You are on page 1of 52

LAPORAN STUDI KASUS

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA


DI RUANG ANGGREK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
KABUPATEN BLITAR

Oleh :
Ratnani Choirunisa 1203000116
Mahasiswa Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan laporan studi kasus ini dengan penuh kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul Penatalaksanaan Diet
Pada Pasien Bronkopneumonia Di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Kabupaten Blitar.
Laporan ini berisi tentang semua kegiatan asuhan gizi dirawat inap
perawatan di Ruang Anggrek (Ruang Anak) di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi,
mulai dari menginventarisasi data subjektif dan objektif, pengkajian data
dasar pasien, identifikasi masalah gizi sampai merencanakan asuhan terapi
gizi tersebut serta melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi pada
pasien.
Dalam penyelesaian laporan studi kasus ini telah banyak berbagai pihak
yang membantu. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
Sehubungan dengan terselesaikannya laporan studi kasus ini, penulis ingin
1. Triana Zanu I, SST. selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi
2. Kristiana Kusumaningrum, S. Gz, selaku Instruktur Klinik di Ruang Anggrek
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
3. Budi Susatia S.Kp, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang
4. I Nengah Tanu Komalyana, DCN, SE, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Gizi
Poiteknik Kesehatan Kemenkes Malang
5. Sugeng Iwan, STP. M.Kes. selaku Ketua Program Studi Diploma III Gizi,
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
6. DR. Nur Rachman., STP., M.Si selaku Supervisor
7. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan Studi
Kasus ini
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan laporan studi kasus ini dan dengan penuh harapan semoga laporan
ini dapat memberi manfaat.

Wlingi, Juni 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah
manusia. Gejalanya digambarkan oleh Hippocrates (c. 460 BC 370 BC):
Peripneumonia, dan afeksi pleuritis, hal-hal berikut perlu diamati: Jika demam
menjadi akut, dan jika sakit dirasakan di salah satu sisi tubuh, atau di kedua
sisi, dan jika batuk timbul dan ludah yang berwarna kuning atau gelap, atau
sedikit, kering, dan kemerahan, atau berciri berbeda dari biasanya. Apabila
pneumonia mencapai puncaknya, keadaan ini sulit diobati dan jika penderita
tidak diobati, dan memburuk jika penderita pneumonia juga menderita
dyspnoea, dan urin sedikit dan tajam, jika keringat keluar dari daerah sekitar
leher dan kepala, karena keringat tersebut adalah keringat yang tidak sehat,
karena diakibatkan oleh sesak napas, dan kerasnya penyakit yang menyerang
tangan bagian atas. Namun, Hippocrates menyebut pneumonia sebagai
penyakit "dinamai di zaman kuno." Dia juga melaporkan hasil dari drainase
bedah empiema. Maimonides (11351204 AD) melihat: Gejala umumnya
yang terjadi pada pneumonia dan tidak pernah tidak terjadi adalah sebagai
berikut: demam akut, nyeri pleuritis seperti ditusuk, napas pendek dan
terengah-engah, denyutnaik turun dan batuk. Gambaran klinis ini mirip
dengan yang ditemukan dalam buku teks modern, dan mencerminkan luasnya
pengetahuan medis dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19.

Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru


yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit) tidak
termasuk Mikobakterium tuberculosis (M.Tb). Sedangkan peradngan paru
yang disebabkan oleh non mikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi
bahan toksik dll) disebut pneumonitis. Pneumonia komuniti (community-
acquired pneumonia/CAP) adalah pneumonia yang didapat di
masyarakat, dapat sebagai penyebab kematian utama di dunia, di Amerika
Serikat pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 6 dan nomor satu
sebagai penyebab kematian akibat penyakit infeksi. Hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga Depkes tahun 2001, penyakit infeksi saluran napas bawah
menempati urutan ke 2 sebagai penyebab kematian di Indonesia.Diperkirakan
insiden CAP 3,5 4 juta kasus pertahun dan 20% dari penderita tersebut
memerlukan perawatan di rumah sakit dengan mortality rate 12- 14%.
Penderita dirawat di ICU mempunyai mortality rate 15-20%.

Setiap tahunnya, pneumonia menjangkiti sekitar 450 juta orang, tujuh


persen dari total populasi dunia, dan menyebabkan sekitar 4 juta kematian.
Walaupun pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai
"the captain of the men of death" (pemimpin kematian), penemuan terapi
antibiotik dan vaksin pada abad ke-20 telah meningkatkan daya tahan
hidup. Meskipun demikian, di negara berkembang, dan di antara orang-orang
berusia sangat lanjut, sangat muda, dan penderita sakit kronis, pneumonia
tetap menjadi penyebab kematian yang utama.

Karena tingginya beban penyakit pada negara-negara berkembang dan


kesadaran yang relatif rendah terhadap penyakit ini di negara-negara maju,
komunitas kesehatan global mendeklarasikan 12 November sebagai Hari
Pneumonia Dunia, hari bagi warga negara dan pembuat kebijakan yang
memiliki perhatian terhadap penyakit ini untuk melakukan tindakan melawan
penyakit tersebut. Biaya ekonomi global dari komunitas karena pneumonia
diperkirakan mencapai $17 miliar.

Pada 2008, pneumonia terjadi pada kira-kira 156 juta anak-anak (151
juta di negara-negara berkembang dan 5 juta di negara-negara maju). Ini
menyebabkan 1,6 juta kematian, 2834% dari angka kematian tersebut terjadi
pada anak-anak di bawah lima tahun, dan 95% terjadi di negara-negara
berkembang. Negara-negara dengan beban tinggi pneumonia termasuk: India
(43 juta), Cina (21 juta) dan Pakistan (10 juta). Penyakit ini menjadi
penyebab utama kematian pada anak-anak di negara-negara berpendapatan
rendah. Banyak kasus kematian ini yang terjadi pada periode bayi baru
lahir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu di
antara tiga kematian pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh
pneumonia. Kira-kira setengah dari kematian ini dapat dicegah secara
teoretis, karena disebabkan oleh bakteri karena terdapat vaksin yang efektif.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui Asuhan Gizi
pada Pasien Bronkopneumonia di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi klinik pada pasien
secara individual di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Menginventarisasi data subyektif dan obyektif pasien.
b. Mengkaji data dasar, menganalisis tingkat resiko gizi dan menentukan
permasalahan gizi.
c. Merencanakan asuhan gizi pasien.
d. Mengimplementasikan rencana asuhan gizi yang telah disusun pada
pasien.
e. Monitoring dan evaluasi kegiatan asuhan gizi
f. Memotivasi terhadap pasien melalui konsultasi gizi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Penyakit


Bronkopneumonia
a. Definisi
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkin paru yang
melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi berbercak-
bercak. Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru yang
disebebkaan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagain kecil disebabkan
oleh penyebab non-infeksi yang akan menimbulkan konsolidasi paru dan
gangguan pertukaran gas setempat.

Radang paru-paru atau pneumonia adalah


kondisi inflamasi pada paru utamanya memengaruhi kantung-kantung
udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus. Kondisi ini biasanya
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarang
mikroorganisme lainnya, obat-obatan tertentu, dan kondisi lain
seperti penyakit autoimun.

Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kesulitan


bernapas. Alat diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur
dari sputum. Vaksin untuk mencegah jenis pneumonia tertentu kini sudah
tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dasarnya.
Dugaan pneumonia bakterial diobati dengan antibiotik. Jika pneumonianya
parah, penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.

b. Klasifikasi
1. Klasifikasi penumonia berdasarkan rentang usianya
Klasifikasi Pneumonia untuk golongan umur < 2 bulan
a) Pneumonia berat, adanya nafas cepat yaitu frekuensi
pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih.
b) Bukan Pneumonia, batuk pilek biasa.
Klasifikasi Pneumonia untuk golongan umur 2 bulan < 5 tahun

a) Pneumonia berat, adanya nafas sesak atau tarikan dinding


dada bagian bawah.

b) Pneumonia, bila disertai nafas cepat, usia 2 bulan <1


tahun 50 kali per menit, untuk usia 1 tahun <5 tahun 40
kali per menit.

c) Bukan pneumonia, batuk pilek biasa tidak ada tarikan


dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas
cepat.

2. Klasifikasi penumonia berdasarkan klinis dan epidemiologis :


Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia).
Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired pneumonia/nosocomial
pneumonia)
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada penderita immunocompromised

3. Klasifikasi penumonia berdasarkan bakteri penyebab :


o Pneumonia bakteri/tipikal
Dapat terjadi pada semua usia. Pneumonia bakterial sering
diistilahkan dengan pneumonia akibat kuman. Pneumonia jenis itu
bisa menyerang siapa saja, dari bayi hingga mereka yang telah
lanjut usia. Para peminum alkohol, pasien yang terkebelakang
mental, pasien pascaoperasi, orang yang menderita penyakit
pernapasan lain atau infeksi virus adalah yang mempunyai sistem
kekebalan tubuh rendah dan menjadi sangat rentan terhadap
penyakit itu.
Pada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit,
usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan cepat
berkembang biak dan merusak paru-paru.
Jika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru,
atau pun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus
paru-paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri)
menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-paru, infeksi dengan cepat
menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Bakteri
Pneumokokus adalah kuman yang paling umum sebagai penyebab
pneumonia bakteri tersebut.
o Pneumonia akibat virus
Penyebab utama pneumonia virus adalah virus influenza
(bedakan dengan bakteri hemofilus influenza yang bukan penyebab
penyakit influenza, tetapi bisa menyebabkan pneumonia juga).
Tipe pneumonia itu bisa ditumpangi dengan infeksi
pneumonia karena bakteri. Hal itu yang disebut dengan
superinfeksi bakterial. Salah satu tanda terjadi superinfeksi
bakterial adalah keluarnya lendir yang kental dan berwarna hijau
atau merah tua
o Pneumonia jamur
Sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada
penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised).

4. Klasifikasi penumonia berdasarkan predileksi infeksi :


Pneumonia lobaris, pneumonia yang terjadi pada satu lobus
(percabangan besar dari pohon bronkus) baik kanan maupun kiri.
Pneumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai bercak-
bercak infeksi pada berbagai tempat di paru. Bisa kanan maupun
kiri yang disebabkan virus atau bakteri dan sering terjadi pada bayi
atau orang tua. Pada penderita pneumonia, kantong udara paru-paru
penuh dengan nanah dan cairan yang lain. Dengan demikian, fungsi
paru-paru, yaitu menyerap udara bersih (oksigen) dan
mengeluarkan udara kotor menjadi terganggu. Akibatnya, tubuh
menderita kekurangan oksigen dengan segala konsekuensinya,
misalnya menjadi lebih mudah terinfeksi oleh bakteri lain (super
infeksi) dan sebagainya. Jika demikian keadaannya, tentu tambah
sukar penyembuhannya. Penyebab penyakit pada kondisi demikian
sudah beraneka macam dan bisa terjadi infeksi yang seluruh tubuh.

c. Etiologi
Bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab umum pneumonia,
gambar diambil menggunakan mikroskop elektron. Pneumonia terutama
disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai
disebabkan oleh fungi dan parasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur
agen infeksi yang telah diidentifikasi, namun hanya beberapa yang
bertanggungjawab atas mayoritas kasus yang ada. Infeksi bersama dengan
virus beserta bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada
anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa. Agen penyebabnya tidak
dapat diisolasi pada sekitar setengah kasus yang ada walaupun pengujian
yang cermat telah dilakukan.

Istilah pneumonia terkadang digunakan secara lebih luas terhadap


berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru (misalnya yang
disebabkan oleh penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat);
namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut
sebagaipneumonitis. Menurut sejarahnya agen penginfeksi dibagi menjadi
"khas" dan "tidak khas" didasarkan pada aspek yang diduga, tetapi bukti-
bukti yang ada tidak mendukung pembedaan ini, sehingga kini tidak lagi
ditekankan.

Faktor risiko dan kondisi yang memengaruhi pneumonia mencakup:


merokok, imunodefisiensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru
kronis,penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati. Penggunaan obat-obatan
yang bersifat menekan asam seperti penghambat pompa protonatau
dikaitkan dengan peningkatan risiko pneumonia. Usia lanjut juga bisa
berpengaruh pada pneumonia.

d. Patofisiologi
Pneumonia mengisi alveoli paru-paru dengan cairan, menghalangi
oksigenasi. Alveolus di sisi kiri dalam kondisi normal, sedangkan yang di
sisi kanan penuh terisi cairan akibat pneumonia. Pneumonia sering
berawal sebagai infeksi saluran pernapasan atas yang kemudian berpindah
ke saluran pernapasan bawah. Vaksinasi terhadap Haemophilus
influenzae dan Streptococcus pneumoniae sudah memiliki bukti bagus
untuk mendukung penggunaannya. Mengimunisasi anak
terhadap Streptococcus pneumoniae sudah menyebabkan penurunan
insiden infeksi ini pada orang dewasa, karena banyak orang dewasa
memperoleh infeksi ini dari anak-anak. Vaksin Streptococcus
pneumoniae tersedia untuk orang dewasa, dan sudah ditemukan
menurunkan risiko penyakit pneumokokal yang invansif. Vaksin lain yang
mendukung efek perlindungan terhadap pneumonia termasuk: batuk
rejan, cacar air, dan campak.

B. Penatalaksanaan Diet
Bronkopneumonia
a. Tujuan Diet
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan
dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan pasien.
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
b. Prinsip Diet
Energi tinggi
Protein tinggi
Lemak cukup
KH cukup
c. Syarat Diet
Energi tinggi yaitu 100 kkal/kg BB
Protein tinggi yaitu 2,5 g/kg BB atau 10% dari kebutuhan energi
total, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai
dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien
Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung
bumbu yang tajam
C. Edukasi Penyakit
Pencegahan agar tidak terkena penyakit bronkopneumonia yaitu lebih
menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Hindari dari polusi udara yang
tercemar, contohnya asap rokok, asap kendaraan dan asap limbah pabrik.
Karena jika sering menghirup udara yang tercemar seperti itu bisa
mengakibatkan adanya infeksi atau bakteri pada paru-paru. Edukasi
tentang penyakit pasien kepada keluarga sangat penting, agar keluarga
lebih mengerti dan lebih menjaga tubuh agar tidak terkena penyakit.
D. Pengobatan atau Pemulihan Penyakit
Pengobatan atau pemulihannya bisa dibawa ke rumah sakit atau
puskesmas. Jangan mengkonsumsi obat sendiri tanpa resep dokter. Karena
itu bisa menyebabkan terkena penyakit lainnya seperti keracunan atau
overdosis.
BAB III
GAMBARAN UMUM PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Tanggal MRS : 09 Juni 2015
No. Registrasi : 065586
Alamat : Selopuro

B. Data Subyektif

Keluhan Utama
3 hari pasien mengeluh batuk, sesak nafas, demam tinggi
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya tidak pernah ada penyakit apa-apa
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke dengan keluhan sesak nafas, batuk, dan demam
tinggi
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
C. Data Obyektif
1. Hasil Pemerikasaan Antropometri
Berat badan saat MRS : 9,5 kg
Tinggi badan : 80,5 cm
Lingkar lengan : 10,5 cm
BBI : 12 kg
BB/U : - 1,38 SD
TB/U : -1,84 SD
Status Gizi : Gizi Baik
2. Hasil Pemeriksaan Fisik
KU : Cukup
Kesadaran : CM
3. Hasil Pemeriksaan Klinis
Suhu : 125x/menit
Nadi : 36oC

4. Hasil Pemeriksaan Laboraturium


Tanggal 09 Juni 2015
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboraturium
Hasil
Laboratorium Nilai Normal Interpretasi
Laboratorium

WBC 15,1 x 109/L 4,5-11,0 Tinggi

5. Hasil Anamnesa Gizi


Riwayat Gizi Dahulu :
- Pasien makan hanya sedikit, tetapi sehari 3 kali makan
- Pasien lebih suka jajan daripada makanan pokok
- Jarang mengkonsumsi buah
Riwayat Gizi Sekarang :
- Pasien mendapat Diet Makanan Lunak TKTP dengan bentuk tim
makanan biasa
- Diberikan lauk cincang karena pasien masih susah untuk mengunyah
daging yang teksturnya kasar
- Tingkat konsumsi energi dan zat gizi pasien adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi Pasien Tanggal 09 Juni
2015

Analisa Zat Energi Protein Lemak KH (gr)


Gizi (kkal) (gr) (gr)
Asupan 579,6 16,6 25,5 72,7

Kebutuhan 1200 30 33,3 195


% Tingkat 37,2%
48,3% 55,3% 76,5%
Konsumsi

6. Rencana Intervensi
a. Interevensi Diet
1. Tujuan Diet
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan
dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan pasien.
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Meningkatkan berat badan
2. Prinsip Diet
Energi tinggi
Protein tinggi
Lemak cukup
KH cukup
3. Jenis Diet
Diet Makanan Lunak TKTP

4. Syarat Diet

Energi tinggi yaitu 100 kkal/kg BB, untuk meningkatkan berat


badan
Protein tinggi yaitu 2,5 g/kg BB atau 10% dari kebutuhan
energi total, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh
Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai
dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien
Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung
bumbu yang tajam
b. Intervensi Edukasi/Konseling
a) Tujuan edukasi Gizi pada pasien :
Memberi penjelasan mengenai Bronkopneumonia
Memberikan penjelasan tentang diet yang dianjurkan
Menjelaskan kebutuhan zat gizi yang sesuai dengan
perhitungan kebutuhan pasien.
Memberikan penjelasan tentang prinsip diet yang dilakukan
oleh pasien (tinggi energi, tinggi protein)
Menjelaskan berbagai variasi makanan yang dapat
dikonsumsi oleh pasien.
b) Petugas : Mahasiswi
c) Metode : Konseling
d) Waktu : 15 menit
e) Materi :
- Diet Makanan Lunak TKTP
- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
- Makanan seimbang energi dan zat gizi
f) Media :
- Leaflet
- Makanan rumah sakit sesuai diet yang diperoleh pasien.
g) Monev :
- Pemahaman pasien mengenai Diet Makanan Lunak TKTP
- Pemahaman pasien mengenai makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan
- Pemahaman pasien mengeni makanan seimbang energi dan
zat gizi
7. Perhitungan Kebutuhan

DBW = (usia dalam tahun x 2) + 8 (kg)

= 2 tahun x 2 + 8 (kg)

= 12 kg
TEE = DBW x 100

= 1200 kkal

Protein = 2,5 x kg/BB

= 2,5 x 12 = 30 gram

= 30 gram x 4 = 120 gram : 1200 kkal x 100 % = 10 %

Lemak = 25% x TEE

= 25% x 1200 kkal = 300 kkal : 9 = 33,3 gram

KH = jumlah kalori protein (kkal) lemak (kkal)

= 1200 120 300

= 780 kkal : 4 = 195 gram

= 780 kkal : 1200 kkal x 100 = 65 %

8. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Tabel 3. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber karbohidrat Beras ditim, dibubur, Nasi digoreng, beras
kentang direbus, ketan, ubi, singkong,
dipure, makaroni, tales, cantel
soun, mie, misoa
direbus, roti, biskuit,
tepung sagu, tapioka,
maizena, hunkwe
dibubur atau dibuat
puding, gula, madu,
roti, mie, hasil
olahan tepung-
tepungan lain seperti
cake, tarcis, puding
dan pastri,
karbohidrat
sederhana seperti
gula pasir
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber protein Daging, ikan, sapi Daging dan ayam
hewani ayam, unggas tidak berlemak dan berurat
berlemak direbus, banyak, daging ayam,
dikukus, ditim, ikan dan telur
dipanggang, telur digoreng, ikan
direbus, diceplok air, banyak duri seperti
diorak arik, bakso bandeng, mujair, mas
ikan, sapi atau ayam dan selar dan juga
direbus, susu, milk yang dimasak dengan
shake, yougurt, keju, banyak minyak atau
es krim kelapa/santan kental
Sumber protein Tempe dan tahu Tempe, tahu dan
nabati direbus, dikukus, kacang-kacangan
ditumis, dipanggang, digoreng, kacang
kacang hijau direbus, merah dan juga yang
susu kedelai dimasak dengan
banyak minyak atau
kelapa/santan kental
Sayuran Sayuran tidak banyak Sayuran banyak serat
serat dan dimasak seperti daun
seperti daun bayam, singkong, daun
daun kangkung, katuk, daun melinjo,
kacang panjang nangka muda,
muda, buncis muda, keluwih, genjer, pare,
oyong muda dikupas, krokot, rebung,
labu siam, labu sayuran yang
kuning, labu air, menimbulkan gas
tomat, wortel seperti kol, sawi,
lobak, sayuran
mentah dan juga
yang dimasak dengan
banyak minyak atau
kelapa/santan kental
Buah-buahan Buah segar Buah banyak serat
dihaluskan atau dan menimbulkan gas
dipure tanpa kulit seperti nanas, nangka
seperti pisang masak, dan durian,
matang, pepaya, buah lain dalam
jeruk manis dan jus keadaan utuh
buah (pada pasien kecualipisang, buah
yang mempunyai kering
toleransi rendah
terhadap asam, jus
buah tidak diberikan)
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Bumbu Dalam jumlah Cabe dan merica
terbatas bumbu dapur
: garam, gula, pala,
kayu manis, asam,
saos tomat, kecap.
Bumbu tidak tajam
seperti bawang
merah, bawang putih,
laos, salam dan
kecap
Minuman Sirup, teh dan kopi Minuman yang
encer, jus sayuran mengandung alkohol
dan jus buah, air dan soda seperti bir,
putih masak wiski, limun, air
soda, coca cola,
orange crusb, teh dan
kopi kental
Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue
kenari, buah kering,
kue terlalu manis dan
berlemak
Lemak dan minyak Minyak goreng, Santan kental
mentega. Margarin,
santan encer
Lain-lain Selai, marmalade, Keripik dan snack
coklat bubuk, gelatin yang terlalu gurih

9. Monitoring dan Evaluasi


a) Monitoring :
Antropometri
Memantau perubahan berat badan saat MRS dan akan saat
pulang
Biokimia
Memantau data laboraturium yang bersangkutan dengan
penyakit
Fisik/Klinis
Memantau perubahan fisik/klinis pasien
Dietary
- Memantau asupan makanan pasien sesuai atau tidak
dengan diet yang diberikan
- Memantau asupan makanan sesuai dengan kebutuhan atau
tidak
b) Evaluasi :
Antropometri
Perubahan berat badan
Biokimia
Perubahan data laboraturium
Fisik/Klinis
Perubahan fisik/klinis pasien
Dietary
- Kesesuaian atau ketepatan diet
- Perubahan tingkat konsumsi Energi, Protein, Lemak,
Karbohidrat
BAB IV
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI
A. Rencana Asuhan Gizi
Tabel 4. Rencana Asuhan Gizi

CATATAN ASUHAN GIZI


RESUME PAGT
(Proses Asuhan Gizi Terstandar)

Nama Penderita : An. S Jenis Kelamin/Usia : Perempuan / 2 tahun


Ruang/Kamar : Anggrek / Kelas III, S.1 No. Register : 065586

NUTRITION ASSESMENT NUTRITION DIAGNOSIS NUTRITION INTERVENTION RENCANA


IDENTIFIKASI MONITORING
DATA DASAR PES TERAPI DIET TERAPI EDUKASI EVALUASI
MASALAH

1. Diagnosis Medis ND 1.2 RC 1 Antropometri :


Bronkopneumonia Perubahan berat
Modifikasi distribusi Meningkatkan badan
zat gizi, jenis koordinasi dengan
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh makanan, jenis zat tenaga kesehatan yang Fisik/Klinis :
sesak, batuk dan gizi dalam makanan lain terkait dengan
pada waktu tertentu tindak lanjut hasil Perubahan keadaan
demam pasien
pemeriksaan
Tujuan Diet : laboraturium dan fisik
3. Riwayat Penyakit Biokimia :
Dahulu Memberikan klinis ( dengan dokter
makanan dalam dan perawat) Perubahan data
-
bentuk lunak laboraturium
Sekarang Pasien mengeluh yang mudah NE 2.1 Pemantauan hasil
Bronkopneumonia sesak nafas, batuk, ditelan dan laboratorium
dan demam dicerna sesuai Tujuan edukasi gizi
kebutuhan gizi diberikan agar pasien
Keluarga Edukasi :
dan keadaan dan keluarga mengerti
Tidak ada riwayat pasien.
penyakit keluarga tentang diet untuk Pemahaman
Memenuhi penyakit tentang diet
kebutuhan energi bronkopneumonia makanan lunak
4. Data Obyektif
dan protein yang TKTP yang telah
a. Antropometri Edukasi diberikan
Status Gizi : Gizi meningkat untuk
Umur : 2 tahun pada : 11 Juni 2015 diberikan
Baik mencegah dan
BB : 9,5 kg mengurangi Tujuan Edukasi :
TB ; 80,5 cm kerusakan - Untuk memberikan
LLA : 10,5 cm jaringan tubuh penjelasan kepada
BBI : 12 kg pasien dan
Prinsip Diet :
BB/U : - 1,53 SD keluarga terkait
Energi tinggi diet RS yang
b. Biokimia Protein tinggi diberikan, serta
WBC : 15,1 x Lemak cukup permohonan
109/L WBC ( ) NC 2.2 KH cukup dukungan dari
(N : 4,5 11 Perubahan nilai lab yang pasien dan
109/L) terkait gizi dihubungkan Syarat Diet : keluarga untuk
dengan born pneumonia yang Energi tinggi dapat membantu
c. Fisik/Klinis ditandai dengan nilai WBC yaitu 100 menunjang proses
Suhu : 36,8C tinggi (15,1 g/dl) kkal/kg BB,
penyembuhan
Nadi : 125x/m untuk
meningkatkan dengan mematuhi
Kesadaran : CM diet RS yang
berat badan
KU : Cukup diberikan.
Protein tinggi Sasaran :
d. Dietary History yaitu 2,5 g/kg Pasien dan keluarga
- Riwayat Gizi BB atau 10% Tempat :
sekarang E : 48,3% (defisit dari kebutuhan - Di Ruang Anggrek
Hasil Recall pasien tingkat berat) energi total,
Waktu :
yaitu : untuk mencegah
Energi : 579,6 kkal
P : 55,3% (defisit dan mengurangi - 15 menit
tingkat berat) kerusakan Metode :
Protein : 16,6 gr
Lemak : 25,5 gr L : 76,5% (defisit jaringan tubuh - Edukasi dan tanya
Karbohidrat : 72,7 tingkat berat) jawab
Lemak cukup
gr Alat bantu :
KH : 37,2% yaitu 25% dari
kebutuhan - Leaflet
- Riwayat Gizi (defisit tingkat
energi total Materi :
Dahulu berat)
- Makanan Lunak
Px makan 3x Karbohidrat
sehari tetapi TKTP
cukup yaitu sisa
dalam jumlah NB 1.4 dari kebutuhan
Pasien jarang
yang sedikit (4-5 Kurangnya kemampuan energi total
makan buah
sdm tiap kali memonitor diri sendiri yang
makan) Pasien belum disebabkan oleh kurangnya Vitamin dan
Sumber pernah mendapat informasi mengenai gizi dan mineral cukup
karbohidrat yang sesuai
edukasi gizi dukungan sosial yang kebutuhan
sering
dikonsumsi setiap sebelumnya ditandai dengan kebiasaan normal
hari adalah nasi makan yang salah (suka
dan roti mengkonsumsi jajanan/snack Makanan
diberikan dalam
Px jarang ringan dan makan makanan
bentuk cincang
mengkonsumsi pokoknya hanya sedikit) atau lunak,
lauk hewani
sesuai dengan
seperti ayam dan
keadaan
telur ( frekuensi NB 1.5 penyakit dan
makan hanya 1x
kemampuan
setiap 1-2 x/ Kekeliruan pola makan yang
minggu) disebabkan oleh kebiasaan makan pasien
Px suka makan yang salah yang
mengkonsumsi Makanan mudah
ditandai dengan suka cerna, rendah
air putih mengkonsumsi jajanan/snack
Px juga suka serat dan tidak
ringan mengandung
jajanan/snack
bumbu yang
ringan tajam

e. Sosial Ekonomi
Agama : Islam RC 1.3
Pendidikan : - Kolaborasi dengan
Pekerjaan : - tenaga medis lainnya
(dokter dan perawat)

NE 1.1

Memberikan
pendidikan gizi
kepada pasien
tentang pola makan
yang baik terkait
dengan dengan
penyakit pasien
(Diet Makanan
Lunak TKTP)
B. Implementasi Asuhan Gizi
1. Diet pasien
Pasien dengan diagnosa medis bronkopneumonia diberikan diet
makanan lunak TKTP dengan bentuk makanan tim. Kebutuhan pasien
pada waktu sakit dihitung dengan menggunakan perhitungan
DBW/BBI.
Menu yang disusun disesuaikan dengan siklus menu yang ada
diinstalasi gizi RSUD. Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Pada
saat pelaksanaan monitoring menu yang digunakan mulai dari menu
hari ke 1 pagi sampai menu hari ke 3 sore.
2. Porsi makanan pasien
Porsi dari makanan pasien ditetapkan sesuai dengan perhitungan
yang mengacu pada siklus menu dan pedoman menu rumah sakit
sesuai dengan penyakit pasien. Porsi untuk pasien Bronkopneumonia
adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Pemberian Diet Makanan Lunak TKTP berdasarkan Kebutuhan Pasien


Zat Gizi Kebutuhan
Energi (kalori) 1200
Protein (gram) 30
Lemak (gram) 33,3
Karbohidrat (gram) 195
Tabel 6. Standar Porsi Diet Makanan Lunak TKTP berdasarkan Kebutuhan Pasien

Waktu Bahan Makanan Standar Porsi


Pagi Nasi/penukar 1P
Daging/penukar P
Tempe/tahu 1P
Sayuran P
Minyak/penukar 1P
Snack Pagi Semangka/melon 1P
Siang Nasi/penukar 1P
Daging/penukar 1P
Tempe/tahu 1P
Sayuran 1P
Minyak/penukar 1P
Snack siang Pisang Kepok 1P
Kentang rebus 1P
Sore Nasi/penukar 1P
Daging/penukar P
Tempe/tahu 1P
Sayuran P
Minyak/penukar 1P
Sncak Malam Jeruk 1P

3. Distribusi Makanan Pasien

a. Observasi distribusi di penyelenggaraan makanan

Pengamatan distribusi makanan dimulai dari dapur instalasi


gizi sampai keruang rawat inap Anggrek. Mahasiswa menimbang
makanan sendiri sesuai dengan rencana intervensi yang telah dibuat,
kemudian meletakkan makanan yang telah ditimbang ke plate.
Kemudian mendampingi penyaji membawa makanan ke ruang rawat
inap dengan menggunakan kereta makan.

b. Observasi distribusi di ruangan

Setelah sampai di ruangan, mahasiswa membagikan


makanan sesuai dengan diet yang telah dibuat untuk intervensi.
Selama intervensi pemberian makanan penderita dalam pengamatan
langsung oleh mahasiswa, sehingga pasien menerima makanan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh pihak rumah
sakit. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati konsumsi makan
pasien sekaligus memberi motivasi keluarga pasien supaya makanan
dapat dihabiskan oleh pasien.
4. Edukasi dan Konseling Gizi
Pelaksanaan konseling gizi yang direncanakan antara lain :
1. Prinsip diet untuk bronkopneumonia
2. Memilih bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
3. Memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap memenuhi diet
yang diberikan
4. Porsi makan sesuai perhitungan energi dan zat gizi
5. Kebiasaan makan yang baik dan sehat
BAB V
HASIL MONITORING EVALUASI
CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PAGT
(Proses Asuhan Gizi Terstandar)
Tabel 7. Hasil Monitoring Evaluasi Pasien
Tanggal Antropometri Biokimia Klinik (Fisik & Dietary Edukasi Identifikasi Rencana Tindak
Hasil Klinik Masalah Baru Lanjut
11 Juni BB : 9,5 kg WBC 15,1 KU : CM Recall makanan 24 Memberi motivasi Tidak ada Mendapatkan
2015 jam : untuk meningkatkan masalh baru Diet Makanan
TB : 80,5 cm N: 110x/m nafsu makan Lunak TKTP
E : 603,4
BB/U : -1,38 SD S: 37 0C
(Gizi Baik) P : 28,7
L : 14,2
KH : 91,8
12 Juni BB : 9,5 kg Tidak ada KU : CM Recall makanan 24 Memberi motivasi Tidak ada Mendapatkan
2015 pemeriksaan jam : untuk meningkatkan masalh baru Diet Makanan
TB : 80,5 cm N: 112x/m nafsu makan Lunak TKTP
Laboraturium E : 800,8
BB/U : -1,38 SD S: 36,8 0C
(Gizi Baik) P : 26,75
L : 14,2
KH : 142
13 Juni BB : 9,5 kg Tidak ada KU : CM Recall makanan 24 Memberi motivasi Tidak ada Mendapatkan
2015 pemeriksaan jam : untuk meningkatkan masalh baru Diet Makanan
TB : 80,5 cm Laboraturium N: 110x/m E : 803,5 nafsu makan Lunak TKTP
BB/U : -1,38 SD S: 37 0C P : 29,1
(Gizi Baik)
L : 13,6
KH : 142
BAB VI
PEMBAHASAN

A. Rencana Terapi Diet


Diet yang diberikan adalah Diet Makanan Lunak TKTP dengan kebutuhan 1200
kalori yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien berdasarkan perhitungan DBW/BBI.
Pemberian makanan diberikan dengan bentuk makanan lunak berupa tim yang sesuai dengan
kondisi pasien yang sesak.

B. Hasil Monitoring Skrining Gizi


1. Status gizi

- Status gizi anak usia < 5 tahun menggunakan grafik WHO 2005 dengan
menggunakan indek : BB/U, TB/U.
Tabel 8. Kriteria Penilaian Indek Grafik WHO 2005
INDEK BB/U TB/U
>3 SD Obesitas Sangat Tinggi
2 SD 3 SD Gizi Lebih Tinggi
-2 SD (2 SD) Gizi Baik Normal
-3 SD (-2 SD) Gizi Kurang Pendek
<-3 SD Gizi Buruk Sangat Pendek

Tabel 9. Perkembangan Status Gizi Pasien


Tanggal Tinggi Berat Badan
BB/U TB/U Status Gizi
Pengamatan Badan (cm) (kg)
11 Juni 2015 80,5 9,5 -1,38 SD -1,84 SD Gizi Baik
13 Juni 2015 80.5 9,5 -1,38 SD -1,84 SD Gizi Baik

Dari Tabel 9. Menurut grafik WHO 2005 diketahui bahwa status gizi pasien
pada tanggal 11 Juni 2015 dan pada tanggal 13 Juni 2015 tetap dalam status gizi baik.
Dari indek BB/U didapatkan nilai -1,38 SD termasuk dalam kategori gizi baik dan
dari nilai indek TB?U didapatkan nilai -1,84 SD termasuk dalam kategori normal.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah asupan makan pasien yang tetap baik
dan ketepatan pada pemberian diet yang telah diberikan kepada pasien. Sehingga
status gizi pasien tetap baik atau normal, dan hal ini harus terus ditingkatkan dan
dijaga agar status gizi pasien selalu baik (normal). Namun faktor lain yaitu pasien
memang tidak suka makan terlalu banyak. Pasien hanya makan dalam porsi kecil
namun sering.
2. Pemeriksaan perkembangan biokimia
Tabel 10. Perkembangan Data Laboraturium Pasien

Hasil
Tanggal Laboratorium Nilai Normal Interpretasi
Laboratorium
11 Juni
WBC 15,1 x 109/L 4,5-11,0 Tinggi
2015
12 Juni
- - - -
2015
13 Juni
- - - -
2015

Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa pemeriksaan laboratuirum hanya


dilakukan sekali dan pada tanggal 11 Juni 2015 nilai WBC masih tinggi. Walau tidak ada
pemeriksaan laboraturium pada tanggal setelahnya namun keluhan yang dirasakan pasien
sudah berkurang.
3. Pemeriksaan perkembangan fisik/klinis
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik pasien selama 3 hari berturut-turut relatif membaik.
Dibuktikan bahwa batuk, sesak dan demam sudah berkurang pada hari terakhir
observasi.
Tabel 11. Hasil Perkembangan Fisik Pasien

11 Juni15 Demam (+), batuk (+), sesak (+), KU = CM

12 Juni15 Demam (-), batuk (+), sesak (-), intake adekuat, KU = Cukup

13 Juni15 Demam (-), batuk (-), sesak (-), KU = Baik


2) Perkembangan Klinis
Tabel 12. Hasil Perkembangan Klinis Pasien

11 Juni 2015 N : 110x/ mnt


S : 38oC

12 Juni 2015 N : 112x/ mnt


S : 36,8oC

13 Juni 2015 N : 110x/ mnt


S : 37oC

Dari Tabel 12. diketahui bahwa perkembangan klinis pasien terkait suhu dan nadi
masih dalam batas normal.
Perkembangan diet dari pasien dapat dilihat pada Tabel 13. sebagai berikut :
Tabel 13. Evaluasi Perkembangan Diet

Tanggal
Perkembangan Diet
11 Juni 2015 12 Juni 2015 13 Juni2015
Diet TKTP TKTP TKTP
Bentuk Makanan Makanan Lunak Makanan Lunak Makanan Lunak

Berdasarkan Tabel 13. diketahui bahwa selama 3 hari pasien mendapatkan diet
TKTP karena pasien asupannya hanya sedikit dan berat badan tidak bertambah,
namun masih dalam status gizi baik.
3) Asupan Makanan

Kecukupan asupan pasien diukur menggunakan % AKG dengan kriteria


sebagai berikut : Defisit Berat (<70%), Defisit Sedang (70 79%), Defisit
Ringan (80 89%), Normal (90 119%), Diatas AKG (>120%) (Depkes RI,
2005).
Tabel 14. Tabel Asupan Makanan Pasien

Asupan makan pasien tanggal 11 Juni 2015

Analisa Zat Gizi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)

Asupan RS 603,4 28,7 14,2 91,8

Penyajian 1152 28 28,7 188

Kebutuhan 1200 30 33,3 195

Total asupan 603,4 28,7 14,2 91,8

% Tingkat 47 %
50,3 % 95,6 % 42,6 %
Konsumsi
Asupan makan pasien tanggal 12 Juni 2015

Protein KH (gr)
Analisa Zat Gizi Energi (kkal) Lemak (gr)
(gram)
Asupan RS 800,8 26,7 14,2 142

Penyajian 1230 43 33,2 287

Kebutuhan 1200 30 33,3 195

Total asupan 800,8 26,7 14,2 142

% Tingkat 73,3 %
69,1 % 97,3 % 49,2 %
Konsumsi
Asupan makan pasien tanggal 13 Juni 2015

Protein KH (gr)
Analisa Zat Gizi Energi (kkal) Lemak (gr)
(gram)
Asupan RS 803,5 29,1 13,6 142

Penyajian 1215 40 34 198

Kebutuhan 1200 30 33,3 195

Total asupan 803,5 29,1 13,6 142

% Tingkat 72,8 %
66,9 % 97 % 40,8 %
Konsumsi
Rata-rata 125,3
735,9 28,2 14
asupan
% Rata-rata 64,3 %
61,3% 94 % 42 %
asupan
Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa rata rata asupan energi (61,3%)
pasien tergolong dalam kategori defisit tingkat berat, sedangkan protein (94%) pasien
tergolong dalam kategori normal, lemak (42%) tergolong dalam kategori defisit
tingkat berat, KH (64,3%) tergolong dalam kategori defisit tingkat berat. Diketahui
bahwa dari tanggal 11 Juni sampai 13 Juni 2015 asupan pasien selalu meningkat,
walaupun masih tergolong dalam kategori yang defisit belum mencapai pada
normalnya. Hal ini disebabkan oleh nafsu makan pasien yang mulai membaik
dibanding hari pertama masuk rumah sakit.
1. Asupan Energi

ASUPAN ENERGI
1400
1200
1000
800
Kebutuhan
600
Asupan
400
200
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Gambar 1. Evaluasi Asupan Energi selama 3 hari

Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa kebutuhan energi pasien adalah


sebesar 1200 kkal, asupan energi pada hari pertama adalah 603,4 kkal (50,3%) dan
kemudian mengalami peningkatan yaitu hari kedua 800,8 kkal (66,7%) namun masih
dalam kategori defisit tingkat berat. Kemudian pada hari ketiga terjadi peningkatan
asupan yaitu 803,5 kkal (67%) namun masih dalam kategori defisit tingkat berat.
Pada awal intervensi pasien hanya memakan sedikit makanan yang diberikan dan
pada hari kedua dan ketiga mulai terjadi peningkatan. Hal ini bisa disebabkan karena
saat hari pertama intervensi, pasien masih lemas dan nafsu makan berkurang. Namun
berangsur membaik pada hari berikutnya.
2. Asupan Protein

ASUPAN PROTEIN
31
30
29
28 Kebutuhan
27 Asupan
26
25
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Gambar 2. Evaluasi Asupan Protein selama 3 hari

Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa kebutuhan protein pasien


adalah sebesar 30 gr asupan protein pada hari pertama adalah 28,7 gr (95,6%) ini
sudah termasuk dalam kategori normal, namun pada hari kedua mengalami
penurunan yaitu 26,75 gr (89,2%) dan termasuk dalam kategori defisit tingkat ringan.
Kemudian pada hari ketiga terjadi peningkatan asupan yaitu 29,1 gr (97%) termasuk
dalam kategori normal. Pasien tidak bisa mengkonsumsi lauk hewani yang berasal
dari daging karena masih tidak bisa untuk mengunyah.
3. Asupan Lemak

ASUPAN LEMAK
40

30

20 Kebutuhan
Asupan
10

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Gambar 3. Evaluasi Asupan Lemak selama 3 hari

Berdasarkan gambar 3 dapat diketahui bahwa kebutuhan lemak pasien adalah


sebesar 33,3 gr, asupan lemak pada hari pertama adalah 14,2 (42,6%) dan kemudian
hari kedua masih tetap sama yaitu 14,2 gr (42,6%) termasuk dalam kategori defisit
tingkat berat. Kemudian pada hari ketiga terjadi penurunan asupan yaitu 13,6 gr
(40,8%) namun masih dalam kategori defisit berat. Pada awal intervensi pasien hanya
memakan sedikit makanan yang diberikan. Pada hari ketiga terjadi penurunan
konsumsi lemak karena pada menu pada hari tersebut tidak mengandung banyak
minyak (makanan yang digoreng) dan bahan makanan yang digunakan tidak
mengandung banyak kandungan lemak.
4. Asupan Karbohidrat

ASUPAN KARBOHIDRAT
250

200

150
Kebutuhan
100 Asupan
50

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Gambar 4. Evaluasi Asupan Karbohidrat selama 3 hari

Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa kebutuhan karbohidrat pasien


adalah sebesar 195 gr, asupan karbohidrat pada hari pertama adalah 91,8 gr (47,07%)
termasuk dalam kategori defisit tingkat berat dan kemudian mengalami peningkatan
yaitu hari kedua 142 gr (72,8%) termasuk dalam kategori defisit tingkat sedang dan
pada hari ketiga masih dengan jumlah asupan yang sama yaitu 142 gr (72,8%). Pada
awal intervensi pasien hanya memakan sedikit bubur yang diberikan dan pada hari
kedua dan ketiga mulai terjadi peningkatan.

4. Hasil Motivasi Diet melalui Konseling Gizi


1. Deskripsi Pemahaman Diet Pasien
Konsultasi pada pasien dilakukan pada tanggal 11 Juni 2015, materi yang
diberikan adalah mengenai Diet Makanan Lunak TKTP dengan media yang
digunakan adalah leaflet. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya
jawab. Selama penyuluhan berlangsung pasien dan keluarga pasien
memperhatikan materi yang diberikan. Kemudian konsultasi yang lainnya adalah
dari diet yang disarankan berupa makanan yang diperbolehkan dan makanan yang
tidak diperbolehkan, sehingga keluarga pasien dapat memilih makanan yang tepat
untuk menghindari komplikasi dari penyakit born pneumonia. Evaluasi konsultasi
dilakukan dengan menanyakan kembali materi yang disampaikan pada pasien,
sehingga pasien dapat memahami materi Diet Makanan Lunak TKTP yang
diberikan.

Tabel 15. Evaluasi Edukasi Pasien

Respon pasien
Pertanyaan yang diberikan Sebelum Sesudah
Tahu Tidak tahu Tahu Tidak tahu
- Mengapa diberikan Diet
Makanan Lunak TKTP
- Apa tujuan dengan Diet

Makanan Lunak TKTP
- Apa prinsip Diet Makanan

Lunak TKTP
- Apa syarat Diet Makanan
Lunak TKTP
- Makanan apa saja yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan

jumlah jawaban benar


100%
jumlah soal
Kemudian dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2002) :
Baik : 76% - 100%
Cukup : 56% - 75%
Kurang baik : <55%
Jumlah nilai :

jumlah jawaban benar


100%
jumlah soal

= 5 / 5 x 100%
= 100 % (Baik)
Berdasarkan kegiatan penyuluhan dan edukasi gizi yang diberikan pada pasien,
diketahui bahwa pasien sudah menunjukkan adanya perubahan sikap dan nafsu makan
untuk menunjang keberhasilan pengobatan yang dijalani. Tidak adanya perubahan
tersebut ditunjukkan dengan asupan makanan dan minuman oral yang masih kurang
dan terkadang permintaan makanan dari luar rumah sakit yang seharusnya tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi. Selain melakukan penyuluhan kepada pasien, juga
dilakukan penyuluhan kepada keluarga untuk membantu proses penyembuhan pasien
dan ketaatan terhadap makanan pasien di rumah sakit maupun dirumah.
Secara garis besar pasien dan keluarga memahami apa saja makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan berdasarkan materi penyuluhan dan edukasi yang
diberikan serta memahami kebutuhan energi dan zat gizi dengan pembagian jumlah
makanan seharinya. Tidak hanya itu keluarga juga antusias untuk menanyakan bahan
makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi lebih mendetail untuk
membantu mengontrol diet pasien pada saat dirumah.
2. Observasi Sisa Makanan Pasien
Indikator untuk menilai tingkat konsumsi pasien di Rumah Sakit adalah
memonitoring sisa makan pasien (waste). Selama pelaksanaan studi kasus waste
dari makanan pasien mengalami penurunan selama 3 hari pengamatan.

Tabel 16. Sisa Makanan Rata-Rata Selama 3 Hari Pengamatan

Tanggal observasi
Pengamatan
11/06/2015 12/06/2015 13/06/2015
waste
P S M P S M P S M
Sisa makanan
50 25 25 50 50 0 50 50 50
pokok (%)
Sisa lauk hewani
100 50 100 100 100 100 100 100 100
(%)
Sisa lauk nabati
0 0 0 100 0 0 0 0 0
(%)
Sisa sayur (%) 75 0 0 75 50 50 50 50 50
Sisa snack (%) 0 100 - 0 50 - 0 100 -

Waste makanan pasien dari hari ke hari sebenarnya semakin berkurang. Hanya
saja pada lauk hewani pasien tidak mau menghabiskan karena pasien belom bisa
mengunyah lauk hewani yang bertekstur kasar. Hari kedua ada beberapa menu lauk
nabati dan sayur yang menggunakan bumbu yang tidak disukai oleh pasien sehingga
pasien tidak menghabiskannya. Daya terima pasien pada hari ketiga membaik.
5. Evaluasi Asuhan Gizi
1. Indikator Keberhasilan Asuhan Gizi
Asuhan gizi pada pasien dikatakan berhasil, karena pada 3 hari pengamatan
tingkat konsumsi pasien semakin baik dan mematuhi diet yang telah
diberikan. Hal ini juga ditunjang oleh kondisi kesehatan pasien yang semakin
membaik.
2. Rencana Tindak Lanjut
Tetap melakukan monitoring pada pasien agar pasien dan keluarga dapat
mempertahankan intake pasien yang semakin meningkat dan pemahaman
tentang makanan yang diperbolehkan dan makanan yang harus dihindari
untuk pasien kasus ini dapat dipahami dan pemberian motivasi pasien dan
keluarga tetap diberikan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pasien memiliki status gizi normal/gizi baik berdasarkan indikator perhitungan BB/U
yaitu -1,38 SD.
2. Berdasarkan perubahan data laboratorium, pemeriksaan laboraturium hanya dilakukan
satu kali namun keluhan yang dirasakan pasien sudah berkurang.
3. Berdasarkan perubahan fisik/klinis pasien semakin hari semakin membaik, demam
sudah mulai turun, sesak tidak ada dan batuk sudah berkurang.
4. Diet yang diberikan kepada pasien adalah diet TKTP dengan bentuk makanan lunak
(tim), dimana setiap harinya mengalami peningkatan tingkat konsumsi
5. Pasien telah mendapatkan konsultasi tentang Diet Makanan Lunak TKTP dan hasil
penilaian mencapai 80% dalam kategori baik.

B. Saran
1. Untuk mencegah agar tidak sakit pasien diharapkan lebih menjaga kebersihan di
lingkungan sekitar.
2. Untuk menjaga daya tahan tubuh seseorang hendaknya dengan memperhatikan asupan
sehari-hari dengan gizi seimbang.
3. Apabila intake mineral dan vitamin belum cukup dari asupan makan, maka di
anjurkan dengan mengkonsumsi suplemen dan vitamin.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Leaflet
Lampiran 2

Asupan Makanan Pasien

Hari ke 1
Waktu Menu Bahan B rt ENERGI P ro tein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B 1 Vit. C Na K Cho ls Serat

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi Beras giling masak nasi 40 71.2 0 0.84 0.04 16.2 2 8.8 0.2 0 0.008 0 0 0 0 0.4
kare ayam Ayam 15 45.3 2.73 0 3.75 0 2.1 30 0.23 121.5 0.012 0 15 52.5 9 0
Santan peras, dengan air 5 6.1 0 0.1 0.5 0.38 1.25 1.5 0.01 0 0 0.1 0.2 16.2 0 0
kalio tahu Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
capjay Kol kembang 10 2.5 0 0.24 0.02 0.49 2.2 7.2 0.11 9 0.011 6.9 3 34.9 0 0.65
Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Jamur kuping segar 10 1.5 0 0.38 0.06 0.09 0.3 9.4 0.17 0 0.01 0.5 0 0 0 0.5
Sub Total 171.2 2.73 5.93 6.76 20.3 99.7 99.6 1.56 3176.5 0.092 18.9 39.37 264.8 9 3.191
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi Beras giling masak nasi 50 89 0 1.05 0.05 20.3 2.5 11 0.25 0 0.01 0 0 0 0 0.5
daging kuah laksa Daging sapi 10 20.7 1.8 0 1.4 0 1.1 17 0.28 3 0.008 0 9.3 48.9 7 0
tempe bumbu merah Tempe kedele murni 30 44.7 0 5.49 1.2 3.81 38.7 46.2 3 15 0.051 0 0 0 0 2.1
sup sayuran bening Kol kembang 10 2.5 0 0.24 0.02 0.49 2.2 7.2 0.11 9 0.011 6.9 3 34.9 0 0.65
Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Tahu 10 6.8 0 0.78 0.46 0.16 12.4 6.3 0.08 0 0.006 0 1.2 15.1 0 0.05
Jamur kuping segar 10 1.5 0 0.38 0.06 0.09 0.3 9.4 0.17 0 0.01 0.5 0 0 0 0.5
Buncis 10 3.5 0 0.24 0.02 0.77 6.5 4.4 0.11 63 0.008 1.9 3.52 7.77 0 0.95
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 177.1 1.8 8.42 3.27 27.5 71.5 109 4.16 2490 0.116 10.5 31.02 155.7 7 5.75
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mlm nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
bandeng goreng telur Ikan segar 20 22.6 3.4 0 0.9 0 4 40 0.2 30 0.01 0 20.1 60 0 0
Telur ayam 10 16.2 1.28 0 1.15 0.07 5.4 18 0.27 90 0.01 0 15.8 17.8 55 0
tahu bumbu opor Tahu 30 20.4 0 2.34 1.38 0.48 37.2 18.9 0.24 0 0.018 0 3.6 45.3 0 0.15
Santan peras, dengan air 5 6.1 0 0.1 0.5 0.38 1.25 1.5 0.01 0 0 0.1 0.2 16.2 0 0
tumis sayuran Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Kol kembang 5 1.25 0 0.12 0.01 0.25 1.1 3.6 0.06 4.5 0.006 3.45 1.5 17.45 0 0.325
Sub Total 255.15 4.68 5.13 4.13 44 83.8 115 1.72 3170.5 0.085 15 56.37 242.5 55 2.866

Total 603.45 28.69 14.2 91.8 255 324 7.44 8837 0.293 44.4 126.8 663 71 11.81
Standar Kebutuhan Energi P ro tein Lmk KH
Hari ke 2
Waktu Menu Bahan B rt ENERGI P ro tein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B 1 Vit. C Na K Cho ls Serat

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
semur ayam Ayam 10 30.2 1.82 0 2.5 0 1.4 20 0.15 81 0.008 0 10 35 6 0
Kecap 5 2.3 0 0.29 0.07 0.45 6.15 4.8 0.29 0 0 0 200 25 0 0
tahu bumbu kuning Tahu 30 20.4 0 2.34 1.38 0.48 37.2 18.9 0.24 0 0.018 0 3.6 45.3 0 0.15
tumis sayuran Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Kacang panjang 10 4.4 0 0.27 0.03 0.78 4.9 34.7 0.07 33.5 0.013 2.1 0.52 5.542 0 0.68
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 243.7 1.82 5.24 4.14 44.2 62.5 108 1.41 2514.5 0.071 3.3 228.1 159.8 6 2.83

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
gulai daging baw ang goreng Daging sapi 10 20.7 1.8 0 1.4 0 1.1 17 0.28 3 0.008 0 9.3 48.9 7 0
Santan peras, dengan air 5 6.1 0 0.1 0.5 0.38 1.25 1.5 0.01 0 0 0.1 0.2 16.2 0 0
tempe bumbu kuning Tempe kedele murni 25 37.25 0 4.58 1 3.18 32.3 38.5 2.5 12.5 0.043 0 0 0 0 1.75
sayur asem jakarta Kacang panjang 10 4.4 0 0.27 0.03 0.78 4.9 34.7 0.07 33.5 0.013 2.1 0.52 5.542 0 0.68
Jagung segar kuning 10 14 0 0.47 0.13 3.31 0.6 11.8 0.07 43.5 0.024 0.8 0 0 0 1
Kacang tanah kupas, selaput 5 22.6 0 1.27 2.14 1.06 2.9 16.8 0.07 0 0.008 0.08 0 0 0 0
Labu siam 10 2.6 0 0.06 0.01 0.67 1.4 2.5 0.05 2 0.002 1.8 0 0 0 0.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 285.65 1.8 8.84 5.31 50 49.4 145 3.54 94.5 0.117 4.88 10.02 70.64 7 4.73

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mlm nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
telur masak masu Telur ayam 20 32.4 2.56 0 2.3 0.14 10.8 36 0.54 180 0.02 0 31.6 35.6 110 0
Madu 5 14.7 0 0.02 0 3.98 0.25 0.8 0.05 0 0 0.2 3 10.5 0 0
tahu bumbu kuning Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
sayur kuning komplit Labu siam 10 2.6 0 0.06 0.01 0.67 1.4 2.5 0.05 2 0.002 1.8 0 0 0 0.3
Wortel 15 6.3 0 0.18 0.05 1.4 5.85 5.55 0.12 1800 0.009 0.9 10.5 36.75 0 0.75
Buncis 10 3.5 0 0.24 0.02 0.77 6.5 4.4 0.11 63 0.008 1.9 3.52 7.77 0 0.95
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 271.5 2.56 6.5 4.78 48.4 91.8 103 1.77 2045 0.089 4.8 54.62 166.1 110 3.25

Total 800.85 26.75 14.2 142 204 355 6.71 4654 0.277 13 292.8 396.6 123 10.81
Standar Kebutuhan Energi P ro tein Lmk KH
Hari ke - 3
Waktu Menu Bahan B rt ENERGI P ro tein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B 1 Vit. C Na K Cho ls Serat
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
sambal goreng ayam Ayam 10 30.2 1.82 0 2.5 0 1.4 20 0.15 81 0.008 0 10 35 6 0
tahu masak pindang Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
sayur bumbu kare Kacang panjang 10 4.4 0 0.27 0.03 0.78 4.9 34.7 0.07 33.5 0.013 2.1 0.52 5.542 0 0.68
Jagung kuning pipil baru 10 30.7 0 0.79 0.34 6.36 0.9 14.8 0.21 44 0.033 0 0 0 0 0
Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Santan peras, dengan air 5 6.1 0 0.1 0.5 0.38 1.25 1.5 0.01 0 0 0.1 0.2 16.2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 291.8 1.82 7.4 5.83 50.8 83.3 132 1.5 2558.5 0.116 3.4 30.72 181.2 6 2.93

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
balado telur Telur ayam 20 32.4 2.56 0 2.3 0.14 10.8 36 0.54 180 0.02 0 31.6 35.6 110 0
tempe bumbu merah Tempe kedele murni 20 29.8 0 3.66 0.8 2.54 25.8 30.8 2 10 0.034 0 0 0 0 1.4
sayur bobor Kangkung 20 5.8 0 0.6 0.06 1.08 14.6 10 0.5 1260 0.014 0.6 13 15.6 0 0.236
Tauge kacang kedele 20 13.4 0 1.8 0.52 1.28 10 13 0.2 22 0.046 3 0 0 0 1.18
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 259.4 2.56 8.16 3.78 45.6 66.2 112 3.74 1472 0.134 3.6 44.6 51.2 110 3.816

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mlm nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
bakso melati Daging sapi 10 20.7 1.8 0 1.4 0 1.1 17 0.28 3 0.008 0 9.3 48.9 7 0
tahu masak kecap Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
Kecap 5 2.3 0 0.29 0.07 0.45 6.15 4.8 0.29 0 0 0 200 25 0 0
sayur bakmoy Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Kol kembang 10 2.5 0 0.24 0.02 0.49 2.2 7.2 0.11 9 0.011 6.9 3 34.9 0 0.65
Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Kapri muda 10 4.2 0 0.33 0.02 0.9 5.1 8.5 0.1 44 0.02 1.9 0.1 37 0 0
Sub Total 252.3 1.8 7.33 4 45.5 111 102 2.13 3102 0.11 20.2 233.6 307 7 3.291

Total 803.5 29.065 13.6 142 261 346 7.36 7132.5 0.36 27.2 308.9 539.5 123 10.04
Standar Kebutuhan Energi P ro tein Lmk KH
Lampiran 3

Kebutuhan Zat Gizi Pasien

Hari ke -1
Waktu Menu Bahan B rt ENERGI P ro tein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B 1 Vit. C Na K Cho ls Serat

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi putih Beras giling masak nasi100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
kare ayam Ayam 25 75.5 4.55 0 6.25 0 3.5 50 0.38 202.5 0.02 0 25 87.5 15 0
kalio tahu Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
capcay Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Kol kembang 10 2.5 0 0.24 0.02 0.49 2.2 7.2 0.11 9 0.011 6.9 3 34.9 0 0.65
Jamur kuping segar 10 1.5 0 0.38 0.06 0.09 0.3 9.4 0.17 0 0.01 0.5 0 0 0 0.5
Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 302.1 4.55 7.09 8.82 44.2 103 131 2.01 3257.5 0.112 18.8 49.17 283.6 15 3.791
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi putih Beras giling masak nasi100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
ayam bb kuning Ayam 50 151 9.1 0 12.5 0 7 100 0.75 405 0.04 0 50 175 30 0
tempe bb merah Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
sayur bening Wortel 30 12.6 0 0.36 0.09 2.79 11.7 11.1 0.24 3600 0.018 1.8 21 73.5 0 1.5
Kol kembang 35 8.75 0 0.84 0.07 1.72 7.7 25.2 0.39 31.5 0.039 24.2 10.5 122.2 0 2.275
Buncis 35 12.25 0 0.84 0.07 2.7 22.8 15.4 0.39 220.5 0.028 6.65 12.32 27.2 0 3.325
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 396.6 9.1 8.04 15.1 48.6 116 205 2.66 4257 0.175 32.6 99.82 473.3 30 8.35

Snack pisang Pisang ambon 100 99 0 1.2 0.2 25.8 8 28 0.5 146 0.08 3 18 434 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 99 0 1.2 0.2 25.8 8 28 0.5 146 0.08 3 18 434 0 3

Mlm nasi putih Beras giling masak nasi100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
bandeng goreng telur
Bandeng 25 32.25 5 0 1.2 0 5 37.5 0.5 37.5 0.013 0 0 0 0 0
tahu bb opor Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
tumis sayuran Wortel 10 4.2 0 0.12 0.03 0.93 3.9 3.7 0.08 1200 0.006 0.6 7 24.5 0 0.5
Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Kol kembang 20 5 0 0.48 0.04 0.98 4.4 14.4 0.22 18 0.022 13.8 6 69.8 0 1.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 255.65 5 6.83 3.7 43.7 102 113 1.99 1901.5 0.1 24.6 20.17 206.5 0 3.441

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 1152 28 28.7 188 329 477 9 9562 0.466 79 187.2 1398 45 18.58
Standar Kebutuhan Energi P ro tein Lmk KH
Hari ke 2
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI Protein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi tim Beras giling 100 360 0 6.8 0.7 78.9 6 140 0.8 0 0.12 0 5 100 0 2
semur ayam Ayam 25 75.5 4.55 0 6.25 0 3.5 50 0.38 202.5 0.02 0 25 87.5 15 0
tahu bb kuning Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
tumis sayuran Wortel 25 10.5 0 0.3 0.08 2.33 9.75 9.25 0.2 3000 0.015 1.5 17.5 61.25 0 1.25
Kacang panjang 25 11 0 0.68 0.08 1.95 12.3 86.8 0.18 83.75 0.033 5.25 1.3 13.86 0 1.7
Sub Total 491 4.55 11.7 9.4 84 93.5 318 1.95 3286.3 0.218 6.75 54.8 338.1 15 5.2

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi tim Beras giling 100 360 0 6.8 0.7 78.9 6 140 0.8 0 0.12 0 5 100 0 2
gulai daging Daging sapi 50 103.5 9 0 7 0 5.5 85 1.4 15 0.04 0 46.5 244.5 35 0
tempe bb kuning Tempe kedele murni 50 74.5 0 9.15 2 6.35 64.5 77 5 25 0.085 0 0 0 0 3.5
sayur asam jakartaKacang panjang 25 11 0 0.68 0.08 1.95 12.3 86.8 0.18 83.75 0.033 5.25 1.3 13.86 0 1.7
Jagung muda dengan tongkol
25 8.25 0 0.55 0.03 1.85 1.75 25 0.13 50 0.02 2 0 0 0 1
Kacang tanah rebus, kulit
25 90 0 3.38 7.8 3.2 10.5 44.3 0.35 0 0.11 1.25 0 0 0 1.25
Labu siam 25 6.5 0 0.15 0.03 1.68 3.5 6.25 0.13 5 0.005 4.5 0 0 0 0.75
Sub Total 653.75 9 20.7 17.6 93.9 104 464 7.98 178.75 0.413 13 52.8 358.4 35 10.2

Snack buah Pisang ambon 100 99 0 1.2 0.2 25.8 8 28 0.5 146 0.08 3 18 434 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 99 0 1.2 0.2 25.8 8 28 0.5 146 0.08 3 18 434 0 3

Mlm nasi tim Beras giling 100 360 0 6.8 0.7 78.9 6 140 0.8 0 0.12 0 5 100 0 2
telur masak madu Telur ayam 25 40.5 3.2 0 2.88 0.18 13.5 45 0.68 225 0.025 0 39.5 44.5 137.5 0
tahu bb kuning Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
sayur kuning komplit
Labu siam 10 2.6 0 0.06 0.01 0.67 1.4 2.5 0.05 2 0.002 1.8 0 0 0 0.3
Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Buncis 10 3.5 0 0.24 0.02 0.77 6.5 4.4 0.11 63 0.008 1.9 3.52 7.77 0 0.95
Sub Total 449 3.2 11.2 5.97 83.2 97.2 231 2.2 2690 0.197 4.9 68.02 276.8 137.5 4.5

Total 1230 43 33.2 287 303 1041 12.6 6301 0.907 27.7 193.6 1407 187.5 22.9
Standar Kebutuhan Energi Protein Lmk KH
Hari ke -3

Waktu Menu Bahan Brt ENERGI Protein (gr) LM K H A Ca F Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Na K Chols Serat

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) ( mg ) ( mg ) (mg) (gr)

Pagi nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
sambal goreng ayam Ayam 25 75.5 4.55 0 6.25 0 3.5 50 0.38 202.5 0.02 0 25 87.5 15 0
tahu masak pindang Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
sayur bumbu kare Kacang panjang 25 11 0 0.68 0.08 1.95 12.3 86.8 0.18 83.75 0.033 5.25 1.3 13.86 0 1.7
Jagung kuning pipil baru 25 76.75 0 1.98 0.85 15.9 2.25 37 0.53 110 0.083 0 0 0 0 0
Santan peras, dengan air 10 12.2 0 0.2 1 0.76 2.5 3 0.01 0 0 0.2 0.4 32.4 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 387.45 4.55 8.85 10.6 60 87.5 230 1.99 396.25 0.185 5.45 32.7 209.3 15 2.95

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siang nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
balado telur Telur ayam 50 81 6.4 0 5.75 0.35 27 90 1.35 450 0.05 0 79 89 275 0
tempe bumbu merah Tempe kedele murni 50 74.5 0 9.15 2 6.35 64.5 77 5 25 0.085 0 0 0 0 3.5
sayur bobor Kangkung 50 14.5 0 1.5 0.15 2.7 36.5 25 1.25 3150 0.035 1.5 32.5 39 0 0.59
Tauge kacang kedele 50 33.5 0 4.5 1.3 3.2 25 32.5 0.5 55 0.115 7.5 0 0 0 2.95
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 381.5 6.4 17.3 9.3 53.2 158 247 8.6 3680 0.305 9 111.5 128 275 8.04

Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mlm nasi Beras giling masak nasi 100 178 0 2.1 0.1 40.6 5 22 0.5 0 0.02 0 0 0 0 1
bakso melati Daging sapi 25 51.75 4.5 0 3.5 0 2.75 42.5 0.7 7.5 0.02 0 23.25 122.3 17.5 0
tahu masak kecap Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 31.5 0.4 0 0.03 0 6 75.5 0 0.25
Kecap 10 4.6 0 0.57 0.13 0.9 12.3 9.6 0.57 0 0 0 400 50 0 0
sayur bakmoy Wortel 20 8.4 0 0.24 0.06 1.86 7.8 7.4 0.16 2400 0.012 1.2 14 49 0 1
Kol kembang 10 2.5 0 0.24 0.02 0.49 2.2 7.2 0.11 9 0.011 6.9 3 34.9 0 0.65
Saw i 10 2.2 0 0.23 0.03 0.4 22 3.8 0.29 646 0.009 10.2 1.174 36.74 0 0.391
Kapri muda 10 4.2 0 0.33 0.02 0.9 5.1 8.5 0.1 44 0.02 1.9 0.1 37 0 0
Sub Total 285.65 4.5 7.61 6.16 46 119 133 2.83 3106.5 0.122 20.2 447.5 405.4 17.5 3.291

Total 1215 40 34 198 365 609 13.4 7182.8 0.612 34.7 591.7 742.6 307.5 14.28
Standar Kebutuhan Energi Protein Lmk KH
Lampiran 4

Lembar Skrining Pasien

You might also like