You are on page 1of 6

MAKALAH

Proses dan Hasil Belajar Ranah Kognitif

Disusun untuk memenuhi


Mata Kuliah Penilaian Pendidikan IPA
Yang dibimbing oleh Bapak Suganto

oleh
KELOMPOK 1/Off b/2014

M Farras Syauqi 140351603602


Marta Refila Malik 140351606437
Nikita Arista Pujianto 140351601084
Nuke Kristriyanto Puteri 140351602836

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN IPA
September 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Proses pembelajaran di sekolah memiliki peranan besar dalam
memediasi dan mengakomodasi usaha peningkatan kemampuan berpikir
dan keterampilan peserta didik menuju perubahan perilaku yang positif.
Proses pembelajaran diharapkan mampu menggerakkan peserta didik
untuk mengoptimalkan sumber daya yang telah dimilikinya, sehingga
mampu menemukan pengetahuan atau informasi baru yang dapat
diterapkan dalam kondisi nyata.
Proses pembelajaran merupakan segala aktivitas yang dilakukan
untuk mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Inti dari
pembelajaran itu sendiri adalah penyampaian materi pembelajaran secara
interaktif antara guru dan siswa dengan menggunakan metode, model, dan
media pembelajaran yang sesuai materi agar tercapainya tujuan
pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan
dilakukannya evaluasi dari hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar adalah penilaian terhadap kemampuan yang
diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran. Pencapaian
perkembangan peserta didik, perlu diukur baik posisi peserta didik sebagai
individu maupun kelompok. Pencapaian belajar peserta didik dapat diukur
dengan dua cara: 1) diukur dengan mengetahui tingkat ketercapaian
standar yang ditentukan dan 2) melalui tugas yang diselesaikan peserta
didik secara tuntas. Mengukur pencapaian hasil belajar dapat dilakukan
menggunakan pengukuran kualitatif yang menghasilkan data kuantitatif
seperti tes tertulis, lisan dan pengukuran kualitatif yang menghasilkan
deskripsi tentang subjek atau objek yang diukur. Evaluasi hasil belajar
harus mampu mengukur kemampuan peserta didik dalam 3 ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas
mengenai proses dan hasil belajar pada ranah kognitif.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana proses belajar pada ranah kognitif?
1.2.2 Bagaimana hasil belajar pada ranah kognitif
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui proses belajar pada ranah kognitif
1.3.2 Untuk mengetahui hasil belajar pada ranah kognitif

BAB 2
PEMBAHASAN
Proses belajar pada ranah kognitif memiliki dimensi yakni mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
Penjelasan proses kognitif tersebut yakni sebagai berikut.
1) Mengingat berarti mengorek pengetahuan dari diri sendiri, ketika
seseorang mencoba mengingat atau mengenali suatu hal maka terjadi suatu
proses dalam diri sendiri untuk menggali suatu pengetahuan yang pernah
diperoleh.
2) Memahami berarti membangun pengertian dari pesan pelajaran, individu
dapat mencari suatu contoh, meringkas suatu permasalahan maupun
informasi, membandingkan pengetahuan atau objek satu dengan lainnya,
menjelaskan suatu hal kepada teman, serta menginterpretasi suatu
fenomena.
3) Menerapkan maksudnya melaksanakan prosedur dalam situasi yang
diberikan, misalnya pada suatu praktikum seorang siswa dapat
melaksanakan prosedur percobaan yang diberikan guru kepadanya serta
dapat mengimplementasikannya.
4) Menganalisis berarti menguraikan bahan menjadi bagian-bagian dan
menentukan hubungan antarbagian. Siswa dapat menganalisis dengan cara
membedakan suatu objek maupun dengan menentukan atribut dari objek
tersebut.
5) Mengevalusi yakni mengambil keputusan berdasarkan criteria dan standar.
Siswa dapat menguji suatu teori maupun mengkritik suatu pendapat dan
memutuskan suatu masalah.
6) Menciptakan yakni menggabungkan unsur-unsur untuk membangun
sesuatu. Siswa dapat membuat desain, mengkonstruksi bahan yang akan
dibuat dan berhipotesis dari apa yang akan dibuat.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap dalam diri
seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya.
(Mulyani,2007)
Hasil belajar menurut UNESCO yakni :
- Learning to know
- Learning to do
- Learning to be

- Learning to live together


Sedangkan hasil belajar menurut UU RI NO 20 TH 2003 tentang
SISDIKNAS yaitu personal skill, sosial skill, thinking skill, academic skill,
vocational skill.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan prestasi
belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan
membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.
Hasil belajar dalam ranah kognitif dapat ditandai dengan adanya,
1) mendapatkan informasi,
2) memahami terhadap suatu informasi,
3) menerapkan atau mengaplikasi terhadap suatu informasi,
4) menganalisa permasalahan,
5) memadukan konsep sehingga menciptakan pemahaman baru, lalu
6) mengevaluasi dari pemahaman tersebut.

Keberhasilan kognitif siswa adalah hasil belajar intelektual yang terdiri dari
beberapa aspek kemampuan siswa, di antaranya adalah:

1. Pengetahuan, yang merupakan tipe hasil belajar yang paling rendah. Yang
termasuk dalam aspek pengetahuan adalah pengetahuan faktual dan
pengetahuan hafalan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam
UU, nama-nama tokoh, nama-nama kota dan sebagainya.

2. Pemahaman, yang merupakan hasil belajar yang lebih tinggi dari


pengetahuan. Bentuk pemahaman misalnya menjelaskan sesuatu yang
dibaca atau didengar dengan bahasa atau susunan kalmat sendiri.
Pemahaman dibagi menjadi 3 kategori.
Tingkat terendah adalah pemahaman terjemah, mulai dari terjemah
dalam arti yang sebenarnya misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, atau mengartikan
merah putih.

Tingkat kedua adalah pemahan tafsiran yaitu menghubungkan


bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian.
Contoh pemahaman tafsiran yaitu menghubungkan pengetahuan
dengan konjugasi kata kerja, subjek, possessive pronoun sehingga
tahu menyusun kalimat yang benar dalam bahasa Inggris.

Tingkat ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi yaitu membuat


perkiraan atau ramalan dari acuan yang ada. (Sudjana, 1995)

3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari


dalam situasi kongkret yang baru. Ini mencakup penggunaan peraturan,
metode, konsep-konsep, hukum dan teori.

4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menguraikan suatu materi atau bahan ke


dalam bagian-bagiannya sehingga strukturnya dapat dipahami. . Ini
mencakup identifikasi bagian, analisis hubungan antar bagian dan
pengenalan prinsip-prinsip organisasi yang digunakan.

5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian untuk


membentuk keseluruhan yang baru. Bagian-bagian tersebut dihubungkan
satu sama lain sehingga diperoleh pola atau struktur yang baru. (Usman &
Setiawati,1993)

6. Evaluasi, yaitu pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin


dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi
dan lain-lainnya. Dalam evaluasi diperlukan suatu kriteria tertentu untuk
mempermudah mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang.
(Sudjana,1995)

BAB 3
KESIMPULAN
1. Proses belajar pada ranah kognitif memiliki dimensi yakni mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
2. Hasil belajar dalam ranah kognitif dapat ditandai dengan: mendapatkan
informasi, memahami terhadap suatu informasi, menerapkan atau
mengaplikasi terhadap suatu informasi, menganalisa permasalahan,
memadukan konsep, mengevaluasi dari pemahaman tersebut. Keberhasilan
kognitif siswa meliputi aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi.

Daftar Rujukan

Mulyani Sumantri,dkk. 2007. Perkembangan Peserta didik. Jakarta: Universitas


Terbuka
Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Usman, Mohammad Uzer & Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

You might also like