Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Nim : 34403014133
Tingkat : 1C
Dengan harapan semoga tugas makalah ini bisa berguna dan ada
manfaatnya bagi kita semua. Amin. Tak lupa pula penyusun sampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam
proses penyusunan tugas makalah ini, karena penulis sadar sebagai
makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi
dengan orang lain dan tanpaadanya bimbingan, serta rahmat dan karunia
dari Nya. Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat
mungkin. Namun sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari
salah dan lupa. Untuk itu penulis mengharapkan koreksi dan sarannya
semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru
tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki
banyak implikasi yang lebih sedikit negatif dibanding hambatanya.
Dinamika tersebut melahirkan tuntutan-tuntutan yang tentunya
menimbulkan dampak negatif bagi jiwa (psikis) dan rohani (psikologis)
seseorang untuk menghadapi lingkungan.
B. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan Stress ?
2. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Stress ?
3. Apa yang dimaksud dengan Relaksasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan Relaksasi Progesif ?
5. Apa yang dimaksud dengan Napas Dalam ?
6. Apa yang dimaksud dengan Guide Imagery ?
7. Apa yang dimaksud dengan Latihan Fisik ?
C. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Stress ?
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Manajemen Stress ?
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Relaksasi ?
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Relaksasi Progesif ?
5. Mahasiswa mampu menjelaskan Napas Dalam ?
6. Mahasiswa mampu menjelaskan Guide Imagery ?
7. Mahasiswa mampu menjelaskan Latihan Fisik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Stress
1. Pengertian Stress
Menurut Selye, 1956 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress adalah respon
tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang terganggu.
Faktor yang menyebabkan perubahan/gangguan kebutuhan di sebut
stressor. Jadi stresso dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Pendapat
lain dikemukakan oleh Davis, dkk, 1989 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress
adalah kejadian kehidupan seharian yang tidak dapat dihindari. Dan juga
Koizer,dkk, 1989 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress adalah fenomena
universal. Setiap orang mengalaminya. Stress memberi dampak secara
total pada individu yaitu fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual.
2. Klasifikasi Stress
1) Cemas
2) Depresi
3) Bosan
4) Penggunaan obat dan zat meningkat
5) Pola makan berubah
6) Perubahan pola tidur dan kegiatan
7) Kelelahan mental
8) Perasaan tidak mampu
9) Harga diri hilang/kurang
10) Mudah tersinggung
11) Motivasi hilang
12) Menangis
13) Produktivitas dan kuatitas kerja menurun
14) Cenderung melakukan kesalahan atau daya nilai buruk
15) Pelupa dan sering blocking
16) Sering melamun
17) Tidak konsentrasi pada tugas
18) Meningkatkan absen dan sering sakit
19) Minat hilang
1) Kebiasaan
Setiap orang mempunyai kebiasaan yang unik yang membantu
menyelesaikan kegiatan sehari-hari.
2) Menghindari perubahan
Menghindari perubahan dengan membantasi perubahan yang
tidak diperlukan dan dapat dihindarkan.
3) Time brocing
Alokasi atau membatasi waktu menyediakan kurun waktu
tertentu untuk memfokuskan diri beradaptasi dengan stressor.
4) Time Management
Teknik ini berguna uantuk individu yang tidak dapat
mengerjakan berbagai hal pada waktu yang sama. Individu
membuat daftar tugas yang harus dilaksanakan dan
memprioritaskan tugas yang harus lebih penting dan lebih dulu
dikerjakan.
5) Modifikasi Lingkungan
Merubah lingkungan yang merupakan sumber dari stress
secara realistik atau mengurangi stress.
1) Latihan
Latihan yang teratur akan meningkatkan tonus otot, stabilitas
berat badan, mengurangi stress dan relaksasi.
2) Nutrisi dan diet
Nutrisi dan latihan sangat berhubungan. Makanan memberi
tenaga untuk kegiatan atau latihan akan meningkatkan sirkulasi
dan distribusi makanan jaringan, makanan yang buruk akan
meningkatkan respon stress.
3) Istirahat
Istirahan dan tidur diperlukan individu untuk menyegarkan
tubuh dan ketenangan mental. Untuk itu individu perlu belajar
relaksasi untuk dapat jatuh tidur.
1) Sistem pendukung
Sistem pendukung seperti keluarga, teman, kolega, temasuk
disini mencari batuan dari orang yang berkompeten misalnya
seorang psikolog, yang akan mendengarkan, memberi nasihat
dan dorongan emosi.
2) Meningkatkan hargadiri membantu strategi penurunan stress
secara positif.
B. Manajemen stress
1. Pengertian manajemen stress
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri
ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi
tuntutan yang berlebihan. Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah
untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Manajemen stress adalah kecakapan menghadapi tantangan dengan
cara mengendalikan tanggapan secara proporsional. Stress adalah reaksi
dari tubuh (respon) terhadap lingkungan yang dapat memproteksi diri
kita dan bagian dari sistem pertahahan yang membuat kita tetap hidup.
Stress sudah ada sejak kita dalam kandungan dan tak pernah lepas dari
kehidupan kita
a. Relaksasi
b. Latihan pernafasan
c. Meditasi
d. Visualisasi
e. Selft-Hipnosis
f. Otogenik
g. Latihan keterampilan coping
h. Assertivenes Training
i. Time management
j. Job stress management
C. Relaksasi
1. Pengertian relaksasi
Relaksasi adalah relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi stress
dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat
penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Merupakan suatu
teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar
untuk menciptakan bayangan gabar yang membawa ketenangan dan
keheningan.
Relaksasi adalah untuk menahan terbentuknya respons stres,
terutama dalam sistem saraf dan hormon. Teknik relaksasi dapat
membantu mencegah dan meminimalkan gejala fisik akibat stres ketika
tubuh bekerja berlebihan dalam menyelesaikan masalah sehari hari.
Teknik relaksasi adalah keterampilan, seperti halnya mengetik pada
keyboard atau memukul bola golf, dimana anda perlu mempraktekkannya
secara teratur guna mendapatkan keseluruhan manfaatnya. Apapun teknik
yang anda pilih, sebaiknya anada setiap hari melakukan beberapa bentuk
relaksasi sekitar 20 sampai 30 menit.
Karena berhubungan tubuh dan pikiran sanagat kuat, anda mungkin
merasakan bahwa teknik relaksasi tidak saja menyebabkan efek yang
menenangkan fisik, tetapi juga menenangkan pikiran. Oleh karena itu,
beberapa teknik relaksasi, seperti joging, meditasi, dan mendengarkan
musik dapat membantu mengatasi stres. Pengertian yang terjadi
dimasyarakat pada umumnya adalah menganggap bahwa relaksasi saa
halnya dengan tidur. Pengertian tersebut sama sekali tidak benar. Teknik
ralaksasi ini membuat tidur anda lebih baik, tetapi tidur itu sendiri
bukanlah keterampilan relaksasi yang sebenarnya.
Teknik ralaksasi ini berasal dari berbagai benua dan kebudayaan
yang ada sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Contoh, teknik pernapasan
diafragma, yoga, meditasi, tetapi masase (pemijatan), dan Tai Chi
berasal dari Cina dan Asia. Teknik tersebut kini bergabung dengan teknik
yang berasal dari barat, seperti imainasi mental, pelatih otogenik, tetapi
musik, dan latihan fisik. Untuk melakukan teknik ini, akan menyadari
bahwa beberapa teknik dapat mengatasi stres jika digunakan dengan
segera, sementara metode lain mungkin lebih baik dilakukan pada pagi
atau sore hari.
Kita selalu menyerap pesan dari pamcaindra kita : penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sntuhan. Informasi yang
ditangkap oleh satu atau beberapa indra tersebut akan terus menerus
dikirim ke otak. Apabila pesan yang diterima dianggap sebagai ancaman,
akan terdengar alarm, dan tubuh bersiap siap untuk bertindak sebagai
alat pertahanan. Pancaindra harus dinonaktifkan atau diprogram ulang,
walau hanya sementara sehingga tubuh mendapat sinyal baru untuk bisa
tenang.
Teknik relaksasi bukan untuk permainan sulap yang mungkin dapat
membuat seseorang merasa tenang, mungkin tidak menimbulkan efek
apapun kecuali nambah frustasi pada orang lain. Unuk dapat relaks
sangat bergantung pada individu.
D. Relaksasi progresif
1. Pengertian relaksasi progresif
Relaksasi progresif adalah teknik untuk mengurangi kecemasan
dengan bergantian antara tegang dan santai pada otot otot yang
mendalam. Teknik relaksasi otot dalam, yang tidak memerlukan
imajinasi, ketekunan, atau sugesti, namun lebih memerlukan suatu
keyakinan bahwa tubuh berespons pada ansietas yang merangsang
pikiran dan kejadian dengan ketegangan otot.
Otot otot tubuh berespons terhadap muncul persepsi ancaman
dalam bentuk ketegangan saraf, yang merupakan suatu keadaan
kontraksi. Ketegangan otot dianggap sebagai gejala stress yang paling
umum. Walau tidak menyebabkan seseorang sampai masuk ke rumah
sakit seperti gangguan lain yang berkaitan dengan stress, keseluruhan
efefknya dapat menyebabkan kekakuan, nyeri, dan ketidaknyamanan.
Seiring dengan rangsangan saraf yang berulang, ketegangan otot dapat
muncul dalam bentuk sakit kepala akibat tegang, kaku leher, nyeri
punggung bawah, kram perut, dan beberapa bentuk sindrom sendi
temporomandibular.
Para pakar mengatakan bahwa kaku sendi, ataupun kerusakan
jaringan ikat di daerah rahang, leher, bahu, dan punggung bawah, dapat
terjadi akibat ketegangan otot di saat kita tidur. Progressive Muscular
Relaxattion ( PMR ) yang diciptakan oleh Dr. Edmund Jacobson lima
puluh tahun lalu di Amerika serikat, adalah salah satu teknik yang khusus
didesain untuk membantu meredakan ketegangan otot yang terjadi ketika
sadar. Teknik ini didasarkan pada keyakinan bagwa tubuh berespons pada
ansietas yang merangsang pikiran dan kejadian dengan ketegangan otot.
Relaksasi otot yang dalam menurunkan ketegangan fisiologis dan
berlawanan dengan ansietas : kebiasaan berespons pada satu keadaan
menghambat kebiasaan berespons pada yang lain.
Relaksasi progresif akan menurunkan denyut nadi dan tekanan
darah, juga mengurangi keringat dan frekuensi pernapasan. Teknik ini
telah efektif dalam pengobatan ketegangan otot, kecemasan, insomnia,
depresi, kelelahan, iritasi usus, kejang otot, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, fobia ringan, dan gagap.Kebanyakan orang tidak
mengetahui otot mana yang mengalami ketegangan kronis. Relaksasi
progresif memberikan cara mengidentifikasi otot dan kumpulan otot
tertentu serta membedakan antara perasan tegang dan relaksasi dalam,
yang meliputi empat kelompok otot utama, yaitu :
a. Tangan, lengan bawah, dan otot biseps.
b. Kepala, muka, tenggorokan dan bahu, bibir, lidah, dan leher.
Sedapat mungkin perhatian dicurahkan pada kepala, karena
pandangan emosional, otot yang paling penting dalam tubuh
beradadi sekitas area kepala
c. Dada, lambung, dan punggung bagiian bawah.
d. Paha, pantat, betis, dan kaki.
a. Lepaskan ketegangan.
b. Singkirkan ketegangan saya merasa tenang dan nyaman.
c. Relaks dan lemaskan otot.
d. Biarkan ketegangan hilang lenyap.
Contoh :
a) Orang yang menderita sakit kepala, dapat membayangkan
atau menganggap sakit kepala itu sebagai batu. Dalam
pikirannya batu itu kemudian dimasukkan ke dalam
kantung plastik lalu dibuang dari kepalanya.
b) Pada saat anda menghembuskan napas, bayangkan &
rasakan energi negatif, kekesalan, kebencian, atau apapun
yang menjadikan diri anda stres terbuang dengan hembusan
napas tersebut. Dan pada saat anda menghirup napas,
bayangkan dan rasakan energi positif masuk ke dalam
tubuh anda membersihkan semua yang ada di dalam tubuh
anda.
6. Perhatian khusus
F. Guide imagery
1. Pengertian Guide imagery
Guide imagery adalah sebuah teknik yang menggunakan imajinasi
dan visualisasi untuk membantu mengurangi stress dan mendorong
relaksasi. Sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi
stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan
obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Merupakan
suatu teknik untuk mengkaji kekuatan. Pikiran saat sadar maupun tidak
sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan
dan kehening (National Safety Council, 2004).
Teknik
Lemaskan seluruh tubuh anda, kemudian tarik nafas perlahan-lahan
sambil memejamkan mata dengan lembut.
Setelah anda merasa relaks coba anda imajinasikan bahwa anda
kembali
kepada suatu masa yang sangat berkesan, indah dan paling
membahagiakan dalam hidup anda. Anda dapat memilih sendiri,
suatu
masa yang sangat menyenangkan bagi anda dan dapat dengan
mudah
anda ingat. Dimana masa tersebut anda rindukan.
G. Latihan Fisik
1. Pengertian Latihan fisik
Latihan fisisk adalah salah satu cara penurunan stres yang paling
sederhana dan efektif. Kegiatan fisisk secara teratur adalah penyaluran
alamiah sistem tubuh ketika tubuh dalam keadaan menyerang dan
menghindar. Setelah latihan tubuh anda kembali kekeadaan
keseimbangan normal dan anda merasa relaks dan segar.
Anda mempunyai kebutuhan latihan yang sama dengan nenek
moyang pada zaman dulu, di mana gaya hidup berburu dan
mengumpulkan sesuatu membutuhkan berjalan dan berlari bermil mil
setiap harinya. Bila pola kegiatan hidup anda lebih banyak menuntut
duduk yaitu pola yang berkembang sejak revolusi industri, anda mungkin
tidak mendapat latihan yang butuhkan. Hanya satu dari empat orang
bertempat tinggal di kota mendapat latihan yang cukup. Meluasnya
ketidak aktifan secra fisik berperan utama dalam terjadinya penyakit
jantung koroner, obesitas, penyakit sendi dan ruas spitual, kelelahan,
ketegangan otot dan depresi.
2. Latihan Aerobik
Ada dua kategori umum latihan : latihan aerobik dan latihan
dengan intensitas rendah. Latihan aerobik meliputi kegiatan berirama dan
terus menurus dari kelompok otot besar, khususnya otot kaki. Latihan
aerobik yang populer adalah lari, lari santai (jogging), jalan cepat,
renang, bersepeda, dan menari. Latihan aerobik menggunakan banyak
oksigen. Hal ini meningkatkan kebutuhan oksigen yang dipenuhi oleh
peningkatan denyut jantung, volume secukupnya, dan frekuensi
pernapasan, dan relaksasi pembuluh darah kecil untuk memungkinkan
pengaliran oksigen darah yang mencapai otot lebih banyak.
Tujuan latihan aerobik adalah menghasilkan efek latihan yang
secara bertahap memperkuat sistem kardiovaskular dan meningkatkan
stamina. Untuk menghasilkan efek ini anda perlu latihan tiga hari
seminggu. Tiap hari denyut jantung anda harus mencapai rentang aerobik
yang tepat untuk usia anda dan bertahan selama 20 menit. Latihan di
bawah denyut jantung aerobik tidak akan memberikan efek latihan, dan
latihan konsisten di atas denyut jantung aerobik akan terlalu memaksa
jantung.
3. Latihan Intensitas Rendah
Latihan dengan intensitas rendah, tidak cukup menggiatkan atau
memperpanjang efek latihan ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan freksibilitas otot serta gerak sendi. Namun, hal ini tidak
memberi banyak keuntungan pada sistem kardiovaskular. Bila anda
terlalu banyak duduk atau kondisi fisik buruk, latihan intensitas rendah
membantu menyiapkan anda untuk latihan aerobik dengan risiko
minimum untuk terjadi cedera kardiovaskular. Sebagai tambahan untuk
kegiatan anda setiap hari seperti jalan, ada 3 bentuk latihan intensitas
rendah yang dapat dipilih :
Latihan yang teratur dan adekuat adalah pilihan yang tepat untuk
meningkatkan kekuatan, tahanan, dan kelenturan otot. Ini juga cara yang
baik untuk mengurangi tegangan otot dan berhubungan dengan spasme
otot, tiks, dan tremor. Kombinasikan latihan dengan diet yang tepat, akan
membantu berat badan melalui pembakaran kalori dan penekanan napsu
makan. Pogram latihan aerobik yang teratur seperti lari meningkatkan
efesiensi kardiovaskular dan metabolisme. Jantung anda bertambah kuat
dan besar, pembuluh darah menjadi lebih elastis, penggunaan oksigen
lebih efisien, denyut nadi saat istirahat lebih rendah, dan kadar lemak
darah seperti trigliserida, dan kolesterol mungkin lebih menurun. Semua
ini berarti kesempatan terjadi tekanan darah tinggi, aritrorioklerosis,
serangan jantung atau stroke berkurang. Latihan fisik ini akan melawan
kelelahan dan insomnia. Segera setelah latihan anda merasa segar dan
lebih siaga. Beberapa jam kemudian secara alamiah efek relaksasi pada
latihan akan membantu anda untuk tidur.
Pemanasan 5 menit
1. Tingkat Dasar
Dengan berlari otot rangka besar secara berirama tegang dan relaks,
merangsang aliran darah melalui sistem kardiovaskular, jantung, dan
paru-paru. Agar dapat mendapat keuntungan dari latihan areobik, denyut
jantung anda harus berada pada 70 % rata-rata maksimum selama paling
sedikit 20 menit. Kondisi ini merupakan stres sedang untuk jantung anda
yang secara bertahap menjadi efesien. Denyut jantung paling cepat
berdenyut pada saat latihan. Tabel dibawah ini menunjukan perkiraan
denyut jantung sesuai kelompok usia :
PENUTUP
Simpulan
Menurut Selye, 1956 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress adalah respon
tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang terganggu.
Faktor yang menyebabkan perubahan/gangguan kebutuhan di sebut
stressor. Jadi stresso dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Pendapat
lain dikemukakan oleh Davis, dkk, 1989 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress
adalah kejadian kehidupan seharian yang tidak dapat dihindari. Dan juga
Koizer,dkk, 1989 (cit. Saseno, 2013: 9), Stress adalah fenomena universal.
Setiap orang mengalaminya. Stress memberi dampak secara total pada
individu yaitu fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual. Manajemen stress
adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi orang-orang,
kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebih. Dalam manajemen
stress juga terdapat Teknik Relaksasi adalah keterampilan, Teknik Progesif
adalah Otot-otot tubuh berespons terhadap munculnya persepsi ancaman
dalam bentuk ketegangan syaraf, yang merupakan suatu keadaan
kontraksi. Nafas dalam, Guide Imagery, dan latihan Fisik. Hal tersebut
sangat penting untuk mengurangi stres.
DAFTAR PUSTAKA