You are on page 1of 4

Probiotik mempunyai peran yang unik dalam proses pencegahan

penyakit alergi, selain menghambat pertumbuhan kuman lain, probiotik


membangkitkan respons imun mukosa S-IgA. Secara sistemik
membangkikan peranan T regulator yang akan menghambat aktifitas
Th2 yang berlebihan, maupun aktifitas Th1 yang berlebihan. Probiotik juga
mengaktifkan respons imun non specifik (innate) dan spesific (adapted).

Mekanisme alergi. Pada individu yang memiliki predisposisi


alergi, paparan pertama alergen menimbulkan aktivasi sel-sel allergen-
specific T helper 2 (TH2) dan sintesis IgE, yang dikenal sebagai
sensitisasi alergi. Paparan allergen selanjutnya akan menimbulkan
penarikan sel-sel inflamasi dan aktivasi serta pelepasan mediator-
mediator, yang dapat menimbulkan early (acute) allergic responses
(EARs) dan late allergic responses (LARs). Pada EAR, dalam beberapa
menit 3 kontak dengan alergen, sel mast yang tersensitisasi IgE
mengalami degranulasi, melepaskan mediator pre-formed dan mediator
newly synthesized pada individu sensitif. Mediator-mediator tersebut
meliputi histamin, leukotrien dan sitokin yang meningkatkan
permeabilitas vaskuler, kontraksi otot polos dan produksi mukus.
Kemokin yang dilepas sel mast dan sel-sel lain merekrut sel-sel
inflamasi yang menyebabkan LAR, yang ditandai dengan influks
eosinofil dan sel-sel TH2. Pelepasan eosinofil menimbulkan pelepasan
mediator pro-inflamasi, termasuk leukotrien-leukotrien dan protein-
protein basic (cationic proteins, eosinophil peroxidase, major basic
protein and eosinophil-derived neurotoxin), dan mereka merupakan
sumber dari interleukin-3 (IL-3), IL-5, IL-13 dan
granulocyte/macrophage colony-stimulating factor. Neuropeptides juga
berkonstribusi pada patofisiologi simptom alergi. (Dikutip dari Hawrylowicz
CM dan OGarra A, 2005. Potential role of interleukin-10-secreting
regulatory T cells in allergy and asthma. Nature

Reviews Immunology 5; 271-83

Beberapa Faktor Penyebab Alergi

Alergi adalah respon abnormal atau kegagalan dari sistem kekebalan


tubuh seseorang dimana orang tersebut menjadi lebih sensitif terhadap zat-
zat yang umumnya tidak berbahaya. Ketika orang tersebut mengalami alergi
maka tubuhnya akan mengalami reaksi berlebihan. Orang yang memiliki
alergi bersifat atopik sedangkan zat-zat yang menyebabkan alergi disebut
alergen. Atopik adalah penyakit yang sangat umum atau biasa terjadi pada
anak-anak atau orang dewasa.

Berikut faktor-faktor penyebab alergi :

Faktor genetik atau keturunan. Alergi dapat disebabkan karena faktor


keturunan. Jika orangtua Anda mempunyai alergi terhadap sesuatu
maka Anda berisiko sekitar 60 persen. Sedangkan jika orangtua Anda
tidak mempunyai alergi maka Anda hanya berisiko sekitar 15 persen
mengidap alergi.
Faktor makanan. Alergi pada makanan tertentu seringkali dialami
oleh anak-anak maupun orang dewasa. Banyak gejala yang biasanya
timbul akibat sistem kekebalan tubuh melepas antibodi sebagai
respon terhadap masuknya makanan tertentu. Makanan yang
seringkali menimbulkan alergi yaitu ikan-ikanan, kerang-kerangan,
kacang-kacangan, atau bahkan buah-buahan.

Faktor fisik. Kelelahan merupakan salah satu penyebab utama dan


paling mengganggu fisik yang dapat menimbulkan alergi. Pada saat
kelelahan, sistem kekebalan tubuh menurun sehingga tidak dapat
memfilter zat-zat yang masuk ke dalam tubuh.

Faktor psikis. Stres juga dapat menimbulkan alergi. Ketika Anda


sedang stres, maka emosi sedang tidak bisa dikontrol dengan baik.
Stres dapat memicu produksi IgE (Imunoglobulin E) dan protein
yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh. Biasanya orang
yang mengalami alergi ketika stres dapat menimbulkan gejala gatal-
gatal dan sebagainya.

Faktor lingkungan. Seseorang bisa mengalami alergi terhadap sesuatu


yang ada di lingkungan sekitar seperti debu, asap kendaraan, bau cat,
asap rokok, dan lain sebagainya. Gejala alergi yang timbul karena
faktor lingkungan biasanya adalah gangguan pernapasan (asma),
mata merah, dan batuk-batuk.

Faktor cuaca. Akhir-akhir ini keadaan cuaca yang tidak menentu


seringkali terjadi. Udara panas, lembab, dan perubahan cuaca ekstrim
dapat mengakibatkan alergi pada orang-orang tertentu. Biasanya
gejala yang timbul karena faktor cuaca terjadi pada kulit.

You might also like