You are on page 1of 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Fungsi Kognitif Lansia


Dukungan Sosial Lansia
Fungsi Afektif Lansia
B. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah:
Ha : Ada hubungan antara dukungan sosial dengan fungsi kognitif dan fungsi afektif

lansia di dusun Sumberejo kecamatan Geger kabupaten Madiun

C. Jenis dan Rancangan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Korelasi. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendeskriptifkan secara sistematis dan akurat suatu

situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual. 39 Korelasi adalah penelitian

yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lain. Uji hipotesis pada uji

korelasi menghasilkan koefisien korelasi.40 Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini,

diantaranya variabel independen berupa dukungan sosial dan variabel dependen

berupa fungsi kognitif dan fungsi afektif lansia.


2. Rancangan Penelitian
Penelitianini merupakan penelitian Non Eksperimental dengan rancangan penelitian

Cross Sectional. Penelitian Cross Sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan

pengumpulan datanya pada satu titik waktu (at one point in time), fenomena yang

diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data.41


D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan.42 Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia

atau seseorang yang telah berusia > 60 tahun di Dusun Sumberejo. Berdasarkan data

yang diperoleh jumlah lansia di Dusun Sumberejo sebanyak 158 lansia.


2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling. Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi

yang dapat mewakili.43 Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive

Sampling. Sampel penelitian ini adalah lansia di Dusun Sumberejo yang memiliki

karakteristik:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat mewakili sampel penelitian

untuk memenuhi syarat sebagai sampel.44 Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah:
1) Lansia berusia > 60 tahun
2) Lansia yang tidak mengalami gangguan pendengaran
3) Lansia yang tidak mengalami gangguan penglihatan
4) Lansia yang bisa menulis
5) Bersedia menjadi responden dan menandatangani persetujuan menjadi

responden pada lembar informed consent


b. Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel

karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.44 Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah:


1) Lansia yang selama waktu penelitian tidak berada atau pindah ke luar Dusun

Sumberejo
2) Lansia yang mengundurkan diri pada saat penelitian

E. Besar Sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

teknik sampling. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan suatu cara

untuk menyeleksi jumlah responden yang dapat mewakili populasi penelitian. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dihitung menggunakan Rumus

Slovin.41 Sampel yang didapatkan dengan perhitungan Rumus Slovin berjumlah 113 di

Dusun Sumberejo. Rumus Slovin adalah :


N
n = N (d)2+1

158
n= 158 ( 0,05 x 0,05 )+ 1

158
n= 1,395

n = 113

Keterangan:
n: Sampel
N: Populasi
d: Nilai presisi 95% atau sig = 0,05

Sampel yang didapatkan yaitu :


No RT Jumlah Lansia Sampel
1. RT 1 26 19
2. RT 2 27 18
3. RT 3 18 12
4. RT 4 24 18
5. RT 5 21 13
6. RT 6 26 18
7. RT 7 19 15
Jumla 7 158 113
h

F. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sumberejo Kecamatan Geger Kabupaten

Madiun.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2016 April 2017.

G. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

1. Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.45

a) Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel

yang lain dalam konteks ini variabel lain yang dimaksud adalah variabel terikat.

Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui

hubungannya dengan variabel terikat.46 Variabel independen dalam penelitian ini

adalah dukungan sosial.

b) Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat adalah variabel respons atau output. Variabel respons berarti

variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu variabel variabel

yang dimanipulasikan dalam penelitian, yang disebut sebagai variabel bebas.

Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada

tidaknya hubungan dari variabel bebas.46 Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah fungsi kognitif da fungsi afektif lansia.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep teori

namun bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat diukur atau bahkan dapat

diuji baik oleh peneliti maupun peneliti lain.47


3. Tabel Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Dukungan Bentuk dukungan Kuesioner Hasil ukur Ordinal
sosial sosial dari keluarga, SSQ kuesioner SSQ
tetangga, teman adalah
lansia dan orang 1. Skor 1 7:
yang berada di dukungan
sekitar lansia sosial
buruk
2. Skor 8
15:
dukungan
sosial baik
2. Fungsi Kemampuan Kuesioner Hasil ukur Ordinal
kognitif orientasi, MMSE kuesioner
lansia kemampuan MMSE adalah
mengingat, 1. Skor 0
penghitungan angka, 16: definite
serta bahasa dan gangguan
pemahaman kognitif
2. Skor 17
23:
probable
gangguan
kognitif
3. Skor 24
30: kognitif
normal

3 Fungsi Fungsi internal Kuesioner Hasil ukur Ordinal


afektif keluarga sebagai GDS kuesioner GDS
lansia dasar kekuatan adalah
keluarga yang terkait 1. 0-9 =
dengan saling normal
mengasihi, saling 2. 10-19 =
mendukung dan depresi
saling menghargai ringan
antar anggota 3. 20-30 =
kelurga. depresi
berat
H. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini berupa data yang diperoleh secara langsung dari

lansia dengan menggunakan kuesioner. Data tersebut meliputi data dasar lansia,yaitu

nama lansia, usia lansia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan serta data yang

berhubungan dengan dukungan sosial dan fungsi kognitif lansia.


2. Alat Pengumpul Data
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dan dapat mempermudah

peneliti. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa kuesioner,

kuesioner merupakan alat ukur berupa daftar pertanyaan yang mengacu pada variabel

penelitian dan akan dijawab oleh responden. Penelitian ini menggunakan dua jenis

kuesioner, yaitu kuesioner dukungan sosial (SSQ), kuesioner fungsi kognitif lansia

(MMSE) dan kuesioner fungsi afektif lansia (GDS).


a. Kuesioner Dukungan Sosial
Kuesioner ini berupa pertanyaan terbuka yang terdiri atas 6 pertanyaan tentang

dukungan sosial. Pengukuran skala untuk kuesioner SSQ menggunakan skala

likert. Terdapat enam jawaban dalam kuesioner ini, yakni sangat puas, lumayan

puas, sedikit puas, sedikit tidak puas, kurang puas, dan tidak puas.8
b. Kuesioner Fungsi Kognitif Lansia
Kuesioner ini berupa pertanyaan terbuka yang terdiri atas 11 pertanyaan tentang

fungsi kognitif lansia yang mencakup kemampuan orientasi, registrasi, atensi dan

kalkulasi, serta bahasa dan pemahaman. Tiap item pertanyaan mempunyai nilai

masing masing.14
Kisi Kisi Kuesioner Fungsi Kognitif Lansia34, 35, 36
No Sub variabel Item pertanyaan Jumlah item
1. Kemampuan orientasi 1,2 2
2. Kemampuan registrasi 3 1
3. Kemampuan registrasi atensi 4 1
dan kalkulasi
4. Kemampuan mengingat 5 1
kembali (recall)
5. Kemampuan bahasa 6,7,8,9,10,11 6

c. Kuesioner Afektif Lansia


Kuesioner ini berupa pertanyaan terbuka yang terdiri atas 30 pertanyaan tentang

dysporia, cemas, gangguan kognitif/memori, agitasi dan MAS (menarik diri,

apatis dan semangat). Dalam kuesioner ini hanya terdapat dua pilihan jawaban,

yaitu Ya dan Tidak.


3. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas yaitu suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar

mengukur setiap variabel penelitian. Instrumen dapat dikatakan valid apabila

instrumen tersebut mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Distribusi nilai hasil pengukuran yang mendekati normal, maka sebaiknya

jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang.41


Uji validitas oleh peneliti sebelumnya telah dilakukan dengan melihat

daya diskriminasi aitem yaitu melihat koefisien korelasi antara distribusi skor

aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang dikenal dengan nama koefisien

korelasi aitem-total (rix). Penerimaan aitem dikatakan valid apabila nilai uji

melebihi koefisien korelasi atau 3,0. Hasil uji validitas pada kuesioner SSQ

yaitu 3,23 pada 50 responden sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini

valid atau dapat dipercaya untuk menjadi alat pengumpul data.48


Uji validitas kuesioner MMSE telah dilakukan pada penelitian

sebelumnya. Hasil uji nilai sensifitas cukup tinggi untuk kuesioner MMSE

terhadap 11 item pertanyaan adalah 94% dimana nilai sensifitas berkisar 63%
100%. Nilai spesifitas menunjukkan 88% dari nilai kisaran 52%99%. Peneliti

sebelumnya dalam melakukan uji validitas menggunakan responden 201 lansia

sehingga kuesioner MMSE dinyatakan valid.49


Uji validitas kuesioner GDS telah dilakakan pada penelitian sebelumnya.

Uji validitas dilakukan pada 30 lansia di panti Budi Mulia 03 Ciracas. Hasil uji

validitas menyatakan alfa cronbach = 0.819. Hasil ini menyatakan bahwa

penelitian menggunakan GDS layak dilakukan karena cocok dan valid digunakan

untuk menilai tingkat depresi pada lansia.


Peneliti tidak melakukan uji validitas pada kuesioner dukungan sosial

(SSQ), kuesioner fungsi kognitif (MMSE), dan kuesioner fungsi afektif (GDS)

karena telah dilakukan uji validitas oleh peneliti sebelumnya dan hasilnya valid.

Kuesioner dukungan sosial (SSQ) sudah diuji pada tanggal 21 23 April 2014

pada 50 responden dan hasilnya valid. 48 Kuesioner fungsi kognitif (MMSE) diuji

pada tanggal 7 Juni 2015 pada 201 responden dan hasilnya valid.49
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

dapat dipercaya untuk mengukur konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala

pengukuran tertentu.41 Peneliti tidak melakukan uji reliabilitas pada kuesioner

SSQ, MMSE dan GDS karena telah dilakukan uji oleh peneliti sebelumnya dan

hasilnya dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

rumus program SPSS 18 for windows dan Alpha Cronbach.


Uji reliabilitas pada kuesioner yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya

terhadap 6 item pertanyaan dukungan sosial. Peneliti sebelumnya dalam

melakukan uji reliabilitas menggunakan program SPSS 18 for windows. Hasil uji

didapatkan dengan nilai 0,946 dengan koefisien reliabilitas = 0,898. Kuesioner

dukungan sosial (SSQ) dinyatakan reliabel karena nilai uji > koefisien
realibilitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini dapat dipercaya

untuk menjadi alat pengumpul data. 48


Uji reliabilitas yang menilai konsistensi MMSE dengan rumus Alfa

Cronbach. Hasil uji didapatkannilai yaitu 0,82 pada lansia yang dirawat di panti

jompo dengan jumlah 372 lansia dan 0,84 pada lansia di komunitas dengan

jumlah 34 lansia. Koefisien nilai reliabilitas pada rumus Alfa Cronbach yaitu 0,69

0,78. Nilai uji reliabilitas tersebut artinya bahwa kuesioner MMSE reliabel.49

4. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret dengan menyebarkan

kuesioner pada responden yang telah terpilih sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.

Prosedur pengumpulan data dibagi dua, yaitu :

a. Prosedur Administratif

Prosedur administratif penelitian meliputi pengajuan surat izin penelitian kepada

Dekan Fakultas Kedokteran Undip yang ditujukan kepada Kepala Desa

Sumberejo. Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan surat perizinan

dari Kepala Desa Sumberejo.

b. Prosedur Teknis

1) Peneliti memohon izin kepada Kepala Desa Sumberejo untuk melakukan

penelitian di Dusun Sumberejo.

2) Peneliti memberikan surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Kedokteran

Undip kepada Kepala Desa Sumberejo

3) Peneliti meminta ijin kepada pemilik kuesioner SSQ, MMSE dan GDS.
4) Peneliti menentukan responden penelitian dengan mengacu pada kriteria

penelitian. Jumlah responden yang digunakan sebagai sampel berjumlah 52

responden.

5) Peneliti memilih enumerator untuk membantu proses pengambilan data,

kemudian dilakukan briefing terlebih dahulu tentang isi kuesioner berupa

pertanyaan dan menjelaskan etika penelitian yang dipilih oleh peneliti

(informed consent, anonimity, privacy dan confidentiality).

6) Peneliti meminta kesediaan lansia untuk menjadi responden dan membagikan

kuesioner melalui door to door.

7) Peneliti memberikan penjelasan pada responden tentang tujuan dan prosedur

penelitian, serta meminta persetujuan responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini berupa lembar informed consent.

8) Responden yang bersedia menjadi responden maka peneliti memberikan

penjelasan tentang cara pengisian kuesioner.

9) Peneliti mempersilahkan responden mengisi kuesioner yang telah disediakan

oleh peneliti.

10) Kuesioner penelitian yang sudah diisi oleh reponden, peneliti melihat

kelengkapan jawaban responden, jika ada data yang belum terisi peneliti

langsung mengkonfirmasi secara langsung pada responden saat itu juga.

11) Peneliti mengumpulkan kuesioner untuk diolah hasilnya.

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data
Langkah selanjutnya setelah melakukan pengumpulan data adalah pengolahan data,

agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, maka dalam pengolahan

data melalui tahapan yaitu: 39


a) Editing
Editing adalah langkah untuk mengevaluasi, meneliti kembali kelengkapan,

konsistensi dan kesesuaian antara kriteria dengan keperluan untuk menguji

hipotesa.42 Peneliti melakukan Editing dengan mengecek atau mengoreksi data

yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang

terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi. Editing dilakukan

ketika mengumpulkan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera

dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan.

b) Coding
Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk

angka (kode) atau pemberian kode pada tiap - tiap data yang termasuk dalam

kategori sama untuk mempermudah proses entry data.43 Peneliti melakukan

coding dengan memberikan kode pada tiap - tiap data untuk memberikan petunjuk

atau identitas pada suatu informasi data yang akan dianalisis. Coding yang

diberikan pada kuesioner penelitian ini adalah sebagai berikut :


Coding data pada kuesioner penelitian adalah:
Variabel Hasil penelitian Coding
Karakteristik responden
dibagi menjadi 2:
1. Berdasarkan usia
responden 1. 61 70 tahun 1
71 80 tahun 2
2. Berdasarkan jenis > 80 tahun
3
2. Laki laki
kelamin responden 0
Perempuan
3. Berdasarkan 1
pendidikan 3. Tidak sekolah
responden SD 0
SMP 1
SMA 2
4. Berdasarkan Perguruan tinggi
pekerjaan 3
4. Bekerja
4
responden Tidak bekerja 0
1
Dukungan sosial Baik 1
Buruk 2
Fungsi kognitif lansia Normal 1
Probable gangguan kognitif 2
Definite gangguan kognitif 3
Fungsi afektif lansia Normal 1
Depresi ringan 2
Depresi berat 3

c) Scoring
Kegiatan penilaian data dengan memberikan skor pada jawaban yang telah dipilih

oleh responden.Skor yang diberikan peneliti sesuai dengan penjelasan yang tertera

dalam instrumen penelitian.49 Skor kuesioner dukungan sosial dianalisa dengan

hasil dukungan sosial baik atau buruk sedangkan untuk kuesioner fungsi kognitif

mempunyai skor fungsi kognitif normal, probable gangguan kognitif dan definite

gangguan kognitif.
d) Entry
Entry adalah proses pengumpulan data, mengkonversikan data tersebut ke dalam

program pengolahan data, dan menyimpannya di program computer.46 Peneliti

melakukan pengumpulan data kemudian mengkonversikan data ke program

pengolahan data. Hasil pengolahan data yang sudah jadi kemudian dilakukan

analisis data.
e) Tabulating
Data yang telah terkumpul dan diprosentase maka tahap selanjutnya melakukan

tabulasi silang untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan sosial

dengan fungsi kognitif lansia. Tabulating adalah pembuatan tabel - tabel yang
berisi data dan telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Proses

melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan.41


f) Cleaning
Peneliti melakukan pemeriksaan kembali data yang telah dimasukan untuk

pengecekan ulang pada data-data yeng telah dimasukkan untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya. Tahapan

selanjutnya dilakukan pembetulan atau koreksi oleh peneliti.50

2. Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah melakukan cleaning adalah mulai menganalisa data,

dalam menganalisis data peneliti menggunakan 2 tahap yaitu:50


a. Analisa Univariat
Analisis univariat merupakan jenis analisa yang digunakan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana dalam bentuk

prosentase, tabel, atau diagram. Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis

univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan karakteristik setiap

variabel penelitian, yaitu data demografi, dukungan sosial dan fungsi kognitif

lansia.51
Analisa univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data tersebut kemudian diolah

dan dianalisis dengan menggunakan alat bantu komputer dan ditampilkan dalam

bentuk distribusi frekuensi.52 Analisa data ini berbentuk gambaran tabel

berdasarkan kategori dukungan sosial dan fungsi kognitif lansia.


b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang digunakan untuk menjelaskan dua

variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Proses analisa data

diawali dengan menentukan jenis data dalam penelitian.51 Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan uji chi-square.


J. Etika Penelitian
Etika penelitian yang harus diperhatikan adalah:42
1. Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan antara peneliti dengan persetujuan

responden.Informed consent diberikan sebelum penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Informed consent juga berisi manfaat penelitian, prosedur

penelitian dan kerahasiaan identitas responden. 45


2. Privacy
Privacy adalah hak setiap orang atau kebebasan pribadi. Peneliti menjamin privacy

responden dengan tidak menanyakan hal-hal lain selain yang berkaitan dengan

lingkup penelitian. Hasil pengisian kuesioner dari responden akan digunakan untuk

kepentingan penelitian. 46
3. Anonimity (Tanpa Nama)
Peneliti menjaga kerahasiaan responden yaitu peneliti tidak mencantumkan nama

responden pada lembar pengumpulan data nama, cukup dengan memberi inisial pada

masing-masing lembar tersebut. 39


4. Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden.Peneliti menggunakan beberapa

kelompok data tertentu untuk didokumentasikan sebagai hasil penelitian. Peneliti

tidak menampilkan informasi mengenai identitas responden, baik nama maupun

alamat dalam kuesioner/alat ukur. Peneliti menggunakan kode (inisial atau nomor

identitas responden).44

You might also like