Professional Documents
Culture Documents
1 Definisi Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) adalah salah satu bentuk dari biofuel yang merupakan cairan
biokimia hasil dari proses fermentasi glukosa menggunakan bantuan mikroorganisme. Etanol
dapat dibuat dari beberapa substrat seperti pati, lignoselulosa, dan limbah lainnya. Namun,
hampir semua bioethanol diproduksi dari gandum atau tebu.
Ethanol atau ethyl alcohol berbentuk cairan jernih yang tidak berwarna, bersifat
biodegradable, toksisitas yang rendah dan hanya menyebabkan polusi lingkungan yang sedikit
jika tumpah. Ethanol memiliki angka oktan yang tinggi sehingga dijadikan octane enhancer
dalam bahan bakar. Dengan mencampur ethanol dengan gasoline, kita dapat mengoksigenasi
campuran bahan bakar sehingga proses pembakarannya akan lebih sempurna dan mengurangi
emisi polusi gas rumah kaca.
Berdasarkan bahan bakunya, ada dua jenis generasi yaitu bioetanol generasi pertama dan
bioetanol generasi kedua. Bioetanol generasi pertama, bahan baku yang digunakan berasal dari
bahan berpati yang berbasis bahan pangan (Rachmaniah et al,. 2009). Sedangkan bioetanol
generasi kedua, bahan bakunya berasal dari limbah biomassa (Sari,2013). Bioetanol generasi
pertama biaya produksinya masih relatif tinggi karena bahan bakunya juga digunakan sebagai
bahan pangan dan pakan. Selain itu persaingan antara kebutuhan energi dengan kebutuhan
pangan menjadi salah satu faktor mengapa bioetanol generasi kedua lebih dikembangkan di
beberapa negara.
Produk bioetanol yang memenuhi standar, hampir bisa dikatakan tidak mempunyai efek
samping yang merugikan selama dipakai memenuhi kriteria. Bahan bakar
etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan
pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar.
Ethanol juga disebut etil alkohol (C2H5) adalah alkohol primer dengan rumus kimia CH3-
CH2-OH atau C2H5OH.
Sifat Fisika :
- Titik nyala 13.9oC.
- Densitas pada 20 oC adalah 0,789 gr/cm3.
- Alkohol berbobot rendah, larut dalam air.
(Fessenden & Fessenden, 1992)
- Berat molekul 46,070 gr/mol.
- Titik didih 78.4oC .
(John & Holum, 1995)
- Cairan tidak berwarna, jernih.
- Melting point (titik leleh) 114 oC.
- Konstanta kesetimbangan (Ka) : 10-18.
- Merupakan senyawa aromatik yang volatile (mudah menguap).
- Mudah terbakar.
- Termasuk B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).
- Berbau tajam.
- Spesifik Gravity 0,7851 pada suhu 20 oC.
- Larut dalam air dan senyawa organik lainnya.
(Joseph, dkk, 1969)
Sifat Kimia
- Dapat bereaksi dengan NaOH membentuk Sodium etoxida.
C2 H 5 + NaOH C 2 H 5 ONa + H 2 O
2C H 3 C H 2 OH C H 3 C H 2 OC H 2 C H 3 + H 2 O
e) Distilasi
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan
dengan distilasi.Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.
Proses ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi.Distilasi dapat
dilakukan pada suhu 80C, karena titik alkohol 78C. sedangkan titik didih air 100oC.
2.4 Kinetika Model dalam Fermentasi Bioetanol
Pada fermentasi etanol, bioreaksi utama yang terjadi dapat diringkas sebagai
SX+P+CO2. Berdasarkan reaksi ini, substrat S(glukosa dan fruktosa, yang merupakan
hasil dari hidrolisis dari sukrosa), dalam kondisi anaerobik, dimetabolisme untuk
memproduksi populasi yeast X, ethanol P (diproduksi sebagain besar dari yeast), dan
karbon dioksida. Stoikiometri dari pembentukan ethanol secara umum dari glukosa dapat
dijabarkan sebagai : C6H12O6 2CH3CH2OH + 2CO2
Menurut Doran, S.cerevisiae memproduksi ethanol dari glukosa dalam kondisi
anaerob tanpa eksternal akseptor elektron. Yield biomassa dari glukosa adalah 0.11 g/g
untuk yeast sehingga komposisi sel biomassa dapat menjadi C1.8O0.5N0.2 (Doran, 1995)
p=f 2 ( S ) g2 ( P)
Dimana x dan p, merupakan laju spesifik dari pertumbuhan yeast dan produksi
etanol, dan S serta P melambangkan konsentrasi substrat dan etanol. Fungsi f1(S) dan
f2(S) merupakan persamaan Monod yang dapat ditulis :
S
f ( S ) = max
K s+ S
Untuk mengevaluasi performa dari sistem fermentasi etanol, bioreaktor multi, cell
recycle bioreaktor, dan sel imobilisasi dapat diekspresikan pada laju pertumbuhan
spesifik :
x = 1 ( S ) 2 ( P )
S G
ri=+YG / S rS max r Gmax (Glucose )
K s+ S KG+ G
Referensi :