
Pada masa ini, pembuatan atap menghabis kan biaya paling tinggi, dapat
mencapai 50 % dari harga bangunan, khususnya untuk rumah tipe kecil. Oleh karena
itu merupakan pemborosan bila atap yang dibuat ternyata tidak mampu menjalankan
tugas dan fungsi utamanya dengan baik . Atap adalah unsur bangunan yang pertama
kali menerjang perubahan cuaca, baik panas (sinar matahari) maupun dingin (air
hujan). Oleh karena itu, atap pada lingkugan tropis terbukti tepat pada kemiringan
sudut minimal 30. Proteksi oleh atap dicapai dengan tritisan yang cukup panjang
mencapai 90 cm, terbuat dari bahan yang tidak silau misalnya genteng kodok, beton,
rumbia,dansirap.

2. Bukaan dinding

4
Selain atap, bangunan tradisional Indonesia biasanya menggunakan material
yang mampu meredam panas dengan finishing warna yang cerah namun tidak
menyilaukan, misalnya putih, krem, dan abu-abu. Pada bukaan dindingnya terdapat
kisi-kisi berupa jalusi yang berguna menangkal sinar matahari masuk namun masih
memungkinkan aliran udara masuk ke dalam ruangan. Hal yang paling khas dari fasad
(muka bangunan) adalah penerapan beranda (teras) yang selalu dihadirkan baik di
depan maupun di belakang bangunan. Beranda berfungsi sebagai ruang perantara dan
penghalang serta penyaring udara panas yang datang dari luar. Beranda yang baik
adalah yang mampu menghadirkan suasana sejuk. Oleh karena itu, penghijauan teras
dengan tanaman-tanaman tertentu akan sangat membantu.

3. Lantai
Memang tidak ada yang terlalu khas selain biasanya lantai diangkat dari tanah
atau dibuat seperti rumah panggung agar memungkinkan lantai juga ikut bernapas
sehingga ruangan menjadi sejuk. Karena itu, pemakaian lantai dari bahan kayu pada
rumah tradisional banyak dijumpai.
Selain memungkinkan udara masuk, juga akan memberikan rasa hangat pada
malam hari. Lantai rumah panggung lebih aman dari perembesan air tanah yang dapat
menyebabkan kelembapan. Kondisi lembap seperti ini sangat tidak baik untuk bahan
lantai dan kesehatan penghuni.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2173404-ciri-khas-bangunan-tropis
indonesia/#ixzz1sQwcOWIG

RADIASI SINAR MATAHARI PADA BANGUNAN

Karena terjadinya sebuah proses bernama therrmonuklir pada matahari, maka mengakibatkan
kita mengenal kata radiasi matahari. Perlu Anda ketahui bahwa energi yang terdapat pada sinar
matahari adalah energi dengan gelombang elektromagnetik yang tinggi. Pada spektrum matahari
terdapat dua jenis gelombang yaitu sinar matahari dengan gelombang pendek dan sinat matahari
dengan gelombang yang panjang. Perlu Anda ketahui, bahwa komponen sinar matahari yang masuk
ke bumi tidak hanya cahayanya saja, namun juga kalor dan panas yang terbawa.

Pada bangunan di daerah tropis, maka sinar matahari akan memaparkan panasnya selama 12
jam dan membuat sisi bangunan pada bagian timur dan barat terpapar sinar. Karena itulah pada

5
dinding ini, kalor terserap sepanjang hari, dan kemudian dilepaskan saat suhu udara menjadi dingin
dan lebih sejuk. Kalor ini akan dilepaskan ke dalam dan ke luar bangunan.

PERLUNYA SECONDARY SKIN UNTUK MENAHAN PAPARAN RADIASI

Untuk mengindari paparan radiasi pada bangunan, maka para ahli menganjurkan untuk
membuat secondary skin atau kulit kedua pada bangunan. Konsep ini terilhami dari kulit manusia
yang memiliki kulit ari pada bagian luar untuk menahan paparan radiasi sinar ultar violet. Bagitu pula
dengan pakaian yang merupakan penahan panas dan cuaca dingin. Fungsi secondary skin ini bisa
dibuat dengan material bahan yang dapat menahan radiasi matahari seperti bambu, rotan, anyaman,
kaca buram, alumunium foil sampai tumbuhan rambat yang dapat dipelihara pada fasad bangunan
untuk menghindari radiasi yang terjadi pada paparan matahari.

BAB III
BALAI BASARAH TAMPUNG PENYANG

3.1 lokasi

6
3.2 bentuk fasade
3.3 jenis material
3.4 gaya arsitektural
3.5

1. Data Informasi Bangunan :


Nama Bangunan : Balai Basarah Tampung Penyang
Alamat / Lokasi : Jl. G.Obos X Palangkaraya
Total Luasan : 400m2

2. Gamabar dokumentasi survei :

Gambar 2.1 tampak depan bangunan balai basarah

Gambar 2.2 tampak samping kanan bangunan balai basarah

Gambar 2.3 tampak belakang bangunan balai basarah

7
Gambar 2.4 tampak samping kiri bangunan balai basarah

Gambar 2.5 tampak kuda-kuda bangunan balai basarah

Gambar 2.6 tampak interior bangunan balai basarah

Gambar 2.7 tampak interior bangunan balai basarah

8
Gambar 2.8 tampak interior bangunan balai basarah

You might also like