You are on page 1of 24

15/01/2013

1. Gambaran umum perencanaan


bangunan gedung
2. Desain struktur beton bertulang SNI
1992 (RSNI 2002)

Ir. Wahyu Wuryanti, MSc


Puslitbang Permukiman, Balitbang, Kementerian Pekerjaan Umum

 Standar/ Pedoman teknis dimaksudkan untuk


mewujudkan bangunan yang berkualitas sesuai
dengan fungsinya

 Tujuan penggunaan standard teknis: Memenuhi


ketentuan minimum serta mendapatkan hasil
pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan
ekonomis

 Pengunaan standard teknis merupakan volunter


dan menjadi wajib bila dincantumkan dalam
dokumen kontrak

1
15/01/2013

Perkembangan SNI
struktur beton

 Merupakan Rekomendasi Teknis minimum mengenai persyaratan-


persyaratan untuk membangunan bangunan yang baik dan aman
terhadap kondisi normal/ standar
 Mengedepankan norma dan praktek standar/ teknologi terakhir yang
telah terbukti di lapangan
 Merupakan produk bersama wakil dari unsur dan bidang terkait yang
secara garis besar masuk dalam kelompok:
 Praktisi Ahli; Peneliti dan Akademisi; Industri.

 Di negara lain (negara maju) umumnya dikelola oleh institusi non-


pemerintah
 Dokumen umumnya diangkat menjadi bagian legal dari kontrak kerja
konstruksi

 Isi SNI beton-92 relatif lebih sulit dimengerti  Rentang waktu yang sudah cukup lama sejak
SNI beton92 diterbitkan
dibandingkan dengan isi PBI-71
 Perkembangan pada sistem struktur untuk
 Upaya diseminasi yang kurang efektif gedunggedung tinggi
 Belum terintegrasinya secara lengkap aspek-  Proses penyempurnaan peraturan gempa
Indonesia
aspek konstruksi beton dalam SNI92
 Beberapa kekurangan yang dijumpai pada
SNI beton 1992

2
15/01/2013

RUANG LINGKUP:  Perubahan tidak terlalu dratis


SNI 1992 = RSNI 2002  Lebih bersifat komunikatif
Tata cara ini meliputi persyaratan-persyaratan  Selengkap mungkin membahas semua aspek
umum serta ketentuan teknis perencanaan konstruksi
dan pelaksanaan struktur beton untuk  Penggunaan angka-angka statistik yang
bangunan gedung atau struktur bangunan konsisten satu sama lainnya
lain yang mempunyai kesamaan karakter  Keselarasan dengan peraturan perencanaan
dengan struktur bangunan gedung Indonesia lainnya yang berbasis LRFD
 Kerangka dan format penulisan yang baku

PERBANDINGAN SNI 1992 DAN RSNI 2002


TERDIRI DARI 4 BAB: TERDIRI DARI 25 BAB
1. Ruang lingkup
1. Deskripsi 2. Acuan normatif
2. Persyaratan- 3. Istilah dab definisi
Persyaratan
4. Persyaratan persyaratan American Concrete Institute, Committee 318
5. Bahan
3. Ketentuan-ketentuan 6. Persyaratan keawetan beton
Building core requirement for reinforced
4. Cara Perencanaan
7. Kualitas, pencampuran dan pengecoran concrete, ACI 318M
8. Cetakan, pipa tertanam, dan siar pelaksanaan
9. Detail penulangan
10. Analisis dan perencanaan
11. Ketentuan mengenai kekuatan dan kemampulayanan
12. Beban lentur dan aksial
13. Geser dan putir
14. Penyaluran dan penyambungan tulangan
15. Sistem pelat dua aah
16. Dinding
17. Fondasi telapak
18. Beton pracetak
19. Komponen struktur lentur beton komposit
20. Beton prategang
21. Komponen struktur cangkang da pelat lipat
22. Evaluasi kekuatan dari struktur yang telah berdiri
23. Kekuatan khusus untuk perencanaan gempa
24. Beton polos tsrukural
25. Metoda desain alternatif

3
15/01/2013

Sepakat untuk menggunakan adopsi modifikasi


ACI 318M-11 dengan mempertahankan
seidentik mungkin dalam hal isi maupun rujukan Persyaratan desain untuk angkur disertakan.
atau standar (untuk hal-hal yang tidak relevan Mode kegagalan dan kekuatan nominalnya
saja seperti salju atau beku-cair dihilangkan telah didefinisikan.
dengan tetap mempertahankan/tidak merubah Juga ditambahkan persyaratan untuk
nomor bab atau sub babnya sama seperti aslinya pengujian dan evaluasi angkur pada beton
dan memberikan tambahan tabel deviasi yang retak atau yang dikenai beban tetap.
sebagai catatan modifikasi) Ketentuan baru juga menyertakan persyaratan
seismik untuk angkur beton, instalasi serta
inspeksinya.

TEGANGAN, f
Tegangan, f

BETON

Tegangan putus
TEGANGAN, f

KAYU
BAJA

REGANGAN,

4
15/01/2013

 Beton (campuran kerikil + pasir +


semen) merupakan material kuat  Material beton kuat menahan tekan, namun lemah
tekan Tarik terhadap tekan dan lemah menahan tarik
terhadap tarik
Retak
 Baja, merupakan material daktail
 Oleh karena itu, retak lentur umum terjadi pada
karena berperilaku kuat terhadap beton bahkan pada tahapan awal pembebanan
tarik dan tekan
 Kayu, merupakan material non-
 Retak ini dapat memicu terjadinya keruntuhan pada
homogen dan anisotropik dalam balok
Kuat Lemah berbagai arah baik terhadap kuat
tarik maupun kuat tekan.  Untuk mencegah terjadinya keruntuhan, diperlukan
Pasangn bata  Pasangan bata: (batu baja tulangan yang berfungsi menahan tarik
bata+plesteran) merupakan
material lemah terhadap tarik tapi  Dengan cara ini diperoleh struktur beton bertulang
kuat terhadap tekan

KARAKTERISTIK BETON DAN BAJA

BAJA  Rasio kekuatan terhadap berat tinggi


 Kekuatan tarik dan tekan
 Daktilitas
 seting sambungan akurat
perlu pelapis tahan api
sambungan kaku (las) mahal
BETON  mudah dibentuk, dimodelkan sesuai kebutuhan
 durabilitas
 tahan api
 sambungan kaku
Hanya kekuatan tekan
membutuhkan ketrampilan tukang
Page 20

5
15/01/2013

Merupakan lingkup
pekerjaan arsitektur
berdasarkan fungsi aman
gedung sesuai
Sesuai dapat
kebutuhan dan
Pendefinisian Pengembangan Desain elemen/ anggaran berfungsi
Analisis perioritas klien
kebutuhan konsep desain komponen
(lingkup AR) struktur struktural struktur

dapat Ramah
dikerjakan lingkungan
Kebutuhan
lainnya

KEBUTUHAN
Struktural Arsitektural
FUNGSI
GEDUNG Geografis

Elektrikal
Mekanikal Bentuk bangunan

Sistem struktur
Menghasilkan desain
sesuai kebutuhan

6
15/01/2013

TAHAP 2
Pengembangan
konsep desain
struktur

STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

 Pengembangan alternatif layout struktur


 Memperkirakan ukuran awal komponen
struktur (dan biaya untuk masing-masing
alternatif)
 Memilih sistem struktur yang paling optimal
 Kepantasan
 Ekonomis
 Mudah dirawat

7
15/01/2013

Struktur atas 1. Struktur atas (upper structure) adalah struktur


(upper structure)
yang terletak di atas permukaan tanah, meliputi
 Struktur atap sebagai pelindung bangunan
 Struktur utama sebagai pembentuk ruang
2. Struktur bawah (sub structure) adalah struktur
yang berada di bawah bangunan, meliputi
Struktur bawah  Fondasi
(sub structure)
 Basemen

Balok
Pelat

Kolom

Pondasi

8
15/01/2013

 Kolom adalah elemen struktur yang digunakan untuk


mentransfer beban aksial secara vertikal One- way slab
 Balok adalah elemen struktur yang digunakan untuk Flat plate
Wide module joist
mentransfer beban aksial secara horisontal
 Pelat adalah struktur diafragma yang bersifat rigid
atau semi rigid untuk menyalurkan beban kepada
balok dan kolom
 Fondasi adalah elemen struktur paling dasar yang
berfungsi menyalurkan beban bangunan dari kolom ke Two-way joits
dalam tanah Standard one-way joist

 Komponen struktural lainnya (bersifat sekunder)


Two way beams supperted slab

Metal deck

Desain pelat

Topping Hollow core slab

Hollow core slab


Teknologi Keramik komposit
(Keraton) Tangga precast

9
15/01/2013

Mengacu pada peraturan STRUKTUR BANGUNAN


pembebanan Indonesia (SNI)
1. Beban mati
2. Beban hidup Beban kerja
3. Beban lingkungan
menetap berpindah massa
4. Beban atap ketinggian

5. Beban saat konstruksi


Beban Beban Beban Beban
Mati Hidup Angin Gempa

VERTIKAL LATERAL

 Berat dari seluruh bagian bangunan yang permanen  Beban yang dihasilkan akibat pemanfaatan
struktur
 Besar beban tetap dan lokasinya juga tetap
 Biasanya berupa beban maksimum yang
 Beban mati tergantung pada berat jenis material. mungkin terjadi akibat pemanfaatan bangunan
Sebagai contoh untuk material beton berat normal,
berat jenis = 2400 kg/m3  Besarnya beban hidup yang diambil tidak boleh
lebih kecil dari yang telah ditetapkan dalam
 Berat struktur (dinding, lantai, atap, langit-langit, peraturan
tangga)
Contoh;
 Perlengkapan bangunan yang sifatnya tetap
 tangga perumahan = 300 kg/m2
(HVAC, perpipaan, kabel dan raknya, dll)
 Ruang perkantoran = 250 kg/m2

10
15/01/2013

 Beban minimum pekerja dan peralatan/


 Gempa bumi material konstruksi selama masa pembangunan
 Angin dan perawatan/ perbaikan
 Tekanan tanah/ air  Genangan air hujan
 Genangan air hujan  Atap harus dapat memikul beban dari air hujan yang
 Perbedaan suhu terkumpul pada saat saluran tersumbat
 Perbedaan penurunan  Keruntuhan pada tampungan
Genangan air hujan terjadi di daerah defleksi maksimum
Akibatnya meningkatkan defleksi
Mengakomodasi penambahan air
Potensi keruntuhan

Material BJ
Beton bertulang 2400 kg/m3
 Peralatan konstruksi Adukan semen 21 kg/m2

 Beban pekerja Penutup lantai 24 kg/m2


Dinding pasangan bata merah setengah batu 250 kg/m2
 Berat bekisting yang memikul berat beton segar
Langit-langit semen asbes 11 kg/m2
(beton yang belum mengeras)
Penggantung langit-langit dari kayu 7 kg/m2
Penutup atap genting dengan reng dan kaso 50 kg/m2

Fungsi ruang Beban hidup


Ruang kelas 250 kg/m2
Ruang olah raga 400 kg/m2
Gudang 400 kg/m2
Ruang rapat 400 kg/m2
Tangga dan balkon 300 kg/m2
Dak atap 100 kg/m2

11
15/01/2013

 Analisis mekanika teknik


 Gaya dalam momen
 Gaya dalam geser
TAHAP 3
Analisis
 Gaya dalam aksial
struktural
 Gaya dalam torsi dan kombinasinya

 Dapat digunakan dengan bantuan peranti


lunak komputer seperti (SAP, STAAD, ETABS,
SANS, SAFE, dll)

12
15/01/2013

Beban merata

Komponen struktur harus BALOK BETON BERTULANG


mampu memikul :
 Momen : Tul. Utama
 Geser : Tul. Sengkang Profil lendutan balok
 Torsi : Tul. Sengkang,
Tul. Pinggang,
Tul. Utama MOMEN (+)
 Aksial

GESER (+)

GESER (-)

Merupakan respon struktur


AKSIAL
terhadap beban yang bekerja

TAHAP 4
Desain elemen/
komponen
struktur

13
15/01/2013

 Dimensioning elemen struktur untuk menahan gaya


dalam
 Aspek estetika
 Kemudahan dilaksanakan
 Kemudahan dirawat

 Mempersiapkan spesifikasi teknis

DIMENSIONING KOMPONEN STRUKTUR

Model struktur dalam input data merupakan GARIS SISTEM


komponen struktural.

14
15/01/2013

 Menghitung luas tulangan menghitung dan  Menghitung luas tulangan menghitung dan menentukan
menentukan jumlah tulangan baja perlu untuk lentur jumlah tulangan baja perlu untuk lentur dan geser
dan geser berdasarkan nilai momen dan geser berdasarkan nilai momen dan geser maksimum dari
maksimum dari kombinasi beban dan juga kriteria- kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain
kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk setiap Standar/code yang diikuti
setiap Standar/code yang diikuti
 Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan atas.
 Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan Momen positif balok menghasilkan tulangan bawah
atas. Momen positif balok menghasilkan tulangan
 Menentukan Momen Terfaktor Maksimum
bawah.
 Menentukan Momen Terfaktor Maksimum  Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu.
 Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu.

Ketika dua material seperti baja dan beton bekerja  Limit state; keadaan dimana struktur atau elemen
bersama, dapat dimengerti bahwa perilakuknya struktur sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana
menjadi kompleks. Analisis kekuatan komponen yang direncanakan pada awalnya
struktur beton bertulang dilakukan secara semi-empiris,
namun tetap rasional. Prinsip semi-rasional dan  Keadaan batas (limit states) untuk struktur beton
metoda-metodanya ini terus menerus dikembangkan bertulang terdiri dari:
dan diperbarui dengan terus berkumulasinya hasil  Keadaan batas ultimit
penelitian eksperimental dan teoritis. Amarican  Keadaan batas layan /serviceability
Concrete Institute (ACI) menjadi pusat pengembangan  Keadaan batas khusus/ special
ini, mengeluarkan perturan mengenai bangunan beton.
SNI mengadopsi hampir secara penuh peraturan ACI.

15
15/01/2013

Dalam metoda kuat ultimit, besarnya beban layan dinaikan


Dua filosofi desain yang dikenal: dengan menggunakan suatu faktor untuk mendapatkan
1. Metode beban kerja (working stress method) yang beban dimana keruntuhan mungkin terjadi. Beban ini
fokus pada kondisi beban layan disebut beban terfaktor atau faktor ultimit.

2. Metode kuat ultimit (strength design method) yang


fokus pada pembebanan yang lebih besar daripada Kuat
beban layan; dimana keruntuhan mungkin terjadi rencana

Strength design method dianggap lebih realistik secara


konseptual untuk memberikan level keamanan yang Kuat yang
lebih pasti dibutuhkan
untuk memikul
beban terfaktor

Kuat rencana diperoleh dari perhitungan sesuai


dengan persyaratan yang dicantumkan pada perturan
bangunan yang berlaku (SNI/ACI) dan kuat perlu
diperoleh dari analisis struktur dengan menggunakan
beban terfaktor/ ultimit

kuat rencana sering disebut juga dengan kuat


ultimit

16
15/01/2013

ATURAN SAFETY (KEAMANAN) KETIDAKSERAGAMAN TAHANAN STRUKTUR


Struktur dan komponen struktur harus
Variasi kekuatan material beton dan baja
selalu dirancang untuk dapat menahan
tulanganperbedaan dimensi pada gambar rencana dan
kondisi beban berlebih. kenyataan di lapangan
Akibat dari penyederhanaan rumusan dan asumsi yang
Ada 3 alasan utama mengapa hal tersebut digunakan pada perhitungan
harus ditinjau
1. Ketidakseragaman kekuatan/ tahanan
struktur
2. Kondisi pembebanan yang bervariasi
3. Risiko kegagalan

Beban kerja adalah beban rencana yang digunakan


untuk merencanakan komponen struktur.
beban mati (D), beban hidup (L), beban atap (A),
beban hujan (R), beban angin (W) dan beban gempa (E)  Kuat tekan beton struktural minimum = 17,5 MPa
SNI 1992 SNI 2002 (K-210)

 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)  1,4 D


 Untuk struktur tahan gempa, kuat tekan beton
 0,75 (1,2 D + 1,6 L 1,6 W)  1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) minimum = 20 MPa ((K-250)
 0,9D+1,3W  1,2 D + 1,0 L 1,6 W + 0,5 (A atau R)
 1,05( D + LR E)  1,2 D + 1,0 L 1,0 E
 Baja tulangan yang digunakan haruslah tulangan
 0,9 (D E)  0,9 D 1,0 E ulir. Baja polos hanya diperkenankan untuk
tulangan spriral atau tendon
 Batasan tulangan di atas tidak berlaku untuk jaring
Semakin acak atau semakin tidak pastinya variabel yang kawat baja polos
digunakan semakin besar angka keamanan yang digunakan

17
15/01/2013

 Runtuh dalam mekanisme geser


 Runtuh dalam mekanisme lentur
1 Lentur dengan/ tanpa aksial tarik = 0.80
2 Aksial tarik = 0.80  Tulangan kuat (over reinforced), akibat tulangan terlalu banyak
sehingga beton yang tertekan hancur terlebih dulu (beton mencapai
3 Aksial tekan dengan/ tanpa lentur kekuatan batasnya terlebih dahulu). Keruntuhan seperti ini terjadi
tiba-tiba
a) Dengan tulangan spiral = 0.70
b) Komponen struktur yang lain = 0,65  Tulangan lemah (underreinforced), akibat tulangan mencapai leleh
(fy) terlebih dahulu, setelah itu beton mencapai regangan batasnya
(c) dan selanjutnya struktur runtuh. Pada kasus ini terlihat ada
4 Geser dan torsi = 0.75 tanda-tanda defleksi yang besar sebelum terjadi keruntuhan.
5 Tumpuan pada beton = 0.80  Tulangan seimbang (balance reinforced), saat beton mencapai
regangan batas (c) tulangan mencapai lelehnya (fy) . Keruntuhan ini
juga terjadi tiba-tiba

Tulangan kuat Tulangan lemah


(over reinforced) (underreinforced)

Tulangan seimbang
(Balance reinforced)

18
15/01/2013

Tulangan polos

Tulangan ulir / deform

135
TULANGAN PEMASANGAN TULANGAN KOLOM
Ujung sengkang yang
dibengkokan 135 tidak akan
terbuka saat mengalami
getaran gempa BALOK Extra Links

A A
Disarankan untuk ditekuk 10 times
135 ke arah dalam kedua Horizontal diameter of
sisi sengkang Spacing stirrup

135 12-60

B B
Diperlukan 8 D-19
Column sengkang terbuka
mengelilingi tul
utama dengan
bengkokan 135 Pot. A-A
Ekstra sengkang diperlukan
A B A untuk melindungi beton 12-120

8 D-19

A A
A B A
Pot. A-A Pot. B-B Pot. B-B

19
15/01/2013

Rumusan dasar perencanaan lentur balok Syarat kekuatan geser :


Vu < Vn
Tahanan terfaktor pengaruh beban terfaktor Vn = Vc + Vs sengkang - s
h d

b s s s s s s

Mn Mu sengkang - s

Kuat geser yang disumbangkan


beton :
Mu = momen akibat beban terfaktor (kuat lentur perlu ) Dimana :
Vc = 1/6. fc . bw . d Vc = kuat geser nominal disumbangkan beton (N)
Mn = momen nominal penampang Vs = kuat geser nominal disumbangkan baja tulangan (N)
Kuat geser yang disumbangkan Vn = kuat geser nominal (N)
= faktor reduksi kekuatan (untuk mengakomodasi adanya baja tulangan : = faktor reduksi kuat geser (
= 0,75)
variasi dimensi, kuat material, dan penyederhanaan Vs = Av . fy . (d / s) Av = luas sengkang (mm2)
Kuat geser total bw = lebar efektif penampang (mm)
perhitungan d = tinggi efektif penampang (mm)
Vn = Vc + Vs
s = jarak as ke as dari sengkang

 Regangan baja sama dengan regangan beton pada level yang


sama (kompatibiltas), yaitu s= c pada level yang sama
 Tegangan pada beton dan baja dapat ditentukan dari diagram
tegangan-regangan - yang berlaku
 Tegangan tarik beton diabaikan dalam perhitungan kuat
struktur
 Beton diasumsikan mencapai tegangan batas bila c
(regangan beton) cu (regangan ultimit) 0,003 Zona tekan
(compresisve-zone)
 Hubungan tegangan-regangan beton dapat diasumsikan dapat dimodelkan
berbentuk parabola, persegi, trapesium atau bentuk lain dengan blok
asalkan memberikan predisksi kekuatan yang sama tegangan evivalen)

20
15/01/2013

Tulangan utama
dx cdx dx
= = s
memikul beban lentur/ R kd d(1 k )
momen dan/atau torsi 1 c s
= =
R kd d (1 k )
R
Tulangan sengkang garis netral
c
memikul beban geser
M M
Tulangan pinggang kd
d gn
memikul beban torsi dan
menahan sengkang agar
tidak bengkok
s
Tulangan utama memikul baja tulangan retak
(a) (b)
beban lentur/ momen
dan/atau torsi

KAPASITAS LENTUR PENAMPANG BALOK TULANGAN TUNGGAL


Balok yang melentur akibat beban merata
b 0.85fc 0.85fc a/2
Beban merata Gb. a menunjukan sebuah balok dari c = 0.003
terletak pada dua tumpuan dengan
BALOK BETON a beban merata; a
g.n. d c Cc
L Profil lendutan balok akibat beban
(beban layan) terlihat pada Gb. b. u z = (d-a/2)
b
Profil lendutan Gb. c menunjukan distribusi tegangan h a= 0.8c
balok yang terjadi pada potongan Mu
penampang yang ditinjau akibat M As
(pengaruh geser diabaikan);
Distribusi s = fy/Es Ts = As x fy Ts = As x fy
tekan
M tegangan
tarik penampang
c
 Bila beban terus ditambah, maka
suatu saat kekuatan batas material Tulangan minimum :
Tension d akan tercapai shg. balok runtuh;
failure Asmin = Min (b.d)
Persamaan kesetimbangan :
hancur tarik  Gb. d menunjukan kondisi saat Min = 1.4/fy
Compression
e batas kuat tarik dicapai terlebih M = 0
failure dahulu dan terjadi tension failure.
failure. Tulangan max :
hancur tekan H = 0 Mn = Ts. jd
 Pada Gb. e batas kuat tekan terca-
terca- Asmax 75 % b (b.d)
pai terlebih dahulu, hingga terjadi Ts = Cc Mn = Ts (h
(h--1/2a)
Balok yang melentur b = 0,851 (fc/fy) [ (600)/(600+fy)]
failure.
compression failure. As.fy = 0.85 fc b a Mu = Mnx

21
15/01/2013

KAPASITAS LENTUR PENAMPANG BALOK TULANGAN GANDA


s = 0,003
0,85.fc.b 0,85 . fc
s
1/2a C2
d

As c a=0.85.c C1
1. Lokasi penempatan tulangan
Mn
d
h
d d z1 z2
Tempatkan tulangan pada daerah dimana retak akan
terjadi (daerah tarik). Tegangan tarik dapat terjadi karena:
As T1 T2  lentur
d
 beban aksial
b (1) (2)
s +  pengaruh susut
Pot. Penampang Diagram Regangan Diagram Tegangan Aktual Diagram Tegangan
Ekuivalen 2. Pelaksanaan konstruksi
Bagian-1: Bagian-2: Harga bekisting relatif mahal, sebaiknya gunakan tipe
As = As2 =(As As1) ( yang dapat digunakan beberapa kali
H = 0 T1 = C1 H = 0 T2 = C2 = As2 . fy
As1.fy = 0.85 fc b a M = 0 (thd posisi tul tarik) 3. Tinggi balok
(As As).fy = 0,85 fc.b  Ketentuan tinggi balok minimum SNI Pasal 11.5 Tabel 8
Mn2 = As2 . Fy (d d)
a = [(As As).fy] /(0.85.fc.b) Mn1 = T1.z1  Rule of thumb: hb L/12 (mm)
= (As As).fy.(d - .a) + As.fy. ( d d)  Untuk ketinggian balok menerus, rencanakan terhadap
Mn1 = T1.z1 momen maksimum di perletakan
= (As As).fy.(d - .a) Jumlah bag-1 + bag-2:
Mn = (As As).fy.(d - .a) + As.fy. ( d d)

JENIS UNSUR BANGUNAN BETON BERTULANG TEBAL


MINIMUM (mm)
Beton yang dicor langsung di atas tanah 75
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca
4. Selimut beton Batang D-19 hingga D-56 50
Selimut tebal beton antara permukaan pelat/balok beton Batang D-16 jaringan kawat polos P-16 atau ulir D-16 40
terhadap tulangan dan yang lebih kecil
Beton yang tidak berhubungan dengan tanah atau cuaca
Fungsi selimut beton:
Pelat, dinding, pelat berusuk
 perekat tulangan pada beton Batang D-44 dan D-56 40
 melindungi tulangan dari korosi Batang D-36 dan yang lebih kecil 20
 melindungi tulangan dari api Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral 40
 tambahan tebal selimut biasanya digunakan untuk
mengakomodasi keausan/ abrasi Komponen cangkang, pelat tipis
Batang D-19 hingga D-56 20
Batang D-16 jaringan kawat polos P-16 atau ulir D-16 15
dan yang lebih kecil

22
15/01/2013

TEBAL MINIMUM
JENIS UNSUR BANGUNAN BETON BERTULANG [MM]
3 jam 2 jam
Lantai Lantai monolit, lantai pracetak berbentuk U dan T 150 120
Lantai balok berongga, lantai pracetak berbentuk 125 90 5. Batasan spasi tulangan
kotak atau I Spasi tulangan minimum  f(ukuran agregat)
Tebal selimut beton pelat satu arah 45 30
Spasi maksimum tulangan lentur pada dinding dan pelat
Tebal selimut beton pelat dua arah 40 25
Balok Tebal balok atas dua tumpuan 240 200 3t
Spasi maksimum lebih kecil dari
Tebal selimut beton 50 50 500mm
Tebal balok menerus 240 200
Tebal selimut beton 40 35
Kolom Tebal kolom 400 300
Tebal selimut 50 45
Dinding Tebal dinding 150 100 Susunan batang tulangan
Tebal selimut 45 40 untuk penempatan dua lapis
Catatan:
1. Ketahanan api 2 jam dipergunakan untuk perencanaan struktur atas
2. ketahanan api 3 jam dipergunakan untuk perencanaan basement
3. ketentuan tersebut di atas harus dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan struktur lainnya dan diambil ketentuan yang
menentukan

Rumusan dasar perencanaan geser balok (SNI Pasal 13.1)


SNI 03-2847 pasal 5.3
Ukuran maksimum nominal aregat
kasar harus tidak melebihi Tahanan terfaktor pengaruh beban terfaktor
 1/5 jarak terkecil antar sisi-sisi Vn Vu
cetakan
Vu = Gaya geser akibat beban terfaktor (kuat geser perlu )
 1/3 ketebalan pelat lantai
Vn = Geser nominal penampang
 jarak bersih minimum antara
tulangan-tulangan atau kawat- = faktor reduksi kekuatan 0,75
kawat

23
15/01/2013

SNI Pasal 13.1


Tulangan geser dibutuhkan bilamana (SNI ps. 13.5.5)

Vn = Vc + Vs 1
Vu = Vc
2
Vc = tahanan geser nominal dari beton
Vs = tahanan geser nominal dari tulangan sengkang Kecuali
d a) pelat & fondasi tapak
1 Vs = Av f y
Vc = f 'c bw d b) Konstruksi joist
6 s
250 mm

1 bw s c) Balok dengan h terbesar dari 2 ,5 t f
75 f 'c bw s
Ay min = Ay
1
2 bw
1200 f y 3 fy

Prosedur perencanaan geser

 Hitung Vu
 Hitung Vc (SNI Pers 46 atau 48 tanpa gaya aksial)
 Cek Vu(1/2 Vc), jika ya tambah tulangan
sengkang
 Hitung kebutuhan spasi sengkang (SNI Pers. 58)
As f ys d
s
Vs
 Cek tulangan sengkang minimum (SNI pers. 56)
 Cek spasi maksimum (SNI ps. 13.5.4)

24

You might also like