Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok 8
Risyad Satriahadi K. - 011401073
Intan Nur Mulyawati - 011401351
Kelas A
Audit eksternal adalah pemeriksaan eksternal dari laporan keuangan yang dipersiapkan
oleh organisasi. Biasanya audit eksternal ini diadakan untuk tujuan hukum (untuk memenuhi
persyaratan hukum). Auditor eksternal biasanya juga dipekerjakan untuk melakukan tugas
khusus tambahan (misalnya penyelidikan penipuan). Tujuan dari auditor eksternal adalah untuk
memastikan laporan tahunan memberi gambaran yang tepat dan sebenarnya mengenai kondisi
keuangan organisasi; dan bahwa dana yang dimiliki telah digunakan sesuai dengan tujuan yang
sudah dijelaskan dalam konstitusi.
Hiro Tugiman [2006:11] Internal audit merupakan suatu fungsi penilaian independen
didalam entitas/organisasi guna menguji serta mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan.
IIA yang dikutip Sawyer [2005:8] Internal Audit merupakan fungsi penilaian yang
dibentuk oleh entitas guna memeriksan serta mengevaluasi aktivitas entitas sbgai jasa yang telah
diberikan kpd entitas perusahaan.
Internal Audit
4. Berpedoman pada Internal auditing standards yang ditentukan ole BPKP atau BPK.
External Audit
1. Dilakukan Oleh External Auditor (KAP) yang merupakan orang luar perusahaan
5. Berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.
Agoes (2004) menyebutkan tiga jenis Auditing yang umumdilaksanakan. Ketiga jenis tersebut
yaitu :
Layanan auditor internal dapat dilihat sebagai nilai tambah dalam meningkatkan efektivitas dari
tata kelola organisasi mereka, termasuk internal kontrol yang efektif. Internal auditor kini tidak
hanya berpartisipasi dalam proses tata kelola internal perusahaan, tetapi juga proses tata kelola
eksternal perusahaan, yang meliputi:
- Membantu dewan komisaris dan komite audit dalam fungsi pengawasan mereka.
- Bekerjasama dengan auditor independen dalam penggabungan laporan mereka pada audit
pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan laporan keuangan.
- Berpartisipasi dalam manajemen risiko dan pengendalian termasuk lingkungan audit dan
persiapan dari tata kelola perusahaan dan laporan keberlanjutan.
Dewan komisaris dan komite audit kini mengharapkan internal auditor berperan dalam tata
kelola perusahaan. Untuk memastikan bahwa peran audit internal dipandang sebagai fungsi
bernilai tambah pada tata kelola perusahaan, auditor internal harus:
- Independen dalam pelaporan langsung kepada dewan komisaris atau komite audit.
- Mempunyai staf yang memadai dengan pengetahuan keuangan dan akuntansi, dan
berpengalaman.
- Berpartisipasi dalam sejumlah fungsi tata kelola perusahaan dan membantu semua
partisipan tata kelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya.