Professional Documents
Culture Documents
Sosialisasi
1
Karang 2 Masyarakat
Pemerintah Taruna Penanaman
Pembuatan
1. mekanisme awal ini adalah suatu proses koordinasi antara Pemerintah dengan
Karang taruna daerah setempat untuk membuat kesepakatan terhadap
kerjasama yang akan dijalankan kedepan. hal-hal yang dibahas dalam
koordinasi tersebut ialah masalah teknis yang akan dilakukan karang taruna
kedepan serta adanya kepastian program oleh pemerintah untuk
melaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
2. Berdasarkan hasil koordinasi pemerintah dengan Karang Taruna setempat
maka ada 3 peran utama dari Karang Taruna,
a. Yang pertama melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat
mengenai manfaat-manfaat program ini serta pelaksanaannya kedepan,
dengan memberikan pemahaman atau edukasi kepada masyarakat
diharapkan menngkatkan kesadaran masyarakat akan tanggap bencana
dan sikap peduli terhadap sesama. yang kedua ialah melakukan aksi
penanaman pohon bersama masyarakat setempat.
b. Melakukan aksi tanam pohon kelor bersama masyarakat setempat,
masyarakat diarahkan untuk menanam pohon di dekat atau lahan kosong
dekat rumahnya minimal 1 pohon jika tersedia. dengan kondisi seperti itu
6
Landasan Operasional
8
Kesimpulan
Berbagai upaya telah dilakukan Dalam mengatasi krisis air bersih yang
merupakan ancaman serius bagi masyarakat korban pasca banjir akan tetapi selalu
mendapat kendala serius dalam pelaksanaannya yang sangat menghambat
pemecahan masalahnya. Dengan metode saat ini akses serta bantuan yang terbatas
merupakan salah satu penyebab gagalnya pemerintah menangani permasalahan
krisis air bersih ini. maka program pemberdayaan Karang Taruna dalam
management kesiapsiagaan dengan pemanfaatan potensi sebuk biji Moringa
Oleifera sangatlah tepat untuk dioperasionalkan. Dengan meletakkan penggerak
utama ada pada masyarakat maka kebutuhan dapat terpenuhi dan tepat sasaran.
Saran
Dari karya tulis ilmiah yang telah dijabarkan diatas, maka kami penulis
menyarankan agar perlunya dilakukan uji lapangan pada daerah percontohan
dengan program pemberdayaan Karang Taruna dalam manajement kesiapsiagaan
dengan pemanfaatan potensi serbuk biji Moringa Oleifera sebagai cara ampuh
menuntaskan krisis air bersih pasca banjir.
Abstrak
9
Banjir merupakan bencana yang sangat merusak sepanjang sejarah. Salah satu
masalah utama yang sering dihadapi dalam bencana banjir adalah krisis air bersih,
krisis air bersih telah membawa dampak yang buruk bagi masyarakat yaitu
timbulnya penyakit-penyakit seperti diare, Penyakit saluran cerna, penyakit kulit,
dan leptospirosis. Namun dalam penanganannya masih banyak kendala-kendala
yang dihadapi seperti akses yang sulit untuk mensitribusikan pasokan air bersih,
serta terbatasnya pasokan air bersih tersebut. Program Pemberdayaan Karang
Taruna dalam Management Kesiapsiagaan dengan Pemanfaatan Potensi Serbuk
Biji Moringa Oleifera merupakan jawaban atas masalah-masalah yang selama ini
dihadapi dalam penanganan krisis air bersih, program ini meletakkan masyarakat
sebagai kunci utama dalam mekanismenya sehingga dapat dilakukan sesuai
kebutuhan dan tepat sasaran. Secara umum ada 4 mekanisme pada program
tersebut, yang pertama adanya koordinasi antara pemerintah dengan organisasi
Karang Taruna setempat atau masyarakat setelah itu proses yang kedua ialah
karang taruna melakukan sosialisasi, penanaman biji Moringa Oleifera, dan
pembuatan bubuk Moringa Oleifera. Selanjutnya Karang Taruna atau masyarakat
dapat langsung membawa hasil buatan bubuk Moringa Oleifera kepada BNPB
dan yang terakhir tampungan bubuk biji Moringa Oleifera pada BNPB digunakan
sewaktu-waktu ketika terjadi krisis air bersih pasca banjir.
Kata kunci: Banjir, Krisis air bersih, Moringa Oleifera.