Professional Documents
Culture Documents
atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari
(gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko
terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting, dan tidak
Menurut Townsend (1996) mental illness adalah respon maladaptive terhadap stresor dari
lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai
dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.
Konsep Gangguan Jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III adalah sindrom atau
pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara
khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distres) atau hendaya (impairment/disability) di
dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi
penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan;
Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan mengajarkan kerja sama
antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Perawat berusaha mengungkap
perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan
Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai tujuan terapeutik
Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan subyek/topik
jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien.
Berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah teknik khusus, ada
beberapa hal yang membedakan berkomunikasi antara orang gangguan jiwa dengan gangguan
penderita gangguan jiwa cenderung mengalami gangguan konsep diri, penderita gangguan
penyakit fisik masih memiliki konsep diri yang wajar (kecuali pasien dengan perubahan fisik,
ex : pasien dengan penyakit kulit, pasien amputasi, pasien pentakit terminal dll).
Penderita gangguan jiwa cenderung asyik dengan dirinya sendiri sedangkan penderita penyakit
Penderita gangguan jiwa cenderung sehat secara fisik, penderita penyakit fisik bisa saja jiwanya
Sebenarnya ada banyak perbedaan, tetapi intinya bukan pada mengungkap perbedaan antara
ilmu komunikasi yang benar, ide yang mereka lontarkan terkadang melompat, fokus terhadap
topik bisa saja rendah, kemampuan menciptakan dan mengolah kata kata bisa saja kacau balau.
Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :
Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi
dengan klien lain maupun dengan perawat, pasien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan
Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang bersama sama,
ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat
berhubungan dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.
Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku kekerasan maka harus direduksi atau
ditenangkan dengan obat obatan sebelum kita support dengan terapi terapi lain, jika pasien
masih mudah mengamuk maka perawat dan pasien lain bisa menjadi korban.
Kesehatan jiwa sering berpijak pada beberapa komponen, beberapa komponen tersebut adalah:
Support system : dukungan dari orang lain atau keluarga membantu seseorang bertahan terhadap
Mekanisme Koping : bagaimana cara seseorang berespon terhadap stressor menjadi satu ciri khas
bagi setiap individu, jika responnya adaptif maka hasilnya tentu perlaku positif, jika responnya
Harga Diri : jika dia merasa lebih baik dari orang lain maka akan menjadi sombong, jika dia
merasa orang lain lebih baik dari dia maka dia akan mengalami Harga Diri Rendah.
Ideal Diri : Bagaimana cara seseorang melihat dirinya, bagaimana dia seharusnya : saya hanya
akan menikah dengan seorang wanita anak pengusaha comment tersebut adalah ideal diri tinggi,
saya hanya lulusan SD, menjadi buruh saja saya sudah maksimal comment ini adalah ideal
diri rendah.
Gambaran Diri : apakah seseorang menerima dirinya beserta semua kelebihan dan kekurangan,
meski cantik dia menerima kecantikannya tersebut satu paket dengan keburukan lain yang
Tumbuh Kembang : Jika seseorang tidak pernah mengalami trauma maka dewasa dia tidak akan
Pola Asuh : kesalahan mengasuh orang tua memicu perubahan dalam psikologis anak.
Genetika : Schizofrenia bisa secara genetis menurun ke anak, bahkan pada saudara kembar
peluang nya 50 %.
Lingkungan : Lingkungan yang buruk menjadi salah satu faktor pendukung munculnya
gangguan jiwa.
Penyalahgunaan Zat : penyalahgunaan zat memicu depresi susunan saraf pusat, perubahan pada
neurotransmitter sehingga terjadi perubahan pada fungsi neurologis yang berfungsi mengatur
emosi.
Perawatan Diri : jika seseorang tidak pernah mendapatkan perawatan, ex : lansia maka dia akan
mengalami suatu perasaan tidak berguna jika perasaan ini berlangsung lama bisa memicu
gangguan jiwa.
Kesehatan Fisik : gangguan pada sistem saraf mampu merubah fungsi neurologis, dampak
jangka panjangnya jika yang terkena adalah pusat pengaturan emosi akan memicu gangguan
jiwa.
Seharusnya ada banyak faktor yang memicu gangguan jiwa, jika semua faktor bisa direduksi dan
di minimalisir maka ke depan jumlah penderita gangguan jiwa dapat ditekan sekecil mungkin.
ROLE PLAY
RENDAH
yaitu terjatuh dari bangunan dengan ketinggian 10 meter. Oleh keluarganya klien dibawa ke
rumah sakit.Karena kondisi tangan kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan lukanya
Perawat 1 : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan ya pak?
Perawat 2 : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak lemas.
Perawat1 : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak rasakan sekarang.
Tn. Ronggo : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan betapa menderitanya
Tn. Ronggo : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya. Saya benar-benar
tidak berguna.
Perawat 2 : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah tangga, bapak harus tegar
untuk menghadapi semua itu. Saya yakin bapak dapat melakukannya dan melewati cobaan ini.
Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami saya, agar dia semangat kembali.
Perawat 2 : Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari anda dan keluarganya
Perawat 2 segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar ruangan
Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-akhir ini dia sangat
Perawat 2 : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu keadaan pasien. Nanti
Perawat 1 : Baiklah bu,sekarang bapak sudah selesai makan. Nanti siang saya akan kembali
Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan pak Ronggo
Perawat 2 : Saya akan melaporkan kondisi pak Ronggo dok,sejauh ini kondisinya
baik,namun kejiwaannya masih belum stabil. Dia masih sering diam dan masih sensitif.
Dokter : Baik sus,tentunya keadaan kejiwaan seperti itu merupakan hal yang wajar.
Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada keluarga pasien. Untuk itu, tolong hubungi
Perawat 2 : Ya dok..
Akhirnya perawat kembali ke ruangan pak Ronggo untuk menghubungi istrinya agar datang ke
ruangan dokter.
Perawat 2 : Bu,maaf sekarang ibu diminta untuk ke ruang dokter..
Istri : Ya sus..
Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya Dok? Akhir-
Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika seseorang kehilangan
salah satu anggota tubuhnya. Hal itu membuat harga diri rendah yang dialami pak Ronggo.
Beliau sering sensitif karena beliau merasa sudah tidak berguna,terlebih beliau sebagai kepala
Istri : Ooohhh
Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu memberikan
dukungan agar pak Ronggo menjadi lebih semangat dan bangkit untuk tidak berputus asa.
Istri : Ya dok..
Keesokan harinya, di dalam ruangan ditunggui oleh istri dan keluarganya sementara itu perawat
Perawat 2 : Syukurlah
Saya senang mendengar kabar ini,semoga dengan keadaan yang sudah semakin membaik,
Mungkin bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang menyuapi bapak ya bu,
Ibu Ronggo : Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak kembali berputus
asa?
Perawat 1 : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu dan keluarga selalu
Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar dia bisa semangat seperti dulu.
Perawat 1 : Ya pak,itu usaha yang sangat bagus.
Perawat 1 : Menurut catatan kami,pak Ronggo sudah boleh pulang,tetapi lebih jelas lagi
menunggu pengarahan dan ijin dari dokter bu,karena dokter yang lebih bertanggung jawab dan
Perawat 2 : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi untuk mengantar
makan siang.