You are on page 1of 25

Mobilization, Length of Stay,

and Home Care


Recommendation for
Gynecology Surgery Patiens
Laila Nuranna
Divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi
FKUI RSCM
Outline

Target Utama Pencapaian Pasca operasi


Proses penyembuhan pasca operasi
Faktor yang mempengaruhi
Komplikasi
Manajemen nyeri
Mobilisasi
Perawatan Luka
Length of stay
Target Pencapaian Pasca Operasi

Fungsi pasien kembali seperti tahap


Target Utama preoperatif

Fungsi Gatrointestinal kembali normal


Intake makanan normal
Motilitas usus normal
Target Spesifik Kontrol nyeri
Mobilitas
Komplikasi minimal

Ljungqvist O. Enhanced Recovery After Surgery moving EBM to practice. ERAS Society. 2014.
Proses Penyembuhan Pasca
Pembedahan

Allvin R, Ehnfors M, Rawal N, Idvall E. Experiences of the Postoperative Recovery Process: An Interview Study. The Open Nursing Journal, 2008, 2, 1-7
Komplikasi Pasca Operasi

Disfungsi
Pulmoner
Kardiologi Stress Serebral
Stress pembedahan Stress
pembedaha (gangguan pembedahan
n (stimulasi fungsi paru & , hipoksemia,
kardiak), diafragma), obat
hipoksemia, nyeri, psikoafektif,
imobilisasi, withdrawal
gangguan
gangguan syndrome
cairan cairan

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Ganggu-
Trombo- Infeksi an GI
Stress
emboli Stress Kontaminasi pembedahan
pembedahan pembedahan (stimulasi
(gangguan , Stress sistem saraf
koagulasi & pembedahan aferen),
ketidakseimb (imunnosupres analgesic
angan system i), transfusi opioid,
fibrinolitk), darah penggunaan
imobilisasi
anestesi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Kontrol Multimodal Terhadap Percepatan
Kesembuhan & Perbaikan Fungsi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Respon Rehabilitasi terhadap Faktor
Risiko Operasi
Penyakit Penyerta
Menyebabkan peningkatan morbiditas
Pencegahan: maksimalisasi fungsi organ preoperasi

Malnutrisi
Menyebabkan peningkatan risiko infeksi, menghambat
penyembuhan, meningkatkan length of stay
Pencegahan: Nutrisi adekuat preoperasi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Stress pembedahan
Menyebabkan peningkatan organ demand, katabolisme & disfungsi
organ
Tatalaksana: Pembedahan minimal invasive, anestesi blok saraf,
farmakoterapi

Transfusi darah
Menyebabkan peningkatan risiko infeksi
Pencegahan: Transfusi darah sesuai indikasi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Nyeri
Menyebabkan gangguan fungsi organ, hambat mobilisasi dan
penyembuhan
Farmakoterapi

Immunosupresi
Menyebabkan peningkatan risiko infeksi
Pencegahan: Transfusi darah sesuai indikas immunomodulasi

Nausea
Menyebabkan penundakan intake makanan dan
meningkatkan katabolisme
Tatalaksana: farmakoterapi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Hipoksemia
Menyebabkan perlambatan penyembuhan luka
Tatalaksana: Mobilisasi, Oksigen, mengurasi stress psikis

Gangguan Tidur
Menyebabkan peningkatan risiko hipoksemia
Pencegahan: kurangi bising pasca operasi, pain relief

Muscle Loss
Menyebabkan hambat penyembuhan, meningkatkan
morbiditas
Tatalaksana: mobilisasi dini

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Imobilisasi
Peningkatan risiko DVT, hipoksemia, muscle loss
Tatalaksana: mobilisasi aktif

Drains/NGT
Menyebabkan peningkatan risiko infeksi, hambat penyembuhan
Pencegahan: penggunakan sesuai indikasi

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Manajemen Nyeri Pasca Operasi

Penggunaan Opioid Preopratif


Penyalahgunaan opioid, terutama IV
menyebabkan level toleransi nyeri yang sama
dengan nyeri tanpa penggunaan opioid.

Pasien dengan ansietas berlebihan


Menyebabkan ambang nyeri yang lebih
rendah

Berek. P.1400
Mobilisasi Pasca Operasi

Indikasi:
Mempercepat penyembuhan.
Mengurangi komplikasi akibat pembedahan
Mengembalikan fungsi klien semaksimal mungkin seperti sebelum
operasi
Mempertahankan konsep diri klien
Mempersiapkan klien pulang.

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Kerugikan Bedrest Teralalu lama:
Meningkatkan resistensi insulin
Kehilangan massa otot
Menurunkan kekuatan otot
Menurunkan fungsi oksigenasi
Meningkatkan risiko tromboemboli

Kehlet H. Multimodal approach to control postoperative pathophysiology and rehabilitation. British Journal of Anesthesia 1997; 78: 606-17
Rekomendasi mobilisasi dipengaruhi oleh jenis
tindakan:
Bedah minor ginekologi:
Mobilisasi dini dimulai dengan aktivitas sehari-hari ringan seperti
menggunakan pakaian sendiri
Kanker vulva :
Tirah baring 2-3 hari pasca operasi + heparin subkutan untuk
mencegah DVT (Deep Vein Thrombosis). Mobilisasi dilanjutkan
secara berkala, dimulai dengan gerakan tungkai non-weight
bearing. 1
Bedah mayor ginekologi :
Edukasi mobilisasi dini, bernapas dalam, miring kiri dan kanan, serta
tidak takut untuk batuk + pemberian heparin subkutan.
Berek . P 892-3.
Tahapan mobilisasi dini
Pasca Laparotomi

Tirah baring 6 jam pertama:


Mobilisasi ringan (Gerakan lengan, 6-10 jam: 24 jam:
tangan,ujung jari kaki, pergelangan kaki, Miring kanan Mulai mencoba
tumit, menegangkan otot betis serta dan kiri duduk
menekuk dan menggeser kaki)
Perawatan Luka Pasca Operasi

Edukasi terhadap pasien:


Pembedahan abdominal: Kassa perban dapat diganti setelah
24-48 jam pasca pembedahan
Menjaga kebersihan luka dengan tetap mandi. Luka boleh
terkena air bersih, namun tidak menggosok luka
Waktu control luka
Tanda inflamasi: Kemerahan, demam
Terdpat pus

Feldman S. Patient information: Care after gynecologic surgery (Beyond the Basics)
. Cited drom: http://www.uptodate.com/contents/care-after-gynecologic-surgery-beyond-the-basics#H2.
Discharge Planning

Safe for Discharge:

Vital Sign
Fully Alert
Able to void and
mobile
No nausea &
vomit

Korttila K. Recovery from outpatient


anaesthesia, factors affecting outcome. Anaesthesia 1995;50(Suppl):22 8
Length of Stay

Modifikasi ERAS guideline dalam


bentuk Enchance Recovery
pathway dengan perhatian
pada elemen-elemen :
Preoperative, intraoperatif, dan
posoperatif
Terbukti memberikan peningkatan
kepuasan
Memperpendek length of Stay
(hingga 4 hari)
Mengurangi cost perawatan.

Nelson G, Kalogera E, Dowdy SC. Enhanced recovery pathways in


gynecologic oncology. Gynecologic Oncology 135 (2014) 586594
Penerapan elemen-elemen postoperatof seperti mobilisasi dini, early oral intake, balance
opioid analgetic, memperhatikan keseimbangan cairan terbukti meningkatakan kualitfas
hidup posoperatif dan mempersingkat length of stay
Nelson G, Kalogera E, Dowdy SC. Enhanced recovery pathways in gynecologic
oncology. Gynecologic Oncology 135 (2014) 586594
Kesiapan Pasien untuk Dipulangkan

Kesiapan dipulangkan:

Tanda vital
Kesadaran penuh
Dapat melakukan mobilisasi
Tidak mual & muntah
Tidak nyeri
Tidak ada perdarahan
Aktivitas Pasca Operasi

Mobilisasi dini sangat dianjurkan


Edukasi aktivitas pasca operasi:
Membatasi aktivitas mengangkat beban berat (maksimal
6,5 kg)
setelah 6 minggu pasca pembedahan mayor (histerektomi)
1-2 minggu pasca pembedahan minor
Pasien dapat bekerja kembali apabila keluhan fisik pasca
operasi sudah minimal.
Umumnya 2-4 hari pasca pembedahan minor
2-4 minggu pasca pembedahan mayor

Feldman S. Patient information: Care after gynecologic surgery (Beyond the Basics)
. Cited drom: http://www.uptodate.com/contents/care-after-gynecologic-surgery-beyond-the-basics#H2.
Take Home Messages
Pembedahan merupakan proses intervensi yang
mengubah kondisi fisiologis
Perlu waktu dan proses untuk penyembuhan
Penyembuhan merupakan proses yang dinamis dan
dipengaruhi banyak faktor
Mobilisasi harus dilakukan secepatnya,
maka diperlukan manajemen nyeri yang baik
Edukasi pada pasien merupakan salah satu komponen
penting dalam proses penyembuhan pasien pasca
operasi ginekologi
Terimakasih

You might also like