Professional Documents
Culture Documents
Analgesik:
Opiad
Non opiad
5. Penjelasan Golongan Obat
a. Obat Kausal: Anti-hipertensi
Skor: 75
2. Calsium -Bekerja dengan Kontraindikasi Tersedia di Harga
Channel menghambat meliputi gagal Puskesmas terjangkau
influx kalsium jantung dan
Bloker (CCB)
sepanjang blokade
membran sel, jantung.
berefek (Verapamil dan
vasodilatasi diltiazem)
koroner dan
perifer. Efek samping :
-Mempengaruhi berbeda setiap
sel miokard obat.
jantung dan sel
otot polos
pembuluh darah
sehingga
mengurangi
kemampuan
kontraksi
miokard,
pembentukan dan
propagasi impuls
elektrik dalam 360
jantung dan tonus
vaskuler sistemik
atau koroner.
Skor: 80 Skor: 80 Skor: 100 Skor: 100
3. Simpatolitik: Golongan ini Beta bloker Tersedia di Relatif
a. Beta menghambat dapat Puskesmas terjangkau
adrenoseptor beta mencetuskan
Bloker
(beta-bloker) asma. Karena
menghambat itu, harus
adrenoreseptor dihindarkan
beta di jantung, pemberiannya
pembuluh darah pada pasien
b. Alfa perifer, bronkus, dengan riwayat
Bloker pankreas dan asma atau
hati. bronkospasme.
Skor :50 Skor: 0 Skor: 0 Skor: 0 50
Mengurangi Menigkatkan
tahanan arteriol terjadinya
dan gagal jantung
meningkatkan kongestif
kapasitas vena
menyebabkan
peningkatan
refleks denyut
jantung dan
aktivitas renin
plasma yang
diperantai saraf
simpatik.
Skor: 80
Skor: 50
4. Angiotensin Dapat Efek samping Tersedia di Harga
Converting menyebabkan batuk kering Puskesmas Terjangkau
Enzim angiodema pada dan
Inhibitor pemakainan hiperkalemia
(ACE-I) pertama
Skor: 80 Skor : 100 Skor: 100 Skor: 100 400
5. Angiotensin ARB bekerja Memberikan Tersedia di Relatif
Reseptor pada AT1, efek samping Puskesmas Mahal
dengan hipotensi
Bloker menurunkan simptomatik
(ARB) langsung reseptor termasuk
tersebut, pusing,
menyebabkan hiperkalemia
efek vasodilatasi dan bahkan
dan perbaikan dapat
jaringan, bila menyebabkan
dikombinasikan angiodema.
dengan diuretic.
Skor: 70 Skor: 50 Skor : 100 Skor: 30 250
N
GOLONGAN EFIKASI SAFETY SUITIBILITY COST TOTAL
O
1. Analgetik non- -Meredakan sakit - Pada Sediaan
opiad: kepala, nyeri otot Menyebabkan puskesmas generik
a. Salisilat serta menurunkan retensi garam digunakan harga
suhu tubuh. dan air pada sebagai cukup
-Mengganggu pasien gagal antiplatelet, murah
keseimbangan jantung jarang
asam-basa kongestif digunakan
sehingga dapat -Gagal sebagai
meyebabkan pernapasan antipiretik
keracuan 290
Skor: 80 Skor: 70 Skor: 60 Skor: 80
b. Derivat -Meredakan sakit Aman Mudah didapat Harga
para- kepala, nyeri otot di puskesmas, sangat
aminophe serta menurunkan terdapat murah
nol suhu sediaan
-Efek anti inflamsi generik, dan
yang lemah. BSO bervariasi 360
Skor: 80 Skor: 80 Skor: 100 Skor: 100
c. Derivat Meredakan sakit Semua jenis Beberapa Harga
asam kepala, nyeri otot obat memiliki sediaan mahal
asetik serta menurunkan efek di terdapat di
suhu gastrointestina puskesmas
l 290
Skor: 80 Skor: 80 Skor: 80 Skor: 50
d. Derivat Sebagai anti nyeri Efek mual dan Beberapa Harga
asam dan inflamasi muntah sediaan mahal
proprionik terdapat di
puskesmas 270
Skor: 70 Skor: 70 Skor: 80 Skor: 50
2. Opiad Bekerja sentral, Menghasilkan Penggunaan Harga
untuk efek adiktif, terbatas, tidak Mahal
menghilangkan dan beredar bebas.
rasa nyeri sedang- memberikan
berat. Digunakan rasa mual.
jika analgesik non Harus sesuai
opiad tidak efektif. indikasi
Skor: 80 Skor: 70 Skor: 30 Skor: 50 230
6. Penjelasan masing-masing obat pada golongan yang terpilih
8. Edukasi
Memberi informasi mengenai efek samping dari penggunaan obat
antihipertensi, seperti : anoreksia, penurunan nafsu makan, iritasi lambung,
diare, konstipasi
Memberi informasi bahwa penggunaan parasetamol hanya digunakan jika
muncul gejalanya, jika gejala sudah sembuh penggunaan dapat dihentikan,
yang berguna juga untuk menghindari efek samping akibat dosis yang
berlebihan dan penggunan jangka panjang.
Meminta pasien untuk tidak menyetop mengkonsumsi obat anti hipertensi dan
jika obat sudah habis segera datang kembali ke dokter untuk mengecek
keadaan (2 minggu setelahnya)
Pasien diberi informasi mengenai gaya hidup yang sehat
Respirasi Soal No 1
Jadi golongan obat yang digunakan sebagai asma reliver adalah: SABA
Jadi golongan obat yang terpilih untuk asma controller: kortikosteroid yakni sediaan
inhalasi sebagai terapi profilaksis karena sesak lebih dari 1x seminggu
Digunakan sediaan inhalasi karena lebih efektif dan efek samping lebih
sedikit, yaitu dalam bentuk sediaan turbuhaler.
Dosis:
Inhalasi : Dewasa 200 mcg 2 kali sehari
Jumlah:
Diberikan 1 tabung (dapat digunakan selama 50 hari)
Cara Pemberian: Inhalasi 2x sehari pada pagi dan sore hari
8. Resep yang Lege Artis
Alamat : Jl. Bintang no. 10, Cakranegara
Usia : 22 tahun (hamil 8 minggu)
Pro : Amini
Paraf
b.d.d inh I m.et.v
Fl. I R/ Budesonide Turbuhaler 200mcg
Paraf
p.r.n t.d.d inh I
Fl.I R/ Salbutamol Inh 100 mcg
9. Edukasi Pasien
- Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan alat inhalasi
- Apabila pasien kesulitan menggunakan MDI saja, direkomendasikan penggunaan
spacer
- Untuk membersihkan inhaler lihat ke dalam lubang keluarnya obat, jika terdapat
sisa obat maka inhaler perlu dibersihkan. Cara membersihkannya yaitu dengan
melepaskan canister/ tabung obat dari mouthpiece, lalu cuci mouthpiece dan
tutupnya saja dengan air hangat dan biarkan mengering selama 12 jam.
- Mouthpiece MDI tidak boleh digunakan bersama-sama
- Salbutamol hanya digunakan apabila asma kambuh, sedangkan Budesonide harus
terus digunakan
- Selama kehamilan, pasien tidak boleh mengkonsumsi obat secara sembarangan,
penggunaan obat harus dikonsultasikan ke dokter
- Apabila tidak ada perbaikan selama 5 hari, pasien harus segera kembali kontrol ke
dokter, namun apabila ada perbaikan pasien harus kontrol setelah 2 minggu
- Hindari alergen pencetus asma seperti debu
- Pasien harus istirahat dan minum air hangat yang banyak.