You are on page 1of 9

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.

2, Oktober 2013

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN


GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III
DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012

Dwianto1, Tri Lestari2


APIKES Mitra Husada Karanganyar1,2
apikesmitra@yahoo.com1,2

ABSTRAK

!"#$%&'"#(")!*+(&)+(,(*!&!,)-,(./)0(,1!,)23$"43")4("#(&)5%+!,6'/(")'"&'/)*!"#'/',)!.4%!"4%)+!6(7("(")
,'*($)4(/%&8)9%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)("#/()/'">'"#("),(?(&)%"(+)1("#4(6)/!6(4)@@@)&($'")ABCA)
4!1("7(/)DEFG)+(4%!")5(")>'*6($)+(4%!")/!6'(,)DEAA)+(4%!"H)1("7(/)+(4%!"),(?(&)%"(+)7("#)&%5(/)*!"5(+(&/(")
&!*+(&)&%5',)+(5()1("#4(6)&!,4!1'&)5(")4!*!"&(,()5%)5%&!*+(&/(")5%)@"4&(6(4%)#(?(&)5(,',(&)I@-9J8)K'>'(")
+!"!6%&%(")'"&'/)*!"#!&($'%)&%"#/(&)!.4%!"4%)+!6(7("("),(?(&)%"(+)+(5()1("#4(6)/!6(4)@@@)+!,%35!)&,%?'6(")
&($'")ABCA)1!,5(4(,/(")-,(./)0(,1!,)23$"43"8
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Cara pengumpulan data dengan observasi
5(")?(?("L(,(8) 3+'6(4%)(5(6($):!/(+%&'6(4%);!"4'4)$(,%("),(?(&)%"(+)I;M:@J) !,%35!)K,%?'6(")K($'")ABCA)
5%):;<9) ("5(")=,("#)5!"#(")&!/"%/)+!"#(*1%6(")4(*+!6)&!/"%/)sampling jenuh dan analisisnya deskriptif
kuantitatif.
(5()0("#4(6)/!6(4)@@@)+!,%35!)&,%?'6(")@)&($'")ABCA)+!,&!*'(")/!!*+(&)+(,(*!&!,)7("#)*!*(4'/%)5(!,($)
!.4%!"4%)(5(6($)0("#4(6)N!*+(/()@@@)4!5("#/(")0("#4(6)="##,!/)5(")03'#!".6)1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8)
K,%?'6(") @@) +!,&!*'(") /!!*+(&) +(,(*!&!,) 7("#) *!*(4'/%) 5(!,($) !.4%!"4%) (5(6($) 0("#4(6) N!*+(/() @@@)
4!5("#/(")0("#4(6)="##,!/)5(")03'#!".6)1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8)K,%?'6(")@@@)+!,&!*'(")/!!*+(&)
+(,(*!&!,)7("#)*!*(4'/%)5(!,($)!.4%!"4%)(5(6($)0("#4(6)03'#!".6)5(")N!*+(/()@@@)4!5("#/(")0("#4(6)
="##,!/)1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8)K,%?'6(")@O)+!,&!*'(")/!!*+(&)+(,(*!&!,)7("#)*!*(4'/%)5(!,($)
!.4%!"4%)(5(6($)0("#4(6)03'#!".6)4!5("#/(")0("#4(6)="##,!/)5(")N!*+(/()@@@)1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8))8)
9%)4(,("/(")+!,!63/(4%(")&!*+(&)&%5',)+(5()0("#4(6)/!6(4)@@@)/'4'4"7()1("#4(6)="##,!/)4'+(7()+!6(7("(")
/!+(5()+(4%!")5(+(&)*(/4%*(6)4!,&()+!"##'"((")&!*+(&)&%5',)*!">(5%)!.4%!"4%8

!"!# $%&'# (#)"!"'*"'+# ,*,-!"!%.#/0!1+#2!03,0#45-%*5%


Kepustakaan : 10 (1994 2010)

PENDAHULUAN Statistik Rumah Sakit memiliki pengertian statistik


yang menggunakan dan mengolah sumber data daeri
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi pelayanan-pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk
yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan menghasilkan informasi, fakta, dan pengetahuan
4!L(,()L!+(&H)&!+(&H)5(")(/',(&8)P!"','&)Q!+'&'4(") berkaitan dengan pelayanan kesehatan di Rumah
P!"&!,%)Q!4!$(&("):!+'16%/)@"53"!4%()R3*3,)DGG) Sakit.
P!"Q!4S;QS@@@SABBG)&!"&("#)4&("5(,)+,3T!4%)+!,!/(*)
medis dan informasi kesehatan, salah satu kompetensi 9(6(*) *!*("&(') 5(") *!"%6(%) &%"#/(&) !T%4%!"4%)
perekam medis yaitu statistik kesehatan antara lain +!"##'"((") &!*+(&) &%5',) IKKJ) +(5() 1("#4(6)
*!"#%5!"&%./(4%)%"T3,*(4%)7("#)5%1'&'$/(")4!1(#(%) perawatan pasien digunakan empat parameter yaitu
dasar pengambilan keputusan, mengumpulkan Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length
data untuk manajemen mutu, mengelola data Of Stay (AvLOS), Turn Over Interval IKU@J) 5(")
untuk menyusun laporan efisiensi pelayanan Bed Turn Over) I0KUJ. Sumber data yang dapat
pada sarana pelayanan kesehatan, melakukan digunakan untuk menghitung parameter tersebut
analisa statistik sederhana (KepMenKes, 2007). ;!"4'4)M(,%("):(?(&)@"(+)I;M:@J)4!6(*()C)&($'"8)

70 70
9?%("&3H)5//8)="(6%4%4)V.4%!"4%) !6(7("("):(?(&)@"(+)0!,5(4(,/("

V*+(&) +(,(*!&!,) &!,4!1'&) (/(") 5%#'"(/(") '"&'/) Kegunaan untuk mengetahui jumlah pasien dirawat
*!*1'(&)-,(./)0(,1!,)23$"43")I-02J)7("#)1!,#'"() selama satu bulan atau satu triwulan, untuk
untuk: mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur selama
C8) P!*1("5%"#/(")&%"#/(&)!.4%!"4%)+!"##'"((") periode bulanan dan triwulan.
tempat tidur.
A8) P!*3"%&3,) +!,/!*1("#(") &(,#!&) !T%4%!"4%) P!,'+(/(") 5(&() 5(4(,) *!"#!"(%) +(4%!") ,(?(&)
penggunaan tempat tidur %"(+) 7("#) +!,6') 5%6(+3,/(") /!+(5() 9!+(,&!*!")
D8) P!*1("5%"#/(")&%"#/(&)!.4%!"4%)+!"##'"((") Q!4!$(&(")4!&%(+)&,%?'6(")+(5()T3,*'6%,):Z[C)$(6)C8
tempat tidur antar unit. (Sudra, 2010)
K("##'"#) 2(?(1) \) Q!+(6() '"%&) +!"L(&(&(") *!5%/)
M(4%6)4',W!7)+!"5($'6'(")5%):;<9) ("5(")=,("#) Rumah Sakit bertanggung jawab dalam pengisian
Boyolali diketahui bahwa angka kunjungan rawat Rekapitulasi Sensus Harian pasien Rawat Inap, Staf
%"(+) 1("#4(6) /!6(4) @@@) &($'") ABCA) 4!1("7(/) DEFG) <"%&) !,!/(*) P!5%4) 7("#) 5%&'">'/) 36!$) Q!+(6()
+(4%!")5(")>'*6($)+(4%!")/!6'(,)DEAA)+(4%!"8) (5() <"%&) !"L(&(&(")P!5%/):'*($);(/%&H)*!6(/4("(/(")
waktu-waktu tertentu masih dijumpai pasien rawat pengisian rekapitulasi bulanan pasien Rawat Inap,
inap yang tidak mendapatkan tempat tidur pada ]3,*'6%,)<"%&) !,!/(*)P!5%/):'*($);(/%&)4!4'(%)
bangsal tersebut, dan untuk sementara menjalani dengan format yang telah ditetapkan.
+!,(?(&(")5%)@"4&(6(4%)#(?(&)5(,',(&)I@-9J)4(*+(%)
P!/("%4*!\) T3,*'6%,) :!/(+%&'6(4%) 0'6("(") : 8C)
mendapatkan tempat tidur di Bangsal rawat inap.
merupakan formulir standard untuk membuat
Beredasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik rekapitulasi pasien Rawat Inap setiap bulan yang
'"&'/)*!"#(*1%6)>'5'6)Q(,7()K'6%4)@6*%($)X="(6%4%4) kemudian dijumlahkan untuk setiap triwulan,
V.4%!"4%) !"##'"((") K!*+(&) K%5',) 0!,5(4(,/(") ]3,*'6%,) :!/(+%&'6(4%) 0'6("(") : 8C) 5%1'(&) 4(&')
-,(./)0(,1!,)23$"43") (5()0("#4(6)Q!6(4)@@@)9%) lembar untuk masing-masing jenis pelayanan Rawat
:;<9) ("5(")=,("#) 03736(6%) +!,%35!) K,%?'6(") Inap dan satu lembar untuk Rumah Sakit secara
K($'")ABCAY8 /!4!6','$("H) ]3,*'6%,) :!/(+%&'6(4%) 0'6("(") : 8C)
diisi segera setelah Formulir Rekapitulasi Sensus
K'>'(")+!"!6%&%(")(5(6($)'"&'/)*!"#!&($'%)!.4%!"4%) Harian selesai diisi secara lengkap, Formulir
!"##'"((") K!*+(&) K%5',) 1!,5(4(,/(") -,(T%/) :!/(+%&'6(4%)0'6("("): 8C)5%%4%)4!4'(%)5!"#(")5(&()
0(,1!,) 23$"43") +(5() 1("#4(6) /!6(4) @@@) 5%) :;<9) yang terdapat pada Rekapitulasi Sensus Harian
("5(")=,("#) 03736(6%) +!,%35!) &,%?'6(") K($'") menurut jenis pelayanan yang ada, Formulir
ABCAH) *!"#!&($'%) 4'*1!,) 5(&() /'">'"#(") ,(?(&) :!/(+%&'6(4%) 0'6("(") : 8C) 5%%4%) 4!&%(+) $(,%) '"&'/)
%"(+)+(5()0("#4(6)/!6(4)@@@)5%):;<9) ("5("#)=,("#) 4!&%(+) 6!*1(,) T3,*'6%,) : 8C) 7("#) $(,'4) 5%1'(&)
03736(6%)+!,%35!)&,%?'6(")&($'")ABCAH)*!"#$%&'"#) *(4%"#^*(4%"#):'*($);(/%&8)]3,*'6%,): 8C)$(,'4)
0U:H)=WZU;H)KU@)5(")0KU)+(5()1("#4(6)/!6(4)@@@) selesai setiap hari untuk setiap tanggal laporan.
5%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)+!,%35!)&,%?'6(") (Depkes, 2005)
K($'") ABCAH) *!"##(*1(,) -,(./) 0(,1!,) 23$"43")
+(5() 0("#4(6) /!6(4) @@@) 5%) :;<9) ("5(")=,("#) /0!1+#2!03,0#45-%*5%
03736(6%)+!,%35!)&,%?'6(")K($'")ABCAH)*!"#("(6%4%4)
(5()K($'")CEGDH)0(,,7)Barber, P8=8H) $98H)]%"4&)
&%"#/(&) !.4%!"4%) !"##'"((") K!*+(&) K%5',) +(5()
8H)=]@P=) 5(") 9(W%5) JohnsonH) P8;L) 1!,'4($()
0("#4(6)/!6(4)@@@)1!,5(4(,/(")-,(./)1(,1!,)>3$"43")
merumuskan dan memadukan empat parameter
5%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)+!,%35!)&,%?'6(")
untuk memantau dan menilai tingkat efisiensi
K($'")ABCA8
penggunaan tempat tidur untuk bangsal perawatan
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap pasien. (Sudra, 2010).

Formulir perantara untuk menghitung dan merekap K!,5(+(&)!*+(&)#(,%4)1("&')7("#)5%1!"&'/)36!$)!*+(&)


jumlah pasien rawat inap selam satu bulan yang +(,(*!&!,)-,(./)0(,1!,)23$"43"H)7(%&')\
diterima dari masing-masing ruang rawat inap. KU@)+(5()'*'*"7()*!">(5%)4'*1')$3,%_3"&(68
AvLOS pada umunya menjadi sumbu Vertikal.
K'>'(")'"&'/)*!*+!,36!$)%"T3,*(4%)4!*'()+(4%!")
Garis bantu BOR merupakan garis yang di tarik dari
yang dirawat di Rumah Sakit selama satu bulan
pertemuan sumbu horizontal dan vertikal, yaitu titik
secara keseluruhan maupun pada masing-masing
BHB)5(")*!*1!"&'/)4!+!,&%)/%+(48
ruang rawat inap yang diperlukan bagi perencanaan,
pengawasan atau penilaian kinerja.

71
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

-(,%4)0("&')0KU)*!,'+(/(")#(,%4)7("#)5%&(,%/)5(") hingga keluar dari rumah sakit(discharge). Kondisi


*!"#$'1'"#/(")+34%4%)"%6(%)=WZU;)5(")KU@)7("#) pasien keluar bisa dalam keadaan hidup maupun
sama. mati. Jadi pasien yang belum keluar dari rumah sakit
belum bias dihitung hari Lama dirawatnya. NilaI
6!0!7,",0#/0!1+#2!03,0#45-%*5% %5!(6) '"&'/)=WZU;) (5(6($) e) D) `) CA) $(,%8) (Sudra,
Keempat parameter yang dipadukan tersebut Bed 2010)
Occupancy Rate (BOR), Average Length Of Stay K3&(6) 5(,%) 6(*() $(,%) ,(?(&) 5(+(&) 5%(,&%/(") 4!1(#(%)
(AvLOS), Turn Over Interval IKU@JH)5(")Bed Turn jumlah hari rawat yang didapat pada pasien, sampai
Over I0KUJ. Perpaduan keempat parameter tersebut pasien keluar hidup atau meninggal.
5%?'>'5/(") 5(6(*) 1!"&'/) -,(./) 0(,1!,) 23$"43")
(BJ). (Sudra, 2010) Rumus Average Length Of Stay :

Berikut keempat parameter dan penjelasannya :


Bed Occupancy Rate / percentage bed occupanpcy
(BOR) Keterangan :
dM \)2'*6($)$(,%)+!,(?(&("
Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan angka yang d+(4%!")/!6'(,)IMfPJ) \) 2'*6($) ) +(4%!") /!6'(,)
menunjukkan presentase tingkat penggunaan tempat hidup dan mati (Ery R, 2009)
tidur pada satuan waktu tertentu di Unit Rawat
Inap (bangsal). Standar nilai ideal menurut Barber )KU@)(Turn Over Interval)
Johnson '"&'/)0U:))GB)`)ab)c8)(Sudra, 2010)
Turn Over Interval menunjukkan rata-rata jumlah
=+(1%6()"%6(%)0U:)6!1%$)5(,%)ab)c)*(/()+!6(7("(") hari sebuah tempat tidur tidak ditempati pasien. Hari
yang dijalankan oleh dokter, perawat dan tenaga Kosong ini terjadi antara saat tempat tidur yang
kesehatan lain kurang efektif, hal tersebut dapat ditinggalkan oleh seorang pasien sehingga digunakan
dikarenakan: lagi oleh pasien berikutnya. Nilai ideal Turn Over
Interval IKU@J\)C^D)$(,%)(Sudra, Rano I.2010)
Beban kerja tinggi
Ruang kerja terbatas namun penggunaan tempat tidur Rumus Turn Over Interval :
7("#)1!,6("#4'"#)4!L(,()&!,'4)`)*!"!,'48
( K g r )"H
H P
P!"%"#/(&"7()/'(6%&(4)+(4%!")*!*+!,36!$)+!,(?(&(") KU@ #
yang layak dibutuhkannya.
pasien keluar (H ! P )

P!*+!,+(">("#/(")*(4()+!"7!*1'$(")+(4%!"8 Keterangan :
dKK) \)2'*6($)&!*+(&)&%5',
Adapun rumus Bed Occupancy Rate : dM,) \)2'*6($)$(,%)+(5()+!,%35!)&!,&!"&'
HP : Hari Perawatan
d+(4%!")/!6'(,)IMfPJ)\)2'*6($)+(4%!")/!6'(,)$%5'+)
Keterangan : dan mati (Ery R, 2009)
dM ) \)2'*6($)$(,%)+!,(?(&("
Bed Turn Over I0KUJ
dKK) \)2'*6($)&!*+(&)&%5',
dM,)) \2'*6($)$(,%)+!,%35!)))&!,&!"&')(Ery R, 2009) Bed Turn Over atau Troughput merupakan rerata
>'*6($) +(4%!") 7("#) *!"##'"(/(") 4!&%(+) K!*+(&)
P("T((&)+!"#$%&'"#(")0U:)7(%&')'"&'/)*!"#!&($'%) &%5',) 5(6(*) +!,%35!) &!,&!"&'8) R%6(%) 0KU) 4("#(&)
tingkat penggunaan tempat tidur suatu rumah sakit. membantu dalam menilai tingkat penggunaan tempat
Angka BOR yang rendah kurangnya penggunaan tidur karena dalam dua periode bias diperoleh angka
fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. 0U:) 7("#) 4(*() &!&(+%) ("#/() 0KU) 1!,1!5(8) R%6(%)
Average Length Of Stay (AvLOS) ideal Bed Turn Over)I0KUJ)*%"%*(6)DB)+(4%!")5(6(*)
+!,%35!)C)&($'"8)=,&%"7(H)C)&!*+(&)&%5',)5%$(,(+/(")
Average Length Of Stay disebut juga lama dirawat 5%#'"(/(")DB)+(4%!")5(6(*)C)&($'"H)1!,(,&%)C)+(4%!")
merupakan jumlah hari kalender dimana pasien ,(&() `) ,(&() 5%,(?(&) 4!6(*() CA) $(,%8) M(6) %"%) 4!>(6(")
mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, 5!"#(") "%6(%) 4&("5(,) %5!(6)=WZU;) 7(/"%) ) ) D) `) CA)
sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hari. (Sudra, 2010)

72
9?%("&3H)5//8)="(6%4%4)V.4%!"4%) !6(7("("):(?(&)@"(+)0!,5(4(,/("

Rumus Bed Turn Over : 5(")CHEG)$(,%8)K,%?'6(")@@@)$(4%6) !"#$%&'"#(")0U:)


5(") 0KU) &!,&%"##%) +(5() 1("#4(6)="##,!/) 4!1!4(,)
EAHEic) 5(") CEHba) /(6%H)=WZU;) 5(")KU@) &!,&%"##%)
+(5() 1("#4(6) N!*+(/() @@@) bHDa) 5(") CHAG) $(,%8)
Keterangan : K,%?'6(")@O)$(4%6) !"#$%&'"#(")0U:)&!,&%"##%)+(5()
d+(4%!")/!6'(,)IMfPJ) \) 2'*6($) +(4%!") /!6'(,) 1("#4(6)N!*+(/()@@@)4!1!4(,)EiHGacH)=WZU;)5(")
hidup dan mati KU@)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)03'#!".6)bHDD)5(")CHBA)
dKK) ) ) \)2'*6($)&!*+(&)&%5',)(Ery $(,H)0KU)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)="##,!/)ACHFG)/(6%8
R, 2009)
-(*1(,)#,(./)1(,1!,)>3$"43")+(5()1("#4(6)/!6(4)@@@)
5%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)+!,%35!)K,%?'6(")
HASIL DAN PEMBAHASAN K($'")ABCA8

Hasil Penelitian Langkah-langkah dalam membuat grafik barber


johnson yaitu menentukan koordinat titik bantu
M(4%6)+!,$%&'"#(")0U:H)=WZU;H)KU@)5(")0KU)+(5() sebagai berikut:
1("#4(6) /!6(4) @@@) 5%) :;<9) ("5(")=,("#) !,%35!)
&,%?'6(")K($'")ABCA8 Tabel 4.4 K o o r d i n a t Ti t i k B a n t u E m p a t
Parameter Grafik Barber Johnson
Tabel 4.3 Hasil perhitungan BOR, AvLOS, pada bangsal kelas III di RSUD Pandan
TOI dan BTO Pada bangsal kelas III Arang Boyolali periode Triwulan
periode triwulan tahun 2012 Tahun 2012
Av K%&%/)Q33,5%"(&
Peri- BOR KU@) 0KU)
Bangsal LOS Peri-
ode IcJ (Hari) (kali) Bangsal Av
ode BOR KU@ 0KU
(Hari)
LOS
Anggrek EbHBa FHiG BHAF CaHbD
Anggrek IEHbjBHbJ IBjFHiGJ IBHAFjBJ IFHECJj
Kh)@ 03'#!".6 abHib FHEF BHaD CbHGi IFHECJ
Cempaka III aBHbF iHBi CHFi CAHBa Bougen- IaHbij IBjFHEF IBHaDjBJ (5,77);
Kh)@ .6 (5,77)
Anggrek EiHAF DHGb BHCb ADHDF CHFFJ
Kh)
03'#!".6 aiHAD bHFF BHaG CFHFC Cempa- IaHBbj IBjiHBiJ ICHFijBJ IGHbDJj
II ka III CHEbJ IGHbDJ
Cempaka III GFHBa bHiF CHEG CCHEi
Anggrek IEHiAj IBjDHGbJ IBHCbjBJ IDHEJj
Anggrek EAHEi FHDG BHDD CEHba BHDaJ IDHEJ
Kh)
03'#!".6 aCHGC FHGE CHBC CbHG Bougen- IaHiAj IBjbHFFJ IBHaGjBJ IiHDCJj
III Kh)@@
.6 CHDaJ IiHDCJ
Cempaka III aBHED bHDa CHAG CDHaD
Cempa- IGHFjAHiJ IBjbHiFJ ICHEGjBJ IGHiJj
Anggrek EiHbC FHCD BHCb ACHFG ka III IGHiJ
Kh)
03'#!".6 aDHaE bHDD CHBA CFHFG Anggrek IEHDjBHGJ IBjFHDGJ IBHDDjBJ IFHGJj
IV IFHGJ
Cempaka III EiHGa bHA BHCG CGHCA
Bougen- IaHCGj IBjFHGEJ ICHBGjBJ IbHaiJj
Kh)@@@
.6 CHaDJ IbHaiJ
Sumber : Hasil perhitungan (bisa dilihat pada
Cempa- IaHBEj IBjbHDaJ ICHAGjBJ IiHibJj
lampiran 1-3) ka III CHECJ IiHibJ

0!,5(4(,/(")&(1!6)F8D)5(+(&)5%/!&($'%)+(5()&,%?'6(") Anggrek IEHibj IBjFHCDJ IBHCbjBJ IFHAaJj


BHDbJ IFHAaJ
@)$(4%6)+!"#$%&'"#(")0U:)5(")0KU)&!,&%"##%)+(5()
1("#4(6)="##,!/) 4!1!4(,) EbHBac) 5(") CaHbD) /(6%H) Bougen- IiHDiJj
IaHDEj
.6 IBjbHDDJ ICHDEjBJ
=WZU;) 5(") KU@) &!,&%"##%) +(5() 1("#4(6) N!*+(/() Kh)@O CHiCJ
IiHDiJ
@@@) iHBi) $(,%) 5(") CHFi) $(,%8) K,%?'6(") @@) $(4%6) Cempa- IbHDGJj
!"#$%&'"#(")0U:)5(")0KU)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6) IEHiaj
ka III
BHDAJ
="##,!/) 4!1!4(,) EiHAFc) 5(") ADHDF) /(6%H)=WZU;) IBjbHAJ IBHCGjBJ IbHDGJ
5(")KU@) &!,&%"##%) +(5() 1("#4(6) N!*+(/() @@@) bHiF)
Sumber : Hasil perhitungan

73
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

/!73!0#/0!1+#2!03,0#45-%*5%#2!%8*!9#+,9!*#:::#;!<!#=0'>$9!%#:#=!-$%#?@A?#3,0<!*!0+!%#"!3,9#BCBC

Keterangan :
=)k)0("#4(6)="##,!/) ) ) 0)k)0("#4(6)03'#!".6) ) N)k)0("#4(6)N!*+(/()@@@

Gambar 4.1
/!73!0#/0!1+#2!03,0#45-%*5%#2!%8*!9#+,9!*#:::#<'#D)EF#6!%<!%#G0!%8#25H59!9'#;!<!#=0'>$9!%#:#
Tahun 2012.

-(*1(,)-,(./)0(,1!,)23$"43")0("#4(6)/!6(4)@@@)+(5()K,%?'6(")@@)K($'")ABCA)1!,5(4(,/(")&(1!6)F8F8

74
9?%("&3H)5//8)="(6%4%4)V.4%!"4%) !6(7("("):(?(&)@"(+)0!,5(4(,/("

Keterangan :
=)k)0("#4(6)="##,!/) ) ) 0)k)0("#4(6)03'#!".6) ) N)k)0("#4(6)N!*+(/()@@@
Gambar 4.2
/!73!0#/0!1+#2!03,0#45-%*5%#2!%8*!9#+,9!*#:::#<'#D)EF#6!%<!%#G0!%8#25H59!9'#;!<!#=0'>$9!%#::#
Tahun 2012.

-(*1(,)-,(./)0(,1!,)23$"43")0("#4(6)/!6(4)@@@)+(5()K,%?'6(")@@@)K($'")ABCA)1!,5(4(,/(")&(1!6)F8F8

Keterangan :
=)k)0("#4(6)="##,!/) ) ) 0)k)0("#4(6)03'#!".6) ) N)k)0("#4(6)N!*+(/()@@@

Gambar 4.3
/!73!0#/0!1+#2!03,0#45-%*5%#2!%8*!9#+,9!*#:::#<'#D)EF#6!%<!%#G0!%8#25H59!9'#;!<!#=0'>$9!%#
III Tahun 2012

-(*1(,)-,(./)0(,1!,)23$"43")0("#4(6)/!6(4)@@@)+(5()K,%?'6(")@@@)K($'")ABCA)1!,5(4(,/(")&(1!6)F8F8

75
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Keterangan :
A = Bangsal Anggrek
0)k)0("#4(6)03'#!".6
C = Bangsal Cempaka III
Gambar 4.4
-(*1(,)-,(./)0(,1!,)23$"43")0("#4(6)/!6(4)@@@)5%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)+(5()K,%?'6("
@O)K($'")ABCA8

K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) (,(*!&!,) -,(T%/) 0(,1!,) K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) (,(*!&!,) -,(./) 0(,1!,)
Johnson pada Bangsal III di Rumah Sakit Umum 23$"43")1("#4(6)/!6(4)@@@)+(5()K,%?'6(")@@H)/33,5%"(&)
9(!,($) ("5(")=,("#)+!,%35!)&,%?'6(")&($'")ABCA8 titik pertemuan empat parameter ketiga Bangsal
1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8
Tabel 4.5
K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) (,(*!&!,) -,(./) 0(,1!,)
K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) (,(*!&!,) -,(./) 0(,1!,) 23$"43") 1("#4(6) /!6(4) @@@) +(5()K,%?'6(") @@@H) +(5()
23$"43")0("#4(6)@@@)9%):'*($);(/%&)<*'*)9(!,($) bangsal Anggrek koordinat titik pertemuan empat
("5(")=,("#)03736(6%)+!,%35!)&,%?'6(")&($'")ABCA +(,(*!&!,)1!,(5()5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%)4!5("#/(")
Koordinat 0("#4(6)03'#!".6)5(")N!*+(/()@@@)1!,(5()5%5(6(*)
K%&%/) 5(!,($)!.4%!"4%8
Periode Bangsal Pertemuan Hasil Analisis
V*+(&)
Parameter K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) (,(*!&!,) -,(./) 0(,1!,)
Anggrek IBHAFj)FHiGJ 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% 23$"43") 1("#4(6) /!6(4) @@@) +(5()K,%?'6(") @OH) +(5()
K,%?'6(") 03'#!".6 IBHaDj)FHEFJ 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4%
bangsal Anggrek dan Cempaka III koordinat titik
I Cempaka 9 % ) 5 ( 6 ( * ) 5 ( ! , ( $) pertemuan empat parameter berada diluar daerah
III ICHFij)iHBiJ !.4%!"4% efisiensi sedangkan Bangsal Bougenfil berada
Anggrek IBHCbj)DHGbJ 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% 5%5(6(*)5(!,($)!.4%!"4%
K,%?'6(") 03'#!".6 IBHaGj)bHFFJ 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% Pembahasan
II Cempaka ICHEGj)bHiFJ
III 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% ="(6%4%4)!.4%!"4%)+!6(7("("),(?(&)%"(+)1!,5(4(,/(")
Anggrek IBHDDj) 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% #,(./)1(,1!,)1("#4(6)/!6(4)@@@)+(5()&,%?'6(")C)&($'")
FHDGJ ABCA8) 0!,5(4(,/(") #(*1(,) F8C) 5(+(&) 5%/!&($'%)
K,%?'6(") 03'#!".6 9 % ) 5 ( 6 ( * ) 5 ( ! , ( $) titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek
III ICHBGj)FHGEJ !.4%!"4% 5(") 03'#!".6) 5%) 6'(,) 5(!,($) !.4%!"4%) 4!5("#/(")
Cempaka 9 % ) 5 ( 6 ( * ) 5 ( ! , ( $)
1("#4(6)N!*+(/()@@@)5%)5(6(*)5(!,($)!.4%!"4%8)R%6(%)
III ICHAGj)bHDaJ !.4%!"4%
0U:)1("#4(6)="##,!/)5(")03'#!".6)*!6!1%$%)"%6(%)
Anggrek 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4%
IBHCbj)FHCDJ 4&("5(,)%5!(6)1(,1!,)>3$"43")EbHBa)c)5(")abHibc)
03'#!".6 ICHBAj)bHDDJ 9 % ) 5 ( 6 ( * ) 5 ( ! , ( $) sedangkan BOR bangsal Cempaka sudah sesuai
K,%?'6(")
!.4%!"4% 4&("5(,)%5!(6)1(,1!,)>3$"43")aBHbFc8)R%6(%)4&("5(,)
IV
Cempaka IBHCGj) %5!(6)0U:)1!,5(4(,/(")1!,1!,)>3$"43")7(%&')Gb^abc8)
III bHAJ 9%)6'(,)5(!,($)!.4%!"4% Untuk nilai BOR secara statistik semakin tinggi
nilai BOR maka semakin tinggi pula penggunaan
!"#$%& '& ()"#)%& )*)+,-,-& $.-,$*-,& /$*00!*))*&
K!*+(&) &%5',) 7("#) (5() '"&'/) +!,(?(&(") +(4%!"H)
tempat tidur pada bangsal kelas III
sedangkan semakin banyak pasien yang dilayani
0!,5(4(,/(") &(1!6) F8b) K%&%/) !,&!*'(") V*+(&) berarti semakin berat pula beban kerja petugas
Parameter Grafik Barber Johnson bangsal kelas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya pasien bisa
@@@) 9%) :'*($) ;(/%&) <*'*) 9(!,($) ("5(")=,("#) kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan dan
13736(6%)+(5()&,%?'6(")@)K($'")ABCAH)+(5()1("#4(6) kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat.
="##,!/) 5(") 03'#!".6) /33,5%"(&) &%&%/) +!,&!*'(") Pada akhirnya, peningkatan BOR yang terlalu tinggi
empat parameter berada diluar daerah efisiensi justru menurunkan kualitas kinerja tim medis dan
sedangkan Bangsal Cempaka III berada didalam menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien.
5(!,($)!.4%!"4%8 Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai BOR

76
9?%("&3H)5//8)="(6%4%4)V.4%!"4%) !6(7("("):(?(&)@"(+)0!,5(4(,/("

maka semakin sedikit tempat tidur yang digunakan nosokomial, beban kerja petugas pelayanan semakin
pasien dibandingkan dengan tempat tidur yang telah berat maka dari itu untuk memperbaiki perlu di
&!,4!5%(8)9!"#(")/(&()6(%"H)+!"##'"((")&!*+(&)&%5',) adakan perekrutan dokter dan perelokasian tempat
yang rendah menyebabkan kesulitan pada aspek tidur ketiga bangsal supaya titik pertemuan empat
pendapatan ekonomi bagi pihak rumah sakit. parameter bangsal Anggrek dapat memasuki daerah
efisiensi serta pelayanan kepada pasien dapat
0!,5(4(,/(") #(*1(,) F8A) +!,%35!) &,%?'6(") @@) 5(+(&) maksimal.
diketahui titik pertemuan empat parameter bangsal
="##,!/H)03'#!".6)5(")N!*+(/()@@@)5%)6'(,)5(!,($)
!.4%!"4%8)R%6(%)0U:)1("#4(6)="##,!/)5(")03'#!".6)
SIMPULAN
*!6!1%$%) "%6(%) 4&("5(,) %5!(6) 1(,1!,) >3$"43") EiHAF)
Sumber data kunjungan rawat inap di peroleh dari
c)5(")aiHADc)4!5("#/(")0U:)1("#4(6)N!*+(/()
sensus harian rawat inap (SHRI) yang dilakukan
1!6'*)4!4'(%)4&("5(,)%5!(6)0(,1!,)23$"43")GFHBac8)
setiap hari pada setiap ruang rawat inap.
0!,5(4(,/(")#(*1(,)F8D)+!,%35!)&,%?'6(")@@@)5(+(&)
(5()&,%?'6(")@)$(4%6)+!"#$%&'"#(")0U:)5(")0KU)
diketahui titik pertemuan empat parameter Anggrek
&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)="##,!/)4!1!4(,)EbHBac)5(")
5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%)4!5("#/(")1("#4(6)03'#!".6)
CaHbD)/(6%H)=WZU;)5(")KU@)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)
5(") N!*+(/() @@@) 5%5(6(*) 5(!,($) !.4%!"4%8) R%6(%)
N!*+(/()@@@)iHBi)$(,%)5(")CHFi)$(,%8)K,%?'6(")@@)$(4%6)
BOR bangsal Anggrek melebihi nilai standar ideal
!"#$%&'"#(")0U:)5(")0KU)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)
1(,1!,) >3$"43") EAHEi) c) 4!5("#/(") 0U:) 1("#4(6)
="##,!/)4!1!4(,)EiHAFc)5(")ADHDF)/(6%H)=WZU;)5(")
03'#!".6)5(")N!*+(/()4'5($)4!4'(%)4&("5(,)%5!(6)
KU@)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)N!*+(/()@@@)bHiF)5(")CHEG)
0(,1!,)23$"43")aCHGCc)5(")aBHEDc8
$(,%8)K,%?'6(")@@@)$(4%6) !"#$%&'"#(")0U:)5(")0KU)
0!,5(4(,/(")#(*1(,)F8F)+!,%35!)&,%?'6(")@O)5(+(&) &!,&%"##%)+(5()1("#4(6)="##,!/)4!1!4(,)EAHEic)5(")
diketahui titik pertemuan empat parameter bangsal CEHba)/(6%H)=WZU;)5(")KU@)&!,&%"##%)+(5()1("#4(6)
="##,!/) 5(") N!*+(/() @@@) 5%6'(,) 5(!,($) !.4%!"4%) N!*+(/()@@@)bHDa)5(")CHAG)$(,%8)K,%?'6(")@O)$(4%6)
sedangkan bangsal Bougenfil didalam daerah Penghitungan BOR tertinggi pada bangsal Cempaka
!.4%!"4%8)R%6(%)0U:)1("#4(6)="##,!/)5(")N!*+(/() @@@)4!1!4(,)EiHGacH)=WZU;)5(")KU@)&!,&%"##%)+(5()
III melebihi nilai standar ideal barber johnson 1("#4(6)03'#!".6)bHDD)5(")CHBA)$(,%H)0KU)&!,&%"##%)
EiHbCc) 5(") EiHGac) 4!5("#/(") 0U:) 1("#4(6) +(5()1("#4(6)="##,!/)ACHFG)/(6%8
Cempaka belum sesuai standar ideal Barber Johnson
-,(./) 0(,1!,) 23$"43") +(5() 1("#4(6) /!6(4) @@@) 5%)
aDHaEc8)
:;<9) ("5(")=,("#) 03736(6%) +!,%35!) &,%?'6(")
0!,5(4(,/(")$(4%6)("(6%4%4)5(,%)#(*1(,)F8C)4(*+(%) &($'")ABCAH)5(+(&)5%6%$(&)+(5()#(*1(,)-,(./)0(,1!,)
F8F) 5(+(&) 5%/!&($'%) 1($?() 5(,%) &,%?'6(") @) 4(*+(%) 23$"43")F8CH)F8AH)F8DH)5(")F8F8)
triwulan IV titik pertemuan empat parameter bangsal
Hasil analisis tingkat efisiensi pada Bangsal
="##,!/)5%6'(,)5(!,($)!.4%!"4%8)R%6(%)0U:)"7()&%"##%)
/!6(4) @@@) +!,%35!) &,%?'6(") &($'") ABCAH) 0("#4(6)
7(%&')EbHBacH)EiHAFcH)EAHEicH)5(")EiHbCc)*!6!1%$%)
Cempaka III pertemuan keempat parameter
nilai ideal standar BOR berdasarkan Barber Johnson
berada didalam daerah efisiensi sedangkan
Gb^abc8) M(6) %"%) 5%) /(,!"(/(") 0("#4(6)="##,!/)
Bangsal Anggrek dan Bougenfil diluar daerah
*!,'+(/(")1("#4(6)5%):;<9) ("5(")=,("#)03736(6%)
efisiensi. Pada triwulan II Bangsal Cempaka III
untuk pelayanan pasien Jamkesmas (Jaminan
pertemuan keempat parameter berada didalam
Q!4!$(&(") P(47(,(/(&J) 5(") 2(*/!45() I2(*%"(")
daerah efisiensi sedangkan Bangsal Anggrek
Q!4!$(&(") 9(!,($J) 4!,&() *'&') +!6(7("(""7() 1(%/)
dan Bougenfil diluar daerah efisiensi. Pada
4!$%"##() "%6(%) 0U:) &%"##%8) 9%1("5%"#/(") 5!"#(")
triwulan III Bangsal Bougenfil dan Cempaka III
0("#4(6) 03'#!".6) 5(") N!*+(/() @@@) 7("#) 4(*(^
pertemuan keempat parameter berada di dalam
sama untuk pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda,
daerah efisiensi adalah sedangkan Bangsal
Nilai BOR bangsal Anggrek lebih tinggi karena
Anggrek diluar daerah efisiensi. Pada triwulan IV
tempatnya paling strategis dan lebih cepat dalam
Bangsal Bougenfil pertemuan keempat parameter
pelayanan pasien.
berada didalam daerah efisiensi adalah sedangkan
Hal ini menyebabkan dalam pemanfaatan tempat Bangsal Anggrek dan Cempaka III diluar daerah
&%5',)/',("#)!.4%!"H)*!"%"#/(&"7()/!>(5%(")%"T!/4%) efisiensi.

77
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

DAFTAR PUSTAKA V,7) :8) ABBE8) Statistik Rumah Sakit Untuk


Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
9!+Q!4):@8ABBi8)Petunjuk Teknis Peyelenggaraan
Rekam Medis, Direktorat Jenderal Pelayanan M'TT*("H)VQ8)CEEF8)Health Information Management.
Medik. 2(/(,&(\)9!+Q!4):@8 Berwyn: Physician Record Company.

) [[[[[[[[[) ABBa8) Pedoman Pengelolaan Rekam R3&3(&*35>3) ;8) ABBA8) Metodologi penelitian
Medis di Rumah sakit Indonesia revisi 1, kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
2(/(,&(\)9!+Q!4):@8 ;'5,(H):@8)ABCB8)Statistik Rumah Sakit (Dari Sensus
1)-,$*&2)*&(%).3&4)%#$%5678*-7*&9,*00)&
[[[[[[[[[[ABBa8) !,P!"Q!4) R38AiES) !,S) @@@S) Statistik Kematian Dan Otopsi). Yogyakarta:
ABBa8) Tentang Rekam Medis, Direktorat Graha Ilmu.
Jenderal Pelayanan Medik8)2(/(,&(\)9!+Q!4)
RI. ;'#%73"38) ABCB8) Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
[[[[[[[[[[ABBE8)<"5("#)`)<"5("#)R38FF)K($'")
ABBE8)Tentang Rumah Sakit8)2(/(,&(8)9!+Q!4) K('.l',3$*("H)P=8)ABBE8)Pengantar Metodologi
RI. Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta
: LPP UNS dan UNS Press.

78

You might also like