Professional Documents
Culture Documents
PENGARUH SERTIFIKASI GURU PAI TERHADAP KINERJA GURU PAI DI SMP NEGRI se-KECAMATAN
GAMPING
1. A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah elemen yang berpengaruh besar terhadap terciptanya proses dan hasil yang berkualitas. Dalam hal ini
guru di tuntut untuk meningkatkan profesionalisme demi tercapainya tujuan pendidikan. Dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru ini maka di perlukan sertifikasi sebagai peningkat mutu dan kualitas guru. Selain itu tujuan
sertifikasi juga untuk meningkatkan kesejahteraan guru, dengan demikian diharapkan guru yang telah sertifikasi
dapat terpacu untuk lebih meningkatkan profesionalisme dan mutu pendidikan. Selain itu di dalam UU no 14 th 2005
pasal 8 yang berisi Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Apalagi dengan adanya sertifikasi
ini guru merasa terbantu karena bagi guru yang telah memiliki sertifikat dan persyaratan lain akan mendapatkan
tunjangan profesi yang besarya sama dengan gaji satu bulan, dengan demikian di harapkan seorang guru dapat
Menurut Mulyasa (2007), Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin
memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Representasi
pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi pendidik.
Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar untuk
melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain sertifikasi guru
merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Oleh karena itu, proses sertifikasi
dipandnag sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Dengan demikian sertifikasi adalah hal yang akan mendorong guru untuk senantiasa memperbaiki diri terutama
dalam kinerjanya ketika mendidik. Namun sertifikasi guru dapat juga di artikan proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru
Namun yang terjadi saat ini sering di jumpai bahwasanya hal yang mendorong guru mengejar sertifikasi bukan untuk
mengembangkan kinerja yang akan dilakukan setelah mendapatkan sertifikasi akan tetapi hanyalah faktor uanglah
yang mendorong kebanyakan guru untuk melakukan sertifikasi, apa lagi setelah mereka ketahui bahwasanya
tunjangan yang mereka dapatkan apabila sudah sertifikasi cukup besar, apa lagi yang harus di pertahankan dari
kebijakan sertifikasi guru ini jika hanya mendidik guru untuk berperilaku matre dan lepas dari tujuan awal untuk
Kinerja guru adalah sikap dan ethos kerja yang di miliki guru dalam bekerja atau menjalankan kewajiban mengajar.
Dan kinerja guru inilah yang menjadi salahsatu faktor yang menentukan kualitas hasil pendidikan dan tentunya
kinerja guru ini membawa guru untuk selalu melakukan inovasi dalam mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
ataupun demi tersampaikannya ilmu kepada siswa atau peserta didik. Dan tidak jarang kinerja guru di hubungkan
dengan berbagai cara guru dalam menghadapi segala situasi atau segala masalah yang terjadi dalam kegiatan
belajar mengajar.
Menurut Isjoni, 2007 Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan nawaitu yang bersih dan ikhlas, serta selalu
menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan
tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik
dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.
(www.re_searchengines.com/isjoni12.html)
Selain itu adapun Simamora (2002:423) memberi batasan kinerja, kinerja merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris, performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering disingkat
menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja
(performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan
motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja (performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan
pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun
mutunya. Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
pekerjaan.
Namun yang terjadi saat ini kinerja guru selalu identik dengan uang-uang dan uang sehingga kinerja guru hanyalah
upaya untuk mendapatkan uang, sehingga dalam kegiatan pembelajaran guru yang seperti ini tidak dapat melakukan
inovasi mengajar secara mandiri, dikarenakan jika tidak digaji atau di beri imbalan maka guru ini akan diam tanpa
melakukan apapun, seperti halya seorang guru yang melakukan berbagai macam inovasi mengajar di tempat dia
bekerja akan tetapi setelah dia pulang kerumah dan bermasyarakat maka guru yang bersifat matre ini bersifat pasif
dalam kegiatan pembinaan santri atau penanaman nilai-nilai pendidikan terhadap anak-anak, karena dia tau bahwa
Oleh karena itu untuk mengungkap dari fakta dan idealita yang terjadi maka perlu diadakan kejian terhadap kedua
hal tersebut. Dalam hal ini peneliti merasa terpanggil untuk membuktikan melalui penelitian yang akan peneliti
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah yang menjadi
Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui tingkat pemehaman guru PAI terhadap sertifikasi guru di SMPN se- Kecamatan
Gamping.
2. Untuk mengetahuiseperti apa kinerja guru PAI di SMPN se- Kecamatan Gamping.
3. Untuk mengidentifikasi pengaruh sertifikasi guru PAI terhadap kinerja PAI di SMPN se- Kecamatan
Gamping.
1. D. Manfaat Penelitian.
Dari data diatas dapat di peroleh beberapa manfaat penelitian ini, antara lain :
1. Manfaat teoritis
1. Sebagai sumbangan pemikiran keilmuan dalam bidang profesionalisme dan ilmu kependidikan
1. Manfaat praktis
1. Bagi lembaga yang di teliti penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan
profesionalisme guru.
2. Bagi guru yang diteliti untuk memperbaiki kinerja dalam mengajar.
1. E. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian pertama.
1. Judul penelitian = Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akutansi
SMA dan SMK se Kabupaten Jepara
2. Penulis = F Ulfah tahun 2009 lib.unnes.ac.id
3. Perbedaan dengan penelitian saya :
1. Dari segi tempat penelitian
2. Penelitian saya sempel berasal dari Guru PAI sedangkan F Ulfah mengambil
sempel dari Guru ekonomi.
3. Penelitian ke dua.
1. Judul penelitian = Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Profesionalisme
Guru SMKN Bidang Tekhnologi Dan Industri se- DIY
2. Penulis = Z Azis tahun 2011 eprints.uny.ac.id
3. Perbedaan dengan penelitian saya:
1. Penelitian ini menghubungkan sertifikasi guru dengan
profesionalisme, sedangan penelitian saya menghubungkan sertifikasi dengan kinerja.
2. Dilihat dari segi tempat penelitian juga berbeda dimana
penelitian saya mencakup SMPN se-Kabupaten Sleman sedangkan penelitian Z Azis
mencakup SMKN bidang tekhnologi se DIY
3. F. Kerangka Teoritik
Dalam pengkajian sertifikasi penulis menggunakan teori yang didapat dari berbagai dasar pemikirang yang berkaitan
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat
pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat
sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
3. Alasan disebut sertifikat pendidik bukan sertifikat guru Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebut sertifikat
pendidik. Pendidik yang dimaksud disini adalah guru dan dosen. Proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru
a. menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
d. tidak profesional.
Guru merupakan sebuah profesi seperti profesi lain: dokter, akuntan, pengacara,
Dasar utama pelaksanaan sertifikasi adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(UUGD) yang disahkan tanggal 30 Desember 2005. Pasal yang menyatakannya adalah Pasal 8: guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal lainnya adalah Pasal 11, ayat (1) menyebutkan bahwa sertifikat
pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Landasan hukum
lainnya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional N omor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk menuju kualitas. Kesadaran dan
pemahaman ini akan melahirkan aktivitas yang benar, bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai
kualitas.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14/2005, sertifikasi guru akan terus dilaksanakan sampai Undang-Undang
http://sertifikasiguru.org/uploads/File/panduan/faq01.pdf
Menurut Isjoni, 2007 kinerja guru terlihat dari rasa tanggungjawabnya menjalankan amanah, profesi yang
diembannya, rasa tanggungjawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di
dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan
dibarengi pula dengan rasa tanggungjawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum
melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan akan metodologi yang akan
digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang digunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi. Kinerja guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun terus ditingkatkan. Guru
punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap
tertinggal akan akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi pada kondisi kini kita dihadapkan pada era
kompetitif. Kinerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen persekolahan, apakah itu
kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan nawaitu yang
bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat
meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Kinerja yang
dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja
Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam Sedarmayanti (2001:50) mengemukakan, performance
diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk
kerja/penampilan kerja. Sedang August W. Smith dalam kutipan Sedarmayanti menyatakan bahwa performance atau
kinerja adalah . Output drive from processes, human or otherwise, jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan
hasil atau keluaran dari suatu proses. H. Imam Moedjiono (2004:46) menyatakan, Seorang Guru atau pendakwah
harus pandai memikat peserta dan kemempuan inilah yang hendaknya dimiliki oleh paara guru pai yang sudah
Ha : Ada Pengaruh sertifikasi guru PAI terhadap kinerja guru PAI di SMPN se- Kecamatan.
Ho: Tidak Ada Pengaruh sertifikasi guru PAI terhadap kinerja guru PAI di SMPN se- Kecamatan.
1. H. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian :
Penelitian kuantitatif dengan model korelasional searah yang menghubungkan dua hal atau permasalahan kemudian
Variabel independen dalam bahasa indonesia sering di sebut bahasa bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
menjadi sebeb timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sertifikasi Guru..
Variabel dependen dalam bahasa indonesia sering di sebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabael
yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (sugiono,2007:3). Variabel dependen
Indikator No item
Independen Sertifikasi
Soal
Guru
negatif positif
Motivasi
mendapatkan
sertifikasi guru
Yang dilakukan
setelah mendapat
sertifikasi
Pandangan
terhadapsertifikasi
Kedisiplinan
Kerapian
Dependen Kinerja
Guru Kebijaksanaan
Kemampuan
Semangat mengajar
Angket atau kuesioner adalah pertanyaan pertanyaan yang diberikan kepada guru pai dengan tujuan agar memberi
respon yang sesuai dengan permintaan peneliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup atau
kuesioner tertutup pertanyaan sudah disediakan, pilihan jawaban berbentuk pilihan ganda menggunakan sekala
Likert ( Sugiono,2008:133)
1. Wawancara.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab langsung peneliti akan elakukan tanya
Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung ke SMPN se Kecamatan Gamping dan akan mengamati kinerja
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa : meneliti benda-benda tertulis seperti
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Product Moment karena data yang ditelii mencari korelasi atau
Ket:
N = number or case
http://gurukreatif.wordpress.com/2012/01/12/12-cara-menjadi-guru-yang-baik/
http://sertifikasiguru.org/uploads/File/panduan/faq01.pdf
http://www.sertifikasiguru.org/uploads/File/panduan/faq04.pdf
www.re_searchengines.com/isjoni12.html
www. motivasi_mutu_kinerja-kinerja.com