Professional Documents
Culture Documents
AlergI
ALERGI
ALERGI
a. Serbuk sari, Asap rokok, Debu, Bulu atau 1. Skin prick (tes tusuk kulit)
rambut , dan binatang Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap
b. Jenis makanan dan minuman tertentu alergen hirup dan makanan. Tes ini
c. Kontak dengan suhu atau air yang sangat dilakukan dikulit lengan bawah sisi dalam
dingin atau panas
2. Patch test (test tempel)
d. Obat-obatan & Zat-zat kimia
Tes ini untuk mengetahui alergi kontak
terhadap bahan kimia. Tes ini dilakukan
dikulit punggung
Disusun oleh :
NIM. 34403515036
AKADEMIK KEPERAWATAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
JL. Raya Pasir Gede, No. 19, Bojong Herang, Kec. Cianjur, Telp.(0263)
267206.Fax.270953 Cianjur 4321
2015/2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sasaran : Masyarakat
A. Latar Belakang
Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri
menunjukkan bahwa angka kejadian alergi terus meningkat alergi
merupakan kasus yang cukup mendominasi kunjungan penderita di klinik
rawat jalan Pelayanan Kesehatan Anak, Masyarakat umum dan Keluarga. .
Setiap saat 30% warga di desa Bojong Herang berkembang menjadi
alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 10%
mempunyai astma, 35% orang mempunyai dermatitis (alergi kulit).
Kasus alergi masih banyak yang belum diperhatikan dengan baik
dan benar baik oleh masyarakat kita Beberapa masyarakat , terutama orang
tua yang mempunyai anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit
tersebut sering kambuh dan terulang padahal anak sudah berkali-kaliminum
obat bahkan antibiotika yang paling ampuh sekalipun.
Alergi tidak sesederhana seperti yang pernah diketahui. Penyakit ini
bukan sekedar dapat mengakibatkan batuk, pilek, sesak dan gatal melainkan
dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin
bisa terjadi .
Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang
disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak
terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan
reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen.
Allergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan
berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan,
melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit.
Resiko dan tanda alergi dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak
dalam kandungan pun kadang-kadang sudah dapat terdeteksi.
Maka dari itu penyuluhan tentang alergi ini sangat di perlukan agar
masyarakat mendapat wawasan baru dan dapat melindungi keluarganya
secara mandiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang Alergi di aula kantor
bojong herang Cianjur, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang Alergi dan dapat melakukan pencegahan dan penanganan
secara mandiri bagi diri sendiri dan keluarganya.
D. Metode
Ceramah
E. Media
Leaflet.
F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan mahasiswa Waktu Kegiatan peserta
1 Pendahuluan
G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal :
a. Sebutkan Tanda gejala terjadinya alergi ?
1. Biduran (urtikaria)
2. Sesak nafas
3. Nafas berbunyi (mengi)
4. Batuk
5. Hidung tersumbat
6. Gatal tenggorokan
7. Mual dan muntah
8. Diare
9. Kehilangan nafsu makan
10. Gatal-gatal, kemerahan di pipi, leher, pergelangan tangan,
lipatan siku, lutut dan lipatan paha
11. Bentol-bentol berwarna kemerahan
12. Pembengkakan dihidung, muka dan bibir.
b. Bagaimana penanganan agar alergi tidak kambuh ?
1. Hindari faktor pemicu alergi
2. Minum obat-obatan sesuai resep dokter
3. Suntikan alergi (immuno terapi)
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Di dalam rumah
Jangan memelihara hewan karena serpihan kulitnya
dapat menyebabkan alergi
Singkirkan kasur dan bantal kapuk
Singkirkan selimut wol
Ganti mainan anak dengan bahan plastik, jangan yang
berbulu atau wol
Pilih karpet yang tidak berbulu
Pakaian dari bahan wol sebaiknya diganti dengan bahan
katun
Bersihkan buku, majalan dan arsip
Jangan menggunakan kipas angin
Jangan merokok di dalam rumah
Singkirkan bunga yang menyebarkan serbuk sari
Jangan ada asbak di dalam rumah
b. Di luar rumah
Menghindari serbuk sari bungan dan bulu hewan
Menghindari lingkungan yang berpolusi
Gunakan masker
Perhatikan makanan di luar rumah.
Bawa obat P3K dan obat yang disarankan oleh dokter.
c. Penyakit apa saja yang disebabkan oleh alergi yang sering muncul ?
1. Asma
2. Urticaria
3. Konjuntivitis
4. Rhinitis
ALERGI
A. Pengertian
Alergi adalah kelainan sistem kekebalan tubuh manusia. Dimana tubuh
manusia menjadi sangat sensitif dan memberi respon yang sangat berlebihan terhadap
lingkungan atau bahan-bahan tertentu (Alergen) yang sebenarnya oleh orang normal
tidak dianggap berbahaya.
Alergi jenis ini dapat di diagnosis karena ada peradangan di dalam saluran
hidung. Ini memicu berbagai gejala yang lain termasuk hidung tersumbat dan gatal,
bersin-bersin, mata berair, hidung beringus, dan hidung berair. Alergi selaput
lendir hidung secara garis besar digolongkan menjadi dua grup yaitu teres menerus
dan musiman. Alergi yang terus menerus disebabkan oleh kontak dengan alergen
secara terus menerus seperti debu dan tungau (kutu mikroskopik), jamur dan bulu
binatang. Alergi yang jenis musiman disebut sebagai demam rumput kering (hay
fever), disebabkan serbuk sari yang terbang musiman.
Alergi ini disebabkan oleh peradangan selaput yang meliputi bola mata
dan struktur dibawah bola mata. Ada 5 gejalan umum dari alergi konjungtivitis
yaitu bertambahnya produksi air mata, putih mata menjadi merah begitu juga
bagian dalam kelopak mata, mata menjadi gatal, pandangan kabur dan
pembengkakan kolopak mata atau sekitarnya.
d. Alergi Urticaria
Urticaria (bidur, kaligata) merupakan statu kelainan alergi pada kulit yang
berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal dengan usuran diameter yang
berfariasi dari 2 mm sampai beberapa cm. Urticaria ini dapat tersebar pada
berbagai tempat di kulit. Urticaria akut ini juga dapat terjadi pada orang sehat
akibat infeksi virus parasit atau tanpa sebab yang jelas. Pada penderita alergi,
urticaria akut dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu,
bahan-bahan alergen seperti makanan, debu, tungau debu rumah, atau gigitan
serangga. Selain oleh karena alergi,urticaria juga dapat disebabkan oleh suhu yang
dingin, panas, tekanan, goresan, dll.
Gejala urticaria ini dapat terjadi segera atau beberapa hari setelah kontak
dengan bahan penyebab. Sebagian besar yaitu sekitar 75 % urticaria yang kronik
sulit diketahui sebabnya. Madang-kadang gejala urticaria dapat menjadi berat
dengan gejala penyerta yaitu syok anafilaksis yang dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan pada urticaria umumnya sama dengan penyakit alergi lanilla yaitu
menghindari factor penyebab.
F. Pemicu Alergi
Alergi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu hipersensitif.
Sistem kekebalan tubuh ini keliru mengidentifikasi bahan yang tidak berbahaya dan
kemudian menyerangnya dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang
diperlukan
pemicunya adalah:
1. Serbuk sari
2. Asap rokok
3. Debu
4. Bulu atau rambut , dan binatang
5. Jenis makanan dan minuman tertentu
6. Kontak dengan udara atau air yang sangat dingin atau panas
7. Obat-obatan
8. Zat-zat kimia
G. Penanganan Alergi
5. Hindari faktor pemicu alergi
6. Minum obat-obatan sesuai resep dokter
7. Suntikan alergi (immuno terapi)
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
c. Di dalam rumah
Jangan memelihara hewan karena serpihan kulitnya dapat
menyebabkan alergi
Singkirkan kasur dan bantal kapuk
Singkirkan selimut wol
Ganti mainan anak dengan bahan plastik, jangan yang berbulu atau
wol
Pilih karpet yang tidak berbulu
Pakaian dari bahan wol sebaiknya diganti dengan bahan katun
Bersihkan buku, majalan dan arsip
Jangan menggunakan kipas angin
Jangan merokok di dalam rumah
Singkirkan bunga yang menyebarkan serbuk sari
Jangan ada asbak di dalam rumah
d. Di luar rumah
Menghindari serbuk sari bungan dan bulu hewan
Menghindari lingkungan yang berpolusi
Gunakan masker
Perhatikan makanan di luar rumah.
Bawa obat P3K dan obat yang disarankan oleh dokter.
H. Mengenal Test Alergi
a. Skin prick (tes tusuk kulit)
Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan.
Tes ini dilakukan dikulit lengan bawah sisi dalam. Lalu alergen yang di uji
di tusukkan pada kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata
jarum 2 mm) sehingga tidak menimbulkan luka, berdarah dikulit. Hasilnya
dapat segera diketahui dalam waktu 30 menit bila positif alergi tehdapa
alergen tertentu akan timbul bentol merah dan gatal.
b. Patch test (test tempel)
Tes ini untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan kimia. Tes
ini dilakukan dikulit punggung. Hasil tes ini dapat dibaca setelah 48 jam.
Bila positif terhadap bahan kimia tertentu akan timbul bercak kemerahan
pada kulit
c. RAST (radio allergo sorbent test)
Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan
makanan. Tes ini memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu
serum darah tersebut diproses dengan mesin komputerasi khusus. Hasilnya
dapat diketahui setelah 4 jam. Kelebihan tes ini adalah dapat dilakukan pada
semua usia dan tidak dipengaruhi oleh obat-obatan.
d. Skin test (test kulit)
ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang
disuntikkan. Dilakukan dibawah kulit lngan bawah dengan cara
menyuntikkan obat yang akan di tes di lapisan bawah kulit. Hasil tes baru
dapat dibaca setelah 15 menit dan bila positif akan timbul bentol, merah dan
gatal-gatal
ALERGI
A. Pengertian alergi
Alergi ialah reaksi imunologis berlebihan dalam tubuh yang timbul
segera atau dalam rentang waktu tertentu setelah eksposisi atau kontak dengan
zat yang tertentu (alergen). Ketika sebuah substansi tak dikenal masuk, tubuh
serta merta akan meningkatkan daya imunitasnya untuk bekerja lebih giat.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh akan memproteksi tubuh dari daya rusak
yang dilakukan benda asing tersebut. Akan tetapi, jika tubuh melakukan reaksi
yang berlebihan atas substansi pelemah tersebut, terjadi hipersensitifitas.
Reaksi abnormal terhadap zat asing bisa menyebabkan berbagai macam reaksi
dari gatal-gatal minor hingga kematian. Contoh alergi termasuk :
Hay fever : alergi hidung
Asma : alergi paru-paru
Eksim : alergi kulit
Kaligata : alergi kulit
Alergi makanan : alergi usus
Konjungtivitis : alergi mata
Sifat-sifat alergi :
C. Macam-macam alergi
a. Alergi makanan
Alergi makanan adalah respon tubuh yang tidak wajar terhadap suatu
makanan yang diakibatkan oleh reaksi spesifik pada sistem imun dengan
gejala yang spesifik pula. Zat penyebabnya (alergen) dapat berupa
protein yang tidak rusak ketika proses memasak atau saat berada di
keasaman lambung. Akibatnya, alergen dapat masuk ke peredaran darah
hingga mencapai organ tertentu dan menimbulkan reaksi alergi.
Alergi makanan ini bisa dialami oleh siapa saja. Umumnya makanan
seperti susu, telur, seafood, kacang-kacangan, makanan berpengawet,
dan wijen sering menimbulkan reaksi alergi. Indikasi bahwa seseorang
mengalami alergi makanan, diantaranya terdapat tanda-tanda sebagai
berikut :
Lidah dan tenggorokkan terasa kering dan gatal
Napas menjadi tersengal-sengal dan sesak
Perut mual, kembung, nyeri ulu hati
Diare dan/atau muntah
Kulit menjadi gatal-gatal atau ruam
Mata terasa gatal, merah, dan perih
Batuk
Bibir dan tenggorokkan bengkak
Hidung berair dan tersumbat
b. Alergi debu
Orang yang memiliki alergi debu akan sangat rentan terhadap debu yang
umum dijumpai di rumah atau di luar rumah. Namun sebetulnya, yang
harus diwaspadai adalah tungau debu penyebab alergi. Tungau debu
adalah komponen debu yang berupa sejenis binatang yang sangat kecil.
Biasanya ia hidup di kasur atau bantal berisi kapuk, kain, karpet, tirai,
mainan berbulu, selimut dan sebagainya.
Debu yang tersebar di berbagai sudut rumah akan terhirup oleh
penderita ketika ia menghirup napas. Hal inilah yang akan memicu
terjadinya alergi. Gejala yang umum terjadi pada penderita alergi debu
rumah adalah bersin-bersin dengan frekuensi yang sering, pilek, hidung
berair, rasa gatal pada hidung, dan hidung tersumbat.
c. Alergi kulit
Penderita alergi kulit sangat rentan terhadap zat-zat atau bahan kimia
tertentu yang biasa terkandung dalam kosmetik, detergen, sabun mandi,
karet, perhiasan imitasi, dan sebagainya yang dapat menyebabkan iritasi
pada kulit. Alergi kulit ini cenderung bersifat penyakit turunan.
Gejala pada alergi kulit ditandai dengan gatal-gatal atau ruam pada kulit,
kulit berwarna kemerahan, bengkak, dan lecet. Bagi penderita sebaiknya
menghindari kontak langsung dengan bahan atau senyawa yang dapat
menimbulkan iritasi pada kulit. Lebih baik untuk tidak menggaruk kulit
jika terasa gatal.
d. Alergi udara dingin
Alergi terhadap udara dingin merupakan peradangan di sekitar saluran
hidung (mukosa) yang ditimbulkan oleh alergen berupa udara dingin.
Alergi udara dingin ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang bisa
mengakibatkan bengkak pada jaringan dalam hidung, sehingga hidung
pun tersumbat.
Alergi udara dingin seringkali diidentikkan dengan penyakit flu.
Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda. Pada penderita alergi
gejala dingin tidak menunjukkan gejala demam. Namun, penderita
sering mengalami bersin-bersin, tenggorokkan terasa gatal, dan
biasanya disertai mata merah dan berair.
D. Reaksi alergi
E. Tes alergi
Tes kulit sangat bermanfaat untuk menentukan alergen penyebab terjadinya
reaksi alergi. Larutan encer yang terbuat dari saripati pohon, rumput, rumput
liar, serbuk tanaman, debu, bulu binatang, racun serangga, makanan dan
beberapa jenis obat secara terpisah disuntikkan pada kulit dalam jumlah
yang sangat kecil. Jika terdapat alergi terhadap satu atau beberapa bahan
tersebut, maka pada tempat penyuntikkan akan terbentuk bentol
(pembengkakan seperti kaligata yang sekelilingnya merah) dalam waktu 15-
20 menit.
Tes RAS (radioallergosorbent) dilakukan untuk mengukur kadar antibodi
IgE dalam darah yang spesifik untuk alergen individual. Hal ini bisa
membantu mendiagnosis reaksi alerki kulit, rinitis alergika musiman atau
asma alergika.
Tes epikutan: pembubuhan alergen-alergen yang dicurigai bisa menjadi
penyebabnya ke atas foil khusus, yang kemudian ditempelkan (biasanya) ke
punggung penderita. Pada reaksi positif, maka akan timbul bercak merah
pada alergen atau alergen-alergen tersebut.
Tes intrakutan: setelah kulit di lengan bawah (lihat gambar) ditoreh
dengan jarum dan ditandai, lalu pada luka-luka torehan dibubuhkan alergen-
alergen yang dipilih (biasanya dipilih yang paling sering menjadi
penyebab). Setelah beberapa waktu, jika ternyata positif, maka pada alergen
tersebut akan timbul indurasi yang dikelilingi bercak merah. Tergantung
garis tengah indurasi masing-masing, maka gradasi atau tingkat kepekaan
terhadap alergen tersebut disebutkan dengan: negatif/tidak
pasti/lemah/positif/positif kuat atau dengan / (+) / + / ++ / +++ / ++++ .
tes eksposisi inhalatif: khusus bagi penderita yang dicurigai menderita
ekstrinsik atau alergik bronkial asma, kecuali jika dalam anamsesa
(pemeriksaan riwayat penyakit) sudah terbukti bahwa penderita tersebut
mengalami sesak napas terhadap eksposisi suatu alergen. Tes eksposisi
inhalatif dengan alergen tersebut tidak dianjurkan, karena jelas berbahaya
dengan memungkinkan timbulnya reaksi yang parah dengan sesak nafas
berat yang bisa sampai menyebabkan kematian. Karena itu sebelum tes ini
harus dipastikan, bahwa obat-obatan seperti kortison, antihistaminikum,
epinefrin, cairan infus serta alat-alat untuk resusitasi termasuk intubasi
sudah tersedia lengkap. Setelah persiapan-persiapan di atas, pemeriksaan
dimulai dengan pelaksanaan spirometri. Jika ternyata pada pasien sudah
dapat dibuktikan adanya obstruksi bronkial, maka tes tidak boleh
dilaksanakan. Kecuali kalau obstruksinya hanya ringan sekali. Dalam hal
ini dan jika tidak ada obstruksi, maka tes bisa dimulai dengan
menyemprotkan alergen ke lubang hidung atau pasien harus menghirup
alergen tersebut dari nebulizer.
H. Patofisiologi
Saat pertama kali kita memakan makanan penyebab alergi, sistem kekebalan
tubuh Kita merespon dengan membuat IgE. IgE dalam hal ini bertindak seperti
penyebab alergi (alergen). Ketika Kita memakan makanan itu lagi, tubuh akan
mengeluarkan antibodi IgE dan bahan kimia lainnya, termasukhistamin, untuk
mengusir protein musuh dari tubuh Kita. Histamin adalah bahan kimia kuat
yang dapat memengaruhi sistem pernafasan, saluran pencernaan, kulit, atau
sistem kardiovaskular. Sebagai akibat respon ini, gejala alergi makanan terjadi.
Gejala yang Kita rasakan tergantung pada bagian tubuh mana histamin
dilepaskan. Jika dilepaskan di telinga, hidung, dan tenggorokan, Kita mungkin
merasakan hidung dan mulut gatal, atau kesulitan bernapas atau menelan. Jika
histamin dilepaskan di kulit, Kita dapat mengembangkan gatal-gatal atau ruam.
Jika histamin dilepaskan dalam saluran pencernaan, Kita mungkin akan
mengembangkan sakit perut, kram, atau diare. Banyak orang mengalami
kombinasi gejala-gejala tersebut.
Kita tidak tahu mengapa beberapa makanan dapat menyebabkan alergi
dan yang lainnya tidak, tapi kemungkinannya adalah karena beberapa protein
dalam makanan sangat mirip dengan protein yang terdapat dalam virus dan
bakteri. Oleh karena itu, alergi biasanya adalah kecenderungan genetik di mana
sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu membedakan protein makanan
dengan virus atau bakteri. (Casanova, 2013)
Dampak reaksi alergi sangat bervariasi tergantung letak sel mast yang
teraktivasi. Pemaparan ulang alergen memicu reaksi alergi dan efeknya terfokus
pada tempat dimana sel mast melakukan degranulasi. Pada alergi fase cepat,
mediator yang telah terbuat sebelumnya dilepaskan dan mempunyai fungsi
sangat pendek. Oleh karenanya pengaruh mediator itu terhadap pembuluh darah
dan otot polos hanya terbatas pada sekitar sel mast yang teraktivasi. Pada alergi
fase lambat reaksi juga terpusat pada titik dimana alergen itu menimbulkan
aktivasi, dan induksi alergen pada daerah tertentu juga menentukan mudah
tidaknya inflamasi dapat diatasi. Oleh karena itu reaksi alergi sangat ditentukan
oleh tiga variable utama: banyaknya IgE yang kompeten, rute alergen
diintroduksikan, dan konsentrasi alergen.
Berikut adalah contoh dampak dari adanya alergi :
1. Inhalasi alergen berasosiasi dengan rinitis dan asma.
Pernafasan merupakan jalan utama sebagai masuknya bahanbahan
alergen. Kebanyakan orang hanya terpengaruh sedikit oleh adanya alergen
yang masuk, misalnya menimbulkan bersin maupun keluarnya ingus.
Kondisi demikian ini disebut alergi rhinitis yang disebabkan oleh aktivasi
sel mast mukosa yang berada di bawah sel epitelium mukosa. Bahan alergen
misalnya serbuk sari mempunyai protein yang dapat dilepaskan dan protein
tersebut dapat berdifusi menembus membran mukosa pada hidung. Alergi
rinitis mempunyai ciri-ciri rasa gatal dan bersin-bersin berkepanjangan,
terjadi pembengkakan lokal pada hidung yang menyebabkan tersumbatnya
pernafasan.
2. Alergi pada kulit dapat berupa urtikaria dan eksim kronik
Respon fase cepat dan fase lambat dapat dilihat pada respon alergi
kulit. Kulit merupakan penghalang yang sangat efektif terhadap masuknya
bermacam-macam alergen, namun kulit dapat diterobos dengan injeksi
sejumlah kecil alergen misalnya ketika tersengat serangga. Masuknya
alergen pada epidermis atau dermis dapat menimbulkan reaksi alergi lokal.
Aktivasi sel mast secara lokal pada kulit dapat menimbulkan peningkatan
permeabilitas vaskuler secara lokal. Kejadian tersebut dapat berlangsung
sangat cepat yang dapat menyebabkan ekstravasasi cairan tubuh dan
menimbulkan pembengkakan. Aktivasi sel mast dapat menstimuli
tersekresinya bahan-bahan kimia dari ujung saraf lokal dengan cara reflek
ekson saraf sehingga terjadi vasodilasi pembuluh darah yang ada di sekitar
kulit, dan tampak warna kemerahan pada daerah kulit tersebut. Dalam
keadaan tersebut sering terjadi luka pada kulit yang disitilahkan wheal and
flare reaction. Pengertian wheal and flare reaction ini mengacu pada
keadaan dimana kulit mengalami penonjolan dan pengembangan.
3. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi sistemik yang terbatas
pada usus
Salah satu ciri makanan yang bersifat alergen adalah sulitnya dicerna
di lambung walupun enzim pepsin telah bekerja maksimum. Sehingga
makanan tersebut dapat mencapai permukaan mukosa pada usus halus
sebagai alergen yang masih utuh. Jika suatu bahan alergen termakan akan
terjadi dua macam reaksi alergi. Aktivasi sel mast mukosa yang terletak
pada saluran pencernakan menyebabkan cairan tubuh keluar dengan cara
menembus sel-sel epitel dan terjadi kontraksi otot polos, sehingga
menyebabkan diare dan terjadi muntah. Dalam hal ini belum bisa dijelaskan
mengapa sel mast jaringan ikat yang terletak pada dermis dan jaringan
subkutan dapat teraktivasi setelah allergen tercerna, misalnya oleh alergen
yang terabsorbsi dalam sirkulasi.
4. Penyakit celiac merupakan model imunopatologi yang disebabkan
antigen spesifik.
Penyakit celiac merupakan kondisi kronik dari usus halus bagian
atas yang disebabkan oleh respon imun terhadap gluten. Gluten merupakan
protein komplek yang terdapat pada wheat,oats, dan barley. Menghindari
semua makanan yang mengandung gluten akan mengembalikan fungsi
normal usus, namun penghindaran terhadap gluten tersebut harus dilakukan
selama hidup. Adapun akibat yang terjadi, antara lain :
J. Manifestasi Klinik
Manifestasi Klinik
- Asma.
- Urtikaria.
- Diare dan kram abdomen
- Muntah-muntah.
- Dermatitis atopik.