Professional Documents
Culture Documents
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang)
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 1111082000083
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
4. Telepon : 089602695229
5. Email : ekavia_ekaa@yahoo.com
II. PENDIDIKAN
vi
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
(2012-2013)
(2013-2014)
V. DATA KELUARGA
ix
THE INFLUENCE OF COMPETENCE , INDEPENDENCE AND DUE
PROFESSIONAL CARE ON AUDIT QUALITY
ABSTRACT
This research aims to examine and provide empirical evidence about the extent to
which (1) the influence of the competence to audit quality, (2) the effect of
independence on audit quality, (3) the influence due professional care to the
quality audit, quality audit on public accounting firm in the Capital Jakarta and
Tangerang. The population in this study was 236 auditors working in Public
Accounting Firm (KAP) in Jakarta and 12 Public Accounting Firm (KAP) in
Tangerang. Number of auditors into the research sample was 100 auditors from
13 KAP in Jakarta and 3 KAP in Tangerang. This type of research is descriptive
research. The approach used is the quantitative approach. While the source of the
data used is primary data in the form of a questionnaire. The sampling method
used in the study is that the sample selection convenience sampling happily and
more efficient. Data collection method used was survey method by taking the data
directly into the field. Of the 110 questionnaires distributed, there were 10
questionnaire is not complete, so the questionnaire which can be processed only
100 questionnaires. Distributing questionnaires began on 7 Apil 2015 through
April 27 2015. Data analysis method used is the method of statistical analysis of
multiple regression analysis using the statistical test tool or application that is
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) version 20.
The results showed that the adjusted R-square value of 76.2% means that
the variable variations of competence, independence, and due professional care
can only explain 76.2% variation of the variable quality of the audit. The
remaining 23.8% is explained by other factors that are not included in this study.
Partial test research results showed that (1) the competence of a positive
significant effect on audit quality, where significant 0,000 <0.05 (2) independence
of positive significant effect on audit quality, where sig 0.000 <0.05 (3) due
professional care no effect on audit quality, where sig 0.163> 0.05.
x
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE
PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang
sejauh mana (1) pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit, (2) pengaruh
independensi terhadap kualitas audit, (3) pengaruh due professional care terhadap
kualitas audit, kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta
dan Tangerang. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di 236
Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta dan 12 Kantor Akuntan
Publik (KAP) di wilayah Tangerang. Jumlah auditor yang menjadi sampel
penelitian ini adalah 100 auditor dari 13 KAP di wilayah DKI Jakarta dan 3 KAP
di wilayah Tangerang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sedangkan
sumber data yang digunakan adalah data primer dalam bentuk kuesioner. Metode
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling
yaitu pemilihan sampel dengan senang hati dan lebih efiien. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan mengambil data
secara langsung ke lapangan. Dari 110 kuesioner yang tersebar, terdapat 10
kuesioner tidak lengkap, sehingga kuesioner yang dapat diproses hanya 100
kuesioner. Penyebaran kuesioner dimulai tanggal 7 Apil 2015 sampai tanggal 27
April 2015. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik
yaitu analisis regresi bergandadengan menggunakan alat uji atau aplikasi statistik
yaitu Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 76,2 %
artinya variasi variabel kompetensi, independensi, dan due professional care
hanya bisa menjelaskan 76,2% variasi variabel kualitas audit. Sedangkan sisanya,
23,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian
ini. Hasil penelitian pengujian secara parsial menunjukkan bahwa (1) kompetensi
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit, dimana signifikan 0,000 <
0,05 (2) independensi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit,
dimana sig sebesar 0,000 < 0,05 (3) due professional care tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit, dimana sig 0,163 > 0,05.
xi
KATA PENGANTAR
xii
5. Ibu Putriesti Mandasari, SP.,M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, berdiskusi, dan
memberikan nasihat kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang ibu
berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan
menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
7. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Keluarga besar LDK Syahid 18 terutama tim PE 18 terimakasih atas doa,
dukungan, nasihat, motivasi, serta canda tawanya selama ini. Semoga ikatan
silaturahmi kita akan terus terjalin.
9. Keluarga besar Akuntansi C 2011 terutama Tim Lulus 2015 (Mumu, Opi, Ipi,
Epi, Fahmi, Andin, Boni, Eva, Chandra, Faisal, Oji, Sela, Fitri, dan Fandi)
terima kasih atas kebersamaan kalian, doa dan semangatnya selama ini.
10. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan
xiii
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................... ix
Daftar Tabel........................................................................................... xv
xiv
3. Standar Audit ......................................................... 18
4. Kompetensi ............................................................ 20
5. Independensi .......................................................... 26
D. Hipotesis........................................................................ 44
1. Kompetensi ............................................................... 57
2. Independensi ............................................................. 58
4. Kualitas Audit........................................................... 60
xv
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................... 65
C. Pembahasan ................................................................... 84
A. Kesimpulan ................................................................... 88
B. Saran .............................................................................. 91
Lampiran-lampiran .................................................................................. 96
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 80
xviii
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
xx
BAB I
PENDAHULUAN
sering muncul di surat kabar dan televisi semakin membuat sadar bahwa kita
manajer tanpa melibatkan orang lain, dan 6 % dilakukan oleh manajer dengan
melakukan kolusi bersama karyawan (Rini, 2012). Walaupun saat ini sorotan
utama sering terjadi pada manajemen puncak perusahaan, atau terlebih lagi
tersebut bisa juga terjadi di berbagai lapisan kerja organisasi (Norbarani, 2012).
1
Tabel 1.1 Kasus Kecurangan yang Terjadi di Berbagai Negara pada
Tahun 2000-an
2
Tabel 1.2 Kasus Kecurangan yang terjadi di Indonesia
Bank BNI Tbk Kasus L/C fiktif dan pembobolan di beberapa cabang
BNI (Gusnardi, 2012).
Bank BRI Tbk Kasus pembobolan senilai Rp 294 miliar (Gusnardi,
2012).
Citybank Melakukan tindak pidana penggelapan dana nasabah
dan pencucian uang (Sihombing, 2014).
Bank Syariah Melakukan pencairan kredit fiktif dengan menggunakan
Mandiri nama 197 debitur di mana 113 debitur adalah fiktif
(Kompasiana, 27 Oktober 2013).
Bank Century Akuisisi dan merger yang tidak jadi dilakukan, perubahan
peraturan perundang-undangan, tindak money loundering
oleh pengurus bank, dana bail-out yang tidak jelas
alirannya (Sindonews, 2014).
PT Telkom Korupsi pada proyek Mobil Pusat Layanan Internet
Kecamatan (MPLIK) sebesar 1,4 triliun (Sindonews,
2014).
PT Kereta Api Penjualan aset perusahaan berupa gerbong kuno yang
Indonesia hasil penjualannya masuk ke kantong pribadi dan
pengalihfungsian tanah milik perusahaan menjadi pusat
perbelanjaan (Sri Ayu, 2012).
maka profesi akuntan publik kembali menjadi sorotan. Adapun timbul pertanyaan
dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik.
Setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan akuntan publik, seperti kasus
penjualan, piutang dan asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan
Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas
3
dan gagal dalam membayar utang. Sehingga berdasarkan investigasi tersebut
terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik
Justinus Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan laporan Audit
atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River tahun 2003 (Tjun, dkk.
2012).
tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yakni standar umum, standar pekerjaan
kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan
auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam
pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya
4
Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik
profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode
etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian
perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam
lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan
perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya
auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang
Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara
manajemen dan pemakai laporan keuangan. Kepercayaan yang besar dari pemakai
laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik
yang dihasilkannya.
Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Hal
kualitas audit dan sering terjadi konflik peran antara berbagai pengguna laporan
5
audit. Pengukuran kualitas audit membutuhkan kombinasi antara ukuran hasil dan
proses. Pengukuran hasil lebih banyak digunakan karena pengukuran proses tidak
dkk. (2012) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu
mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak
bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial
mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga
6
dalam laporan keuangan dan dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada
tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari(Rosalina, 2014).
perusahaan maka akuntan publik tidak hanya perlu memiliki kompetensi atau
sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta,
sikap yang tidak bias sepanjang audit, sedangkan independensi dalam penampilan
jangka waktu dimana auditor memberikan jasa kepada klien (auditor tenure).
auditor maka pekerjaan akuntan dan operasi Kantor Akuntan Publik (KAP) perlu
dimonitor dan di audit oleh sesama auditor (peer review) guna menilai
7
Selain itu peer review dirasakan memberi manfaat baik bagi klien, kantor
akuntan publik maupun akuntan yang terlibat dalam peer review. Manfaat tersebut
meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan (Tjun, dkk. 2012).
memiliki due professional care. Menurut PSA No. 4 SPAP (2001) dalam
melaksanakan skeptisme profesional, yaitu suatu sikap auditor yang berpikir kritis
terhadap bukti audit tersebut, serta berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam
jawab.
harus memiliki tingkat keterampilan yang umumnya dimiliki oleh auditor pada
keseksamaan yang wajar. Untuk itu auditor dituntut untuk memiliki keyakinan
Selain itu, salah satu model kualitas audit yang telah dikembangkan adalah
model De Angelo (1981) dalam Tjun, dkk. (2012). Dimana fokusnya ada pada dua
8
kompetensi diproksikan dengan pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan
tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review) dan jasa nonaudit (Tjun,
dkk. 2012).
yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal itu pun didukung dengan penelitian
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, sementara dari
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun
penelitian yang dilakukan oleh Harvita, dkk. (2012) dan Hanifah (2013)
audit. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur, dkk.
(2013) dan Kovinna dan Betri (2013) yang menunjukkan rendahnya tingkat
9
signifikansi dari variabel kompetensi, sehingga membuktikan bahwa kompetensi
penelitian ini karena pertama, penelitian mengenai kualitas audit penting bagi
KAP dan auditor agar mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
dihasilkannya. Kedua, isu tentang kualitas audit ini penting dibahas untuk untuk
professional care terhadap kualitas audit masih menunjukkan hasil yang tidak
sebelumnya adalah:
care yang mana disarankan dalam penelitian terdahulu. Selain itu auditor
dituntut untuk memiliki sikap due professional care yang mengacu pada
kemahiran profesional yang cermat dan seksama serta hal penting yang harus
10
diterapkan oleh para akuntan publik agar tercapainya kualitas audit yang
2. Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang berada di
DKI Jakarta dan Tangerang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tjun,
dkk. (2012) hanya menggunakan KAP yang berada di wilayah Jakarta Pusat.
B. Perumusan Masalah
berikut :
1. Tujuan Penelitian
kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
11
a. Kontribusi Teoritis
ini.
b. Kontribusi Praktis
12
2) Bagi Auditor, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
14
b) Terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) akibat
(1989) dalam Indah (2014) teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) asumsi,
yaitu:
15
perusahaannya terus mendapatkan laba sehingga membuat nilai
principal sebagai akibat dari kontrak kerja yang telah dibuat dengan
dirinya. Maka dari itu akan menimbulkan konflik kepentingan antara agent
dirinya sendiri.
antara agent dan prinsipal ini dapat berujung pada tindakan kecurangan.
Oleh karena itu, auditor yang berasal dari pihak eksternal perusahaan
opini audit yang sesuai dengan kondisi lapangan serta mengurangi biaya
16
2. Pengertian Audit
yang berkepentingan.
untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna
yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak
2008 : 5).
17
3. Standar Audit
2001:110.1).
dan bukti.
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan
a. Standar Umum
18
b. Standar Pekerjaan Lapangan
c. Standar Pelaporan
umum di Indonesia.
sebelumnya.
auditor.
19
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
4. Kompetensi
yang cukup yang secara eksplisit dapat digunakan untuk melakukan audit
melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Oleh karena itu
a. Pengetahuan
Tjun, dkk. (2012), Ilmiyati dan Suhardjo (2012) serta Sari (2012)
20
dari seberapa tinggi pendidikan seorang auditor karena dengan
21
menggunakan lebih banyak kriteria objektif dalam mendefinisikan
(pendidikan).
b. Pengalaman
22
mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,
sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230 dalam SPAP, 2001)
(2014) dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yakni sudut pandang
23
1) Kompetensi Auditor Individual
atas laporan keuangan sehingga keputusan yang diambil bisa lebih baik.
semestinya. Dalam suatu penugasan, satu tim audit biasanya terdiri dari
auditor yunior, auditor senior, manajer dan partner. Tim audit ini
dkk. 2012).
dan pengalaman industri yang baik akan menghasilkan tim audit yang
berkualitas tinggi. Selain itu, adanya perhatian dari partner dan manajer
(Rosalina, 2014).
24
3) Kompetensi dari Sudut Pandang KAP
Besaran KAP menurut Deis & Giroux (1992) dalam Tjun, dkk.
(2012) diukur dari jumlah klien dan persentase dari audit fee dalam usaha
Dye 1993, Becker et.al. 1998, Lennox 1999) dalam Tjun, dkk. (2012)
KAP yang besar menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi karena
ada insentif untuk menjaga reputasi dipasar. Selain itu, KAP yang besar
sudah mempunyai jaringan klien yang luas dan banyak sehingga mereka
dalam (Rosalina, 2014). Selain itu KAP yang besar biasanya mempunyai
sumber daya yang lebih banyak dan lebih baik untuk melatih auditor
25
Rosalina (2014), kompetensi diproksikan dalam dua hal yaitu
5. Independensi
mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus
(2014) dapat diartikan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
26
b) Sebagai penjual jasa seringkali auditor mempunyai kecenderungan
Standar umum audit yang kedua menyatakan bahwa Dalam semua hal
itu sendiri, (3) Berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien
baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Chu (2013) meneliti 4 faktor
(2) opini audit, (3) lamanya hubungan audit antara akuntan publik dengan
client, peer review dan jasa non audit. Tjun, dkk. (2012) independensi
27
diukur melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah
dari rekan auditor dan pemberian jasa non audit. Pada penelitian ini
akan lebih baik seiring dengan masa kerja yang lebih lama karena
audit.
28
b. Tekanan dari klien
Pada situasi ini, auditor mengalami dilema. Pada satu sisi, jika
profesi. Tetapi jika auditor tidak mengikuti klien maka klien dapat
29
itu, persaingan antar kantor akuntan (KAP) semakin besar. KAP
klien baru sehingga KAP enggan melepas klien yang sudah ada
(Febriyanti, 2014).
30
c. Telaah dari rekan auditor
penting karena telaah dari rekan auditor dapat menjaga auditor untuk
31
pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan kantor akuntan
Jasa yang diberikan oleh KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan
juga jasa non atestasi yang berupa jasa konsultasi manajemen dan
baik bagi kliennya. Maka hal ini dapat mempengaruhi kualitas audit
32
mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut,
tingkat keterampilan yang umumnya dimiliki oleh auditor pada dan harus
sikap due professional care dapat dipengaruhi oleh 2 aspek yaitu aspek
profesionalisme auditor.
Febriyanti (2014) menyatakan bahwa IAI atau IIA melihat ada lima
lain yaitu:
33
c) Kompeten dan berhati-hati dalam melaksankan tugas
ketidakpatuhan
mempengaruhi objektifitas
7. Kualitas Audit
pengauditan.
besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar
34
Pengertian diatas sejalan dengan pengertian kualitas audit oleh
menyatakan ada lima prinsip yang harus diterapkan oleh auditor yaitu:
1. Integritas
Para auditor harus terus terang dan jujur serta melakukan praktik
mereka.
2. Objektivitas
kepentingan atau karena adanya pengaruh dari orang lain yang tidak
semestinya.
4. Kerahasiaan
35
5. Perilaku Profesional
Para auditor harus menahan diri dari setiap perilaku yang akan
kualitas audit.
merupakan salah satu komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan
2014).
profesional, yaitu suatu sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti
36
bukti audit tersebut, serta berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam
tekanan dari klien, telaah dari rekan audit dan jasa non audit. Due
B. Penelitian Sebelumnya
37
Tabel 2.1
1. Amalia Dewi Pengaruh - Variabel dependen - Variabel due professional Hasil penelitian menunjukkan
Rosalina (2014) Kompetensi dan yang digunakan care. adanya pengaruh antara
Independensi sama. - Populasi penelitian yang kompetensi dan independensi
Auditor terhadap - Metode analisis digunakan adalah KAP auditor terhadap kualitas audit.
Kualitas Audit regresi berganda. yang berada di Bandung.
- Jenis penelitian
kuantitatif.
- Sumber data
kuesioner.
2. Fransiska dan Pengaruh - Sumber data - Analisis data yang Hasil dalam penelitian ini
Betri (2014) Independensi, kuesioner. digunakan adalah menunjukkan bahwa hanya
Pengalaman Kerja, - Variabel kuantitatif dan kualitatif. variabel etika auditor yang
Kompetensi, dan - Teknik analisis yang berpengaruh signifikan terhadap
independensi dan
Etika Auditor digunakan dalam kualitas audit. Sedangkan
terhadap Kualitas kompetensi. penelitian ini adalah variabel lainnya seperti
Audit. analisis statistik yakni uji independensi, pengalaman kerja,
T dan uji F dengan dan kompetensi secara parsial
program SPSS 17.0. tidak berpengaruh signifikan
- Variabel etika auditor. terhadap kualitas audit.
Bersambung ke halaman selanjutnya
38
Tabel 2.1 (Lanjutan)
3. Syamsudin, dkk. The Influences Of - Sumber data - Analisis data yang Hasil penelitian menunjukkan
(2014) Ethics, Independence, kuesioner. digunakan adalah bahwa ada terdapat pengaruh
And Competence On - Variabel Structural Equation yang signifikan antara etika
The Quality Of An Audit kompetensi dan Modeling (SEM). auditor, independensi dan
Through The Influence independensi. - Objek penelitiannya kompetensi terhadap kualitas
Of Profesional - Jenis penelitian adalah BPK Sulawesi audit dengan profesional
Skepticism In Bpk Of kuantitatif. Selatan, Sulawesi Tengah, skeptisme sebagai variabel
South Sulawesi, Central dan Sulawesi Barat. moderasi.
Sulawesi And West - Adanya variabel moderasi.
Sulawesi
4. Pratiwi, dkk. Pengaruh Independensi - Variabel - Analisis data yang Hasil uji PLS pada path
(2013) dan Kompetensi Auditor kompetensi dan digunakan adalah Uji coefficients menunjukkan
pada Kualitas Audit independensi. Partial Least Square ( independensi berpengaruh pada
dengan Due - Sumber data PLS). kualitas audit melalui due
Professional Care kuesioner. - Populasi dalam penelitian professional care.
sebagai variabel ini adalah seluruh auditor
intervening di (KAP) se- di KAP se-Provinsi Bali.
Provinsi Bali
Bersambung ke halaman selanjutnya
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
5. Hanifah (2013) The Influence of - Sumber data - Populasi penelitian adalah Hasil penelitian menunjukkan
Audit Fee, kuesioner. auditor BPK di Jawa bahwa fee audit, komitemen
Professional - Variabel Barat. profesional dan kompetensi
Commitment and kompetensi. - Variabel fee audit dan auditor berpengaruh signifikan
Auditors - Jenis penelitian komitmen profesional. terhadap kualitas audit.
Competency to Audit kuantitatif. - Metode analisis data
Quality menggunakan Path
Analysis.
6. Samuel dan The Impact of - Variabel due - Populasi penelitian adalah Hasil penelitian menunjukkan
Hafiah (2013) Objectivity, professional care. auditor internal di objektivitas, profisiensi, dan due
Proficiency and due - Sumber data Inspektorat Jakarta professional care berpengaruh
Professional Care of kuesioner - Jenis penelitian ini adalah secara signifikan terhadap
Auditors to Quality - Analisis data causal explanatory. kualitas audit.
of Performance menggunakan
Audit Results: Survey regresi berganda
on Audit Teams of
Jakarta Provincial
Inspectorate
Bersambung ke halaman selanjutnya
40
Tabel 2.1 (Lanjutan)
7. Tjun, dkk. (2012) Pengaruh - Variabel dependen - Variabel due professional Hasil penelitian menunjukkan
Kompetensi dan yang digunakan care. adanya pengaruh siginifikan
Independensi sama. - Populasi penelitian adalah antara kompetensi auditor
Auditor terhadap - Metode auditor KAP di Jakarta dengan kualitas audit, sedangkan
Kualitas Audit pengumpulan data Pusat. variabel independensi auditor
melalui kuesioner. tidak memiliki pengaruh yang
- Jenis penelitian signifikan terhadap kualitas
kuantitatif. audit.
8. Herawaty, dkk. Pengaruh - Variabel - Variabel dependen yang Hasil penelitian menunjukkan
(2012) Independensi, independensi, dan berbeda adalah bahwa independensi,
Pengalaman, Due due professional akuntabilitas. pengalaman, dan akuntanbilitas
Professional Care care. - Populasi penelitian adalah mempengaruhi kualitas audit
dan Akuntabilitas - Metode auditor di KAP Jambi dan secara berkelanjutan. Sedangkan
terhadap Kualitas pengumpulan data Palembang. due professional care tidak
Audit melalui kuesioner. berpengaruh terhadap kualitas
- Jenis penelitian audit.
kuantitatif.
41
Tabel 2.1 (Lanjutan)
42
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Basis Teori:
Agency Theory
Kompetensi Auditor
Kualitas
Independensi Auditor Audit
Metode Analisis:
Regresi Berganda
cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan
dan kode etik akuntan publik yang relevan (Deis dan Giroux, 1992) dalam
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa seorang auditor yang memiliki
auditor harus memiliki kemampuan untuk bekerja sam dalam tim serta
44
kemampuan dalam menganalisis permasalahan. Alim, dkk. (2007) dan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tjun, dkk. (2012) dan
sebagai berikut:
Independensi sering juga disebut sebagai sikap mental yang bebas dari
kepada klien. Penelitian ini juga di dukung oleh Octavia (2015) yang
45
Hasil pengujian menunjukkan bahwa independensi mempunyai pengaruh
menjadi syarat yang mutlak yang harus dimiliki oleh auditor. Auditor yang
yang lebih baik. Sehingga dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Due Professional Care adalah sikap mutlak yang lain yang harus dimiliki
oleh seorang auditor. Due professional care menyangkut dua aspek, yaitu
Morley, dan Rennie dalam Singgih dan Bawono (2010 : 10) membuktikan
untuk berpikir kritis terhadap bukti audit yang ada dengan selalu
46
atau due professional care cenderung kurang gagal dalam mengungkapkan
keuangan terbebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
47
BAB III
METODE PENELITIAN
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
yang diteliti dalam penelitian ini adalah Akuntan Publik (KAP) yang
1. Populasi
48
Jakarta sebanyak 236 kantor sedangkan Kantor Akuntan Publik (KAP)
2. Teknik Sampling
peneliti.
49
Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah para
auditor yang bekerja di 13 KAP wilayah DKI Jakarta dan 3 KAP wilayah
3 = Ragu-ragu (R)
4 = Setuju (S)
Sciences (SPSS) versi 20. Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir -
50
butir pertanyaan yang ada pada kuesioner dilakukan uji validitas dan
1. Statistik Deskriptif
a. Uji Reliabilitas
Alpha dengan nilai sebesar 0,07. Apabila Cronbach Alpha dari suatu
b. Uji Validitas
51
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52). Pengujian validitas dalam
memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat
a. Uji Normalitas
yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk
banyak sekali alat bantu dan yang digunakan peneliti adalah teknik
Kolmogorov Smirnov.
52
Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji
berarti data yang diuji normal karena tidak berbeda dengan normal
b. Uji Multikolonieritas
1) Jika nilai Tolerance >10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat
53
2) Jika nilai Tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat
c. Uji Heterokedastisitas
54
sebesar 5%, jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kualitas audit (Y), maka akan digunakan model analisa regresi linear
sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
keterangan :
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Y = kualitas audit
X1 = kompetensi
X2 = independensi
e = standar error
55
perumusan masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan
56
signifikansi (). Tingkat signifikansi yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah = 5%. Hal ini berarti apabila nilai p value
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
berikut:
57
1. Kompetensi (X1)
2. Independensi (X2)
58
integritas dan objektivitas. Setiap akuntan harus memelihara
59
merupakan bagian dari pelatihan-pelatihan, asosiasi profesional,
60
sebagai auditor mematuhi standar auditing jika berkaitan dengan
61
Tabel 3.1
62
Lanjutan halaman sebelumnya
Variabel Sub Variabel Indikator dan Skala
Nomor Butir Pengukuran
Pertanyaan
Telaah dari rekan 16. Manfaat telaah dari Skala Likert
auditor rekan auditor (Ordinal)
17. Konsekuensi
terhadap auditor
yang buruk
18. Pemberian jasa audit Skala Likert
& non audit kepada (Ordinal)
Independensi (X2) klien yang sama
19. Pemberian jasa non
(Tjun, dkk. 2012)
audit pada klien
Jasa non audit dapat merusak
independensi auditor
20. Pemberian jasa lain
dapat meningkatkan
informasi laporan
keuangan
Aspek Struktural 21. Keahlian untuk Skala Likert
melaksanakan tugas (Ordinal)
sesuai bidangnya
22. Profesi atau tugas
dengan menetapkan
standar baku untuk
profesinya
Due Professional Aspek Sikap 23. Sikap skeptis Skala Likert
Care (X3) 24. Profesional mampu (Ordinal)
membuat keputusan
(Singgih dan
tanpa tekanan dari
Bawono, 2010)
pihak lain
25. Seorang profesional
harus yakin terhadap
profesi yang
dijalankan
Bersambung pada halaman selanjutnya
63
Lanjutan halaman sebelumnya
Kualitas Audit (Y) 26. Keahlian dan kualitas Skala Likert
(Tjun, dkk. 2012) personal rekan dan (Ordinal)
staff audit.
27. Melaporkan semua
kesalahan klien
28. Pemahaman terhadap
SIA klien
29. Komitmen dalam
menyelesaikan audit
30. Tidak percaya begitu
saja pada pernyataan
klien
31. Menjauhkan sikap
yang dapat
mendiskreditkan
profesi akuntan publik
32. Sikap hati-hati dalam
pengambilan
keputusan
33. Kesesuaian dengan
SPAP
64
BAB IV
Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta dan 12 Kantor Akuntan Publik
sampel yaitu akuntan publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
dengan kriteria baik KAP skala kecil maupun menengah yang terdaftar dalam
Directory Kantor Akuntan Publik 2014 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan
secara langsung seperti dengan cara mendatangi reponden serta tidak langsung
melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI
Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 110 buah kuesioner. Dari
keseluruhan kuesioner yang disebar jumlah yang kembali adalah sebanyak 100
65
kuesioner atau 91%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 10 buah atau 9%.
tepat dimana para auditor sedang melakukan banyak pekerjaan akhir tahun
sehingga ada kuesioner yang hilang. Selain alasan tersebut mungkin ada
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
Kuesioner Kuesioner
No. Nama Kantor Akuntan Publik
Dikirim Dikembalikan
1 KAP Abu Bakar Usman & Rekan 3 3
2 KAP Drs. Bambang Mudjiono, Widiarto 8 7
3 KAP Darmawan & Hendang 8 7
KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang &
4 Ali 15 12
5 KAP Drs. Rasin, Ichwan & Rekan 3 3
6 KAP Handoko & Suparmun 7 5
7 KAP Junaedi, Chairul dan Subyakto 3 3
8 KAP Kosasih Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan 8 8
9 KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan 7 6
10 KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny 10 10
Bersambung pada halaman selanjutnya
66
Tabel 4.2 (Lanjutan)
Kuesioner Kuesioner
No. Nama Kantor Akuntan Publik
Dikirim Dikembalikan
11. KAP Noor Salim, Nursehan, Sinarhardja 8 8
12. KAP Purbalauddin & Rekan 4 3
13. KAP Rama Wendra 5 4
14. KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan 8 8
15. KAP Suganda Akna Suhri & Rekan 8 8
16. KAP Weddie Andriyanto & Muhaemin 5 5
Total 110 100
2. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di
Jakarta dan Tangerang sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2014
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Berikut ini
adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis
jabatan.
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
jenis kelamin.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 49 49.0 49.0 49.0
Perempuan 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
67
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 51 orang atau 51%
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
< 26 62 62,0 62,0 62,0
26 - 35 36 36,0 36,0 98,0
36 - 45 2 2,0 2,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada kantor akuntan
publik mayoritas berusia antara kurang dari 26 tahun sebesar 62% atau 62
orang, selanjutnya yaitu yang berusia 26-35 tahun sebesar 36% atau 36 orang,
dan sisanya sebesar 2% atau 2 orang yang berusia antara 36-45 tahun.
terakhir.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid D3 14 14.0 14.0 14.0
S1 83 83.0 83.0 97.0
S2 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
68
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 83 orang atau 83%.
Tabel 4.6 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid <1 tahun 32 32.0 32.0 32.0
1-3 tahun 50 50.0 50.0 82.0
>3 tahun 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
sebanyak 50% atau 50 orang memiliki pengalaman bekerja sebagai auditor antara
1-3 tahun. Responden yang memiliki pengalaman kerja sebagai auditor kurang
dari 1 tahun sebanyak 32 orang atau 32%. Selanjutnya responden yang telah
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jabatan terakhir disajikan pada Tabel
69
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Manajer 1 1.0 1.0 1.0
Supervisor 7 7.0 7.0 8.0
Senior 36 36.0 36.0 44.0
Junior 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
responden sebanyak 56 orang atau sekitar 56% menduduki jabatan sebagai auditor
orang atau sekitar 36%. Sedangkan sisanya manajer dan supervisor masing-
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat kualitas
data penelitian yang ditunjukkan dengan angka atau nilai yang terdapat pada
mean dan standar deviasi. Apabila nilai mean lebih besar daripada standar
independensi, due professional care dan kualitas audit akan diuji secara
70
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
TKOA 100 36 50 44.94 4.568
TIA 100 34 56 43.57 4.755
TDPC 100 15 25 21.53 2.556
TKA 100 28 39 34.23 2.711
Valid N 100
(listwise)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa jumlah responden (N) ada 100 orang. Dari
responden sebesar 36 dan maksimum 50, dengan rata-rata total jawaban 44,94
dan standar deviasi 4,568. Variabel kompetensi auditor (TKOA) memiliki nilai
yang berasal dari total skor indeks kompetensi auditor dari 2 dimensi yaitu,
sebesar 56 dengan rata-rata sebesar 43,57 dan standar deviasi sebesar 4,755.
71
maksimum sebesar 25, dengan total rata-rata jawaban 21,53 dan standar deviasi
sebesar 2,556. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata auditor
yaitu sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu
sebesar 2,711. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kualitas audit
0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut
menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam
72
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Keseluruhan
Nomor Butir Pearson Sig (2- Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 .706** 0,000 Valid
2 .773** 0,000 Valid
**
3 .767 0,000 Valid
**
4 .769 0,000 Valid
**
5 .738 0,000 Valid
**
6 .797 0,000 Valid
**
7 .778 0,000 Valid
**
8 .792 0,000 Valid
**
9 .747 0,000 Valid
**
10 .703 0,000 Valid
**
11 .698 0,000 Valid
**
12 .780 0,000 Valid
**
13 .683 0,000 Valid
**
14 .708 0,000 Valid
**
15 .729 0,000 Valid
**
16 .741 0,000 Valid
**
17 .755 0,000 Valid
**
18 .708 0,000 Valid
**
19 .625 0,001 Valid
**
20 .324 0,000 Valid
**
21 .768 0,000 Valid
**
22 .773 0,000 Valid
**
23 .854 0,000 Valid
**
24 .804 0,000 Valid
**
25 .723 0,000 Valid
**
26 .650 0,000 Valid
**
27 .275 0,013 Valid
**
28 .576 0,000 Valid
**
29 .648 0,000 Valid
**
30 .755 0,000 Valid
**
31 .663 0,000 Valid
**
32 .671 0,000 Valid
**
33 .390 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
73
Tabel 4.9 menunjukkan hasil validitas seluruh butir pertanyaan memiliki nilai
signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kompetensi
Nomor Butir Pearson Sig (2- Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 .706** 0,000 Valid
**
2 .773 0,000 Valid
**
3 .767 0,000 Valid
**
4 .769 0,000 Valid
**
5 .738 0,000 Valid
**
6 .797 0,000 Valid
**
7 .778 0,000 Valid
**
8 .792 0,000 Valid
**
9 .747 0,000 Valid
**
10 .703 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
74
2) Uji Validitas Independensi (IA)
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Independensi
Nomor Butir Pearson Sig (2- Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
11 .698** 0,000 Valid
**
12 .780 0,000 Valid
**
13 .683 0,000 Valid
**
14 .708 0,000 Valid
**
15 .729 0,000 Valid
**
16 .741 0,000 Valid
**
17 .755 0,000 Valid
**
18 .708 0,000 Valid
**
19 .625 0,001 Valid
**
20 .324 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Due Professional Care
Nomor Butir Pearson Sig (2- Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
**
21 .768 0,000 Valid
**
22 .773 0,000 Valid
**
23 .854 0,000 Valid
**
24 .804 0,000 Valid
**
25 .723 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
75
Tabel 4.12 menunjukkan variabel due professional care mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Nomor Butir Pearson Sig (2- Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
**
26 .650 0,000 Valid
**
27 .275 0,013 Valid
**
28 .576 0,000 Valid
**
29 .648 0,000 Valid
**
30 .755 0,000 Valid
**
31 .663 0,000 Valid
**
32 .671 0,000 Valid
**
33 .390 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.13 menunjukkan variabel kualitas audit mempunyai kriteria valid untuk
semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
berada di atas 0,70. Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel
76
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Keterangan
Alpha
Kompetensi 0,918 Reliabel
Independensi 0,874 Reliabel
Due Professional Care 0,844 Reliabel
Kualitas Audit 0,701 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
sebesar 0,918, independensi sebesar 0,874, due professional care sebesar 0,844,
dan kualitas audit sebesar 0,701. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbachs alpha
lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
a. Uji Normalitas
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
77
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov
Unstandardized
Predicted
Value
N 100
Kolmogorov-Smirnov Z 0,432
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,992
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
homoskedastisitas.
Tabel 4.16
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Model Sig.
(Constant) 0,530
Kompetensi 0,250
Independensi 0,153
78
Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai signifikansi
(X3) lebih besar dari 0,05 yakni sebesar 0,250, 0,153, dan 0,866. Hal ini
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat
nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar
penelitian ini.
Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
TKOA .629 1.590
TIA .475 2.103
TDPC .610 1.640
angka 1 dan variance inflation factor (VIF) melebihi angka 1 untuk setiap
variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk kompetensi 0,629, untuk
79
independensi 0,475, dan untuk due professional care sebesar 0,610 serta VIF
sebesar 2,103, dan 1,640 untuk due professional care. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan
menjalankan variabel dependen yaitu kualitas audit. Adapun hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat dalam Tabel 4.18 menyajikan hasil uji koefisien
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) variabel X1, X2, dan X3
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .877 .769 .762 1.32263
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.18 menunjukkan nilai R sebesar 0,877 atau 87,7%. Hal ini berarti
audit adalah sangat kuat karena berada di atas kisaran 0,80 1,000 (Rikawati,
2009 dalam Rizkiyana, 2013), sedangkan nilai adjusted R2 sebesar 0,762. Hal ini
professional care hanya bisa menjelaskan 76,2% variasi variabel kualitas audit.
80
Sedangkan sisanya, 23,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan
dalam model penelitian ini. Adapun faktor yang diindikasikan memiliki pengaruh
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel bebas secara bersama-sama
dilihat pada Tabel 4.17, hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi
0,05. Hipotesis ditolak jika nilai probabilitas signifikasnsi 0,05 (Ghozali, 2013:
98).
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 559.773 3 186.591 106.664 .000a
Residual 167.937 96 1.749
Total 727.710 99
a. Predictors: (Constant), TDPC, TKOA, TIA
b. Dependent Variable: TKA
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak untuk digunakan, karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
81
c. Hasil Uji Statistik t
yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.737 1.475 6.601 .000
TKOA .395 .037 .665 10.759 .000
TIA .201 .041 .353 4.963 .000
TDPC -.094 .067 -.088 -1.404 .163
a. Dependent Variable: TKA
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.20 menunjukkan nilai hasil uji t pada kompetensi auditor sebesar
0,000 < 0,05, hal ini berarti menerima H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa
audit. Pada nilai hasil uji t independensi auditor sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pada nilai hasil uji t
due professional care sebesar 0,163 > 0,005 yang berarti menolak H3, sehingga
82
Berdasarkan tabel 4.20 maka dapat diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Keterangan:
X1 = Kompetensi
X2 = Independensi
Y = Kualitas Audit
a) Koefisien konstanta sebesar 9737 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y
(kualitas audit) akan bernilai 9737 jika kompetensi, independensi, dan due
kompetensi, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan kualitas
c) Variabel independensi memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,201. Nilai
koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel
independensi, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan kualitas
d) Variabel due professional care memiliki koefisien regresi negatif sebesar 0,094.
Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen
83
variabel due professional care, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
C. Pembahasan
auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pada tabel
4.18 dapat dilihat hasil nilai uji statistik t variabel kompetensi auditor sebesar
0,000 lebih kecil dari = 0,05 artinya kompetensi auditor menjadi variabel
yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kualitas audit
dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi tersebut
yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi
tepat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja yang
84
dimiliki auditor maka auditor akan semakin baik pula kualitas audit yang
dihasilkan (Alim, dkk. 2007). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Tjun, dkk. (2012), Sari (2012) dan Rosalina (2014), yang
auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Dapat dilihat
pada tabel 4.18 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
penelitian ini ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Tjun, dkk. (2012) yang menunjukan hasil
Namun hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti sebelumnya yaitu oleh Sari (2012) dan Rosalina (2014) yang
signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan logika
85
Sikap independensi diperlukan oleh seorang auditor, agar dalam
memeriksa juga auditor tidak dibatasi ruang lingkupnya, sehingga auditor dapat
yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak dapat digunakan
semakin tinggi independensi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi pula
care tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pada tabel
4.18 dapat dilihat nilai uji t variabel due professional care sebesar 0,163 lebih
audit.
seleksi yaitu bias yang berasal dari pemilihan subjek yang tidak tepat dalam
86
eksperimen (Noviyanti, 2008). Hal ini dikarenakan penelitian dilapangan
sebagian besar respondennya adalah auditor junior yang memiliki masa kerja
dalam bidang audit kurang dari 3 tahun sehingga jawaban dari para responden
menghasilkan jawaban yang kurang bernilai positif. Sikap skeptis yang paling
ditunjang adalah sikap mental yakni sikap kritis terhadap bukti audit yang
dimiliki. Hal ini membuktikan bahwa dengan pengalaman kurang dari tiga
tahun tentunya membuat auditor junior belum sepenuh kritis terhadap bukti
audit yang telah didapatkannya. Sikap skeptis auditor junior masih banyak
psikologis auditor yang tidak diteliti di dalam penelitian ini (Noviyanti, 2008).
Hasil yang diperoleh ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
87
BAB V
A. Kesimpulan
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta dan 3
88
2. Independensi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
dari auditor.
yang dimiliki oleh auditor. Hal ini disebabkan dalam penelitian ini
89
permasalahan secara mendalam dan belum kritis terhadap hasil audit
B. Saran
Sekalipun penelitian ini telah dirancang dengan baik, namun penelitian ini
daerah survei selain di wilayah Jakarta dan Tangerang agar hasil penelitian
90
jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya.
butir pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner agar hasil data yang
diperoleh peneliti nantinya tidak bias dan sesuai dengan apa yang
91
DAFTAR PUSTAKA
92
Efendy, Muh Taufiq. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi
Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan
Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo).
Tesis. Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Semarang. 2010.
93
Kovinna, Fransiska dan Betri. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja,
Kompetensi, dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis STIE MDP. 2013.
Nadirsyah dan Intan Maulida Zuhra. Locus of Control, Time Budget Pressure,
dan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. Jurnal Telaah dan Riset
Akuntansi. Vol. 2 No. 2, Hal 104-116. 2009.
94
Singgih, dan Bawono. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional
Care, dan Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung;
Alfabeta. 2012
Wilasita, Ida Ayu Putu, Edy Sujana, dan Lucy Sri Musmini. Pengaruh
Independensi, Due Professional Care dan Kepatuhan pada Kode Etik
terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit. e-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha. 2014.
95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
96
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
97
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan KAP
114
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian
131
Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 6 April 2015
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
132
IDENTITAS REPONDEN
Pendidikan Terakhir : D3 S1
S2 S3
134
1. Variabel Kompetensi Auditor (X1)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1: Sangat Tidak Setuju (STS) 4: Setuju (S)
2: Tidak Setuju (TS) 5: Sangat Setuju (SS)
3: Netral (N)
No Pernyataan STS TS N S SS
135
2. Variabel Independensi Auditor (X2)
No Pernyataan STS TS N S SS
136
3. Variabel Due Profesional Care (X3)
No Pernyataan STS TS N S SS
No Pernyataan STS TS N S SS
26. Auditor memiliki rekan dan staff audit yang ahli dan
berkualitas.
27. Besarnya kompensasi yang auditor terima akan
mempengaruhi auditor dalam melaporkan kesalahan klien.
28. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat
menjadikan pelaporan audit auditor menjadi lebih baik.
29. Auditor mempunyai komitmen yang kuat untuk
menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat.
30. Auditor tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien
selama melakukan audit.
31. Seorang auditor harus menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi akuntan publik.
32. Auditor selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan
keputusan selama melakukan audit.
33. Auditor menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan laporan.
137
LAMPIRAN 4
Daftar Jawaban Responden
138
IDENTITAS RESPONDEN
No. Jenis Usia Jabatan Pend. Pengalaman
Terakhir
Kelamin Kerja
1 1 35 3 2 3
2 2 24 4 2 3
3 2 25 5 2 1
4 2 22 5 1 1
5 1 25 4 2 2
6 1 30 4 2 3
7 1 35 3 2 3
8 2 20 5 1 1
9 2 20 5 1 1
10 1 25 4 2 2
11 1 23 5 2 2
12 2 24 5 2 1
13 2 23 5 2 2
14 2 21 5 1 1
15 2 21 5 1 1
16 2 24 5 2 1
17 2 21 5 1 1
18 2 22 5 2 1
19 1 26 5 2 2
20 1 23 5 2 1
21 2 23 5 2 1
22 2 23 4 2 2
23 1 23 4 2 2
24 1 24 4 2 2
25 2 25 4 2 2
26 1 28 2 3 3
27 2 28 4 2 2
28 2 25 4 2 2
29 2 23 3 2 2
30 1 23 5 2 1
31 1 22 5 2 1
32 2 24 4 2 2
33 1 25 3 2 2
34 1 24 4 2 2
35 2 28 5 3 2
139
IDENTITAS RESPONDEN
(Lanjutan)
140
IDENTITAS RESPONDEN
(Lanjutan)
71 1 35 4 2 3
72 1 35 4 2 3
73 2 29 5 2 2
74 1 35 4 2 2
75 1 20 5 1 1
76 2 20 4 2 2
77 1 25 4 2 2
78 2 20 5 1 1
79 1 20 5 1 1
80 1 24 5 1 1
81 1 23 5 1 1
82 2 21 5 1 1
83 1 23 5 2 1
84 1 20 5 1 1
85 2 26 5 2 2
86 2 21 5 2 2
87 2 25 5 2 2
88 2 23 5 1 2
89 2 29 5 2 2
90 1 35 4 2 3
91 2 23 5 2 1
92 2 24 5 2 1
93 1 22 5 2 1
94 2 24 5 2 2
95 1 25 4 2 2
96 2 28 4 2 2
97 1 25 4 2 2
98 2 23 5 2 2
99 1 23 5 2 2
100 2 32 3 2 3
141
JAWABAN RESPONDEN
NO KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10
1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3
6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
7 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3
8 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
9 4 5 5 4 4 4 4 2 2 4
10 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4
11 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
12 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4
13 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
14 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
16 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
19 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
20 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
23 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
142
JAWABAN RESPONDEN
(Lanjutan)
NO KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
37 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
56 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
57 5 5 5 4 2 4 5 4 3 4
58 5 5 5 4 5 5 3 5 2 5
59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2
60 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4
143
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL KOMPETENSI AUDITOR
(Lanjutan)
NO KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10
61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
62 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
63 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3
64 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4
65 4 4 4 4 4 3 5 5 5 2
66 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
67 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
68 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
69 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
73 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5
74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
75 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5
76 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
77 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
78 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
79 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4
80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
84 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4
85 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
86 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
88 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
89 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
90 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4
91 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
92 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
144
JAWABAN RESPONDEN
(Lanjutan)
NO KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10
96 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
97 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
98 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
99 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
145
JAWABAN RESPONDEN
NO IA_1 IA_2 IA_3 IA_4 IA_5 IA_6 IA_7 IA_8 IA_9 IA_10
1 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
2 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5
3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
5 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4
6 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
7 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4
8 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
9 2 4 5 2 4 2 4 4 5 5
10 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4
12 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
14 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
16 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
17 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5
18 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5
19 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5
20 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
23 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
27 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
35 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
146
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL INDEPENDENSI AUDITOR
(Lanjutan)
NO IA_1 IA_2 IA_3 IA_4 IA_5 IA_6 IA_7 IA_8 IA_9 IA_10
36 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
37 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
38 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
41 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
53 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
54 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
55 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
56 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4
57 5 5 5 5 3 5 5 2 4 4
58 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4
59 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4
60 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
61 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4
62 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4
63 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4
64 4 4 4 4 4 5 3 4 2 2
65 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
66 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4
67 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5
68 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
147
JAWABAN RESPONDEN
(Lanjutan)
NO IA_1 IA_2 IA_3 IA_4 IA_5 IA_6 IA_7 IA_8 IA_9 IA_10
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
74 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
75 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
76 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
77 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
78 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
83 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
84 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5
85 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
86 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5
87 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
88 3 4 5 4 5 3 4 5 4 4
89 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4
92 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
93 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5
94 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
96 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
97 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5
98 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5
99 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
100 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4
148
JAWABAN RESPONDEN
149
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL DUE PROFESSIONAL CARE
(Lanjutan)
150
JAWABAN RESPONDEN
(Lanjutan)
151
JAWABAN RESPONDEN
152
JAWABAN RESPONDEN
(Lanjutan)
153
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL KUALITAS AUDIT
(Lanjutan)
154
LAMPIRAN 5
Hasil Output SPSS
155
Karakteristik Profil Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 49 49.0 49.0 49.0
Perempuan 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20 6 6.0 6.0 6.0
21 5 5.0 5.0 11.0
22 5 5.0 5.0 16.0
23 17 17.0 17.0 33.0
24 14 14.0 14.0 47.0
25 15 15.0 15.0 62.0
26 7 7.0 7.0 69.0
27 4 4.0 4.0 73.0
28 11 11.0 11.0 84.0
29 3 3.0 3.0 87.0
30 1 1.0 1.0 88.0
32 1 1.0 1.0 89.0
35 9 9.0 9.0 98.0
36 1 1.0 1.0 99.0
38 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
156
3. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Manajer 1 1.0 1.0 1.0
Supervisor 7 7.0 7.0 8.0
Senior 36 36.0 36.0 44.0
Junior 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Vali D3 14 14.0 14.0 14.0
d S1 83 83.0 83.0 97.0
S2 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid <1 tahun 32 32.0 32.0 32.0
1-3 tahun 50 50.0 50.0 82.0
>3 tahun 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
157
HASIL UJI VALIDITAS
Correlations
KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10 TKOA
** ** ** ** ** ** ** ** **
KOA1 Pearson Correlation 1 .604 .553 .533 .487 .511 .390 .439 .374 .577 .706**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA2 Pearson Correlation .604** 1 .705** .574** .545** .619** .574** .502** .396** .443** .773**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA3 Pearson Correlation .553** .705** 1 .671** .509** .507** .593** .515** .456** .420** .767**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA4 Pearson Correlation .533** .574** .671** 1 .621** .521** .476** .496** .549** .436** .769**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA5 Pearson Correlation .487** .545** .509** .621** 1 .584** .419** .502** .417** .459** .738**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA6 Pearson Correlation .511** .619** .507** .521** .584** 1 .591** .575** .498** .626** .797**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
KOA7 Pearson Correlation .390 .574 .593 .476 .419 .591 1 .659 .791 .375 .778**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
KOA8 Pearson Correlation .439 .502 .515 .496 .502 .575 .659 1 .669 .525 .792**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
KOA9 Pearson Correlation .374 .396 .456 .549 .417 .498 .791 .669 1 .413 .747**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KOA10 Pearson Correlation .577** .443** .420** .436** .459** .626** .375** .525** .413** 1 .703**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TKOA Pearson Correlation .706** .773** .767** .769** .738** .797** .778** .792** .747** .703** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
158
HASIL UJI VALIDITAS
INDEPENDENSI AUDITOR
Correlations
IA_1 IA_2 IA_3 IA_4 IA_5 IA_6 IA_7 IA_8 IA_9 IA_10 TIA
IA_1 Pearson Correlation 1 .609** .357** .592** .465** .527** .451** .309** .238* .036 .698**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .017 .721 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_2 Pearson Correlation .609** 1 .504** .688** .490** .600** .427** .397** .361** .209* .780**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .037 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** **
IA_3 Pearson Correlation .357 .504 1 .479 .610 .346 .551 .468 .332 .172 .683**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .087 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** **
IA_4 Pearson Correlation .592 .688 .479 1 .515 .597 .419 .316 .156 -.077 .708**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .122 .444 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** **
IA_5 Pearson Correlation .465 .490 .610 .515 1 .429 .474 .588 .366 .173 .729**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .086 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_6 Pearson Correlation .527** .600** .346** .597** .429** 1 .522** .521** .344** .044 .741**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .663 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_7 Pearson Correlation .451** .427** .551** .419** .474** .522** 1 .639** .549** .224* .755**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .025 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_8 Pearson Correlation .309** .397** .468** .316** .588** .521** .639** 1 .523** .219* .708**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .029 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_9 Pearson Correlation .238* .361** .332** .156 .366** .344** .549** .523** 1 .649** .625**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .001 .122 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
IA_10 Pearson Correlation .036 .209* .172 -.077 .173 .044 .224* .219* .649** 1 .324**
Sig. (2-tailed) .721 .037 .087 .444 .086 .663 .025 .029 .000 .001
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TIA Pearson Correlation .698** .780** .683** .708** .729** .741** .755** .708** .625** .324** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
159
HASIL UJI VALIDITAS
Correlations
DPC1 DPC2 DPC3 DPC4 DPC5 TDPC
DPC1 Pearson Correlation 1 .599** .550** .476** .407** .768**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
DPC2 Pearson Correlation .599** 1 .518** .541** .378** .773**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** **
DPC3 Pearson Correlation .550 .518 1 .700 .592 .854**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** **
DPC4 Pearson Correlation .476 .541 .700 1 .433 .804**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** **
DPC5 Pearson Correlation .407 .378 .592 .433 1 .723**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TDPC Pearson Correlation .768** .773** .854** .804** .723** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
160
HASIL UJI VALIDITAS
KUALITAS AUDIT
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 TKA
KA1 Pearson Correlation 1 .047 .310** .290** .486** .366** .490** .105 .650**
Sig. (2-tailed) .592 .000 .001 .000 .000 .000 .236 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
KA2 Pearson Correlation .047 1 .138 .121 .064 .030 .010 -.168 .275**
Sig. (2-tailed) .592 .119 .171 .469 .737 .913 .056 .002
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
** ** **
KA3 Pearson Correlation .310 .138 1 .504 .302 .145 .169 .139 .576**
Sig. (2-tailed) .000 .119 .000 .000 .101 .055 .116 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
** ** ** ** **
KA4 Pearson Correlation .290 .121 .504 1 .303 .299 .397 .153 .648**
Sig. (2-tailed) .001 .171 .000 .000 .001 .000 .082 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
** ** ** ** ** *
KA5 Pearson Correlation .486 .064 .302 .303 1 .731 .457 .186 .755**
Sig. (2-tailed) .000 .469 .000 .000 .000 .000 .034 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
KA6 Pearson Correlation .366** .030 .145 .299** .731** 1 .424** .121 .663**
Sig. (2-tailed) .000 .737 .101 .001 .000 .000 .170 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
KA7 Pearson Correlation .490** .010 .169 .397** .457** .424** 1 .114 .671**
Sig. (2-tailed) .000 .913 .055 .000 .000 .000 .195 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
KA8 Pearson Correlation .105 -.168 .139 .153 .186* .121 .114 1 .390**
Sig. (2-tailed) .236 .056 .116 .082 .034 .170 .195 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
TKA Pearson Correlation .650** .275** .576** .648** .755** .663** .671** .390** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 130 130 130 130 130 130 130 130 130
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
161
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.914 .918 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KOA1 4.56 .499 100
KOA2 4.58 .554 100
KOA3 4.55 .520 100
KOA4 4.56 .556 100
KOA5 4.49 .689 100
KOA6 4.49 .577 100
KOA7 4.48 .577 100
KOA8 4.42 .713 100
KOA9 4.40 .682 100
KOA10 4.41 .668 100
162
Inter-Item Correlation Matrix
KOA1 KOA2 KOA3 KOA4 KOA5 KOA6 KOA7 KOA8 KOA9 KOA10
KOA1 1.000 .604 .553 .533 .487 .511 .390 .439 .374 .577
KOA2 .604 1.000 .705 .574 .545 .619 .574 .502 .396 .443
KOA3 .553 .705 1.000 .671 .509 .507 .593 .515 .456 .420
KOA4 .533 .574 .671 1.000 .621 .521 .476 .496 .549 .436
KOA5 .487 .545 .509 .621 1.000 .584 .419 .502 .417 .459
KOA6 .511 .619 .507 .521 .584 1.000 .591 .575 .498 .626
KOA7 .390 .574 .593 .476 .419 .591 1.000 .659 .791 .375
KOA8 .439 .502 .515 .496 .502 .575 .659 1.000 .669 .525
KOA9 .374 .396 .456 .549 .417 .498 .791 .669 1.000 .413
KOA10 .577 .443 .420 .436 .459 .626 .375 .525 .413 1.000
Item-Total Statistics
Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
KOA1 40.38 17.895 .645 .515 .908
KOA2 40.36 17.263 .716 .651 .904
KOA3 40.39 17.493 .713 .651 .905
KOA4 40.38 17.268 .711 .629 .904
KOA5 40.45 16.694 .656 .505 .908
KOA6 40.45 16.997 .743 .623 .902
KOA7 40.46 17.099 .719 .764 .904
KOA8 40.52 16.212 .722 .583 .904
KOA9 40.54 16.675 .669 .733 .907
KOA10 40.53 17.019 .617 .524 .910
\
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
44.94 20.865 4.568 10
163
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.873 .874 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
IA_1 4.18 .833 100
IA_2 4.30 .689 100
IA_3 4.50 .611 100
IA_4 4.20 .725 100
IA_5 4.40 .569 100
IA_6 4.26 .812 100
IA_7 4.36 .659 100
IA_8 4.41 .653 100
IA_9 4.43 .573 100
IA_10 4.46 .576 100
164
Inter-Item Correlation Matrix
IA_1 IA_2 IA_3 IA_4 IA_5 IA_6 IA_7 IA_8 IA_9 IA_10
IA_1 1.000 .609 .357 .592 .465 .527 .451 .309 .238 .036
IA_2 .609 1.000 .504 .688 .490 .600 .427 .397 .361 .209
IA_3 .357 .504 1.000 .479 .610 .346 .551 .468 .332 .172
IA_4 .592 .688 .479 1.000 .515 .597 .419 .316 .156 -.077
IA_5 .465 .490 .610 .515 1.000 .429 .474 .588 .366 .173
IA_6 .527 .600 .346 .597 .429 1.000 .522 .521 .344 .044
IA_7 .451 .427 .551 .419 .474 .522 1.000 .639 .549 .224
IA_8 .309 .397 .468 .316 .588 .521 .639 1.000 .523 .219
IA_9 .238 .361 .332 .156 .366 .344 .549 .523 1.000 .649
IA_10 .036 .209 .172 -.077 .173 .044 .224 .219 .649 1.000
Item-Total Statistics
Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
IA_1 39.32 16.624 .592 .494 .863
IA_2 39.20 16.808 .719 .639 .851
IA_3 39.00 17.818 .611 .516 .860
IA_4 39.30 17.101 .620 .635 .859
IA_5 39.10 17.808 .669 .563 .857
IA_6 39.24 16.386 .654 .555 .856
IA_7 39.14 17.132 .692 .602 .853
IA_8 39.09 17.456 .634 .589 .858
IA_9 39.07 18.349 .543 .629 .865
IA_10 39.04 19.837 .229 .503 .885
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
43.50 21.343 4.620 10
165
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.842 .844 5
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
DPC1 4.38 .632 100
DPC2 4.33 .652 100
DPC3 4.28 .621 100
DPC4 4.29 .671 100
DPC5 4.25 .687 100
166
Inter-Item Correlation Matrix
DPC1 DPC2 DPC3 DPC4 DPC5
DPC1 1.000 .599 .550 .476 .407
DPC2 .599 1.000 .518 .541 .378
DPC3 .550 .518 1.000 .700 .592
DPC4 .476 .541 .700 1.000 .433
DPC5 .407 .378 .592 .433 1.000
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
DPC1 17.15 4.452 .631 .442 .814
DPC2 17.20 4.384 .632 .449 .814
DPC3 17.25 4.210 .761 .623 .780
DPC4 17.24 4.225 .674 .534 .802
DPC5 17.28 4.466 .549 .362 .838
Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
21.53 6.534 2.556 5
167
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KUALITAS AUDIT
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.656 .701 8
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
KA1 4.55 .500 100
KA2 3.47 .745 100
KA3 4.22 .690 100
KA4 4.40 .569 100
KA5 4.55 .520 100
KA6 4.48 .522 100
KA7 4.49 .689 100
KA8 4.07 .714 100
168
Inter-Item Correlation Matrix
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8
KA1 1.000 .031 .348 .355 .534 .449 .471 .061
KA2 .031 1.000 .131 .076 .004 -.067 -.079 -.176
KA3 .348 .131 1.000 .520 .251 .153 .153 .071
KA4 .355 .076 .520 1.000 .239 .232 .371 .129
KA5 .534 .004 .251 .239 1.000 .804 .509 .113
KA6 .449 -.067 .153 .232 .804 1.000 .351 .207
KA7 .471 -.079 .153 .371 .509 .351 1.000 .114
KA8 .061 -.176 .071 .129 .113 .207 .114 1.000
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
KA1 29.68 5.755 .561 .397 .583
KA2 30.76 6.891 -.024 .073 .730
KA3 30.01 5.586 .395 .349 .612
KA4 29.83 5.678 .498 .387 .590
KA5 29.68 5.594 .605 .738 .570
KA6 29.75 5.806 .506 .684 .592
KA7 29.74 5.467 .437 .407 .600
KA8 30.16 6.459 .105 .092 .693
Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
34.23 7.351 2.711 8
169
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .539 .854 .631 .530
TKOA -.025 .021 -.147 -1.158 .250
TIA .034 .023 .210 1.441 .153
TDPC .007 .039 .022 .170 .866
a. Dependent Variable: RES_2
170
3. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9.737 1.475 6.601 .000
TKOA .395 .037 .665 10.759 .000 .629 1.590
TIA .201 .041 .353 4.963 .000 .475 2.103
TDPC -.094 .067 -.088 -1.404 .163 .610 1.640
a. Dependent Variable: TKA
171
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TDPC, . Enter
TKOA, TIAa
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .877 .769 .762 1.32263
a. Predictors: (Constant), TDPC, TKOA, TIA
b. Dependent Variable: TKA
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 559.773 3 186.591 106.664 .000a
Residual 167.937 96 1.749
Total 727.710 99
a. Predictors: (Constant), TDPC, TKOA, TIA
b. Dependent Variable: TKA
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.737 1.475 6.601 .000
TKOA .395 .037 .665 10.759 .000
TIA .201 .041 .353 4.963 .000
TDPC -.094 .067 -.088 -1.404 .163
a. Dependent Variable: TKA
172