You are on page 1of 10

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN

(Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals)


Yoshi Suryo Dhanti
Dwi Atmanto
Jaswadi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email :yoshisuryo@gmail.com

ABSTRACT
Operational audit is one of important audit in organization or company which systematically control and
assessed the effectiveness, efficiency , and economizing company operation. In companys operation,
marketing function has very important part, which is marketing performance can be used to measure company
success, therefore to maintain the performance, company are required to conduct marketing audit. This
research was conducted at PT. Pardic Jaya Chemiclas which is a resin sintetis company in Indonesia. The
purpose of this research is analyse operational audit of marketing function, based on it can be known
management respont of the audit recomendation was given, and the function of operational audit have done
by the corporate on the marketing function. This research using qualitative descriptive method with study
cases approach. This research focuse to marketing audit step which conducted by internal auditor and
marketing activity have been done. The result of this research is company have conduct an operational audit
of marketing function continously , but an audit done by the company was not do in whole scope of marketing
function, so that the assessment of the effectiveness, efficiency and economizing of marketing function in PT.
Pardic jaya chemicals did not totally maximum, but when the analysis done to whole scope of marketing,
there is some activity doing inefective and eficient. Just as profit obtained is not optimal, quantity of sales have
not proven, and labor of marketing function too minim.

Keyword : Analysis, Operational Audit, Marketing Function


ABSTRAK
Audit operasional merupakan audit penting dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dilaksanakan secara
sistematis untuk mengontrol dan menilai tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasional
perusahaan. Fungsi operasional perusahaan dalam pelaksanaannya yang menempati peran cukup
pentingadalah fungsi pemasaran.Penelitian ini dilakukan pada PT. Pardic Jaya Chemicals yang merupakan
perusahaan resin sintetis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan audit operasional
fungsi pemasaran, kemudian dapat diketahui respon manajemen terhadap rekomendasi yang diberikan, dan
peranan audit operasional yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap pencapaian fungsi pemasaran.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus
pada penelitian ini adalah tahapan audit operasional fungsi pemasaran yang dilakukan oleh auditor internal
serta kegiatan pemasaran yang berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
melakukan audit operasional fungsi pemasaran secara berkala, namun audit yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut masih belum mencangkup keseluruhan lingkup pemasaran, sehingga penilaian efektivitas, efisiensi
dan ekonomisasi fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals belum sepenuhnya maksimal.Namun,
setelah dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa aktivitas yang berjalan belum efektif, dan efisien. Seperti halnya
profit yang diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan yang belum terpenuhi, dan tenaga
kerja pemasaran yang terlalu sedikit.

Kata Kunci : Analisis, Audit Operasional, Fungsi Pemasaran

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN relationship adalah bentuk aktivitas marketing yang
Proses pemasaran bermula dari keinginan untuk paling banyak dilakukan untuk menjalankan bisnis
pemenuhan kebutuhan manusia. Melalui permulaan pola ini. Menjual produk industri cukup sulit jika
tersebut, kegiatan pemasaran semakin hari semakin hanya mengandalkan kualitas produk saja karena
berkembang. Berkembangnya kegiatan pemasaran pesaing PT. Pardic Jaya Chemicals juga mampu
yang juga sebagai pemenuh kebutuhan manusia memproduksi produk yang sejenis. Perbandingan
inilah yang kemudian mendorong terbentuknya jumlah produk 70% komoditi dan 30% premium
konsep pemasaran. Menurut Kotller dan Keller produk. Pendekatan yang lebih personal dan
(2009:12) tujuan konsep pemasaran adalah untuk customized lebih kuat dari pada pendekatan massal
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan seperti B2C (business to consumer) kepada para
keinginan konsumen. Seluruh kegiatan dalam pelanggan, dengan tetap menjaga etika perusahaan.
perusahaan yang menganut konsep pemasaran Jumlah pesaing yang cukup banyak, baik dari
sebaiknya diarahkan untuk memenuhi tujuan dalam maupun luar negeri, yang juga menawarkan
tersebut. Meskipun dalam pelaksanaannya orientasi keunggulan produknya. Hal tersebut dialami oleh
pembeli dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, PT. Pardic Jaya Chemicals.Beberapa pesaing
tetapi konsep pemasaran tetap perlu dilakukan. menawarkan produk sejenis dengan harga yang
Pelaksanaan konsep pemasaran tersebut akan lebih murah, sehingga membuat konsumen berpikir
sangat membantu perusahaan pemasar dalam ulang untuk memilih produk yang dijual oleh PT.
memanajemen pemasaran produknya. Pardic Jaya Chemicals. Berdasarkan itu pula, target
Manajemen pemasaran merupakan salah satu quantity penjualan yang ditentukan oleh PT. Pardic
kegiatan utama yang dilaksanakan oleh perusahaan Jaya Chemicals tidak dapat digapai secara
dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan maksimal. Berikut target quantity dan pencapaian
perkembangan perusahaan, dan dalam memperoleh target quantity rentan waktu tahun 2010-2014 :
laba. Kegiatan pemasaran perusahaan sebaiknya Tabel 1. Target quantity dan Pencapaian Penjualan
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, dan Tahun Target Pencapaian
atau memberikan pandangan lebih baik kepada Quantity
konsumen terhadap perusahaan, jika menginginkan 2010 13.555 ton 13.028 ton
usahanya tetap berjalan. Hal itu menjelaskan bahwa 2011 14.791 ton 14.538 ton
aktifitas pemasaran merupakan salah satu aktivitas 2012 16.331 ton 14.725 ton
yang utama dalam perusahaan dan seharusnya 2013 17.323 ton 14.858 ton
2014 16.959 ton 14.924 ton
diberikan perhatian penuh agar perusahaan dapat
Sumber :PT. Pardic Jaya Chemicals Data diolah, 2014
mencapai kinerja pemasaran, dan penjualan produk
Dapat dilihat bahwa pencapaian penjualan
yang maksimal.
produk tahun 2010 kurang 527 ton dari target
Manajemen pemasaran pada pelaksanaannya
quantity yang ditentukan, tahun 2011 kurang 253
digerakkan oleh beberapa fungsi pemasaran. Fungsi
ton dari target quantity yang ditentukan, tahun 2012
pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan
kurang 1.607 ton dari target quantity yang
dalam bisnis yang berperan dalam menggerakkan
ditentukan, tahun 2013 kurang 2.465 ton dari target
barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan
quantity yang ditentukan, sedangkan pada tahun
konsumen. Fungsi pemasaran yang baik merupakan
2014 kurang 2.035 ton dari target quantity
fungsi pemasaran yang dapat mencapai tujuan
penjualan yang ditentuan. Walau demikian,
perusahaan dalam hal efektivitas, efisiensi dan
pencapaian dari tahun 2011-2014 selalu mengalami
ekonomisasi dalam memasarakan produknya.
kenaikan tetapi tidak memenuhi target quantity
Pencapaian tujuan tersebut dalam hal ini dikontrol
yang ada.
melalui audit operasional fungsi pemasaran untuk
Melihat fenomena yang terdapat pada PT.
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan fungsi
Pardic Jaya Chemicals, peneliti akan menganalisis
pemasaran demi mencapai suatu hasil yang efektif,
pelaksanaan audit operasional atas fungsi
efisien dan ekonomis. Kegiatan fungsi pemasaran
pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals. Dilihat
ini juga terjadi pada perusahaan manufaktur, seperti
dari pencapaian yang dicapai oleh perusahaan yang
PT. Pardic Jaya Chemicals.
tidak pernah mencapai target quantity dalam lima
PT. Pardic Jaya Chemicals merupakan industri
tahun terakhir. Berdasarkan permasalahan yang ada
kimia yangmemiliki pola pemasaran B2B (business
pada perusahaan seperti yang sudah dijabarkan
to business) yang berada pada kondisi pasar dengan
sebelumnya, maka peneliti akan mengambil topik
persaingan yang cukup ketat, dimana penjualan
penelitian mengenai bidang audit operasional
belum tentu menjadi hasil dari adanya suatu
khususnya audit pemasaran pada perusahaan
hubungan atau Relationship. Hubungan atau
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
industri kimia. Objek penelitian yang penulis kaji yang ada, sebagian audit tersebut yang dilakukan
yaitu pada PT. Pardic Jaya Chemicals yang cenderung mencangkup evaluasi pengendalian
berlokasi di Tangerang, Banten. Maka judul intern untuk efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi.
penelitian yang penulis ambil adalah ANALISIS Tujuan dilakukannya audit operasional menurut
PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL Agoes (2013:172) adalah untuk menilai kinerja
FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. manajemen, menilai sumber daya yang dimiliki
Pardic Jaya Chemicals).Penelitian ini bertujuan perusahaan, menilai efektivitas perusahaan dalam
untuk menganalisis tahapan audit operasional mencapai tujuan, dan memberikan rekomendasi
fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals, untuk perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang
kemudian dapat diketahui respon manajemen ada pada manajemen.
terhadap rekomendasi yang diberikan, dan peranan 2.2.1 Karakteristik Audit Operasional
audit operasional yang telah dilakukan oleh Tabel 2. Perbedaan Audit Keuangan dengan Audit
perusahaan terhadap pencapaian fungsi pemasaran. Operasional
No Karakteristik Audit Audit
Keuangan Operasional
2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tujuan Menyatakan Menilai dan
pendapat atas memperbaiki
2.1 Audit kondisi metode dan
Audit merupakan salah satu proses penting keuangan dan kinerja
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut kepengurusan manajemen
Konrath dalam Agoes (2007:1) auditing merupakan (stewardship)
suatu proses sistematis yang secara objektif 2. Ruang Catatan Fungsi usaha
mendapatkan bukti mengenai asersi tentang Lingkup keuangan atau sub unit
organisasi yang saling
kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi,
secara berhubungan
dan mengevaluasinya dengan tujuan untuk keseluruhan
meyakinkan tingkat keterkaitan antar asersi dengan 3. Keperluan Secara hukum Opsional
kriteria yang telah ditetapkan kemudian hasilnya disyaratkan
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang (untuk
berkepentingan. Sedangkan menurut Tunggal perusahaan
(2014:2) audit merupakan suatu pendekatan yang go public)
lgis, yang bermaksud dan sistematik untuk 4. Frekuensi Reguler Ad Hoc
pengambilan keputusan. Proes audit mencangkup paling sedikit (sesuai
pada pengumpulan bukti-bukti yang merupakan setahun sekali dengan
suatu informasi yang akan mempengaruhi proses kebutuhan
keputusan auditor. Pengumpulan dan penilaian manajemen)
bukti yang ditemukan haruslah objektif. 5. Orientasi Retrospektif Berorientasi
Waktu ke masa
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat
depan
disimpulkan bahwa auditing merupakan suatu 6. Metode Penekanan Penekanan
proses pemeriksaan yang dilakukan secara pada pada
prosedural dengan tujuan untuk menilai dan keterampilan keterampilan
mengevaluasi kejadian dan kegiatan ekonomi interdisipliner
secara objektif, untuk menetapkan tingkat 7. Realisasi Aktual Potensial
kesesuaian antara bukti dan penemuan penilaian 8. Persyaratan Secara Laporan yang
dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian pelaporan normal komperhensif
menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemangku laporan termasuk
kepentingan. bentuk tujuan ruang
pendek untuk lingkup,
2.2 Audit Operasional menyertai pendekatan,
laporan temuan, dan
Audit operasional menurut Bayangkara
keuangan rekomendasi
(2008:2) adalah tahap evaluasi terhadap efisiensi, 9. Penerima Pemegang Manajemen
efektivitas dan ekonomisasi operasional saham intern
perusahaan. Menurut Arens dan Loebbecke eksternal
(2000:799-800) audit operasional terbagi menjadi pemerintah
tiga kategori, yaitu : fungsional, organisasional dan publik
penugasan khusus. Berdasarkan pada setiap kasus Sumber : Tunggal, 2013

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2.3 Teori Efisiensi, Efektivitas, dan Ekonomisasi yang dimiliki dalam melakukan strategi
Menurut Bayangkara (2008:13) efisiensi pemasaran.
merupakan ukuran suatu proses yang (4). Audit Sistem Pemasaran, Audit atas kualitas
menghubungkan antara input dengan output dalam organisasi.
operasional perusahaan. Efektivitas menurut Mohyi (5). Audit Produktivitas Pemasaran, Audit
(2012:197) adalah tingkat ketepatan dalam keuntungan berbagai kegiatan pemasaran,
mencapai suatu tujuan dengan aktivitasnya dalam dan efektivitas biaya yang dikeluarkan.
sumber daya yang dimiliki. Ekonomisasi menurut (6). Audit Fungsi Pemasaran, Audit yang
Bayangkara (2008:13) merupakan penggunaan dilakukan untuk menilai bauran pemasaran.
suatu ukuran input dalam berbagai program yang 2.4.2 Tahapan Audit Pemasaran
dikelola. Menurut Bayangkara (2008:21-34) dalam
2.4 Audit Operasional atas Fungsi Pemasaran melakukan audit fungsi pemasaran, tahapan audit
Kotler dalam Tunggal (2000:23) operasional fungsi pemasaran adalah sebagai
mendefinisikan audit pemasaran sebagai pengujian berikut :
komperhensif, sistematis, independen dan berkala 1. Audit Pendahuluan
dari suatu perusahaan atau unit usaha lingkungan Audit pendahuluan merupakan tahapan yang
pemasaran, dengan tujun untuk strategi aktifitas dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
dengan maksud untuk menentukan area masalah belakang terhadap objek yang akan diaudit.
dan peluan serta melakukan rekomendasi atas suatu Berdasarkan informasi latar belakang informasi
rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja yang diperoleh auditor akan ditentukan sasaran
perusahaan. Menurut Tunggal (2003:36), terdapat audit sementara (tentative audit objective).
tiga faktor dalam mempengaruhi kinerja suatu pasar 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
secara langsung, yaitu : posisi pasar organisasi, sifat Tahap ini merupakan tahapan dimana auditor
dari peluang dan ancaman, lingkungan organisasi melakukan review dan pengujian terhadap
dan kemampuan organisasai dalam mengatasi pengendalian manajemen objek audit untuk menilai
sebuah masalah. Fungsi utama audit operasional efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi. Hasil dari
atas fungsi pemasaran adalah menguji dan menilai review dan pengendalian manajemen ini dapat
tujuan dari kebijakan pemasaran, serta melakukan mendukung tujuan audit sementara yang telah
penelaahan dalam peluang-peluang yang dapat ditentukan sebelumnya, kemudian dijadikan
didapatkan sehingga tujun perusahaan dapat sasaran audit yang sesungguhnya (definitive audit
tercapai. Menurut Tunggal (2000:24) Jenis audit objective)
Pemasaran dibagi menjadi dua tipe, yaitu ; audit 3. Pemeriksaan Terinci
fungsional vertikal dan audit fungsional horizontal. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti
Manfaat dilakukannya audit pemasaran oleh yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan
perusahaan, menurut Tunggal (2000:17) ada tiga, audit yang telah dirumuskan sebelumnya. Temuan
yaitu : yang cukup, relevan, dan kompeten kemudian
(1). Untuk menganalisis lingkungan eksternal diringkas dan dikelempokkan sesuai dengan tiga
dan situasi internal perusahaan. elemen, yaitu, criteria, causes dan effect.
(2). Menilai kinerja dan aktivitas yang sedang 4. Pelaporan
berlangsung. Tahap pelaporan merupakan tahap komunikasi
(3). Mengidentifikasi peluang dan ancaman atas hasil audit yang dilakukan oleh auditor kepada
untuk kemudian hari. pemangku kepentingan.
2.4.1 Komponen Audit Pemasaran 5. Tindak Lanjut
Menurut Kotler dalam Tunggal (2003:72) Tahap tindak lanjut merupakan tahap lanjutan
terdapat enam komponen dalam menilai efektivitas, atas rekomendasi yang diberikan oleh auditor
efisiensi dan ekonomisasi fungsi pemaran, yaitu : kepada manajemen.
(1). Audit Lingkungan Pemasaran, mencangku 2.4.3 Karakteristik Audit Efektif
analisis kekuatan ekonomi makro yang Kotler dalam Tunggal (2003:69-71)
urama dan kecenderungan dalam tugas mengemukakan ada empat dimensi untuk membuat
organisasi. suatu audit bernilai, yaitu :
(2). Audit Strategi Pemasaran, audit terhadap (1). Komperhensif/menyeluruh
tujuan dan strategi pemasaran yang (2). Sistematis
dilakukan oleh perusahaan. (3). Independen
(3). Audit Organisasi Pemasaran, Audit untuk (4). Berkala
menilai kemampuan organisasi pemasaran
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. METODOLOGI PENELITIAN yang potensial mengandung kelemahan yang ada
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif pada perusahaan terutama objek audit. Berdasarkan
pendekatan studi kasus. Kuncoro (2003:172) analisis dari informasi latar belakang tersebut maka
menyatakan bahwa pendekatan studi kasus sering dapat diperoleh sasaran audit sementara (tentative
digunakan untuk menemukn ide-ide baru mengenai audit objective). Sasaran audit sementara yang
hubungan antar variabel, yang hasilnya dapat diuji berisi tentang potensial kelemahan yang ada pada
secara mendalam pada penelitian eksploratif. perusahaan dalam hal ini adalah fungsi pemasaran.
Penelitian ini berlokasi pada PT. Pardic Jaya Hal tersebut dikarenakan, setelah dilakukannya
Chemicals, Tangerang, Banten. Metode audit pendahuluan pada fungsi pemasaran terdapat
pengumpulan data dalam penelitian ini kelemahan yaitu tidak tercapainya target quantity
menggunakan metode wawancara, observasi, dan penjualan selama 5 tahun terakhir dan perolehan
dokumentasi. Focus penelitian dan analisis data profit yang tidak maksimal. Ketidaktercapaiannya
yang digunakan mengacu pada tahapan audit target quantity penjualan dan perolehan profit yang
operasional fungsi pemasaran, yaitu audit tidak maksimal dapat dijadikan sebagai sasaran
pendahuluan, review dan pengujian pengendalian audit sementara.
manajemen, audit lanjutan, pelaporan dan tindak 4.2 Review dan Pengujian Pengendalian
lanjut. Manajemen
Berdasarkan pada audit pendahuluan yang telah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dantentative audit objectiveyang
4.1 Audit Pendahuluan ditemukan, maka dilakukanlah review dan
Audit pendahuluan yang dilakukan pada PT. pengujian pengendalian manajemen terhadap 6
Pardic Jaya Chemicals dalam pelaksanaannya tidak lingkup audit pemasaran , yaitu lingkungan
melakukan pencarian informasi latar belakang. pemasaran, strategi pemasaran, organisasi
Informasi awal yang diperoleh berasal dari hasil pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas
audit sebelumnya dan beberapa keluhan yang pemasaran, dan fungsi pemasaran lainnya. Setelah
diterima dari berbagai departemen. Tidak dilakukannya review dan pengujian pengendalian
dilaksanakannya pencarian latar belakang pada manajemen fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya
audit pendahuluan pada kasus ini merupakan hal Chemicals, maka dapat ditentukan sasaran audit
yang dapat memengaruhi penentuan sasaran audit, yang sesungguhnya yaitu menganalisis keseluruhan
perkembangan yang cepat membuat informasi terus kegiatan fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya
berkembang dan berubah, dituntutnya suatu Chemicals dengan tujuan untuk mengukur tingkat
penelaahan yang mendalam dan jangka panjang efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pada fungsi
pada audit internal dapat memunculkan momentum tersebut agar dapat mencapai target penjualan dan
strategis dalam pengembangan perusahaan. dapat memperoleh profit yang maskimal.
Pengumpulan informasi audit pendahuluan 4.3 Pemeriksaan Terinci
khususnya pada departemen Sales and Marketing Pemeriksaan terinci dilakukan untuk
mencangkup hal yang cukup luas, pencarian tidak mendukung tujuan audit yang telah ditetapkan.
dapat hanya terpaku pada pelaksanaan standar Tahap ini mengungkapkan lebih lanjut informasi
perusahaan dan peraturan terbaru, namun juga pada yang diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk
pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan kemudian disusun suatu kesimpulan audit dan
tujuan utama perusahaan yang dibebankan pada dibuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek
departemen sales dan marketing, yakni pendapatan audit untuk kemudian dilakukan perbaikan. Berikut
perusahaan berwujud target quantity penjualan. disajikan ringkasan pemeriksaan terinci :
Pelaksanaan yang dapat dilihat melalui hasil audit Efisiensi Fungsi Pemasaran
yang dilakukan oleh auditor perusahaan hanya Lingkungan Pemasaran
mencangkup pada pelaksanaan internal sesuai Tabel 3. Ringkasan Audit Terinci Lingkungan
dengan SOP. Pemasaran
Seharusnya, audit pendahuluan dilakukan untuk Criteria Causes Effect
memperoleh informasi latar belakang terhadap Pasar
objek yang akan diaudit. Selain itu, pada tahap ini PT. Pardic Jaya PT. Pardic Jaya Pemenuhan
juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai Chemicals Chemicals telah kebutuhan pasar
peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang digunakan dapat mampu dalam dan luar
oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas memenuhi memenuhi negeri telah
operasionalnya. Setelah itu, informasi yang telah kebutuhan pasar kebutuhan pasar dilakukan dengan
luar negeri dalam dan luar efisien. Langkah
diperoleh dianalisis untuk mengidentifikasi hal-hal
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sebesar 10-20% negeri untuk selanjutnya yang Strategi Pemasaran
dan pasar dalam kebutuhan dilakukan adalah Tabel 4. Ringkasan Audit Terinci Strategi
negeri sebesar industry mengembangkan Pemasaran
70-80% otomotif, cat, pasar untuk Criteria Causes Effect
kancing baju, mencapai target Strategi Pengembangan Mengembangka
dan fiber. penjualan agar pemasaran yang dan inovasi n dan
Pemasaran pada memperoleh dilakukan oleh produk telah menginovasi
basar dalam dan pendapatan yang PT. Pardic Jaya dilakukan produk
luar negeri berkesinambungan. Chemicals dengan baik oleh merupakan satu
dikatakan efisien dengan cara PT. Pardic Jaya langkah yang
karena telah mengembangkan Chemicals, efisien dalam
mencapai dan menginovasi begitu pula strategi
sasaran target produk, dan dengan pemasaran,
yang ditentukan. memberikan pemberian namun service
Pesaing pelayanan prima pelayanan after selling
Strategi PT. Pardic Jaya Adanya pelayanan kepada service after harus ditinjau
pemasaran yang Chemicals telah service after selling pelanggan selling kepada ulang, karena
diterapkan oleh meningkatkan yang dilakukan oleh dengan pelanggan. loyaloitas
PT. Pardic Jaya kualitas layanan perusahaan untuk menggunakan Kegiatan strategi konsumen
Chemicals dengan membuat service after pemasaran yang didapatkan
dalam melakukan perbedaan dalam selling dan telah dilakukan ketika konsumen
menghadapi service after persaingan bisnis pengiriman sesuai dengan telah melakukan
pesaing adalah selling yaitu resin sintetis dirasa barang yang SOP perusahaan. transaksi dengan
meningkatkan dengan kurang efisien. Hal tepat waktu perusahaan, bagi
kualitas layanan memberikan tersebut untuk konsumen yang
berupa service garansi terhadap dikarenakan, mendapatkan belum
after selling, produk dan service after selling loyalitas melakukan
dan melalui pengaplikasian yang dilakukan konsumen. transaksi dengan
difersivikasi produk. Service akan membuat Kegiatan perusahaan
produk. after selling itu harga yang pemasaran pastilah lebih
sendiri dilakukan ditawarkan menjadi dilakukan sesuai memilih produk
untuk lebih tinggi, karena dengan SOP yang lebih
memberikan pelayanan yang penjualan dan murah.
kepercayaan diberikan otomatis pemasaran
lebih kepada akan menambah perusahaan.
konsumen biaya perusahaan. Sumber : Data Diolah (2015)
terhadap produk Tingginya harga
yang mereka yang ditawarkan Organisasi Pemasaran
pilih. akan membuat Tabel 5. Ringkasan Audit Terinci Organisasi
Difersivikasi konsumen berpikir Pemasaran
produk dua kali untuk Criteria Causes Effect
dilakukan untuk membeli produk Struktur Struktur dan alur Tenaga kerja akan
membedakan tersebut, sedangkan organisasi tugas yang telah bekerja maksimal
produk PT. bisa saja pesaing bagian sales and ditetapkan telah dalam
Pardic Jaya memberikan harga marketing telah dijalankan melaksanakan
Chemicals yang murah untuk diatur dalam sebagaimana tugas dan
dengan produk produk sejenis. peraturan mestinya dan tanggung
pesaing. Difersivikasi dengan nomor tidak terdapat jawabnya, karena
produk merupakan dokumen rangkap tugas tidak ada rangkap
langkah yang tepat PJC/JD/Sales- dalam tugas dan
untuk membuat 001. Alur tugas, pekerjaannya, tanggung jawab
konsumen tertarik wewenang dan namun jumlah dalam bekerja.
dengan produk- tanggung jawab sumber daya Pemisahan tugas
produk yang kerja telah diatur manusia yang antara departemen
ditawarkan, dalam SOP dimiliki pada sales dan
daripada produk perusahaan. departemen marketing juga
pesaing. pemasaran sudah dianggap
Sumber : Data Diolah (2015) hanya berjumlah langkah yang tepat
3 orang dan untuk melakukan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
departemen seles efisiensi dalam bentuk
hanya 5 orang. pekerjaan, namun pendapatan.
Hal tersebut dengan sedikitnya Sumber: Data Diolah (2015)
dirasa terlalu tenaga kerja,
sedikit dalam besarnya target Fungsi Pemasaran Lainnya
menjalankan quantity yang Tabel 8. Ringkasan Audit Terinci Fungsi Pemasaran
fungsi ditentukan tidak Lainnya
pemasaran dapat tercapai Criteria Causes Effect
perusahaan. secara maksimal. Produk Produk yang Produk
yang dihasilkan dapat
Sumber : Data Diolah (2015) dihasilkan merupakan memenuhi
adalah resin produk kebutuhan
Sistem Pemasaran katalis dengan pasar dan
Tabel 6. Ringkasan Audit Terinci Sistem Pemasaran dengan kualitas baik dapat
Criteria Causes Effect kualitas yang dapat bersaing
Penjualan Target penjualan Ketidaktercapaian baik. bersaing dengan
dilakukan dirasa terlalu nya target selama Harga yang dengan perusahaan
dengan cara membebani 5 tahun terakhir ditentukan perusahaan pesaing.
membagi penjual membuat sudah sesuai pesaing. Penentuan
tugas sesuai dikarenakan keuntungan yang dengan SOP Penentuan harga
dengan penjual yang diperoleh PT. perusahaan. harga sudah sesuai
kemampuan terlalu sedikit Pardic Jaya Produk dilakukan dengan
masing- sedangkan target Chemicals kurang disalurkan berdasarkan prosedur
masing yang ditetapkan maksimal. kepada SOP. sudah
penjual terlalu banyak, Walaupun konsumen Pengiriman efisien.
dengan maka terjadilah pencapaian pasar melalui yang Penyaluran
masing- tidak tercapainya selama 5 tahun pengiriman dilakukan produk
masing target quantity target terakhir secara sesuai kepada
quantity. sehingga dirasa mengalami langsung dengan pelanggan
Survey kurang efisien. peningkatan, tetapi kepada kesepakatan sudah
pelanggan Survey pelanggan hal tersebut belum pihak jual beli dikatkan
dilakukan dilakukan sesuai bisa dikatakan konsumen sudah efisien.
untuk dengan kebutuhan. bahwa penjualan sesuai dikatakan Promosi
mengetahui telah mencapai dengan efisien dilakukan
kelebihan dan tujuan. Sehingga kesepakatan karena hal cukup
kekurangan cara yang jual beli. yang menarik
perusahaan. dilakukan oleh Promosi dilakukan untuk
perusahaan dirasa dilakukan oleh menarik
masih kurang secara perusahaan minat beli
efisien untuk langsung dalam konsumen.
mencapai target dan tidak pengiriman
quantity penjualan. langsung. barang
Sumber: Data Diolah (2015) kepada
konsumen
Produktivitas Pemasaran sudah sesuai
Tabel 7. Ringkasan Audit Terinci Produktivitas dengan
Pemasaran keinginan
Criteria Causes Effect konsumen
Profitabilitas Selama 5 tahun Perolehan sebelumnya.
yang diperoleh terakhir profitabilitas Promosi
dikatakan profitabilitas menjadi sudah
maksimal mencapai angka inefektif, dilakukan
apabila 5%. maksimal sehingga perlu dengan baik.
hanya pada dilakukannya Sumber: Data Diolah (2015)
tahun 2011. koreksi
terhadap
penargetan dan
pencapaian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pemasaran yang kompeten. Paling tidak
jumlahnya seimbang dengan tenaga penjualan,
Efektivitas Fungsi Pemasaran agar tercapai target penjualan yang diingingan.
Tabel 9. Ringkasan Audit Terinci Efektivitas Fungsi (3) Target quantity penjualan yang ditentukan
Pemasaran sebaiknya ditinjau ulang sesuai dengan
Criteria Causes Effect kemampuan tenaga penjual dan pemasar.
Penjualan Target quantitiy Terjadi inefektif (4) Survey kepuasan pelanggan harus tetap
mencapai target belum tercapai. dalam dilakukan untuk mengukur sejauh mana
quantity yang Perolehan memperoleh konsumen merasa puas dengan pelayanan
ditentukan. profit belum pendapatan.
perusahaan disamping tetap merespon secara
Perolehan profit maksimal.
maksimal. langsung keluhan pelanggan, jika hasilnya
Sumber: Data Diolah (2015) kurang akurat dapat digunakan metode lain
dalam pencapaiannya, seperti membuat sampel
Ekonomisasi Fungsi Pemasaran konsumen dari populasi konsumen yang ada.
Tabel 10. Ringkasan Audit Terinci Ekonomisasi Sampel tersebut didapatkan dari konsumen-
Fungsi Pemasaran konsumen yang loyal terhadap perusahaan.
Criteria Causes Effect Dikatakan loyal apabila konsumen tersebut
Dikatakan Biaya Perusahaan telah melakukan pembelian produk lebih dari 3
ekonomis pemasaran telah kali.
apabila biaya yang menggunakan (5) Pencapaian penjualan harus ditingkatkan
pemasaran dikeluarkan biaya pemasaran lagi untuk memperoleh profit yang
yang tidak melebihi secara maksimal.
dikeluarkan biaya ekonomis. (6) Lebih sering mengikuti ekspo untuk
tidak melebihi pemasaran
menarik konsumen-konsumen baru agar
biaya yang
pemasaran ditetapkan. pasar sasaran dapat berkembang.
yang 4.5 Tindak lanjut
ditetapkan. Berdasarkan pada rekomendasi yang telah
Sumber: Data Diolah (2015) diberikan, perusahaan telah merespon rekomendasi
4.4 Pelaporan yang diberikan dengan baik untuk kemudian
4.4.1 Temuan Audit dilakukan tindak lanjut perbaikan dengan tujuan
Temuan audit berdasarkan pada hasil dari audit meningkatkan efisiensi, ekonomisasi, dan
terinci diatas. Dimana PT. Pardic Jaya Chemicals efektifitas perusahaan terutama pada fungsi
sudah melakukan beberapa aktivitasnya dengan pemasaran.
baik, dan masih ada beberapa aktivitasnya belum 4.6 Respon Manajemen terhadap Rekomendasi
dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis, Audit
seperti : profit yang diperoleh belum maksimal, Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan
pencapaian target quantity penjualan yang belum dapat diketahui bahwa respon manajemen terhadap
terpenuhi, dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu rekomendasi yang diberikan adalah baik.
sedikit. Rekomendasi telah dilakukan dengan tujuan
4.4.2 Rekomendasi perbaikan terhadap sistem yang sebelumnya.
(1) Strategi pemasaran seperti service after selling 4.7 Peranan Audit Operasional yang Telah
tidak bisa dijadikan strategi yang utama, karena Dilakukan oleh Perusahaan terhadap
hal tersebut membuat harga yang ditawarkan Pencapaian Fungsi Pemasaran
menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. Ketidaktercapaiannya target quantity pada
Dikhawatirkan konsumen akan berpikir dua kali perusahaan dikarenakan audit pemasaran yang
untuk membeli produk yang ditawarkan oleh dilakukan oleh auditor internal perusahaan belum
PT. Pardic Jaya Chemicals, karena banyaknya mencangkup kepada keseluruhan komponen audit
pesaing yang juga menawarkan barang sejenis pemasaran. Hal tersebut dikarenakan departemen
dengan harga yang bisa lebih murah. Sebaiknya, pemasaran yang terbentuk masih baru, sehingga
perusahaan lebih menekankan kepada auditor masih belum konsern kepada departemen
pengembangan pasar dan difersivikasi produk pemasaran dan perlu dilakukan koreksi lebih lanjut
untuk meningkatkan penjualan. untuk hal tersebut.
(2) Tenaga pemasaran yang dimiliki dirasa masih
sedikit. Sebaiknya, ditambah lagi tenaga

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5. KESIMPULAN DAN SARAN perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa
5.1 Kesimpulan aktivitas yang berjalan belum efektif, dan
(1) Audit operasional pada bagian sales and efisien. Seperti halnya profit yang diperoleh
marketing dilakukan oleh bagian quality dan belum maksimal, pencapaian target quantity
ISO sebagai koordinator auditor internal, dan penjualan yang belum terpenuhi, dan tenaga
kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal. kerja pemasaran yang terlalu sedikit.
Cakupan audit yang dilakukan tergantung
kepada kebutuhan perusahaan dan hanya 5.2 Saran
bersifat administratif. pada dasarnya, audit (1) PT. Pardic Jaya Chemicals sebaiknya
operasional yang dilakukan oleh auditor sudah melakukan prosedur audit pemasaran secara
sesuai dengan SOP yang telah dibuat oleh menyeluruh pada lingkungan pemasaran yang
perusahaan, namun proses audit yang dilakukan sedang dihadapi agar dapat menghasilkan
pada bagian sales and marketing tidak hasil audit yang efektif, dan hal tersebut juga
dilakukan secara menyeluruh terhadap kegiatan dilakukan dengan tujuan agar kinerja
pemasaran dan penjualan yang dilaksanakan pemasaran dapat berjalan secara maksimal
oleh bagian sales and marketing sehingga tidak efisien, efektif dan ekonomis, dan target
tercapainya penilaian terhadap pengukuran quantity penjualan yang ditetapkan dapat
efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi kegiatan tercapai agar memperoleh profit yang
fungsi pemasaran perusahaan. Berdasarkan hal maksimal pula.
tersebut dapat dikatakan bahwa tahapan audit (2) Bagian sales and marketing PT. Pardic Jaya
pemasaran yang dilakukan oleh auditor belum Chemicals disarankan untuk terus
sesuai dengan tahapan audit pemasaran yang mempelajari pasar dan strategi yang harus
seharusnya, yaitu yang mencangkup lingkungan ditempuh, mengingat bagian ini masih baru
pemasaran, strategi pemasaran, organisasi didalam perusahaan. Hal tersebut dilakukan
pemasaran, sistem pemasran, produktivitas untuk mempermudah dalam pencapaian
pemasaran, dan fungsi pemasaran lainnya. penjualan. PT. Pardic Jaya Chemicals
Untuk itu, dalam analisis data peneliti disarankan untuk merekrut tenaga penjualan
menganalisis pelaksanaan audit secara dan pemasaran yang benar-benar paham akan
menyeluruh pada setiap kegiatan pemasaran pasar pada industri ini, agar kinerja yang
yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan dihasilkan dan pencapaian yang diharapkan
penjualan perusahaan untuk mengetahui maksimal.
penyebab ketidaktercapaiannya target quantiy (3) Audit operasional pada fungsi pemasaran
penjualan selama 5 tahun terakhir. sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan
(2) Temuan audit dan rekomendasi yang diberikan berkala, agar audit operasional yang
sebelumnya oleh auditor direspon secara baik dilakukan benar-benar berperan terhadap
oleh pihak manajemen untuk kemudian pencapaian tujuan fungsi pemasaran
dilakukan perbaikan. Perbaikan atas perusahaan. Jika audit operasional fungsi
rekomendasi yang diberikan oleh auditor pemasaran sudah berjalan dengan benar, maka
sifatnya hanya perbaikan administratif, target quantity penjualan yang tidak tercapai
sehingga ketidaktercapaiannya target quantity akan dianalisis penyebabnya, sehingga pada
penjualan selama 5 tahun terakhir terjadi bukan periode berikutnya target quantity penjualan
karena hasil audit yang dilakukan terhadap dapat tercapai dan perusahaan mendapatkan
fungsi pemasaran tidak dilakukan oleh fungsi keuntungan yang maksimal.
pemasaran tersebut, namun lebih kepada audit
yang dilakukan belum menggapai kelemahan DAFTAR PUSTAKA
tersebut.
(3) Audit operasional atas fungsi pemasaran yang Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing, Petunjuk Praktis
dilakukan oleh perusahaan, tidak dapat Pemeriksaan Akuntan. Buku II. Jakarta:
meningkatkan target quantity penjualan. Hal Salemba Empat.
tersebut dikarenakan audit yang dilakukan oleh _____. 2007. Auditing (Pemerisaan Akuntan) oleh
auditor internal perusahaan hanya bersifat Kantor Akuntan Publik Jilid I. Jakarta:
administratif yang mencangkup kepada sistem Fakultas Ekonomi UI
pemasaaran saja. Namun, setelah dilakukan
analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan Arens dan Loebbecke. 2000. Auditing Pendekatan
pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh Terpadu. Jakarta: Salemba Empat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Bayanghara, IBK. 2010. Audit Manajemen Sumber Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Audit Manajemen
Prosedur dan Implementasi. Surabaya: Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta:
Salemba Empat. Havarindo.
_____. 2008. Audit Manajemen. Jakarta: Salemba _____. 2000. Audit Pemasaran. Jakarta: Rineka
Empat Cipta.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. _____. 2000. Audit Manajemen: Suatu Pengantar.
Jakarta: Erlangga. Jakarta : Rineka Cipta
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk _____. 2012. Pedoman Pokok Operasional Audit.
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Harvarindo
Mohyi, Achmad. 2012. Teori dan Perilaku _____.2003. Audit Manajemen Kontemporer, Edisi
Organisasi. Malang: UM Press Revisi. Jakarta: Harvarind

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like