You are on page 1of 7

TAKSONOMI "Klasifikasi dan Tata

Nama Ilmiah"
Kamis, 15 Januari 2015

Klasifikasi dan Tata Nama Ilmiah

Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan mahkluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.

Taksonomi : ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan / klasifikasi makhluk hidup

Tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :


Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari

jenis lain

Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup memberi nama makhluk hidup yang belum

diketahui namanya atau belum memiliki nama

Manfaat Klasifikasi bagi manusia, antara lain :


Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam

Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup

Klasifikasi memudahkan komunikasi

SEJARAH KLASIFIKASI
Aristoteles (384 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu

tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan pohon. Sedangkan hewan
digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata.

John Ray (1627 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia

telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies.

Carolus Linnaeus (1707 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada

kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan
binomial nomenklatur. Karena itu Carolus linneaus dikenal sebagaibapak Taksonomi dunia
R.H Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom /

kerajaan, yaitu : Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia

1. Monera (bakteri dan ganggang biru)


Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini terdiri dari
bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)

2. Protista (ganggang dan protozoa)


Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh
yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat
antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.

3. Fungi (jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat
heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifatparasit dan saprofit.
Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)dan jamur air (Oomycpta).

4. Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof).
Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji
tertutup

5. Animalia (hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifatheterotrof.
Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan
bertulang belakang (vertebrata).
TINGKATAN TAKSON
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian
kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-
kelompok terkecil yang beranggotakan satu jenis makhluk hidup.

Tingkatan-tingkatan pengelompokan itu disebut takson, ilmunya Taksonomi.

Semakin tinggi tingkat taksonnya :


Anggotanya semakin banyak

Tingkat persamaannya semakin kecil

Detil pengelompokkannya semakin sederhana

Perbedaannya semakin banyak karena tuntutan kesamaannya sedikit

Tingkat kekerabatannya semakin jauh

Sebaliknya tingkat takson semakin rendah sifat-sifatnya kebalikan dari yang disebutkan di atas.

Tingkatan Takson :
Dunia/Kerajaan

Divisio (untuk hewan) atau Filum (untuk tumbuhan)

Kelas

Ordo

Suku
Genus/Marga

Spesies/Jenis

1. KINGDOM
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat
bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker
tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR)


Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak
memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta
dan mycota.

3. KELAS (CLASSIS)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio

4. ORDO (BANGSA)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.

5. FAMILI
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu
diulang penyebutannya : kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean.

6. GENUS (MARGA)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama
ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan
dari huruf lainnya.

7. SPECIES (JENIS)
Species adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya
disebut binomial nomenklatur.
TATA NAMA BINOMIAL NOMENKLATUR
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh
dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode
binominal nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis
makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :


1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata
kedua merupakan penunjuk spesies (epitheton specificum)

2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama penunjuk spesies/jenis
digunakan huruf kecil

3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan

4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya)

5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus
digabung atau diberi tanda penghubung.

6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan nama species,
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species

7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays
L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

CONTOH KLASIFIKASI
o Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

o Subkingdom : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)

o Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

o Sub Divisio : Antophyta (Tumbuhan berbunga)

o Classis : Dicotyledoneae (berkeping biji dua / dikotil)

o Sub Classis : Asteridae

o Ordo : Gentianales

o Family : Apocynaceae

o Genus : Adenium

o Species : Adenium obesum (Forssk.) Roem. & Schult )

o Daerah : kembang kamboja ( Sembojo jawa)

You might also like