Professional Documents
Culture Documents
Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai jenis bunyi Aerofon,
yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan serune kale adalah dengan
ditiup dan menggunakan jari untuk mengatur nada yang ada di lubang serune kale.
Aramba berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu
bunyi yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakan Aramba adalah dengan dipukul
dengan menggunakan pemukul seperti stik.
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu
bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan saluang dengan ditiup dan lubang
yang ada di salung digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk menutup
lubangnya.
Gambus berasal dari Riau, yang membunyai jenis bunyi Kordofun, yaitu bunyi yang berasal dari
dawai atau senar. Gambus mempunyai 3 senar 12 senar. Gambus biasa dimainkan sambil
diiringi gendang.
5. Alat musik tradisional : Serangko
Serangko berasal dari Jambi yang terbuat dari tanduk kerbau. Cara menggunakan Serangko
adalah dengan ditiup, serangko biasa digunakan untuk pemberitahuan jika ada musibah di
masyarakat Jambi.
Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu jenis bunyi
yang berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan ditiup dan
memakang kedua tangan untuk mengatur alunan nada.
Doll berasal dari Bengkulu yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis bunyi yang
asalnya dengan memukul. Cara menggunakan doll yakni dengan dipukul memakai alat pemukul.
Bende berasal dari Lampung yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu jenis bunyi yang
berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakannya yaitu dipukul dengan alat pukul yang
khusus.
9. Alat musik tradisional : Gendang Melayu
Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya dengan memukul di sekitar area lunak dengan
menggunakan telapak tangan.
Gendang panjang berasal dari Kepulauan Riau yang mempunyai jenis bunyi Membranofon yang
digunakan dengan cara menepukkan tangan pada area yang lunak.
Tehyan berasal dari Ibukota Jakarta yang mempunyai jenis suara Kordofon yang digunakan
dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan memainkan biola.
Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkan angkul
yaitu menggunakan tangan kita.
Gendang berasal dari Yogyakarta yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk di area lunak menggunakan telapak tangan.
Bonang berasal dari Jawa Timur yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan dipukul.
Gendang berasal dari Banten yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan menepuk memakai telapak tangan.
Gengceng berasal dari Bali yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya dengan
diletakkan pada kedua telapak tangan kemudian ditepuk.
Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.
Japen berasal dari Kalimantan Tengah yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.
Sampe berasal dari Kalimantan Timur yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.
Ladolado berasal dari Sulawesi Tenggara yang mempunyai jenis bunyi Ideopon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Tifa berasal dari Papua yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya dengan
dipukul lewat telapak tangan.
Guoto berasal dari Papua Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon.
Cara memainkannya dengan memetik senar.
Rebab berasal dari Jawa Barat yang cara memainkannya seperti biola yaitu di gesek. Bentuk
rebab seperti busur panah.
Serunai berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari padi, kayu dan
bambu. Cara memainkannya yaitu dengan ditiup.
Tambua dan tansa berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari
kayu yang dilubangi tengahnya. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul secara serentak.
Burdah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari bahan kulit
binatang atau kayu. Burdah sejenis dengan rebana yang cara memainkannya dengan dipukul.
Tenun berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari kayu yang
berbentunk segitiga. Dinamakan tenun karena sering digunakan sebagai penghibur para pekerja
yang sedang menenun.
Genggong berasal dari Sumatera Selatan yang sejenis dengan alat musik
tiup seperti harmonika. Cara memainkannya yaitu dengan dipegang dengan tangan kiri,
kemudian bagian sisinya ditempelkan ke bibir.
Kompang berasal dari Lampung yang terbuat dari kulit kambing atau kayu.
Kompang hampir mirip dengan rebana, yang cara memainkannya di pukul.
1. Tarian yang berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darusalam seperti Tari Seudati, Tari
Saman Meusekat, dan lainnya.
2. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara seperti Tari Serampang Dua Belas, Tari
Tor-tor dan yang lainnya.
3. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat seperti Tari Piring, Tari Payung dan
yang lainnya.
4. Tarian yang berasal dari Provinsi Riau seperti Tari Tandak, Tari Makan Sirih, dan yang
lainnya.
5. Tarian yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau seperti Tari Serampang Dua Belas, dan
yang lainnya.
6. Tarian yang berasal dari Provinsi Jambi seperti Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir
Delapan, dan yang lainnya.
7. Tarian yang berasal dari Provinsi Bengkulu seperti Tari Andun, Tari Bidadari Teminang
Anak, dan lainnya.
8. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan seperti Tari Tanggai, Tari Putri
Bekhusek, dan yang lainnya
9. Tarian yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung seperti Tari Campak dan yang lainnya.
10. Tarian yang berasal dari Provinsi Lampung seperti Tari Jangget, Tari Melinting, dan yang
lainnya.
11. Tarian yang berasal dari Provinsi Banten seperti Tari Merak, Tari Cokek, dan yang
lainnya.
12. Tarian yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta seperti Tari Topeng, Tari Yopong, dan
lainnya.
13. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Barat seperti Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran,
Tari Merak, dan yang lainnya.
14. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah seperti Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil,
dan yang lainnya.
15. Tarian yang berasal dari Provinsi DI Yogyakarta seperti Tari Serimpi Sanggu Pati, Tari
Bedhaya, dan yang lainnya.
16. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Timur seperti Tari Remong, Tari Reog Ponorogo,
dan yang lainnya.
17. Tarian yang berasal dari Provinsi Bali misalnya Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet, dan
lainnya.
18. Tarian yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat seperti tari Mpa Lenggogo, Tari
Gandrung, dan yang lainnya.
19. Tarian yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur seperti Tari Perang, Tari Caci,
dan yang lainnya.
20. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat seperti Tari Monong, Tari Zapin
Tembung, dan yang lainnya.
21. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah seperti Tari Tambun dan Bungai,
Tari Balean Dadas, dan yang lainnya.
22. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan seperti Tari Baksa Kembang, Tari
Radab Rahayu, dan yang lainnya.
23. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Timur seperti Tari Gong, Tari Perang, dan
yang lainnya.
24. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Utara seperti Tarian Kancet Ledo, dan yang
lainnya.
25. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan seperti Tari Kipas, Tari Bosara, dan
yang lainnya.
26. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah seperti Tari Lumense, Tari Moduai,
Tari Peule Cinde dan yang lainnya.
27. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara seperti Tari Balumpa, Tari Dinggu,
dan yang lainnya.
28. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara seperti Tari Maengket, Tari Polo dan
yang lainnya.
29. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat seperti Tari Toerang Batu, dan yang
lainnya.
30. Tarian yang berasal dari Provinsi Gorontalo seperti Tari Saronde, dan yang lainnya.
31. Tarian yang berasal dari Provinsi Maluku seperti Tari Lenso, Tari Cakelele, dan yang
lainnya.
32. Tarian yang berasal dari Provinsi Maluku Utara seperti Tari Perang, Tari Nahar Ilaa, dan
yang lainnya.
33. Tarian yang berasal dari Provinsi Papua seperti Tari Selamat Datang, Tari Musyoh, dan
yang lainnya.
34. Tarian yang berasal dari Provinsi Papua Barat seperti Tari Suanggi, Tari Perang Papua,
dan yang lainnya.
Berikut adalah suku bangsa yang ada di Indonesia.
1. Nangroe Aceh Darussalam : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame,
Simeleuw, dan Pulau.
2. Sumatera Utara : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak
Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
3. Sumatera Barat Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago,
Sikumbang, dan Gusci
4. Riau Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan Bunoi
6. Jambi Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
7. Bengkulu Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan Lembak
9. Lampung Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung,
dan Pasemah
18. Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu,
Tarlawi, dan Sumba
19. Nusa Tenggara Timur Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus,
Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage,
Riung, dan Flores
20. Kalimantan Barat Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak,
Punau, Ngaju, dan Mbaluh
21. Kalimantan Tengah Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan
Katingan
22. Kalimantan Selatan Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba,
Melayu, Banjar, dan Dayak
23. Kalimantan Timur Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan,
Punan, dan Bugis
24. Sulawesi Selatan Mandar, Bugis, Toraja, Sadan, Bugis, dan Makassar
25. Sulawesi Tenggara Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung,
Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
27. Sulawesi Tengah Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona,
Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
29. Sulawesi Utara Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir,
Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
32. Papua Barat Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentani
33. Papua Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati