Professional Documents
Culture Documents
1
15/01/2013
Perkembangan SNI
struktur beton
Isi SNI beton-92 relatif lebih sulit dimengerti Rentang waktu yang sudah cukup lama sejak
SNI beton92 diterbitkan
dibandingkan dengan isi PBI-71
Perkembangan pada sistem struktur untuk
Upaya diseminasi yang kurang efektif gedunggedung tinggi
Belum terintegrasinya secara lengkap aspek- Proses penyempurnaan peraturan gempa
Indonesia
aspek konstruksi beton dalam SNI92
Beberapa kekurangan yang dijumpai pada
SNI beton 1992
2
15/01/2013
3
15/01/2013
TEGANGAN, f
Tegangan, f
BETON
Tegangan putus
TEGANGAN, f
KAYU
BAJA
REGANGAN,
4
15/01/2013
5
15/01/2013
Merupakan lingkup
pekerjaan arsitektur
berdasarkan fungsi aman
gedung sesuai
Sesuai dapat
kebutuhan dan
Pendefinisian Pengembangan Desain elemen/ anggaran berfungsi
Analisis perioritas klien
kebutuhan konsep desain komponen
(lingkup AR) struktur struktural struktur
dapat Ramah
dikerjakan lingkungan
Kebutuhan
lainnya
KEBUTUHAN
Struktural Arsitektural
FUNGSI
GEDUNG Geografis
Elektrikal
Mekanikal Bentuk bangunan
Sistem struktur
Menghasilkan desain
sesuai kebutuhan
6
15/01/2013
TAHAP 2
Pengembangan
konsep desain
struktur
7
15/01/2013
Balok
Pelat
Kolom
Pondasi
8
15/01/2013
Metal deck
Desain pelat
9
15/01/2013
VERTIKAL LATERAL
Berat dari seluruh bagian bangunan yang permanen Beban yang dihasilkan akibat pemanfaatan
struktur
Besar beban tetap dan lokasinya juga tetap
Biasanya berupa beban maksimum yang
Beban mati tergantung pada berat jenis material. mungkin terjadi akibat pemanfaatan bangunan
Sebagai contoh untuk material beton berat normal,
berat jenis = 2400 kg/m3 Besarnya beban hidup yang diambil tidak boleh
lebih kecil dari yang telah ditetapkan dalam
Berat struktur (dinding, lantai, atap, langit-langit, peraturan
tangga)
Contoh;
Perlengkapan bangunan yang sifatnya tetap
tangga perumahan = 300 kg/m2
(HVAC, perpipaan, kabel dan raknya, dll)
Ruang perkantoran = 250 kg/m2
10
15/01/2013
Material BJ
Beton bertulang 2400 kg/m3
Peralatan konstruksi Adukan semen 21 kg/m2
11
15/01/2013
12
15/01/2013
Beban merata
GESER (+)
GESER (-)
TAHAP 4
Desain elemen/
komponen
struktur
13
15/01/2013
14
15/01/2013
Menghitung luas tulangan menghitung dan Menghitung luas tulangan menghitung dan menentukan
menentukan jumlah tulangan baja perlu untuk lentur jumlah tulangan baja perlu untuk lentur dan geser
dan geser berdasarkan nilai momen dan geser berdasarkan nilai momen dan geser maksimum dari
maksimum dari kombinasi beban dan juga kriteria- kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain
kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk yang ditetapkan untuk setiap Standar/code yang diikuti
setiap Standar/code yang diikuti
Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan atas.
Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan Momen positif balok menghasilkan tulangan bawah
atas. Momen positif balok menghasilkan tulangan
Menentukan Momen Terfaktor Maksimum
bawah.
Menentukan Momen Terfaktor Maksimum Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu.
Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu.
Ketika dua material seperti baja dan beton bekerja Limit state; keadaan dimana struktur atau elemen
bersama, dapat dimengerti bahwa perilakuknya struktur sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana
menjadi kompleks. Analisis kekuatan komponen yang direncanakan pada awalnya
struktur beton bertulang dilakukan secara semi-empiris,
namun tetap rasional. Prinsip semi-rasional dan Keadaan batas (limit states) untuk struktur beton
metoda-metodanya ini terus menerus dikembangkan bertulang terdiri dari:
dan diperbarui dengan terus berkumulasinya hasil Keadaan batas ultimit
penelitian eksperimental dan teoritis. Amarican Keadaan batas layan /serviceability
Concrete Institute (ACI) menjadi pusat pengembangan Keadaan batas khusus/ special
ini, mengeluarkan perturan mengenai bangunan beton.
SNI mengadopsi hampir secara penuh peraturan ACI.
15
15/01/2013
16
15/01/2013
17
15/01/2013
Tulangan seimbang
(Balance reinforced)
18
15/01/2013
Tulangan polos
135
TULANGAN PEMASANGAN TULANGAN KOLOM
Ujung sengkang yang
dibengkokan 135 tidak akan
terbuka saat mengalami
getaran gempa BALOK Extra Links
A A
Disarankan untuk ditekuk 10 times
135 ke arah dalam kedua Horizontal diameter of
sisi sengkang Spacing stirrup
135 12-60
B B
Diperlukan 8 D-19
Column sengkang terbuka
mengelilingi tul
utama dengan
bengkokan 135 Pot. A-A
Ekstra sengkang diperlukan
A B A untuk melindungi beton 12-120
8 D-19
A A
A B A
Pot. A-A Pot. B-B Pot. B-B
19
15/01/2013
b s s s s s s
Mn Mu sengkang - s
20
15/01/2013
Tulangan utama
dx cdx dx
= = s
memikul beban lentur/ R kd d(1 k )
momen dan/atau torsi 1 c s
= =
R kd d (1 k )
R
Tulangan sengkang garis netral
c
memikul beban geser
M M
Tulangan pinggang kd
d gn
memikul beban torsi dan
menahan sengkang agar
tidak bengkok
s
Tulangan utama memikul baja tulangan retak
(a) (b)
beban lentur/ momen
dan/atau torsi
21
15/01/2013
As c a=0.85.c C1
1. Lokasi penempatan tulangan
Mn
d
h
d d z1 z2
Tempatkan tulangan pada daerah dimana retak akan
terjadi (daerah tarik). Tegangan tarik dapat terjadi karena:
As T1 T2 lentur
d
beban aksial
b (1) (2)
s + pengaruh susut
Pot. Penampang Diagram Regangan Diagram Tegangan Aktual Diagram Tegangan
Ekuivalen 2. Pelaksanaan konstruksi
Bagian-1: Bagian-2: Harga bekisting relatif mahal, sebaiknya gunakan tipe
As = As2 =(As As1) ( yang dapat digunakan beberapa kali
H = 0 T1 = C1 H = 0 T2 = C2 = As2 . fy
As1.fy = 0.85 fc b a M = 0 (thd posisi tul tarik) 3. Tinggi balok
(As As).fy = 0,85 fc.b Ketentuan tinggi balok minimum SNI Pasal 11.5 Tabel 8
Mn2 = As2 . Fy (d d)
a = [(As As).fy] /(0.85.fc.b) Mn1 = T1.z1 Rule of thumb: hb L/12 (mm)
= (As As).fy.(d - .a) + As.fy. ( d d) Untuk ketinggian balok menerus, rencanakan terhadap
Mn1 = T1.z1 momen maksimum di perletakan
= (As As).fy.(d - .a) Jumlah bag-1 + bag-2:
Mn = (As As).fy.(d - .a) + As.fy. ( d d)
22
15/01/2013
TEBAL MINIMUM
JENIS UNSUR BANGUNAN BETON BERTULANG [MM]
3 jam 2 jam
Lantai Lantai monolit, lantai pracetak berbentuk U dan T 150 120
Lantai balok berongga, lantai pracetak berbentuk 125 90 5. Batasan spasi tulangan
kotak atau I Spasi tulangan minimum f(ukuran agregat)
Tebal selimut beton pelat satu arah 45 30
Spasi maksimum tulangan lentur pada dinding dan pelat
Tebal selimut beton pelat dua arah 40 25
Balok Tebal balok atas dua tumpuan 240 200 3t
Spasi maksimum lebih kecil dari
Tebal selimut beton 50 50 500mm
Tebal balok menerus 240 200
Tebal selimut beton 40 35
Kolom Tebal kolom 400 300
Tebal selimut 50 45
Dinding Tebal dinding 150 100 Susunan batang tulangan
Tebal selimut 45 40 untuk penempatan dua lapis
Catatan:
1. Ketahanan api 2 jam dipergunakan untuk perencanaan struktur atas
2. ketahanan api 3 jam dipergunakan untuk perencanaan basement
3. ketentuan tersebut di atas harus dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan struktur lainnya dan diambil ketentuan yang
menentukan
23
15/01/2013
Vn = Vc + Vs 1
Vu = Vc
2
Vc = tahanan geser nominal dari beton
Vs = tahanan geser nominal dari tulangan sengkang Kecuali
d a) pelat & fondasi tapak
1 Vs = Av f y
Vc = f 'c bw d b) Konstruksi joist
6 s
250 mm
1 bw s c) Balok dengan h terbesar dari 2 ,5 t f
75 f 'c bw s
Ay min = Ay
1
2 bw
1200 f y 3 fy
Hitung Vu
Hitung Vc (SNI Pers 46 atau 48 tanpa gaya aksial)
Cek Vu(1/2 Vc), jika ya tambah tulangan
sengkang
Hitung kebutuhan spasi sengkang (SNI Pers. 58)
As f ys d
s
Vs
Cek tulangan sengkang minimum (SNI pers. 56)
Cek spasi maksimum (SNI ps. 13.5.4)
24