Professional Documents
Culture Documents
b. Metode Ayre
Metode ini berdasarkan dari data percobaan model menggunakan rangkain dari
bentuk lambung yang berhubungan ke kapal pengankut, metode ini berpusat
pada perhitungan koefisien constant C2 yang didefinisikan dengan perhitungan
EHP = ACT (VS)^3, A adalah luasan bidang basah.
Hubungan ini mengartikan bahwa kapal dalam keadaan muatan penuh dari
bentuk yang identic dan proporsional, Ehp pada variasi kecepatan yang sesuai
sebagai pembilang dan penyebut adalah konstan sesuai nilai yang diberikan oleh
Froude Number. Nilai pada penyebut digunakan pada koefisien blok yang
standar. Pengkoreksian kemudian dibuat untuk mengatur koefisien blok standar
ke nilai sebenarnya dan pengkoreksian diterapkan untuk melayani variasi dari
rasio perbandingan B/T, posisi dari lcb dan variasi panjang dari nilai standar
digunakan di metode derivation.
c. Metode standar series
Sebagai tambahan untuk metode Analisa yang lebih formal ada banyak jumlah
data yang tersedia untuk perancangan kapal dan Analisa dalam pembuatan
model data dan lebih khususnya dalam model data yang berhubungan dengan
bentuk lambung standar. Artinya, dimana variasi geometri bentuk lambung telah
bervariasi secara sistematis. Akan tetapi, ada sedikit keseragaman penyajian
dalam pengerjaan sebagai hasil yang telah diturunkan Selama waktu yang lama
diberbagai negara dibelahan dunia. Oleh Karena itu sang perncang harus
menerima keadaan dan hasil dari perhitungannya. Dalam hall pernacanyang
bentuk lambung telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan
sedikit dari perubahan ini telah ada dikutipan data reverensi. Oleh Karena itu,
kehati-hatian perlu dilakukan dalam pengaplikasian data, kesalahan yang
signifikan bisa diperlihatkan ke dalam prosedur perhitungan tahanan.
Belum lama ini the Propulsion Committee of the ITTC telah melakukan program
percobaan tangki di seluruh dunia. Sejauh ini data menghasilkan hubungan ke
Wingley parabolic hull dan pada series 60, Cb= 0,60 bentuk lambung.
2. Metode regresi
Metode ini menggunakan prediksi dari metode regresi statistic yang telah
dilakukan selama bertahun tahun. Dalam hal prediksi statistic kemudian
menggunakan metode Holtrop di berbagai dokumen. Dokumen yang ditulis
menghasilkan perkembangan dari kekuatan metode prediksi berdasarkan dari
Analisa Regresi pada model dari berbagai macam model dan data skala penuh
secara bersamaan.
Regresi data pada saat ini berdasarkan dari perhitungan tahanan kapal sebagai
berikut
RT = RF (1+K1) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
Dalam perhitungan ini tahanan gesek Rf dihitung menurut The 1957 ITTC
tentang formula gesek, dan factor bentuk lambung (1+k1) berdasarkan dari
perhitungan regresi dan dinyatakan sebagai fungsi dari bentuk beritan, lebar,
sarat, panjang garis air, length of run, displacement dan koefisien prismatic.
Tahan tambahan dihitung berdasarkan pendekatan holtrop di mana koefisein
gesek Cf berdasarkan dari ITTC 1957.
Demikian pula, jika bow thruster dipasang maka pengaruhnya harus
diperhitungkan oleh syarat syarat RBT.
Perhitungan prediksi pada komponen wave making resistance telah tebukti sulit
dilakukan dan pada versi metode holtrop terakhir pendekatan three-banded
bertujuan untuk mengatasi kesulitan mencari formula umum regresi. Jarak yang
diberikan berdasarkan Froude Number sebagai berikut
Range 1 : Froude number > 0,55
Range 2 : Froude number < 0,4
Range 3 : 0,4 < Froude number < 0,55
Metode Holtrop merupakan alat perhitungan yang sangat berguna untuk
pernacangan kapal akan tetapi seperti banyaknya prosedur Analisa yang
tergantung oleh tingkat terbesar dari parameter tradisional perancangan kapal.
Dikarenakan parameter ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan untuk menampilkan
curvature lambung dan berdampak pada aliran disekitar kapal yang memiliki
batas alami pada keakuratan pendekatan tanpa menggunakan definisi
parameter lambung yang lebih rumit. Pada saat ini penelitian difokuskan pada
arah ini untuk keberlangsungan metode prediksi tahanan.