You are on page 1of 5

INTRA VENOUS PYELOGRAM

Disusun Oleh :

Diati Setianing Tyas ( 201401006 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BUANA HUSADA
PONOROGO
2017
A. TEHNIK RADIOLOGI INTRA VENIUS PYELOGRAM ( IVP )
Prosedur pemeriksaan radiologi saluran kencing.
Untuk mengetahui penyakit saluran kencing sebenarnya banyak cara yang bisa di
lakukan di radiologi, salah satunya adalah dengan menggunakan pemeriksaan intra
venius pyelogram

B. APA ITU INTRA VENIUS PYELOGRAM

Intra venius pyelogram adalah pemeriksaan radiologi pada organ saluran kencing
di mulai dari ginjal, ureter, dan kandung kencing dengan menggunakan bahan kontras
yang di masukan lewat pembuluh darah vena. Sebelum pemeriksaan dimulai pasien
akan di lakukan skin test, dan skin IV alergi, dan pasien harus mengisi inform
concernt persetujuan tindakan, dan juga di tanyai mengenai riwayat penyakit pasien
seperti halnya apakah pasien mempunyai riwayat gula (DM), riwayat penyakit
jantung , riwayat hipertensi, dan yang lainnya sejelas mungkin agar pelaksanaannya
nyaman dan amanbagi pasien, radiografi, dan radiolog.

C. INDIKASI

1. Batu
2. Kelainan bawaan
3. Tumor
4. Duplikasi ureter dan renal pelvis : bentuk ureter yang bercabang dan termasuk
dalam kelainan bawaan.
5. Ektopik kidney : bentuk ginjal tidak normal dalam perkembangannya ke arah
abdomen ( atas ) seperti tertahan pada daerah pelvis.
6. Pergerakan ginjal yang abnormal ( mal rotation) : dari medial ke antal / post
cystitis.
7. Glumerulo nephritis
8. Hidronephrosisi : distensi dari renal ke pelvis dan sistem kalises dari ginjal yang
di sebabkan oleh obstruksi renal pelvis atau ureter.
9. Hipertensi ginajal : meningkatnya tekanan darah pada ginjal melalui renal arteri .
10. Obstruksi ginjal : obstruksi pada ginjal yang di sebabkan oleh batu, trobosis dan
trauma.

D. KONTRA INDIKASI

1. Alergi terhadap bahan kontras


2. Tidak adanya eksresi dari urine
3. Bisa terjadi gagal jantung
4. Diabetes
5. Gangguan pada hepar
6. Perforasi ureter
7. Gagal ginjal akut atau kronik
8. Hematuri

E. MANFAAT PEMERIKSAAN INTRA VENOUS PYELOGRAM

1. Untuk menilai sistem kandung kencing, seberapa cepat pasien bisa menahan kandung
kencing dalam proses buang air kecil.
2. Membantu diagnosa adanya gejala kencing darah, nyeri pinggang sebelah kanan atau
kiri.
3. Untuk mendeteksi batu ginjal, pembesarab prostat, tumor ginjal, ureter, dan kandung
kemih.
4. Untuk mengetahui kelainan anatomi.

F. PERSIAPAN PASIEN

Pasien harus diet makan sehari sebelum pemeriksaan seperti makan makanan
lunak rendah serat bubur, boleh tambah telur goreng atau rebus, 12 jam sebelum
pemeriksaan dimulai maka pasien harus menahan makan namun boleh minum air
putih.
Setelah makan malam pasien minum dulkolak tablet 4 biji, boleh di kasih jeda
waktu 2 jam setelah makan malam. Pasien di anjurkan tidak merokok dan banyak
bicara agar usus bersih dari udara. Pagi harinya pasien datang ke radiologi untuk siap
dilakukan pemeriksaan.
G. PERSIAPAN ALAT

1. X ray unit
2. Spuit 20 cc
3. Wing needle 21
4. Anti histamin dexametason atau kalmetason.
5. Torniquet
6. Tensi
7. Kapas alkohol
8. Handscoon
9. Media kontras 50 cc, di sesuaikan berat badab pasien.

H. PENYUNTIKAN BAHAN KONTRAS


1. Yang perlu di tanyakan kepada pasien sebelum penyuntikan :
2. Apakah ada riwayat penyakit akergi ?
3. Apakah pernah mengalami demam, asma, atau gatal- gatal.
4. Apakah pernah melakukan pemeriksaan sinar-X dengan mendapat suntikan arteri /
vena.

I. REAKSI YANG TIMBUL


Reaksi ringan dan sifatnya menimbulkan bahaya dan jarang digunakan
obat anti histamin. Reaksi sedang diberikan pertolongan yang sederhana . reaksi
yang berat digunakan untuk pertolongan yang segera baik pemberian obat-obatan
ataupun alat bantu lainnya ( pemunculan bisa segera atau belakangan ) jangan
tinggalkan pasien sejak penyuntikan dan tanyakan reaksi apa yang timbul pada
pasien tersebut.
Reaksi ringan :
1. mual muntah, jika pasien mengalami mual muntah makan siapkan bengkok dan
uga handuk yang di basahi kompres jika terasa mual, jangan posisikan pasien
terentang.
2. Gatal di sertai bintik merah ( hives )
3. Rasa takut terhadap suntikan
4. Reaksi sedang
5. Timbul kemerahan yang telah melampui batas ataupun muntah yang ebih : segera
disuntikan anti histamin untuk mentralisir bahan kontras tersebut.
Reaksi berat
Menurunnya tekanan darah, berhentinya detak jantung dan juga pernapasan,
hilangnya kesadaran, dan sesaak : sediakan trolly yang dilengkapi peralatan untuk
pemulihan jantung ( cardiovaskuler resusciation equipment ), oksigen portable,
penyedot dan alat pengukur tekanan darah dan alat monitor. Obat anti histamin
( deladryl, kortison, kalmetason dll ).

J. PROSES PENYUNTIKAN

1. Cuci tangan dan memakai hanscon


2. Raba daerah vena yang akan di tusuk, kemudian bersihkan dengan kapas alkohol.
3. Dorong vena dengan telunuk tangan kiri, kemudian tusukan jarum dengan
kemiringan 20-45 dan jangan mendorong jarum terlalu dalam karena bisa
menembus vena.
4. Setelah jarum tepat pada posisinya dengan di tandai adanaya arah masuk ke spuit
maka torniquet di lepas dan bahan kontras di dorong perlahan lahan.
5. Setelah BK habis di suntikan maka tekan dengan menggunakan kapas alkohol
pada bekas penyuntikan dan di plester, baru jarum di cabut.

K. MANFAAT DARI INTRA VENOUS PYELOGRAM

Adalah tindakan invasif minimal, bisa menyajikan informasi diagnostik secara rinci.

L. KETERBATASAN

Untuk melihat lebih rinci lagi bida di lakukan MRI dan CT-scan. Namun dirasa
sudah cukup untuk menilai sebuah kelainan ginjal.
K. RESIKO
Jika dilakukan eksposi yang berlebihan bisa menyebabkan kanker dalam jangka
waktu lam, karena adanya efek non stokastik, maka dari itu setiap tindakan petugas
harus melakukan azaz konsep ALARA.

You might also like