Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
06-PDM
UNIVERSITAS
BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014
1
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ....................................................................................................................
i
Abstrak ...............................................................................................................................
..............................................ii
Daftar Isi .............................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................
1
1.2 Ruang Lingkup .......................................................................................................
1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................
1
1.4 Metodologi Penelitian..............................................................................................
2
BAB 3 PEMBAHASAN
3
3.1 Perkembangan Garuda frequent flyer .....................................................................
11
3.2 Pendaftaran .............................................................................................................
12
3.3 Tingkatan dan evaluasi keanggotaan.......................................................................
13
3.4 Penghentian Keanggotaan garuda mile ..................................................................
14
3.5 Perolehan Mileage dari Aktivitas Penerbangan....................................................
15
3.6 Perolehan Mileage dari Aktivitas Non Penerbangan...............................................
16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4
Penyusunan paper Garuda Frequent Flyer (e-crm) ini membahas
cakupan Garuda Frequent Flyer, sedikit sejarah atau asal mula Garuda
frequent flyer dan e-crm, Company Culture Garuda frequent flyer, peranan
e-crm (Customer relationship Management), masalah yang ditimbulkan e-
crm (Customer relationship Management), dan pembahasan solusi atas
masalah yang ditimbulkan e-crm (Customer relationship Management).
5
1. Metode Studi pustaka
Melakukan pengamatan mengenai bahan acuan yang berkaitan
dengan penelitian yang berasal dari beberapa sumber seperti
jurnal, artikel, buku cetak, dan situs web dimana sumber-sumber
tersebut berkaitan dengan objek penelitian. Hal ini bertujuan
untuk mengembangkan informasi yang ada dan sekaligus
melengkapi data serta pemahaman yang berguna dalam proses
penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
6
Menurut Temporal and Trott (2009), menjelaskan bahwa CRM
adalah kolaborasi dengan setiap konsumen untuk menciptakan situasi win-
win dengan meningkatkan nilai kehidupan pelanggan setiap harinya agar
menjadi loyal.
Sedangkan Francis Buttle (2009), mendefinisikan CRM sebagai
core bussines strategy yang mengintregasikan proses internal serta fungsi-
fungsi yang ada dalam perusahaan dengan jejaring eksternal untuk
menciptakan dan mendeliver value (manfaat) kepada target pelanggan yang
memberikan keuntungan.
CRM merupakan kepanjangan dari customer relationship
management. CRM merupakan sebuah system informasi yang terintregasi
serta digunakan untuk merencanakan ,menjadwalkan , dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi
1. Acquiring
Pada fase ini pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan
pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik. Dengan
7
beberapa upaya yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menciptakan
suat
bentuk ketertarikan dimana calon pelanggan akan menjadi
pelanggan bagi perusahaan.
2. Enhancing
Pada fase enhancing perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan
pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya
(customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh
pelanggan (reduce cost).
3. Retaining
Fase ini merupakan fase dimana perusahaan berusaha untuk mendapatkan
loyalitas pelanggan dengan mendengarkan
pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
Element Dasar CRM Menurut Rainer dan Cegielski (2011: 310) seluruh
kesuksesan di dalam kebijakan CRM dibagi kedalam dua element dasar. Yang
pertama perusahaan harus mengidentifikasikan banyak tipe dari customer touch
points dan yang kedua perusahaan harus menkonsulidasikan data dari setiap
pelanggan. Berikut penjelasan dari kedua element dasar yang ada di dalam CRM
2. Data Consolidation
8
Konsolidasi data memiliki peranan yang penting di dalam organisasi
CRM. Dahulunya, data pelanggan dilokasikan di dalam sistem yang terisolasi pada
area fungsional di seluruh bisnis. Misalnya, kita tidak jarang menemukan data
pelanggan yang tersimpan pada database terpisah di dalam bagian
keuangan,penjualan, logistik, dan pemasaran. Meskipun seluruh data yang ada
berkaitan kepada pelanggan yang sama, hal ini akan menjadi sulit untuk membagi
data yang berada pada area fungsional yang berbeda di dalam perusahaan.
Menurut Rainer dan Cegielski (2011: 312) sistem CRM di dalam sebuah
organisasi mengandung dua komponen dasar yaitu operational CRM dan
analytical CRM dan akan dijelskan sebagai berikut :
1. Operational CRM
Merupakan salah satu komponen dasar yang ada di dalam CRM yang bertujuan
untuk mendukung proses bisnis pada front-office. Di dalam proses ini kaitanya
dalam berinteraksi dengan para pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan seperti
pada penjualan, pemasaran, dan pelayanan. dua komponen utamdari Operational
CRM adalah customer touching application dan customer facing application.
Beberapa aplikasi yang termasuk kedalam customer touching application adalah
search and comparison capabilities, technical and other information & service,
costumized produc. & service, personalized web pages, FAQ (Frequently Asked
Questions), loyalty program, dan e-mail automed response. Sedangkan aplikasi-
aplikasi yang termasuk di dalam customer facing application antaralain seperti
customer service and support, SFA (Sales Force Automation), marketing, dan
campaign management.
9
2. Analytical CRM
Ketika operational CRM mendukung proses bisnis pada front-office, maka
analytical CRM menganalisa kebiasaan pelanggan dan partisipasinya di dalam
bisnis untuk menyediakan tindakan yang terkait dalam kecerdasan bisnis
perusahaan. sebagai contoh, sistem analytical CRM dengan menyediakan
informasi yang berkaitan dengan permintaan dan transaksi pelanggan, serta respon
pelanggan terhadap pemasaran, penjualan, dan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan. beberapa contoh dari teknologi penting yang ada pada analytical
CRM antaralain data warehouse, data mining, decicion support, dan business
intelligence yang dimana teknologi-teknologi tersebut dapat diguakan oleh
perusahaan dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan dengan baik.
10
kemudahan dalam mengakses dan menerima informasi, maka bagian penualan
dan pelayanan akan dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada
pelanggan dengan memanfaatkan berbagai informasi penting mengenai pelanggan
tersebut.
2. Mengurangi biaya
Dengan penerapan CRM, memungkinkan penjualan dan pelayanan terhadap
pelanggan memiliki skema pemasaran yang spesifik dan terfokus, serta dengan
menargetkan pelayanan pada pelanggan yang tepat pada saat yang tepat. Dengan
demikian, biaya yang dikeluarkan akan menjadi tergunakan secara maksimal dan
tidak terbuang percuma yang berujung pada pengurangan biaya.
3. Meningkatkan efisiensi operasional
Kemudahan proses penjualan dan layanan akan dapat mengurangi resiko turunnya
kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.
4. Peningkatan time to market
Penerapan CRM akan memungkinkan perusahaan mendapatkan informasi
mengenai pelanggan seperti data tren pembelian oleh pelanggan yang dapat
dimanfaatkan perusahaan dalam menentukan waktu yang tepat dalam
memasarkan suatu produk.
5. Peningkatan pendapatan
Seperti yang telah disebutkan diatas, penerapan CRM yang tepat akan
meningkatkan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi
operasional, dan peningkatan time to market yang pada akhirnya akan berujung
pada peningkatan pendapatan perusahaan.
2.6 E-CRM
11
2.6.1 Manfaat E-CRM
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PERKEMBANGAN GARAUDA FREQUENT FLYER
13
3.6.1 TENTANG GARUDA MILES
Dapatkan miles setiap kali Anda terbang dengan Garuda Indonesia dan
maskapai penerbangan partner kami. Akumulasi miles Anda dapat ditukarkan
dengan Award Ticket ke destinasi favorit Anda, atau Upgrade Awards dari kelas
ekonomi ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda. Kedua Award ini dapat
dihadiahkan kepada keluarga, temen ataupun yang terdekat di hati Anda.
14
3.2 PENDAFTARAN
Nama yang dituliskan pada saat pendaftaran akan digunakan pada kartu
dan database GarudaMiles. Nama ini harus sama dengan nama pada Kartu
Identitas (KTP, Passport atau lainnya).
15
3.4 TINGKATAN DAN EVALUASI KEANGGOTAAN
16
Evaluasi untuk perpanjangan keanggotaan pada tingkat yang sama
(maintain), atau penurunan tingkat keanggotaan ke tingkat yang lebih rendah
(downgrade) dilakukan setiap akhir periode keanggotaan yang meliputi:
17
Keanggotaan GarudaMiles dapat dihentikan sewaktu-waktu dan tanpa
pemberitahuan untuk kondisi sebagai berikut:
18
3.2 PEROLEHAN MILEAGE DARI AKTIVITAS PENERBANGAN
Untuk memperoleh dan mengakumulasi mileage, seseorang harus sudah
mendaftarkan diri sebagai anggota GarudaMiles.
Mileage yang diperoleh hanya dapat dikreditkan satu kali untuk setiap
aktivitas dan hanya dibukukan pada satu program frequent flyer.
19
GarudaMiles, kelas penerbangan dan/atau penerbangan lain yang akan
ditentukan olehGaruda Indonesia kemudian.
4. Mileage yang dibeli tidak dihitung sebagai tier miles atau sebagai
perhitungan dalam kenaikan tingkat keanggotaan GarudaMiles
20
6. Harga yang tertera di atas sudah termasuk Ppn.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan dari hasil analisa proses bisnis, diketahui terdapat tiga
proses bisnis yang terjadi secara berurutan dan semestinya dapat
dikaitkan mengenai perpindahan data serta informasi dari ketiga
proses bisnis tersebut. Garuda Indonesia adalah sebagai salah satu
perusahaan maskapai penerbangan umum terbesar di indonesia
telah mengadaptasi beberapa konsep customer relationship
management untuk menjaga dan terus meningkatkan loyalitas para
pelanggannya sehingga penelitian yang dilakukan
menyimpulkan ,dimana kepuasan dan loyalitas merupakan salah
satu fokus perusahaan, maka sudah merupakan kewajiban bagi
perusahaan untuk mempermudah pelanggan mendapatkan hak
ekslusif karena kesetiaanya dan loyalitas.
4.2 SARAN
Saran yang diberikan dari hasil penulisan paper ini adalah :
1. Melakukan simplicity terhadap proses kegiatan pelanggan yang
berhubungan dengan sistem.
21
2. Melakukan penelitian lanjutan untuk menganalisa fitur-fitur dan proses
bisnis yang diusulkan sebelum melakukan implementasi.
3. Mengimplementasi fitur-fitur pendukung e-CRM dan proses bisnis yang
diusulkan di dalam situs Garuda Frequent Flyer dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja sistem yang secara tidak langsung berhubungan
dengan kualitas pelayanan secara online.
DAFTAR PUSTAKA
22
23