You are on page 1of 7

Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.

id

Penerapan Metode Profile Matching Dalam Penilaian Kinerja Guru


Untuk Kompetensi Pedagogik
Ari Suhartanto 1), Kusrini 2), Henderi 3)
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 1)
aritapiarikaja80@gmail.com1), kusrini@amikom.ac.id 2), henderi@mail.ugm.ac.id 3)

Abstract - By applying the method for assessing Competency Profile Matching Pedagogic as outstanding
teacher performance appraisal process for the scope of the Department of Education and Culture District.
Madiun can improve the objectivity and accuracy of data. The data collected is the data history teacher
performance assessment in the form of documents and statements as well as supporting data such as
documents the rules and governance performance appraisal process outstanding teachers. Based on the
test system accuracy rate obtained value judgments have an average yield of 97.64% which is calculated
on an average compared with the end result pedagogical manually. Difference in average rate of 2.36%
smaller due to the decision-making mechanism profile matching method assumes that there is an ideal
level of predictor variables that must be met by the subjects. Assessment using the Profile Matching had
levels greater objectivity as to measure the value of each indicator variable ratings downgraded again by
the sub-indicators and weighted by using valuation parameters and calculated using the decision-making
mechanism to assume that there are levels of the predictor variables that ideal that must be met by
subject. Unlike the manual assessment process that only include the value of the fulfillment level of each
indicator by writing the numbers and calculated only to add them up.
Keywords: Profile Matching, Teacher Performance Assessment, Pedagogic Competence.

Abstrak Dengan menerapkan metode Profile Matching untuk penilaian Kompetensi Pedagogik sebagai
proses penilaian kinerja Guru berprestasi untuk lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Madiun
dapat meningkatkan obyektifitas dan akurasi data. Data-data yang dikumpulkan merupakan data riwayat
penilaian kinerja Guru berupa dokumen dan pernyataan serta data pendukung berupa dokumen aturan-
aturan dan tata laksana proses penilaian kinerja guru berprestasi. Berdasarkan pengujian sistem
didapatkan tingkat akurasi penilaian memiliki nilai hasil rata-rata sebesar 97,64 % yang dihitung dari
membandingkan dengan rata-rata hasil akhir penilaian kompetensi pedagogik secara manual. Selisih
angka rata-rata 2,36% lebih kecil karena mekanisme pengambilan keputusan dengan metode profile
matching mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh
subyek. Penilaian menggunakan Profile Matching memiliki tingkat obyektifitas yang lebih baik karena
untuk mengukur nilai setiap indikator variabel penilaian diturunkan lagi dengan sub-indikator dan
dibobotkan dengan menggunakan parameter penilaian serta dihitung dengan menggunakan mekanisme
pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal
yang harus dipenuhi oleh subyek. Berbeda dengan proses penilaian manual yang hanya memasukkan
nilai tingkat keterpenuhan dari setiap indikator dengan menuliskan angka dan dihitung hanya dengan
menjumlahkannya.
Kata kunci: Profile Matching, Penilaian Kinerja Guru, Kompetensi Pedagogik.

1.Latar Belakang tim Penilai Kinerja Guru yang ditujuk. Model


Pelaksanaan penilaian kinerja Guru meliputi penilaian kompetensi pedagogik tersebut
penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun berpotensi mengarah pada cara penilaian yang
pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan subyektif serta berpotensi terjadi kesalahan dalam
penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal pengamatan dan pemantuan dalam aspek-aspek
tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya penilaian kinerja Guru. Tugas Guru seperti diatur
setiap semester guru akan dinilai kinerjanya. Nilai dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
atau skor yang dicatat belum dalam penilaian Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor
tersebut berdasarkan parameter ukuran penilaian 16 Tahun 2009, Pasal 1 Ayat 2 yaitu Guru adalah
sesuai aturan yang tersistematis, tetapi pendidik profesional dengan tugas utama
berdasarkan asumsi penguasaan teori mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
pembelajaran dan pengajaran dari setiap anggota melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

29 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan variabel aleatori, penetapan nilai, pernyataan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan preferensi terhadap waktu, dan spesifikasi
menengah. preferensi atas resiko kesalahan pengambilan
Adanya indikator penilaian kompetensi pedagogik keputusan.
yang banyak serta proses penilaian yang masih
berpotensi subyektif, menyebabkan pengambil Penelitian yang dijalankan oleh Edi (2014) dan
keputusan membutuhkan sebuah tools yang Asfan (2013), menyimpulkan bahwa dengan
membantu dalam mengambil keputusan yang menerapkan metode profile matching dapat dapat
tepat. Karena ketika keputusan yang akan diambil meningkatkan akurasi penilaian proposal secara
bersifat kompleks dengan resiko yang besar profesional dan proporsional berdasarkan kriteria
seperti menentukan nilai indikator kompetensi penilaian yang telah ditentukan. Penggunaan
guru, maka pengambilan keputusan memerlukan metode profile matching dapat dapat
alat bantu analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan meningkatkan akurasi penilaian proposal secara
terstruktur serta konsisten. Keputusan yang profesional dan proporsional berdasarkan kriteria
diambil tidak sebatas untuk kebutuhan jangka penilaian yang telah ditentukan.
pendek tetapi juga untuk pembangunan sumber
daya manusia yang berkelanjutan sebagai upaya Penelitian dengan menerapkan SPK yang
persiapan menghadapi ujian kompetensi Guru digunakan untuk sarana penunjang penilaian
berprestasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, kinerja serta menetukan kenaikan pangkat dan
maka perlu digunakan sistem yang dapat jabatan yang dijalankan oleh Hamzah (2010),
menggantikan model penilaian angka kredit Guru Asnawati dan Indra (2012) dan Deny (2014),
yang masih dijalankan secara manual dengan sistem pendukung pengambilan keputusan yang
satu sistem pendukung keputusan, sehingga dibuat berdasarkan strategic objectives perspektif.
diharapkan dapat mengantisipasi kendala-kendala Sehingga, masih dimungkinkan untuk penelitian
dilapangan serta menghasilkan keputusan dalam lanjutan terkait penilaian kinerja pengajar dengan
menentukan nilai/skor indikator kompetensi Guru pembahasan lebih mendalam terkait tujuan-tujuan
berprestasi secara akurat dan obyektif, yaitu strategik dalam peningkatan kinerja pada program
sistem penilaian berbasis sistem pendukung evaluasi kepegawaian. Dalam pengembangan
keputusan dengan menggunakan metode yang perangkat lunak penilaian kinerja secara
tepat. terintegrasi berdasarkan sumber data dari setiap
unit pendukung pada institusi maka terdapat
2. a. Kajian Pustaka beberapa subsistem-subsistem, sehingga sistem
Penelitian yang dijalankan oleh Yuli (2015), Bety yang diterapkan dapat membantu dalam fungsi
(2015) dan Afijal (2015) menilai bahwa untuk kontrol kuwalitas pegawai terhadap sistem
menghindari subjektifitas keputusan yang manajemen SDM pada perusahaan atau instansi
dihasilkan diperlukan suatu Sistem Pendukung
Keputusan (SPK). Dalam penelitian-penelitian 2.b. Metode Penelitian
tesebut menerapkan metode profile matching Penelitian ini menggunakan metode Case Studies
pada SPK dibangun dengan asumsi bahwa: Research, penelitian studi kasus yang digunakan
(1).Metode profil matching membantu memusatkan perhatian pada suatu kasus program
memecahkan persoalan yang kompleks dengan kepegawaian pada kantor Dinas Pendidikan dan
menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang Kebudayaan Kab. Madiun dengan menggunakan
berkepentingan, hasil dan dengan menarik individu atau kelompok sebagai bahan studinya
berbagai pertimbangan guna mengembangkan yaitu Tim Pejabat Penilai Kinerja Guru pada
bobot atau prioritas; (2).Kinerja aplikasi yang lingkup Dinas Pendidikan Kab.Madiun.
dirancang dapat digunakan untuk mengambil Penelitian case study (studi kasus) berbeda
keputusan penempatan pegawai dengan output dengan penelitian survei. Pada penelitian survei
berupa rangking penilaian. Keterkaitan penelitian jumlah sampelnya cukup luas sedangkan pada
yang dijalankan tersebut yang dapat digunakan case study jumlah sampel yang diambil sangat
sebagai acuan penelitian selanjutnya bahwa sedikit atau hanya beberapa orang saja. Namun
sistem pendukung pengambilan keputusan yang persamaan diantara penelitian survei dan studi
sudah dibuat pada dasarnya adalah memilih kasus adalah keduanya sama-sama menggali
suatu alternatif yang terbaik.Seperti melakukan fenomena (Hasibuan:2007). Dalam penelitian ini,
penstrukturan persoalan, penentuan alternatif- penulis mengumpulkan data dan mendeskripsikan
alternatif, penetapan nilai kemungkinan untuk proses penilaian kinerja Guru pada kompetensi

30 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

Pedagogik yang dijalankan pejabat penilai kinerja belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih
guru sesuai dengan keadaan sebenarnya yang jelas.
terjadi di lokasi penelitian dan membobotkan
parameter penilaian indikator-indikator pada 2). Tahap-tahap Penelitian
kompetensi Pedagogik untuk menentukan skor
untuk menghasilkan nilai kompetensi pedagogik.
1). Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini data dikumpulkan sesuai
dengan rancangan atau desain penelitian yang
telah ditentukan. Data-data yang dikumpulkan
merupakan data riwayat penilaian kinerja Guru
berupa dokumen dan pernyataan serta data
pendukung berupa dokumen aturan-aturan dan
tata laksana proses penilaian kinerja guru
berprestasi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil langsung merupakan data Gambar 1: Alur Penelitian
yang berasal sumber asli dari tim pejabat penilai
kinerja Guru berprestasi lingkup Dinas Penelitian studi kasus ini difokuskan untuk
Pendidikan Kab.Madiun. menggali dan mengumpulkan data yang lebih
dalam terhadap obyek yang diteliti untuk dapat
2). Tahap Analisis Data menjawab permasalahan mengenai obyektifitas
Pada tahapan analisis data dilakukan proses dalam proses penilaian kinerja Guru berprestasi
penyederhanaan data-data yang terkumpul ke untuk kompetensi Pedagogik dan menerapkan
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan sistem pendukung keputusan dengan metode
dipahami. Tahapan analisis data yang dilakukan profile matching dan mengimplementasikan dalam
peneliti yaitu: prototype serta mengujinya sebagai sarana
a). Reduksi Data pendukung pengambilan keputusan pada proses
Pada tahapan ini, data-data yang sudah diberi penilaian kinerja Guru. Tahap-tahap penelitian
penandaan dan sudah dikelompokkan dirangkum dapat dilihat pada Gambar 1.
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai proses penilaian kinerja Guru 3. a. Analisis Model Pengambilan Keputusan
berprestasi pada kompetensi Pedagogik serta Pada Gambar 2 adalah alur proses (algoritma)
hasil penerapan sistem pendukung keputusan Penilaian kinerja Guru Dindik Kab. Madiun -
yang dijalankan dan tingkat obyektifitasnya. dengan metode profile matching:
b). Penyajian Data
Data yang sudah terangkum ditafsirkan dan
dijelaskan untuk menggambarkan proses
penilaian kinerja Guru berprestasi pada
kompetensi Pedagogik dengan tingkat obyektifitas
yang dihasilkan. Penyajian data yang sudah
ditafsirkan dan dijelaskan berbentuk uraian
dengan teks atau bersifat naratif.
c). Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari
hasil analisis data yang sudah
dilakukan.Penarikan kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal.Kesimpulan
dalam penelitian ini diharapkan merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada
sehingga dapat menjadi masukan positif sebagai
upaya peningkatan kuwalitas dan obyaketifitas
program penilaian kinerja Guru breprestasi Kab.
Madiun.Temuan tersebut berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
Gambar 2: Alur Pengambilan Keputusan

31 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

3. b. Pengolahan Data Perhitungan Pemetaan GAP :


Berikut contoh kasus disajikan dengan data Guru (Alternatif) P001 P002 P003
NUR
sampel dari nilai Guru yang menjadi alternatif RAHAYUNINGTYAS
2 1 -3
dalam mengetahui nilai pedagogik pada Tabel 1. SULASMI 1 2 -3
SRI HARNANIK 1 1 -3
Tabel 1. Tabel Sampel Guru
Kode Guru Nama Guru Nilai Manual Pada Tabel 3 merupakan data hasil perhitungan
NUR
1955032619770320xxx
RAHAYUNINGTYAS
83 gap merupakan selisih dari nilai profile kriteria
195504011983032xxx SULASMI 81 dikurangi dengan nilai profil target. Perhitungan
195506041982022xxx SRI KUSMIATI 84
dilakukan dengan rumus persamaan gap
dilakukan sebagai conoth untuk alternatif Sulasmi
erikut dijelaskan langkah-langkah perhitungan dengan nilai parameter P002= 4 dikurangi bilai
untuk mendapatkan nilai dari alternatif yang ada. kriteria = 2 maka hasil selisih yang didapat adalah
Menentukan gap seluruh alternatif yang ada. (+2). Setelah dilakukan perhitungan gap maka
Dengan cara mengurangkan nilai profil individu dilanjutkan dengan pembobotan nilai gap, Tabel
dengan nilai profil target. Sebelum dilakukan pembobotan seperti pada Tabel 4.
proses pengurangan profil terlebih dahulu
dilakukan konversi nilai kriteria dari setiap Tabel 4. Tabel Bobot Nilai Gap
alternatif. Sebagai salah satu contoh perhitungan Bobot
Selisih Keterangan
indikator dari 45 indikator yang ada sebagai Nilai
berikut 0 5
Tidak ada selisih (sesuai yang
dibutuhkan)
1 4.5 Kompetensi kelebihan 1 tingkat/level
Indikator I01 : Guru dapat mengidentifikasi Kompelensi kekurangan 1
karakteristik belajar setiap peserta didik di -1 4
tingkat/level
kelasnya 2 3.5 Kompetensi kelebihan 2 tingkat/level
Kompetensi kekurangan 2
-2 3
tingkat/level
Tabel 2. Tabel Nilai Profil pada contoh
3 2.5 Kompetensi kelebihan 3 tingkat/level
Perhitungan Indikator I01 Kompetensi kekurangan 3
Guru (Alternatif) P001 P002 P003 -3 2
tingkat/level
NUR RAHAYUNINGTYAS 4 3 3 4 1.5 Kompetensi kelebihan 4 tingkat/level
SULASMI 3 4 3 Kompetensi kekurangan 4
SRI HARNANIK 3 3 3 -4 1
tingkat/level

Pada Tabel 2 berisi indikator dengan kode I01 Hasil dari perhitungan gap pada Tabel 4
yang merupakan sub dari variabel V01, yang dibobotkan dengan Tabel pembobotan pada
merupakan data penilaian yang dilakukan pada Tabel 5. Sebagai contoh untuk alternatif Sulasmi
penelitian ini. Indikator dengan kode I01 dengan nilai perhitungan gap P002 menghasilkan
mempunyai 3 parameter penilaian dengan kode selisih (+2) maka jika dibobotkan dengan
P001, P002 dan P003. Kode P001 merupakan menggunakan Tabel 4 maka akan didapat nilai
parameter yang menilai dengan kriteria guru bobot sebesar 3,5. Pembobotan lebih lengkap
mampu menjelaskan aspek sosial siswa yang dapat dilihat pada Tabel 5.
ditunjuk sebagai obyek, kode P002 merupakan
parameter yang menilai dengan kriteria guru Tabel 5. Tabel Hasil Pembobotan
mampu menjelaskan aspek intelektual siswa yang Pembobotan Nilai GAP :
ditunjuk sebagai obyek dan kode P003 Guru (Alternatif) P001 P002 P003
NUR
merupakan parameter yang menilai dengan RAHAYUNINGTYAS
3.5 4.5 2
kriteria guru mampu memberikan penjelasan SULASMI 4.5 3.5 2
SRI HARNANIK 4.5 4.5 2
bagaimana cara membantu mengembangkan
potensinya tersebut, untuk parameter yang lain
dapat dilihat pada lampiran. Langkah selanjutnya setelah didapatkan hasil
Setelah ditentukan nilai profil, maka dihitung nilai pembobotan pada Tabel 5 maka ditenentukan
Gap nya, dengan menghitung dengan rumus nilai Core Factor dan Secondary Factor. Pada
Persamaan 1, yaitu: proses tahap ini merupakan tahapan dimana
harus ada yang menjadi Core Factor, yang
Gap = Profil Kriteria Profil Target (1) merupakan faktor pokok dan Secondary Factor,
Tabel 3. Tabel Hasil Perhitungan Gap yang merupakan faktor pendukung. Dalam
penelitian ini penentuan core factor dan
32 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

secondary factor didapat berdasarkan selisih 0,3. Keunggulan selisih dari alternatif Sri
pengambilan data ekternal pada penilaian kinerja Harnanik pada indikator I01 didapatkan karena
Guru lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten keunggulan dari penilaian pada parameter P002.
Madiun. Pengelompokan nilai Core Factor dan Selanjutnya dilakukan perhitungan pada seluruh
Secondary Factor pada indikator I01 adalah pada 45 indikator dengan cara yang sama. Hasil akhir
kode parameter P001 dan P002 merupakan Core setelah dilakukan semua perhitungan faktor tiap
Factor sedangkan kode parameter P003 indikator maka didapatkan hasil seperti pada
merupakan Secondary factor. Setelah Tabel 7.
pengelompokkan nilai Core Factor dan Secondary
Factor seperti Tabel 5, maka selanjutnya dihitung Tabel 7. Tabel Hasil Akhir Perhitungan Profile
dengan rumus persamaan NCF dan NSF sebagai Matching Untuk 45 Indikator
berikut.
Guru (Alternatif) Hasil Skor Konversi Nilai

NCF (2) NUR


3.820 76
RAHAYUNINGTYAS
NSF (3) SULASMI 3.799 76
SRI HARNANIK 3.665 74
Berdasarkan rumus persamaan NCF dan NSF Ket:
dapat dihitung nilai NCF dan NSF, sebagai contoh - Konversi Nilai= (N Profile Matching / N Maksimal) x 100%
pada alternatif Sulasmi, nilai hasil pembobotan - Nilai Maksimal= 5,00
Sulasmi pada Tabel 3 dengan Core factor P001 =
4,5 dan P002 =3,5 maka didapatkan nilai NCF Hasil akhir pada Tabel 7 diketahui bahwa
(4,5+3,5)/2 =4. alternatif Nur Rahayuningtyas mendapatkan hasil
Pada penilaian Secondary Factor Sulasmi pada tertinggi dengan nilai 3.820 unggul terpaut 0.021
Tabel 5 dengan nilai P003 sebesar 2, dikarenakan dengan alternatif Sulasmi dan terpaut cukup jauh
hanya satu maka nilai Secondary factor adalah 2. dengan alternatif Sri Harnanik dengan selisih
Langkah setelah ditemukan NCF dan NSF maka 0.155. Perolehan hasil profile matching setelah
di tentukan nilai total dari perhitungan Factor dikonversi nilai alternatif Nur Rahayuningtyas
dengan rumus Persamaan 4: sama dengan Sulasmi dikarenakan pembulatan
yaitu sebesar 76 dan lebih besar 2 poin dengan
N = (x) % . NCF + (y)% . NSF (4) alternatif Sri Harnanik. Untuk nilai perbandingan
hasil profile matching dengan penilaian manual
Berdasarkan Persamaan 4, terlebih dahulu terpaut 7 angka pada alternatif Nur
menentukan berapa persen nilai Core Factor dan Rahayuningtyas namun dari ranking, penilaian
berapa persen nilai Secondary Factor. Pada manual dan profile matching masih sama.
kasus ini, nilai x%= 60% sedangkan nilai y%=
40%. 4.a Mengukur Akurasi Penilaian
Sebagai contoh pada hasil perhitungan alternatif Sistem penilaian dengan metode profile matching
Sulasmi didapatkan nilai NCF = 4 dan nilai NSF = dengan penilaian manual sebesar 2,364% lebih
2 maka dengan rumus Persamaan 4 didapatkan kecil karena penilaian menggunakan mekanisme
nilai total: (60%*4) + (40*2)= 3,2. pengambilan keputusan dengan mengasumsikan
Detail perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6. bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang
ideal yang harus dipenuhi oleh subyek. Selisih
Tabel 6. Tabel Perhitungan Nilai Faktor nilai 2,364% lebih kecil tersebut didapatkan dari
rata-rata nilai seluruh Guru dengan panilaian
Perhituangan Factor
Manual dikurang rata-rata nilai selurug Guru
Guru
(Alternatif)
P001 P002 P003 NCF NSF Total dengan panilaian profile matching. Maka,
SRI
4.5 4.5 2 4.500 2.000 3.500
prosentase akurasi hasil akhir penilaian dengan
HARNANIK menggunakan metode profile matching ini adalah
SULASMI 4.5 3.5 2 4.000 2.000 3.200 sebesar 97,636% ( dibulatkan menjadi 97,64 % ).
NUR
RAHAYU- 3.5 4.5 2 4.000 2.000 3.200
NINGTYAS
4.b Tingkat Obyektifitas Penilaian
Menurut Landey et al.,(1978), mengemukakan
Berdasarkan hasil dari perhitungan faktor pada bahwa, persepsi karyawan terhadap keadilan dan
indikator dengan kode I01 nilai tertinggi keakuratan penilaian kinerja tidak semata-mata
didapatkan oleh alternatif Sri Harnanik dengan dikarenakan bentuk dan karakteristik dari
instrumen penilaian kinerja namun juga dapat
33 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

dipengaruhi oleh sistem atau proses penilaian menuliskan angka rentang 0-2 poin dan dihitung
kinerja itu sendiri. Hal ini berarti bahwa persepsi hanya dengan menjumlahkannya.
objektivitas karyawan pada penyusunan alat ukur
penilaian kinerja merupakan prediktor awal dari 5.b Saran
penilaian pada alat ukur yang objektif sehingga ke 1) Penelitian ini untuk penerapan penilaian
depan perlu diperhatikan untuk proses kompetensi Pedagogik sehingga hasil
implementasi dan umpan baliknya, sehingga alat perbandingan tidak hanya dilihat pada variabel
ukur penilaian kinerja yang objektif dapat penilaian yang terbatas dan sebaiknya dapat
terwujud. ditambahkan untuk seluruh standart
Penilaian kinerja Guru untuk kompetensi kompetensi Guru lainnya yaitu kompetensi
pedagogik dengan menggunakan metode profile Kepribadian, Profesional dan Sosial.
matching memiliki tingkat obyektivitas yang lebih 2) Penilaian kinerja Guru untuk kompetensi
baik dibandingkan dengan penilaian secara pedagogik yang telah dijalankan ini hanya
Manual. Perbaikan tingkat obyektivitas penilaian menggunakan metode profile matching,
menggunakan metode profile matching apabila sebaiknya diterapkan dan diuji metode yang
dibandingkan dengan penilaian secara Manual lainnya, sehingga didapatkan perbandingan
karena dengan menerapkan sistem pendukung tingkat akurasi hasil penilaian dan obyektifitas
keputusan profile matching ini, indikator penilaian penilaian yang maksimal.
kinerja Guru untuk kompetensi pedagogik
diturunkan menjadi variabel penilaian yang Daftar Pustaka
memiliki sub-indikator penilaian dengan [1] Adhar, Deny .2014 . Sistem Pendukung
parameter ukur penilaian untuk setiap indikator Keputusan Pengangkatan
dan untuk setiap parameter memiliki kriteria JabatanKaryawan pada PT.Ayn dengan
penilaian untuk dikonversi menjadi skor tiap Metode Profile Matching . Jatisi, Vol. 1
parameter. No. 1 September 2014 .ISSN : 2407-4322
Tingkat obyektivitas penilaian dengan [2] Afijal, dkk.2014 . Decision Support
menggunakan metode profile matching tersebut System Determination for Poor Houses
juga dinilai dari penentuan bobot penilaian untuk Beneficiary Using Profile Matching
setiap variabel penilaian berdasarkan Method . Academic Research
perhitungan bobot global masing-masing indikator International Vol. 5(4) July 2014 . ISSN:
variabel yang didefinisikan. Penentuan bobot 2223-9944, eISSN: 2223-9553
masing-masing variabel dan indikator penilaian [3] Asnawati dan Kanedi, Indra .2012 .
berdasarkan nilai skala yang diberikan oleh Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan
pengambil keputusan (Pejabat Penilai) dengan Pangkat Karyawan Perseroan Terbatas
melihat relatif kepentingan dari masing-masing Pelayaran Kumafa Lagun Marina
variabel penilaian kompetensi pedagogik. Bengkulu .Jurnal Media Infotama Vol. 8
No. 1 Februari 2012 . ISSN 1858 - 2680
5.a Kesimpulan [4] Faisal, Edi . 2014 . Implementasi Metode
Selisih angka rata-rata 2,36% lebih kecil karena Profile matching untuk Penentuan
mekanisme pengambilan keputusan dengan Penerimaan Usulan Penelitian Internal
metode profile matching mengasumsikan bahwa Dosen STMIK El Rahma . Journal Speed
terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang Sentra Penelitian Engineering dan
harus dipenuhi oleh subyek. Penilaian Edukasi Volume 6 No 1 - 2014 . ISSN :
menggunakan SPK profile matching memiliki 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online)
tingkat obyektifitas yang lebih baik karena untuk [5] Hamzah, dkk.2010 . Sistem Pendukung
mengukur nilai setiap indikator variabel penilaian Keputusan Penilaian Kinerja Dosen
diturunkan lagi dengan sub-indikator dan Dengan Metode Balanced Scorecard .
dibobotkan dengan menggunakan parameter Seminar Nasional Informatika
penilaian serta dihitung dengan menggunakan 2010(semnasIF 2010) UPN Veteran
mekanisme pengambilan keputusan dengan Yogyakarta, 22 Mei 2010 . ISSN: 1979-
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel 2328
prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh [6] Hasibuan, Z.,2007, Metodologi Penelitian
subyek. Berbeda dengan proses penilaian manual Pada Bidang Ilmu Komputer
yang hanya memasukkan nilai tingkat danTeknologi Informasi, Penerbit
keterpenuhan dari setiap indikator dengan Erlangga, Jakarta

34 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 2 Oktober 2016 Jurnal Bianglala Informatika bianglala.bsi.ac.id

[7] Landey, F. J., Barnes, J. L., & Murphy, K.


R. (1978). Correlates of perceived
fairness and accuracy of performance
evaluation: Journal of Applied
Psychology, 63, 751-754.
[8] Muqtadir, Asfan dan Purdianto, Irwan .
2013 . Sistem Pendukung Keputusan
Kenaikan Jabatan Menggunakan Metode
Profile Matching (Studi Kasus di PT>
Industri Kemasan Semen Gresik) .
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI) 2013 - ISSN: 1907-
5022
[9] Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009
[10] Sari, Bety Wulan .2015 . Perbandingan
Metode Profile Matching Dan Simple
Additive Weighting Pada Penentuan
Jurusan Siswa Kelas X SMA N 2 Ngaglik .
Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 1 Maret
2015, hlm 16-22 . ISSN: 1411-3201
[11] Sibarani, Yuli Novita .2015 . Sistem
Pendukung Keputusan Penempatan
Pegawai Berdasarkan Psikogram Dengan
Metode Profil Matching . MajalahIlmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
Volume : V, Nomor : 3 , Pebruari 2015 .
ISSN : 2339-210X

35 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

You might also like