You are on page 1of 45

BAB I

BATUAN BEKU

1.1 Tekstur Khusus Batuan Beku

Poikilitik
Yaitu tekstur yang ditandai dengan hadirnya inklusi mineral-mineral secara acak
dalam suatu mineral yang besar. Tekstur ini kadang hadir atau dijumpai pada
batuan intermediet.

Intergranular
Tekstur di mana celah sudut antara butir plagioklas ditempati oleh butir mineral
olivin ferromagnesium seperti, piroksen, oksida besi atau titanium.

1
Intersetral
Tekstur yang mirip dengan tekstur intergranular tetapi celah antara butir
plagioklas ditempati oleh kaca atau bahan cryptocrystalline.

Porfiritik
Merupakan tekstur yang khusus dimana terdapat disebut massa dasar
(groundmass). Tekstur porfiritik menunjukkan bahwa magma yang sebagian
membeku bergerak ke atas dengan cepat campuran antara butiran kasar di dalam
massa dengan butiran yang lebih halus. Butiran yang relatif sempurna dinamakan
fenokrist (phenocrysts), sedangkan butiran yang lebih kecil lalu mendingin
dengan cepat pula. Sehingga meghasilkan fenokris yang dikelilingi oleh massa
dasar.

2
Grafik
Merupakan tekstur penciri dari granite dimana terdapat mineral kuarsa yang
tumbuh diantara mineral feldspar baik itu plagioklas ataupun K-feldspar. Tekstur
grapik ini mirip dengan tekstur mikrograpik dan mikropegmatit, yang
membedakannya hanya skalanya saja lebih kecil atau lebih besar.

Granipirik
Merupakan tekstur yang menunjukkan suatu bentukan radial yang irregular yang
terbentuk akibat intergrowth dari mineral kuarsa dan feldspar yang angular. Pada
tekstur ini ditemukan kuarsa dengan persentase yang lebih besar dibandingkan
kuarsa yang terdapat pada tekstur mikrograpik dan mikropegmatit.

Perthit
Adalah tampak secara mikroskopik seolah-olah memberikan kenampakan tumbuh
bersama antara plagioklas dan K-feldspar (mikroklin).Plagioklas yang hadir
berupa albit yang berbentuk memanjang dan sejajar dengan arah bidang belah
mineral mikroklin

3
Vitrovirik
Merupakan Tekstur batuan beku dimana fragmennya berupa batuan piroklastik
yang dikelilingi oleh masa dasar.

Hyalopilitik
Jika mikrolit-mikrolit plagioklas dijumpai bersama-sama mikrokristalin piroksen
dengan arah tidak beraturan, dan dijumpai dalam massadasar gelas. Tekstur ini
sangat khas dijumpai pada batuan yang berkomposisi basa pada umumnya berupa
lava.

Subofitik
Yaitu tekstur yang berbentuk nonradier atau agak acak, mirip dengan tekstur ofitik
dimana butir plagioklas tidak sepenuhnya tertutup dalam matriks butir piroksen.

4
1.2 Struktur Batuan Beku

Massive
Menunjukan susunan yang kompak dan padat dari mineral mineral dalam
batuan dan tidak ditemukan adanya pori pori.

Vasible
Memperlihatkan lubang lubang yang menyudut sebagai akibat pelepasan gas
gas pada saat batuan terbentuk.

Scoria
Struktur yang memperlihatkan pori pori yang sangat banyak dan tidak teratur
dalam massa dasar gelas.

5
Amygdaloidal
Struktur yang memperlihatkan lubang lubang yang telah terisi mineral mineral
sekunder.

Flow
Struktur aliran pada batuan yang dicirikan oleh orientasi mineral mineral
prismatic.

Com
Memperlihatkan mineral yang memanjang dengan arah yang sama dengan batuan
yang teratur.

6
1.3 Album Petrografi Batuan Beku

1.3.1 Peridotite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopik :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kuning kecoklatan, kuning
kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur
khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan
Pyroxene.tetapi olivine tetap lebih dominan. Jumlah kehadiran keduanyalah yang
menentukan penamaan lebih detailnya. Sisanya pengotor seperti mineral opak.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- Pyroxene : berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.

7
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan,
dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat
Ultrabasa.
1.3.2 Dunite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau
kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking,
didominasi oleh kehadiran mineral Olivine yang sangat banyak yaitu lebih dari
90% sisanya pengotor seperti mineral opak.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

Petrogenesis :

8
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Karena komposisinya dominan olivine, serta warna yang kehijauan, dapat
dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa.

1.3.3 Wehrlite

Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic Lamprofir


Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau
kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking,
didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Clinopyroxene
seperti Augit. tetapi olivine tetap lebih dominan.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- ClinoPyroxene : berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk
anhedral - subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman
miring.
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

9
Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan,
dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat
Ultrabasa.

1.3.4 Hazburgite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau
kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking,
didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Orthopyroxene
seperti Enstatite dan Hypersten, tetapi olivine tetap lebih dominan.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- OrthoPyroxene: berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman Paralel.
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

10
Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan,
dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat
Ultrabasa.

1.3.5 Lherzolite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau
kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking,
didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Orthopyroxene
seperti Enstatite dan Hypersten, dan juga Pyroxene jenis Clinopyoxene tetapi
olivine tetap lebih dominan.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- OrthoPyroxene: berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman Paralel.
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

11
- ClinoPyroxene : berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk
anhedral - subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman
miring.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan,
dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat
Ultrabasa.

1.3.6 Picrite
Jenis Batuan : Batuan Beku Vulcanic Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu kebiruan gelap dengan
tekstur Hipokristalin,afanitik - porfiritik , tekstur khusus porfiritik, terdiri dari
Olivine yang mengisinya hamper 2/3 bagian sebagai fenokris, sisanya adalah
pyroxene dan plagioclase basa.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.

12
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring, jenis anortid An90.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang Afanitik Porfiritik dan hipokristalin, batuan
terbentuk dari 2 fase, fase pertama terjadi pendinginan yang lambat sehingga
terbentik fenokris, fase kedua magama terinjeksi keluar besama kristal fenokris
dan proses pendinginan magma yang cepat sehingga tidak dapat membentuk
kristal sempurna, hasilnya terdapat feokris dan masa dasar. Karena komposisi
mineralnya adalah minelal olivine-pyroxen-Ca plagioclase, magmanya adalah
magma ultrabasa.
1.3.7 Limburgite
Jenis Batuan : Batuan Beku Vulcanic Klan Ultramafic Lamprofir
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna hitam dengan tekstur
Hipokristalin,afanitik - porfiritik , tekstur khusus subofitik, terdiri dari fenokris
klinopiroksin dan olivine, sedangkan biotit dan hornblende hadir sebagai massa
dasar.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.

13
- ClinoPyroxene : berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk
anhedral - subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman
miring.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang Afanitik Porfiritik dan hipokristalin, batuan
terbentuk dari 2 fase, fase pertama terjadi pendinginan yang lambat sehingga
terbentik fenokris, fase kedua magama terinjeksi keluar besama kristal fenokris
dan proses pendinginan magma yang cepat sehingga tidak dapat membentuk
kristal sempurna, hasilnya terdapat feokris dan masa dasar. Karena komposisi
mineralnya adalah minelal olivine-pyroxen, magmanya adalah magma ultrabasa.

1.3.8 Gabbro
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus interlocking. Terdiri dari mineral olivine,
pyroxene, plagioclase, hornblane.

Pemerian Mineralogi :
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.

14
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma basa.

1.3.9 Anorthosite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus interlocking. Terdiri dari mineral Plagioclase
(labradorite) yang sangat dominan lebih dari 90%. Sisanya bisa pyroxene,
honblande dan mineral opak.

Pemerian Mineralogi :
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring. Jenis labradorite

15
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
- Mineral Opak : Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral, relief tinggi.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma basa.

1.3.10 Diabas
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus diabasik. Terdiri dari mineral plagioklas yang
prismatik , olivine, serta mineral gelap pyroxene yang mengeilinginya.

Pemerian Mineralogi :
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring. Jenis labradorite

16
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma basa.

1.3.11 Basalt
Jenis Batuan : Batuan Beku Vulkanik Klan Gabbro
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur
hipokristalin afanitik - porfiritik , tektur khusus Trakhitic. Terdiri dari mineral
olivine, pyroxene, plagioclase, hornblane.

Pemerian Mineralogi :

17
- Olivine : Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk
anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan
tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses
pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristal-
kristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat
disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma basa.

1.3.12 Diorite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kecoklatan tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking. Terdiri dari mineral Plagioklas
dan hornblende dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti biotit, ortoklas dan
kuarsa.

Pemerian Mineralogi :

18
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma intermediate.

1.3.13 Monzonite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu cerah tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking equigranular. Terdiri dari
mineral kuarsa, Ortoklas, plagioklas, biotit, hornblende dan piroksin.

Pemerian Mineralogi :
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.

19
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.
- Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral
- subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino
pyroxe tergantung sudut pemadamannya.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma intermediate.

1.3.14 Syenite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu cerah kemerahan
tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking equigranular. Terdiri dari
mineral mineral Alkali feldspar dalam hal ini ortoklas yang sangat banyak.
Sisanya kuarsa dan plagioklas kurang dari 10%.

Pemerian Mineralogi :
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.

20
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring .

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma intermediate.

1.3.15 Andesite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kecoklatan tektur
Hipokristalin dan tekstur khusus vitrofirik. Terdiri dari mineral Plagioklas dan
hornblende dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti biotit, ortoklas dan
kuarsa.

Pemerian Mineralogi :
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk
sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.

21
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya
kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral,
belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak
ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
- Masa dasar Gelas : Warna abu-abu, isotropis, dengan keeping gips
berwarna violet.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan
magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristal-kristal yang
ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan
bahwa magma yang membentukkan adalah magma intermediate.

1.3.16 Granite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Granodiorit Adamelit Granit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kemerahan. tektur holokristalin
phaneric, tektur khusus Interlocking. Terdiri dari mineral Kuarsa dan Ortoklas
yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti Plagioklas,
hornblende, muscovite dan biotite.

Pemerian Mineralogi :
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.

22
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Muscovite : coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma Asam.

1.3.17 Granodiorite
Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Klan Granodiorit Adamelit Granit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu abu terang. tektur
holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking. Terdiri dari mineral Kuarsa dan
Plagioklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti orthoklas,
hornblende, muscovite dan biotite.

Pemerian Mineralogi :
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.

23
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Muscovite : coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk
dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam
sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin.
Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah
magma Asam.
1.3.18 Dacite
Jenis Batuan : Batuan Beku Vulkanik Klan Granodiorit Adamelit Granit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu abu terang. tektur afanitik
porfiritik tekstur khusus vitrofirik. Terdiri dari mineral Kuarsa dan Plagioklas
yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti orthoklas, hornblende,
dan biotite. Cirikhasnya plagioklas menjadi fenokris dan yang lain menjadi masa
dasar.

Pemerian Mineralogi :
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.

24
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses
pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristal-
kristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat
disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma Asam

1.3.19 Rhyolite
Jenis Batuan : Batuan Beku Vulkanik Klan Granodiorit Adamelit Granit
Sayatan Tipis :

Kenampakan Mikroskopis :
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kemerahan. tektur tektur
afanitik porfiritik tekstur khusus vitrofirik . Terdiri dari mineral Kuarsa dan
Ortoklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti Plagioklas,
hornblende, muscovite dan biotite.

Pemerian Mineralogi :
- Ortoklas :colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut pemadaman.

25
- Kuarsa : colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada
belahan, sudut pemadaman bergelombang.
- Hornblande : hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut
miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
- Plagioclase : Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran,
sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
- Biotite : coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1
arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
- Masa dasar Gelas :warna abu-abu, isotropis, dengan keping gips
berwarna violet.

Petrogenesis :
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses
pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristal-
kristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat
disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma asam.
BAB II
BATUAN SEDIMEN

2.1 Tekstur Batuan Sedimen

Skeletal grain
Merupakan butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari
seluruh mikrofosil, butiran fosil ataupun pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang
ini merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping.

Non skeletal grain


Merupakan komponen yang bukan berasal dari tubuh fosil atau murni hasil
presipitasi, terdiri atas ooid dan pisoid, peloid, pellet serta aggregat dan intraklast.

26
Ooid
Adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang mempunyai
satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti
penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid memiliki ukuran
butir <2 mm dan apabila memiliki ukuran >2 mm disebut pisoid.

Peloid
Merupakan butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau
meruncing yang tersusun oleh micrite dan tanpa struktur internal ukuran dari
peloid antara 0,1 - 0,5 mm.

Pellet
Merupakan partikel berukuran <1 mm berbentuk spheris atau elips dengan
komposisi CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran dari organisme.

Aggregat

27
Merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang
tersemen bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material
organik. Sedangkan intraklas ialah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi
atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah
pasang surut/tidal flat.

Micrite
Merupakan matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping
hadir sebagai butir yang sangat halus. Micrite memiliki ukuran butir kurang dari 4
mikrometer. Micrite dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mosaik
mikrospar yang kasar.

Semen/sparit
Merupakan material halus yang menjadi pengikat antar butir dan mengisi
rongga pori yang terendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat berupa
kalsit, silika, sulfat atau oksida besi.

28
2.2 Album Petrografi Batuan Sedimen

2.2.1 Calcareous Claystone


Jenis Batuan : Batuan Sedimen
Sayatan Tipis :

Tipe Struktur (Structure Type) : Berlapis


Klasifikasi (Classification) : Pettijohn, 1975

Kenampakan Mikroskopis :
Warna mineral kuning kecoklatan, warna interferensi abu- abu kecoklatan,
tekstur mud supported, bentuk rounded-subrounded, ukuran mineral (<0,004

29
0,05) mm, tersusun oleh fosil yang telah mengalami sparitisasi, mineral lempung
dan mineral karbonat, mineral opak .

Komposisi Mineral
Fosil (7D) 5 % Dengan Warna kecoklatan, sebagian telah mengalami
sparitisasi, bentuk fosil rounded-subrounded, berukuran 0,1 0,2 mm,
berupa fosil Planktonik .
Mineral Karbonat (4E) 15% Denganwarna kuning, relief rendah, ukuran
butir (0,01 0,02)mm, sebagian mengisi fosil.
Mineral lempung (3C) 70% Dengan warna abu-abu kehijauan
dengan warna interferensi kecoklatan, relief rendah.
Mineral opak (1H) 10% Dengan Warna hitam, ukuran (0,010,4) mm,
relief tinggi, bentuk anhedral serta kedap cahaya.

2.2.2 Graindstone
Jenis Batuan : Sedimen
Sayatan Tipis :

Tipe Struktur : Berlapis


Klasifikasi : Dunham,1962

Kenampakan Mikroskopis :
Warna mineral kuning kecoklatan, warna interferensi abu- abu kecoklatan,
tekstur grain supported, bentuk rounded-subrounded, ukuran mineral ( 0,1 0,4)

30
mm, tersusun oleh fosil yang telah mengalami sparitisasi dan kalsit, mineral
karbonat, mineral opak .

Komposisi Mineral :
Grain (Fosil,Kalsit) (3F,6G)80% Dengan Warna kecoklatan, sebagian telah
mengalami sparitisasi, bentuk fosil rounded-subrounded, berukuran 1 0,2
mm.
Mineral Karbonat (7A)15 % Dengan Warna kuning, relief rendah, ukuran
butir (0,02 0,4) mm, sebagian mengisi fosil.
Mineral opak (2C)5% Dengan Warna hitam, ukuran (0,010,2) mm, relief
tinggi, bentuk anhedral serta kedap cahaya.

2.2.3 Packestone
Jenis Batuan : Sedimen
Sayatan Tipis :

Tipe Struktur : Berlapis


Klasifikasi : Dunham,1962

Kenampakan Mikroskopis :
Warna mineral kuning kecoklatan, warna interferensi abu- abu kecoklatan,
tekstur grain supported, bentuk rounded-subrounded, ukuran mineral ( 0,1 0,4)

31
mm, tersusun oleh fosil yang telah mengalami sparitisasi dan kalsit, mineral
karbonat, mineral opak .

Komposisi Mineral :
Grain (Fosil,Kalsit) (2C,1I) 75% Dengan Warna kecoklatan, bentuk fosil
rounded-subrounded, berukuran 0,1 0,2 mm, berupa fosil Planktonik.
Mud (Mineral Karbonat) (3B) 15% Dengan Warna kuning, relief rendah,
ukuran butir (0,02 0,2)mm, sebagian mengisi fosil.
Mineral opak (2A) 10 % Dengan Warna hitam, ukuran (0,010,2) mm,
relief tinggi, bentuk anhedral serta kedap cahaya.

BAB III
BATUAN METAMORF

3.1 Tekstur Khusus Batuan Metamorf

Tekstur batuan metamorf akan selalu merefleksikan sejarah


pembentukannya. Tekstur batuan metamorf dibagi atas 2 golongan yaitu :

3.1.1 Kristaloblastik
Merupakan tekstur perubahan bentuk/komposisi mineral sehingga tekstur
asal tak terlihat lagi dapat dibagi atas;
Lepidoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral yang tabular.

Nematoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral yang prismatic.

32
Granoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral equidimensional granular
dengan batas-batas yang tak teratur.

Porphyroblastik : Tekstur yang ukuran mineralnya memiliki ukuran yang lebih


besar yang dikelilingi oleh mineral yang pipih.

Mozaic Tekstur : Tekstur equidimensional atau equigranular, mineralnya


berbentuk polygonal, seperti pada marmer.

33
Decussate tekstur : Tekstur dari polimineral serabut dengan orientasi mineral
yang tak teratur (kacau).

Reaction Rim/Replacement Texture.

3.1.2 Palimset (Tekstur Sisa)

34
Tekstur ini disebut juga palimpsest/relic tekstur yaitu tekstur yang masih
memperlihatkan tekstur batuan asalnya. Bedanya dengan kristaloblastik ialah kata
tambahan blasto dijadikan awalan kata. Tekstur ini dibagi atas ;
Blastoporpiritik : adalah tekstur sisa yang bersifat porpiritik.

Blastopsammitik : tekstur sisa bersifat pasir.

Blastopelitik : tekstur sisa bersifat lempung.

3.2 Struktur Batuan Metamorf

Foliasi
Merupakan struktur parallel yang ditimbulkan oleh mineral mineral pipih
sebagai akibat proses metamorfosa. Foliasi dapat dihasilkan dari proses
metamorfisme regional dan dinamik dibagi atas :
Slaty cleavage : foliasi dari penjajaran mineral dari suatu bidang tertentu,
rekristalisasi kecil.

35
Schistose : kenampakan dari foliasi dimana bentuk penajajaran mineral pipih
relative jauh lebih banyak dari pada mineral butiran.

Gneiss structure : struktur foliasi pada mineral butiran prismatic dan tabular
dimana mineral pipih dalam jumlah lebih keci.

Non Foliasi
Merupakan struktur yang dibentuk oleh mineral equidimensional (tak beraturan)
atau granular. Struktur non foliasi dihasilkan oleh metamorfisme thermal, struktur
ini dibagi atas :
Hornfelsik : kenampakan dari agregasi mineral mineral equidimensional,
tanpa terjadi penjajaran mineral pipih.

36
Granulose : Struktur yang menampakan susunan mineral yang berbentuk
granular.

Cataclastic Struktur
Struktur yang terbentuk akibat adanya gaya kinetic / dinamik yang dibagi atas :
Boundinage struktur : struktur deformasi dimana dalam batuan metamorf
ditemukan fragmen berbentuk lensa atau bulat panjang yang diakibatkan oleh
proses tektonik, perlipatan, sesar, dan lain lain.

37
Milonitik struktur : struktur pada batuan mylonite, biasanya terjadi pada zona
sesar, tanpa terjadinya rekristalisasi.

Augen Milonitik struktur : struktur lensa dimana mineral fenokrisnya


berbentuk lensa dalam tekstur porphyroblastik.

38
Phyllonitik struktur : struktur kataklastik yang lebih halus dari struktur
mylonitic, sudah tampak ada rekristalisasi.

3.3 Album Petrografi Batuan Metamorf

39
3.3.1 Marmer
Jenis Batuan : Metamorf
Sayatan Tipis :

Deskripsi :
Sampel ini adalah granular batuan metamorf menengah - grained
didominasi oleh forsterit ( < 5 % vol ) , serpentine ( 15 % ) , kalsit ( 40 % ) dan
dolomit ( 40 % ) dengan phlogopite minor . Forsterit sebagian besar digantikan
oleh serpentin dan terdiri kristal bulat sampai 5 mm dipotong oleh urat
serpentine . Mana forsterit benar-benar diganti serpentine pameran tekstur jala
khas . Matriks sampel terdiri dari intergrowth granular dari kalsit anhedral dan
dolomit , di PPL dolomit yang dapat dibedakan dengan penampilan berawan .
kristal bulat kecil phlogopite , sampai dengan 0,5 mm juga hadir dalam matriks .

Mineral Penyusun :
forsterit , serpentine , phlogopite , kalsit , dolomit

Petrogenesis :
marmer ini mewakili regional, granulite kelas , metamorfosis dari dolomit
mengandung silika untuk menghasilkan himpunan forsterit + kalsit . metamorfosis
retrograde dengan adanya cairan yang kaya air yang disebabkan penggantian
forsterit oleh serpentin dan mungkin pembentukan dolomit .

Klasifikasi : batuan metamorf , termal , calc silikat


3.3.2 Blueschist
Jenis Batuan : Metamorf
Sayatan Tipis :

40
Deskripsi :
Sampel ini adalah media - grained sangat foliated batuan metamorf
didominasi oleh glaukofan ( 50 vol % ) dan epidot ( 40 vol % ) dengan
porphyroblasts garnet dan titanite minor , klorit , kuarsa dan muskovit . Garnet
terjadi sebagai euhedral porphyroblasts sampai 1 cm dengan inklusi memanjang
dari kuarsa dan glaukofan . matriks didominasi oleh kristal glaucophase subhedral
sampai 1 mm panjang dan bulat epidotes hingga 0,5 mm . matriks yang
komposisinya banded ke epidot - didominasi dan epidot - miskin band tebal
hingga 3 mm . Cluster kristal titanite bulat hingga 0,2 mm terjadi terutama dalam
band - kaya epidot . Vena klorit , muskovit dan kuarsa jarang memotong matriks
dan kristal orientasi berbeda dari kain meresap .

Mineral Penyusun :
glaukofan , epidot , garnet , titanite , klorit , kuarsa , muskovit

Petrogenesis :
Spesimen ini merupakan daerah , facies blueschist , metamorfosis dari
protolith mafik . Kelimpahan epidot mungkin menyarankan protolith kaya zat besi
. Terjadinya klorit , muskovit dan kuarsa dalam urat menunjukkan pengenalan
cairan hidrotermal pada tahap akhir .

Klasifikasi : batuan metamorf , metamorfosis regional, blueschist


3.3.3 Gneiss
Jenis Batuan : Metamorf
Sayatan Tipis :

41
Deskripsi :
Sampel ini adalah media-grained, foliated lemah, porphyroblastic batuan
metamorf didominasi oleh kuarsa; plagioklas, orthoclase, garnet, sillimanite,
andalusite, dan cordierite dengan zirkon minor. Matriks batu didominasi oleh
kuarsa, plagioklas, orthoclase dan biotit hingga 3 mm. Di tempat-tempat kuarsa
dan plagioklas memiliki tekstur granoblastic dekat. kristal biotit umumnya kurang
selaras, namun, di tempat-tempat mereka melacak pembelahan crenulation randa
dengan bukti untuk pemisahan mineral menjadi kain gneissose.

Mineral Penyusun : sillimanite, garnet, biotit, muskovit, andalusite, cordierite,


kuarsa, feldspar, kyanite, pinite

Petrogenesis :
sampel ini merupakan Caledonian, zona kyanite, facies amphibolite,
batuan metamorf regional yang telah mengalami metamorfosis kontak signifikan
dengan Silurian Ross Mull granit. The protolith batu cenderung telah menjadi
semi-pelite yang bermetamorfosis ke facies amphibolite dan merupakan bagian
dari supergrup Moine. Randa gneissose banding, dengan crenulation belahan dada
diawetkan di biotit, dapat diamati di beberapa daerah. Hubungi metamorfosis
mengakibatkan urutan kompleks reaksi dengan meningkatnya suhu dan
menghasilkan Buchan zona mineral kumpulan: (1) pembentukan cordierite dan
muskovit dari kyanite, biotit dan kuarsa, (2) pembentukan biotit cordierite dan
baru dari garnet, untuk menghasilkan berjubah, garnet lapis baja, (3) pembentukan

42
andalusite dari kyanite, (4) pembentukan sillimanite dari andalusite dan dengan
reaksi dari biotit dan kuarsa.

Klasifikasi : batuan metamorf, regional, gneiss

3.3.4 Slate
Jenis Batuan : Metamorf
Sayatan Tipis :

43
Deskripsi :
spesimen ini adalah batuan metamorf granoblastic didominasi oleh
poikiloblasts dari cordierite dalam matriks kuarsa , biotit , orthopyroxene dan
spinel . poikiloblasts cordierite hadir sebagai kristal anhedral hingga 0,3 mm
dalam ukuran dan menunjukkan banyak subgrains dengan orientasi yang sedikit
berbeda . matriks didominasi oleh butir kuarsa granoblastic ~ 0,002 mm dalam
ukuran dan ringan , berorientasi secara acak , biotit . Di tempat-tempat kelompok
orthopyroxene dan spinel terjadi . Beberapa daerah sangat spinel kaya . matriks
dipotong oleh tipis ( < 0,1 mm ) pembuluh darah dari biotit . A 5 mm urat lebar
yang mengandung kuarsa grafis dan feldspar alkali terjadi . kristal biotit garis
margin vena dan menjadi lebih halus - grained ke dalam matriks . Sillimanite
terkonsentrasi sepanjang margin batin .
Mineral Penyusun : kuarsa , biotit , cordierite , orthopyroxene , spinel ,
sillimanite

Petrogenesis :
sampel ini merupakan metamorfosis termal dari protolith batu tulis di
bawah piroksen tinggi untuk sillimanite hornfels kelas . pencairan sebagian telah
terjadi dan leucosomes kuarsa , feldspar alkali dan biotit dihasilkan .

Klasifikasi : batuan metamorf , termal , migmatite

3.3.5 Quartzite
Jenis Batuan : Metamorf
Sayatan Tipis :

44
Deskripsi :
Sampel ini adalah batuan metamorf granular halus didominasi oleh kuarsa
( 90 % ) dengan plagioklas minor ( 10 % ) . Quartz terjadi sebagai intergrowth
granular kristal anhedral hingga 0,1 mm dalam ukuran beberapa di antaranya
menunjukkan kepunahan undulose . batas butir antara kristal kuarsa termasuk
bergigi dan batas cekung - cembung . kristal plagioklas sebagian besar digantikan
oleh serisit .

Mineral Penyusun : kuarsa , plagioklas

Petrogenesis :
Kuarsit adalah batuan metamorf didominasi oleh kuarsa dan biasanya
memiliki tekstur granoblastic . Spesimen ini merupakan bagian dari quartzites
Cambrian basal NW Skotlandia dari unit pipa -rock dengan skolithos berlimpah
liang . sampel bermetamorfosis ke kelas sangat rendah dan beberapa butir pasir
asli dapat diamati , bagaimanapun , batas-batas cekung - cembung dan dijahit
menunjukkan tekanan solusi dan migrasi batas-butir di bawah tekanan .

Klasifikasi : batuan metamorf , metamorfosis regional, kuarsit

45

You might also like