Professional Documents
Culture Documents
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah kewirausahaan
Diploma IV Program Studi Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
Di Jurusan Teknik Konversi Energi
Oleh
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan selling project ini.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan selling project sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah Kewirausahaan yang kami lakukan mulai tangga 06 maret 2017 sampai
dengan tanggal 31 maret 2017.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan selling project ataupun
dalam penyusunan laporan yang dilakukan.
Harapan yang kami inginkan semoga laporan hasil selling project ini dapat berguna
bagi pembaca dan dapat memberikan motivasi kepada para pemula yang ingin memulai
kegiatan wirausaha, kami juga berharap kritik dan saran bagi pembaca atas segala
kekurangan dalam laporan hasil selling project ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
I.1 Latar Belakang........................................................................................................4
I.2 Strategi Pemasaran..................................................................................................4
I.3 Target Pasar.............................................................................................................5
I.3.1 Undifferentiated Marketing.............................................................................7
I.3.2 Differentiated Marketing.................................................................................7
I.3.3 Concentrated Marketing..................................................................................8
BAB II HASIL PENJUALAN........................................................................................9
II.1 PRODUK/JASA......................................................................................................9
II.1.1 Taff LED Bulb.................................................................................................9
II.1.2 Kenika Rechargeable Flashlight......................................................................9
II.2 TARGET PENJUALAN.......................................................................................10
II.3 PROSES PENJUALAN........................................................................................10
II.4 PENCAPAIAN INDIVIDU...................................................................................11
II.4.1 Lutfhi Arif Fadillah........................................................................................11
II.4.2 Muhammad Hanifa........................................................................................11
II.4.3 Setiawan Akbar..............................................................................................11
II.4.4 Ade Iboy.........................................................................................................11
II.5 PENCAPAIAN GROUP.......................................................................................12
II.6 KENDALA PENJUALAN....................................................................................12
II.7 PENGALAMAN (LESSON LEARNED) INDIVIDU.........................................13
II.7.1 Lutfhi Arif Fadillah........................................................................................13
II.7.2 Muhammad Hanifa........................................................................................13
II.7.3 Setiawan Akbar..............................................................................................14
II.7.4 Ade Iboy........................................................................................................15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................17
III.1 KESIMPULAN.................................................................................................17
III.2 SARAN..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
LAMPIRAN.......................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dalam konteks penyusunan penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua
dimensi yaitu dimens saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini
berkaita dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.
Sedangkan dimensi yang akan datang mencakup hubungan massa yang akan datang
yang diharapkan terjalin dengan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu
Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering
disebur STP ( Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah
segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan mengelompokan pembeli yang
terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan/ aatau bauran pemasaran tersendiri.
Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu tindakan memilih satu atau
lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah
positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk
yang istimewa dari produk di dalam pasar. Langkah-langkah strategi pemasaran
terlihat dari Gambar 2.1
perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari itu, yakni
bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi cara
pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang
yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya
dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan.
Dalam menunjang hal tersebut di atas, memberikan pelayanan yang baik
kepada para pelanggan dan konsumen sangatkan diperlukan. Namun, bukanlan suatu
hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor heterogenitas
pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan untuk
membeli produk, domisili, jumlah dan faktor lainnya.
5
Atas dasar keadaan demikian serta keinginan untuk dapat memberikan yang
terbaik pada pelanggan, maka perlu di antara konsumen yang berjumlah banyak dan
beraneka ragam tersebut perlu dipilih sebagian untuk dijadikan sebuah target pasar.
Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan target pasar, maka pasar
yang ada perlu diabgi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di
setiap pasar, konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola pembelian dan
pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang berbeda untuk setiap kebijaksanaan
pemasaran yang diterapkan.
Pada dasarnya segmentasi pasar ini dapat dilakukan atas dasar :
1. Faktor demografi seperti : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama,
pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.
2. Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
3. Faktor psikologis/psikografis seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk yang
diinginkan, dan sebagainya.
Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmentasi pasar
tertentu yang akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan. Dengan melakukan
segmentasi pasar, ada beberapa manfaat yang mungkindiraih perusahaan, antara lain:
1. Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang terbaik bagi perusahaan,
yaitu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan serta segmen pasar yang
sudah jenuh dan potensi saingan.
2. Perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan promosi dan kegiatan lainnya sesuai
dengan kebutuhan masing-masing segmen pasar.
3. Perusahaan dapat memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk menyusun
kebijaksanaan pemasaran.
Pada dasarnya segmen pasar yang belum dilayani atau terlayani secara
maksimal dan sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan pasar yang potensi
untuk dimasuki. Oleh karen itu perlu diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. Menyelidiki luas dan potensi setiap segmen pasar yang hendak dimasuki.
2. Menyelidiki atribut yang diutamakan untuk setiap segmen pasar.
3. Menyelidiki potensi setiap produk yang sama di pasar.
4. Menyelidiki segmen pasar mana yang mungki untuk dilayani perusahaan.
5. Meneliti karakteristik pasar yang dianggap potensial untuk dilayani berkaitan
dengan aspek demografis, geografis dan psikografis.
Kegiatan segmentasi pasar akan berlangsung dengan baik, jika berlaku hal-hal
sebagai berikut:
1. Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin
diperoleh.
2. Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.
3. Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada
segemen pasar yang dipilih.
6
Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar, maka ada
beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan, yaitu :
1. Undifferentiated Marketing
2. Differentiated Marketing
3. Concentrated Marketing
7
BAB II
HASIL PENJUALAN
II.1 PRODUK/JASA
II.1.1 Taff LED Bulb
Bohlam adalah jenis lampu yang paling popular dan menjadi pilihan
banyak orang untuk menerangi ruangan mereka baik di rumah ataupun
tempat lainya. Jenis bohlam pun semakin beragam seiring perkembangan
jaman. Bohlam yang sangat popular saat ini adalah bohlam LED karena
memiliki banyak kelebihan. Banyaknya produsen yang memproduksi bohlam
LED membuat beberapa produsen membuat inovasi lain dengan menawarkan
Taff LED Bulb.
a. Hemat Energi
Sama seperti lampu LED lainnya Light Plus LED Bulb pun hemat energi
karena memakai daya (Watt) yang kecil. Akan lebih terasa saat membayar
hemat tagihan listrik apabila semua lampu ruangan di rumah diganti
dengan Light Plus LED Bulb akan lebih terasa hemat saat membayar
tagihan listrik.
8
II.2 TARGET PENJUALAN
a. Masyarakat
Target pasar yang akan ditawarkan untuk produk Light Plus LED Bulb salah
satunya adalah Masyarakar baik pria maupun dengan kisaran usia diatas 25 tahun
atau yang sudah berkeluarga dan mempunyai hunian pribadi. Target konsumen
dari kalangan bawah sampai kalangan atas karena harganya terjangkau bagi
semua kalangan.
b. Kontraktor Rumah
Penyedia jasa pembangunan perumahan biasanya memerlukan lampu untuk
dipasang pada hunian yang telah meraka bangun, tergantung batasan dan
perjanjian dari proyek yang mereka jalankan. Kami memilih penyedia jasa
pembangunan perumahan karena melihat peluang yang cukup besar karena
perumahan yang baru selesai dibangun memerukan jumlah lampu yang cukup
banyak untuk digunakan sebagai penerangan.
c. Perusahaan
Perusahaan seperti pembangkit listrik, kontaktor dan perusahaannya lainnya yang
secara tidak langsung menuntut para pekerjanya untuk bekerja pada malam hari
karena Kenika Rechargeable Flashlight dapat digunakan sebagai penerangan
untuk membantu aktivitasnya.
a. Personal Selling
Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan memperkenalkan dan menawarkan
produk secara langsung agar konsumen dapat mengetahui kualitas serta kelebihan
Light Plus LED Bulb dibandingkan dengan produk sejenisnya, selain itu dengan
penjualan secara langsung kami dapat menjelaskan lebih detail bagaimana cara
pemasangan Light Plus LED Bulb yang benar dan kami berharap cari ini
merupakan salah satu nilai tambah dari proses penjulan kami dan dapat menarik
minat dari konsumen untuk membeli produk.
9
dengan ruang lingkup yang lebih besar (Se-Indonesia). Kami menerapkan sistem
pre-order atau dropship pada proses penjualan secara online yang bertujuan agar
modal yang dikeluarkan lebih efisien, dengan kata lain kami tidak memerlukan
banyak stock Light Plus LED Bulb sebagai modal produk, hal ini dapat
menurunkan resiko penumpukan produk yang tidak laku terjual.
a. Agak sulit melakukan penjualan Light Plus LED Bulb (emergency lamp)
secara langsung di sekitar Kota Bandung dan Cimahi yang notabene ruang
lingkup tersebut suplai daya listriknya hampir 100% terpenuhi oleh PLN dan
jarang dilakukan pemadaman listrik. Karena nilai lebih dari Light Plus LED
Bulb yaitu dapat digunakan sebagai emergency lamp mungkin lebih sulit
untuk menjual produk pada masyarakat di kota besar dibandingkan dengan
masyarakat di kota-kota yang lebih kecil karena di kota-kota besar khususnya
di pulau Jawa jarang dilakukan pemadaman listrik.
b. Metode penjualan secara online masih kurang maksimal dikarenakan banyak
penjual lain yang menjajakan produk Light Plus LED Bulb dan Kenika
Rechargeable Flashlight dengan harganya sangat bersaing antara satu dengan
penjual lainnya.
c. Nama besar seperti Philips atau Osram sudah sangat dipercaya oleh sebagian
masyarakat walaupun Light Plus LED Bulb mempunyai kelebihan lain
sebagai lampu darurat tetapi masyarakat lebih tertarik dengan nama-nama
produsen yang sudah memiliki nama baik.
11
d. Penjual Kenika Rechargeable Flashlight agak sulit karena link ke
perusahaannya yang membutuhkan lampu penerangan seperti Kenika
Rechargeable Flashlight masih kurang. Tidak terprediksi juga sebelumnya
bahwa yang membeli produl Kenika Rechargeable Flashlight meyoritas
adalah masyarakat disekitar rumah dan kampus kami.
Kunci utama dari kegiatan selling project ini adalah soft skill
komunikasi yang baik, pelayanan yang baik terhadap konsumen dan kualitas
produk yang baik. Hal yang paling menarik dalam kegiatan selling project ini
adalah bagamana caranya untuk menarik minat konsumen agar membeli
produk yang sedang dipasarkan atau dipromosikan. Sekali lagi, bahwa
kecakapan berkomunikasi adalah hal yang teramat penting, dengan
komunikasi dan pelayanan yang baik terhadap konsumen, maka konsumen
akan percaya bahwa produk yang sedang dipasarkan mempunyai kualitas
yang baik dengan harga yang dapat bersaing dengan produk sejenis yang
dijual dipasaran.
12
bisa saja membeli kembali produk yang kita pasarkan ataupun
merekomendasikan produk kita ke calon konsumen yang lain.
13
a. Dalam menjual produk secara langsung diperlukan pemahaman produk
yang cukup baik, karena target pembeli akan bertanya mengenai produk
yang kita jual. Jika kita tidak memiliki pemahaman produk yang baik
maka kita tidak dapat mempromosikan produk secara baik. Hal ini lah
yang saya pelajari pertama, bahwa dalam menjual suatu produk kita harus
benar-benar memahami produk tersebut.
b. Selain itu juga penting cara kita menawarkan produk kepada target
pembeli, dengan pembawaan yang baik dan meyakinkan kemungkinan
besar target akan tertarik membeli produk kita. Dengan selling project ini,
saya belajar bagaimana berhadapan dengan target pembeli. Setiap target
pembeli memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan kita harus bisa
menyesuaikan dengan karakteristik mereka.
c. Dalam melakukan penjualan secara langsung terkadang kita sering
mengalami penolakan, baik itu karena produk yang tidak sesuai dengan
kebutuhan target pembeli pada saat itu, maupun karena pembawaan saya
yang kurang meyakinkan. Meskipun kerap mengalami penolakan, saya
belajar untuk tidak cepat menyerah dan terus mengevaluasi diri.
d. Dalam metode penjualan secara online persaingan harga begitu ketat, hal
tersebut harus disiasati dengan memberikan beberapa keuntungan kepada
target pembeli, seperti harga grosir, diskon, gratis ongkos kirim.
e. Selain itu juga, yang saya pelajari bahwa kebutuhan seseorang terhadap
suatu barang terkadang datang dari suatu permasalahan, untuk itu maka
kita harus pandai memahami permasalahan yang sedang terjadi dan
menjadikan tersebut sebagai suatu peluang untuk memberikan solusi atas
permasalahan tersebut.
14
daerah daerah terpencil yang sering mati lampu. Karena keadaan kelompok
saya di bandung dan tidak memungkinkan ke daerah terpencil untuk
berjualan karena banyak kendala maka kami memutuskan untuk menjual
produk ini melalui online dan secara mouth to mouth.
Setelah persiapan semua telah siap, pada awal proses penjualan produk
lampu ini, banyak penolakan yang saya rasakan. Dari segi fungsi jika di jual
di kota besar seperti bandung ini tidak terlalu diperlukan, atau cara saya
berkomunikasi untuk menawarkan produknya yang kurang. Saya sendiri
memutuskan untuk membenarkan cara berbicara saya ketika berjualan baik
dari sikap, mengetahui benar jenis produk yang saya tawarkan, karakter
penjual maupun respon saya terhadap pembeli. Setelah memahami itu,
mencoba untuk berjualan kembali akhirnya beberapa produk laku untuk di
jual.
Dari kegiatan wirausaha ini, secara tidak langsung soft skill saya
bertambah, harus lebih tahu tentang produk yang kita tawarkan, memahami
pelanggan dan yang terpenting adalah bagaimana kita menyampaikan produk
yang kita tawarkan ke pembeli.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan selling project ini adalah sebagai berikut ;
III.2 SARAN
a. Kegiatan selling project / matakuliah kewirausahaan sebaiknya dilaksanakan
pada semester awal. Sehingga mahasiswa memiliki waktu yang cukup banyak
untuk mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena tak
bisa dipungkiri prospek dari mahasiswa setelah lulus kuliah dari polban adalah
kerja. Kemudian ketika bekerja waktu untuk melakukan kegiatan wirausaha
akan semakin sedikit karena tuntutan pekerjaan, sehingga ilmu yang didapat
pada kegiatan selling project ini tidak terlalu bisa diaplikasikan dengan baik.
b. Barang/jasa/prodak yang dijual sebaiknya tidak dibatasi pada
Barang/jasa/prodak yang menjurus kepada program studi dari masing-mansing
mahasiswa. Karena hal itu akan menyulitkan mahasiswa dalam melakukan
agenda selling project ini. Perlu dipahami bahwa pokok/inti dari kegiatan selling
project ini adalah menumbuh kembangkan softskill mahasiswa dalam
berwirausaha.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18