You are on page 1of 102

INFORMASI BOS 2017

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
INFORMASI UMUM
3 Dasar Hukum
Perpres No. 97 Tahun 2016 tentang Rincian
APBN Tahun Anggaran 2017
PMK No. 187/PMK.07/2016 tentang Perubahan
Atas PMK Nomor 48/PMK.07/2016 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
SE No. 910/106/SJ tentang Juknis Pelaksanaan,
Penatalaksanaan dan Pertanggungjawaban BOS
Satdikdas Yang Diselenggarakan Oleh Kab/Kota
Pada APBD
4 Dasar Hukum (lanjutan)
SE No. 903/1043/SJ tentang Juknis Pengelolaan
BOS Satdikmen Negeri dan Satdiksus Negeri
Yang Diselenggarakan Pemerintah Provinsi Pada
APBD
Permendikbud No 8 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
5 Kewenangan Pengelolaan BOS
Kementerian Keuangan
Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari
pusat ke provinsi dan pelaporannya.
Kementerian Dalam Negeri
Mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di
daerah dan penyaluran dari kas daerah ke
sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Petunjuk teknis penggunaan dan
pertanggungjawaban keuangan dana BOS.
6 Sasaran Penerima
Pendidikan Dasar
SD 1. Semua sekolah negeri
SMP yang sudah ada dalam
database Dapodik
Pendidikan Menengah 2. Semua sekolah swasta
SMA yang sudah memiliki
SMK izin operasional, sudah
ada dalam database
Pendidikan Khusus Dapodik, dan bersedia
SDLB/SMPLB/SMALB menerima BOS
SLB
7 Perubahan Kewenangan
Mengikuti penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014,
kewenangan pengelolaan sekolah adalah:
Kabupaten/Kota
SD Negeri dan Swasta
SMP/SMP Satap Negeri dan Swasta
Provinsi
SMA/SMA Satap Negeri dan Swasta
SMK Negeri dan Swasta
SDLB/SMPLB/SMALB/SLB Negeri dan Swasta
8 Biaya Satuan
SD/SDLB : Rp 800.000,-/siswa/tahun
SMP/SMPLB : Rp 1.000.000,-/siswa/tahun
SMA/SMALB/SMK : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun
9 BOS Dalam Manajemen Berbasis Sekolah
BOS untuk peningkatan layanan pendidikan
Pengelolaan BOS mengikutsertakan dewan guru
dan Komite Sekolah
Dikelola secara profesional dengan menerapkan
prinsip efisien, efektif, akuntabel dan transparan
Program sekolah direncanakan secara
berkesinambungan sesuai dengan analisa
kebutuhan pengembangan sekolah
10 Evaluasi Diri Sekolah

Rencana Kerja
Disusun setiap 4 tahun
Jangka Menengah

Rencana Kerja
Disusun setiap tahun
Tahunan

Disusun setiap tahun


Rencana Kegiatan Mencantumkan semua
Dan Anggaran Sekolah penerimaan sekolah, termasuk
BOS
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
TIM BOS
12 Tim BOS Provinsi

Merencanakan anggaran BOS di DPA;


Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pencairan/penyaluran dana;
Koordinasi dan sosilaisasi ke kabupaten/kota;
Memonitor laporan penyaluran dari lembaga
penyalur;
Melakukan monitoring dan evaluasi program;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Kemdikbud;
13 Tim BOS Provinsi (lanjutan)
Terkait kewenangan terhadap satuan pendidikan
pada jenjang dikmen dan diksus:
Membina dan memonitor pendataan di sekolah;
Sosialisasi kepada sekolah dan Komite Sekolah;
Membina dan memonitor pelaporan dari
sekolah.
14 Tim BOS Kabupaten/Kota

Membina dan memonitor pendataan di sekolah;


Verifikasi sekolah kecil untuk pengajuan alokasi
khusus ke provinsi;
Melengkapi administrasi pencairan di provinsi;
Sosialisasi kepada sekolah dan Komite Sekolah;
Membina dan memonitor pelaporan sekolah;
Melakukan monitoring dan evaluasi program;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Provinsi.
15 Tim BOS Sekolah

Melaksanakan pendataan dalam sistem Dapodik


sesuai kondisi riil di sekolah;
Menyelenggarakan pembukuan secara lengkap;
Melengkapi dokumentasi untuk menunjang
transparansi;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Kabupaten/Kota.
PERHITUNGAN ALOKASI
17 Pendataan di Sekolah
Alokasi BOS hanya didasarkan pada Dapodik. Oleh
karena itu, maka pastikan:
Sekolah melakukan update Dapodik setiap ada
perubahan data, atau minimal 1 kali/semester;
Data final data pada laman Dapodik, bukan
yang sudah disinkron petugas data;
Sekolah menugaskan penanggung jawab
pendataan kontrol progres pendataan.
18 Tanggung Jawab OPD Thd Pendataan Sekolah
Mengingatkan/memerintahkan sekolah untuk
melakukan update Dapodik;
Memantau kelengkapan pendataan yang
dilakukan sekolah;
Membimbing sekolah dalam melakukan
pendataan pada Dapodik;
Membantu sekolah yang memiliki keterbatasan
untuk melakukan pendataan secara mandiri.
19 Alokasi BOS Tiap Provinsi

Kemdikbud mengambil data jumlah siswa dari


Dapodik untuk membuat usulan alokasi BOS
yang akan dikirim ke Kemenkeu;

Alokasi BOS tiap provinsi dihitung dari data


jumlah siswa pada tahun pelajaran berjalan
ditambah dengan perkiraan pertambahan
jumlah siswa di tahun pelajaran baru.
20 Thn Ajr X-1 Thn Ajaran X Thn Ajr X+1
Semester 2 Semester 1 Semester 2 Semester 1

Tahun Anggaran Y-1 Tahun Anggaran Y

(A) Pertumbuhan Pertumbuhan


Data dasar: Jumlah Siswa Jumlah Siswa
Dapodik
Thn Ajr X-1 (B) (C)
Semester 2 A + Proyeksi B + Proyeksi

Alokasi BOS Thn Y = rerata (B + C)


Buffer/cadangan BOS Thn Y = 0,75% alokasi
21 Alokasi BOS Tiap Sekolah
Alokasi sekolah hanya berdasarkan jumlah siswa
pada Dapodik hasil cut off Tim Dapodik Pusat
yang diambil oleh Tim BOS Provinsi;
Cut off data yang digunakan sebagai dasar
penetapan alokasi BOS di sekolah:
Cut off sebelum triwulan/semester berjalan;
Cut off pada triwulan/semester berjalan.
22 Tahun Ajaran (TA) X Tahun Ajaran (TA) X+1
Sms 1 Semester 2 Semester 1
Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV
Des Jan Apr Sep Okt

15 30 30 21 30
tanggal
cut off

Des Jan Apr Sep Okt


TA X TA X TA X TA X+1 TA X+1
cut off

Sms 1 Sms 2 Sms 2 Sms 1 Sms 1


data

TA X TA X
Sms 1 Sms 2
alokasi sekolah

Salur awal Salur awal Salur awal Salur awal


Triw I Triw II Triw III Triw IV
hitungan

Hitung Hitung Hitung


alokasi final alokasi final alokasi final Hitung
Triw I Triw II Triw III alokasi final
Triw IV
W A H Y U D I.
23 Desember Januari April

15 Des Salur T-1 30 Jan Salur T-2

100 110 44 jt + 2 jt
kurang salur

salur awal: lebih/kurang: salur awal: = 46 jt


contoh

100 x 200 rb 110 x 200 rb = 22 jt 110 x 400 rb


= 20 jt 20 jt - 22 jt = 44 jt
= -2 jt (kekurangan)
100 95 38 jt - 1 jt
lebih salur

salur awal: lebih/kurang: salur awal: = 37 jt


contoh

100 x 200 rb 95 x 200 rb = 19 jt 95 x 400 rb


= 20 jt 20 jt - 19 jt = 38 jt
= 1 jt (kelebihan)
signifikan
beda data

100 50 Verifikasi untuk memilih


contoh

Dapodik mana yang lebih valid


50 100
untuk perhitungan alokasi final
W A H Y U D I.
24 Kebijakan Alokasi Minimal
Hanya bagi jenjang Dikdas dan Diksus (luar biasa)
dengan siswa <60. Ketentuannya:
SMP Satap, SLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB
tidak perlu rekomendasi dari kabupaten/kota
SD/SMP yg memenuhi kriteria:
Berada di desa sangat tertinggal (sesuai data
Kemendes PDTT);
Sekolah swasta sdh berizin operasional min 3 thn.
harus dengan rekomendasi dari kabupaten/kota
W A H Y U D I.
PENYALURAN DANA
26 Tahap Penyaluran BOS
Usulan Alokasi BOS

1. Diusulkan oleh Kemdikbud


2. Diproses oleh Kemenkeu

Perpres Alokasi BOS Pencairan


RKUN ke RKUD
4. Disalurkan
3. Diproses oleh
oleh 5. Diusulkan oleh
Kemenkeu Disdik Prov
Pemda
Provinsi 6. Disalurkan oleh
Keuangan Prov
Dasar
Pencairan
Penganggaran BOS Pencairan
Pada APBD Provinsi RKUD ke Sekolah
W A H Y U D I.
27 Waktu Penyaluran Dana

Triwulan
33 provinsi, meliputi:
Di seluruh kabupaten/kota
Di seluruh jenjang sekolah

Semester
Hanya di Prov. Papua, meliputi:
Di seluruh kabupaten/kota
Di seluruh jenjang

W A H Y U D I.
28 Mekanisme Penyaluran

Dikdas (SD dan SMP)


Negeri : hibah
Swasta : hibah
Dikmen (SMA dan SMK)
Negeri : belanja langsung
Swasta : hibah
Diksus (SDLB, SMPLB, SMALB dan SLB)
Negeri : belanja langsung
Swasta : hibah
W A H Y U D I.
29 Porsi Penyaluran

Triwulan
Triwulan I : 20% dari dana 1 tahun;
Triwulan II : 40% dari dana 1 tahun;
Triwulan III : 20% dari dana 1 tahun;
Triwulan IV : 20% dari dana 1 tahun.
Semester
Semester I : 60% dari dana 1 tahun;
Semester II : 40% dari dana 1 tahun.

W A H Y U D I.
30 Porsi Penyaluran (lanjutan)
Triw II dan semester I lebih besar 20% karena
ada dana yang harus dialokasikan sekolah untuk
membeli buku teks sebelum Juli 2017;
Dana 20% ini harus diatur agar baru dapat
dicairkan oleh sekolah setelah sekolah
menyampaikan bukti pemesanan buku teks atau
menyediakan buku teks untuk setiap siswa.

W A H Y U D I.
31 Ketentuan Terkait Penyaluran

Mutasi siswa perbaikan data baru berpengaruh


setelah sekolah meng-update Dapodik;
Kelebihan salur di triw I-III dan semester I akan
dikurangkan di periode berikutnya;
Kelebihan salur di triw IV dan semester II harus
disetor ke rekening KUD provinsi;
Sisa BOS di sekolah yg belum terpakai:
Penerima hibah tetap milik sekolah;
Penerima BL tetap milik sekolah.
W A H Y U D I.
PENGGUNAAN DANA
33 Ketentuan Penggunaan Dana
Harus didasarkan skala prioritas kebutuhan
sekolah;
Diprioritaskan untuk kegiatan operasional
sekolah;
Satuan biaya honor dan transportasi mengikuti
satuan biaya dari pemda setempat;
Perlakuan terhadap bunga bank mengikuti
ketentuan yang berlaku;
W A H Y U D I.
34 Ketentuan Penggunaan Dana (lanjutan)
Prioritas utama adalah membeli buku teks
pelajaran untuk siswa dan pegangan guru sesuai
dengan kurikulum sekolah:
Pembelian dilakukan di triw II/semester I dengan
20% dana yg sudah dicadangkan;
Bila pembelian >20%, sekolah dapat menambah
dari dana yang ada;
Bila pembelian <20%, sekolah dapat
menggunakan sisanya untuk belanja BOS lainnya.
W A H Y U D I.
35 Penggunaan Dana SD/SMP
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13 jenjang SD
Setiap tema pada kelas I dan IV semester II, serta
kelas II dan V semester I (bagi sekolah yang sudah
melaksanakan K-13);
Setiap tema pada kelas I dan IV semester I (bagi
sekolah yang baru melaksanakan K-13 di TA
2017/2018);
Khusus kelas IV harus membeli buku untuk mapel
Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga,
W A H Y U D I.
dan Kesehatan (PJOK).
36 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Buku KTSP Jenjang SD
Semua mapel/tema untuk semua kelas, untuk
memenuhi kekurangan.
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1
buku di tiap mapel/tema;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan
ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan
oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
W A H Y U D I.
37 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Buku teks K-13 jenjang SMP
Setiap mapel pada kelas 8 dan 9, sementara kelas
7 untuk memenuhi kekurangan (bagi sekolah
yang sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 7 (bagi sekolah yang baru
melaksanakan K-13 di TA 2017/2018).
Buku KTSP Jenjang SMP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi
kekurangan.

W A H Y U D I.
38 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1
buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan
ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan
oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran
di sekolah.
Membeli buku bacaan, buku pengayaan dan buku
referensi untuk memenuhi SPM;
W A H Y U D I.
39 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Langganan koran, serta majalah/publikasi
berkala online/offline;
Pemeliharaan/pembelian buku/koleksi
perpustakaan;
Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan;
Pengembangan database perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian AC perpustakaan.
Minimal 5% dari anggaran belanja operasi sekolah
W A H Y U D I.
40 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB;
Spanduk sekolah bebas pungutan.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat peraga IPA bagi SD;
Mendukung penyelenggaraan PAKEM pada SD;
Mendukung pembelajaran kontekstual di SMP;
Pendidikan karakter, penumbuhan budi pekerti
dan kegiatan program pelibatan keluarga di
sekolah;
W A H Y U D I.
41 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Remedial dan pembelajaran pengayaan;
Pemantapan persiapan ujian;
Ekstrakurikuler;
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
aman, ramah anak dan menyenangkan;
Pembiayaan lomba.
4. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan ulangan harian/tengah semester/akhir
semester/kenaikan kelas, dan ujian sekolah/
nasional.
W A H Y U D I.
42 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK dan suku cadangnya;
Kebutuhan UKS;
Makan/minum ringan sehari-hari;
Alat kebersihan dan alat listrik;
Laporan dan persuratan;
Insentif penyusun laporan;
Transport pengambilan BOS dan koordinasi;
Penyusunan RKJM dan RKT;

W A H Y U D I.
43 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
Pengembangkan dan pemeliharaan laman
sekolah dengan domain sch.id;
Pendataan Dapodik;
Peralatan penunjang operasional rutin sekolah;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk
daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana;
Untuk operasional SMP Terbuka (supervisi, tatap
muka, bimbingan, administrasi TU, kegiatan
pembelajaran).
W A H Y U D I.
44 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Menghadiri seminar terkait peningkatan mutu
GTK, apabila ditugaskan oleh sekolah;
Mengadakan workshop untuk peningkatan mutu.
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).
W A H Y U D I.
45 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan saluran buangan dan saluran air
hujan.
9. Pembayaran honor
Untuk Guru, Tenaga Kependidikan dan Non
Kependidikan;
Negeri maksimal 15%, swasta maksimal 50%.
W A H Y U D I.
46 Penggunaan Dana SD/SMP (lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli/servis komputer desktop 5 unit;
Membeli/servis printer 1 unit;
Membeli/servis laptop 1 unit;
Membeli/servis LCD 5 unit.
11. Lainnya
Peralatan pendidikan yg mendukung kurikulum;
Jamban dan sanitasinya, serta kantin sehat, bagi
SD/SDLB yang belum memilikinya;
Mesin ketik kantor.
W A H Y U D I.
47 Penggunaan Dana SMA
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13
Setiap mapel pada kelas 11 dan 12, sementara
kelas 10 untuk memenuhi kekurangan (bagi
sekolah yang sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 10 (bagi sekolah yang
baru melaksanakan K-13 di TA 2017/2018).
Buku KTSP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi
kekurangan.
W A H Y U D I.
48 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1
buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan
ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan
oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran
di sekolah.
Buku non teks pelajaran untuk mendukung
proses pembelajaran di sekolah;
W A H Y U D I.
49 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat habis pakai praktikum pembelajaran;
Bahan habis pakai praktikum pembelajaran;
Kegiatan pembelajaran (intrakurikuler);
Kegiatan ekstrakurikuler;
Pendidikan karakter, penumbuhan budi pekerti;
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
aman, ramah anak dan menyenangkan;
W A H Y U D I.
50 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
Kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah;
4. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ulangan
kenaikan kelas, dan ujian sekolah dan ujian
nasional.
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK dan suku cadangnya;
Peralatan kebersihan sekolah;
W A H Y U D I.
51 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
Pembelian peralatan kesehatan dan
keselamatan;
Pembiayaan pengelolaan BOS;
Korespondensi untuk keperluan sekolah;
Pengembangkan dan pemeliharaan laman
sekolah dengan domain sch.id;
Pendataan Dapodik;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk
daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana.
W A H Y U D I.
52 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Mengadakan kegiatan di sekolah semacam in
house training/workshop/lokakarya untuk
peningkatan mutu.
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).
W A H Y U D I.
53 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan instalasi listrik;
Perbaikan saluran buangan & saluran air hujan;
Perawatan/perbaikan komputer praktek, printer,
laptop sekolah, LCD, AC;
Perawatan/perbaikan peralatan praktikum;
Pemeliharaan taman/fasilitas sekolah lainnya.
W A H Y U D I.
54 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
9. Pembayaran honor
Honor guru, dengan ketentuan:
Negeri maksimal 15%;
Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV;
Bukan guru yang baru direkrut setelah pengalihan
kewenangan; dan
Guru honor pada sekolah negeri wajib dapat
penugasan dari pemerintah daerah dan disetujui
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Sekretaris Jenderal.

W A H Y U D I.
55 Penggunaan Dana SMA (lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli/servis komputer desktop 5 unit;
Membeli/servis printer 1 unit;
Membeli/servis laptop 1 unit;
Membeli/servis LCD 5 unit.

W A H Y U D I.
56 Penggunaan Dana SMK
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13
Setiap mapel pada kelas 11 dan 12, sementara
kelas 10 untuk memenuhi kekurangan (bagi
sekolah yg sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 10 (bagi sekolah yg baru
melaksanakan K-13 di TA 2017/2018);
Buku kejuruan, baik untuk siswa dan maupun
untuk panduan guru;

W A H Y U D I.
57 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
Buku KTSP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi
kekurangan.
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1
buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan
ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan
oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran
di sekolah.
W A H Y U D I.
58 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
Membeli buku non teks untuk mendukung
proses pembelajaran di sekolah;
Pemeliharaan/pembelian buku/koleksi
perpustakaan;
Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan;
Pengembangan database perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian AC perpustakaan.

W A H Y U D I.
59 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat habis pakai praktikum pembelajaran;
Bahan habis pakai praktikum pembelajaran;
Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran;
Kegiatan pembinaan siswa (ekstrakurikuler);
Pengembangan pendidikan karakter dan/atau
penumbuhan budi pekerti;

W A H Y U D I.
60 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
aman, ramah anak dan menyenangkan;
Kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah.
4. Evaluasi Pembelajaran
Ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan
kelas, ujian tingkat kompetensi, ujian sekolah,
dan/atau ujian nasional.

W A H Y U D I.
61 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK, administrasi bursa kerja
khusus, dan/atau penyiapan Lembaga Sertifikasi
Profesi Pihak Pertama;
Alat kebersihan sekolah;
Peralatan kesehatan dan keselamatan;
Biaya pengelolaan BOS;
Laporan dan persuratan;
Pengembangkan dan pemeliharaan laman
sekolah dengan domain sch.id;
W A H Y U D I.
62 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
Pembelian server lokal/server UBK untuk
mendukung pengembangan ICT Based School
Management, ICT Based Learning, dan UBK
Pendataan Dapodik;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk
daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana.

W A H Y U D I.
63 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Pembelian bahan praktek perakitan dan/atau
pengembangan e-book;
Pembelajaran kejuruan berbasis TIK;
Biaya mendatangkan guru/pengajar tamu
produktif yang profesional;
Menambah dan meningkatkan praktek kejuruan
berulang kali (lebih dari satu kali praktek);
Mengikuti diklat menjadi assesor kompetensi
kejuruan bagi guru.
W A H Y U D I.
64 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Langganan koran, majalah/publikasi berkala
yang terkait dengan pendidikan;
Langganan jasa kebersihan;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).

W A H Y U D I.
65 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan instalasi listrik;
Perbaikan saluran buangan & saluran air hujan;
Perawatan/perbaikan komputer praktek, printer,
laptop sekolah, LCD, AC;
Perawatan/perbaikan peralatan praktek utama;
Pemeliharaan taman/fasilitas sekolah lainnya.
W A H Y U D I.
66 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
9. Pembayaran honor
Honor guru, dengan ketentuan:
Negeri maksimal 15%;
Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV;
Bukan guru yang baru direkrut setelah pengalihan
kewenangan; dan
Guru honor pada sekolah negeri wajib dapat
penugasan dari pemerintah daerah dan disetujui
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Sekretaris Jenderal;
Honor tenaga ahli/teknis pada mapel produktif.
W A H Y U D I.
67 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli komputer desktop 5 unit;
Membeli printer 1 unit;
Membeli laptop 1 unit;
Membeli LCD 5 unit.
11. Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan
Sertifikasi Kejuruan
Biaya untuk penyelenggaraan kegiatan ujian
kompetensi dan sertifikasi peserta didik SMK.
W A H Y U D I.
68 Penggunaan Dana SMK (lanjutan)
12. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus dan/atau
Praktek Kerja Industri/Praktek Kerja Lapangan
di Dalam Negeri dan Pemagangan
Biaya untuk penyelenggaraan BKK SMK;
Perjalanan dinas pembimbing mencari tempat
praktek/bimbingan/pemantauan siswa praktek;
Pemantauan kebekerjaan lulusan SMK (tracer
study).

W A H Y U D I.
69 Larangan Penggunaan Dana
Disimpan dengan maksud dibungakan;
Dipinjamkan kepada pihak lain;
Membeli software pelaporan atau sejenis;
Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas
sekolah dan memerlukan biaya besar;
Membayar iuran kegiatan dari Dinas, kecuali
transport daan konsumsi keikutsertaan;
Membayar bonus dan transportasi rutin guru;
Membiayai akomodasi kegiatan;
W A H Y U D I.
70 Larangan Penggunaan Dana (lanjutan)
Membeli seragam pribadi siswa/guru;
Rehabilitasi sedang dan berat;
Membangun gedung/ruangan baru, kecuali WC
dan kantin bagi SD/SDLB yg belum memiliki
Membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
Menanamkan saham;
Membiayai kegiatan yang telah dibiayai sumber
dana lain secara penuh/wajar;
W A H Y U D I.
71 Larangan Penggunaan Dana (lanjutan)
Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya
dengan operasional sekolah;
Membiayai kegiatan dalam rangka bimtek BOS
yang diselenggarakan lembaga di luar OPD
pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

W A H Y U D I.
MEKANISME
BELANJA DAN PEMBAYARAN
73 Mekanisme Pembelian/Pengadaan

Pembelian/pengadaan barang/jasa harus


mengikuti peraturan perundangan yang berlaku;
Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa
yang dapat dilakukan tanpa lelang/pengadaan:
Bila sudah tersedia di e-catalogue belanja
secara online;
Bila belum tersedia di e-catalogue melakukan
perbandingan harga dan negosiasi.

W A H Y U D I.
74 Mekanisme Pembelian/Pengadaan (lanjutan)

Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa


yang dilakukan dengan lelang/pengadaan:
Bila sudah tersedia di e-catalogue belanja
secara online;
Bila belum tersedia di e-catalogue Disdik
Prov/Kab/Kota (sesuai kewenangan) membantu
sekolah melaksanakan pengadaan.
Sekolah harus memperhatikan kualitas
barang/jasa, ketersediaan, dan kewajaran harga;
W A H Y U D I.
75 Mekanisme Pembelian/Pengadaan (lanjutan)

Pembelian/pengadaan barang/jasa harus


ketahui oleh Komite Sekolah;
Sekolah harus membuat laporan tertulis singkat
tentang proses pembelian/pengadaan;
Untuk pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan
bangunan sekolah, Tim BOS Sekolah harus:
Membuat rencana kerja;
Memilih pelaksana pekerjaan dengan standar
upah yang berlaku di daerah setempat.
W A H Y U D I.
76 Kebijakan Pembayaran

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam


menggalakkan transaksi keuangan secara non
tunai tahun 2017 BOS mulai menerapkan
kebijakan pembayaran non tunai untuk belanja
dari dana BOS;
Ketentuan kebijakan pembayaran non tunai BOS
tahun 2017:
Tidak di seluruh daerah/sekolah (baru uji coba);
Tidak/belum seluruh belanja di sekolah.
W A H Y U D I.
77 Prinsip Pembayaran Non Tunai

Merupakan kebijakan terkait dengan model atau


cara pembayaran, bukan pengadaan barang/jasa;
Masih tetap membuka adanya sebagian transaksi
pembayaran tunai sehingga tidak mempersulit
satuan pendidikan;
Diterapkan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kesiapan infrastruktur;
Pencatatan dan pelaporan transaksi pembayaran
non tunai dilakukan secara otomatis.
W A H Y U D I.
ADMINISTRASI & LAPORAN
79 Pengelolaan Pengelolaan
Keuangan Daerah Program BOS
Sekolah

Tim BOS dan OPD Pendidikan Kab/Kota

Tim BOS dan OPD Pendidikan Provinsi

Pemda
Kab/Kota Pemda Provinsi Kemdikbud Kemenkeu

Aturan Kemdagri Aturan Kemdikbud & Kemenkeu


W A H Y U D I.
80 Ketentuan Umum
Aturan dan format
terkait administrasi, kewajiban keuangan,
pembukuan dan pelaporan yang diatur oleh
peraturan lain
tidak dibahas lebih rinci dan dicantumkan dalam
Juknis BOS

Hal ini tidak menggugurkan kewajiban sekolah


untuk melaksanakan ketentuan tersebut
W A H Y U D I.
81 Administrasi dan Pembukuan di Sekolah
Sekolah harus menyelenggarakan pembukuan sbb:
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah;
Standar pengelolaan sekolah
Buku Kas Umum;
Buku Pembantu Kas;
Peraturan
Buku Pembantu Bank;
Menteri
Buku Pembantu Pajak;
Keuangan
Opname Kas dan BA Penutupan Kas;
Bukti Pengeluaran.
W A H Y U D I.
82 Kewajiban Pelaporan Sekolah
Laporan untuk disimpan di sekolah
Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
Laporan belanja tiap kegiatan dan sumber
dananya. Format standar pengelolaan sekolah.
Rekapitulasi realisasi penggunaan BOS
Laporan berdasar komponen belanja BOS. Format
dalam Juknis BOS.
Pencatatan P3M
Laporan berupa pengaduan masyarakat dan
penanganannya. Format standar yang ada.
W A H Y U D I.
83 Kewajiban Pelaporan Sekolah (lanjutan)
Laporan aset
Laporan berdasarkan kode belanja, dan daftar
barang modal, bagi sekolah dikdas negeri. Format
sesuai peraturan Kemdagri.
Laporan untuk disampaikan ke Disdik Kab/Kota
Rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan;
Laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja;
Laporan penerimaan barang modal hasil belanja
BOS.
Laporan online ke laman BOS
W A H Y U D I.
84 Transparansi BOS di Sekolah
Dokumen pendukung yang harus dipublikasikan
oleh sekolah adalah:
Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana;
Rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS.

W A H Y U D I.
85 Kewajiban Pelaporan di Kab/Kota
Laporan untuk disimpan di Dinas
Rekapitulasi realisasi penggunaan BOS
Kompilasi laporan realisasi penggunaan dana BOS
dari sekolah.
Pencatatan P3M
Laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja
Kompilasi laporan belanja BOS berdasarkan kode
belanja dari sekolah dikdas negeri;
Kompilasi laporan barang modal hasil belanja BOS
dari sekolah dikdas negeri.
W A H Y U D I.
86 Kewajiban Pelaporan di Kab/Kota (lanjutan)
Laporan untuk disampaikan ke Disdik Provinsi
Rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan
Laporan untuk disampaikan ke Pemda Kab/Kota
Rekapitulasi laporan belanja BOS berdasarkan
kode belanja dari sekolah dikdas negeri;
Rekapitulasi penerimaan barang modal hasil
belanja BOS dari sekolah dikdas negeri.

W A H Y U D I.
87 Kewajiban Pelaporan di Provinsi
Laporan untuk disimpan di Dinas
Realisasi Penyerapan Dana
Laporan kesesuaian jumlah dana yang diterima
RKUD terhadap kebutuhan riil. Format di PMK.
Realisasi Penggunaan BOS
Kompilasi laporan realisasi penggunaan dana BOS
dari sekolah dan dari kab/kota.
Pencatatan P3M
Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan pendukung di prov.
W A H Y U D I.
88 Kewajiban Pelaporan di Provinsi (lanjutan)
Laporan Hasil Belanja BOS
Kompilasi laporan belanja BOS berdasarkan kode
belanja dari sekolah dikmen/diksus negeri.
Laporan untuk disampaikan ke Kemdikbud
Laporan pencairan tiap triwulan/semester
Soft copy SP2D;
Rincian pencairan tiap jenjang tiap kab/kota;
Data pencairan ke sekolah dari lembaga penyalur.
Laporan realisasi penyerapan dana;
Rekapitulasi penggunaan dana BOS.
W A H Y U D I.
89 Kewajiban Pelaporan di Provinsi (lanjutan)
Laporan untuk disampaikan ke Pemda Provinsi
Rekapitulasi laporan belanja BOS berdasarkan
kode belanja dari sekolah dikmen/diksus negeri;
Rekapitulasi penerimaan barang modal hasil
belanja BOS dari sekolah dikmen/diksus negeri.

W A H Y U D I.
90 Dasar Kewajiban Laporan Ke Daerah
UU No. 23 Tahun 2014 pasal 327 ayat (2)
menyatakan bahwa dalam hal penerimaan dan
pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui
rekening kas umum daerah, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dilakukan
pencatatan dan pengesahan oleh bendahara
umum daerah.
Terkait penerimaan dana BOS oleh SD/SMP
negeri di kabupaten/kota.
W A H Y U D I.
91 Dasar Kewajiban Lap. Ke Daerah (lanjutan)
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02
menyatakan pendapatan juga mencakup antara
lain pendapatan kas yang diterima satker/SKPD
dan digunakan langsung tanpa disetor ke
RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima
wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk
diakui sebagai pendapatan negara/daerah.
Terkait penerimaan dana BOS oleh SD/SMP
negeri di kabupaten/kota.
W A H Y U D I.
92 Kewajiban Sekolah Negeri
Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
berdasarkan kode rekening Belanja Barang/Jasa
dan Belanja Modal
Membuat laporan realisasi pendapatan dan
belanja dana BOS berdasarkan kode rekening
Belanja Barang/Jasa dan Belanja Modal yang
dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Kepala Sekolah

W A H Y U D I.
93 Kewajiban Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota
Membuat RKA Dinas Pendidikan yang memuat
rencana penerimaan dan belanja BOS;
Membuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pendidikan;
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan
Pendapatan dan Belanja (SP3B) Negeri kepada
PPKD yang kemudian menerbitkan Surat
Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B);
W A H Y U D I.
94 Kewajiban Dinas Pendidikan... (lanjutan)
Berdasarkan SP2B yang diterbitkan, Dinas
Pendidikan Kab/Kota menyusun Laporan
Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS
dalam Laporan Keuangan Dinas Pendidikan
Kab/Kota.
Berdasarkan laporan sekolah, Dinas Pendidikan
Provinsi menyusun Laporan Realisasi
Pendapatan dan Belanja Dana BOS dalam
Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi.
W A H Y U D I.
95 Ketentuan Pajak
Ketentuan pajak
terkait penggunaan BOS di sekolah
harus mengikuti
ketentuan peraturan/undangan mengenai pajak
yang berlaku secara nasional dan pajak daerah

W A H Y U D I.
MONITORING
97 Monitoring di Kabupaten/Kota

Dapat ditujukan untuk memantau pelaksanaan


BOS di sekolah;
Dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan,
atau koordinasi melalui media komunikasi;
Menggunaan anggaran dari APBD;
Pelaksanaan sesuai kemampuan, dan dapat
disinergikan dengan program lain;
Dapat melibatkan pengawas sekolah yang
kredibel dan bertanggungjawab.
W A H Y U D I.
98 Monitoring di Provinsi

Dapat ditujukan untuk memantau pelaksanaan


BOS di kabupaten/kota sekolah;
Dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan,
atau koordinasi melalui media komunikasi;
Menggunaan anggaran dari APBN atau APBD;
Pelaksanaan sesuai kemampuan, dan dapat
disinergikan dengan program lain;
Dapat melibatkan pengawas sekolah yang
kredibel dan bertanggungjawab.
W A H Y U D I.
PENGAWASAN DAN SANKSI
100 Pengawasan
Pengawasan program BOS meliputi pengawasan
melekat, pengawasan fungsional, dan
pengawasan masyarakat;
Ada yang sifatnya hanya untuk memotret
pelaksanaan kegiatan (dapat dilakukan oleh
siapa saja);
Ada yang sifatnya audit untuk memeriksa
kebenaran pelaksanaan (hanya dilakukan oleh
lembaga yang berwenang berdasarkan ketentuan
perundangan).
W A H Y U D I.
101 Sanksi
Dapat berupa sanksi kepegawaian, tuntutan
perbendaharaan dan ganti rugi, penerapan
proses hukum, serta pemblokiran dan
penghentian sementara seluruh bantuan
pendidikan yang bersumber dari APBN;
Apabila sekolah lalai dalam membuat laporan,
OPD Pendidikan dapat meminta bank untuk
membekukan dana BOS sekolah tersebut (secara
tertulis dengan tembusan ke sekolah).
W A H Y U D I.
SELESAI
TERIMA KASIH

You might also like