You are on page 1of 5

TUGAS RESUME (Pertemuan 1)

AUDITING, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL


Audit Internal
Dosen Pengajar Ibnu Rachman, DR., Drs., M.Si., M.M., Ak., Qia.

Disusun oleh :
Kelompok 8
Risyad Satriahadi K. - 011401073
Intan Nur Mulyawati - 011401351

Kelas A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2017
Pengertian Auditing
Auditing menurut para ahli, yaitu:
Menurut Mulyadi, Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian haisl-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, eight edition,
2000:9), Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independent.
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak
memihak, yang disebut auditor.
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat.

Pengertian Audit Eksternal

Audit eksternal adalah pemeriksaan eksternal dari laporan keuangan yang dipersiapkan
oleh organisasi. Biasanya audit eksternal ini diadakan untuk tujuan hukum (untuk memenuhi
persyaratan hukum). Auditor eksternal biasanya juga dipekerjakan untuk melakukan tugas
khusus tambahan (misalnya penyelidikan penipuan). Tujuan dari auditor eksternal adalah untuk
memastikan laporan tahunan memberi gambaran yang tepat dan sebenarnya mengenai kondisi
keuangan organisasi; dan bahwa dana yang dimiliki telah digunakan sesuai dengan tujuan yang
sudah dijelaskan dalam konstitusi.

Tujuan audit eksternal bukan:

- Menyelidiki tindak penipuan


- Mempersiapkan laporan
- Memberikan sertifikat yang bertuliskan tidak ada masalah
- Membuktikan sistem kontrol internal yang digunakan sudahh efektif
- Mencari bukti bahwa laporan telah dibuat 100% tanpa kesalahan

Pengertian Audit Internal


Audit Internal menurut para ahli, yaitu:

Hiro Tugiman [2006:11] Internal audit merupakan suatu fungsi penilaian independen
didalam entitas/organisasi guna menguji serta mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan.

IIA yang dikutip Sawyer [2005:8] Internal Audit merupakan fungsi penilaian yang
dibentuk oleh entitas guna memeriksan serta mengevaluasi aktivitas entitas sbgai jasa yang telah
diberikan kpd entitas perusahaan.

Perbedaan Auditing Internal dan Eksternal

Internal Audit

1. Dilakukan Oleh Internal Auditor yang merupakan orang dalam perusahaan

2. Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen

3. Tujuan pemeriksaan adalah untuk membantu manajemen (top management, middle


management, low management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisa, penilaiaan, saran dan komentar mengenai kegiatan yang
diperiksanya.

4. Berpedoman pada Internal auditing standards yang ditentukan ole BPKP atau BPK.

External Audit

1. Dilakukan Oleh External Auditor (KAP) yang merupakan orang luar perusahaan

2. External Auditor adalah pihak yang independen

3. Tujuan pemeriksaan adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan


perusahaan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
4. Laporan external auditor berisi opini kewajaran mengenai laporan keuangan dan juga
management letter yang berisi pemberitahuan mengenai kelemahan-kelemahan dalam
internal control dam saran-saran perbaikan

5. Berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.

Operasional Audit, Complience Audit, Financial Audit

Agoes (2004) menyebutkan tiga jenis Auditing yang umumdilaksanakan. Ketiga jenis tersebut
yaitu :

1. Operasional Audit (Pemeriksaan Operasional/ Manajemen)


Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan atas semua atau sebagian
prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi , efektifitas, dan
ekonomisasinya. Hasil dari audit operasional berupa rekomendasi-rekomendasi perbaikan
bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi manajemen.

2. Compliance Audit (Audit Ketaatan)


Compliance Audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan
aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi
tersebut.

3. Financial Audit (Audit atas Laporan Keuangan)


Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan
yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Hasil audit atas laporan keuangan
adalah opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified Opinion, Disclaimer Opinion
dan Adverse Opinion.

Tuntutan Peran Audit Internal Masa Kini

Layanan auditor internal dapat dilihat sebagai nilai tambah dalam meningkatkan efektivitas dari
tata kelola organisasi mereka, termasuk internal kontrol yang efektif. Internal auditor kini tidak
hanya berpartisipasi dalam proses tata kelola internal perusahaan, tetapi juga proses tata kelola
eksternal perusahaan, yang meliputi:

- Membantu dewan komisaris dan komite audit dalam fungsi pengawasan mereka.

- Bekerjasama dengan auditor independen dalam penggabungan laporan mereka pada audit
pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan laporan keuangan.

- Berpartisipasi dalam manajemen risiko dan pengendalian termasuk lingkungan audit dan
persiapan dari tata kelola perusahaan dan laporan keberlanjutan.

Dewan komisaris dan komite audit kini mengharapkan internal auditor berperan dalam tata
kelola perusahaan. Untuk memastikan bahwa peran audit internal dipandang sebagai fungsi
bernilai tambah pada tata kelola perusahaan, auditor internal harus:

- Independen dalam pelaporan langsung kepada dewan komisaris atau komite audit.

- Mempunyai staf yang memadai dengan pengetahuan keuangan dan akuntansi, dan
berpengalaman.

- Berpartisipasi dalam sejumlah fungsi tata kelola perusahaan dan membantu semua
partisipan tata kelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya.

You might also like