Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian
Istilah Break Even untuk sementara ini belum terdapat kata sepakat
untuk diterjemahkan dalam satu istilah bahasa Indonesia; karena dari
berbagai buku/tulisan kita banyak jumpai istilah-istilah seperti: pulang
pokok; tidak laba tidak rugi; pas-pasan; klop dan lain-lain.
Karena belum adanya kesulitan istilah ini, maka penulis akan tetap
memakai istilah Break Even (selanjutnya disingkat BE) agar tidak terjadi
salah tasfir.
Kalau kita gambarkan pada curve maka dapat kita lihat bahwa BE
terjadinya pada titik potong antara jumlah biaya dan jumlah penjualan.
(((((KURVA)))))
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa BE adalah titik potong antara
jumlah biaya (garis jumlah biaya) dengan jumlah biayanya lebih besar dari
jumlah penjualan (garis penjualan).
Daerah Rugi: Di mana garis jumlah biaya di atas garis penjualan atau
dengan kata lain jumlah biayanya lebih besar dari jumlah penjualan.
Daerah Laba: Sebaliknya di mana garis penjualan di atas atau lebih besar
dari garis jumlah biaya.
3. Konsep Dasar
a. Biaya
Secara garis besar biaya dapat dibagi dua yaitu biaya tetap dan biaya
variable.
Biaya tetap adalah jenis biaya yang selama satu peridode (bulan,
kuartal, tahun) adalah tetap dan tidak mengalami perubahan dengan
bertambah/berkurangnya produksi.
- Penyusutan
- Gaji
- Asuransi
- Pemliharaan (maintenance)
- Bunga
- Biaya-biaya lainnya
(((((KURVA)))))
(((((KURVA)))))
b. Harga Jual
Dalam menentukan BE, harga jual itu diasumsikan tetap sama dan
tidak tergantung dengan jumlah yang dijual (produksi), Jadi ada
perbandingan yang konstan antara harga jual dan biaya variable,
berapapun volume produksi; teapi untuk biaya tetap per unit akan
berubah apabila volume produksi berubah.
c. Produksi/Penjualan
Bahwa perusahaan akan selalu berusaha untuk memproduksi/menjual
di atas titik BE sehingga keuntungan yang diharapkan dapat dicapai.
Biaya Tetap
Break Even=
Biaya Variabel
Penjualan
Dari konsep di atas pada paragraph terdahulu dapat kita lihat Break
Even atau tingkat produksi berapa perubahan tidak mengalami kerugian
atau mendapat keuntungan.
Contoh:
Dengan formula dasar di atas dapat kita hitung BE nya sebagai berikut:
Atau :
1.200.000 1.200 .000
Break Even= = =Rp3.428 .571,40
165 35
Bukti:
Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rp 3.428.571,40
Biaya Variabel : 65% x 3.428.571,40. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rp 2.228.571,40
Pendapatan Marginal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rp 1.200.000,00
Biaya Tetap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rp 1.200.000,00