Professional Documents
Culture Documents
1. Diagnosa Keperawatan
Dx 1 : pola napas tidak efektif berhubungan dengan terganggu suplai O2
Ds :---
klien mengeluh sesak
klien mengatakan lemas
Do :----
klien tampak lemas
klien tampak pada posisi semi fowler
klien tampak sesak bernapas
frekuensi pernapasan klien : 44x/mnt
tampak perkembangan dada klien tidak semetris
tampak terdengar bunyi ngii..k bisa dijumpai pada fase inspirasi maupun
ekspirasi
terdengar kering seperti suara gosokan amplas pada kayu
tampak dada sebelah kanan hiperesonan,tampak internsitas amat keras, waktu
lebih lama, kualitas ledakan
Dx2:bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sputum
Ds: ----
klien mengatakan tenggorokan banyak skli linder dan sesekali mengeluarkan
sekret
klien mengatakan sering batuk
Do:----
klien tampak susah bernafas
klien tampak lemas
klien tampak batuk untuk mengeluarkan lindernya
tampak mukosa tebal
2. Dasar Pemikiran
A. Teori
a. Defenisi
Efusi pleura adlah pengumpalan cairan dalan ruang pleura yang terletak antara
permukaan viseral dan parietal. Merupakan proses penyakit primer yang jarang
terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terdapat penyakit lain
(brunner and suddarth, 2010).
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam
rongga pleura. Selain itu, dapat juga terjadi penumpukan pus atau darah. Efusi
pleura merupakan suatu gejala penyakit yang mengancam penderita.
b. Penyebab terjadinya efusi pleura ada 4 mekanisme
1. Peningkatan tekanan kapiler subpleura atau limfatik
2. Penurunan tekanan osmotik koloid darah
3. Peningkatan tekanan negatif intrapleura
4. Adanya inflamasi atau neoplastik pleura
Penyebab efusi pleura :
1. Virus mikoplasma
Insidennya agak jarang, bila terjadi jumlahnya tidak banyak. Contoh ,echo
virus, riketsia, mikoplasma, clamydia
2. Bakteri piogenik
Bakteri berasal dari jaringan parenkim paru dan menjalar secara hematogen.
Contoh aerob: streptokokus pneumonia, s.mileri, s. Aureus, hemopillus,
klebsiella. Anaerob: bakteroides seperti peptostreptococcus, fusobacterium.
3. TB
Terjadi karena komplikasi TB paru melalui fokus sub pleura yang robek atau
melalui aliran limfe, atau karena robeknya perkijuan ke arah saluran linfe yang
menuju fleura
4. Fungi
Sangat jarang terjadi. Biasanya karena perjalanan infeksi fungi dari jaringan
paru contoh : aktinomikosis, koksidiomikosis, aspergilus, kriptokokus,
histoplasmosis dll
5. Parasit
Parasit yang dapat menginfeksi ke pleura hanya amoeba. Amoeba masuk
dalam bentuk tropozoid setelah melewati parenkim hati menebus diafragma
terus ke rongga pleura. Efusi terjadi karena amoeba menimbulkan peradangan
6. Kelainan intra abdominal
Contoh : pankreatitis, pseudokista pankreas atau eksaserbasi akut, pankreatitis
kronik, abses ginjal dll
7. Penyakit kolagen
Contoh: lupus eritematosus sistemik, artritis rematoid, skleroderma
8. Gangguan sirkulasi
Contoh gangguan cv (payah jantung), emboli pulmonal, hipoalbuminemia
9. Neoplasma
Gejala palingkhas adalah jumlah cairan efusi sangat banyak dan selalu
berakumulasi kembali dengan cepat
10. Sebab-sebab lain
Truma (trauma tumpul,laserasi, lika tusuk,dll) ,uremia, miksedema,
limfedema, reaksi hipersensitif terhadap obat, efusi pleura idiopatik.
c. Patofisiologi
Pleura parietalis dan viseralis letaknya berhadapan satu sama lain dan hanya di
pisahkan oleh selaput tipis cairan serosa. Lapiran cairan ini memperlihatkan
adanya keseimbangan antara transudasi dari kapiler kapiler pleura dan reabsorbsi
oleh vena viseral dan pariental,dan saluran getah bening.
Jika efusi pleura mengandung nanah, disebut empiema. Empiema diakibatkan
oleh perluasan infeksi dari struktur yang berdekatan dan merupakan komlikasi
dari pneumonia, abses paru-paru atau perforasi karsinoma ke dalam rongga
pleura.empiema yang tidak di tangani dengan drainage yang baik dapat
membahanyakan dinding thoraks. Eksudat akibat peradangan akan mengalami
organisasi, dan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parientalis dan viseral. Ini
disebut dengan fibrothoraks, jika fibrothoraks luas maka dapat menimbulkan
hambatan mekanisme yang berat pada jaringan jaringan yang terdapat dibawahnya
d. Manifestasi klinis
Sesak napas
Rasa berat pada dada
Bising jantung
Lemas yang progresif
BB menurun (pada neoplasma)
Batuk yang kadang kadang berdarah pada perokok
Deman subfebril( pada TB)
Deman menggigil Pd empiema
e. Pemeriksaan penunjang
Rontgen fotothorak
Ultrasonografi (USG)
CT- Scan dada
Torakosentesis (aspirasi cairan fleura)
Biopsi pleura
Pemeriksaan tambahan (bronkoskopi, pleuroskopi)
e. Prioritas Keperawatan
Meningkatkan/mempertahankan ekspansi paru untuk oksigenasi/
ventilasi adekuat
Meminimalkan ketidak nyamanan/ nyeri
Meminimalkan /mencegah komplikasi
Memberikan informasi tentang proses penyakit, program pengobatan
dan prognosis
b. Prosedur kerja :
o Cuci tangan
o Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
o Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat tidur membungkuk
ke depan
o Anjurkan untuk menarik napas secara pelan dan dalam dengan
menggunakan pernapasan diafragma.
o Setelah itu tahan napas kurang lebih 2 detik
o Batukkan 2 kali dengan mulut terbuka
o Tarik napas dengan ringan
o Istirahat
o Catat respons yang terjadi
o Cuci tangan.
5. Analisa Tindakan