You are on page 1of 5

Metode modern yang tersedia untuk mengevaluasi atau menghitung tahanan

pada kapal berdasarkan dari CFD (Computational Fluid Dynamics). Terdapat 4


metode dasar perhitungan tahanan kapal yang digunakan termasuk metode CFD
yang biasa digunakan di industry.
Pilihan dari metode tergantung bukan hanya dari kapasitas yang tersedia akan
tetapi dari keakuratan yang diinginkan, dana yang tersedia dan tahapan dari
pendekatan yang telah dikembangkan.
1. Metode tradisional dan rangkaian analisa standar
Metode tradisional dan rangkaian analisa standar adalah metode yang
berdasarkan dari pengalaman dan penelitian oleh para peneliti. Metode ini lebih
menggunakan pendekatan teori berdasarkan dari grafik dan pengamatan oleh
peneliti di bidang perancangan kapal. Beberapa metode tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Metode taylors
Laksamana taylor pada tahun 1910 menerbitkan hasil dari percobaan model
bentuk lambung. Pekerjaannya diperluas untuk mencapai Froude number dari
angka 0.3 sampai 2.0. Rangkaian ini mencakup 80 model yang hasilnya telah
diterbitkan untuk draft dengan rasio 2.25, 3 dan 3.75 dengan 5 rasio panjang
displacement. 8 coefficients prismatic digunakan untung rentang jarak 0.48
sampai 0.8, yang diperuntukan untuk membuat kapal yang cepat dan kapal yang
miliki muatan yang sedikit. Prosedur ini berpusat pada perhitungan coefficient
tahanan sisa berdasarkan dari data setiap nilai B/T yang sesuai dengan prismatic
dan nilai Froude number yang diinginkan. Komponen tahanan sisa CR diambil
dari penambahan 3 nilai B/T sesuai yang dinginkan. Komponen tahanan gesek
dihitung dari reynolds number dan luas bidang basah besamaan dengan harga
kekasaran lambung.
Hasil perhitungan ini ditambahkan ke coefficient tahanan sisa untuk
mendapatkan hasil coefficient tahanan total CT dari keefektifan horsepower yang
disalurkan pada setiap nilai froude number.
EHP = ACT (VS)^3
A adalah luasan bidang basah

b. Metode Ayre
Metode ini berdasarkan dari data percobaan model menggunakan rangkain dari
bentuk lambung yang berhubungan ke kapal pengankut, metode ini berpusat
pada perhitungan koefisien constant C2 yang didefinisikan dengan perhitungan
EHP = ACT (VS)^3, A adalah luasan bidang basah.
Hubungan ini mengartikan bahwa kapal dalam keadaan muatan penuh dari
bentuk yang identic dan proporsional, Ehp pada variasi kecepatan yang sesuai
sebagai pembilang dan penyebut adalah konstan sesuai nilai yang diberikan oleh
Froude Number. Nilai pada penyebut digunakan pada koefisien blok yang
standar. Pengkoreksian kemudian dibuat untuk mengatur koefisien blok standar
ke nilai sebenarnya dan pengkoreksian diterapkan untuk melayani variasi dari
rasio perbandingan B/T, posisi dari lcb dan variasi panjang dari nilai standar
digunakan di metode derivation.
c. Metode standar series
Sebagai tambahan untuk metode Analisa yang lebih formal ada banyak jumlah
data yang tersedia untuk perancangan kapal dan Analisa dalam pembuatan
model data dan lebih khususnya dalam model data yang berhubungan dengan
bentuk lambung standar. Artinya, dimana variasi geometri bentuk lambung telah
bervariasi secara sistematis. Akan tetapi, ada sedikit keseragaman penyajian
dalam pengerjaan sebagai hasil yang telah diturunkan Selama waktu yang lama
diberbagai negara dibelahan dunia. Oleh Karena itu sang perncang harus
menerima keadaan dan hasil dari perhitungannya. Dalam hall pernacanyang
bentuk lambung telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan
sedikit dari perubahan ini telah ada dikutipan data reverensi. Oleh Karena itu,
kehati-hatian perlu dilakukan dalam pengaplikasian data, kesalahan yang
signifikan bisa diperlihatkan ke dalam prosedur perhitungan tahanan.
Belum lama ini the Propulsion Committee of the ITTC telah melakukan program
percobaan tangki di seluruh dunia. Sejauh ini data menghasilkan hubungan ke
Wingley parabolic hull dan pada series 60, Cb= 0,60 bentuk lambung.

2. Metode regresi
Metode ini menggunakan prediksi dari metode regresi statistic yang telah
dilakukan selama bertahun tahun. Dalam hal prediksi statistic kemudian
menggunakan metode Holtrop di berbagai dokumen. Dokumen yang ditulis
menghasilkan perkembangan dari kekuatan metode prediksi berdasarkan dari
Analisa Regresi pada model dari berbagai macam model dan data skala penuh
secara bersamaan.
Regresi data pada saat ini berdasarkan dari perhitungan tahanan kapal sebagai
berikut
RT = RF (1+K1) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
Dalam perhitungan ini tahanan gesek Rf dihitung menurut The 1957 ITTC
tentang formula gesek, dan factor bentuk lambung (1+k1) berdasarkan dari
perhitungan regresi dan dinyatakan sebagai fungsi dari bentuk beritan, lebar,
sarat, panjang garis air, length of run, displacement dan koefisien prismatic.
Tahan tambahan dihitung berdasarkan pendekatan holtrop di mana koefisein
gesek Cf berdasarkan dari ITTC 1957.
Demikian pula, jika bow thruster dipasang maka pengaruhnya harus
diperhitungkan oleh syarat syarat RBT.
Perhitungan prediksi pada komponen wave making resistance telah tebukti sulit
dilakukan dan pada versi metode holtrop terakhir pendekatan three-banded
bertujuan untuk mengatasi kesulitan mencari formula umum regresi. Jarak yang
diberikan berdasarkan Froude Number sebagai berikut
Range 1 : Froude number > 0,55
Range 2 : Froude number < 0,4
Range 3 : 0,4 < Froude number < 0,55
Metode Holtrop merupakan alat perhitungan yang sangat berguna untuk
pernacangan kapal akan tetapi seperti banyaknya prosedur Analisa yang
tergantung oleh tingkat terbesar dari parameter tradisional perancangan kapal.
Dikarenakan parameter ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan untuk menampilkan
curvature lambung dan berdampak pada aliran disekitar kapal yang memiliki
batas alami pada keakuratan pendekatan tanpa menggunakan definisi
parameter lambung yang lebih rumit. Pada saat ini penelitian difokuskan pada
arah ini untuk keberlangsungan metode prediksi tahanan.

3. Direct model test


Direct model test atau biasa dikenal percobaan pada tangki percobaan adalah
salah satu metode yang digunakan dalam memprediksi tahanan kapal. Pengujian
model melalui tangki percobaan dalam pengujian harus memenuhi sejumlah
ketentuan didalam pengujian diantaranya harus memenuhi hokum kesamaan
antara model dan kapal yang sebenarnya. Metode pengujian dalam tangka
sangat baik digunakan model lambung yang spesifik ( tidak umum) namun
metode ini cukup mahal dan menggunakan waktu yang cukup banyak.
4. Metode NUmerik/CFD
Metode numerik/cfd adalah salah satu metode yang dikembangkan akhir akhir ini
dalam memprediksikan thanan kapal,khususnya koefisien gesek kapal melalui
persamaan NS.dibanding dengan metode pengujian,metode numerik melalui
computer lebih efisien dari segi waktu dan pembiayaan.Dari segi kualitas metode
ini lebih akurat disbanding dengan metode statistic,khususnya untuk kapal
dengan lambung spesifik.

You might also like