Professional Documents
Culture Documents
MANFAAT
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat :
1. mampu mendeskripsikan berbagai fungsi pendekatan dan klasifikasi interpolasi
2. mampu menghitung fungsi pendekatan dan mampu membaca data
RELEVANSI
Pada Bab ini ini mempunyai maksud memperkenalkan mahasiswa tentang Fungsi pendekatan
dan klasifikasi interpolasi
LEARNING OUTCOMES
Mahasiswa mampu :
1. mampu mendeskripsikan berbagai fungsi pendekatan dan klasifikasi interpolasi
2. mampu menghitung fungsi pendekatan dan mampu membaca data
PENYAJIAN
1. Cara interpolasi
Interpolasi adalah masalah pendekatan dalam matematika dan masalah estimasi dalam
statistik. Interpolasi dalam pemodelan terin digital digunakan untuk menentukan ketinggian nilai titik
dengan menggunakan ketinggian dikenal poin tetangga. Ada dua asumsi di balik teknik interpolasi : (a)
permukaan terin kontinu dan halus dan (b) ada korelasi tinggi antara data titik tetangga. Interpolasi
adalah salah satu teknik inti dalam pemodelan terin digital karena keterlibatan dalam berbagai tahap
proses pemodelan seperti pengendalian mutu, rekonstruksi permukaan, akurasi penilaian, analisis terin,
dan aplikasi. Teknik interpolasi dapat diklasifikasikan sesuai dengan kriteria yang berbeda dan
dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Tabel 1. merupakan klasifikasi sederhana.
Dengan area untuk interpolasi, dua pendekatan diidentifikasikan, yaitu berbasis area dan
berbasis titik. Dalam pendekatan berbasis area yang permukaan dibangun dengan menggunakan
semua referensi yang menunjukkan dalam area ini dan tinggi setiap titik dalam area ini dapat ditentukan
dengan menggunakan permukaan yang terbentuk. Interpolasi berbasis wilayah dapat berupa global
atau lokal. Global interpolasi melibatkan pembangunan permukaan kompleks tunggal 3-D dari seluruh
data lengkap titik-titk yang diukur, dari mana nilai ketinggian dari semua titik lainnya dapat diperoleh. Ini
merupakan pendekatan yang ekstrim. Kegunaan dari jenis cara ini tergantung pada kompleksitas
permukaan terin dan area sebenarnya. Solusi yang lebih mudah diterima adalah untuk membagi area
yang luas menjadi serangkaian bentuk patch dan ukuran yang sama. Ini disebut interpolasi lokal atau
patchwise. Ukuran patch ditentukan oleh kompleksitas daerah dan mungkin ada.
z = a0 + a1x + a2y
di mana a0, a1, a2 dan adalah tiga koefisien dan (x, y, z) adalah titik koordinat dari titik permukaan.
Untuk menghitung koefisien ketiganya, tiga titik acuan dengan koordinat diketahui, misalnya, P1 (x1, y1,
z1), P2 (x2, y2, z2), dan P3 (x3, y3, z3), diperlukan untuk menetapkan tiga persamaan sebagai berikut:
di mana a0, a1, a2, a3 adalah koefisien. parameter harus ditentukan oleh empat persamaan yang
dibentuk dengan memanfaatkan koordinat dari empat titik referensi, yang menyatakan, P1 (x1, y1, z1),
P2 (x2, y2, z2), P3 (x3, y3, z3), dan P4 (x4, y4, z4). Rumus matematikanya adalah sebagai berikut:
Setelah koefisien a0, a1, a2, a3 dihitung, maka ketinggian zi dari setiap titik i dengan himpunan
koordinat (xi, yi) dapat diperoleh dengan menggantikan (xi, yi) ke Persamaan di atas. Jika data titik
referensi terdistribusikan dalam bentuk grid persegi, maka rumus berikut dapat digunakan:
Dalam rumus, titik 1, 2, 3, dan 4 adalah empat node dari grid persegi, dan d adalah panjang interval grid
(Gambar 1a). Bahkan, interpolasi pada segi segitiga juga bisa dilakukan dengan cara yang sama ke grid
dimana yp = y1 = y2, dan titik 1 dan 2 terletak pada garis AB dan AC, masing-masing.Atau, koordinat
area lokal dapat digunakan untuk interpolasi linear menggunakan rata-rata bobot, yaitu,
Hal ini menjamin kontinuitas antara segitiga yang berdekatan. Memang, jika distribusi titik acuan tidak
baik (misalnya, hampir sepanjang garis lurus), maka Persamaan tersebut tidak stabil, maka penggunaan
Persamaan ini yang dianjurkan dalam kasus seperti itu.
dimana A00, A01, A10,. . . , A33 adalah 16 koefisien yang akan ditentukan.
Enam belas persamaan diperlukan untuk memecahkan 16 koefficients. Dengan koordinat
node jaringan empat diketahui, empat persamaan dapat dibentuk. Oleh karena itu, 12
persamaan lain diperlukan dan kondisi untuk hubungan antara patch, yaitu,
1. lereng pada setiap node (misalnya, sendi antara empat patch yang berdekatan) harus
kontinu di arah x, y
2. torsi dari sendi patch yang berdekatan juga terus menerus.
PENUTUP
Fungsi pendekatan dan klasifikasi interpolasi pada MTD yang berupa Fungsi kontinu dan smooth
dan Fungsi linear & tidak linear, polinomial, spline ini sangatlah penting, sebab disamping tahu cara
memberkan pendekatan fungsi yang paling cocok dengan bentuk terin. juga harus mengetahui cara
interpolasi data MTD untuk kecocokan dengan permukaan tanahnya.
TEST FORMATIF
Latihan :
Jawaban
Jawaban soal latihan tersebut akan diberikan pada saat umpan balik /
diskusi pada kuliah minggu berikutnya
PETUNJUK PENILAIAN
NO KRITERIA 1 (skor 75-100) 2 3
1 Fungsi Mampu menjelaskan Mampu menjelaskan Tidak mampu menjelaskan
pendekatan secara lengkap Fungsi sebagian Fungsi Fungsi pendekatan pada
pada MTD pendekatan pada MTD pendekatan pada MTD MTD
2 klasifikasi Mampu menjelaskan Mampu menjelaskan Tdak mampu menjelaskan
interpolasi klasifikasi interpolasi hanya sebagian klasifikasi klasifikasi interpolasi
dalam MTD dalam MTD interpolasi dalam MTD dalam MTD
**(1 : skor 70 s/d 100, 2 : skor 40 s/d 70, 3 : skor 0 s/d 40)
TINDAK LANJUT
1) Untuk mahasiswa yang kurang mampu menjelaskan dan merangkum perkuliahan minggu ke 7
diharapkan untuk membaca buku pustaka /acuan yang berkaitan dengan materi minggu ke 7.
2) Mahasiswa mempelajari materi kuliah minggu berikutnya.
1. Djurdjani, 1999, Model Permukaan Digital, Diktat Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM.
2. ITC, 2001, ILWIS 3.0 Academic Users Guide, ITC, Enschede.
3. Li, Z., Zhu, Q., dan Gold, C., 2005, Digital Terrain Modeling, Principles and Methodology,
CRC Press, 20000 N.W. Corporate Blvd, Boca Raton, Florida.
4. Meijerink, A.M.J., Brouwer, H.A.M, Mannaerts, C.M., dan Valenzuela, C.R., 1994,
Introduction to the Use of GIS for Practical Hydrology, ITC, Enschede.
5. Sheimy, Nasher., 1999, Digital Terrain Modeling, Lecture Notes, University of Calgary,
Calgary.