You are on page 1of 21

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN AMPUTASI

A DEFINISI
Hilangnya sebagian alat gerak yang menyebabkan ketidakmampuan
seseorang dalam derajat yang bervariasi (tergantung dari luas hilangnya
alat gerak, usia pasien, ketepatan operasi dan manajemen paska operasi).
(Turck SL)
Kehilanoan sebagian alat gerak akan menyebabkan ketidakmampuan
seseorang untuk nnelakukan aktivitas. Kehilangan alat gerak tersebut
dapat disebabkan berbagai hal, seperti penyakit/ faktor cacat bawaan lahir
ataupun kecelakaan. Operasi pengangkatan alat gerak pada tubuh
manusia ini disebut dengan Arnputasi. (D. Jumeno)
Amputasi dapat dianggap sebagi jenis pembedahan rekonstruksi drastis
digunakan untuk menghilangkan gejala, memperbaiki fungsi dan
menyelamatkan atau memperbaiki kualitas hidup pasien. Bila tim
keperawatan kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif, maka
pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan
berpartisipasi aktif dalam rencana rehabilitasi (Suzanne & Brenda, 2001)

B MANIFESTASI KLINIK
Dampak masalah terhadap tubuh

Kecepatan metabolism
Jika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan penekanan pada
fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga
menurunkan kecepatan metabolisme basal

Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit


Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih
besar dari anabolisme, maka akan mengubah tekanan osmotik koloid
plasma, hal ini menyebabkan pergeseran cairan intravaskuler ke luar
keruang interstitial pada bagian tubuh yang rendah sehingga
menyebabkan oedema. Immobilitas menyebabkan sumber stressor bagi
klien sehingga menyebabkan kecemasan yang akan memberikan
rangsangan ke hypotalamus posterior untuk menghambat pengeluaran
ADH, sehingga terjadi peningkatan diuresis.

C MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1 Hambatan mobilisasi fisik b.d kehilangan anggota tubuh
2 Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot
3 Deficit perawatan diri b.d kurangnya kemampuan dalam merawat diri
4 Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring yang lama
5 Resiko infeksi b.d adanya luka yang terbuka
6 Gangguan citra tubuh

D DISCHARGE PLANING
1 Berikan dukungan terhadap penderita
2 Pelajari atau tanyakan alat bantu yang harus digunakan
3 Motifasi penderita untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki
sehingga dapat menghilangkan perasaan harga diri rendah
4 Damping selalu penderita dalam melakukan aktifitas sebelum dapat
beradaptasi dengan baik

E RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a Hambatan mobilisasi fisik b.d kehilangan anggota tubuh


Definisi
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih
ekstremitas secara mandiri dan terarah.
Batasan Karakteristik
Penurunan waktu reaksi
Kesulitan membolak-balik posisi
Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan
(mis.,meningkatkan perhatian pada aktivitas orang lain,
mengendalikan perilaku, focus pada ketunadayaan/aktivitas
sebelum sakit)
Dispnea setelah beraktivitas
Perubahan cara berjalan
Gerakan bergetar
Keterbatasan kemampuan melaku kan keterampilan motorik
halus
Keterbatasan kemampuan melaku kan keterampilan motorik
kasar
Keterbatasan rentang pergerakan sendi
Tremor akibat pergerakan
Ketidakstabilan postur
Pergerakan lambat
Pergerakan tidak terkoordinasi
Faktor yang berhubungan :
Intoleransi aktivitas
Perubahan metabolisme selular
Ansietas
Indeks masa tubuh diatas perentil ke-75 sesuai usia
Gangguan koknitif
Konstraktur
Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia
Fisik tidak bugar
Penurunan ketahanan tubuh
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Malnutrisi
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan neuromskular, Nyeri
Agens Obat
Penurunan kekuatan otot
Kurang pengetahuan tentang aktivitas fisik
Keadaan mood depresif
Keterlambatan perkembangan
Ketidaknyamanan
Disuse, Kaku sendi
Kurang dukungan lingkungan (mis.,fisik atau sosial)
Keterbatasan ketahanan kardiovaskular
Kerusakan integritas struktur tulang
Program pembatasan gerak
Keengganan memulai pergerakan
Gaya hidup monoton
Gangguan sensori perseptual

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Joint Movement : Active
Mobility Level Exercise therapy : ambulation
- Buka jalan nafas, guanakan
Self care : ADLs
teknik chin lift atau jaw thrust
Transfer performance bila perlu
- Monitoring vital sign
Kriteria Hasil : sebelm/sesudah latihan dan
Klien meningkat dalam aktivitas lihat respon pasien saat
fisik latihan
- Konsultasikan dengan terapi
Mengerti tujuan dari
fisik tentang rencana
peningkatan mobilitas ambulasi sesuai dengan
Memverbalisasikan perasaan kebutuhan
dalam meningkatkan kekuatan - Bantu klien untuk
dan kemampuan berpindah menggunakan tongkat saat
Memperagakan penggunaan alat berjalan dan cegah terhadap
cedera
Bantu untuk mobilisasi (walker) - Ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik
ambulasi
- Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
kemampuan
- Dampingi dan Bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs ps.
- Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
- Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
b Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot
Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International
Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat
dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekwensi jantung
Perubahan frekwensi pernapasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perjlaku distraksi (mis.,berjalan mondar-mandir mencari orang
lain atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap meiindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan
proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan
iingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan
Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Pain Level,
Pain control, Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri
Comfort level
secara komprehensif
termasuk lokasi, krakteristik,
Kriteria Hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
Mampu mengontrol nyeri (tahu factor presipitasi
penyebab nyeri, mampu - Observasi reaksi nonverbal
menggunakan tehnik dari ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk - Gunakan teknik komunikasi
mengurangi nyeri, mencari terapeutik untuk mengetahui
bantuan) pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang
Melaporkan bahwa nyeri
mempengaruhi respon nyeri
berkurang dengan - Evaluasi pengalaman nyeri
menggunakan manajemen nyeri masa lampau
Mampu mengenali nyeri (skala, - Evaluasi bersama pasien dan
intensitas, frekuensi dan tanda tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri)
masa lampau
Menyatakan rasa nyaman - Bantu pasien dan keluarga
setelah nyeri berkurang untuk mencari dan
menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi
nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakoiogi
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala

c Deficit perawatan diri b.d kurangnya kemampuan dalam merawat


diri
Definisi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik
Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan atribut pakaian
Ketidakmampuan mengenakan sepatu
Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
Ketidakmampuan melepas sepatu
Ketidakmampuan melepas kaus kaki
Hambatan memilih pakaian
Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
Hambatan mengambil pakaian
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
Hambatan memasang sepatu
Hambatan memasang kaus kali
Hambatan melepas pakaian
Hambatan melepas sepatu
Hambatan melepas kaus kaki
Hambatan menggunakan alat batu
Hambatan mengunakan resleting
Faktor yang berhubungan
Gangguan kognitif
Penurunan motivasi
Ketidaknyamanan
Kendala lingkungan
Keletihan dan kelemahan
Gangguan muskoloskeietai
Gangguan neuromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Self Care Status
Self care : Dressing Self Care Assistance : Dressing /
Grooming
Activity Tolerance
- Pantau tingkat kekuatan dan
Fatigue level toleransi aktivitas
- Pantau peningkatan dan
Kriteria Hasil : penurunan kemampuan
Mampu melakukan tugas fisik untuk berpakaian dan
yang paling mendasar dan meiakukan perawatan
aktivitas perawatan pribadi rambut
secara mandiri dengan atau - Pertimbangkan budaya
pasien ketika
tanpa alat bantu
mempromosikan aktivitas
Mampu untuk mengenakan perawatan diri
pakaian dan berhias sendiri - Pertimbangkan usia pasien
secara mandiri atau tanpa alat ketika mempromosikan
bantu aktivitas perawatan diri
- Bantu pasien memilih
Mampu mempertahankan
pakaian yang mudah dipakai
kebersihan pribadi dan dan dilepas
penampilan yang rapi secara - Sediakan pakaian pasien
mandiri dengan atau tanpa alat pada tempat yang mudah di
bantu jangkau (disamping tempat
Mengungkapkan kepuasan tidur)
- Fasilitasi pasien untuk
dalam berpakaian dan menata
menyisir rambut, bila
rambut memungkinkan
Menggunakan alat bantu untuk - Dukung kemandirian dalam
memudahkan dalam berpakian, berhias, bantu
berpakaian pasien jika diperlukan
- Pertahankan privasi saat
Dapat memilih dan
pasien berpakaian
mengambilnya dari lemari atau - Bantu pasien untuk
laci menaikkan, mengancingkan,
Mampu merisleting dan dan merisleting pakaian ,
mengancing pakaian jika diperlukan
- Gunakan alat bantu
Menggunakan pakaian secara
tambahan (misal sendok,
rapi dan bersih pengait kancing dan penarik
Mampu melepas pakaian, kaos ritsleting) untuk menarik
kaki, dan sepatu pakaian jika diperlukan
Menunjukkan rambut yang rapi - Beri pujian atas usaha untuk
berpakaian sendiri
dan bersih - Gunakan terapi fisik dan
Menggunakan tata rias okupasi sebagai sumber
dalam perencanaan
tindakan pasien dalam
perawatan pasien dengan
alat bantu

Defisit perawatan diri eliminasi


Definisi
Hambatan kemampuan untuk meiakukan atau menyelesaikan
aktivitas eliminasi sendiri.
Batasan Karakteristik
Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
Ketidakmampuan menyiram toilet atau korsi buang air
(commode)
Ketidakmampuan naik ketoilet atau commode
Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode
Faktor yang berhubungan
Gangguan kognitif
Penurunan motivasi
Kendala lingkungan
Keletihan
Hambatan mobilitas
Hambatan kemampuan berpindah
Gangguan muskoloskeletal
Gangguan neuromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat
Kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Activity Intolerance
Mobility : physical impaired Self-Care Assistance: Toileting
- Pertimbangkan budaya
Fatique level
pasien ketika
Anxiety self control mempromosikan aktivitas
Ambulation perawatan diri
Self care Deficit Toileting - Pertimbangkan usia pasien
Self Care Deficit Hygiene ketika mempromosikan
Urinary incontinence : functional aktivitas perawatan diri
- Lepaskan pakaian yang
Kriteria Hasil : penting untuk memungkinkan
Pengetahuan perawatan Ostomy penghapusan
- Membantu pasien ke toilet /
: tingkat pemahaman yang commode / bedpan / fraktur
ditunjukkan tentang pan / urinoir pada selang
pemeliharaan ostomi untuk waktu tertentu
- Pertimbangkan respon pasien
eliminasi
terhadap kurangnya privasi
Perawatan diri : ostomi : - Menyediakan privasi selama
tindakan pribadi untuk eliminasi
mempertahankan ostomi untuk - Memfasilitasi kebersihan
eliminasi toilet setelah selesai eliminasi
Perawatan diri : Aktivitas - Ganti pakaian pasien setelah
eliminasi
kehidupan sehari-hari (ADL) - Menyiram toilet/
mampu untuk melakukan membersihkan penghapusan
aktivitas perawatan fisik dan alat (commode, pispot)
pribadi secara mandiri atau - Memulai jadwal ke toilet,
dengan alat bantu sesuai
Perawatan diri higine : mampu - Memulai pasien / tepat lain
dalam toilet rutin
untuk mempertahankan - Memulai mengeliiingi kamar
kebersihan dan penampilan mandi, sesuai dan dibutuhkan
yang rapi secara mandiri dengan - Menyediakan alat bantu
atau tanpa alat bantu (misalnya, kateter eksternal
Perawatan diri Eliminasi : atau urinal), sesuai
- Memantau integritas pasien
mampu untuk melakukan
aktivitas eliminasi secara
mandiri atau tanpa alat bantu
Mampu duduk dan turun dari
kloset
Membersihkan diri setelah
eliminasi
Mengenali & mengetahui
kebutuhan bantuan untuk
eliminasi

Definisi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik
Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan atribut pakaian
Ketidakmampuan mengenakan sepatu
Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
Ketidakmampuan melepas sepatu
Ketidakmampuan melepas kaus kaki
Hambatan memilih pakaian
Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
Hambatan mengambil pakaian
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
Hambatan memasang sepatu
Hambatan memasang kaus kali
Hambatan melepas pakaian
Hambatan melepas sepatu
Hambatan melepas kaus kaki
Hambatan menggunakan alat batu
Hambatan mengunakan resleting
Faktor yang berhubungan
Gangguan kognitif
Penurunan motivasi
Ketidaknyamanan
Kendala lingkungan
Keletihan dan kelemahan
Gangguan muskoloskeietai
Gangguan neuromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Self Care Status
Self care : Dressing Self-Care Assistance : Feeding
- Pantau tingkat kekuatan dan
Activity Tolerance
toleransi aktivitas
Fatigue level - Pantau peningkatan dan
penurunan kemampuan
Kriteria Hasil : untuk berpakaian dan
Mampu melakukan tugas fisik meiakukan perawatan
yang paling mendasar dan rambut
aktivitas perawatan pribadi - Pertimbangkan budaya
secara mandiri dengan atau pasien ketika
mempromosikan aktivitas
tanpa alat bantu
perawatan diri
Mampu untuk mengenakan - Pertimbangkan usia pasien
pakaian dan berhias sendiri ketika mempromosikan
secara mandiri atau tanpa alat aktivitas perawatan diri
bantu - Bantu pasien memilih
pakaian yang mudah dipakai
Mampu mempertahankan
dan dilepas
kebersihan pribadi dan - Sediakan pakaian pasien
penampilan yang rapi secara pada tempat yang mudah di
mandiri dengan atau tanpa alat jangkau (disamping tempat
bantu tidur)
Mengungkapkan kepuasan - Fasilitasi pasien untuk
menyisir rambut, bila
dalam berpakaian dan menata
memungkinkan
rambut - Dukung kemandirian dalam
Menggunakan alat bantu untuk berpakian, berhias, bantu
memudahkan dalam pasien jika diperlukan
- Pertahankan privasi saat
berpakaian pasien berpakaian
Dapat memilih dan - Bantu pasien untuk
mengambilnya dari lemari atau menaikkan, mengancingkan,
laci dan merisleting pakaian ,
Mampu merisleting dan jika diperlukan
- Gunakan alat bantu
mengancing pakaian
tambahan (misal sendok,
Menggunakan pakaian secara pengait kancing dan penarik
rapi dan bersih ritsleting) untuk menarik
Mampu melepas pakaian, kaos pakaian jika diperlukan
kaki, dan sepatu - Beri pujian atas usaha untuk
berpakaian sendiri
Menunjukkan rambut yang rapi - Gunakan terapi fisik dan
dan bersih okupasi sebagai sumber
Menggunakan tata rias dalam perencanaan
tindakan pasien dalam
perawatan pasien dengan
alat bantu

Defisit perawatan diri makan


Definisi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas makan sendiri.
Batasan Karakteristik
Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukkan
kemulut
Ketidakmampuan mengunyah makanan
Ketidakmampuan menghabiskan makanan
Ketidakmampuan menempatkan makanan keperlengkapan
makanan
Ketidakmampuan menggunakan perlengkapan makanan
Ketidakmampuan memakan makanan dalam cara yang dapat
diterima secara sosial
Ketidakmampuan memakan makanan dengan aman
Ketidakmampuan makan makanan dalam jumlah memadai
Ketidakmampuan memanipulasi makanan dalam mulut
Ketidakmampuan membuka wadah makanan
Ketidakmampuan mengambil gelas atau cangkir
Ketidakmampuan menyiapkan makanan untuk dimakan
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan menggunakan alat bantu
Faktor yang berhubungan
Gangguan kognitif
Penurunan motivasi
Ketidaknyamanan
Kendala lingkungan
Keletihan
Gangguan muskoloskeletal
Gangguan neuromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat
Kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Activity Intolerance
Mobility : physical impaired Self-Care Assistance: Feeding
- Memonitor pasien
Self Care Deficit Hygiene
kemampuan untuk menelan
Self Care Deficit Feeding - Identifikasi diet yang
diresepkan
Kriteria Hasil : - Mengatur nampan makanan
Status nutrisi: ketersediaan zat dan meja menarik
gizi untuk memenuhi kebutuhan - Ciptakan lingkungan yang
metabolik menyenangkan selama waktu
makan (misalnya, pispot
Status nutrisi: Asupan Makanan
menempatkan, urinal, dan
dan peralatan penyedotan keluar
Cairan: kuantitas makanan dan dari pandangan)
cairan yang di asup ke dalam - Pastikan posisi pasien yang
tubuh selama periode 24 jam tepat untuk memfasilitasi
mengunyah dan menelan
Perawatan diri : Aktivitas
- Memberikan bantuan fisik,
kehidupan sehari-hari (ADL) sesuai kebutuhan
mampu untuk melakukan - Menyediakan untuk
aktivitas perawatan fisik dan menghilangkan rasa sakit
pribadi secara mandiri atau yang memadai sebelum
dengan alat bantu makan
- Menyediakan kesehatan
Perawatan Diri : Makan :
mulut sebelum makan
Kemampuan untuk menyiapkan - Perbaiki makanan di nampan,
dan memakan makanan dan yang diperlukan, seperti
cairan secara mandiri dengan memotong atau mengupas
atau tanpa alat bantu telur
Status menelan : perjalanan - Buka makanan kemasan
- Hindari menempatkan
makanan padat atau cairan
makanan di sisi seseorang
secara aman dari mulut ke yang buta
lambung - Jelaskan lokasi makanan di
Mampu makan secara mandiri atas nampan untuk orang
Mengungkapkan kepuasan dengan gangguan
penglihatan
makan dan terhadap
- Tempatkan pasien dalam
kemampuan untuk makan
sendiri posisi nyaman makan
Menerima suapan dari pemberi - Lindungi dengan bib/kain alas
asuhan dada
- Menyedidkan sedotan, sesuai
kebutuhan atau yang
diinginkan
- Menyediakan makanan pada
suhu yang paling selera
- Menyediakan makanan dan
minuman yang disukai,
sesuai
- Memantau berat badan
pasien
- Memonitor status hidrasi
pasien, sesuai
- Dorong pasien untuk makan
di ruang makan, jika tersedia
- Menyediakan interaksi sosial
yang sesuai
- Menyediakan perangkat
adaptif untuk memfasilitasi
diri makan pasien (mis,
panjang menangani,
menangani dengan lingkar
yang besar, atau tali kecil
pada peralatan), sesuai
kebutuhan
- Menggunakan cangkir
dengan pegangan yang
besar, jika perlu
- Gunakan piring dipecahkan
dan berbobot dan kacamata,
yang diperlukan
- Memberikan isyarat sering
dan pengawasan yang ketat

d Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring yang lama


Definisi
Perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis.
Batasan karakteristik :
Kerusakan lapisan kulit (dermis)
Gangguan permukaan kulit (epidermis)
Invasi struktur tubuh
Faktor yang berhubungan :
Eksternal
- Zat kimia, Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembapan
- Hipertermia, Hipotermia
- Faktor mekanik (mis.,gaya gunting [shearing forces]
- Medikasi
- Lembab
- Imobilitasi fisik
Internal
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmintasi
- Perubahan turgor
- Faktor perkembangan
- Kondisi ketidak seimbangan nutrisi (mis.,obesitas,
emasiasi)
- Penurunan imunologis
- Penurunan sirkulasi
- Kondisi gangguan metabolik
- Gangguan sensasi
- Tonjolan tulang

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Tissue Integrity : Skin and
Pressure Management
Mucous Membranes
- Anjurkan pasien untuk
Hemodyalis akses menggunakan pakaian yang
longgar
Kriteria Hasil : - Hindari kerutan pada tempat
Integritas kulit yang baik bisa tidur
- Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan (sensasi,
tetap bersih dan kering
elastisitas, temperatur, hidrasi, - Mobilisasi pasien (ubah posisl
pigmentasi) pasien) setiap dua jam sekali
Tidak ada luka/lesi pada kulit - Monitor kulit akan adanya
Perfusi jaringan baik kemerahan
- Oleskan lotion atau
Menunjukkan pemahaman minyak/baby oil pada derah
dalam proses perbaikan kulit dan yang tertekan
mencegah terjadinya sedera - Monitor aktivitas dan
berulang mobilisasi pasien
Mampu melindungi kulit dan - Monitor status nutrisi pasien
- Memandikan pasien dengan
mempertahankan kelembaban
sabun dan air hangat
kulit dan perawatan alami
Insision site care
- Membersihkan, mementau
dan meningkatkan proses
penyembuhan pada luka
yang ditutup dengan jahitan,
klip atau straples
- Monitor kesembuhan area
insisi
- Monitor tanda dan gejala
infeksi pada area insisi
- Bersihkan area sekitar jahitan
atau staples, menggunakan
lidi kapas steril
- Gunakan preparat antiseptic,
sesuai program
- Ganti balutan pada interval
waktu yang sesuai atau
biarkan luka tetap terbuka
(tidak dibalut) sesuai
program
- Dialysis Acces Maintenance
e Resiko infeksi b.d adanya luka yang terbuka
Definisi
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Faktor-faktor resiko
Penyakit kronis
- Diabetes melitus
- obesitas
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari
pemanjangan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
- Gangguan peritalsis
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter
intervena,prosedur invasif)
- Perubahan sekresi pH
- Penurunan kerja siliaris
- Pecah ketuban dini
- Pecah ketuban lama
- Merokok
- Stasis cairan tubuh
- Trauma jaringan (trauma destruksi jaringan)
Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
- Penurunan hemoglobin
- Imunosupresi (imunitas didapat tidak adekuat,agen
farmaseutikal termasuk imunosupresan, steroid, antibodi,
monoklonal, imunomudulator)
- Supresi respon inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap patogen lingkungan meningkat
- wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
Factor psikologis
Kelemahan struktur panggul pendukung

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Immune Status
Infection Control
Knowledge : Infection control - Bersihkan lingkungan setelah
Risk Control dipakasi pasien lain
Kriteria Hasil : - Pertahankan teknik isolasi
Klien bebas dari tanda dan - Batasi pengunjung bila perlu
- Instruksikan pada
gejala infeksi
pengunjung untuk mencuci
Mendeskripsikan proses tangan saat berkunjung dan
penularan penyakit, factor yang setelah berkunjung
mempengaruhi penularan serta meninggalkan pasien.
penatalaksanaanya - Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
Menunjukan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi - Cuci tangan setiap sebelum
Jumlah leukosit dalam batas dan sesudah tindakan
normal keperawatan
- Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukan perilaku hidup sehat sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
- Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
- Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotik bila
perlu infection protection.
- Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit,
WBC
- Monitor kerentanan terhadap
infeksi
- Batasi pengunjung
- Sering pengunjung terhadap
penyakit menular
- Pertahankan tehnik aspesis
pada pasien yang berisiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Berikan perawatan kulit pada
area epidema
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
- Dorong masukan nutrisi yang
cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksiskan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari
infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif
f Gangguan citra tubuh
Definisi
Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu.
Batasan karakteristik :
Perilaku mengenali tubuh individu
Perilaku menghindari tubuh individu
Perilaku memantau tubuh individu
Respon nonverbal terhadap perubahan aktual pada tubuh
(mis.,penampilan, struktur, fungsi)
Respon nonverbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh
(mis.,penampilan, struktur, fungsi)
Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu ( mis.,penampilan, struktur,
fungsi)
Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan
individu dalam penampilan
Objektif :
Perubahan aktual pada fungsi
Perubahan aktual pada struktur
Perilaku mengenali tubuh individu
Perilaku memantau tubuh individu
Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan
spesial tubuh terhadap lingkungan
Perubahan dalam keterlibatan sosial
Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objek
lingkungan
Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh
Secara sengaja menonjolkan bagian tubuh
Kehilangan bagian tubuh
Tidak melihat bagian tubuh
Tidak menyentuh bagian tubuh
Trauma pada bagian yg tidak berfungsi
Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh
Subjektif :
Perubahan aktual pada fungsi
Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral
Depersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral
Penekanana pada kekuatan yang tersisa
Ketakutan terhadap reaksi orang lain
Fokus pada penampilan masa lalu
Perasaan negatif tentang sesuatu
Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya
Fokus pada perubahan
Fokus pada kehilangan
Menolak memverivikasi perubahan actual
Mengungkapkan perubahan gaya hidup
Faktor yang berhubungan :
Biofisik, Kognitif
Budaya, tahap perkembangan
Penyakit, Cedera
Perseptual, Psikososial, Spiritual
Pembedahan, Trauma
Terapa penyakit

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Body image
Self esteem Body image enhancement
- Kaji secara verbal dan non
verbal respon klien terhadap
Kriteria Hasil :
tubuhnya
Body image positif
- Monitor frekuensi mengkritik
Mampu mengidentifikasi dirinva
kekuatan personal - Jelaskan tentang pengobatan,
Mendiskripsikan secara faktual perawatan, kermajuan dan
prognosis penyakit
perubahan fungsi tubuh
- Dorong klien mengungkapkan
Mempertahankan interaksi sosial perasaannya
menyusui sepulang kerja atau - Identifikasi arti pengurangan
sekolah melalui pemakaian alat bantu
- Fasilitasi kontak dengan
individu lain dalam kelompok
kecil

g Defisiensi pengetahuan b.dd kurang informasi tentang fungsi


jantung/ implikasi penyakit jantung
Definisi
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan
topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperboia
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Salah intepretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familier dengan sumber informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Knowledge : disease process
Knowledge : health Behavior Teaching : disease Process
- Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
Kriteria Hasil :
tentang proses penyakit
Pasien dan keluarga menyatakan
yang spesifik
pemahaman tentang penyakit, - Jelaskan patofisiologi dari
kondisi, prognosis dan program penyakit dan bagaimana hal
pengobatan ini berhubungan dengan
Pasien dan keluarga mampu anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
melaksanakan prosedur yang
- Gambarkan tanda dan gejala
dijelaskan secara benar yang biasa muncul pada
Pasien dan keluarga mampu penyakit, dengan cara yang
menjelaskan kembali apa yang tepat
dijelaskan perawat/tim - Gambarkan proses penyakit,
kesehatan lainnya dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang
tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau
SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
- Rujuk pasien pada group atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat.

You might also like