You are on page 1of 5

NAMA:FISTIA CENDANA

NIM :16011124

ANALISIS DAMPAK KEPENDUDUKAN

1 Analisis dampak kependudukan berlandaskan konsep bahwa variabel


kependudukan,yaitu kelahiran,kematian,dan perpindahan dapat mengakibatkan
perubahan dalam jumlah,struktur,dan persebaran penduduk.
2 Variabel akibat kependudukan ini,akan mempengaruhi variabel konteks yaitu
sosial,ekonomi,politik,budaya,dan hukum .Selanjutnya variabel konteks akan
mempengaruhi variabel kependudukan.
3 Dengan demikian apabila kita akan mengendalikan jumlah penduduk
misalnya,maka kita dapat mengintervensi variabel konteks karena secara tidak
langsung variabel konteks akan mempengaruhi variabel kependudukan,yang
kemudian akan mempengaruhi jumlah penduduk .
Jadi,analisa bagaimana dampak jumlah penduduk terhadap variabel konteks perlu
dilakukan,agar kita dapat memberi penjelasan apa yang berubah ,dan bagaimana
suatu variabel konteks itu dapat mempengaruhi variabel kependudukan juga.

ANALISA

Variabel kependudukan (kelahiran,kematian,dan perpindahan) dapat


mengakibatkan perubahan dalam jumlah,struktur,dan persebaran penduduk.Kedua
variabel ini memiliki hubungan yang erat ,sehingga apabila terjadi suatu perubahan pada
variabel kependudukan maka akan berdampak kepada variabel akibat.Jika angka
kelahiran tinggi atau meningkat maka tentu ini akan meningkatkan jumlah penduduk,
dan berdampak kepada kepadatan penduduk ,lalu jika kematian meningkat (usia tua atau
muda), misalnya,kematian meningkat pada usia muda , maka akan menurunkan jumlah
dan terjadilah suatu perubahan pada struktur penduduk,yaitu lebih tingginya jumlah
penduduk pada usia tua dari pada usia muda dan kurangnya generasi penerus
bangsa,yang akan menimbulkan kesenjangan struktur penduduk,serta jika terjadi
perpindahan pada suatu masyarakat, maka akan mempengaruhi persebaran
penduduk.hal ini dapat kita lihat pada masyarakat indonesia, yang berbondong-bondong
menduduki pulau jawa dan enggan untuk menduduki pulau-pulau lainnya di
Indonesia.tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap persebaran penduduk indonesia
,yang akan menyebabkan tidak meratanya persebaran penduduk di Indonesia.

Variabel kependudukan (kelahiran ,kematian ,dan perpindahan) dapat


menimbulkan perubahan dalam kependudukan,yang juga akan menimbulkan dampak
kependudukan.dan tentunya perubahan dalam kependudukan ini akan berpengaruh
terhadap variabel konteks(sosial,ekonomi,politik,budaya,hukum,lingkungan) ,dimana
hubungannya dapat kita lihat pada :

Lingkungan
Semakin tingginya jumlah penduduk,maka harusnya lingkungan untuk
bermukim juga cukup luas,dan memenuhi standard untuk hidup sehat. Namun
,kenyataannya luas bermukim tidak cukup menampung penduduk yang semakin tinggi
saja.Akibatnya,maka penduduk akan mencari lahan untuk bertempat tinggal,salah
satunya dengan membuka lahan .megubah lahan pertanian menjadi tempat
bermukim,hutan pun sudah banyak ditebang pepohonannya untuk dijadian tempat
bermukim masyarakat.Biasanya masyarakat akan menggunduli hutan dan yang lebih
parahnya ada yang membakar hutan,yang tentunya akan membawa kerugian bagi
negara.dan juga akan menimbulkan masalah polusi yang berbahaya bagi kesehatan

Sosial ekonomi
Tingginya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan berbagai masalah dalam
berbagai aspek juga.salah satunya aspek ekonomi,tinggi nya jumlah penduduk
perkotaan menyebabkan berlebihnya ketersediaan tenaga kerja dari lowongan pekerjaan
yang ada,hal ini akan mengakibatkan masalah pengangguran.Hal ini lah yang akan
menjadi penyebab timbulnya masalah perekonomian .bagi seorang penangguran ia akan
melakukan pekerjaan apa saja agar bisa memenuhi kebutuhan sandang dan
pangannya.hal ini lah yang memicu terjadi nya kriminalitas .seperti Bukan hanya itu,
dari segi sosial ekonomi, jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi yang tidak
dibarengi dengan pendistribusian fasilitas yang merata akan mendorong terjadinya
urbanisasi yang pada akhirnya akan memunculkan kelas sosial baru di masyarakat
Ibukota. Adanya perumahan kumuh .

Budaya
Jika penduduk tidak merata maka upaya untuk melestarikan budaya hanya
terpusat pada daerah teretentu saja,selain itu akan memperlambat terjadi nya akulturasi
dan asmiliasi antar budaya di indonesia .padahal kalau akulturasi dan asimilasi antar
budaya itu bisa di percepat,maka akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama
juga akan hilang jika terjadi ketimpangan jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan
penduduknya jumlahnya terlalu padat akan membuat persaingan yang sangat ketat
sehingga menyababkan penduduk menjadi lebih individualis. Sedangkan daerah yang
penduduknya kurang akan kehilangan budaya asli mereka karena tidak ada lagi yang
mau melestarikan budaya tersebut. Kebanyakan penduduk lebih tertarik ke daerah yang
lebih padat yang multikultur sehingga kebudayaan masing-masing penduduk akan
hilang atau melebur dengan budaya lainya dalam bentuk akulturasi dan asimilaisi.
Akibat lebih lanjut banyak penduduk yang kehilangan budaya leluhur mereka berganti
dengan budaya yang baru yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan orang banyak.
Politik
Seperti yang kita ketahui bahwa pemerintahan pusat indonesia berpusat di
jakarta yaitu pulau jawa,penduduk lebih banyak bermukim di pulau tersebut ,tentu
Secara politik akan menimbulkan sistem politik yang tidak seimbang,yaitu jawa
mempunyai wakil rakyat di DPR lebih banyak dari pada daerah lain,padahal di pulau-
pulau lain di Indonesia seperti kalimantan,sulawesi,papua dan sumatera lebih luas
dibangdingkan pulau jawa.Hal ini akan menyebabkan tidak seimbangnya kekuasaan di
Indonesia. Sehingga untuk menghadapi itu semua maka diperlukanlah adanya kebijakan
politik dalam menentukan jumlah wakil rakyat antara daerah yang padat penduduknya
dengan daerah yang jarang penduduknya.Selain itu Kepala Daerah sangat sulit
melakukan pembangunan jika penduduknya sedikit, ini sangat dirasakan di pulau
Kalimantan dan Papua dimana mereka sangat sulit dalam menjalankan kekuasaannya
untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk karena kurang jumlah SDM , apalagi
SDM yang berkualitas,yang akan menjadi tonggak pembangunan daerah.

Hukum:
Secara hukum,jumlah penduduk juga berpengaruh,karena dengan tingginya
jumlah penduduk di Indonesia ,telah menggerakkan pemerintah untuk melakukan
penstabilan jumlah penduduk,dengan membuat suatu sumber hukum undang-
undang.Misalnya saja pada undang-undang transmigrasi. Transmigrasi pada dasarnya
merupakan pembangunan wilayah dalam rangka peningkatkan taraf hidup serta
pemanfaatan sumber daya alam dan manusia dalam menciptaan kesatuan dan persatuan
bangsa melalui program terpadu dan lintas sektoral.Menurut undang-undang no 3 tahun
1972 tentang ketentuan pokok transmigrasi ,yang di maksud transmigrasi adalah
pepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkan
dalam wilayah indonesia guna kepentiingan pembangunan Negara yang di pandang
pemerintah berdasarkan ketentuan-ketentuan yang di atur oleh undand-undang.
Pemerintah juga membuat undang-undang untuk menghindari ledakan
penduduk.Berbagai usaha di lakukan diantaranya adanya program Keluarga
Berencana(KB).Indonesia pun saat ini sudah menerapkan program KB meskipun untuk
menekan angka kelahiran namun program ini belum berjalan secara efektif.Didalam bab
1 pasal 1 ketentuan umum undang undang No.52 tahun 2009 dijeaskan bahwa
kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah struktur pertumbuhan
,persebaran ,mobilitas ,penyebaran,kualitas dan kondisi kesejahteraan yang mencakup
politik ekonomi,sosial ,budaya,agama dan serta lingkungan penduduk setempat.
Dampak jumlah penduduk dapat kita lihat dari berbagai perubahan-perubahan
yang terjadi pada variabel konteks(sosial,budaya,ekonomi,politik dan hukum) .dimana
semakin tinggi dan rendahnya jumlah penduduk maka akan mempengaruhi kestabilan
pada setiap faktor variabel konteks.seperti pada penjelasan diatas.

Sedangkan suatu variable konteks juga dapat mempengaruhi variable


kependudukan ,pengaruh ini dapat dilihat dari aspek ekonomi dan lingkungan,jika
ekonomi dan lingkungan bagus maka angka kelahiran tinggi ,namun,jika lingkungan
dan ekonomi tidak bagus,maka angka kematian akan tinggi,hal ini disebabkan oleh
terganggunya kesehatan penduduk yang berujung kepada kematian.di bidang hukum
telah diadakan undang-undang tentang KB, jika ada hukum Kb(keluarga berencana) dan
pelaksanaannya ,maka angka kelahiran dapat ditekan kebawah atau diminimalisir .dan
telah ada juga undang-undang tentang transmigrasi,dengan adanya undang-undang
tersebut maka masyarakat akan dipindahkan ke suatu daerah yang kurang
penduduknya,dengan ini tentu terjadinya perpindahan penduduk, yaitu pada variabel
kependudukan.Maka ,dari penjelasan diatas dapat kita dapatkan hubungan antara
variabel konteks dengan variabel kependudukan.

Dari segala penjelasan diatas,saya dapat menyimpulkan bahwa ketiga variabel


diatas saling berhubungan dan tentu nya tidak dapat berdiri sendiri,Variabel
kependudukan akan mengakibatan perubahan-perubahan pada struktur,persebaran,dan
jumlah penduduk dan akibat ini pun akan mempengaruhi variabel konteks,serta variabel
konteks akan mempengaruhi variabel kependudukan juga,dan dari hubungan ini pun
akan terjadi dampak-dampak kependudukan yang inti masalahnya ketidakstabilan.
sehingga untuk mengatasi ketidakstabilan yang terjadi ,dibutuhkan program-program
pemerintah yang bijak.

You might also like