You are on page 1of 9

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

Sesuai dengan yang telah dijelaskan di telaah pustaka bahwa masalah


utama yang sering kali dihadapi oleh para korban banjir di lapangan ialah masalah
krisis air khususnya air bersih, masalah ini seharusnya menjadi hal yang sangat
penting untuk diselesaikan segera karena dengan krisis air tersebut maka akan
sangat berpotensi menimbulkan masalah-masalah berupa penyakit seperti diare,
Penyakit saluran cerna, penyakit kulit, dan leptospirosis. Berbagai upaya yang
telah dilakukan pemerintah ternyata belum mampu untuk menyelesaikan masalah
ini dengan tuntas, hal ini disebabkan oleh karena selain bantuan yang terbatas
tetapi juga karena akses untuk pendistribusian bantuan sangatlah sulit. Bantuan air
dengan menggunakan mobil tangki air yang dimiliki oleh pemerintah bukan lagi
sebagai solusi yang efektif dengan melihat permasalahan yang sering terjadi.
Melihat hal tersebut maka dibutuhkanlah suatu solusi yang selain dapat dengan
efektif membersihkan air untuk aman digunakan juga dapat didistribusikan dan
digunakan dengan mudah serta tidak membutuhkan biaya yang mahal.
A. Potensi Biji Moringa Oleifera
Potensi biji kelor dalam mengolah atau membersihkan air keruh (tercemar)
menjadi air bersih sangatlah luar biasa. Biji kelor (Moringa Oleifera) telah
dilaporkan efektif sebagai koagulan untuk menurunkan kekeruhan pada limbah
cair yang relatif sama efektifnya dengan pembersihan menggunakan bahan kimia.
Biji kelor juga tidak mengandung senyawa toksik sehingga relatif aman serta
dapat digunakan sebagai air minum.19. 5
Bubuk biji kelor mampu mereduksi bakteri secara luar biasa yaitu
sebanyak 90-99,9 % yang melekat pada partikel-partikel padat.5 Kekeruhan air
dapat berkurang sekitar 36-98,2 % dengan pemakaian biji kelor sebanyak 100
450 mg/l. Biji buah kelor mengandung zat aktif 4 L-rhamnosyloxy- benzil-
isothiocyante, yang mampu mengadsorbsi dan menetralisir partikel-partikel
lumpur serta logam dalam air serta mengandung 1% aktif polyelectrolyte yang
menetralkan koloid negatif pada air kotor. Biji kelor diketahui mengadung
2

polielektrolit kationik dan flokulan alamiah dengan komposisi kimia


berbasis polipeptida yang mempunyai berat molekul 6.000 16.000 dalton,
mengandung 6 asam-asam amino sehingga dapat mengkoagulasi dan flokulasi
kekeruhan air.3. 1. 2. 28
Selain sebagai absorban alami, serbuk biji moringa oleifera juga
merupakan agen antimikroba. Biji Moringa Oleifera bertindak sebagai agen
antimikroba terhadap berbagai berbagai bakteri dan fungi. Kandungan benzyl
isothiocyanate dan benzil glukosinolat pada biji juga yang bertindak sebagai
antibiotik. Protein rekombinan dalam benih mampu memflokulasi gram positif
dan sel bakteri gram negatif. Peptida Biji kelor dapat menghambat replikasi
bakteriofag dengan peptide antimikroba yang mengganggu sel membran atau
menghambat enzim.1, 7
Biji Moringa Oleifera juga efektif dalam mengurangi
jumlah coliform27
Komponen aktif, protein, bertindak sebagai polyelectrolyte kationik, yang
melekat pada partikel larut dan menciptakan binding antara mereka, yang
menyebabkan gumpalan besar di dalam air. Pengadukan dan pencampuran
ditemukan untuk mempercepat flokulasi elektrostatik, dan gumpalan memadatkan
kontaminan.4 serbuk biji kelor sebagai bahan koagulan sangat mempengaruhi
perubahan-perubahan pH, Kekeruhan, TSS dan TDS.19
Metode Penjernihan dengan bubuk biji Moringa Oleifera sangatlah
sederhana dengan biaya yang sangat murah. Cukup dengan menyiapkan wadah
yang mampu menampung air dan selang sebagai penyaluran air. Adapun model
wadah/penampungan air jika mempunyai ukuran yang besar dapat dirancang
sebagai berikut:
3

Adapun jika menggunakan wadah kecil atau jika masyarakat merasa


sayang kalau wadahnya diberi lubang maka dapat menggunakan selang panjang
untuk mengambil air yang telah dibersihkan. Dengan model sebagai berikut;

Berikut langkah penjernihan dengan menggunakan bubuk biji Moringa


Oleifera;
Siapkan wadah (model A atau model B)
Pada model A, tutup terlebih dahulu kedua lubang.
tuangkan air keruh pada wadah
tuangkan bubuk biji Moringa Oleifera sesuai kadarnya
aduk selama 5 menit dengan kecepatan 100 rpm 18
diamkan selama 1 jam (lebih lama lebih baik) 18
pada model A buka kembali lubang kanan (gambar 22) untuk mengalirkan
air bersihnya ke wadah bersih.
pada model B letakkan selang seperti pada gambar 33 lalu hisap selang
sampai air mengalir keluar, air akan mengalir secara otomatis setelah
dilepaskan.
4

Besihkan endapan yang tersisa di dasar wadah dengan membuka selang


kiri pada model A dan mencuci/tumpah pada wadah model B.

A. Program Pemberdayaan Karang Taruna dalam Management Kesiapsiagaan


dengan Pemanfaatan Potensi Serbuk Biji Moringa Oleifera.
Melihat potensi yang dimiliki biji kelor tersebut maka kami kemudian
merancang sebuah manajemen kesiapsiagaan dengan pemanfatan potensi biji
Moringa Oleifera dengan melibatkan karang taruna dan masyarakat sebagai pusat
penggerak bekerjasama dengan pemerintah atau BNPB setempat. Dengan
meletakkan masyarakat sebagai pusat penggerak maka diharapkan segala
kebutuhan masyarakat itu sendiri dapat terpenuhi dan tepat sasaran.
Program Pemberdayaan Karang Taruna dalam Management Kesiapsiagaan
dengan Pemanfaatan Potensi Serbuk Biji Moringa Oleifera merupakan solusi bagi
masyarakat yang kekurangan air bersih khususnya bagi korban bencana banjir.
Dengan melakukan managemen kesiapsiagaan ini maka masalah krisis air bersih
dengan segala tantangan yang selama ini seperti akses yang sangat sulit sehingga
menghambat bantuan yang skala besar dapat terdistribusi serta terbatasnya
persediaan bantuan oleh pemerintah itu sendiri dapat terselesaikan dengan baik.
Mekanisme dari Management kesiapsiagaan dengan pemanfaatan potensi
serbuk biji Moringa Oleifera tidak begitu rumit tapi dibutuhkan kerjasama yang
baik antar-masyarakat dan masyarakat dengan pemerintah guna mencapai tujuan
besar dari program ini. Berikut alur mekanisme Management kesiapsiagaan
dengan pemanfaatan potensi serbuk biji Moringa Oleifera dalam bentuk skema;

Sosialisasi
1
Karang 2 Masyarakat
Pemerintah Taruna Penanaman

Pembuatan

BNPB Banjir (Krisis Air Bersih)


5

Bubuk Biji Moringa Oleifera

Secara umum ada 4 Proses dalam Mekanisme dari program manajement


kesiapsiagaan dengan pemanfaatan potensi serbuk biji Moringa Oleifera sebagai
berikut;

1. mekanisme awal ini adalah suatu proses koordinasi antara Pemerintah dengan
Karang taruna daerah setempat untuk membuat kesepakatan terhadap
kerjasama yang akan dijalankan kedepan. hal-hal yang dibahas dalam
koordinasi tersebut ialah masalah teknis yang akan dilakukan karang taruna
kedepan serta adanya kepastian program oleh pemerintah untuk
melaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
2. Berdasarkan hasil koordinasi pemerintah dengan Karang Taruna setempat
maka ada 3 peran utama dari Karang Taruna,
a. Yang pertama melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat
mengenai manfaat-manfaat program ini serta pelaksanaannya kedepan,
dengan memberikan pemahaman atau edukasi kepada masyarakat
diharapkan menngkatkan kesadaran masyarakat akan tanggap bencana
dan sikap peduli terhadap sesama. yang kedua ialah melakukan aksi
penanaman pohon bersama masyarakat setempat.
b. Melakukan aksi tanam pohon kelor bersama masyarakat setempat,
masyarakat diarahkan untuk menanam pohon di dekat atau lahan kosong
dekat rumahnya minimal 1 pohon jika tersedia. dengan kondisi seperti itu
6

maka sekitar 6 bulan kemudian tumbuhlah pohon kelor dengan jumlah


minimal dengan jumlah rumah yang berada di lingkungan tersebut.
c. Setelah semua pohon siap diproduksi maka karang taruna bertugas
mengumpulkannya lalu membuat bubuk biji kelor tersebut sesuai
prosedur pembuatannya.
3. Mekanisme ketiga adalah penyaluran bahan jadi bubuk biji kelor dari karang
taruna atau masyarakat kepada BNPB daerah setempat. meskipun ini adalah
gerakan sosial dengan kesdaran akan tanggap bencana akan tetapi pemerintah
tetap menghargai hasil upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat
dengan membeli bubuk biji kelor yang telah dibuat, oleh karena itu otomatis
terjadi transaksi jual-beli dimana harga sudah di tetapkan dalam kesepakatan
awal.
4. BNPB akan menampung seluruh hasil produksi bubuk biji Moringa Oleifera
oleh masyarakat. Bank biji Moringa Oleifera oleh BNPB daerah setempat
akan digunakan jika sewaktu-waktu terjadi krisis air pada bencana banjir
yang terjadi dengan proses pendistribusian yang sangat sederhana. BNPB
daerah setempat tidak perlu lagi repot-repot membawa mobil tangki air yang
relatif berat dengan medan yang begiti sulit untuk ditempuh tetapi BNPB
hanya membawa senjata ampuh penjernih air yaitu Serbuk biji Moringa
Oleifera tersebut. karena sosialisasi telah dilakukan sebelumnya maka
masyarakat sudah mengetahui teknik serta alat yang mesti digunakan. Dengan
berbekal wadah yang masyarakat miliki dan dengan pengetahuan yang
sebelumnya dimiliki maka tidak ada lagi istilah krisis air bersih masyarakat
korban bencana banjir tersebut sehingga otomatis masalah kesehatan dapat
diminimalisir.

Terdapat 3 keunggulan dari program Management kesiapsiagaan dengan


pemanfaatan potensi serbuk biji Moringa Oleifera ini.

1. Berbasis kepada masyarakat sebagai penggerak utama


Pada program manajemen kesiapsiagaan ini keberhasilan berada ditangan
masyarakat, dengan meletakkan partisipasi yang besar pada masyarakat maka
diharapkan kesadaran akan dapat dapat tumbuh serta dapat menjalin
7

silaturahim antar-masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dan


harmonis.
2. Efektif dan hasil berkualitas
Keefektifan program ini menjadi tidak diragukan karena prosedurnya
sangatlah realistis serta mampu menjawab segala tantangan atau kendala yang
selama ini dihadapi dalam upaya penuntaskan krisis air bersih pasca banjir.
Kalau selama ini pemerintah menanggulangi masalah ini dengan mengirim air
bersih skala besar ke masyarakat yang tentunya masala-masalah seperti
keterlambatan karena akses, keterbatasan karena biaya tidak dapat lagi
dihindari maka dengan program kesiapsiagaan ini BNPB hanya
mendistribusikan bubuk biji Moringa Oleifera, alatnya masyarakat tentunya
sudah punya, hanya dengan wadah secukupnya, kalau memang sangat
memungkinkan bagi BNPB untuk mengirim penampungan besar
kemasyarakat maka itu dapat mendukung dan lebih membantu masyarakat
setempat yang kekurangan wadah. Selain itu hasil dari penjernihan
menggunakan serbuk biji Moringa Oleifera sangat memuaskan untuk dapat
digunakan keperluan sehari-hari.
3. Murah
Karena kunci keberhasilan ada pada Sumber Daya Manusia (SDM)
masyarakat maka masalah-masalah material tidak begitu menjadi kendala.
Metode penjernihan dengan serbuk Moringa Oleifera juga hanya memerlukan
wadah dan bahan serbuk Moringa Oleifera sehingga biayanya tentu tidak lagi
menjadi kendala.

Selain ketiga keunggulan diatas manfaat tambahan yang dapat diberikan


adalah penghijauan dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat itu sendiri, dimana biji
kelor memiliki kandungan vitamin, mineral esensial, asam amino dan juga
mengandung omega-3 dan omega-6 asam lemak. Moringa oleifera adalah sumber
yang baik untuk kalsium dan fosfor40 menjadi keunggulan tambahan dari program
ini.

Landasan Operasional
8

Program Pemberdayaan Karang Taruna dalam Management Kesiapsiagaan


dengan Pemanfaatan Potensi Serbuk Biji Moringa Oleifera

Kesimpulan

Berbagai upaya telah dilakukan Dalam mengatasi krisis air bersih yang
merupakan ancaman serius bagi masyarakat korban pasca banjir akan tetapi selalu
mendapat kendala serius dalam pelaksanaannya yang sangat menghambat
pemecahan masalahnya. Dengan metode saat ini akses serta bantuan yang terbatas
merupakan salah satu penyebab gagalnya pemerintah menangani permasalahan
krisis air bersih ini. maka program pemberdayaan Karang Taruna dalam
management kesiapsiagaan dengan pemanfaatan potensi sebuk biji Moringa
Oleifera sangatlah tepat untuk dioperasionalkan. Dengan meletakkan penggerak
utama ada pada masyarakat maka kebutuhan dapat terpenuhi dan tepat sasaran.

Saran

Dari karya tulis ilmiah yang telah dijabarkan diatas, maka kami penulis
menyarankan agar perlunya dilakukan uji lapangan pada daerah percontohan
dengan program pemberdayaan Karang Taruna dalam manajement kesiapsiagaan
dengan pemanfaatan potensi serbuk biji Moringa Oleifera sebagai cara ampuh
menuntaskan krisis air bersih pasca banjir.

Abstrak
9

Banjir merupakan bencana yang sangat merusak sepanjang sejarah. Salah satu
masalah utama yang sering dihadapi dalam bencana banjir adalah krisis air bersih,
krisis air bersih telah membawa dampak yang buruk bagi masyarakat yaitu
timbulnya penyakit-penyakit seperti diare, Penyakit saluran cerna, penyakit kulit,
dan leptospirosis. Namun dalam penanganannya masih banyak kendala-kendala
yang dihadapi seperti akses yang sulit untuk mensitribusikan pasokan air bersih,
serta terbatasnya pasokan air bersih tersebut. Program Pemberdayaan Karang
Taruna dalam Management Kesiapsiagaan dengan Pemanfaatan Potensi Serbuk
Biji Moringa Oleifera merupakan jawaban atas masalah-masalah yang selama ini
dihadapi dalam penanganan krisis air bersih, program ini meletakkan masyarakat
sebagai kunci utama dalam mekanismenya sehingga dapat dilakukan sesuai
kebutuhan dan tepat sasaran. Secara umum ada 4 mekanisme pada program
tersebut, yang pertama adanya koordinasi antara pemerintah dengan organisasi
Karang Taruna setempat atau masyarakat setelah itu proses yang kedua ialah
karang taruna melakukan sosialisasi, penanaman biji Moringa Oleifera, dan
pembuatan bubuk Moringa Oleifera. Selanjutnya Karang Taruna atau masyarakat
dapat langsung membawa hasil buatan bubuk Moringa Oleifera kepada BNPB
dan yang terakhir tampungan bubuk biji Moringa Oleifera pada BNPB digunakan
sewaktu-waktu ketika terjadi krisis air bersih pasca banjir.
Kata kunci: Banjir, Krisis air bersih, Moringa Oleifera.

You might also like