You are on page 1of 21

MATA KULIAH AKHLAK

MAKALAH AKHLAK KEPADA KEDUA ORANG TUA

Tugas ini untuk memenuhi kewajiban dalam fakultas ekonomi yang dibina oleh:

DRS. H. M. ANWAR. A

Di susun Oleh :

AHMAD YANTO (14310237)

RIZKY PAHLEVI (14310438)

BURHANSYAH LUBIS (1431)

M.REZA PERDANA .F (14310060)

SYARIFUDIN BARSYAH (1431)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)


MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
FAKULTAS EKONOMI REGULER BANJARBARU 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul

AKHLAK KEPADA ORANG TUA

Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap orang tua

merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah orang yang

mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa. Dan setiap orang tua pun pasti

mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang sukses, berbakti kepada

orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.

Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita

terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus memiliki akhlak yang

sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini mengandung poin-poin penting bagaimana

menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk

mengerjakan tugas akhlak, Kami berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan

sebagai pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak

terhadap orang tua.

Banjarbaru, April 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUl
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua...............................................................3
B. Bagaimana Kewajiban berbakti kepada Orang Tua...................................................4
C. Bagaimana Keutamaan berbakti kepada Orang Tua..................................................8
D. Contoh Berbakti Kepada Orang Tua..........................................................................8
E. Berbakti Kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional.....................................9
F. Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua...........................................................10
G. Pahala Bagi Orang Tua Yang Berbakti Kepada Orang Tua.......................................11
H. Sebab Sebab Durhaka Kepada Orang Tua..............................................................12
I. Contoh Orang Yang Durhaka Kepada Orang Tua......................................................13
J. Balasan Orang Yang Durhaka Kepada Orang Tua.....................................................15
K. Strategi Mengatasi Orang Yang Durhaka Kepada Orang Tua...................................16
L. Analisi Dan Metode Yang Digunakan Dalam
Pembelajaran Akhlak Orang Tua..............................................................................16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap orang tua
merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah orang yang
mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap orang tua pun pasti
mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang sukses, berbakti
kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.Maka dari itu, jika kita memang
seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua, melakukan
apa yang telah diperintahkan oleh orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada
orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita
terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus memiliki akhlak
yang sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini mengandung poin-poin penting
bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tuanya. Maka selain
sebagai upaya untuk mengerjakan tugas akhlak, saya berharap bahwa tugas makalah ini
juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya
akan pentingnya akhlak terhadap orang tua.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang penulis ambil dari Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua
2. Bagaimana Kewajiban berbakti kepada Orang Tua ?
3. Bagaimana Keutamaan berbakti kepada Orang Tua ?
4. Contoh berbakti kepada orang tua
5. Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional
6. Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
7. Pahala bagi orang yang berbakti kepada OrangTua
8. Sebab-sebab Durhaka Kepada OrangTua
9. Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
10. Balasan Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
11. Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua
12. Analisis dan Metode yang digunakan dalam Pembelajaran Akhlak kepada
Orang Tua

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Akhlak kepada Orang Tua.
2. Menjelaskan Kewajiban berbakti kepada Orang Tua

1
3. Menjelaskan Keutamaan berbakti kepada Orang Tua
4. Menjelaskan Contoh berbakti kepada orang tua
5. Menjelaskan Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional
6. Menjelaskan Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
7. Menjelaskan Pahala bagi orang yang berbakti kepada OrangTua
8. Menjelaskan Sebab-sebab Durhaka Kepada OrangTua
9. Menjelaskan Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
10. Menjelaskan Balasan Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
11. Menjelaskan Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua
12. Menjelaskan Analisis dan Metode yang digunakan dalam Pembelajaran
Akhlak kepada Orang Tua

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak kepada Orang Tua


Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai
arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu
keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu
tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari
keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir, termasuk
juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul Walidain adalah mengormati dan berbakti kepada kedua
orang tua.
Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua baik
yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia.
Menurut Muhammad Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-apa
yang diperintahkan oleh kedua orang tua dalam kebaikan.
Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua orang tua
semata-mata karena Allah SWT.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan
menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam
keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Adapun akhlak anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah,
cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya.
Ketahuilah bahwa kita hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau
orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang
lagi. Dalam hal ini rasulullah bersabda : Tidaklah seseorang melihat kepada orang tuanya
dengan pandangan kasih sayang melainkan Allah menetapkan baginya akibat
pandanagannya itu adalah haji yang diterima dan mabrur.

Pandanglah kedua orang tua dengan penuh rasa kasih sayang, janganlah marah
kepadanya memandang sambil marad dan suara yang keras.

3
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. QS Al-Isra : 23-24.

B. Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat, berbakti
kepada kedua orang tua adalah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi hak-hak
keduanya, dan mentaati keduanya.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :

Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua adalah suatu hal yang
sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah kepada Umatnya.Adapun akhlak anak
terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah
kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup bersama
orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah
sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi.

Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.

Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23:


Maka janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan janganlah
membentaknya dan ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik.

4
Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untukmerendahkanlah diri terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:

"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil".(QS Al-Isra : 24)

Berikut ini beberapa adab yang baik dan akhlak yang mulia kepada orang tua:

1. Tidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam atau tidak
menyenangkan

2. Tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan orang tua

Dalil kedua ada di atas adalah hadits Al Musawwir bin Makhramah


radhiallahuanhu mengenai bagaimana adab para Sahabat Nabi terhadap Nabi
Shallallahualaihi Wasallam, disebutkan di dalamnya:

jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara


mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap
Rasulullah (HR. Al Bukhari 2731).

Syaikh Musthafa Al Adawi mengatakan: setiap adab di atas terdapat dalil


yang menunjukkan bahwa adab-adab tersebut merupakan sikap penghormatan.

Maka dari hadits ini merendahkan suara dan tidak memandang dengan tajam
merupakan akhlak yang mulia dan sikap penghormatan yang tentu sangat layak untuk
kita terapkan kepada orang tua. Karena merekalah orang yang paling layak
mendapatkan perlakuan yang paling baik dari kita. Sebagaimana telah dijelaskan pada
materi sebelumnya.

3. Tidak mendahului mereka dalam berkata-kata

Diantara adab yang mulia kepada orang tua adalah tidak mendahului mereka dalam
berkata-kata dan mempersilakan serta membiarkan mereka berkata-kata terlebih
dahulu hingga selesai. Lihatlah bagaimana Abdullah bin Umar radhiallahuanhu
menerapkan adab ini. Beliau berkata:

5
:
: :

kami pernah bersama Nabi Shallallahualaihi Wasallam di Jummar, kemudian


Nabi bersabda: Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim.
Ibnu Umar berkata: sebetulnya aku ingin menjawab: pohon kurma. Namun karena
ia yang paling muda di sini maka aku diam. Lalu Nabi Shallallahualaihi Wasallam
pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ia adalah pohon kurma

(HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811).

Ibnu Umar radhiallahuanhuma melakukan demikian karena adanya para sahabat


lain yang lebih tua usianya walau bukan orang tuanya. Maka tentu adab ini lebih
layak lagi diterapkan kepada orang tua.

4. Tidak duduk di depan orang tua sedangkan mereka berdiri

Dalilnya hadits Jabir bin Abdillah radhiallahuanhu:

, ,
, , : .
. . .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami
shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan
Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh
kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau
memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti
shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau
bersabda, kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi,
mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk,
maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia
shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika
dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk (HR.
Muslim, no. 413).

6
Para ulama mengatakan dilarangnya hal tersebut karena merupakan kebiasaan
orang kafir Persia dan Romawi. Maka hendaknya kita menyelisihi mereka.

5. Lebih mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau iitsaar dalam perkara
duniawi

Hendaknya kita tidak mengutamakan diri kita sendiri dari orang tua dalam perkara
duniawi seperti makan, minum, dan perkara lainnya. Sebagaimana hadits dalam
Shahihain mengenai kisah yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahualaihi
Wasallam mengenai tiga orang yang terjebak di dalam gua yang tertutup batu besar,
kemudian mereka bertawassul kepada Allah dengan amalan-amalan mereka, salah
satunya berkata:

. . . !
. . .
. . . .
. . .
. .

Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga
memiliki istri dan anak perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala
ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan susu untuk mereka. Aku selalu
dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu suatu hari ketika panen aku harus
pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang
tuaku sudah tidur. Lalu aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya, lalu
aku bawakan bejana berisi susu itu kepada mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi
aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan memberi susu pada
anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di
kakiku karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar. Ya
Allah jika Engkau tahu aku melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka
bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit dari situ. Maka Allah pun
membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya.

C. Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Rosulullah SAW Bersabda :

7
Dari Abdullah Bin Masud berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah:
Amalan apakah yang dicintai oleh Allah Beliau menjawab: Sholat pada
waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa Beliau menjawab: Berbakti kepada
kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa Beliau menjawab: Jihad
dijalan Allah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua itu
merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW.

D. Contoh Berbakti kepada Orang Tua


Rosulullah SAW Bersabda :

Dari Asma binti Abu Bakar ia berkata:Ibuku mendatangiku, sedangkan ia


seorang wanita musyrik di zaman Rasulullah . Maka aku meminta fatwa kepada
Rasulullah dengan mengatakan: Ibuku mendatangiku dan dia menginginkan aku
(berbuat baik kepadanya), apakah aku (boleh) menyambung (persaudaraan dengan)
ibuku beliau bersabda: ya, sambunglah ibumu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari kutipan hadits di atas tentu kita dapat menyimpulkan bahwa Ibu adalah
seseorang yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang dan tak ada seorangpun
yang memungkiri akan begitu besarnya jasa jasa Ibu dalam hidup manusia.

E. Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional

Karena semenjak awal bulan kehamilan dan menjelang kelahiranya kita dijaga
keselamatan kita dengan taruha nyawa.Belaian kasih sayangnya memanjakan kita dan
doa nya selalu menyertai kita.Dan karena itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh
manusia agar berbuat baik kepada Ibu Kita.

Dan Ibu Kita merawat jasmani dan rohani kita sejak kecil secara langsung,
maka bapak pun juga merawat kita, mencari nafkah untuk kita, membesarkan kita,
mendidik kita dan menyekolahkan kita, disamping usaha ibu. Kalau mulai
mengandung sampai masa muhariq (masa dapat membedakan mana yang baik dan
buruk), seorang ibu sangat berperan, maka setelah mulai memasuki masa belajar, ayah
lebih tampak kewajibannya, mendidik kita dan mempertumbuhkannkia menjadi
dewasa, namun apabila dibandingkan antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai
mengandung sampai dewasa dan sebagaimana perasaan ibu dan ayah terhadap

8
putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru apabila dikatakan lebih berat
tugas ibu dari pada tugas ayah.

Coba bandingkan, banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah
terhadap anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi
sebaliknya banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.Barangkali
karena demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya. Walaupun bukan berarti
ayahnya tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada
mendahulukan ayahnya dalam cara memuliakan orang tua.

Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Luqman : 14

Artinya:Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu (QS.Luqman:14)

F. Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua


1. Cara Berbuat baik kepada Orang Tua yang masih Hidup

Kita sebagai Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti
kepada orang tua kita, baik ibu maupun ayah.Agama Islam mengajarkan dan
mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan
berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada
banyak cara untuk berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua,
diantaranya adalah:

a. Mentaatinya dalam hal yang ma'ruf


b. Mengikuti kemauan keduanya selama tidak bermaksiat kepada Allah
c. Berinfak kepada keduanya jika keduanya membutuhkannya
d. Tidak menghina keduanya
e. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu
f. Berkata Halus Dan Mulia Kepada Ibu dan Ayah
Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh
terhadapnya, terkadang perintah yang di berikan oleh orang tua tidak sesuai

9
dengan ketentuan Syariat Islam?Adapun cara menghadapi perintah kedua orang
tua yang bertentangan dengan ajaran Islam yaitu sebagai berikut:
a. Jika suatu saat Kita disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya
katakan kepada keduanya bahwasanya Allah melihat Kita.
b.. Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal dan
ngotot, sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan
tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
c. Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan
kekurangan. Jangan posisikan kedua orang tua seperti Nabi yang tak pernah
berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang
tua bertentangan dengan hati nurani atau nilai-nilai yang kamu yakini
kebenarannya.

2. Cara Berbakti Kepada Orang tua yang Telah Meninggal

Berbakti kepada orangtua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua masih
hidup,berbakti kepada orang tua juga dapat kita lakukan meski orang tua telah
meninggal. Rosulullah SAW Bersabda:

Seseorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa


kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu
kebaikan kepada kedua orang tuaku. ?Rasulullah bersabda: ya, mendoakan dan
memintakan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan
teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada
mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang
telah meninggal adalah sebagai berikut:

a. Merawat Jenazahnya dengan memandikan, menshalatkan dan menguburkanya.

b. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya.

c. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman teman dekatnya atau
Memuliakan teman-teman kedua orang tua.

d. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu
bapak.

e. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada Allah
dari segala dosa orang tua kita.

10
G. Pahala bagi orang yang berbakti kepada OrangTua

Allah telah menjanjikan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya
dengan kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat dan dia akan mendapatkan pahala
yang besar di akhirat, dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pahala di Dunia
a . Dipanjangkan umurnya
b. Diperbanyak rizkinya
c. Dikabulkan doanya
d. Anak dan cucunya akan berbakti kepadanya
e. Dicintai keluarganya dan tetangganya
f. Dijauhkan dari mati dalam keburukan
g. Dipuji oleh manusia dan mereka akan berterima kasih padanya
h. Allah akan meridhainya
2. Pahala di Akhirat
a. Berbakti adalah salah satu penyebab utama masuk surga
b. Dimasukan surga dengan orang-orang yang pertama kali dimasukkan surga
c. Penebus dosa

H. Sebab-sebab Durhaka Kepada OrangTua

Durhaka adalah setiap perbuatan dan perkataan seorang anak yang dapat menyakiti
kedua orang tuanya.Durhaka adalah perbuatan yang dilarang (haram) dan termasuk
dosa besar.Tidak seorangpun yang berani berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya
kecuali orang yang sakit dan bodoh, berikut beberapa penyebab kedurhakaan :
1). Kebodohan akan keutamaan kedua orang tua, dan kebodohan terhadap akibat
yang akan ditanggungnya bila seseorang melakukan perbuatan durhaka kepada
keduanya didunia dan akhirat, oleh karena itu Ibnu Abbas RA berkata : Setiap
orang yang melakukan kemaksiatan kepada Allah dialah orang yang bodoh, dan
oleh karena itu dikatakan : Barang siapa yang bodoh akan sesuatu maka dia
akan melanggarnya.
2). Mengutamakan dan mendahulukan sebagian anaknya terhadap anak-anaknya, oleh
karena itu syariat melarang perbuatan ini, dan mengingatkan akibat yang akan
ditimbulkan, ketika datang Basyir bin Saad kepada Nabi Saw untuk memberikan
hadiah pada anaknya Nu'man, Beliau berkata padanya : Apakah setiap anakmu
menerima pemberian ini ? dia menjawab : tidak, Beliau berkata : Jangan jadikan
aku sebagai saksi kedzaliman, jadikan selain aku sebagai saksi, tidakkah kamu
suka mereka berbakti padamu secara sepadan.
3). Tidak memperhatikan nafakah dimasa kanak-kanak mereka dan tidak
memperdulikannya.

11
4). Tidak memperhatikan hak-hak isteri dan cenderung memperhatikan sebagian
isterinya tanpa memperhatikan isteri lainnya.
5). Teman yang tidak baik
Rosulullah SAW Bersabda :

: :
: "
:
Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw bersabda : berilah pertolongan
kepada anakmu untuk berbakti, bila seseorang mampu maka keluarkan sifat
durhaka dari anaknya.( HR,Bukhari Muslim )

I. Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua

Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang
bernama Alqamah.Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa
dan suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan
kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. Maka,
Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk
melihat keadaannnya. Beliau bersabda, Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah
untuk mengucapkan La Ilaha Illallah Akhirnya mereka berangkat kerumahnya,
ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza, maka segeralah mereka men-
talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La Ilaha Illallah.
Langsung saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Setelah itu Rosulullah Memanggil Ibunya Lalu Rasulullah bersabda kepadanya,


Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau
berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku,
bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?

Sang ibu menjawab, Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak
puasa dan senang bersedekah.

Rasulullah bertanya lagi, Kenapa Dia seperti itu?

Dia menjawab, Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan


saya dan diapun durhaka kepadaku.

12
Maka, Rasulullah bersabda, Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah
menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.

Kemudian beliau bersabda, Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar
yang banyak.

Si ibu berkata, Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?

Beliau menjawab, Saya akan membakarnya dihadapanmu.

Dia menjawab, Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar
anakku dihadapanku.

Kemudian Sang Ibu pun langsung memaafkan Al-Qamah.Kemudian setelah itu


Alqamah bisa menngucapkan kalimat La Ilaha Illallahdan meninggal saat itu juga.
Lalu, di dekat kuburan itu beliau bersabda:

Wahai sekalian kaum Muslimin, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan
kemarahan Allah tergantung pada kemarahan orang tua.( HR.Bukhari Muslim )

Adapun contoh orang yang durhaka kepada orang tua dalam kehidupan nyata
adalah sebagai berikut:

Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan
kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa
memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam.
Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati
dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya
meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu.

Seringkali Ibunya Menasehatinya ,namun ia malah mencela Ibunya, padahal ia


telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya
sebab ia dapat melawan siapa saja.
Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal
dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat
mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking
sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata.
Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah
bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

13
Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan
tangan kanannya. Tangan yang digunakan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya
benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh.
Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya
atas perbuatan dosanya terhadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak
tunggalnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau
mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

J. Balasan Orang yang Durhaka Kepada OrangTua


1. Balasan Di Dunia
a. Disempitan rizkinya
b. Tidak dipanjangkan umurnya
c. Amalanya tidak diangkat pada hari kamis
d. Pintu-pintu langit tidak dibuka untuk amalannya
e. Allah akan memurkainya
f. Keluarga dan tetangganya akan memurkainya
g. Ditakutkan akan meninggal dalam keburukan
h. Para malaikat dan orang-orang mukmin akan melaknatnya
i. Doanya tidak dikabulkan
j. Balasannya akan diberikan didunia dan diakhirat akan mendapatkan balasan
juga
k. Anak-anak dan cucunya akan mendurhakainya

2. Balasan Di Akhirat
a. Haram masuk surga
Tidak akan masuk surga, pendurhaka terhadap kedua orang tua. (H.R. Nasai
danAhmad)
b. Dimurkai Allah SWT
keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun
tergantung pada murka kedua orang tua.(H.R. Al-Hakim)
c. Allah tidakmenerima Shalatnya
Allah tidak akan menerima shalat orang yang durhaka kepada orang tuanya .
(H.R. Abu Daud)
d. Anak-anak yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e. Disegerakan siksanya di dunia

Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan durhaka
kepada kedua orangtua.

K. Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua


Setelah menganalisis masalah tentang sebab-sebab seseorang durhaka dan
membantah kepada orang tuanya,makabisa digunakan strategi-strategi untuk mengatasi
persoalan tersebut,diantaranya adalah sebagai berikut:

14
1. Lakukanlah Pendekatan Kasih Sayang terhadap anak
2. Kita harus memahami watak kepribadian anak
3. Sediakan waktu,perhatian dan kepedulian kepada anak
4. Cara menyampaikan maksud yang Komunikatif
5. Perhatikan dan arahkan kualitas pergaulan anak

L. Analisis dan Metode yang digunakan dalam Pembelajaran Akhlak kepada Orang
Tua
Setelah meninjau beberapa permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam
Akhlak kepada Orang Tua,maka Akhlak kepada Orang Tua itu Sangatlah penting
dalam kehidupan ini karena Berakhlak kepada Orang tua memiliki tujuan yang tepat
yang harus diterapkan dalam pembelajaran kepada peserta didik.Adapun tujuan
berakhlak kepada Orang Tua yaitu untuk menjadikan Kehidupan yang Sakinah,nyaman
dan damai dalam Berkeluarga.
Adapun Metode-metode yang tepat yang digunakan dalam pembelajaran
Akhlak kepada Orang tua yang akan disampaikan kepada ara peserta didik adalah
sebagai berikut:
1. Metode Kisah
2. Metode Amtsal
3. Metode Targib dan Tarhib
4. Metode Audio Visual
5. Metode Mauidzah
6. Metode Ibrah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak terhadap orang tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga
dosa dari berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa
menyekutukan Allah.

Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah beliau
berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari hingga

15
sekarang. Penerapan dalam akhlak menghormati orang tua sangat diperlukan karena itu
merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara menghormati orang tua ang
masih hidup dapat dimulai dari hal-hal yang kecil, contohnya: Berbakti dengan
melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari keduanya, selalu melaksanakan
perintah orangtua dan masih banyak yang lainnya.

Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada beberapa cara
yang dapat dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung silaturahmi
dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya.

Diantara sebab-sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya adalah


bodoh dan tidak mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih kasih terhadap
yang lainya.

Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai contoh:
Allah akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan murka
kepadanya.

Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa
dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan perhatian
terhadap anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan benar.

B. Saran
Diharapkan kepada semua generasi Muda agar menghormati dan menyayangi
Orang Tua Kita kapanpun dan dimanapun Kita berada,berbaktilah kepada kedua orang
tua kita dan janganlah kita durhaka kepada keduanya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://ihuzaimah.wordpress.com/2012/09/07/akhlak-terhadap-kedua-orang-tua/
http://www.mohlimo.com/akhlak-islam-anak-kepada-orang-tua/
BIODATA PENULIS

Nama : Ahmad Yanto


Npm : 14310237
TTL :
Pendidikan : S1 Manajemen
No.HP :

Nama : Rizky Pahlevi


Npm : 14310438
TTL : Kandangan,10-07-1996
Pendidikan : S1 Manajemen
No.HP : 082299152393

Nama : Burhansyah Lubis


Npm : 1431
TTL :
Pendidikan : S1 Manajemen
No.HP :

Nama : M.Reza Perdana.F


Npm : 14310060
TTL :
Pendidikan : S1 Manajemen
No.HP :

Nama : Syarifudin Barsyah


Npm : 1431
TTL :
Pendidikan : S1 Manajemen
No.HP :

You might also like