You are on page 1of 6

LAPORAN KASUS

ERITRODERMA DENGAN INFEKSI SEKUNDER

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Internsip Dokter


Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang

Disusun Oleh :
dr. Eggi Erlangga

RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON


KABUPATEN SUMEDANG
2016
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. E.

Umur : 85 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/bangsa : Sunda / Indonesia

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status pernikahan : Kawin

Status Berobat : Rawat Inap

Bangsal : Perawatan 2 Kelas I

Tanggal Masuk : 11 November 2016

No. RM : 16.11.75.60

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan 11 November 2016 Pk. 21.00 WIB di Kelas I
Perawatan 2 RSU Pakuwon Sumedang secara autoanamesis.
a. Keluhan Utama : Demam, merah-merah seluruh kulit, terasa tebal, bersisik, nyeri
saat ditekan
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD RSU Pakuwon Sumedang dengan keluhan demam
tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan terus-menerus,
sudah diberi penurun panas namun tidak kunjung turun. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah, batuk berdahak. Kulit pasien merah seluruh tubuh, mengelupas,
bersisik dan tebal. Pasien sudah menderita keluhan ini sejak kurang lebih 1 tahun.

1
Awalnya rajin kontrol, namun beberapa bulan terakhir tidak pernah kontrol ke
dokter spesialis kulit. Saat ini pada tangan dan kaki pasien keluhan kulit tersebut
dirasakan menjadi panas, nyeri saat disentuh, bengkak, dan mengeluarkan nanah.
Keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK normal. Pasien
memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes mellitus. Di keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal tanggal 11 November 2016 Pk. 21.00
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : compos mentis
3. Vital sign
a. Tekanan darah: 150/80 mmHg
b. Nadi : 100x/ menit regular, equal, isi cukup.
c. RR : 22 x/menit tipe nafas torako abdominal
d. Suhu : 38 oC
4. Status Dermatologis
a. Inspeksi
Lokasi : diseluruh badan
Distribusi : generalisata
Konfigurasi : Skuama, eritema, krusta
b. Palpasi : teraba hangat
c. Lain-lain : terdapat pus

5. Status interna
a. Kulit : sianosis (-), erytheme (+)
b. Kepala : mesocepal
c. Mata : CA +/+, SI -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra
-/-, pupil isokor 2mm/2mm, reflek bulu mata +/+
d. Hidung : nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-), konka
hiperemis (-)
e. Telinga : serumen -/-, nyeri mastoid -/-, nyeri tragus -/-,
hiperemis -/-, fistula -/-.
f. Mulut : bibir kering(+), sianosis (-), mukosa hiperemis (-),
g. Leher : deviasi (-), KGB tidak membesar.
h. Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis
sinistra, nyeri tekan (-).
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal.
Auskultasi : normal.

2
i. Pulmo :
Inspeksi : simetris, retraksi (-).
Palpasi : taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru.
Auskultasi : Vesicular breathing sound +/+, suara tambahan -/-.
j. Abdomen : Datar, Simetris, Bising Usus (+) normal, timpani

IV. RESUME
Pasien datang ke IGD RSU Pakuwon Sumedang dengan keluhan demam
tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan terus-menerus,
sudah diberi penurun panas namun tidak kunjung turun. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah, batuk berdahak. Kulit pasien merah seluruh tubuh, mengelupas,
bersisik dan tebal. Pasien sudah menderita keluhan ini sejak kurang lebih 1 tahun.
Awalnya rajin kontrol, namun beberapa bulan terakhir tidak pernah kontrol ke
dokter spesialis kulit. Saat ini pada tangan dan kaki pasien keluhan kulit tersebut
dirasakan menjadi panas, nyeri saat disentuh, bengkak, dan mengeluarkan nanah.
Keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK normal. Pasien
memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes mellitus. Di keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa.Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 100 kali/menit,
regular, isi dan tegangan cukup. Frekuensi nafas 22 kali/menit, suhu 38C.

Pada pemeriksaan kulit didapatkan : skuama eritem disertai krusta di


seluruh tubuh. Didapatkan juga edema pada ekstremitas dengan disertai pus dan
terasa nyeri.

V. DIAGNOSIS
Eritroderma dengan Infeksi Sekunder.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Laboratorium tanggal 11 November 2016.
Darah rutin

3
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 14.2
Lekosit 18,800
Hematokrit 38.1
Trombosit 363,000

Kimia klinik
Glukosa sewaktu 176

VII. PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan kulit.
Menjaga kelembaban kulit
b. Medikamentosa
Infus RL 20 tpm.
Dexamethason 2x2 amp IV
Cetirizine 1x1
Cefotaxime 2x1 gr IV
Olium olivarum 3 kali sehari dioles seluruh tubuh

VIII. MONITORING
a. Perbaikan kondisi umum pasien.
b. Monitoring tanda-tanda infeksi kulit.
c. Tanda vital pasien.

IX. EDUKASI
a. Pasien diberitahu mengenai penyakitnya dan penyebab dari penyakitnya
tersebut.
b. Pasien diedukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan kulit dan
kelembaban
c. Pasien diedukasi tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat-obatan.

4
5

You might also like